Anda di halaman 1dari 3

Sebelum melakukan pengangkatan benda-benda berat dengan crane, ada baiknya untuk

memperhatikan hal-hal dan syarat prosedur pengangkatan crane berikut ini.

1. Working Permit dan Rigging Plan

Sebagai rangkaian pertama dari prosedur pengangkatan crane, working permit dan rigging/lifting plan
adalah dokumen yang paling esensial. Kedua dokumen ini sifatnya wajib untuk disetujui oleh pihak-pihak
berkompeten yang terlibat dalam pembangunan konstruksi.

Pada dokumen rigging/lifting plan, terdapat analisa beberapa hal yang harus dilakukan pengecekan
sebelum pengangkatan untuk memudahkan proses pengangkatan barang di lapangan. Dengan mengisi
dokumen ini, pekerja juga mampu lebih berkoordinasi lebih baik dan meminimalisir terjadinya
kecelakaan.

Pembuatan dokumen rigging/lifting plan dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data seperti
kapasitas dan kondisi crane, load chart, aksesoris lifting, kondisi lokasi, serta berat barang yang akan
diangkut.

Jika data-data tersebut sudah terisi dan diinspeksi oleh pihak yang berwenang disertai Surat Izin
Operator, maka akan dinyatakan layak untuk beroperasi (Layak Operasi).

. Syarat Pekerja Operator Crane

Pekerja operator crane haruslah pekerja yang memiliki kompetensi yang sudah sesuai standar yang
ditetapkan. Berikut adalah persyaratan operator:

Memiliki Surat Ijin Operasi operator yang dikeluarkan oleh Kemenakertrans, sertifikasi rigger, sertifikasi
pengawas, dan lainnya.

Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, setidaknya saat melakukan proses pengangkatan crane.

Memiliki kompetensi, kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan mengenai crane dan potensi
resikonya.

3. Syarat Kelayakan Crane dan Kondisi Lapangan

Sebagaimana standar yang sudah ditetapkan oleh Kemenakertrans, crane yang digunakan harus
memenuhi kelayakan dan memiliki dokumen pengesahan pemakaian. Selain itu, crane dan komponen
pendukung harus berfungsi dan bekerja dengan baik.
Untuk menjaga keawetan dan kualitas crane, pemilik usaha harus melakukan perawatan dan inspeksi
crane secara berkala sesuai dengan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh pabrik pembuat.

Selain inspeksi crane, beberapa aspek lapangan harus ditinjau untuk mengetahui kondisi sekitar medan
pekerjaan. Aspek tersebut meliputi:

Kondisi sekitar dan permukaan tanah.

Potensi bahaya yang mungkin terjadi seperti pengeboran, pemasangan pipa bertekanan, instalasi kabel
listrik, dan sebagainya.

Pembangunan ruang kerja yang aman baik untuk pekerja dan lingkungan sekitar.

Penempatan Beban Crane

Penempatan beban crane harus memperhatikan beberapa hal-hal berikut agar meminimalisir gagalnya
pengangkatan dan pemindahan barang.

Fondasi atau landasan lokasi crane harus mampu menahan berat beban crane dan barang.

Lokasi penempatan barang harus minim gangguan dari rintangan dan masyarakat sekitar. Selain itu,
harus bebas dari potensi-potensi bahaya.

Landasan harus memiliki permukaan yang rata.

Prosedur Pengangkatan Crane

Pada prosedur pengangkatan crane, ada dua hal yang perlu atensi dari pekerja dan pemilik usaha yaitu
pada saat sebelum pengoperasian dan saat pengoperasian crane. Berikut adalah penjelasan singkatnya.

1. Pemeriksaan Crane Pra-Operasi

Sebelum pengoperasian dengan menggunakan crane, beberapa aspek yang harus diperiksa adalah:

Safety device harus berfungsi dengan baik

Stir roda, rem, dan sistem operasi


Tekanan udara ban

Kebersihan luar dan dalam kabin

Bahan bakar. Hindari mengisi bahan bakar saat proses pengangkatan

Air pendingin mesin

Daftar beban barang yang sesuai dengan dokumen asli

Alat pemadam api ringan yang bisa digunakan ketika ada kebakaran

Pengoperasian Crane

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pada saat mengoperasikan crane.

Mengetahui letak dan fungsi dari semua kontrol di dalam kabin crane.

Memasang penumpu dan sepatu crane pada permukaan yang rata.

Menentukan beban bersih berat barang.

Kondisi kecepatan angin tidak melebihi 20 mph.

Tidak mengoperasikan crane jika radius dan panjang boom tidak tertera pada daftar beban.

Memperhatikan jarak peralatan pengangkatan seperti pancing blok, ABA, dan lainnya dari ujung boom
ketika proses penurunan agar pancing blok tidak menyentuh ujung boom.

Memastikan berat beban yang diangkat sesuai dengan panjang boom dan radius operasi.

Memperhatikan banyak naik dan turun boom agar tidak terlalu sering.

Menggunakan outriggers, atau jika tidak pastikan memakai kunci ayunan as roda belakang.

Anda mungkin juga menyukai