Anda di halaman 1dari 3

fting 

Procedure
13 03 2009

Prosedur lifting mencakup banyak aktifitas seperti loading/offloading equipment yg


biasanya langsung berkaitan dgn load test, instalasi ataupun transportasi barang. Prosedur
ini diperlukan untuk memberikan gambaran kepada site engineer, operator, rigger dan
personel lainnya.

Dapat dipastikan bahwa dokumen ini berkaitan dengan dokumen prosedur lainnya seperti
seafastening, transportasi, on/offloading, drawing, structure analysis, dsb tentunya
pembuatan masing-masing dokumen ini diatur oleh standar internal perusahaan dan code
dari klien.

Seringkali dijumpai bahwa akan ada kondisi dimana tidak ada data/ standar yang
mengatur pekerjaan spesifik dan mengharuskan engineer mengambil input data dari code
list yg direkomendasikan klien ataupun vendor.

Kali ini langsung ke studi kasus yg saya ambil di Batam. Lifting ini dilakukan di Batu
Merah untuk loading di atas multiwheel dan onloading atas barge di Batu Ampar Port.
Kargo yang diangkut berupa air cooler yang berbobot lebih dari 35 ton per unit.

 
Berikut data vital yg hrs dimuat:

 Type lifter/ crane


 Kapasitas crane
 Panjang boom
 Radius crane
 SWL
 Beban desain
 Safety Factor
 Lifting Gear
 Kondisi Kerja (Cuaca, Penerangan)

Harus dipastikan bahwa semua item tersebut memenuhi kualifikasi dari klien ataupun
third party. Sehingga sertifikasi masing2 equipment dan operator jg pastinya ada dan
masih valid. Lifting gear seperti sling, shackle dan spreader beam juga memiliki sertifikat
valid yg dikeluarkan oleh third party. Tentunya kapasitas dari gear yg akan digunakan jg
lebih besar dari beban angkat atau minimal  memenuhi perhitungan standar lifting yg
benar.

Truck crane yg digunakan ini telah memenuhi standar prosedur yg berlaku dan melalui
proses survey dan load test yg pernah dilakukan sebelumnya oleh instasi lain. Hal yg
sama berlaku pada prime mover dan multiwheel

(CJP-130309)

Comments : Comments Off

Categories : Article

Anda mungkin juga menyukai