Anda di halaman 1dari 95

EXCAVATOR

Pendahuluan
Sebagian besar excavator digerakkan dengan tenaga
hidrolik.
Hydraulic front shovel pada umumnya digunakan untuk
menggali material-material yang keras di atas ketinggian
track dan untuk memuat alat pengangkut (hauler)
Hydraulic hoe excavator digunakan untuk menggali
dibawah permukaan tanah tempat mesin berada.
Loader merupakan peralatan serbaguna untuk menggali
material yang sejajar atau diatas posisi wheel/track.
Beberapa excavator tersedia untuk penggunaan khusus.

Excavator Hidrolik (1)


Berupa crawler atau rubber-tire-carrier-mounted,
dengan perlengkapan operasi yang berbeda-beda.
Adanya perbedaan tipe, alat pelengkap, ukuran
mesin, menyebabkan adanya perbedaan dalam
penggunaan dan keuntungan ekonomi.
Keuntungan penggunaan tenaga hidrolik pada
excavator adalah adanya kontrol hidrolik dari
komponen mesin yang memberikan:
waktu siklus yang lebih cepat.
Pengendalian peralatan pelengkap(attachments)yang baik
Efisiensi secara keseluruhan tinggi.
Kemudahan penggunaan
Kontrol positif yang memberikan akurasi dan presisi yang
lebih besar.

Excavator Hidrolik (2)


Diklasifikasikan berdasarkan gerakan penggalian dari boom yang
dikontrol secara hidrolik dan stick tempat bucket diletakkan.

Excavator Hidrolik (3)


Unit dengan arah busur gerakan kebawah
diklasifikasikan sebagai hoe (seperti cangkul)
Penggalian dilakukan dengan menarik bucket ke
arah mesin dan menekuk bucket masuk kedalam.
Gerakan swing dari hoe ke bawah mengharuskan
posisi material berada di bawah hoe

Unit yang bergerak keatas diklasifikasikan


sebagai front shovel (seperti sekop)
Shovel menggali dengan mendorong material dari
arah mesin.
Boom dari shovel diayunkan keatas untuk mengisi
beban, sehingga material harus berada diatas
posisi bucket

Excavator Hidrolik (4)


Sebagai unit independen (bekerja sendiri), tingkat
produksi dapat dihitung menggunakan langkahlangkah berikut ini:

Dapatkan data volume bucket (heaped)dari perusahaan


pembuat. (Biasanya dalam ukuran loose volume (lcy)).
Gunakan nilai faktor pengisian bucket berdasarkan tipe mesin
dan kelompok material yang digali.
Estimasi waktu siklus puncak. Merupakan fungsi dari tipe mesin
dan kondisi kerja, termasuk sudut ayunan, kedalaman atau
ketinggian galian, serta jarak tempuh untuk penggunaan loader.
Gunakan faktor efisiensi.
Sesuaikan unit produksi dengan volume atau berat yang
diinginkan (lcy menjadi bcy, atau ton).
Hitung tingkat produksi.

Rumus dasar = material per satu muatan bucket x


jumlah siklus per jam.

Excavator Hidrolik (5)


Produksi dari excavator=

3600 sec* Q * F * ( AS : D)
E
1
*
*
t
60 min hr koreksi volume
Dengan :
Q
= kapasitas munjung (heaped) dari bucket (lcy)
F
= Faktor pengisian bucket
AS:D = angka koreksi sudut ayun dan kedalaman galian.
t
= waktu siklus dalam detik.
E
= efisiensi (menit/jam)

1
Koreksi volume : volume loose menjadi volume bank = 1 swell factor
Koreksi volume: volume loose menjadi ton =

berat satuan loose, lb


2000 lb / ton

Jenis-Jenis Excavator

Front Shovel
Hoes
Loader
Excavator Khusus

Front Shovel (1)


Sebagian besar digunakan untuk menggali material keras diatas permukaan track dan untuk
mengangkat beban.
Penggunaan khusus untuk memuat batu hasil peledakan.

Front Shovel

Front Shovel (2)


Shovel memiliki daya memecah yang besar pada bucket
nya asal material yang digali harus dalam kondisi
vertikal.
Kebanyakan shovel adalah jenis crawler mounted dan
memiliki kecepatan perjalanan yang sangat rendah,
kurang dari 3 mph.
Bagian- bagian dari shovel didesain untuk menjaga
keseimbangan mesin.
Masing-masing elemen dari bagian depan-belakang
peralatan tambahan didesain untuk menahan beban.

Ukuran Front Shovel (1)

Ukuran front shovel ditunjukkan oleh ukuran bucket (dinyatakan


dalam cubic yard).
Standar ukuran bucket dibedakan menurut:
1. Standar No.3 dari Power Crane and Shovel
(PCSA).
2. Standar J-296 dari Society of Automotive
Engineers (SAE).
3. Metode Committee on European Construction
Equipment (CECE).

Association

Semua metode diatas hanya berdasarkan dimensi fisik bucket,


bukan berdasarkan gerakan bucket saat mengisi beban.
Untuk bucket dengan ukuran kapasitas > 3-cy, memiliki tingkat
interval -cy.
Untuk bucket dengan ukuran kapasitas < 3-cy, memiliki tingkat
interval 1/8-cy.

Ukuran Front Shovel (2)


Kapasitas peres (struck); volume sebenarnya yang terdapat
di dalam bucket tanpa allowance untuk bucket teeth.
Kapasitas munjung (heaped); PCSA dan SAE menggunakan
perbandingan sudut 1:1 untuk mengevaluasi kapasitas
munjung, CECE menggunakan perbandingan sudut 2:1.
Faktor pengisian; jumlah material sebenarnya didalam
bucket dibandingkan terhadap volume.
Material yang mudah digali (pasir, kerikil, tanah halus)
akan mengisi bucket dengan ruang rongga minimum.
Material keras dan berbatu memiliki banyak rongga.
Material yang berbongkah besar atau sangat lengket akan
menurunkan muatan rata-rata bucket.

Ukuran Front Shovel (3)


Kapasitas munjung menggambarkan volume bersih dari
bucket, sehingga harus dikoreksi menjadi muatan
bucket rata-rata sesuai dengan material yang dihadapi.
Pembuat alat biasanya memberikan nilai faktor
pengisian untuk membuat koreksi seperti di atas.
Faktor pengisian merupakan persentase untuk
penyesuaian volume dalam perhitungan untuk
materialtertentu yang akan dimuat bucket.

Komponen Dasar dan Penggunaan


Front Shovel (1)
Komponen dasar dari front shovel adalah mounting, cab, boom,
stick, dan bucket.

Bagian Dasar dan Penggunaan


Front Shovel (2)
Shovel diletakkan pada posisi yang benar,
dekat permukaan material yang akan
digali, rendahkan bucket ke dasar lubang,
dengan gigi menghadap permukaan.
Gaya dorong menggunakan tekanan
hidrolik ke silinder stick pada saat yang
bersamaan dengan silinder bucket
memutar bucket mengarah ke muka.

Pemilihan Front Shovel (1)

Pertimbangan pemilihan shovel:


1.
2.

Biaya per cubic yard material yang digali.


Kondisi pekerjaan dimana shovel akan digunakan.

Estimasi biaya per cubic yard harus mempertimbangkan


faktor-faktor berikut:
1.
2.
3.

Ukuran pekerjaan; pekerjaan dengan kuantitas material yang


besar membutuhkan biaya yang lebih besar untuk shovel yang
lebih besar.
Biaya transportasi mesin; shovel yang lebih besar akan
membutuhkan biaya lebih besar dibanding shovel yang lebih
kecil.
Gabungan biaya pengeboran, peledakan, penggalian; untuk
shovel yang lebih besar, biaya tersebut kemungkinan menjadi
lebih kecil dibanding shovel yang lebih kecil, karena mesin
yang besar dapat menangani batu-batuan yang lebih besar
dibanding mesin yang kecil.
Biaya pengeboran dan peledakan dari shovel yang besar akan
lebih hemat.

Pemilihan Front Shovel (2)


Kondisi pekerjaan yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan ukuran shovel;
1. Jika material sulit digali, bucket dari shovel besar akan
menghasilkan tekanan menggali yang besar yang akan
mempermudah penanganan material.
2. Jika batu yang diledakkan akan digali, penggunaan bucket
dengan ukuran besar dapat menangani material lebih besar.
3. Ukuran unit pengangkut yang tersedia harus
dipertimbangkan dalam memilih ukuran shovel. Jika unit
pengangkut yang akan digunakan berukuran kecil, maka
ukuran shovel juga harus kecil; demikian juga sebaliknya.
Kapasitas unit pengangkut harus mendekati lima kali
ukuran bucket excavator.

Produksi Shovel (1)

Elemen dalam siklus produksi shovel:


1.
2.
3.
4.

Isi bucket.
Ayun muatan (swing with load).
Buang muatan.
Ayunan kembali (return swing)

Waktu siklus elemen pada kondisi rata-rata, untuk


ukuran shovel 3-5 cy, adalah:
1.
2.
3.
4.

Muat bucket
Ayun muatan
Buang muatan
Ayunan kembali

7-9
4-6
2-4
4-5

detik.
detik.
detik.
detik.

Produksi Shovel (2)


Produksi aktual dari shovel dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kelompok material.
Tinggi potongan.
Sudut ayunan.
Kemampuan operator.
Kondisi shovel.
Pertukaran unit pengangkut.
Ukuran unit pengangkut.
Penanganan untuk material dengan ukuran yang sangat besar.
Pembersihan wilayah pengisian beban.

Pertukaran unit pengangkut adalah waktu total yang


dibutuhkan untuk truk bermuatan penuh keluar dari posisi di
bawah excavator hingga truk kosong berikutnya mengambil
posisi siap diisi muatan
Bucket yang besar, mesin yang besar, atau perubahan pola
peledakan harus dipertimbangkan jika material dengan ukuran
yang besar memiliki prosentase yang besar.

Produksi Shovel (3)


Kapasitas bucket dihitung berdasarkan volume munjung (dalam
lcy).
Untuk mendapatkan material dengan ukuran volume bucket
dalam bank, maka volume rata-rata dalam loose harus dibagi
dengan 1+faktor swell material.
Contoh :
Jika kapasitas bucket 2 cy, faktor swell material yang akan
digali adalah 25%, volume rata-rata loose 2.25 lcy, maka
volume ukuran bank adalah 2.25 lcy/(1+0.25) = 1.8 bcy.
Jika shovel tersebut menghasilkankan 2.5 siklus per menit
tanpa allowance waktu, maka output menjadi 2.5 x 1.8 = 4.5
bcy per menit.
Produktivitas ideal adalah pada saat menggali dengan
ketinggian optimum dengan ayunan 90o dan tidak ada
penundaan (delay).

Pengaruh Tinggi Galian Pada


Produksi Shovel (1)
Jika tinggi permukaan material yang akan digali oleh
shovel sangat dangkal, maka tidak memungkinkan
mengisi shovel dalam satu kali sapuan Akan
mengurangi produksi shovel.
Jika tinggi permukaan lebih besar dari ketinggian
minimum yang diperlukan untuk mengisi bucket, maka:
1. Kedalaman penetrasi bucket ke permukaan tanah dikurangi
agar bisa mengisi bucket sekaligus, ini akan meningkatkan
waktu siklus.
2. Operator dapat memulai penggalian dari bagian atas muka
tanah, dan menggali bagian bawah muka tanah belakangan
3. Bucket dinaikkan dengan ketinggian penuh pada muka tanah
dan kelebihan material dibiarkan tumpah kebawah. Material
yang dibuang kebawah ini harus selanjutnya diambil.

Pengaruh Tinggi Potongan Pada


Produksi Shovel (2)
Tinggi optimum galian (PCSA) :

Pengaruh Tinggi Potongan Pada


Produksi Shovel (3)
Persentase tinggi optimum galian didapat dari perbandingan
antara tinggi aktual galian dengan tinggi optimum material.
Contoh: Tinggi aktual galian=6 ft, tinggi optimum=10 ft, maka
persentase tinggi optimum adalah = 6/10 * 100% = 60%.
Tinggi optimum galian berkisar antara 30-50% dari tinggi
maksimum penggalian, dengan persentase rendah mewakili
material mudah dimuat (seperti tanah humus, pasir dan
kerikil).
Material yang sulit untuk dimuat seperti tanah liat atau
pecahan batuan, memerlukan tinggi optimum yang lebih besar,
berkisar antara 50% dari tinggi maksimum penggalian.
Material lain pada umumnya membutuhkan tinggi maksimum
penggalian < 40%.

Pengaruh Sudut Ayunan Terhadap


Produksi Shovel (1)
Sudut ayun shovel merupakan sudut horizontal, dinyatakan dalam
derajat, jarak antara posisi bucket saat melakukan penggalian dan
posisi saat mengosongkan bucket.
Waktu total dalam suatu siklus terdiri dari waktu penggalian,
waktu ayun hingga ke posisi membuang, waktu menbuang, dan
waktu kembali keposisi menggali.
Jika sudut ayun meningkat, waktu siklus meningkat; dan
sebaliknya.
Produksi ideal shovel adalah pada saat sudut ayun 90 o dengan
tinggi galian optimum.
Pengaruh sudut ayun terhadap produksi shovel dapat dilihat dalam
tabel 8.2.
Produksi ideal shovel harus dikalikan dengan faktor konversi untuk
menyesuaikan produksi shovel pada berbagai nilai ketinggian dan
sudut ayun .

Pengaruh Sudut Ayunan Terhadap


Produksi Shovel (2)
Contoh 8.1:
Shovel dengan kapasitas bucket munjung 5cy digunakan untuk mengangkut batu hasil ledakan
yang kurang baik. Situasi sesuai dengan tabel 8.2. Shovel bekerja dengan ketinggian 12 ft
diatas permukaan, dan tinggi ggalian maksimum berdasarkan data pabrik adalah 34 ft. Unit
pengangkut dapat ditempatkan dengan sudut ayun hanya sebesar 60o. Jika waktu siklus ideal
adalah 21 detik, berapa produksi ideal shovel dalam lcy?
Langkah 1: Ukuran bucket, 5 cy.
Langkah 2: Faktor isi bucket untuk batu hasil ledakan = 85-100% (berdasarkan Tabel 8.1).
Digunakan faktor isi bucket = 85%.
Langkah 3: Waktu siklus = 21 detik.
Tinggi rata-rata penggalian = 12 ft.
Tinggi optimum mesin dan material (untuk pecaan batuan)
= 0.50 x 34 ft (tinggi maks) 17 ft.
Persentase tinggi optimum = 12 ft/17 ft = 0.71
Interpolasi Tabel 8.2 untuk koreksi tinggi dan ayunan = 1.08.
Langkah 4: Faktor efisiensi-produksi ideal = 60 menit/jam.
Langkah 5: Produksi dalam lcy
Langkah 6: Produksi ideal untuk 60menit/jam
= (3600menit/jam x 5 cy x 0.85 x 1.08) / (21 detik/siklus) = 787 lcy/jam.

Faktor Efisiensi Produksi (1)


Kondisi kerja excelent :

Shovel digunakan pada lokasi penggalian yang terbuka dan luas dengan
drainage yang baik,
truk dapat ditempatkan di kedua sisi mesin untuk mengurangi kehilangan
waktu untuk mengangkut material.
Kondisi lahan datar sehingga tinggi galian akan mendekati optimum.

Kondisi kerja kurang baik :

Shovel digunakan untuk menggali pada galian jalan raya memotong


perbukitan,
ketinggian galian bervariasi dari nol hingga mencapai tinggi optimum.
Sisi galian membentuk lereng
Truk terisi harus keluar dulu sebelum yang kosong masuk
truk dispot tepat dibelakang shovel sehingga sudut ayun mencapai 180 o.
permukaan tanah berlumpur, menyebabkan pergerakan truk menjadi lambat.
Situasi tersebut akan mengurangi produktifitas shovel secara signifikan.

Faktor Efisiensi Produksi (2)


Tingkat produksi shovel dapat ditingkatkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Pemeliharaan peralatan.
Kondisi jalan pengangkut.
Layout area pengisian muatan.
Ukuran dan jumlah unit pengangkut.
Kompetensi dari field management.

Penelitian dari Transportation Research Board (TRB)


menunjukkan bahwa waktu produksi aktual dari shovel yang
digunakan untuk penggalian pada konstruksi jalan raya
adalah 50-75% dari waktu kerja yang tersedia, sehingga
efisiensi produksi hanya berkisar sekitar 30-45 menit/jam.

Faktor Efisiensi Produksi (3)


Contoh 8.2
Shovel dengan kapasitas munjung bucket sebesar 3 cy digunakan untuk mengangkut
material pecahan batu pada proyek jalan. Tinggi permukaan rata-rata diperkirakan 22 ft.
Shovel memiliki tinggi galian maksimum dari data pabrik 30 ft. Galian membutuhkan sudut
ayun shovel ke unit pengangkut tanah sebesar 140 o. Berapa perkiraan produksi shovel
dalam bcy?
Langkah 1 : Ukuran bucket, 3 cy.
Langkah 2 : Faktor isi bucket untuk material pecahan batu 100-110%
(Lihat tabel 8.1)
Digunakan faktor isi = 100%.
Langkah 3 : Waktu siklus elemen :
Pengisian
9 detik (material batuan)
Swing loaded
4 detik (mesin kecil, 3 cy)
Buang material 4 detik (ke unit pengangkut)
Swing empty
4 detik (mesin kecil, 3 cy)
Total waktu
21 detik.

Contoh 8.2 (lanjutan)


Tinggi penggalian rata-rata 22 ft.
Tinggi optimum = 50% x tinggi maks = 0.5 x 30 ft = 15 ft.
Persentase tinggi optimum = (22 ft/15 ft) x 100% = 147 %.
Faktor tinggi dan sudut ayun (interpolasi dari tabel 8.2, untuk 147%) =
0.73.
Langkah 4 : Faktor efisiensi; berdasarkan TRB,
efisiensi berkisar
antara 30-45 menit/jam.
Asumsi = 30 menit.
Langkah 5 : Kelompok material = pecahan batu, faktor swell 60%
(lihat tabel 4.3).
Langkah 6 : Produksi
= {(3600 detik/jam x 3 cy x 1.0 x 0.73) x 30 menit
21 det/siklus}
60menit
x {1/(1+0.6)} = 117 bcy/jam.

Hoe (1)

Pada umumnya digunakan untuk menggali permukaan tanah dimana mesin berada.
Sering disebut sebagai backhoe atau back shovel.
Hoe cocok digunakan untuk menggali saluran parit dan dan terowongan untuk
basement.
Dapat digunakan untuk pekerjaan perataan.
Karena kontrol bucket positif, hoe cocok digunakan untuk pekerjaan mengeruk pada
jarak dekat dan mengisi beban kedalam unit pengangkut.

Hoe (2)
Wheel mounted hydraulic hoe tersedia dengan ukuran bucket > 1 cy.
Kedalaman maksimum penggalian untuk mesin besar sekitar 25 ft.
Dengan 4 outriggers down, mesin yang besar dapat menampung beban hingga
10,000 lb dengan radius 20 ft.
Bukan merupakan mesin produksi pekerjaan penggalian, karena didesain hanya
untuk mobilitas dan pekerjaan-pekerjaan umum.

Backhoe

Bagian Dasar dan Penggunaan Hoe (1)

Bagian-bagian dasar
dan tingkat operasi
dari hoe
diilustrasikan pada
gambar berikut:

Bagian Dasar dan Penggunaan Hoe


(2)
Dimensi dan jarak ruang untuk hydraulic crawler mounted
hoe dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Bagian Dasar dan Penggunaan Hoe


(3)
Bucket tersedia dengan
berbagai ukuran lebar,
sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
Gaya tekan terhadap
material yang akan
digali didapat dari stick
sylinder dan bucket
sylinder.
Gaya tekan maksimum
meningkat saat stick
cylinder bergerak tegak
lurus terhadap stick.

Produktivitas Bucket Pada


Hydraulic Hoe (1)
Kapasitas munjungl pada bucket hoe dinilai seperti pada shovel,
menggunakan standar yang dikeluarkan oleh PCSA dan SAE, dengan
perbandingan sudut 1:1.

Produktivitas Bucket Pada


Hydraulic Hoe (2)
Pemilihan bucket didasarkan pada jenis material yang akan digali.
Gaya penetrasi hoe dapat ditingkatkan dengan cara menyesuaikan lebar bucket
dan radius bucket tegak lurus terhadap material.
Untuk material yang mudah digali, sebaiknya digunakan bucket dengan ukuran
lebar.
Faktor isi untuk hydraulic hoe bucket dapat dilihat pada tabel berikut:

Pemilihan Hoe
Pemilihan hoe harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.Kedalaman maksimum penggalian yang diperlukan.
2.Radius kerja maksimum yang diperlukan untuk penggalian dan
membuang
3.Tinggi maksimum pembuangan yang diperlukan.
4.Kemampuan mengangkat bila diperlukan)
Hoe merupakan peralatan serba guna (Lihat gambar 8.10 dan
gambar 8.11).

Penggunaan Hydraulic Hoe (1)

Penggunaan Hydraulic Hoe (2)

Hoe dapat digunakan pada


pekerjaan pembuatan saluran atau
pekerjaan pemipaan.
Perusahaan manufaktur memberikan
kapasitas angkut mesin (kapasitas
mengangkat beban) berdasarkan
jangkauan dari pusat gravitasi
bucket terhadap sisi depan dan sisi
samping dari track rail.
Kapasitas pengangkatan beban
ditetapkan berdasarkan ketentuan
berikut:
1. Kapasitas pengangkatan beban
tidak boleh melebihi 75% dari
beban.
2. Kapasitas pengangkatan beban
tidak boleh melebihi 85% dari
kapasitas hidrolik excavator.
3. Kapasitas pengangkatan beban
tidak boleh melebihi
kemampuan struktural mesin.

Produksi Hoe (1)


Produksi hoe dipengaruhi oleh elemen yang sama seperti pada shovel.
Waktu siklus hoe 20% lebih lama dibanding shovel dengan ukuran yang
sama.
Kedalaman optimum galian ditentukan oleh jenis material yang akan
digali, serta ukuran dan tipe bucket.
Tabel 8.5 menunjukkan waktu siklus untuk hydraulic track hoes
berdasarkan ukuran bucket dan kondisi rata-rata.

Produksi Hoe (2)


Produksi =
3600 sec* Q * F *
E
1
*
*
t
60 min hr koreksi volume
Dimana :
Q
F
t
E

=
=
=
=

kapasitas munjumg dari bucket (lcy)


Faktor isi bucket untuk hoe
waktu siklus dalam detik.
efisiensi (menit/jam)

Koreksi volume untuk volume loose menjadi volume bank =


Koreksi volume untuk volume loose menjadi ton =

1
1 swell factor

berat satuan loose, lb


2000 lb / ton

Produksi Hoe (3)


Contoh 8.3
Crawler hoe dengan bucket 3 cy akan digunakan untuk menggali tanah liat keras dari
borrow pit. Tanah liat akan dimasukkan ke dalam truk dengan ketinggian 9ft 9in.
Informasi pengeboran tanah menunjukkan bahwa di bawah kedalaman 8 ft, material
berubah menjadi material lumpur. Berapa estimasi produksi hoe dalam satuan bank
cubic yard jika faktor efisiensi setara dengan 50 menit-jam?
Langkah 1 : Ukuran bucket, 3 cy.
Langkah 2 : Faktor isi bucket untuk tanah liat keras adalah 80-90% (berdasarkan tabel
8.4).
Gunakan nilai rata-rata = 85%.
Langkah 3 : Waktu siklus elemen
Kedalaman optimum galian berkisar antara 30-60% dari kedalaman
penggalian maksimum.
Berdasarkan Tabel 8.3, untuk hoe berukuran 3 cy, kedalaman
penggalian maksimum adalah 23-27 ft.
Kedalaman penggalian, 8 ft.
(8 ft/23 ft) x 100% = 34% 30 % (oke)
(8 ft/27 ft) x 100% = 30% 30 % (oke)

Contoh 8.3 (lanjutan)


Berdasarkan kondisi rata-rata untuk hoe berukuran 3 cy, waktu siklus
berdasarkan Tabel 8.5 menjadi:
1.Pengisian bucket
7 detik (tanah liat keras).
2.Swing with load
6 detik (pengisian truk).
3.Pemindahan beban
4 detik (pengisian truck).
4.Return swing 5 detik
Total waktu siklus = 22 detik.
Langkah 4 : Faktor efisiensi, 50 menit/jam.
Langkah 5 : Material tanah liat keras, faktor swell 35%.
Langkah 6 : Estimasi produksi
= {(3600 detik/jam x 3 cy x 0.85)/22 detik/siklus} x (50
menit/60 menit) x {1/(1+0.35)} = 300 bcy/jam.
Check tinggi maksimum pemuatan agar hoe dapat melayani truk.
Berdasarkan Tabel 8.3, 21-22 ft.
Jadi, 9 ft 9 in < 21 ft (OKE).

LOADERS

PENDAHULUAN

Loaders umum digunakan dalam pekerjaan


konstruksi untuk mengangkut dan mengangkat
material, untuk memuat isi truk, dan bisa juga
untuk menggali tanah.
Berdasarkan gigi untuk berjalannya,dibagi
menjadi 2 tipe:
1. Crawler-tractor-mounted (Gambar 8.12)
2. Wheel-tractor-mounted (Gambar 8.13)

Gambar 8.12

Track-type Loader

Track dan wheel type loader

Gambar 8.12

Wheel-tractor Loader

LOADER BUCKETS/ATTACHMENTS (1)


Buckets; ada beberapa jenis bucket:
One-piece conventional (general purpose);
digunakan untuk menggali material tipe
menengah.
The hinged jaw (multipurpose); digunakan untuk
menggali material tipe menengah, juga dapat
berfungsi sebagai dozer.
Rock bucket; digunakan untuk membongkar dan
menghancurkan batuan (Gambar 8.15).

Gambar 8.15

Wheel-tractor Loader with Rock Bucket

LOADER BUCKETS/ATTACHMENTS (2)


Faktor Pengisian untuk Loaders
Kapasitas munjung dari loader ditentukan
berdasarkan SAE standard, dengan kemiringan 2 :
1 untuk material yang melebihi kapasitas
peres/struck
Faktor koreksi pengisian untuk loader bucket
menyesuaikan kapasitas munjung berdasarkan
tipe material, dan tipe loader,wheel atau track
(Tabel 8.6).

Tabel 8.6

Faktor Koreksi Pengisian Bucket

LOADER BUCKETS/ATTACHMENTS (3)


Operasi Pemuatan
Ketika volume pemuatan ditentukan,
pemeriksaan terhadap kapasitas beban harus
dilakukan.
Wheel loader membatasi operasi pemuatan
berdasarkan berat kurang dari 50 % static tipping
load.
Track loader membatasi operasi pemuatan
berdasarkan berat kurang dari 35 % static tipping
load.

SPESIFIKASI OPERASI
Spesifikasi operasi untuk wheel loader, seperti
berikut (Tabel 8.7 dan Tabel 8.8):
Engine flywheel hp 119 pada 2,300 rpm
Kecepatan, maju dan mundur:
Low 0-3.9 mph
Intermediate
0-11.1 mph
High 0-29.5 mph
Beban operasi (SAE)
Tipping load, lurus ke depan
6,800 lb
Tipping load, putaran penuh
17,400 lb
Kapasitas pengangkatan
18,600 lb
Breakout force, maksimum 30,000 lb

Tabel 8.7

Spesifikasi Operasi Wheel Loaders

Tabel 8.8

Spesifikasi Operasi Track Loaders

TINGKAT PRODUKSI UNTUK


WHEEL LOADERS (1)
Dua faktor kritis yang dipertimbangkan dalam memilih
loader yaitu jenis material dan volumenya.
Tingkat produksi wheel loader akan tergantung pada:
Waktu tetap yang dibutuhkan untuk mengisi bucket, manuver
dengan empat arah, dan membuang muatan (Tabel 8.9).
Waktu yang dibutuhkan untuk berjalan mulai dari pemuatan
hingga posisi pembuangan.
Waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke posisi pemuatan
kembali.
Volume aktual dari material yang diangkut pada setiap
pengangkutan.

Tingkat produksi wheel loader lebih tinggi daripada track


loader pada permukaan yang datar dan halus (Gambar
8.16).

Tabel 8.9

Fixed Cycle Time Wheel & Track Loaders

Gambar 8.16

Situasi Tipikal Pemuatan

TINGKAT PRODUKSI UNTUK


WHEEL LOADERS (2)
Ketika jarak perjalanan lebih dari minimum, maka
waktu perjalanan perlu ditambahkan pada fixed
cycle time.
Untuk jarak kurang dari 100 feet, wheel loader
dengan muatan dapat berjalan dengan 80 % dari
kecepatannya pada gigi terendah, dan kembali
kosong dengan 60 % dari kecepatannya pada gigi ke
dua.
Permukaan tempat pengerukan mempengaruhi
kecepatan bergerak loaders.

TINGKAT PRODUKSI UNTUK


WHEEL LOADERS (3)
Wheel loader dengan kapasitas bucket 2.5 cy, mengangkut
batu pecahan dengan berat 2,700 lb/lcy, faktor swell 25 %.
Loader dilengkapi dengan torque converter dan transmisi
power-shift, dengan spesifikasi:
Low
0-3.9 mph
Intermediate
0-11.1 mph
High
0-29.5 mph
Kecepatan medium (feet/menit; fpm) didapat (Tabel Z):
Pengangkutan, seluruh jarak 0.8 x 3.9 mph x 88fpm/mph = 274 fpm
Returning, 0-100 ft
0.6 x 11.1 mph x 88 fpm/mph = 586 fpm
Returning over, 100 ft
0.8 x 11.1 mph x 88 fpm.mph = 781 fpm

Tabel Z

Pengaruh Jarak Pengangkutan


terhadap Produksi

Contoh 8.4

Contoh 8.5

TINGKAT PRODUKSI UNTUK


TRACK LOADERS
Tingkat produksi untuk track loaders
ditentukan dengan cara yang sama seperti
pada wheel loaders (Contoh 8.6).

Contoh 8.6

Contoh 8.6 (Lanjutan)

KEAMANAN PENGANGKUTAN
Operator loader harus waspada terhadap tindakan
lalai berikut:
Tidak memakai sabuk keselamatan.
Orang yang bekerja di antara roda dan frame dengan
mesin yang dihidupkan.
Pengoperasian yang terlalu dekat dengan tepian parit
ketika melakukan penimbunan.
Menggali tanah atau tumpukan material yang menghasilkan
overhang, kemudian bekerja di bawah overhang tersebut.
Menjalankan loader dengan bucket lebih tinggi dari poros
roda.
Lupa menurunkan bucket dan menarik rem parkir sebelum
meninggalkan loader.

EXCAVATOR-EXCAVATOR
KHUSUS

TRENCHING MACHINES
Didesain untuk penggalian parit dengan lebar
dan panjang yang bervariasi.
Lokasi yang dikerjakan tidak lebih lebar dari
2 ft, dan tidak lebih dalam dari 7 ft.
Kebanyakan trenchers besar adalah jenis
crawler-mounted, untuk meningkatkan
stabilitasnya dan untuk mendistribusikan
beban ke atas permukaan yang lebih besar.

Trencher

Trencor 1660HDE Trenching Machine

WHEEL-TYPE TRENCHING MACHINES


Mempunyai kemampuan kedalaman
penggalian maksimum 8 ft, dengan lebar
trench dari 12 in hingga 60 in (Gambar 8.17).
Variasi lebar trench yang dipasangkan pada
mesin digunakan untuk lebar bucket yang
berbeda (Tabel 8.10).
Wheel-type machine spesial digunakan untuk
menggali saluran air, gas, dan pemipaan
minyak.

Gambar 8.17

Wheel-type Trenching Machine

Tabel 8.10

Spesifikasi Wheel-type Trenching Machine

LADDER-TYPE TRENCHING MACHINES


Ladder-type trenching machine memiliki
fleksibilitas dengan kedalaman dan
kedalaman parit (Tabel 8.11).
Ladder-type machine tidak sesuai untuk
penggalian parit pada batuan atau tempat
dimana terlalu banyak air tanah (Gambar
8.18).

Tabel 8.11

Spesifikasi Ladder-type Trenching Machine

Gambar 8.18

Ladder-type Trenching Machine

PEMILIHAN PERALATAN YANG SESUAI


DALAM PENGGALIAN PARIT
Pemilihan peralatan untuk digunakan dalam
penggalian parit akan tergantung pada:

Kondisi lokasi pekerjaan.


Kedalaman dan lebar dari parit.
Jenis dan kelas tanah.
Kedalaman air tanah.
Lebar tempat pembuangan hasil penggalian.

Contoh 8.7

PRODUKSI TRENCHING MACHINES


Banyak hal yang mempengaruhi trenching
machines, yaitu:

Jenis dan kelas tanah.


Kedalaman dan lebar dari parit.
Topografi.
Kondisi cuaca.
Banyaknya tumbuhan atau pohon-pohon besar.
Pipa-pipa yang tertimbun di bawah tanah.
Trotoar, jalan raya, dan gedung-gedung.
Kecepatan pemasangan pipa pada parit.

Contoh 8.8

KESELAMATAN TRENCH
Setiap parit dengan kedalaman 5 ft atau
lebih harus diberi kemiringan, atau diberi
penahan (Gambar 8.19).
Kemiringan adalah metode yang paling umum
untuk melindungi pekerja dalam penggalian
parit.
Sudut kemiringan tergantung pada jenis dan
kelembaban tanah.

Gambar 8.19

Metode Untuk Melindungi Pekerja


Dalam Penggalian Parit

BACKHOE LOADERS
Backhoe tidak memiliki produksi yang tinggi
namun mampu mengerjakan berbagai macam
pekerjaan (Gambar 8.20).
Backhoe dapat berfungsi sebagai pemuat
tanah ke dalam truk, juga sebagai dozer
untuk melakukan penimbunan, serta untuk
menggali parit dan melakukan penempatan
pipa.
Sangat baik untuk penggalian tanah liat
berpasir dan juga tanah dengan kelembaban
yang tinggi.

Gambar 8.20

Backhoe Loaders

Back Hoe Shovel

Gradall
Excavator

HOLLAND LOADERS
Holland loader adalah unti mesin di antara
dua crawler tractor, yang dioperasikan
bersamaan oleh satu operator dari tractor
utama (Gambar 8.21).
Ada dua jenis penggalian yaitu vertikal dan
horizontal yang dapat dilakukan holland
loaders.

Gambar 8.21

Holland Loaders

VAC EXCAVATORS
Vac excavation berguna sebagai vacuum
sistem untuk keselamatan dalam penggalian
(Gambar 8.22).
Vac excavation sangat baik digunakan untuk
penggalian di daerah yang banyak terdapat
kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan pipapipa bawah tanah.

VAC EXCAVATORS

Gambar 8.22

Vac Excavators

Anda mungkin juga menyukai