Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

Manajemen konstruksi ii
Nama

: Rivando Marc Rumagit

Nim

: 13011013

Kelas

: IV D3 Teknik Sipil

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2015

ALAT BERAT
DAN FUNGSINYA
Macam - Macam Alat Berat Dan Fungsinya
Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi
maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam
pembangunan infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen
dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain
waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang
tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan
dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Berikut Kami share macam - macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat
dipahami dalam penggunaannya.
1. Pengertian Alat - Alat Berat
Alat - alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama
proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala
yang besar (Rostiyanti 2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
1.
2.
3.
4.

Dozer
Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell
Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt
Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain.

2. Klasifikasi alat-alat berat


Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi
tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.
2.1

Klasifikasi Fungsional Alat Berat


Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut

berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi
atas berikut ini (Rostiyanti 2009).
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat
digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata
selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Gambar 1.1 Dozer


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang
(Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel
Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat
dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan

sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur
tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke
samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa
digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori
ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

Gambar 1.2 Backhoe


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini
dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya
secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan
material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat
lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar1.3 Truk
Sumber : http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu
alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Gambar1.4 Loader
Sumber : http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik
untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic tired
roller, compactor, dan lain - lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat
terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan
semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan
tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah
5

menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya
kurang sempurna ; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan
cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan
mesin penggilas (Roller) ; klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah :
Berdasarkan cara geraknya ; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang
harus ditarik traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (Stee
lWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda ; ada yang punya permukaan halus
(plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
Dilihat dari susunan roda gilasnya ; ada yang dengan roda tiga (Three
Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).

Gambar.1.5 Tandem Roller


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
f. Alat Pemproses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk
dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti
concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

Gambar. 1.6 Concrete Mixer Truck


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.

Yang

termasuk

di

dalam

kategori

ini

adalah concrete

spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Gambar. 1.7 Asphalt Paver


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2

Klasifikasi operasional Alat Berat


Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke

tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
7

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari
mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang

dan

ban

karet.

Sedangkan belt merupakan

alat

penggerak

pada conveyor belt.

Gambar 1.8 Crawler crane


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar 1.9 Tower Crane


Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam - macam : Crane gelegar,
crane kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan
mobil crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek - proyek
bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane,
sebab crane ini dapat dengan mudah dipindah - pindahkan, karena pekerjaan
pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif
tinggi.
8

3.

Fungsi alat berat


Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi Log

Loader, Harvester/Processor, dan Road Builder.

Gambar 1.10 Alat Berat Kehutanan


Sumber : Wedhanto (2009)
Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya.
Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian
belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada
excavator

Gambar 1.11 BACKHOE LOADER


Alat penggali sering juga disebut Excavator ; ada dua tipe Excavator yaitu :
1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang/track shoe (Crawler
Excavator)
2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).

Gambar 1.12 HIDRAULIC EXCAVATOR


Sumber : catalogue Komatsu
Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :

Excavating (menggali)
Loading (memuat material)
Lifting (mengangkat beban)
Hammering (menghancurkan batuan)
Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas
implement yang digunakan.
Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara
mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya
untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan
kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada
pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.

Gambar 1.13 MOTOR GRADER


Sumber: Wedhanto (2009)
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah :

Perataan tanah (Spreading).

Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada pekerjaan tanah.


10

Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).

Pembuatan parit (Crowning Ditching)

Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan


pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :

Grading, Spreading, Ditching


Scarifying
Side Sloping
Dozing
Ripping

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat


SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :

Loading, Dozing,
Digging,
Clamping,
Grading, Leveling, dan sebagainya.

Gambar 1.14 Skid Steer Loader


Sumber: Wedhanto (2009)

Gambar 1.15 Skidder


Sumber: Wedhanto (2009)

11

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :

Wheel Skidder
Track Skidder

Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya
banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).

Gambar 1.16 Wheel Tractor Scrapper


Sumber : Wedhanto (2009)
Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,
menyebarkan dan membuang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini
digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang
ditentukan,

kemudian

muatan

itu

disebarkan

dan

diratakan. Scrapper

mampu

menggali/mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu


tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula. Scrapper dapat digunakan untuk
memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara
bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaan
Scrapper tergantung pada : (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3)
operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni :
1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan
ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab
gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis
kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat
ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga
gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappers dapat tinggi, jika
12

digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi
truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya.

Gambar 1.17 Articulated Dump Truck


Sumber : Wedhanto (2009)
Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan
membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18 Off Highway Truck


Sumber : Wedhanto (2009)
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truck juga digunakan untuk memindahkan
material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.

Gambar 1.19 Wheel Dozer


Sumber : Wedhanto (2009)
13

Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana
kegunaanya hampir sama dengan dozer.

Gambar 1.20 Track Type Loader


Sumber : Wedhanto (2009)
Track Type Loader digunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel
loader, hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.

Gambar 1.21 Wheel Loader


Loader adalah alat pemuat hasil galian/gusuran dari alat berat lainnya seperti
Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu
untuk mengangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain.
Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan,
untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak - tonggak kayu kecil, menggali
pondasi basement dan lain - lain.
Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan
sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan
menggunakan Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu :
1) Loader dengan roda rantai (Crawler Loader), dan
2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

14

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan
adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari
loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebih jika
digunakan Wheel Loader.
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau
OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya
(tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling
Arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.

Gambar 1.22 Track Type Tractor


Sumber : Wedhanto (2009)
Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk
mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah
dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini,
tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu :

Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper


Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar 1.23 Telehandler


Sumber : Wedhanto (2009)
15

Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesin


tersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.
Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan
alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga
dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh

keuntungan

yang

besar

antara

lain

stabilitas

dan

kemampuan

floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang
letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua
hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali
hidrolis (hydraulic controlled).

Gambar : Front shovel


Cara kerja Power Shovel
Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan
digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil
menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke
dalam bucket. Jika bucket sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah
berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah
terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.

16

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju
tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan
sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti
semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah :
1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,
2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),
5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6. Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan
2.4.1

Backhoe Shovel/Excavator (Bobcat E45 41,8 Hp)

Gambar 2.4 Alat penggali dan pemuat material


Alat berat jenis ini merupakan peralatan yang paling banyak kegunaannya dan paling banyak
tipenya. Adapun tipe dari yang bertenaga 17 - 1500 hp. Attachment peralatan ini dapat diganti
- ganti dengan jenis - jenis lainnya, baik cuma di ujungya, tempat bucket, maupun dari
boomnya.
Fungsi utama Backhoe Shovel ialah menggali tanah dan memuatnya ke dalam dump truck
atau menimbun tanah tersebut di sekitar shovel tersebut dengan cara memutar badannya. Jadi
waktu alat ini tidak pindah tempat.
1.4.1.1 Struktur Backhoe Shovel
Alat berat ini bagian utamanya terdiri dari :
1. Mesin Penggerak

17

Mesin penggerak ialah mesin diesel yang memasok tenaga untuk semua gerakan yang
dilakukan pada alat ini. Gerakan ini, baik untuk maju mundurnya alat maupun untuk gerakan
attachmentnya.
2. Sistem Hidrolik
Maksudnya ialah semua komponen yang ada oli hidrolik di dalamnya yang berfungsi
menggerakkan bagian tertentu dari komponen tersebut.
3. Boom dan Bucket
Merupakan lengan dan tangan dari alat ini. Yang dimaksud dengan boom ialah batang profil
yang melekat kebadan yang bentuknya seperti boomerang, sedangkan bucket merupakan
tangan lengkap dengan kukunya.
4. Badan
Tempat diletakkannya mesin penggerak dengan pompa hidrolik tempat ditegakkannya boom
yang ditopang batang silinder. Seluruh badan ini dapat berputar 360 pada bagian kaki
melalui turntable.
5. Undercarriage
Berfungsi menjalankan shovel dari suatu tempat ke tempat lainnya, selain itu mampu
mendukung bobot alat berat ini yang cukup besar.
1.4.1.2 Pemakaian Backhoe Shovel
Pemakaian backhoe shovel ini tidak memerlukan perhatian yang istimewa, karena bagian bagian peralatan ini telah didesain cukup tangguh untuk menghadapi benturan - benturan
fisik. Seperti biasanya kerusakan dari dalam lebih gampang terjadi bilamana pemeliharaan
rutin kurang diperhatikan. Pemeliharaan yang perlu diperhatikan terutama menjaga
kebersihan bahan bakar dan oli hidrolik yang masuk, diantaranya dengan mengganti filter
bahan bakar dan oli tepat waktu. Kabin operator harus dijaga kebersihannya agar operator
dapat bekerja secara optimal dan dapat melihat indikator - indikator pada panel instrument
seacara betul. Biasanya kekurangan sesuatu ataupun kesalahan yang terjadi pada shovel dapat
dilihat pada panel instrument tersebut. Waktu akan mematikan mesin jangan lupa melakukan
pendinginan, selama 5 menit mesin hidup stasimer.

2.4.2

Tandem Roller (Dynapac CC 232)

18

Gambar 2.5 Alat pemadatan tandem roller


Mempunyai nama demikian karena roda muka dan belakang berjajar satu, jadi posisinya
tandem. Roller jenis ini biasanya mempunyai roda yang dapat bergerak masing - masing
dengan bantuan tenaga hidolik, jadi kemungkinan untuk selip kecil sekali. Tenaga dari pompa
hidrolik disalurkan keroda depan maupun belakang melalui flexible hose (pipa fleksibel),
sehingga kedua roda tersebut dapat menggelundung.
2.4.2.1 Struktur Tandem Roller
1. Mesin Penggerak
Mesin penggerak disini tidak langsung secara mekanis menggerakkan roda, tapi memutarkan
pompa sehingga sistem hidrolik berfungsi (maka motor hidrolik bekerja untuk memutarkan
baik roda depan maupun belakang).
2. Sistem Hidolik
Ialah semua komponen yang ada oli hidrolik didalamnya, dari mulai pompa hidrolik sampai
dengan motor hidrolik yang terdapat pada roda depan dan belakang. Sistem hidrolik ini
berfungsi menyalurkan tenaga dari sumbernya ketempat - tempat yang membutuhkannya
melalui slang hidrolik.
3. Roda
Selain berfungsi sebagai komponen yang membuat alat ini bergarak, juga sebagai penginjak
atau pemadat tanah yang akan dipadatkan. Kedua roda mempunyai tenaga putar yang
serempak dari motor hidrolik.
4. Badan
Merupakan tempat duduknya mesin, pompa hidrolik dan tempat duduk operator untuk
mengontrol jalannya alat ini.
2.4.2.2 Pemakaian Tandem Roller
Tandem Roller biasanya dioperasikan untuk memadatkan sub base jalan, hamparan batu
kerikil dan hamparan hot mix. Dengan berputarnya kedua roda, baik roda muka maupun
belakang maka kemungkinan slip roda hampir tidak ada. Pada operasi pemadatan hamparan
hot mix tandem roller bergerak dibelakang tire roller.
Seperti alat - alat besar lainnya sebelum dioperasikan perlu diperiksa dulu keliling, kalau kalau ada kebocoran oli, komponen yang kendor dan lain sebagainya. Mesin dihidupkan
(warning up) sebelum bergerak maju. Begitu pula sebelum mesin dimatikan pada waktu
selesai operasi perlu adanya pendinginan (cooling down) selama 5 menit.
Perlu diperhatikan bahwa oli hidrolik jangan berlebih atau kurang karena hal tersebut akan
memperpendek umur operasi sistem (service life).

19

2.4.3

Pneumatic Tyred Roller (Sakai TS 200 - TTS3)

Gambar 2.6 Alat pemadatan tyred roller


Roller ini merupakan satu - satunya yang tidak mempunyai roda besi, semua rodanya dibuat
dari ban yang dipompa, tetapi ban tersebut licin tidak berkembang seperti layaknya ban
mobil.
Penempatan roda biasanya empat di belakang dan lima buah di depan, ada pula yang lima di
belakang dan enam di depan, tetapi model akhir - akhir ini lima dibelakang dan empat di
depan dengan posisi roda depan agak ke tengah bila dibandingkan dengan roda belakang.
Maksud pemasangan roda seperti diuraikan tadi ialah agar lintasan roda belakang tidak
segaris dengan lintasan roda depan. Dengan demikian tanah atau aspal hot mix yang tidak
terpadatkan diantara lintasan roda depan dapat dipadatkan oleh roda belakang.
Mesin alat pemadat ini dapat bergerak sendiri (self propelled). Mesin alat pemadat ini juga
dapat ditambah pemberat dengan mengisi air di dalam bandanna. Tekanan ban dapat
bervariasi 90 150 psi atau 6,32 kg/cm sampai 10,54 kg/cm. Dengan tekanan ban yang
tinggi dan beban yang berat, mesin pemadat ini mampu untuk memadatkan semua tipe
perkerasan sampai dengan lapisan yang lebih tebal. (sumber : Metode Kerja Bangunan Sipil,
Amien Sajekti, 2013).
1.3.3.1 Struktur Pneumatic Tyred Roller
1. Mesin Penggerak
Berupa mesin diesel dengan tenaga sekitar 90 hp (horse power). Untuk roller yang lebih
banyak rodanya, biasanya tenaga yang dibutuhkan sedikit lebih besar.
2. Suspensi
Suspensi roda depan agak istimewa karena diberi tekanan udara (pneumatic), sehingga semua
roda depan dapan menekan tanah kebawahnya dengan sama rata.
3. Roda
Selain berfungsi untuk menggerakan seluruh unit, berfungsi pula menekan dan meremas
tanah dibawahnya. Kelebihan roda ban yang dapat menekan dan meremas disebabkan adanya

20

jarak antara dua roda yang berdampingan dan roda ban ini merupakan pemadat yang fleksibel
dibanding dengan roda besi yang kaku.
4. Rangka
Merupakan pemersatu bagian - bagian yang terdahulu disebutkan. Selain itu rangka
merupakan tempat yang sesuai untuk kabin operator.

1.3.3.2 Pemakaian Pneumatic Tyred Roller


Roller jenis ini mempunyai bobot yang sangat variatif, dari 20 - 100 ton, dari yang ditarik
traktor sampai yang dapat bergerak sendiri. Untuk pekerjaan yang langka dan besar, biasanya
tidak dapat bergerak sendiri, tapi ditarik traktor. Untuk pemadatan badan jalan pada umunya
dapat bergerak sendiri dengan bobot antara 20 - 30 ton. Tire Roller sering pula beroperasi
pada pekerjaan pemadatan hamparan hot mix bersama - sama tandem roller. Untuk
pemeliharaan tire roller tidak diperlukan hal - hal yang istimewa agar peralatan tersebut dapat
berumur panjang.
2.4.4

Asphalt Finisher (Titan 326)

Gambar 2.7 Alat penghampar aspal hot mix


Nama alat berat ini tidak mencerminkan tugasnya, yaitu menyelesaikan (finish) pekerjaan
melainkan menghamparkan aspal hot mix secara merata baik ke samping maupun kedepan.
Finisher menanti kiriman hot mix dari dump truck pada lajur jalan yang akan dihampar.
Melalui hoper yang terbuka didepannya, hot mix ditumpahkan dari belakang dump truck
setelah terlebih dulu ban belakang dump truck menyentuh bumper depan finisher. Dari hoper,
material disalurkan ke belakang dengan conveyor. Dari belakang ini material tersebut
disebarkan merata keseluruh permukaan badan jalan yang akan di aspal. penyebaran yang
merata dilakukan oleh alat yang bernama auger, berupa sekrup yang melintang dari tepi kiri
ke tepi kanan. Ketebalan hamparan dapat di atur dengan yang bernama screed berupa plat
21

besi yang dapat dinaik - turunkan. Finisher ada 2 (dua) macam, yaitu yang bergerak dengan
ban dan yang bergerak dengan track (kelabang).
Kita mengetahui bahwa finisher mendapat hot mix dari dump truck, sedangkan dump truck
mengambil material di Asphalt Mixing Plant (AMP). Dilihat dari segi ketersediaannya badan
jalan untuk dihampar hanya ada dua kemungkinan bagi finisher, apakah gerakannya menjauhi
AMP atau mendekatinya. Kala kita mempertimbangkan keamanan dan kelincahan dump
truck waktu bermuatan material, maka sebaliknya finisher beroperasi menjauhi AMP.
Alasannya sebagai berikut :
1. Setelah dump truck mendapat aspal hot mix, maka dump truck tersebut bergerak
kearah finisher. Setelah melewatinya, maka dump truck tersebut harus mundur
sampai menyentuh bumper finisher, baru dapat menuangkan muatan aspal hot
mixnya.
2. Bila dump truck telah kosong, maka harus kembali ke AMP untuk melaksanakan
tugas berikutnya. Perputaran dump truck setelah menuangkan muatan akan lebih
aman dan lincah dibanding kalau masih bermuatan hot mix. Perputaran dump truck
dengan membawa hot mix terjadi bilamana gerakan operasi finisher mendekati AMP.
2.4.4.1 Struktur Asphalt Finisher
Alat berat ini terdiri dari5 (lima) bagian utama, yaitu :
1. Mesin Penggerak
Berupa sumber tenaga bagi semua komponen. Mesin diesel dengan pendinginan udara, jadi
punya radiator. Kapasitas mesin dimulai dari 40 - 200 hp. Mesin diesel berpendingin udara
pada umumnya berpotensi lebih baik dari pada mesin bensin berpendingin udara, karena
bahan bakar diesel lebih banyak konversi menjadi tenaga dibanding bahan bakar bensin.
2. Sistem Hidrolik
Berguna untuk menggerakkan komponen pengolah aspal hot mix seperti hoper, conveyor, dan
auger.
3. Pengolah Hot Mix
Ialah komponen yang langsung kontak dengan material tersebut. Dibagian depan ialah hoper
yang berfungsi menerima langsung dari dump truck. Material kemudian disalurkan
kebelakang dengan conveyor. Auger meratakan material ini dari yang paling kiri ke yang
paling kanan. Dengan bantuan screed, maka material tadi diturunkan ke badan jalan dengan
ketebalan yang telah ditentukan dan homogen. Jadi screed ini mengukur tebalnya hamparan
hot mix.
4. Badan
Seperti alat - alat berat lainnya, merupakan tempat menempatkan atau meletakkan bagian bagian lainnya, seperti tempat duduk operator, mesin, roda, dan sebagainya.
5. Roda (track)
22

Merupakan komponen yang berfungsi memindahkan semua bagian - bagian di atasnya


bergerak dari satu empat ke tempat lainya dalam beroperasi menghampar hot mix. Semua
fungsi komponen - komponen di atas dikoordinasikan oleh operator dengan pembantunya
yang berada di belakang samping kiri dan kanan finisher.
2.4.4.2 Pemakaian Asphalt Finisher
Finisher beroperasi untuk memberikan lapisan akhir permukaan badan jalan. Karena lebar
jalan tidak dapat digarap dengan sekali hampar, maka dilakukan penghamparan beberapa
kali. Selain dari itu auger dan screed dari finisher dapat diperpanjang, sehingga lebar
penghamparan meningkat, tetapi biasanya volume hamparan material diujung lebih kecil
dibanding dengan yang di tengah. Jadi dalam hal ini perlu ada perbaikan secara manual
dengan memberi tambahan hot mix pada bagian ujung screed.
Pengawas perlu memperhatikan pula material yang baru ditumpahkan dari dump truck,
jangan sampai ada batu yang oversize (ukuran lebih), karena hal ini akan merusak mesin
finisher. Bila operasi penghamparan telah selesai, maka kru wajib membersihkan alat berat
ini dari aspal yang mengering, terutama pada bagian yang bergerak dan bagian - bagian
lainnya yang memungkinkan peralatan macet. Departemen Pekerjaan Umum, Badan
Pembinaan Konstruksi Dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi Dan
Pelatihan Konstruksi) atau (Alat - Alat Berat Dan Penggunaannya, Ir. Rochman Hadi.
Gambar 2.8 Alat penyemprotan aspal emulsi
2.4.6

Air Compressor (Comp Air C50 DLT 0408-02)

Gambar 2.9 Alat pembersih permukaan lapis pondasi agregat


Air Compressor atau alat penyapu mekanis, digunakan untuk membersihkan permukaan lapis
pondasi agregat. Cara kerjanya yaitu dengan menyemprotkan atau mengeluarkan angin pada
kecepatan tertentu.

23

Anda mungkin juga menyukai