Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK I

LAPORAN
MAKALAH OBSERVASI LAPANGAN

PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL RING ROAD SEKSI IIIA


Jalan Soleh Iskandar – Kecamatan Tanah Sareal – Kota Bogor

PELATIHAN AK3 MUDA KONSTRUKSI


09 S.D 13 DESEMBER 2019
PT. UPAYA RIKSA PATRA

KELOMPOK 1

Surianto

FX Panca Adi
Nugroho

1
KELOMPOK I

DAFTAR ISI
COVER MAKALAH .............................................................................................. 1
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ................................................................................. 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.a Gambaran Singkat Tentang Proyek ......................................................... 3
1.b Dasar Aturan Dan Perundangan .............................................................. 4
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................... 4
2.a Pelatihan .................................................................................................. 4
2.b Observasi Lapangan ................................................................................ 4
2.c Makalah Dan Seminar ............................................................................. 5
BAB III PERMASALAHAN DILAPANGAN .................................................................... 5
BAB IV ANALISA .......................................................................................................... 6-10
BAB V KESIMP ULAN DAN SARAN ............................................................................. 11

2
KELOMPOK I

BAB I . PENDAHULUAN
1.a. Gambaran Singkat Tentang Proyek
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Simpang Semplak),
merupakan proyek Pembangunan Jalan Tol yang lokasinya sangat strategis dan dilalui oleh masyarakat
sekitar . Berikut ini merupakan data umum untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi
IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Simpang Semplak) :

Nama Proyek : PEMBANGUNAN JALAN TOL BOGOR RING ROAD SEKSI IIIA (RUAS SIMPANG
YASMIN – SIMPANG SEMPLAK)
Lokasi Proyek : Jl.Tol Layang Elevated Box Girder & Penataan Simpang Semplak
Pemilik Proyek : PT. MARGA SARANA JABAR
Kontrak Kerja : 027/170/SP/REV.BLK3/PPKRSUD-TKSU/APBD/VI/2019
SPMK : 027/171/SPMK/REV.BLK3/PPKRSUD-TKSU/APBD/VI/2019
Lama Pekerjaan : 21 Desember 2018 s.d 20 Desember 2019
Konsultan Management : PT.INDEC INTERNUSA KSO ESKAPINDO MATRA
Kontraktor Pelaksana : PT. PP (Persero) Tbk.
Jumlah Pekerja : 420 Pekerja
Shift kerja : I. 08.00 s.d 17.00
II. 17.00 s.d 22.00

1.b. Dasar Aturan dan Perundangan


Adapun standar dan peraturan perundangan K3L dengan aktivitas proyek diantaranya :
1. Undang – Undang
a) UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b) UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

c) UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


2. Peraturan Menteri
a) Permenakertrans No.Per-01/MEN/1979 tentang Kewajiban Pelatihan Hiperkes bagi Paramedis
Perusahaan
b) Permenakertrans No.Per-01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi
Bangunan
c) Permenakertrans No.Per-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

3
KELOMPOK I

d) Permenaker No. Per-05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut


e) Permenakertrans No.Per-09/MEN/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
f) Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
g) Permenaker No.6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator
h) Permenaker No.12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
i) Permenaker No.33 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Permenaker No.12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
j) Permenaker No. 9 Tahun 2016 Tentang K3 Pekerjaan di Ketinggian

3. Keputusan Bersama
a) SKB No. Kep.174/MEN/1986 & No. Kep.104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi

BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN


2.a Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk mendidik calon Ahli Muda K3 dalam memahami manajemen pelatihan K3
Konstruksi dan siap melakukan program sosialisasi yang dijalankan baik lewat perencanaan pelatihan
maupun pelaksanaan dilapangan.

2.b Observasi Lapangan


Observasi lapangan mempunyai maksud agar peserta bisa melihat secara langsung suatu kegiatan proyek
konstruksi khususnya kegiatan – kegiatan yang terkait dengan K3 namun sebelumnya peserta telah diberi
pembekalan teori atau pengetahuan didalam kelas.
Tujuan dari kegiatan observasi lapangan ini adalah :
1. Peserta mampu mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K3 ke dalam aplikasi dilapangan.
2. Peserta pelatihan mampu menilai perbedaan yang terjadi antara teori dan aplikasi dilapangan melalui
pembuatan catatan hasil observasi.
3. Peserta pelatihan diharapkan dapat memberikan input/sarankepada obyek observasi (manajemen
perusahaan, pelaksana, mandor, tukang, pekerja, dan lain-lain ) mengenai penerapan K3 yang benar

2.c Makalah dan Seminar


Setelah dilakukan observasi dilapangan peserta diharapkan mampu untuk menyusun makalah dan
mempresentasikan makalah tersebut dihadapan peserta lain dengan tujuan :

4
KELOMPOK I

1. Peserta mampu menyajikan hasil visualisasi dilapangan dalam suatu tulisan secara sistematis dan mudah
dimengerti.
2. Peserta pelatihan didorong untuk mampu dan berani tampil mempresentasikan serta mempertahankan
pendapat beserta analisanya dalam suatu forum resmi dan terbuka.

BAB III. PERMASALAHAN DILAPANGAN


Berdasarkan dari hasil observasi di yang telah dilakukan oleh kelompok II di
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Simpang Semplak),
mengenai Pekerjaan Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan maka didapatkan data permasalahan
dilapangan sebagai berikut:
1. Dilakukan Safety induction.
2. Terdapat hasil laporan pemeriksaan dan pengujian crawler crane.
3. Terdapat SIO & SILO crawler crane.
4. Tidak ada pemasangan pagar seng dengan MCB bertujuan sebagai pencegahan bahaya kecepatan
kendaraan pengendara umum terhadap ruang kerja, dan pemasangan lampu selang sebagai
informasi adanya area khusus kegiatan kerja.
5. Terdapat sign board peringatan bahaya listrik
6. Instalasi listrik terikat ke pipa Scaffolding yang berbahan galvanis tanpa ada proteksi yang dapat
menyebabkan induksi (Electerical Hazard) apabila ada kebocoran arus listrik
7. Tidak terdapat lifeline pada area kerja pada ketinggian
8. Pekerja perancah (scaffolder) tidak menggunakan full body harness dengan double lanyard.
9. Perancah tidak sesuai (toeboard, handrail, tangga dll)
10. Tidak ada tagging perancah
11. Box panel tidak terkunci dengan gembok
12. Landasan Jackbase perancah tidak sesuai
13. Tempat sampah tidak ada pada area kerja
14. Sisa Material berserakan
15. Fasilitas MCK tidak tersedia pada area kerja
16. Dampak lingkungan yang disebabkan oleh pekerjaan borpile, yang seharusnya aliran air dibuatkan
wadah penampungan atau dialirkan pada system drainase yang tersedia sekitar area proyek

5
KELOMPOK I

BAB IV. ANALISA HASIL OBSERVASI


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi
IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Simpang Semplak), diketahui bahwa Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)
terlaksana dengan baik (temuan positif), walaupun masih terdapat ketidaksesuaian atau temuan negatif di
lokasi proyek sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Permasalahan (Temuan Positif)


No Situasi/ Kondisi Proyek Hasil Observasi Analisis Potensi Saran Dasar Hukum
Bahaya
1. - Terdapat Safety - Tidak ada - Jika ada - PP 50 Tahun 2012
induction potensi perubahan yang Sistem Manajemen
bahaya pada menbahas K3
kondisi tentang K3
tersebut segera di
sampaikan di
safety induction

2. - Safety induction - Tidak ada - Setiap melakukan - PP 50 Tahun 2012


terdata dengan potensi bahaya induction selalu Sistem Manajemen
bukti melakukan pada kondisi tercatat dan K3 Pasal 10 ayat
form K3L - 01 tersebut disimpan dengan (4)
- tersusun

3. - Peserta Safety - Tidak ada - Induction - - PP 50 Tahun


induction mengisi potensi bahaya tercatat dengan 2012 Sistem
daftar absen/ pada kondisi bukti dan di Manajemen K3
kehadiran ( Lamp.4 tersebut simpan dan di Pasal 10 ayat (4)
PP/BIROQHSE/M/ - susun dengan
001) rapih

4. - Terdapat Struktur - Tidak ada - Jika ada - PP 50 Tahun 2012


organisani proyek potensi bahaya perubahan Sistem Manajemen
yng sesuai pada kondisi struktur K3 Pasal 10 ayat
tersebut organisasi di (4)
- wajibkan di buat
kan MOC dan di
share ke pekerja
yang ada di
lapangan

6
KELOMPOK I

No Situasi/ Kondisi Proyek Hasil Observasi Analisis Potensi Saran Dasar Hukum
Bahaya
5. - Terdapat Peraturan - Tidak ada - Teraturan yang - PP 50 Tahun 2012
yang berlaku potensi bahaya di terapkan Sistem Manajemen
selama proyek pada kondisi selalu di K3
berjalan diarea tersebut laksanakan dan
pekerjaan - di awasi oleh
pengurus dan
mandor di area
kerja

6. - Surat keterangan - Tidak ada - Dijalankan - PP 50 Tahun


penunjukan P2K3 potensi bahaya sesuai dengan 2012 Sistem
pada kondisi surat Manajemen K3
tersebut keterangan
- penunjukan
P2K3

7. - Terdapat Company - Tidak ada - Dijalan kan dan - PP 50 Tahun 2012


Policy potensi bahaya di terapkan di Sistem Manajemen
pada kondisi area pekerjaan K3
tersebut
-

8. - Terdapat Ruang - Tidak ada - Setiap - Permenaker No.


Kesehatan potensi bahaya melakukan 03 tahun 1982
pada kondisi kegiatan medis
tersebut harus tercatat
- pelaratan,obat
dan pasien

9. - Terdapat Safety - Tidak ada - Safety Patrol di - Permenakertrans


Patrol potensi bahaya lakukan random No.Per-
pada kondisi di semua area 01/MEN//1979
tersebut kerja - Permenakertrans
- No.Per-
03/MEN//1982
- Permenakertrans
No.Per-
05/MEN//2018

7
KELOMPOK I

No Situasi/ Kondisi Proyek Hasil Observasi Analisis Potensi Saran Dasar Hukum
Bahaya
10. - Terdapat Mobil - Tidak ada - Mobil ambulan - Permenakertrans
Ambulan potensi bahaya sesalu siap No.Per-
pada kondisi siaga dan selalu 01/MEN//1979
tersebut melalukan - Permenakertrans
- checklist No.Per-
peralatan dan 03/MEN//1982
perobatan - Permenakertrans
medis No.Per-
05/MEN//2018

11. - Terdapat hasil - Tidak ada - Sebaiknya - UU No 1 tahun


laporan potensi bahaya dilakukan P2H 1970
pemeriksaan pada kondisi (Pemeliharaan - Permenaker No. 01
dan pengujian tersebut dan tahun 1980
Clawer crane Pemeriksaan - Permenaker No.
Harian) untuk Per- 05/MEN/1985
alat angkat - Permenakertrans
angkut No.Per-
09/MEN/VII/2010

12. - Terdapat SIO & - Tidak ada - Dilakukan FTW - UU No 1 tahun


SILO clawer crane potensi bahaya (Fit to Work 1970
pada kondisi Checklist) - Permenaker No. 01
tersebut diataranya fatique tahun 1980
test, alcohol - Permenaker No.
breath test, Per- 05/MEN/1985
balancing test. - Permenakertrans
No.Per-
09/MEN/VII/2010
13. - Terdapat Rambu / - Tidak ada - Tidak hanya - Permenaker No. 50
tulisan komitmen potensi bahaya terdapat di area tahun 2012
pada kondisi kantor tapi juga - Permenaker No. 0
tersebut pasangkan di area tahun 2018
kerja

14. Terdapat sign board - Tidak ada - Penempatan - UU No 1 tahun


peringatan bahaya potensi bahaya sign board tidak 1970
listrik pada kondisi terhalang material/ - -Permenaker No.
tersebut benda lain. 01 tahun 1980
- Permenaker No.12
Tahun 2015
- Permenaker No.33
Tahun 2015

8
KELOMPOK I

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Permasalahan (Temuan Negatif)

No Situasi/ Kondisi Proyek Hasil Observasi Analisis Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum
- Terdapat kabel - Kondisi seperti itu - Sebaiknya - UU No 1
power yang dapat berpotensi terjadi dilakukan isolasi tahun 1970
langsung nya induksi (electrical atau proteksi - Permenaker
bersentuhan hazard) apabila ada menggunakan No. 01 tahun
dengan pipa kebocoran arus listrik selang agar 1980
scaffolding pada kabel tersebut kabel tidak - Permenaker
tanpa adanya langsung No. Per-
proteksi / bersentuhan 05/MEN/1985
pengaman langsung dengan - PUIL 2011
benda (besi)
penghantar arus
listrik

- Ditemukan - Kondisi seperti itu - Dilakukan - UU No 1


adanya pekerja berpotensi penggantian FBH tahun 1970
yang bekerja membahayakan pekerja dengan 2 - Permenaker
diketinggian karena tidak ada backup hook/layyard dan No. 01 tahun
menggunakan FBH hook FBH fasilitasi pekerja 1980
single hook/layyard alat bantu pukul - Permenaker
dan menggunakan seperti palu yang No. Per-
hook sebagai alat standar 09/MEN/2016
bantu kerja
(pemukul)

- Ditemukan panel - Hal tersebut berpotensi - Dilakukan - UU No 1


listrik di area public terjadinya electrical isolasi tahun 1970
dengan kondisi hazard bagi pekerja penguncian - -Permenaker
tanpa adanya secara umum terhadap panel No. 01 tahun
gembok/kunci yang berada di 1980
pengaman area public - PUIL 2011

- Terdapat - Tidak adanya taging - Dilakukan - UU No 1


scafolding tanpa dapat diragukan update taging tahun 1970
dilengkapi tagging kelayakan terkait scafolding - -Permenaker
kelayakan scafolding tersebut sebagai bukti No. 01 tahun
kelayakan 1980
scafolding

9
KELOMPOK I

No Situasi/ Kondisi Proyek Hasil Observasi Analisis Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum
- Terdapat - Aliran dan genangan - Sebaiknya - UU No 1
pekerjaan galian air pada lingkungan gunakan tahun 1970
borpile yang jalan umum dapat penampung atau - Permenaker
menyebabkan menimbulkan air dari hasil No. 01 tahun
aliran air yang terjadinya borpile dialirkan 1980
dan terjadinya pencemarah/pengrusa pada drainase - Kemen LH
genangan air di kan lingkungan dan No.101 Tahun
jalan. Tanpa di membahayakanpenggu 2014
kelola na jalan karena jalan
menggunakan menjadi licin
penampung atau
dialirkan pada
drainase

- Ditemukan - Kondisi seperti itu - Sebaiknya - UU No 1


adanya Unsafe sangat berbahaya dipasang safety tahun 1970
Action, helper karena diatas jalan sign / rambu - -Permenaker
(mobil trailer) yang sedang dalam keselamatan No. 01 tahun
berjalan / lalu proses pekerjaan yang lebih 1980
lalang dilokasi mengena
proyek tanpa terhadap
menggunakan pekerja-pekerja
APD yang lalu lalang
wajib/standar dilokasi proyek
seperti helm dan yang masuk
sepatu safety dalam kategori
zona merah

Hook Full body Pekerja tidak visible - Seharusnya - UU No 1


harness Rigger karena tidak pekerja tahun 1970
tidak di menggunakan vest dilengkapi - Permenaker
cantolkan dan - Tangan pekerja bisa dengan APD No. 01 tahun
tidak terluka /tergores saat yang sesuai 1980
menggunakan , melakukan proses - Pekerja - Permenaker
rompi pengikatan opada ketinggian harus No. 9 Tahun
keselamatan, material berlisensi TKBT 2016
tidak - Jatuh dari ketinggian (Tenaga Kerja
menggunakan yang bisa menyebabkan Bangunan
sarung tangan, cidera/cacat/ fatality Tinggi)

Perlu dilakukan Kondisi seperti itu dapat Seharusnya - UU No 1


rekasa pengalihan menimbulkan terjadinya pemasangan tahun 1970
lalu lintas yang laka lantas yang rambu-rambu - -Permenaker
terencana pada membahayakan lalin jelas dan No. 01 tahun
saat akan pengguna jalan yang pengalihan arus 1980
melakukan saling berlawanan lalin terencana - Permenaker
pekerjaan dengan baik No. 9 Tahun
pengangkatan. sebelum 2016
Karena diketahui dilakukan
banyak kendaraan pekerjaan
yang bingung pengangkatan
tanpa petunjuk
arah yang jelas
ketika ada
pengalihan arus
lalin

10
KELOMPOK I

BAB V. KESIMPULAN & SARAN


5.a Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan maka dapat ditarik keksimpulan :
1. PT.Pembangunan Perumahan berupaya mengimplementasikan Sistem Manajemen K3
pada proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi IIIA (Ruas Simpang
Yasmin – Simpang Semplak), Bogor.
2. Selogan dan komitmen tidak hanya terdapat di area kantor tapi juga di area tempat
bekerja
3. Masih kurangnya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dari para
pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Masih kurangnya penyediaan fasilitas kebersihan dan sarana Higiene ditempat kerja
yang bersih dan sehat. Serta rambu-rambu / marka jalan sebagai penanda pengaturan
rekayasa arus lalu lintas.

5.b Saran
1. Program K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih merasa aman dan
nyaman saat berada di lokasi kerja yang berpotensi bahaya tinggi.
2. Adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dapat sedikit
terhindar dari kecelakaan dan penyakit kerja.
3. Adanya rambu-rambu keselamatan di area kerja sebagai bentuk safety campaign dilokasi
kerja.

11

Anda mungkin juga menyukai