Anda di halaman 1dari 24

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah PT. Kalirejo Lestari


PT. Kalirejo Lestari merupakan salah satu perusahan pengolahan minyak
kelapa sawit crude palm oil (CPO) di kawasan Lampung Tengah. Perusahaan ini
dibangun pada awal Agustus 2006 dan selesai pada akhir bulan Juli 2007 serta
pada 1 Agustus 2007 PT. Kalirejo Lestari secara resmi beroperasi sampai saat ini.
PT. Kalirejo Lestari dibangun berada dikawasan yang strategis yaitu di Jl.
Sendang Km 1. Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang
berjarak hanya satu kilometer dari pasar Kalirejo dan pusat pemerintahan
kecamatan Kalirejo, sehingga menempatkan posisi yang sangat representatif
menjadi motor penggerak perekonomian Kecamatan Kalirejo, hal ini juga telah
membuat PT. Kalirejo Lestari tidak terlalu sulit mendapatkan pasokan bahan baku
yaitu TBS ( Tandan Buah Segar).
PT. Kalirejo Lestari memproduksi CPO ( Crude Palm Oil ) dan Inti Sawit
(Kernel) sebagai produk utama. Dalam operasionalnya selama hampir sembilan
tahun PT. Kalirejo Lestari telah memberikan kontribusi yang besar terhadap
perekonomian Kecamatan Kalirejo, hal ini terlihat dari tumbuhnya bank-bank
pemerintah dan swasta di pasar Kalirejo, peningkatan jumlah kendaraan bermotor,
peningkatan pendapatan perkapita penduduk dan masih banyak dampak positif
dengan adanya PT. Kalirejo Lestari. Tujuan dari perusahaan adalah untuk
melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sesuai prinsip
perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh dalam skala usaha yang ekonomis dan
menjadi perusahaan yang profitable, makmur (wealth) dan berkelanjutan
(sustainable) sehingga dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan
regional dan nasional.
16

Manajemen mutu yang baik akan dapat menghasilkan produk yang sangat
berpengaruh dalam menentukan pasar dan daya saing. Kualitas produk akan
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen dan laba perusahaan. Kualitas
akan memberikan dampak yang begitu besar dalam pemasaran dan tingkat
penjualan produk, karena kualitas merupakan salah sat hal yang penting untuk
mendapatkan perhatian khusus oleh suatu perusahaan. Maka penerapan
pengendalian mutu sangat penting diterapkan oleh PT. Kalirejo Lestari pada
pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti kelapa sawit (kernel).

3.2 Visi dan Misi Perusahaan


Perusahaan yang bergerak pada pengolahan minyak kelapa sawit mentah
menpunyai visi dan misi sebagai berikut:

3.2.1 Visi Perusahaan


Kami adalah sebuah perusahaan Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Nasional yang terus berkembang dan memiliki visi menjadi “world class
company” atau sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit yang terus
berkembang mampu bersaing dalam era globalisasi dan menjadi perusahaan
Industri Pengolahan Kelapa Sawit kelas dunia.

3.2.2 Misi Perusahaan


Mengelola perusahaan dengan dukungan sumber daya manusia yang
professional, menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan,
melakukan kemitraan yang serasi dan berkesinambungan, membangun dan
menciptakan lapangan kerja serta memberdayakan penduduk setempat,
memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan dan lingkungan pabrik.

3.2.3 Tujuan Perusahaan


Adapun tujuan PT. Kalirejo Lestari sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sesuai prinsip
perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh dalam skala usaha yang ekonomis.
17

2. Menjadi perusahaan yang profitable, makmur wealth, dan berkelanjutan


sehingga dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan regional
dan nasional.
3. Meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham dan mensejahterakan
karyawan melalui pelaksanaan program secara sinergis dari semua pihak yang
terkait terutama dukungan dan peran serta segenap karyawan melelui kerja
keras, disiplin, kesungguhan dn ketekunan, kerjasama yang serasi dan terpadu,
penuh dedikasi dan loyalitas, serta sikap proaktif yang konsisten dan
berkesinambungan.

3.3 Struktur Organisasi


Organisasi perusahaan di PT. Kalirejo Lestari, Kalirejo, Lampung Tengah
merupakan struktur yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan
setiap kegiatan mencapai hasil yang maksimal dan memenuhi target kerja yang
direncanakan. PT. Kalirejo Lestari, Kalirejo, Lampung Tengah ini dipimpin oleh
seorang Mill Manager sebagai pemimpin tertinggi. Dimana Mill Manager
membawahi 6 (Enam) Asisten dan 1 (Satu) KTU.
Enam asisten yang dibawahi oleh Mill Manager adalah :
1. Asisten Laboratorium
Asisten Laboratorium membawahi langsung 5 bagian karyawan, yaitu:
a) Analist
b) Pembantu Analist
c) Boy/Pet pengirim
d) Teknik pengolahan limbah
e) Coumpound

2. Asisten Sortasi
Asisten sortasi membawahi langsung 3 bagian karyawan, yaitu:
a) Mandor sortasi
b) Pengawas mutu TBS
c) Operator Loader
18

3. Asisten Bengkel
Asisten bengkel membawahi langsung 6 bagian karyawan, yaitu:
a) Mandor Bengkel
b) Mekanik
c) Pembantu Mekanik
d) Greaser
e) Operator Mesin Bubut
f) Teknisi Las

4. Asisten Listrik
Asisten listrik membawahi langsung 2 bagian karyawan, yaitu:
a) Ka.Listrik
b) Teknisi Listrik

5. Asisten Proses 1
Asisten proses 1 membawahi langsung 18 bagian karyawan, yaitu:
a) Mandor Proses
b) Operator Loading Ramp
c) Pembantu Operator Loading Ramp
d) Operator Rebusan (Stelirizer)
e) Pembantu Operator Rebusan (Stelirizer)
f) Operator Tippler
g) Pembantu Operator Tippler
h) Operator Station Press
i) Pembantu Operator Station Press
j) Operator Station Klarifikasi
k) Pembantu Operator Station Klarifikasi
l) Operator Station Kernel
m) Pembantu Operator Station Kernel
n) Operator Kamar Mesin
19

o) Operator Boiler
p) Pembantu Operator boiler
q) Operator Water Treatmet plant
r) Incenerator

6. Asisten Produksi 2
Asisten proses 2 membawahi langsung 18 bagian karyawan, yaitu:
a) Mandor Proses
b) Operator Loading Ramp
c) Pembantu Operator Loading Ramp
d) Operator Rebusan (Steliriser)
e) Pembantu Operator Rebusan (Steliriser)
f) Operator Tippler
g) Pembantu Operator Tippler
h) Operator Station Pres
i) Pembantu Operator Station Press
j) Operator Station Klarifikasi
k) Pembantu Operator Station Klarifikasi
l) Operator Station Kernel
m) Pembantu Operator Station Kernel
n) Operator Kamar Mesin
o) Operator Boiler
p) Pembantu Operator boiler
q) Operator Water Treatmet plant
r) Incenerator

7. Tata Usaha
Kepala tata usaha membawahi langsung 12 bagian karyawan, yaitu:
a) Kr. Pembukuan
b) Kr. Personalia dan Umum
c) Kr. Produksi
20

d) Ka. Gudang
e) Kr. Timbang 1
f) Kr. Timbang 2
g) Kasir
h) Satuan Pengamanan (Satpam)
i) Driver
j) Pembantu Mess
k) Tukang kebun

3.4 Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja yang
bersifat tetap dengan perusahaan yang yang terkait dengan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang dituangkan kedalam surat keputusan
sebagai pegawai.

3.4.1 Sistem Kepegawaian


Dalam melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari PT. Kalirejo Lestari secara
keseluruhan memiliki karyawan yang dikelompokkan menjadi dua kelompok
menurut status kepegawaiannya, yaitu:
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap memiliki status kerja berdasarkan surat keterangan (SK)
kepegawaian yang mempunyai hak dan kewajiban yang sesuai peraturan
Undang-undang kepegawaian yang dimiliki perusahaan dan Undang-undang
Dinas Tenaga Kerja sampai memasuki masa pensiun.
2. Karyawan Kokarya
Karyawan Kokarya ini statusnya tidak ada perjanjian kontrak secara langsung
dengan perusahaan. Perekrutan karyawan ini dikelola oleh koperasi karyawan
dimana peraturan itu dibuat oleh koperasi itu sendiri.
21

3.4.2 Waktu Kerja Karyawan


Berdasarkan PKB (Perjanjian kerja bersama) PT. Kalirejo Lestari tentang
hari dan waktu kerja terdiri dari:
1. Waktu kerja biasa (Normal)
2. Waktu kerja bergilir (Shift)
3. Waktu kerja lembur
Hari dan waktu kerja biasa, ditentukan atas dasar jumlah jam kerja, tidak
melebihi 8 (Delapan) jam sehari untuk lima hari kerja dan tidak lebih dari 7
(Tujuh) jam sehari untuk enam hari kerja serta 40 (empat puluh) jam seminggu.
Waktu kerja dinasan diberlakukan kepada pegawai yang pekerjaanya diatur
berdasarkan tabel dinas (Ikstisar Jam Kerja). Sedangkan untuk waktu kerja di PT.
Kalirejo Lestari adalah enam hari kerja dalam satu minggu.
Mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu sedangkan hari minggu
hari libur. Hari senin sampai dengan kamis waktu kerja karyawan mulai pukul
07.00-12.00 WIB. Dengan waktu istirahat satu jam dilanjutkan kembali pukul
13.00-14.00 WIB. sedangkan pada hari jum’at waktu kerja karyawan dimulai
pukul 07.00 – 11.00 WIB. Dengan waktu istirahat 120 menit dan di lanjutkan lagi
dari jam 13.00 – 14.00 WIB. Proses produksi di PT Kalirejo Lestari selama 24
jam sehari, maka peraturan kerja bagi karyawan dibagian produksi di bagi
menjadi 3 shift, yaitu:
a) Shift I = Pukul 07.00 - 15.00 WIB
b) Shift II = Pukul 15.00 - 23.00 WIB
c) Shift III = Pukul 23.00 - 07.00 WIB

3.4.3 Sistem Upah


Jumlah Staff ( Tenaga Skill ) sebanyak 6 orang yang terdiri dari Mill
Manager, KTU, Asisten Laboraturium, Asisten Bengkel dan Asisten Proses 1 dan
Proses 2 yang gajinya bersifat rahasia dan langsung ditransfer dari kantor pusat.
Sedangkan untuk karyawan PT. Kalirejo Lestari sebanyak 92 orang yang gajinya
dimasukan ke rekening masing-masing karyawan oleh bagian keuangan dengan
menggunakan rekening karyawan yang ada di Bank Mandiri Syariah.
22

Komponen gaji terdiri dari:


a. gaji pokok adalah imbalan jasa dalam bentuk uang yang diberikan secara tetap
dan teratur setiap bulan.
b. Tunjangan adalah setiap tambahan yang ditawarkan pada pekerja, misalnya
pemakaian kendaraan perusahaan, jasa kesehatan lembur.
c. Insentif adalah kompensasi khusus yang dirancang untuk memotivasi kinerja
luar biasa (superior performance).
Potongan terdiri Dari:
1. PPh pasal 21
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan. Pemenuhan
kewajiban PPh Pasal 21 ini dilakukan melalui pemotongan oleh pemberi
penghasilan, baik yang merupakan pemberi kerja maupun penyelenggara
kegiatan. Bagi si penerima penghasilan PPh Pasal 21 yang telah dipotong oleh
pemberi penghasilan merupakan kredit pajak yang dapat dikreditkan atau
dikurangkan dari Pajak Penghasilan yang terutang dalam tahun bersangkutan.
2. BPJS
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) merupakan program publik
yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial
ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi
sosial.
3. Hutang
Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan usaha yang
meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut kreditur.

3.5 Proses Produksi


Berikut adalah aliran proses produksi CPO (Crude Palm Oil) dan kernel
pada PT.Kalirejo Lestari,Kalirejo,Lampung tengah:
23

3.5.1 Bahan Baku


Bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah di pabrik kelapa sawit
Kalirejo diperoleh dari hasil kebun perusahaan kemitraan dan perkebunan
masyarakat. Bahan yang diperoleh dari kebun harus ditangani dengan tepat agar
kerusakan yang terjadi dapat di minimalisir sehingga produk yang dihasilkan baik.
Crude palm oil (CPO) merupakan produk utama dalam pengolahan minyak kelapa
sawit PT. Kalirejo Lestari Unit Usaha Kalirejo. Standar mutu produk Crude Palm
Oil telah ditetapkan oleh PT. Kalirejo Lestari seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Persentase standar mutu CPO (PT.Kalirejo Lestari, Agustus 2016)
Unsur Persentase (%)

Asam Lemak Bebas < 4,0


Air < 0,1
Kotoran < 0,10

3.5.2 Stasiun Timbang


Tandan buah segar yang masuk terlebih dahulu melewati stasiun
penimbangan untuk mengetahui berat kelapa sawit dari kebun, pengiriman
minyak kelapa sawit crude palm oil (CPO), pengiriman inti, bahan bakar, tandan
kosong, pupuk dan limbah padat. Stasiun timbangan juga berfungsi sebagai
penilaian terhadap target yang dicapai sebagai acuan pemberian premi kepada
supir kendaraan produksi minyak sawit dan inti sawit. Penimbangan dilakukan
dua kali untuk setiap angkutan tandan buah segar (TBS) yang masuk ke pabrik,
yaitu pada saat masuk (berat truk dan tandan buah segar (TBS) = bruto) serta
pada saat keluar (truk = terra). Dari selisih timbangan truk masuk dan keluar
diperoleh berat bersih tandan buah segar (TBS) yang masuk ke pabrik (netto). alat
yang digunakan pada stasiun ini adalah timbangan digital seperti pada gambar.
24

Gambar 3.1 Stasiun Timbang (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3 Mesin dan Proses Produksi


Proses produksi yang berjalan dengan lancar akan menghasilkan produk
yang baik, Untuk itu dibutuhkan mesin dan peralatan yang baik sebagai
penunjangnya. Penggunaan mesin dan peralatan yang sesuai dengan fungsinya
akan memberikan hasil yang optimal. Berikut ini merupakan mesin dan proses
dalam pengolahan kelapa sawit di PT. Kalirejo Lestari:

Gambar 3.2 Proses Pengolahan Buah Sawit (Habibi, 2010)


25

3.5.3.1 Loading Ramp


Loading ramp berfungsi untuk penimbunan sementara tandan buah segar.
Bangunan loading ramp memiliki lantai berupa kisi–kisi plat besi dengan
kemiringan 30º yang berfungsi untuk menyaring kotoran kerikil, pasir dan
sampah. Tandan buah segar yang diterima pabrik hendaknya memenuhi
persyaratan bahan baku agar tidak menimbulkan kesulitan dalam proses ekstraksi
minyak sawit.

Gambar 3.3 Loading Ramp (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

Penyortiran akan menentukan nilai hasil pengolahan dari Tandan buah segar
(TBS), nilai penyortiran di atas 85% akan menghasilkan rendemen di atas 20%.

3.5.3.2 Sterilizer
Sterilizer adalah mesin yang berfungsi untuk menonaktifkan enzim dan
menghentikan reaksi oksidasi serta mempermudah proses perontokan dengan
melakukan perebusan pada tandan buah segar (TBS). Alat ini merupakan suatu
bejana tekan yang memiliki isolasi panas. Peralatan ini di lengkapi dengan saluran
pipa kondensat, lubang indikasi kebocoran slyte plat. Pintu keluar masuk , pipa
inlet dan outlet steam. Pada tahap ini tandan buah segar (TBS) dimasukan
kedalam sterilizer bersama lori-lori kemudian steam di injeksikan kedalam
sterilizer agar terjadi proses perebusan.
26

Gambar 3.4 Sterilizer (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.3 Treesher
Tresher merupakan alat yang berfungsi untuk merontokkan buah sawit
dari tandannya.

Gambar 3.5 Tresher 1 dan 2 (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.4 Digester
Digester merupakan satu mesin pengadukan buah sawit yang berbentuk
benjana yang berfungsi untuk merusak struktur jaringan buah, membuka sel-sel
yang mengandung minyak, melepaskan kulit dan daging buah dari biji sehingga
memudahkan proses pemisahan minyak, ampas dan biji juga mempermudah
proses pemerasan. Digester atau bejana pengaduk dilengkapi dengan
lengan pengaduk (long and short arm) yang berfungsi untuk merajang buah,
sehingga terjadi pelepasan pericarp dan biji sambil pemecahan kantong-kantong
27

minyak. Disamping itu Digester dilengkapi pula dengan pemanas


untuk mempersiapkan massa buah sawit agar lebih mudah dipress oleh screw
press. CPO hasil dari pelumatan yang dilakukan oleh digester akan keluar melalui
bottom plate, dimana bottom plate memiliki lubang-lubang kecil sebagai jalur
keluar CPO dari digester menuju stasiun pemurnian. Sedangkan fibre dan nutt
akan keluar dari digester setelah terjadi dorongan dari expeller arm yang berada
dibagian bawah. mesocrap dan nut akan menuju alat kempa yaitu screw press
untuk proses selanjutnya yaitu pengepresan.

Gambar 3.6 Digester (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.5 Screw Press


Screw Press adalah mesin yang berfungsi untuk mengekstraksi minyak
buah Setelah buah diaduk didalan digester. Dengan cara pengepresan pada buah
yang telah terpisah fibre dan nut. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan bahwa nut
yang pecah perlu di minimalkan supaya losses kernel bisa ditekan. Hidraulik
press bekerja pada tekanan 30-50 Bar. Pada tahap ini minyak hasil ekstraksi buah
sawit akan menuju vibrayor screen sedangkan nut akan menuju depericaper.
Masing masing screw berputar saling berlawanan membawa massa press keluar.
28

Gambar 3.7 Mesin Screw Press (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.6 Vibrayor Screen


Vibrayor screen merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring minyak
dan air dari kotoran-kotoran berupa serat-serat, pasir dan bahan lain. Pada tahap
ini penyaringan terhadap kotoran-kotoran terjadi karena adanya getaran dan
penambahan air panas (80-90oC). Panambahan air panas bertujuan agar partikel
pasir dapat terpisah dengan baik.

Gambar 3.8 Vibrayor Screen (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.7 Crude Oil Tank (COT)


Crude Oil Tank merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat penampungan
sementara minyak namun pada tahap ini COT juga berfungsi sebagai tempat
pengendapan kotoran–kotoran yang lolos dari Vibrating Screen. Crude oil Tank
terdiri dari 2 sekat yang berfungsi untuk mempermudah pengendapan bahan padat
29

yang masih terikat, sehingga crude oil yang masuk ke CST bahan padat seperti
pasir tidak banyak terikat.

Gambar 3.9 Crude Oil Tank (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.8 Continuous Clarifier


Continuous Clarifier adalah tempat pemisahan pertama antara minyak
dengan sludge. Pada tahap ini pemisahan minyak dan sluge dilakukan dengan cara
pengendapan. Agar pengendapan dapat berlangsung sempurna maka diberi
pengaduk dengan kecepatan 3-5 rpm dan suhu dijaga 90-95 ̊C.

Gambar 3.10 Continuous Clarifier (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)


30

3.5.3.9 Pure Oil Tank


Pure Oil Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah dengan
menggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap 90-95 ̊C agar minyak tetap
cair sehingga mudah diproses.

Gambar 3.11 Pure Oil Tank (Hamzah, 2013)

3.5.3.10 Oil Purifier


Oil Purifier berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran.
Prinsip kerjanya berdasarkan gaya sentrifugal dan pemanasan dengan suhu 90-95
̊
C. Selain memurnikan minyak alat ini juga menurunkan kadar air dari 0.6 %
menjadi 0.45%.

Gambar 3.12 Oil Purifier (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)


31

3.5.3.11. Vacuum Dryer


Vacum Dryer memiliki fungsi untuk mengurangi kadar air dengan sistem
hampa udara sehingga mencapai kadar air 0.1% dan kadar kotoran 0.010%.

Gambar 3.13Vacum Dryer (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.12. Tangki Timbun (CPO Storage Tank)


Storage Tank atau sering kita sebut tangki timbun berfungsi sebagai
tempat penampungan Crude Palm Oil (CPO) yang sudah sesuai dengan standar
mutu pabrik. Storage Tank dapat dilihat pada Gambar di bawah ini dengan
diameter 14,5 m dan tinggi 10,6 m dengan kapasitas 1500 ton/unit dan sebagai
berikut:

Gambar 3.14 Storage Tank (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)


32

3.5.3.13. Depericarper
Depricarper cara kerja dari peralatan ini menggunakan sistem pneumatic
dengan menggunakan blower hisap, dimana kecepatan udara pada lorong diatur
maksimum 18 m/detik, dengan memperhatikan nut yang akan ikut pada serabut.
Karena adanya perbedaan berat maka fraksi yang berat seperti nut, kernel bulat,
kernel pecah dan partikel lainya akan jatuh kedalam nut polishing drum
sedangkan serabut akan terhisap blower fan keatas dan melalui fiber cyclon fan
dibawa ke conveyor untuk dijadikan bahan bakar ketel uap (boiler).

Gambar 3.15 Depricarper (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.14. Pemecah Biji (Ripple Mill)


Ripple Mill adalah alat yang berfungsi untuk memecahkan cangkang dari
nut sehingga kernel bisa dipisahkan pada proses selanjutnya. Pada tahap ini biji
sawit yang telah terpisah dari fibre dipecahkan sehingga kernel dapat terlepas dari
cangkangnya dan mudah dipisahkan pada proses pemisahan. Alat ini terdiri dari
rotor bar dan ripper bar atau ripper plate yang terbuat dari besi tuang.
33

Gambar 3.16 Ripple Mill (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.15. Shel Separator


Shel Separator merupakan stasiun pemisahan kernel dari cangkang yang
dilakukan dengan kernel separator (separating colomn). Pemisahan tersebut
biasanya menggunakan dua cara yakni kering dan basah. Pemisahan cara kering
yaitu menggunakan matic 2 stage yaitu LTDS 1 dan 2, Dimana cangkang dan
kotoran halus akan terhisap oleh blower kemudian digunakan sebagai bahan bakar
boiler. Pemisahan cara basah yaitu dengan menggunakan Claybath.

3.5.3.16. Claybath
Claybath berfungsi memisahkan inti dengan cangkangnya dengan cara
basah menggunakan larutan CaCOз (Calcium Carbonate). sehingga kernel
dengan berat jenis 1,05 akan mengapung dan cangkang dengan berat jenis 1,15-
1,2 tenggelam dibawah larutan CaCO3.

Gambar 3.17 Claybath (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)


34

3.5.3.17. Pengering (Dryer Silo)


Kernel dari hasil pemisahan masuk ke kernel silo masih mempunyai kadar
air yang tinggi antara 12-15 %. Untuk mengawetkan kernel supaya tidak mudah
menjamur maka diperlukan pengeringan di dyer silo sehingga kadar air kernel
mencapai 6-7 % dengan norma maksimum 10%. Pengeringan dilakukan dengan
suhu 70oC pada bagian atas, 60oC pada bagian tengah, dan 50oC pada bagian
bawah dengan waktu pemanasan sekitar 10-12 jam, sumber pemanasan
diambilkan dari steam. Kernel dibawa oleh kernel sorting conveyor, disini terjadi
pemisahan antara kernel dan kotoran. Kernel dibawa oleh kernel transport
elevator ke kernel bin dengan cara penghembusan udara oleh blower.

Gambar 3.18 Dryer Silo (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.5.3.18. Nut Silo


Nut silo atau sering kita kenal dengan nama kernel bin adalah alat yang
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum diangkut
menggunakan truk.
35

Gambar 3.19 Kernel Bin (PT. Kalirejo Lestari, Juli 2016)

3.6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


K3 diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan terapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat tempat
pekerjaan. Berdasarkan pada Undang-Undang No.14 Tahun 1999 Tentang pokok
tenaga kerja yaitu “setiap tenaga kerja berhak mendapat kesehatan pemeliharaan
moril kerja serta perlakuan harkat martabat manusia”. Undang-undang No.14
Tahun 1999 tentang keselamatan dan kesehatan kerja, dituliskan bahwa :
A. Pasal 34 (Prinsip Dasar Jaminan Kecelakaan Kerja)
1. Perusahaan memberikan perlindungan kepada pegawai atas keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) sesuai dengan peraturan perundang-undanagn yang
berlaku.
2. Pemberian perlindungan itu bertujuan untuk :
a. Melindungi pegawai atas keselamaatan, kesusilaan dan moril kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
b. Melindungi keselamatan aset perusahaan dan setiap orang yang berada di
tempat kerja.
c. Menunjang meningkatkan ketahanan fisik, daya kerja keselamatan kerja,
efisiensi dan daya saing yang optimal.
36

B. Pasal 35 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


1. Perusahaan merumuskan komitmen K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dan
bersama-sama dengan pegawai melaksanakan yang ada guna membagun dan
memelihara pengertian, bantuan, partisipasi dan sinergi dari semua lini
manajemen dan pegawai secara teratur dan terus menerus.
2. Pelaksanaan dan program K3 (keselamatan kesehatan kerja) berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal-hal yang dilakukan dalam pelaksanaan K3 di PT. Kalirejo Lestari,


Kalirejo, Lampung Tengah adalah:
1. Memberikan training singkat pada karyawan baru, tamu dan kontraktor
sebelum memasuki areal PT. Kalirejo Lestari, kalirejo, Kabupaten Lampung
Tengah, Lampung. Training tersebut mengenai sistem K3, daerah-daerah
berbahaya, cara penanggulangan bila terjadi insiden. Kecelakaan kerja dan
potensi yang timbul.
2. Mengharuskan karyawan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat
kerja di lapangan. Alat pelindung diri tersebut antara lain:
a) Helm Pengaman
b) Sepatu Safety
c) Sarung tangan
d) Pakaian kerja
e) Kaca mata.dll
3. Memberikan peringatan terhadap daerah kerja yang berbahaya.

3.7. Sarana dan Prasarana


PT. Kalirejo Lestari memiliki fasilitas, sarana dan prasarana untuk
menunjang berbagai kegiatan karyawan/ pegawai maupun kegiatan produksi.
Adapun sarana dan prasarana di PT.Kalirejo Lestari adalah sebagai berikut:
a. Tempat ibadah
b. Tempat tinggal/Mess
c. Kantin
37

3.8. Metode Kerja Pratek


Metode praktek yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di PT.
Kalirejo Lestari, Kalirejo, Lampung Tengah, dengan beberapa langkah antara lain:

3.8.1. Metode Studi Lapangan


Melakukan observasi dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk
mengenal dan mengamati sistem kerja, dan proses perawatan kernel silo (Heater
Kernel Silo) dengan mengajukan pertanyaan dan konsultasi dengan pembimbing
lapangan pada operator dan teknisi stasiun kernel.

3.8.2. Metode Studi Pustaka


Mecari pengetahuan dari buku-buku yang menunjang dari bagian Humas
dan maintenance tentang proses pengolahan kelapa sawit baik tentang mesin
maupun proses pengolahannya.

3.8.3. Metode Pelaporan


Menginterpresentasikan data dan informasi yang diperoleh selama kegiatan
kerja praktek guna memperoleh gambaran tentang pelaksanaan kerja praktek dan
kaitannya dengan topik permasalahan yang dibahas, kemudian disajikan kedalam
bentuk laporan

3.9. Jadwal Kegiatan Praktek


Kerja praktek di laksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 s/d 31 Agustus 2016
yang bertempat di PT. Kalirejo Lestari, Kalirejo, Lampung Tengah.

3.10. Lokasi Kerja Praktek


Kerja praktek dilakukan di PT. Kalirejo Lestari yang beralamat di JL.
Sendang, Km. 1,Kalirejo, Lampung Tengah, Lampung, Indonesia (0729) 370364.
Berlokasi di Kabupaten Lampung Tengah. +2 jam dari kota Bandar Lampung dan
memiliki luas perkebunan 5.500 Ha yang terdiri dari :
38

a) Luas perkebunan PT : 3.000 Ha


b) Luas perkebunan plasma : 2.500 Ha

Anda mungkin juga menyukai