LAPORAN PELAKSANAAN
Oleh :
Nama : YOHANA DIAN PERTIWI
NIM : 837668292
Prodi : SI PGSD
Semester : VIII (delapan) Pokjar Grati
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGAM S1 PGSD
2022
LAPORAN PELAKSANAAN
Oleh :
Nama : YOHANA DIAN PERTIWI
NIM : 837668292
Prodi : SI PGSD
Semester : VIII (delapan) Pokjar Grati
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGAM S1 PGSD
2022
i
ILMU PENGETAHUAN ALAM
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
v
Lampiran RPP Siklus 1 …………………………………………………. 42
Lampiran RPP Siklus 2 …………………………………………………. 45
Lampiran Soal ………………………………………………………….. 48
Lampiran Hasil Belajar …………………………………………………. 54
ABSTRAK
Seandainya persepsi siswa belum sama, maka guru perlu mengulangi kembali bagian
kosep/materi yang kurang difahami oleh siswa dengan menggunakan Pendekatan
Demonstrasi, sehingga perhatian dan motivasi belajar siswa meningkat, dan
selanjutnya guru memberikan pemantapan
vi
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan bukan sekedar transfer Ilmu Pengetahuan tapi lebih kepada transfer
normative. Di sinilah peran guru sangat penting, selain sebagai pengajar, juga sebagai
pembimbing ataupun pendidik. Namun kenyataannya peran itu dilupakan guru, dimana
pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat
merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak
pada rendahnya pemahaman siswa pada Pembelajaran IPA bagan Pernapasan.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan media sangat membantu suksesnya
pembelajaran, karena melalui media siswa dapat menggunakan indra yang dimilikinya.
Semakin banyak alat indra yang digunakan oleh siswa maka sesuatu yang dipelajari akan
makin mudah diterima dan diingat. Namun persoalan ini belum mendapat perhatian oleh
para guru.
Materi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat luas. Jika pembelajaran dikelas
masih menggunakan cara-cara yang konvensional, maka sudah pasti proses pembelajaran
hanyalah pemberian informasi–informasi tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa.
Hal ini jelas bukan merupakan pembelajaran yang ideal karena tujuan pembelajaran
adalah membuat tahu dan paham bukanlah hafal. Berkaitan dengan itu pemahaman siswa
menjadi rendah karena siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dianggap
obyek benda mati.
Target yang harus dicapai siswa SD Negeri Kedawung Wetan kelas V tahun
pelajaran 2020/ 2021 dalam mata pelajaran IPA setiap aspeknya adalah perolehan nilai
minimal 60. target tersebut belum tercapai sebab dari 30 siswa, belum semuanya
memenuhi batas minimal yang ditentukan. Ketidak berhasilan siswa kelas V SD Negeri
Kedawungwetan I dalam mata pelajaran IPA khususnya aspek penguasaan pemahaman
konsep pernapasan hasilnya sebagai berikut nilai 4=23.1 persen, nilai 5=36.3 persen nilai
5.5=36.3 nilai 6=0 persen, nilai 7=0 persen nilai 7.5= 6,6 persen Tindakan yang akan
ditempuh peneliti untuk memperbaiki ketidakberhasilan tersebut adalah membangkitkan
motivasi belajar siswa dengan penggunaan media bagan. Harapan yang ingin dicapai pada
akhir pembelajaran ini adalah ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri
1
Kedawungwetan I mampu mancapai indicator keberhasilan pembelajaran IPA yang telah
ditetapkan yaitu mencapai target nilai minimal 60.
Belajar menggunakan media itu artinya siswa terlibat langsung dalam proses belajar
mengajar, sehingga dapat memperjelas pemahaman materi pembelajaran. Selama ini guru
dalam mengajar cenderung tidak menggunakan media secara optimal, padahal
penggunaan media ini sangat diperlukan, karena dapat memotifasi belajar siswa untuk
lebih kreatif, efektif dan menyenagkan.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta diatas, penulis mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-
kekurangan dari pembelajaran IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut terungkap masalah
masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
a. Kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat
kegiatan belajar mengajar.
b. Kurangnya variasi dalam pembelajaran.
c. Keterbatasan pada alat bantu yang digunakan.
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang “ Penggunaan Media Bagan
Pernapasan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Semester 1 Tahun 2021”.
Adapun Analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa Kurang memahami konsep pembelajaran
c. Guru tidak melibatkan siswa Ketika memberikan materi
d. Kurangnya kesempatan bertanya kepada siswa
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a) Apakah pendekatan demonstrasi pada materi pernapasan pada manusia dalam
pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa?
b) Seberapa besar prestasi belajar IPA dengan pendekatan demonstrasi pernapasan di
kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan?
c) Pada kelompok mana yang paling besar peningkatan prestasi belajar dalam
pembelajaran pernapasan manusia?
3. Tujuan Penelitian
3
4. Manfaat Hasil Penelitian
1) Bagi Siswa
2) Bagi Guru
a. Meningkatkan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan pendekatan
demonstrasi
b. Mengajar terampil dengan nenggunakan media IPA.
c. Meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar.
3) Bagi Sekolah
a. Meningkatkan prestasi belajar IPA siswa.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada
peningkatan ketrampilan mengajar.
4
BAB II
A. KONSEP PEMBELAJARAN
a. Hakikat Belajar
Pembelajaran IPA pada sekolah dasar (SD) diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sesuai dengan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau
prinsip saja, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan.
b. Fungsi Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran bidang studi IPA berfungsi untuk:
a. Meningkatkan rasa ingin tahu dan kesadaran mengenai berbagai jenis lingkungan
alam dan lingkungan buatan dalam hubungannya dengan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses siswa agar mampu memecahkan masalah
melalui “doing science”.
c. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan IPA, teknologi dan keterampilan
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun melanjutkan pendidikan ke
tingkatan yang lebih tinggi.
d. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna serta keterkaitan dengan
kemajuan IPTEK, keadaan lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari dan pelestariannya.
Berdasarkan dari berbagai fungsi pembelajaran IPA tersebut, maka sudah seharusnya
pembelajaran IPA terintegrasi dengan berbagai pembelajaran lainnya. Hal tersebut
dikarenakan pada hakikatnya IPA merupakan alat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, dengan menggunakan pendekatan demonstrasi sebagai salah satu
penunjang dalam proses pembelajaran.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar (SD) menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bahwa standar kompetensi lulusan mata
pelajaran IPA meliputi aspek-aspek, antara lain:
5
a. Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
b. Benda, materi, sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda langit
lainnya.
Berdasarkan dari beberapa tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPA di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA membekali siswa untuk
mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan, meningkatkan keterampilan proses,
serta kesadaran untuk menghargai alam ciptaan Tuhan, dan melestarikan lingkungan
alam sekitar serta sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
8
BAB III
PELAKASANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Membuat x x xx
Usulan
Penelitian
b. Konsultasi
dengan Dosen
Pembimbing
c. Mempresentasika
n Usulan
Penelitian
9
2 Persiapan
Tindakan x
d. Perijinan x
x
e. Rapat
Koordinasi
f. Penyiapan
Instrumen
3 Siklus I
g. Rencana x
h. Tindakan x
x
i. Observasi
x
j. Refleksi Siklus
II x
k. Rencana x
l. Tindakan x
m. Observasi x
n. Refleksi
10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Kelas/Siswa
Dalam penelitian ini yang penulis gunakan adalah siswa kelas V SD Negeri
Kedawungwetan 1. Adapun jumlah siswa kelas V adalah 30 siswa. Alasan
menggunakan kelas V adalah karena kelas ini memerlukan penanganan yang serius
untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Karakteristik Siswa SD/MI
1. Anak senang bekerja dalam kelompok
Dengan pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang
penting dalam proses sosialisasi
2. Senang merasakan atau melakukan atau memeragakan sesuatu secara langsung
3. Teknik Analisis Data
Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang akan
diperoleh yaitu data secara kuantitatif mengenai data tentang hasil dari nilai rata-rata
siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi yang akan dilakukan pada setiap akhir
siklus. Hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa. Penskoran hasil tes siswa
dilakukan dengan menganalisis jawaban tes subyektif siswa dengan pedoman kunci
jawaban yang sudah dipersiapkan. Siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai
ketuntasan individu minimal 70, maka data hasil tes dirumuskan sebagai berikut :
Nilai tes = Skor yang diperoleh 29 Rumusan masalah diatas untuk mengukur hasil
nilai kemampuan belajar siswa, hasil belajar dikatakan berhasil jika siswa
menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran dari siklus tindakan pertama
sampai siklus selanjutnya. Siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70 maka
ketuntasan individu telah tercapai. Sedangkan siswa yang dapat nilai kurang dari
sama dengan 70 ketuntasan individu dikatakan belum tuntas. Berikut adalah rumus
untuk mengetahui prosentase ketuntasan secara klasikal: Penelitian ini dihentikan
apabila perolehan rata-rata presentase nilai evaluasi individu siswa telah memenuhi
KKM yang di tentukan yaitu 70, minimal mencapai kategori baik yaitu pada
rentangan nilai (71-84%). Berikut ini tabel kriteria tingkatan ketuntasan keberhasilan
penelitian yaitu: NO RENTANG PRESENTASE (%) KATEGORI 1 86-100%
Sangat baik 2 71-85% Baik 3 56-70% Cukup 4 36-55% Kurang 5 0-35% Sangat
kurang Tingkat keberhasilan Penelitian
11
BAB IV
mencari data awal nilai pelajaran IPA siswa kelas V Kedawungwetan 1. Untuk
Dalam pembelajaran IPA, guru cenderung ceramah dan menulis latihan soal di
papan tulis kemudian siswa disuruh mencatat, menghafal dan mengerjakan. Guru
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tentu saja, banyak siswa yang merasa
kesulitan karena siswa masih berada ditahap operasional konkret yang tidak bisa
lepas dari dunia nyata. Guru juga masih berperan sebagai aktor pembelajaran dan
kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang asyik
materi Pernafasan Pada Manusia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes
yang dilakukan di kelas. Tes pratindakan diikuti seluruh siswa kelas V yang
berjumlah 30 siswa.
12
Tabel 6. Nilai pada Prasiklus
13
Tabel 7. Persentase Nilai pada Pratindakan
Ketuntasan Persentase
Rata-rata
Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
19 11 62,07% 37,93% 64,33
Dari tabel di atas tampak bahwa rata-rata nilai sebesar 64,33. Sebanyak 11
(37,93%) siswa mendapat nilai di atas nilai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan
19 (62,07%) siswa mendapat nilai kurang dari 75. Nilai 75 merupakan nilai kriteria
memahami materi Pernafasan pada Manusia siswa kelas V masih rendah, sehingga
perlu diadakan tindakan atau perlakuan yang dapat meningkatkan keterampilan pada
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022. Penelitian ini terdiri
atas dua siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan selama 6 jam pelajaran
14
dalam menentukan waktu yang akan digunakan untuk penelitian. Waktupelaksanaan
berikut.
dilakukan guru :
A. Pertemuan 1
1) Kegiatan pendahuluan
siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru
2) Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa tanya jawab tentang organ dalam pernafasan pada
manusia. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Siswa diberi
16
membagikan Lembar Kerja Siswa yang sudah disediakan. Kelompok siswa
presentasi, guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil
3) Kegiatan Penutup
B. Pertemuan 2
1. Kegiatan pendahuluan
17
yaitu gambar bagian pernafasan. Siswa diminta menyebutkan bagian
2. Kegiatan inti
pada manusia. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa.
berdiskusi.
evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi. Jika ada kelompok yang
3. Kegiatan penutup
18
Analisis deskriptif nilai demonstrasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel
19
Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM padasiklus I jika
80%
65,52%
Frekuensi
60%
40% 34,48%
20%
0%
Jumlah siswa yang mencapai Jumlah siswa yang tidak
KKM mencapai KKM
Gambar 6. Diagram Batang persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus I
diamati adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran IPA menggunakan
pembelajaran secara cermat dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah
1. Pertemuan I
terlihat ikut serta menjawab pertanyaan dari guru. Mereka menjawab dengan
pernafasan saja.
Pada saat pembagian kelompok masih ada siswa yang enggan untuk
bekerja sama dengan teman tertentu. Setelah guru menasehati, akhirnya siswa
yang duduk berdekatan. Tidak ada siswa yang berbicara di luar materi, hanya
saja sikap yang kurang baik yaitu meletakkan kepala di atas meja.
kompetisi yang sehat. Guru sudah melakukan monitoring kerja kelompok yang
dilakukan siswa dengan baik tetapi guru belum memberikan kata kunci untuk
2. Pertemuan 2
Sebagian besar siswa sudah berani melakukan presentasi, namun ada beberapa
siswa yang tampak ragu dan malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi.
Ada siswa yang menanggapi dengan bahasa yang kurang santun, yaitu
mengejek teman yang hasil diskusinya kurang tepat. Siswa senang mengikuti
diskusi. Pada diskusi kelas kelompok siswa yang menjawab dengan benar
21
diskusi, tetapi guru tidak menuliskan kesimpulan di papan tulis.
menggunakan rumus:
= 73,33 %
Hasil skor observasi siswa menunjukkan bahwa aktivitas rata-rata siswa saat
mencapai 70,80%.
= 70,80 %
b. Refleksi Siklus I
sebelumnya sesuai apa yang ditemui di lapangan. Dalam penelitian ini kegiatan
refleksi difokuskan pada tiga tahap yaitu (1) tahap penemuan masalah; (2) tahap
22
IPA kelas V yaitu permasalahan yang berasal dari siswa.
Dalam pembuatan rancangan dan revisi, guru menyusun rancangan tindakan yang
tentang alat pernafasan pada manusia. Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan belajar
mengajar. Jadwal pembelajaran dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari
kedua kelompok siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka.
materi IPA tentang pernafasan pada manusia dengan menggunakan metode demonstrasi
adalah (1) kurang tepatnya siswa dalam penyebutan bagian organ pernafasan pada
manusia; (2) siswa tidak mengetahui dengan jelas jenis penyakit pada organ pernafasan;
refleksi siklus I untuk aktivitas guru maka pada siklus II ini, peneliti lebih
mempersiapkan diri sehingga pada saat pelaksanaan tindakan siklus II, guru
dan sistematis supaya siswa dapat melaksanakan diskusi kelompok dengan baik.
Selain itu, waktu untuk diskusi kelompok dibatasi agar ada waktu untuk guru
23
Berdasarkan faktor penyebab yang dipaparkan pada hasil refleksi siklus I untuk
aktivitas siswa maka pada siklus II ini, siswa memperhatikan penjelasan guru
dengan cermat dan teliti pada saat guru menjelaskan cara melaksanakan metode
metode demonstrasi dengan efektif untuk kerja kelompok. Pada saat diskusi
sehingga masih ada waktu untuk siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
siswa tahu maksud kaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
diskusi.
a. Pertemuan 1
1) Kegiatan pendahuluan
24
Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
2) Kegiatan inti
mengalami kesulitan.
3) Kegiatan penutup
b. Pertemuan 2
25
proses pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti
organ pernafasan pada manusia serta fungsinya. Selama siswa melakukan diskusi
kesulitan.
telah maju.
3) Kegiatan penutup
Pada kegiatan ini guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi secara global.
Selanjutnya siswa dan guru melakukan refleksi. Guru menanyakan materi yang
dianggap sulit. Guru memotivasi siswa untuk rajin membaca dan menulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 siswa belum mencapai KKM dan 26 siswa
telah mencapai KKM. Analisis deskriptif dengan penerapan metode demonstrasi pada siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Nilai Keterampilan Berbicara pada Siklus II
27
Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I jika
digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:
Pembandingan Persentase
Jumlah Siswayang
Mencapai KKM
1
0
0
%
89,66%
Frekuensi
80%
60%
40%
20%
1
Gambar 7. Diagram Batang persentase Jumlah Siswa
0 yang Mencapai
,
KKM pada siklus II 3
4
%
0%
e. Hasil Observasi Siklus II
siswa yang mencapai KKM siswa yang tidak
mencapai terhadap tindakan yang telah dilakukan pada
Peneliti melakukan pengamatan
K
K
siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini, meliputi dampak tindakan
M
terhadap proses dan hasil dari pembelajaran.
a. Pertemuan 1
Apersepsi guru sudah terkait dengan pembelajaran yang akan berlangsung. Pada
saat apersepsi sebagian siswa sudah turut serta merespon pertanyaan dari guru. Pada
saat pembagian kelompok, siswa bergabung dengan senang hati. Hal itu terjadi
28
terlihat merata. Siswa secara sungguh-sungguh presentasi hasil diskusi kelompok
mereka.
b. Pertemuan 2
proses pembelajaran ke arah yang baik. Berdasarkan hasil observasi melalui lembar
observasi semua aspek mengalami peningkatan. Siswa sudah ikut serta, aktif
dan berkontribusi dalam diskusi kelompok. Siswa berani dan tidak ragu-ragu
= 93,33 %
Tabel 14. Analisis Deskriptif Skor Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Hasil skor observasi siswa menunjukkan bahwa aktivitas rata-rata siswa saat pelaksanaan
f. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil nilai evaluasi dan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II,
diperoleh data bahwa 89,66 % siswa telah tuntas atau memperoleh nilai di atas
29
KKM yang telah ditentukan SD Negeri Kedawungwetan 1. KKM yang ditentukan
adalah 75. Aktivitas siswa mencapai lebih dari 80%.Maksudnya skor aktivitas siswa
yang diperoleh dari lembar observasi siswa telah mencapai lebih dari 80% dari
skor maksimal. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I mencapai 19 anak
atau 65,52%dan pada siklus II menjadi 26 anak atau 89,66%. Aktivitas rata-rata
siswa yang diperoleh telah meningkat yaitu pada siklus I mencapai 70,80% dan
Berdasarkan indikator keberhasilan pada BAB III maka dapat disimpulkan bahwa
B. PEMBAHASAN
30
demonstrasi terus mengalami peningkatan dan menunjukkan keefektifan.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada hasil penelitian yang menunjukkan nilai
rata-rata dan ketuntasan yakni 64,48. Berdasarkan skala penilaian yang
dikembangkan Suharsimi Arikunto (2006: 245) berada pada kategori “cukup” yakni
berada pada rentang 56-65.
TABEL 15. SKALA PENILAIAN
Angka 100 Angka 10 IKIP Huruf Keterangan
80 – 100 8,0 – 10,0 8,1 – 10 A Baik Sekali
66 – 79 6,6 – 7,9 6,6 – 8,0 B Baik
56 – 65 5,6 – 6,5 5,6 – 6,5 C Cukup
40 – 55 4,0 – 5,5 4,1 – 5,5 D Kurang
30 – 39 3,0 – 3,9 0 – 4,0 E Gagal
Nilai rata-rata pada tindakan siklus I adalah 74,14 dan siklus II mendapat nilai rata-
rata 78,16 dan berada pada kategori “baik”. Secara keseluruhan persentase peningkatan
berupa penerapan metode demonstrasi dalam pelajaran IPA adalah sebesar 51,73%.
demonstrasi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, ketuntasan
bicara nilai rata-rata siswa sebesar 64,48 (terdapat 11 siswa yang mendapat nilai ≥75,
dan 18 siswa yang mendapat nilai <75), sedangkan ketuntasan berbicara siswa setelah
dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata mencapai 74,14 (terdapat 19 siswa yang
mendapat nilai ≥ 75, dan 10 Siswa mendapat nilai <75). Meskipun setelah dilakukan
dilaksanakan siklus II karena kriteria keberhasilan penelitian belum tercapai. Pada siklus
II ketuntasan mencapai 89,66% (terdapat 26 siswa yang mendapat nilai ≥75, dan 3 siswa
Terjadinya peningkatan seperti yang dijelaskan di atas merupakan dampak dari penerapan
metode diskusi yang secara umum berjalan baik seperti yang dilihat pada hasil observasi.
Berikut diagram pembanding skor aktivitas rata- rata siswa hasil observasi siklus I dan
siklus II.
75%
70,80%
70%
65%
siklus I siklus II
Demonstrasi mengalami peningkatan dari siklus I kesiklus II. Hal itu terbukti
32
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dikarenakan adanya
sebagai berikut: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, (2) Siswa
kreatif, (3) Siswa menjadi lebih akrab untuk saling berbagi informasi dan
pengalaman dalam memecahkan masalah, (4) Siswa menjadi lebih terlatih dalam
dan pengambilan keputusan, (6) Kemampuan siswa menjadi lebih terbina dalam
B. Keterbatasan Penelitian
Sampai dengan penelitian dihentikan pada siklus II, masih ada tiga siswa
yang belum mencapai nilai ketuntasan. Hal itu, dikarenakan siswa tersebut
merupakan siswa dengan pola lambat belajar dan dua di antaranya pernah
33
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua
siklus terhadap mata pelajaran IPA kepada peserta didik kelas lima pada materi
Sistem Pernafasan Pada Manusia Kelas V SD Negeri Kedawungwetan 1 dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman tentang
Sistem Pernafasan Pada Manusia
2. Hasil belajar peserta didik pada materi tersebut mengalami peningkatan setelah
menggunakan metode demonstrasi
3. Selama proses pembelajaran yang dilakukan, secara kualitatif menjadi lebih
baik, guru dapat mengatasi secara professional dengan menganalisa serta
berdiskusi dengan teman sejawat tentang apa yang menjadi kekurangan atau
kelemahan pada proses belajar mengajar.
Pembelajaran IPA lebih mendorong rasa ingin tahu kepada peserta didik, namun
tidak menutup kemungkinan tuntutan materi dan standar menjadikan peserta didik
harus paham dan mengingat tentang materi, hal ini mengharuskan bagi guru untuk
mengoptimalkan potensi anak dengan menggunakan berbagai model pembelajaran
yang dapat digunakan di kelas. Metode Demonstrasi adalah salah satu metode yang
dapat mengoptimalkan potensi peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini,
terdapat saran tindak lanjut bagi guru, diantaranya adalah :
1. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk
mengoptimalkan kemampuan peserta didik, sehingga pemahaman dan hasil
belajar peserta didik dapat meningkat
2. Metode Demonstrasi membantu perserta didik karena dapat menyederhanakan
materi yang disampaikan. Selain itu, juga memberikan keasyikan dalam belajar
bagi peserta didik. Sehingga metode inidapat diterapkan dalam kelas.
3. Pengunaan alat peraga yang sesuai sangat berdampak terhadap hasil belajar
peserta didik.
4. Refleksi dan diskusi dengan teman sejawat sangat membantu dalam mencari
34
solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
5. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran
akan berdampak positif terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
35
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah Aly dan Ely Rahma, Ilmu Alamiah Dasar .Jakarta : Bumi Aksara Joko
Wismono.2004 SAIN kelas 5 Gransindo Jakarta
Nana Dunhana dan Muslim.2007. Pendidikan IPA .Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Dep. Pendidikan Nasional.
Rositawaty – Aris Muharam 2008. Senanga Belajar Ilmu Pengetahun Alam Kelas
5. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Sumiati Sa’adah 2004 SAINS untuk siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 5
Titian Ilmu Bandung.
36
Lampiran 1
Kepada
Kepala UPBJJ Tangerang
Di
Tangerang
37
Lampiran 2
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta diatas, penulis mengidentifikasi masalah terhadap
kekurangan-kekurangan dari pembelajaran IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut
terungkap masalah masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
a. Kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat
kegiatan belajar mengajar.
b. Kurangnya variasi dalam pembelajaran.
c. Keterbatasan pada alat bantu yang digunakan.
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang “ Penggunaan Media
Bagan Pernapasan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Semester 1 Tahun 2021”.
Adapun Analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa Kurang memahami konsep pembelajaran
c. Guru tidak melibatkan siswa Ketika memberikan materi
d. Kurangnya kesempatan bertanya kepada siswa
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a) Apakah pendekatan demonstrasi pada materi pernapasan pada manusia dalam
pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa?
b) Seberapa besar prestasi belajar IPA dengan pendekatan demonstrasi pernapasan
di kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan?
c) Pada kelompok mana yang paling besar peningkatan prestasi belajar dalam
pembelajaran pernapasan manusia?
39
Lampiran 3
PRA SIKLUS
40
untuk mencari tahu materi tentang sistem
pernafasan manusia
3 Elaborasi:
- Guru menyampaikan materi pelajaran tentang I
alat pernafasan manusia terkait alat-alat
pernafasan pada manusia dan keguanaan alat- 30
alat pernafasan pada manusia dengan sekilas
- Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya K
jawab
4 Konfirmasi
- Guru menyimpulkan materi I
10
- Guru memberikan kuis I
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
42
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mencari tahu tentang materi sistem I
pernafasan manusia dengan membaca buku
20
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya G
untuk mencari tahu materi tentang sistem
pernafasan manusia
Elaborasi:
- Guru membagi siswa menjadi beberapa K
kelompok kecil, dimana setiap kelompok
terdiri dari 5 siswa sehingga ada 6 kelompok,
dengan menunjuk ketua dan sekretaris.
- Guru menerangkan materi pernafasan I
manusia terkait alat-alat pernafasan pada
manusia, keguanaan alat-alat pernafasan pada
manusia dan penyakit yang menyerang alat
pernafasan manusia menggunakan media
gambar dan torso
- Guru mempersilahkan siswa bertanya I 20
- Guru memberikan lembar kerja siswa kepada K
setiap kelompok. Kelompok pertama dan dua
menjawab pertanyaan tentang alat-alat
pernafasan manusi, kelompok ke tiga dan ke
empat menjawab pertanyaan tentang
kegunaan alat-alat pernafasan bagi manusia
dan kelompok ketiga menjawab pertanyaan
tentang penyakit yang menyerang alat
pernafasan manusia.
- Guru menginstruksikan setiap kelompok G
untuk mendiskusikan dan menjawab LKS
43
yang diberikan oleh guru.
- Kelompok lain dipersilahkan untuk K
menyanggah dan menambahi
Konfirmasi
- Guru memberikan applus pada kelompok K
yang sudah selesai maju 10
- Guru mengklarifikasi hasil kerja siswa I
- Guru memberikan kuis I
3 Kegiatan Penutup
- Guru menyimpulkan materi I
10
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group
44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
45
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya G
untuk mencari tahu materi tentang pernapasan
hewan
Elaborasi: 30
- Guru membagi siswa menjadi beberapa K
kelompok kecil, dimana setiap kelompok
terdiri dari 3 siswa sehingga ada 10
kelompok, dengan menunjuk ketua dan I
sekretaris.
- Guru menerangkan materi proses pernapasan
hewan terkait mengidentifikasi alat-alat
pernafasan pada hewan dan kegunaan alat-alat
pernafasan pada hewan menggunakan media I
audio visual. K
- Guru mempersilahkan siswa bertanya
- Guru memberikan lembar kerja siswa kepada
setiap kelompok yang berisi pertanyaan G
seputar materi..
- Guru menginstruksikan setiap kelompok
untuk melakukan berdiskusi dan menjawab G
LKS yang diberikan oleh guru.
- Guru menginstruksikan setiap kelompok
melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan
hasil diskusinya dalam forum kelas, kelompok
lain dipersilahkan untuk menyanggah dan
menambahi
Konfirmasi
- Guru memberikan applus pada kelompok K
10
yang sudah selesai maju
- Guru mengklarifikasi hasil kerja siswa I
46
- Guru memberikan kuis I
3 Kegiatan penutup
- Guru menyimpulkan materi I
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group
47
PRA SIKLUS
48
d. Mengeluarkan oksigen
7. Ujung bronkiolus yang merupakan kantung berdinding tipis disebut….
a. Bronkus
b. Trankhea
c. Alveolus
d. Batang tenggorok
8. Pertukaran udara pernapasan pada manusia berlangsung di dalam….
a. Bronkiolus
b. Alveolus
c. Bronkus
d. Trachea
9. Proses pernafasan diatur oleh….
a. Diafragma dan perut
b. Otot diantara rusuk dan otot perut
c. Tulang dada dan tulang rusuk
d. Otot diafragma dan otot diantara tulang rusuk
10. Gas yang terdapat dalam udara hasil pernapasan banyak mengandung…..
a. Oksigen
b. Nitrogen
c. Karbondioksida
d. Hydrogen
49
SIKLUS I
50
c. Tinggal di daerah dingin
d. Menutup mulut dengan tangan
7. Asap kendaraan bermotor mengandung gas beracun yang disebut..…..
a. Karbon dioksida
b. Karbon monoksida
c. Nikotin
d. Nitrogen
8. Kebiasaan sehari – hari yang baik untuk kesehatan jantung diantaranya….
a. Selalu makan makanan berlemak
b. Meminum minuman beralkohol
c. Merokok terus menerus
d. Olahraga secara teratur
9. Gangguan pernapasan dapat terjadi karena….
a. Asap rokok
b. Olahraga
c. Kolesterol
d. Minum air mineral
10. Tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan di paru – paru disebut….
a. Bonkus
b. Trakea
c. Alveolus
d. Bronkiolus
51
SIKLUS II
52
d. Angin
7. Serangga bernapas dengan menggunakan
a. Trakea
b. Stigma
c. Paru – paru
d. Pleura
8. Lubang yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara pada serangga
disebut…..
a. Stigma
b. Alveolus
c. Diafragma
d. Kloaka
9. Bangsa reptil bernapas dengan menggunakan….
a. Insang
b. Paru – paru
c. Kulit
d. Trakea
10. Cacing bernapas dengan.…
a. Insang
b. Kulit
c. Paru – paru
d. Trakea
53
LAMPIRAN HASIL BELAJAR
PRA SIKLUS
Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 90 √
2 Alika Maezalati Usbah 50 √
3 Alvin Andreansyah 60 √
4 Amelia Roziqoh 80 √
5 Amin Jazuli 40 √
6 Aolia Restu Adzmi 40 √
7 Ardan Akhwal Maulana 70 √
8 Arief Setiawan 60 √
9 Arif Budiyanto 40 √
10 Arifandi Toepur 30 √
11 Avina Auliya Ika 40 √
12 Bagus Ardiyanto 60 √
13 Ginting Nur Maulid 60 √
14 Hanum Wuldia S 90 √
15 Irsya Adrian Mafaza 50 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 90 √
17 Maftikha 80 √
18 Maulida Rahma 40 √
19 Meli Awaliatunisa 30 √
20 Muawan Satrio 60 √
21 Muhtamin 30 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 70 √
23 Nukhan Efendi 80 √
24 Nur Halimah 70 √
Nur Muhamad Ifan
25 40 √
Aldiansyah
26 Pandu Adi Stiawan 90 √
27 Panji Aditnya Pratama 50 √
28 Sulton Sulaeman 40 √
29 Syifa Qolbiyah 50 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 80 √
Rata-rata kelas 58.67
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 30
54
LAMPIRAN HASIL BELAJAR
SIKLUS I
Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 100 √
2 Alika Maezalati Usbah 70 √
3 Alvin Andreansyah 40 √
4 Amelia Roziqoh 90 √
5 Amin Jazuli 60 √
6 Aolia Restu Adzmi 60 √
7 Ardan Akhwal Maulana 90 √
8 Arief Setiawan 80 √
9 Arif Budiyanto 50 √
10 Arifandi Toepur 40 √
11 Avina Auliya Ika 40 √
12 Bagus Ardiyanto 80 √
13 Ginting Nur Maulid 80 √
14 Hanum Wuldia S 100 √
15 Irsya Adrian Mafaza 70 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 100 √
17 Maftikha 90 √
18 Maulida Rahma 60 √
19 Meli Awaliatunisa 40 √
20 Muawan Satrio 90 √
21 Muhtamin 50 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 80 √
23 Nukhan Efendi 100 √
24 Nur Halimah 80 √
Nur Muhamad Ifan
25 √
Aldiansyah 70
26 Pandu Adi Stiawan 100 √
27 Panji Aditnya Pratama 80 √
28 Sulton Sulaeman 60 √
29 Syifa Qolbiyah 70 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 80 √
Rata-rata kelas 73.33
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40
55
LAMPIRAN HASIL BELAJAR
SIKLUS II
Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 100 √
2 Alika Maezalati Usbah 80 √
3 Alvin Andreansyah 70 √
4 Amelia Roziqoh 100 √
5 Amin Jazuli 80 √
6 Aolia Restu Adzmi 80 √
7 Ardan Akhwal Maulana 90 √
8 Arief Setiawan 80 √
9 Arif Budiyanto 70 √
10 Arifandi Toepur 60 √
11 Avina Auliya Ika 60 √
12 Bagus Ardiyanto 90 √
13 Ginting Nur Maulid 100 √
14 Hanum Wuldia S 100 √
15 Irsya Adrian Mafaza 80 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 100 √
17 Maftikha 100 √
18 Maulida Rahma 70 √
19 Meli Awaliatunisa 50 √
20 Muawan Satrio 100 √
21 Muhtamin 70 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 90 √
23 Nukhan Efendi 100 √
24 Nur Halimah 90 √
Nur Muhamad Ifan
25 √
Aldiansyah 80
26 Pandu Adi Stiawan 100 √
27 Panji Aditnya Pratama 90 √
28 Sulton Sulaeman 70 √
29 Syifa Qolbiyah 80 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 100 √
Rata-rata kelas 84.33
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
56
LAMPIRAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS I
57
LAMPIRAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS II
Aspek Pengamatan Jumlah
No Nama
A B C D Aktifitas
1 Adimyati 1 1 1 1 4
2 Alika Maezalati Usbah 1 0 1 1 3
3 Alvin Andreansyah 0 1 0 1 2
4 Amelia Roziqoh 1 1 1 1 4
5 Amin Jazuli 1 1 0 1 3
6 Aolia Restu Adzmi 1 1 1 0 3
7 Ardan Akhwal Maulana 1 1 1 1 4
8 Arief Setiawan 0 1 1 1 3
9 Arif Budiyanto 0 1 1 1 3
10 Arifandi Toepur 1 0 0 1 2
11 Avina Auliya Ika 1 0 1 0 2
12 Bagus Ardiyanto 1 1 1 1 4
13 Ginting Nur Maulid 1 1 1 1 4
14 Hanum Wuldia S 1 1 1 1 4
15 Irsya Adrian Mafaza 1 1 0 1 3
16 M. Zidan Al-Fakhri 1 0 1 1 3
17 Maftikha 1 1 1 1 4
18 Maulida Rahma 1 1 0 1 3
19 Meli Awaliatunisa 0 1 1 1 3
20 Muawan Satrio 1 1 1 1 4
21 Muhtamin 1 0 1 0 2
22 Nourma Hidayah Ramadani 1 1 1 1 4
23 Nukhan Efendi 1 1 1 1 4
24 Nur Halimah 1 1 1 1 4
25 Nur Muhamad Ifan Aldiansyah 1 1 1 1 4
26 Pandu Adi Stiawan 1 1 1 1 4
27 Panji Aditnya Pratama 0 1 1 1 3
28 Sulton Sulaeman 1 1 0 1 3
29 Syifa Qolbiyah 1 1 1 1 4
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 1 1 1 1 4
58
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
59
1. Memberikan penguatan kepada siswa dari
penjelasan-penjelasan yang sudah
dijelaskan selama proses belajar mengajar
2. Membimbing siswa menyimpulkan
pelajaran
3. Memberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah
D. Suasana Belajar
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai alokasi
4. KBM sesuai dengan skenario RPP
60
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 1 ( APKG-PKP 1 ) PGSD
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
1. NAMA MAHASISWA : YOHANA DIAN PERTIWI
2. NIM : 837668292
3. TEMPAT MENGAJAR : UPT Satuan Pendidikan SDN Kedawungwetan 1
4. KELAS/ SEMESTER :V/I
5. MATA PELAJARAN/ TEMA : Ilmu Pengetahuan Alam
6. WAKTU (JAM) : 2 JP
7. HARI, TANGGAL : 15 April 2022
8. UPBJJ-UT : GRATI
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/
Mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media ( alat Rata-rata butir I = A
61
2.1 Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran.
2.2 Mengembangkan jaringan tema
dan menentukan tema (khusus
untuk pembelajaran tematik).
2.3 Menentukan dan mengembangkan Rata-rata butir 2 = B
alat bantu pembelajaran.
2.4 Memilih sumber belajar.
62
dapat berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran.
5. Merencanakan prosedur, jenis, dan
menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran.
5.1 Menentukan prosedur dan jenis Rata-rata butir 4 = D
penilaian (khusus untuk
pembelajaran tematik prosedur
peniaian harus dilakukan secara
berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh).
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan
kunci jawaban.
Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan dokumen rencana
perbaikan pembelajaran
6.1 Kebersihan dan kerapian.
6.2 Penggunaan bahasa tulis.
Rata-rata butir 6 = F
63
Mengetahui Pasuruan,
Kepala Sekolah Penilai 1
64
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2 ( APKG-PKP 2 ) PGSD
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
1. NAMA MAHASISWA : YOHANA DIAN PERTIWI
2. NIM : 837668292
3. TEMPAT MENGAJAR : UPT Satuan Pendidikan SDN Kedawungwetan 1
4. KELAS/ SEMESTER :V/I
5. MATA PELAJARAN/ TEMA : Ilmu Pengetahuan Alam
6. WAKTU (JAM) : 2 JP
7. HARI, TANGGAL : 22 April 2022
8. UPBJJ-UT : GRATI
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut.
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam mata
pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang
sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
65
2.3 Menggunakan alat bantu (media)
pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan.
2.4 Melaksanakan pembelajaran
dalam urutan yang logis.
2.5 Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara individual,
kelompok atau klasikal.
2.6 Mengelola waktu pembelajaran
secara efisien. Rata-rata butir 2 = B
66
4.3 Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi.
4.4 Membantu siswa menyadari
kelebihan dan kekurangannya.
4.5 Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri.
Rata-rata
butir 5.a = E
Mengetahui Pasuruan,
Kepala Sekolah Penilai 1
67
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 MATAKULIAH PKP PGSD
68
8 Minggu, - Revisi Tanya Unggah
12 Juni Laporan jawab Karil Karil dan ✓
2022 PKP PKP
- Karil
Keterangan :
*) Kolom Kegiatan diisi dengan informasi tentang materi dan kegiatan
pembimbing.
Mengetahui, Malang, 12 Juni 2022
Supervisor 1 Supervisor 2,