Anda di halaman 1dari 84

i

LAPORAN PELAKSANAAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PERNAFASAN MELALUI


PENDEKATAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI KEDAWUNGWETAN 1 KECAMATAN GRATI
KABUPATEN PASURUAN

Masa registrasi 2022.1

Oleh :
Nama : YOHANA DIAN PERTIWI
NIM : 837668292
Prodi : SI PGSD
Semester : VIII (delapan) Pokjar Grati

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ UT-MALANG POKJAR GRATI

PROGAM S1 PGSD

2022
LAPORAN PELAKSANAAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PERNAFASAN MELALUI


PENDEKATAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI KEDAWUNGWETAN 1 KECAMATAN GRATI
KABUPATEN PASURUAN

Masa registrasi 2022.1

Oleh :
Nama : YOHANA DIAN PERTIWI
NIM : 837668292
Prodi : SI PGSD
Semester : VIII (delapan) Pokjar Grati

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ UT-MALANG POKJAR PANDAAN

PROGAM S1 PGSD

2022

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

i
ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nama Mahasiswa : YOHANA DIAN PERTIWI


NIM : 837668292
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Kedawungwetan 1 Kecamatan Grati
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 x siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Pra Siklus, Selasa, 12 April 2022
Siklus I, Jumat, 15 April 2022
Siklus II, Jumat, 22 April 2022
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
1. Perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Mengetahui, Pasuruan, 17 April 2022


Supervisor Pratikan

Drs. RUMIDJAN, M.Pd YOHANA DIAN P.

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas
Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian – bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pasuruan, 17 April 2022


Yang membuat pernyataan

YOHANA DIAN PERTIWI


NIM. 837668292

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena


atas rahmat dan hidayah-Nya Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
ini dapat terselesaikan, guna memenuhi sebagian persyaratan program
akhir PJJ S-1 PGSD Universitas Terbuka Malang tahun 2021/2022.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini, namun berkat bantuan
dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk
itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu dr. Lilik Setiowati, M.Pd, Direktur UPBJJ Universitas Terbuka
Malang yang telah memberi ijin dan kesempatan belajar.
2. Bapak Jony Puspa Kusuma, SE., M.Si, Ketua program PJJ S-1 PGSD
Universitas Terbuka Malang yang telah banyak memberikan
kesempatan dan pengarahan dalam penulisan laporan Penelitian
Tindakan Kelas
3. Bapak Drs. Rumidjan, M.Pd, Dosen pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memotivasi dalam penulisan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
4. Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati
Kabupaten Pasuruan.
5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang
telah membantu dalam penulisan laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP).
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan
dari Tuhan Yang Maha Esa.Walaupun disadari dalam penulisan laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini masih ada kekurangan,
namun diharapkan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pendidikan.

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………. i


Lembar Pengesahan ……………………………………………………. ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ……………………………………… iii
Kata Pengantar …………………………………………………………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………………….. v
Abstrak ………………………………………………………………… vi
BAB I. Pendahuluan …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………………….. 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………………… 3
BAB II. Konsep Pembelajaran ………………………………………… 5
A. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam ……………………………… 5
B. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ……….. …........................... 5
C. Konsep Metode Demonstrasi ……………………..………….. 6
D. Langkah-Langkah Pelaksanaan ……………………………...… 6
E. Implementasi Pebelajaran …... ………………………………… 7
BAB III. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………. 9
A. Informasi Subjek Penelitian ……………………………………. 9
B. Desain Prosedur Pembelajaran…………………………………. 10
BAB IV. Hasil dan Pembahasan ………………………………………... 12
A. Deskripsi awal siklus …………………………………….. 12
B. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………… 14
BAB V. Kesimpulan dan Saran ………………………………………… 34
A. Kesimpulan ………………………………………………. 34
B. Saran ……………………………………………………… 34
Daftar Pustaka …………………………………………………………... 36
Lampiran ………………………………………………………………... 37
Lampiran Kesediaan Sebagai Supervisor ……………………………..... 37
Lampiran Perencanaan PTK ……………………………………………. 38
Lampiran RPP Pra Siklus ………………………………………………. 40

v
Lampiran RPP Siklus 1 …………………………………………………. 42
Lampiran RPP Siklus 2 …………………………………………………. 45
Lampiran Soal ………………………………………………………….. 48
Lampiran Hasil Belajar …………………………………………………. 54
ABSTRAK

Pertiwi Dian Yohana Peningkatan Pemahaman Tentang Pernapasan Melalui


Pendekatan Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kedawungwetan 1
Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka
Malang. Pembimbing : Drs. Rumidjan, M.Pd

Kata Kunci : Pernafasan Pada Manusia Kelas V


Tujuan penelitian ini adalah : (1) Agar guru dalam mengajar menggunakan media
pembelajaran. (2) Agar guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap
pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran. (3) Agar guru mengaitkan
ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan
menggunakan media pembelajaran bagan pernapasan

Penelitian ini merupakan Pemantapan Kemampuan Profesional. Penelitian dilakukan


dua siklus dengan cara (1) Melakukan identifikasi masalah (2) Melakukan analisis dan
perumusan masalah (3) Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis. Penelitian dilakukan
di SD Negeri Kedawungwetan 1 Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Subyek
penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kedawungwetan 1 Kecamatan Grati
Kabupaten Pasuruan. Tahun pelajaran 2020/2021 sejumlah 30 siswa. dengan strategi
tindakan berupa : Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Guru jangan
memberi informasi materi tentang konsep dengan ceramah terus, tetapi siswa diajak
berlatih menyelesaikan masalah dengan pemecahannya menggunakan media
pembelajaran. (2) Guru bukan sebagai informan tetapi guru sebagai fasilitator dan
motivator (3) Dalam melaksanakan pembelajaran IPA sebaiknya dengan
menggunakan media pembelajaran, karena media dapat merangsang nya untuk belajar.
(4) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi pelajaran agar tidak
terjadi verbalisme. (5) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
(6) Mengatasi sikap pasif ,menimbulkan motivasi belajar, serta mengatasi
perbedaan latar belakang. (7) Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak
didik dengan lingkunganya. (8) Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar
guru menggunakan media, dengan mengunakan media dapat meningkatkan daya serap
siswa sampai 80 % dan jika tidak menggunakan medi hanya sekitar 15% sampai 40%
daya seraf siswa.

Seandainya persepsi siswa belum sama, maka guru perlu mengulangi kembali bagian
kosep/materi yang kurang difahami oleh siswa dengan menggunakan Pendekatan
Demonstrasi, sehingga perhatian dan motivasi belajar siswa meningkat, dan
selanjutnya guru memberikan pemantapan

vi

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bukan sekedar transfer Ilmu Pengetahuan tapi lebih kepada transfer
normative. Di sinilah peran guru sangat penting, selain sebagai pengajar, juga sebagai
pembimbing ataupun pendidik. Namun kenyataannya peran itu dilupakan guru, dimana
pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat
merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak
pada rendahnya pemahaman siswa pada Pembelajaran IPA bagan Pernapasan.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan media sangat membantu suksesnya
pembelajaran, karena melalui media siswa dapat menggunakan indra yang dimilikinya.
Semakin banyak alat indra yang digunakan oleh siswa maka sesuatu yang dipelajari akan
makin mudah diterima dan diingat. Namun persoalan ini belum mendapat perhatian oleh
para guru.
Materi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat luas. Jika pembelajaran dikelas
masih menggunakan cara-cara yang konvensional, maka sudah pasti proses pembelajaran
hanyalah pemberian informasi–informasi tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa.
Hal ini jelas bukan merupakan pembelajaran yang ideal karena tujuan pembelajaran
adalah membuat tahu dan paham bukanlah hafal. Berkaitan dengan itu pemahaman siswa
menjadi rendah karena siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dianggap
obyek benda mati.
Target yang harus dicapai siswa SD Negeri Kedawung Wetan kelas V tahun
pelajaran 2020/ 2021 dalam mata pelajaran IPA setiap aspeknya adalah perolehan nilai
minimal 60. target tersebut belum tercapai sebab dari 30 siswa, belum semuanya
memenuhi batas minimal yang ditentukan. Ketidak berhasilan siswa kelas V SD Negeri
Kedawungwetan I dalam mata pelajaran IPA khususnya aspek penguasaan pemahaman
konsep pernapasan hasilnya sebagai berikut nilai 4=23.1 persen, nilai 5=36.3 persen nilai
5.5=36.3 nilai 6=0 persen, nilai 7=0 persen nilai 7.5= 6,6 persen Tindakan yang akan
ditempuh peneliti untuk memperbaiki ketidakberhasilan tersebut adalah membangkitkan
motivasi belajar siswa dengan penggunaan media bagan. Harapan yang ingin dicapai pada
akhir pembelajaran ini adalah ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri

1
Kedawungwetan I mampu mancapai indicator keberhasilan pembelajaran IPA yang telah
ditetapkan yaitu mencapai target nilai minimal 60.
Belajar menggunakan media itu artinya siswa terlibat langsung dalam proses belajar
mengajar, sehingga dapat memperjelas pemahaman materi pembelajaran. Selama ini guru
dalam mengajar cenderung tidak menggunakan media secara optimal, padahal
penggunaan media ini sangat diperlukan, karena dapat memotifasi belajar siswa untuk
lebih kreatif, efektif dan menyenagkan.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta diatas, penulis mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-
kekurangan dari pembelajaran IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut terungkap masalah
masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
a. Kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat
kegiatan belajar mengajar.
b. Kurangnya variasi dalam pembelajaran.
c. Keterbatasan pada alat bantu yang digunakan.

2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang “ Penggunaan Media Bagan
Pernapasan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Semester 1 Tahun 2021”.
Adapun Analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa Kurang memahami konsep pembelajaran
c. Guru tidak melibatkan siswa Ketika memberikan materi
d. Kurangnya kesempatan bertanya kepada siswa

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisis masalah yang ditemukan, maka penulis harus mencari solusi
untuk menyelesaikannya, dalam hal ini alternatifnya sebagai berikut :
a. Menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
b. Menggunakan media dan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran
c. Guru harus selalu membei motivasi untuk menambahkan semangat dan minat
siswa
d. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
2
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah diatas, maka penulis menggunakan
metode yang sesuai dengan karakteristik siswwa dan materi pembelajaran yang
ada. Sebagai prioritas pemecahan masalah tersebut, maka penulis menggunakan
Metode Demonstrasi untuk perbaikan pembelajaran siswa.

2. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a) Apakah pendekatan demonstrasi pada materi pernapasan pada manusia dalam
pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa?
b) Seberapa besar prestasi belajar IPA dengan pendekatan demonstrasi pernapasan di
kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan?
c) Pada kelompok mana yang paling besar peningkatan prestasi belajar dalam
pembelajaran pernapasan manusia?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan tentang Pendekatan Demonstrasi materi


Pernapasan Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam proses pembelajaran
IPA di kelas V SD Negeri Kedawungwetan I adalah:

a) Untuk mengetahui prestasi pembelajaran siswa dengan menggunakan media


bagan pernapasan pada manusia.

b) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media


bagan pernapasan .

c) Untuk mengetahui kelompok mana yang berprestasi lebih tinggi dengan


menggunakan media bagan pernapasan.

d) Untuk meningkatkan kuwalitas belajar siswa

3
4. Manfaat Hasil Penelitian

1) Bagi Siswa

a. Pendekatan Demonstrasi dapat di pergunakannya sebagai media pembelajaran


IPA.
b. Meningkatnya prestasi belajar IPA.
c. Meningkatnya proses pembelajaran dengan perasaan senang, dan melibatkan
beberapa indra.
d. Dapat leluasa mengekspresikan dan mengembangkan potensi yang dimiliki

2) Bagi Guru
a. Meningkatkan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan pendekatan
demonstrasi
b. Mengajar terampil dengan nenggunakan media IPA.
c. Meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar.
3) Bagi Sekolah
a. Meningkatkan prestasi belajar IPA siswa.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada
peningkatan ketrampilan mengajar.

4
BAB II

A. KONSEP PEMBELAJARAN

a. Hakikat Belajar
Pembelajaran IPA pada sekolah dasar (SD) diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sesuai dengan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau
prinsip saja, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan.
b. Fungsi Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran bidang studi IPA berfungsi untuk:
a. Meningkatkan rasa ingin tahu dan kesadaran mengenai berbagai jenis lingkungan
alam dan lingkungan buatan dalam hubungannya dengan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses siswa agar mampu memecahkan masalah
melalui “doing science”.
c. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan IPA, teknologi dan keterampilan
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun melanjutkan pendidikan ke
tingkatan yang lebih tinggi.
d. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna serta keterkaitan dengan
kemajuan IPTEK, keadaan lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari dan pelestariannya.
Berdasarkan dari berbagai fungsi pembelajaran IPA tersebut, maka sudah seharusnya
pembelajaran IPA terintegrasi dengan berbagai pembelajaran lainnya. Hal tersebut
dikarenakan pada hakikatnya IPA merupakan alat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, dengan menggunakan pendekatan demonstrasi sebagai salah satu
penunjang dalam proses pembelajaran.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar (SD) menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bahwa standar kompetensi lulusan mata
pelajaran IPA meliputi aspek-aspek, antara lain:
5
a. Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
b. Benda, materi, sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda langit
lainnya.
Berdasarkan dari beberapa tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPA di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA membekali siswa untuk
mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan, meningkatkan keterampilan proses,
serta kesadaran untuk menghargai alam ciptaan Tuhan, dan melestarikan lingkungan
alam sekitar serta sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

C. KONSEP METODE DEMONSTRASI


Metode demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan atau
menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas
dari penjelasan guru. Walau dalam metode demonstrasi siswa haya sekedar
memperhatikan. Menurut Drajat metode demonstrasi merupakan metode yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas atau pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta lain. Demonstrasi
merupakan metode pembelajaran yang efektif, karena peserta didik dapat mengetahui
secara langsung penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga
siswa dapat mengamati guru selama proses pebelajaran berlangsung. Adapun
penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami
tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.

D. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI


Langkah-langkah Peggunaan Metode Demonstrasi, adapun langkah-langkahnya antara
lain:
a) Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik
untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang mengandung teka-teki
6
sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik memperhatika demonstrasi
b) Menciptakan suasana yag menyejukkan
c) Meyakini bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi dengan baik.
d) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih
lajut sesuai dengan apa yag dilihat dari proses demonstrai itu. Berikutnya adalah cara
mengakhiri kegatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi adalah
dengan memberikan tugas-tugas tertentu yag ada kaitannya dengan metode
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini untuk meyakinkan
apakah peserta didik memahami proses demonstrasi atau tidak. Selain memberikan
tugas yag relevan, ada baiknya guru melakukan evaluasi bersama, tentang jalannya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selajutnya. Penggunaan metode demonstrasi
sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar dikelas. Keuntungan yang
diperoleh ialah : dengan demonstrasi perhatian siswa lebih terpusatka pada pelajaran
yag sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran diceramahkan
dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga yang diterima oleh
siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama dalam jiwanya. Jadi dengan metode
demonstrasi itu siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman
langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya.

D. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN


TENTANG PERNAFASAN MELALUI METODE DEMONSTRASI
Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme ( pemahama secara kata-kata atau kalimat )
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3. Proses pengajaran lebih menarik
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan
1. Metode ini memerlukan keterampila guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu pelasanaan demonstrasi tidak efektif
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
7
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain. Sehingga dalam melakukan
metode ini kita perlu mengkombinasikan dengan metode lain sehingga
dapat saling melengkapi. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa metode demonstrasi adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan pembelajaran kepada siswa dengan memperagakan atau
menunjukkan secara langsung dengan menggunakan alat bantu yang
sebenarnya atau tiruan.

8
BAB III
PELAKASANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Kedawungwetan I Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan tahun 2020/2021 sebanyak
30 siswa. Pada mata pelajaran IPA, dengan standar kompetensi Pernafasan pada
Manusia selama 2 jam pelajaran (2x35 menit )
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini kami laksanakan sebanyak 2 siklus agar
mampu memotivasi belajar siswa dan menghasilkan mutu prestasi belajaryang lebih
baik seperti yang kita harapkan.
2. Tempat Penelitian
Di SD Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan
3. Waktu Penelitian

JADWAL PENELITIAN

Bulan
No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Membuat x x xx
Usulan
Penelitian
b. Konsultasi

dengan Dosen
Pembimbing
c. Mempresentasika

n Usulan
Penelitian

9
2 Persiapan
Tindakan x
d. Perijinan x
x
e. Rapat

Koordinasi
f. Penyiapan

Instrumen
3 Siklus I
g. Rencana x
h. Tindakan x
x
i. Observasi
x
j. Refleksi Siklus
II x
k. Rencana x
l. Tindakan x
m. Observasi x
n. Refleksi

4 Analisa data dan x x x x


pembuatan
laporan
5 Seminar dan x x
penggandaan
Laporan

4. Pihak Yang Membantu


Kehadiran peneliti di lapangan sangat di utamakan selama kegiatan penelitian
berlangsung karena peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan perancang tindakan.
Peneliti sebagai perancang tindakan maksudnya peneliti yang membuat rancangan
pembelajaran selama berlangsungnya penelitian. Pada saat penelitian, peneliti
memerlukan bantuan dari guru lain sebagai observer, guna melancarkan kegiatan
penelitian.

10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Kelas/Siswa
Dalam penelitian ini yang penulis gunakan adalah siswa kelas V SD Negeri
Kedawungwetan 1. Adapun jumlah siswa kelas V adalah 30 siswa. Alasan
menggunakan kelas V adalah karena kelas ini memerlukan penanganan yang serius
untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Karakteristik Siswa SD/MI
1. Anak senang bekerja dalam kelompok
Dengan pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang
penting dalam proses sosialisasi
2. Senang merasakan atau melakukan atau memeragakan sesuatu secara langsung
3. Teknik Analisis Data
Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang akan
diperoleh yaitu data secara kuantitatif mengenai data tentang hasil dari nilai rata-rata
siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi yang akan dilakukan pada setiap akhir
siklus. Hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa. Penskoran hasil tes siswa
dilakukan dengan menganalisis jawaban tes subyektif siswa dengan pedoman kunci
jawaban yang sudah dipersiapkan. Siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai
ketuntasan individu minimal 70, maka data hasil tes dirumuskan sebagai berikut :
Nilai tes = Skor yang diperoleh 29 Rumusan masalah diatas untuk mengukur hasil
nilai kemampuan belajar siswa, hasil belajar dikatakan berhasil jika siswa
menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran dari siklus tindakan pertama
sampai siklus selanjutnya. Siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70 maka
ketuntasan individu telah tercapai. Sedangkan siswa yang dapat nilai kurang dari
sama dengan 70 ketuntasan individu dikatakan belum tuntas. Berikut adalah rumus
untuk mengetahui prosentase ketuntasan secara klasikal: Penelitian ini dihentikan
apabila perolehan rata-rata presentase nilai evaluasi individu siswa telah memenuhi
KKM yang di tentukan yaitu 70, minimal mencapai kategori baik yaitu pada
rentangan nilai (71-84%). Berikut ini tabel kriteria tingkatan ketuntasan keberhasilan
penelitian yaitu: NO RENTANG PRESENTASE (%) KATEGORI 1 86-100%
Sangat baik 2 71-85% Baik 3 56-70% Cukup 4 36-55% Kurang 5 0-35% Sangat
kurang Tingkat keberhasilan Penelitian

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

mencari data awal nilai pelajaran IPA siswa kelas V Kedawungwetan 1. Untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan belajar siswa kelas V. Peneliti

terlebih dahulu melakukan tindakan awal, yaitu melakukan observasi tanpa

menerapkan metode Demonstrasi. Penelitian tahap awal dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh data yang nantinya digunakan sebagai pembanding data

penelitian yang diperoleh sesudah penerapan metode demonstrasi.

Dalam pembelajaran IPA, guru cenderung ceramah dan menulis latihan soal di

papan tulis kemudian siswa disuruh mencatat, menghafal dan mengerjakan. Guru

juga jarang menggunakan metode pembelajaran dalam menyampaikan

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tentu saja, banyak siswa yang merasa

kesulitan karena siswa masih berada ditahap operasional konkret yang tidak bisa

lepas dari dunia nyata. Guru juga masih berperan sebagai aktor pembelajaran dan

kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang asyik

bermain sendiri saat pembelajaran.

Berdasarkan data awal yang diperoleh, diketahui pemahaman siswa terhadap

materi Pernafasan Pada Manusia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes

yang dilakukan di kelas. Tes pratindakan diikuti seluruh siswa kelas V yang

berjumlah 30 siswa.

12
Tabel 6. Nilai pada Prasiklus

No Kode Nilai Keterangan


Belum tuntas tuntas
1 A 50 √ -
2 B 60 √ -
3 C 80 - √
4 D 75 - √
5 E 65 √ -
6 F 75 - √
7 G 55 √ -
8 H 60 √ -
9 I 75 - √
10 J 80 - √
11 K 75 - √
12 L 75 - √
13 M 60 √ -
14 N 75 - √
15 O 60 √ -
16 P 55 √ -
17 Q 60 √ -
18 R 75 - √
19 S 55 √ -
20 T 60 √ -
21 U 60 √ -
22 V 75 - √
23 W 60 √ -
24 X 55 √ -
25 Y 60 √ -
26 Z 50 √ -
27 AA 50 √ -
28 AB 80 - √
29 AC 55 √ -
30 AD 60 √ -
Jumlah 1930 19 11
Rata-rata 64,33

13
Tabel 7. Persentase Nilai pada Pratindakan
Ketuntasan Persentase
Rata-rata
Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
19 11 62,07% 37,93% 64,33

Dari tabel di atas tampak bahwa rata-rata nilai sebesar 64,33. Sebanyak 11

(37,93%) siswa mendapat nilai di atas nilai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan

19 (62,07%) siswa mendapat nilai kurang dari 75. Nilai 75 merupakan nilai kriteria

ketuntasan minimal pada mata pelajaran IPA yang ditetapkan sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh, membuktikan bahwa kemampuan siswa

memahami materi Pernafasan pada Manusia siswa kelas V masih rendah, sehingga

perlu diadakan tindakan atau perlakuan yang dapat meningkatkan keterampilan pada

siswa kelas V SD Negeri Kedawungwetan 1. Dalam penelitian ini peneliti memilih

menerapkan metode Demonstrasi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Dalam kesempatan ini peneliti dan guru menyusun rencana pembelajaran

IPA dengan menerapkan metode demonstrasi. Pada rancangan kegiatan akan

mengoptimalkan peran guru dan siswa di kelas sehingga dapat meningkatkan

keterampilan siswa kelas V di SD Negeri Kedawungwetan 1.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022. Penelitian ini terdiri

atas dua siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan selama 6 jam pelajaran

atau dua kali pertemuan. Sekolah memberikan kebebasan kepada peneliti

14
dalam menentukan waktu yang akan digunakan untuk penelitian. Waktupelaksanaan

penelitian dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 8. Waktu pelaksanaan penelitian

Siklus Hari, Tanggal Waktu Materi yang disampaikan


Melakukan diskusi tentang
15 April 2002 08.00-09.00 Bagan Pernafasan Pada Manusia
I Melakukan presentasi
16 April 2022 08.00-09.00 hasil diskusi sebelumnya
tentang Bagan Pernafasan
Pada Manusia
Melakukan diskusi tentang
22 April 2022 09.00-10.00 Bagan Pernafasan Pada Manusia
Melakukan presentasi
II 23 April 2022 09.00-10.00 hasil diskusi sebelumnya
tentang Bagan Pernafasan
pada manusia

Langkah-langkah pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi sebagai

berikut.

a) Guru menjelaskan mengenai manfaat melakukan diskusi kelompok;


b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok;

c) Siswa diberikan gambar, kemudian mencermatinya;

d) Siswa mendiskusikan gambar tersebut;

e) Siswa menanggapi gambar yang disediakan guru;

f) Siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusinya;

g) Siswa menyampaikan pendapat, sanggahan, penolakan, dan

persetujuan hasil presentasi kelompok yang maju.


15
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I direncanakan dilakukan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan

dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Berikut perencanaan yang

dilakukan guru :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPA Kelas V

b. Menyiapkan media pembelajaran.

c. Menyiapkan lembar observasi.

A. Pertemuan 1

Pertemuan 1 siklus I dilaksanakan pada Senin, 15 April 2022 dengan alokasi

waktu 1 jam pelajaran. Pembelajaran terbagi dalam kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dilakukan selama kurang lebih lima menit. Guru

mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menyiapkan

siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru

melakukan apersesi dengan menunjukkan alat peraga yaitu gambar bagian

pernafasan. Siswa diminta menyebutkan bagian bagian pada gambar yang

diperlihatkan guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Guru mengajak siswa tanya jawab tentang organ dalam pernafasan pada

manusia. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Siswa diberi

kesempatan menulis penyakit yang berkaitan dengan system pernafasan pada

manusia. Setiap kelompok siswa mendiskusikan hal tersebut. Setiap

kelompok bertukar pikiran mengungkapkan pendapat mereka. Guru

16
membagikan Lembar Kerja Siswa yang sudah disediakan. Kelompok siswa

belajar mengerjakan Lembar Kerja Siswa dengan berdiskusi.

Setelah melakukan diskusi masing-masing kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka sebelumnya. Kelompok lain

memperhatikan saat ada kelompok yang maju untuk presentasi. Siswa

menyampaikan pendapat, sanggahan, penolakan, dan persetujuan hasil

presentasi kelompok yang maju. Setelah semua kelompok melakukan

presentasi, guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil

diskusi. Jika ada kelompok yang berprestasi diberi penghargaan

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan sekitar lima menit. Pada kegiatan penutup,

siswa diminta menyimpan hasil diskusi kelompok mereka untuk

dipresentasikan pada pertemuan yang akan datang. Selanjutnya, siswa

diberikan kesempatan menyampaikan kesulitan yang ditemui selama

pelajaran. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam penutup.

B. Pertemuan 2

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada 22 April 2022. Pelaksanaan

berlangsung selama satu jam pelajaran. Pembelajaran terbagi dalam kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pembelajaran

masih menerapkan langkah- langkah diskusi

1. Kegiatan pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran. Guru melakukan apersesi dengan menunjukkan alat peraga

17
yaitu gambar bagian pernafasan. Siswa diminta menyebutkan bagian

bagian pada gambar yang diperlihatkan guru. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa tanya jawab tentang organ dalam pernafasan

pada manusia. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa.

Siswa diberi kesempatan menulis penyakit yang berkaitan dengan system

pernafasan pada manusia. Setiap kelompok siswa mendiskusikan hal

tersebut. Setiap kelompok bertukar pikiran mengungkapkan pendapat

mereka. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa yang sudah disediakan.

Kelompok siswa belajar mengerjakan Lembar Kerja Siswa dengan

berdiskusi.

Setelah melakukan diskusi masing-masing siswa maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi. siswa lain memperhatikan saat ada

temannya yang maju untuk presentasi. Siswa menyampaikan pendapat,

sanggahan, penolakan, dan persetujuan hasil presentasi teman yang maju.

Setelah semua siswa melakukan presentasi, guru dan siswa melakukan

evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi. Jika ada kelompok yang

berprestasi diberi penghargaan

3. Kegiatan penutup

Siswa diberikan kesempatan menyampaikan kesulitan yang ditemui

selama pelajaran. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar. Guru

mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 siswa belum mencapai KKM

dan 20 siswa telah mencapai KKM.

18
Analisis deskriptif nilai demonstrasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut. Nilai Pembelajaran IPA pada Siklus I

No Kode Nilai Keterangan


Belum tuntas tuntas
1 A 70.00 √ -
2 B 76.67 - √
3 C 86.67 - √
4 D 80.00 - √
5 E 63.33 √ -
6 F 80.00 - √
7 G 76.67 - √
8 H 63.33 √ -
9 I 80.00 - √
10 J 80.00 - √
11 K 76.67 - √
12 L 76.67 - √
13 M 80.00 - √
14 N 80.00 - √
15 O 63.33 √ -
16 P 76.67 - √
17 Q 60.00 √ -
18 R 76.67 - √
19 S 70.00 √ -
20 T 80.00 - √
21 U 70.00 √ -
22 V 80.00 - √
23 W 63.33 √ -
24 X 60.00 √ -
25 Y 76.67 - √
26 Z 76.67 - √
27 AA 76.67 - √
28 AB 80.00 - √
29 AC 70.00 √ -
30 AD 70.00 √ -
Jumlah 2150,00 11 19
Rata-rata 74,14

Tabel 10. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus I

No Aspek yang diamati Nilai


1 Nilai tertinggi 86,67
2 Nilai terendah 60
3 Jumlah siswa yang mencapai KKM 19 (65,52 %)
4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 11 (34,48 %)

19
Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM padasiklus I jika

digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:

Pembandingan Persentase Jumlah Siswa


yang Mencapai KKM
100%

80%
65,52%
Frekuensi

60%

40% 34,48%

20%

0%
Jumlah siswa yang mencapai Jumlah siswa yang tidak
KKM mencapai KKM

Gambar 6. Diagram Batang persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus I

a. Hasil Observasi Siklus I

Observasi penelitian tindakan siklus I dilakukan oleh peneliti. Adapun yang

diamati adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran IPA menggunakan

metode Demonstrasi. Kegiatan observasi dilakukan dari awal hingga akhir

pembelajaran secara cermat dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti dan guru sebagai kolaborator.

1. Pertemuan I

Pada pertemuan 1 saat guru melakukan apersepsi, beberapa siswa

terlihat ikut serta menjawab pertanyaan dari guru. Mereka menjawab dengan

tertib, yaitu terbiasa mengangkat tangan sebelum menjawab pertanyaan guru.


20
Apersepsi guru kurang terkait, guru hanya menanyakan bagian-bagian

pernafasan saja.

Pada saat pembagian kelompok masih ada siswa yang enggan untuk

bekerja sama dengan teman tertentu. Setelah guru menasehati, akhirnya siswa

tersebut mau bergabung dalam kelompok. Pembagian kelompok belum

dilakukan secara heterogen. Guru menentukan kelompok berdasarkan teman

yang duduk berdekatan. Tidak ada siswa yang berbicara di luar materi, hanya

saja sikap yang kurang baik yaitu meletakkan kepala di atas meja.

Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok siswa. Setiap kelompok

telihat kompak dalam mendiskusikan pertanyaan. Masing- masing peserta

tampak berkontribusi menyumbangkan pendapat. Antar kelompok terlihat

kompetisi yang sehat. Guru sudah melakukan monitoring kerja kelompok yang

dilakukan siswa dengan baik tetapi guru belum memberikan kata kunci untuk

meningkatkan diskusi siswa.

2. Pertemuan 2

Pada saat diskusi kelas, wakil dari kelompok mempresentasikan hasil

diskusi. Guru menunjuk siswa yang diminta mempresentasikan hasil diskusi.

Sebagian besar siswa sudah berani melakukan presentasi, namun ada beberapa

siswa yang tampak ragu dan malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi.

Ada siswa yang menanggapi dengan bahasa yang kurang santun, yaitu

mengejek teman yang hasil diskusinya kurang tepat. Siswa senang mengikuti

diskusi. Pada diskusi kelas kelompok siswa yang menjawab dengan benar

terlihat bersorak- sorak gembira, sedangkan kelompok yang menjawab salah

tampak kecewa. Guru sudah cukup berhasil memfasilitasi kelompok untuk

melakukan presentasi hasil diskusi. Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil

21
diskusi, tetapi guru tidak menuliskan kesimpulan di papan tulis.

Hasil observasi guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam

pelaksanaan tindakan memperoleh skor 31. Persentase yang diperoleh dihitung

menggunakan rumus:

Persentase yang diperoleh = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ x 100 %


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Persentase yang diperoleh = 22 x 100 %


30

= 73,33 %

Tabel 11. Analisis Deskriptif Skor Hasil Observasi Aktivitas SiswaSiklus I

No. Aspek yang diamati Skor


1. Skor tertinggi 24
2. Skor terendah 16
3. Skor rata-rata 21,24

Hasil skor observasi siswa menunjukkan bahwa aktivitas rata-rata siswa saat

pelaksanaan tindakan mencapai 21,24 sedang persentase kelas yang diperoleh

mencapai 70,80%.

Persentase kelas yang diperoleh = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ x 100 %


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Persentase kelas yang diperoleh = 616 x 100 %


870

= 70,80 %

b. Refleksi Siklus I

Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses

penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan. Dengan merevisi perencanaan

sebelumnya sesuai apa yang ditemui di lapangan. Dalam penelitian ini kegiatan

refleksi difokuskan pada tiga tahap yaitu (1) tahap penemuan masalah; (2) tahap

merancang tindakan dan (3) tahap pelaksanaan.

Pada tahap penemuan masalah dapat diidentifikasi permasalahan pada pelajaran

22
IPA kelas V yaitu permasalahan yang berasal dari siswa.

Dalam pembuatan rancangan dan revisi, guru menyusun rancangan tindakan yang

berupa desain pembelajaran yaitu menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

dengan menggunakan metode demonstrasu guna meningkatkan pemahaman siswa

tentang alat pernafasan pada manusia. Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan belajar

mengajar. Jadwal pembelajaran dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari

dua pertemuan. Pertemuan pertama siswa melakukan diskusi kelompok. Pertemuan

kedua kelompok siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka.

Kesimpulan hasil refleksi berupa temuan peningkatan pemafaman siswa mengenai

materi IPA tentang pernafasan pada manusia dengan menggunakan metode demonstrasi

adalah (1) kurang tepatnya siswa dalam penyebutan bagian organ pernafasan pada

manusia; (2) siswa tidak mengetahui dengan jelas jenis penyakit pada organ pernafasan;

(3) ada siswa yang takut berbicara di depan kelas.

c. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Rencana tindakan pada siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan hasil

refleksi siklus I. Berdasarkan faktor penyebab yang dipaparkan pada hasil

refleksi siklus I untuk aktivitas guru maka pada siklus II ini, peneliti lebih

mempersiapkan diri sehingga pada saat pelaksanaan tindakan siklus II, guru

mampu menjelaskan cara menggunakan metode demonstrasi secara jelas, rinci

dan sistematis supaya siswa dapat melaksanakan diskusi kelompok dengan baik.

Selain itu, waktu untuk diskusi kelompok dibatasi agar ada waktu untuk guru

mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa.

23
Berdasarkan faktor penyebab yang dipaparkan pada hasil refleksi siklus I untuk

aktivitas siswa maka pada siklus II ini, siswa memperhatikan penjelasan guru

dengan cermat dan teliti pada saat guru menjelaskan cara melaksanakan metode

demonstrasi dengan jelas dan sistematis sehingga siswa mampu menggunakan

metode demonstrasi dengan efektif untuk kerja kelompok. Pada saat diskusi

kelompok, siswa menggunakan waktu yang disediakan guru dengan baik

sehingga masih ada waktu untuk siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

kaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga

siswa tahu maksud kaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek- aspek

yang belum tercapai pada siklus I. Rancangan pelaksanaan tindakan siklus II

adalah sebagai berikut.

a. Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Mempersiapkan instrumen meliputi lembar pengamatan, lembar

penilaian keterampilan berbicara, dan alat dokumentasi.

d. Guru sebagai kolaborator akan meningkatkan penggunaan metode

diskusi yang pelaksanaannya divariasikan melalui teknik-teknik

diskusi.

d. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Pertemuan 1

Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada Senin, 22 April 2022

dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ini menerapkan langkah-langkah diskusi.

1) Kegiatan pendahuluan

24
Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Guru membagikan gambar

organ pernafasan pada manusia. Guru meminta siswa untuk

menuliskan bagian bagian dari organ pernafsan serta fungsinya. Guru

membagikan lembar kerja siswa, setelah menerima lembar kerja siswa

kelompok siswa bertukar pendapat. Selama siswa melakukan diskusi

guru melakukan pengamatan dan membimbing kelompok yang

mengalami kesulitan.

Selesai melakukan diskusi kelompok siswa melakukan presentasi

hasil diskusi kelompok mereka, kelompok lain mengomentari hasil

presentasi kelompok yang telah maju.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi

secara global. Selanjutnya siswa dan guru melakukan refleksi. Guru

menanyakan materi yang dianggap sulit. Guru memotivasi siswa dan

Pelajaran diakhiri dengan salam penutup.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada Rabu, 25 April 2022


dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada
pertemuan ini menerapkan langkah-langkah diskusi.
1) Kegiatan pendahuluan

Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti

25
proses pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Guru membagikan gambar bagian

pernafasan pada manusia. Siswa bersama kelompoknya menuliskan bagian bagian

organ pernafasan pada manusia serta fungsinya. Selama siswa melakukan diskusi

guru guru melakukan pengamatan dan membimbing kelompok yang mengalami

kesulitan.

Selesai melakukan diskusi kelompok siswa melakukan presentasi hasil diskusi

kelompok mereka, kelompok lain mengomentari hasil presentasi kelompok yang

telah maju.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi secara global.

Selanjutnya siswa dan guru melakukan refleksi. Guru menanyakan materi yang

dianggap sulit. Guru memotivasi siswa untuk rajin membaca dan menulis.

Pelajarandiakhiri dengan salam penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 siswa belum mencapai KKM dan 26 siswa
telah mencapai KKM. Analisis deskriptif dengan penerapan metode demonstrasi pada siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Nilai Keterampilan Berbicara pada Siklus II

No Kode Nilai Keterangan


Belum tuntas tuntas
1 A 76.67 - √
2 B 80.00 - √
3 C 80.00 - √
4 D 80.00 - √
5 E 76.67 - √
6 F 80.00 - √
7 G 80.00 - √
26
8 H 76.67 - √
9 I 86.67 - √
10 J 86.67 - √
11 K 80.00 - √
12 L 76.67 - √
13 M 80.00 - √
14 N 80.00 - √
15 O 76.67 - √
16 P 80.00 - √
17 Q 60.00 √ -
18 R 80.00 - √
19 S 76.67 - √
20 T 80.00 - √
21 U 80.00 - √
22 V 86.67 - √
23 W 76.67 - √
24 X 66.67 √ -
25 Y 76.67 - √
26 Z 80.00 - √
27 AA 76.67 - √
28 AB 80.00 - √
29 AC 70.00 √ -
Jumlah 2266,67 3 26
Rata-rata 78,16

Tabel 13. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus II

No Aspek yang diamati Nilai


1 Nilai tertinggi 86,67
2 Nilai terendah 60
3 Jumlah siswa yang mencapai KKM 26 (89,66 %)
4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 3 (10,34 %)

27
Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I jika
digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:

Pembandingan Persentase
Jumlah Siswayang
Mencapai KKM
1
0
0
%
89,66%
Frekuensi

80%

60%

40%

20%
1
Gambar 7. Diagram Batang persentase Jumlah Siswa
0 yang Mencapai
,
KKM pada siklus II 3
4
%

0%
e. Hasil Observasi Siklus II
siswa yang mencapai KKM siswa yang tidak
mencapai terhadap tindakan yang telah dilakukan pada
Peneliti melakukan pengamatan
K
K
siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini, meliputi dampak tindakan
M
terhadap proses dan hasil dari pembelajaran.

a. Pertemuan 1
Apersepsi guru sudah terkait dengan pembelajaran yang akan berlangsung. Pada

saat apersepsi sebagian siswa sudah turut serta merespon pertanyaan dari guru. Pada

saat pembagian kelompok, siswa bergabung dengan senang hati. Hal itu terjadi

karena siswa sudah merasa terbiasa. Kekompakan dengan anggota kelompok

semakin terlihat pada pelaksanaan diskusi. Kontribusi untuk mengeluarkan pendapat

28
terlihat merata. Siswa secara sungguh-sungguh presentasi hasil diskusi kelompok

mereka.

b. Pertemuan 2

Hasil observasi pada siklus II pertemuan 2 sudah menunjukkan peningkatan

proses pembelajaran ke arah yang baik. Berdasarkan hasil observasi melalui lembar

observasi semua aspek mengalami peningkatan. Siswa sudah ikut serta, aktif

dan berkontribusi dalam diskusi kelompok. Siswa berani dan tidak ragu-ragu

mempresentasikan hasil dari diskusi.

Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam


pelaksanaan tindakan memperoleh skor 38. Persentase yang diperoleh dihitung
menggunakan rumus:
Persentase yang diperoleh = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ x 100 %
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Persentase yang diperoleh = 28 x 100 %


30

= 93,33 %

Tabel 14. Analisis Deskriptif Skor Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek yang Skor


diamati
1. Skor tertinggi 28
2. Skor terendah 22
3. Skor rata-rata 24,62

Hasil skor observasi siswa menunjukkan bahwa aktivitas rata-rata siswa saat pelaksanaan

tindakan mencapai 24,62 sedang persentase kelasmencapai 82,07%.

f. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil nilai evaluasi dan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II,

diperoleh data bahwa 89,66 % siswa telah tuntas atau memperoleh nilai di atas

29
KKM yang telah ditentukan SD Negeri Kedawungwetan 1. KKM yang ditentukan

adalah 75. Aktivitas siswa mencapai lebih dari 80%.Maksudnya skor aktivitas siswa

yang diperoleh dari lembar observasi siswa telah mencapai lebih dari 80% dari

skor maksimal. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I mencapai 19 anak

atau 65,52%dan pada siklus II menjadi 26 anak atau 89,66%. Aktivitas rata-rata

siswa yang diperoleh telah meningkat yaitu pada siklus I mencapai 70,80% dan

pada siklus II menjadi 82,07%.

Berdasarkan indikator keberhasilan pada BAB III maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dikatakan berhasil dan penelitian dihentikan.

B. PEMBAHASAN

Setelah dilaksanakan penelitian mulai dari siklus I dan siklus II melalui


penerapan metode Demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai
bagian organ pernafasan pada manusia SD Negeri Kedawungwetan 1, Kabupaten
Pasuruan dapat dijelaskan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
Tingginya nilai yang diperoleh melalui penggunaan metode demonstrasi
dikarenakan oleh proses pembelajaran siswa yang lebih berani aktif dalam
mengemukakan segala sesuatu sesuai dengan imajinasi mereka tanpa rasa takut
salah. Siswa menjadi senang, dan keaktifan belajar yang berlangsung bersumber
pada kompetensi siswa sendiri menghasilkan perilaku berbahasa atau performansi
berbahasa. Hal ini sesuai dengan pendekatan komunikatif.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran melalui
metode demonstrasi disebabkan pada pembelajaran dengan strategi mengajar
melalui metode demonstrasi, siswa sangat tertarik dengan dihadirkannya sebuah
tanya jawab yang dituangkan dalam berdiskusi kelompoknya sehingga siswa berani
untuk mengemukakan pendapatnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
melalui metode demonstrasi lebih efektif dalam pembelajaran IPA.
Hasil tes siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode

30
demonstrasi terus mengalami peningkatan dan menunjukkan keefektifan.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada hasil penelitian yang menunjukkan nilai
rata-rata dan ketuntasan yakni 64,48. Berdasarkan skala penilaian yang
dikembangkan Suharsimi Arikunto (2006: 245) berada pada kategori “cukup” yakni
berada pada rentang 56-65.
TABEL 15. SKALA PENILAIAN
Angka 100 Angka 10 IKIP Huruf Keterangan
80 – 100 8,0 – 10,0 8,1 – 10 A Baik Sekali
66 – 79 6,6 – 7,9 6,6 – 8,0 B Baik
56 – 65 5,6 – 6,5 5,6 – 6,5 C Cukup
40 – 55 4,0 – 5,5 4,1 – 5,5 D Kurang
30 – 39 3,0 – 3,9 0 – 4,0 E Gagal

Nilai rata-rata pada tindakan siklus I adalah 74,14 dan siklus II mendapat nilai rata-

rata 78,16 dan berada pada kategori “baik”. Secara keseluruhan persentase peningkatan

ketuntasan berbicara sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan

berupa penerapan metode demonstrasi dalam pelajaran IPA adalah sebesar 51,73%.

Kemampuan siswa meningkat setelah dilakukan tindakan berupa penerapan metode

demonstrasi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, ketuntasan

bicara nilai rata-rata siswa sebesar 64,48 (terdapat 11 siswa yang mendapat nilai ≥75,

dan 18 siswa yang mendapat nilai <75), sedangkan ketuntasan berbicara siswa setelah

dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata mencapai 74,14 (terdapat 19 siswa yang

mendapat nilai ≥ 75, dan 10 Siswa mendapat nilai <75). Meskipun setelah dilakukan

tindakan siklus I ketuntasan belajar sudah mengalami peningkatan, tetapi masih

dilaksanakan siklus II karena kriteria keberhasilan penelitian belum tercapai. Pada siklus

II ketuntasan mencapai 89,66% (terdapat 26 siswa yang mendapat nilai ≥75, dan 3 siswa

yang mendapat nilai <75).

Berikut disajikan diagram pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai

KKM pada pra siklus, siklus I, siklus II.


31
Pembandingan Jumlah Siswa
120%
yang Mencapai KKM
100% 89,66%
80% 65,52%
60%
37,93%
40%
20%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 8. Diagram Batang Pembandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

Terjadinya peningkatan seperti yang dijelaskan di atas merupakan dampak dari penerapan

metode diskusi yang secara umum berjalan baik seperti yang dilihat pada hasil observasi.

Berikut diagram pembanding skor aktivitas rata- rata siswa hasil observasi siklus I dan

siklus II.

Pembandingan Aktivitas Rata-


rata Siswa
85%
80,07%
80%

75%
70,80%
70%

65%
siklus I siklus II

Gambar 9. Diagram Batang Pembandingan Aktivitas Rata-rata melalui Metode


Demonstrasi

Aktivitas rata-rata siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui Metode

Demonstrasi mengalami peningkatan dari siklus I kesiklus II. Hal itu terbukti

pada siklus I aktivitas rata-rata siswa terhadap pelajaran mencapai 70,80%

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,07%.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan tingginya nilai yang diperoleh dalam

32
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dikarenakan adanya

kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode demonstrasi antara lain adalah

sebagai berikut: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, (2) Siswa

menjadi lebih leluasa dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran kritis dan

kreatif, (3) Siswa menjadi lebih akrab untuk saling berbagi informasi dan

pengalaman dalam memecahkan masalah, (4) Siswa menjadi lebih terlatih dalam

pembelajaran, (5) Siswa menjadi lebih demokratis dalam keterlibatan perencanaan

dan pengambilan keputusan, (6) Kemampuan siswa menjadi lebih terbina dalam

bekerjasama secara sehat dalam kelompok.

B. Keterbatasan Penelitian

Sampai dengan penelitian dihentikan pada siklus II, masih ada tiga siswa

yang belum mencapai nilai ketuntasan. Hal itu, dikarenakan siswa tersebut

merupakan siswa dengan pola lambat belajar dan dua di antaranya pernah

tinggal kelas sehingga perlu dilakukan pembelajaran remidial secara khusus.

Data hasil penelitian tidak bisa digeneralisasikan. Berdasarkan hasil

penelitian, metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V

SD Negeri Kedawungwetan 1, namun belum tentu akan berhasil jika diterapkan

pada kelas yang lain.

33
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua
siklus terhadap mata pelajaran IPA kepada peserta didik kelas lima pada materi
Sistem Pernafasan Pada Manusia Kelas V SD Negeri Kedawungwetan 1 dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman tentang
Sistem Pernafasan Pada Manusia
2. Hasil belajar peserta didik pada materi tersebut mengalami peningkatan setelah
menggunakan metode demonstrasi
3. Selama proses pembelajaran yang dilakukan, secara kualitatif menjadi lebih
baik, guru dapat mengatasi secara professional dengan menganalisa serta
berdiskusi dengan teman sejawat tentang apa yang menjadi kekurangan atau
kelemahan pada proses belajar mengajar.

B. Saran dan tindak lanjut

Pembelajaran IPA lebih mendorong rasa ingin tahu kepada peserta didik, namun
tidak menutup kemungkinan tuntutan materi dan standar menjadikan peserta didik
harus paham dan mengingat tentang materi, hal ini mengharuskan bagi guru untuk
mengoptimalkan potensi anak dengan menggunakan berbagai model pembelajaran
yang dapat digunakan di kelas. Metode Demonstrasi adalah salah satu metode yang
dapat mengoptimalkan potensi peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini,
terdapat saran tindak lanjut bagi guru, diantaranya adalah :

1. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk
mengoptimalkan kemampuan peserta didik, sehingga pemahaman dan hasil
belajar peserta didik dapat meningkat
2. Metode Demonstrasi membantu perserta didik karena dapat menyederhanakan
materi yang disampaikan. Selain itu, juga memberikan keasyikan dalam belajar
bagi peserta didik. Sehingga metode inidapat diterapkan dalam kelas.
3. Pengunaan alat peraga yang sesuai sangat berdampak terhadap hasil belajar
peserta didik.
4. Refleksi dan diskusi dengan teman sejawat sangat membantu dalam mencari
34
solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
5. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran
akan berdampak positif terhadap keberhasilan belajar peserta didik.

35
DAFTAR PUSTAKA

15 Direktorat Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajara dan Pemilihannya, ( Jakarta:


Diknas, 2008 ),

Abdulah Aly dan Ely Rahma, Ilmu Alamiah Dasar .Jakarta : Bumi Aksara Joko
Wismono.2004 SAIN kelas 5 Gransindo Jakarta

Moh. Ansyar, H.Nurtani : Pengembangan dan Inovasi Kurikulum Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Tahun 1991/1992 halaman 113.

Nana Dunhana dan Muslim.2007. Pendidikan IPA .Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Dep. Pendidikan Nasional.

Rositawaty – Aris Muharam 2008. Senanga Belajar Ilmu Pengetahun Alam Kelas
5. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Sumiati Sa’adah 2004 SAINS untuk siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 5
Titian Ilmu Bandung.

36
Lampiran 1

KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2


DALAM PENYLENGGARAAN PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Tangerang
Di
Tangerang

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : RUMIDJAN, M.Pd
NIP :-
Unit Kerja : Tutor UT Malang
Alamat : Malang
Telepon/HP : 081334661032

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan PKP


atas :

Nama : YOHANA DIAN PERTIWI


NIM : 837668292
Program Studi : S1-PGSD
Tempat Mengajar : SDN Kedawungwetan 1
Alamat Sekolah : Dusun Kajarkuning Desa Kedawungwetan Kecamatan Grati
Telepon/HP : 082186216337

Demikian surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya

Mengetahui Pasuruan, 17 April 2022


Kepala Sekolah Supervisor 2

SLAMET HIDAYAT, S.Pd Drs. RUMIDJAN, M.Pd

37
Lampiran 2

PERENCANAAN PEMBELAJARAN TINDAKAN KELAS

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta diatas, penulis mengidentifikasi masalah terhadap
kekurangan-kekurangan dari pembelajaran IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut
terungkap masalah masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
a. Kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat
kegiatan belajar mengajar.
b. Kurangnya variasi dalam pembelajaran.
c. Keterbatasan pada alat bantu yang digunakan.

2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang “ Penggunaan Media
Bagan Pernapasan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Semester 1 Tahun 2021”.
Adapun Analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa Kurang memahami konsep pembelajaran
c. Guru tidak melibatkan siswa Ketika memberikan materi
d. Kurangnya kesempatan bertanya kepada siswa

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisis masalah yang ditemukan, maka penulis harus mencari
solusi untuk menyelesaikannya, dalam hal ini alternatifnya sebagai berikut :
a. Menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
b. Menggunakan media dan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran
c. Guru harus selalu membei motivasi untuk menambahkan semangat dan minat
siswa
d. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

Dari beberapa alternatif pemecahan masalah diatas, maka penulis menggunakan


metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran yang ada.
38
Sebagai prioritas pemecahan masalah tersebut, maka penulis menggunakan Metode
Demonstrasi untuk perbaikan pembelajaran siswa.

4. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a) Apakah pendekatan demonstrasi pada materi pernapasan pada manusia dalam
pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Kedawungwetan I dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa?
b) Seberapa besar prestasi belajar IPA dengan pendekatan demonstrasi pernapasan
di kelas V SD Negeri Kedawungwetan I Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan?
c) Pada kelompok mana yang paling besar peningkatan prestasi belajar dalam
pembelajaran pernapasan manusia?

39
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kedawungwetan 1


Kelas / Semester : V/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
Indikator : 1.2.1. Mengidentifikasi alat-alat pernafasan pada manusia
1.2.2. Menjelaskan keguanaan alat-alat pernafasan pada
manusia
Tujuan Pembelajaran
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengidentifikasi alat pernafasan pada
manusia dan menjelaskan keguanaan alat pernafasan pada manusia dengan benar
atau baik.
I. Materi Pembelajaran : Sistem Pernafasan Manusia
Dan Hewan
II. Metode : Demonstrasi
III Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian


1. Kegiatan awal Peserta Waktu
Salam pembuka, berdoa, pengaturan kelas
absensi dan apersepsi tentang sistem pernafasan K 10
manusia melalui tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mencari tahu tentang materi sistem I
20
pernafasan manusia dengan membaca buku
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya G

40
untuk mencari tahu materi tentang sistem
pernafasan manusia
3 Elaborasi:
- Guru menyampaikan materi pelajaran tentang I
alat pernafasan manusia terkait alat-alat
pernafasan pada manusia dan keguanaan alat- 30
alat pernafasan pada manusia dengan sekilas
- Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya K
jawab
4 Konfirmasi
- Guru menyimpulkan materi I
10
- Guru memberikan kuis I
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group

IV. Media/alat Pembelajaran

- Haryanto, Sain, jilid 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V (Jakarta : PT Gelora


Aksara Pratama, 2004
- Spidol
- Buku lain yang menunjang
V. Penilaian
1. Aspek yang dinilai
- Partisipasi aktif peserta didik (terlampir).
- Hasil evaluasi / formatif (terlampir).

Mengetahui Pasuruan, 8 April 2022


Kepala Sekolah Guru

SLAMET HIDAYAT, S.Pd YOHANA DIAN PERTIWI

41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kedawungwetan 1


Kelas / Semester : V/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
Indikator : 1.1.1. Mengidentifikasi alat-alat pernafasan pada manusia
1.1.2. Menjelaskan keguanaan alat-alat pernafasan pada
manusia
1.1.3. Menjelaskan penyakit yang menyerang alat
pernafasan manusia
Tujuan Pembelajaran
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengidentifikasi alat pernafasan pada
manusia, menjelaskan keguanaan alat pernafasan pada manusia dan penyakit yang
menyerang alat pernafasan manusia dengan benar atau tepat.
I. Materi Pembelajaran : Sistem Pernafasan Manusia
Dan Hewan
II. Model : Demonstrasi
III. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
kelompok
IV Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian


1. Kegiatan awal Peserta Waktu
Salam pembuka, berdoa, pengaturan kelas
absensi dan apersepsi tentang alat pernafasan
K 10
manusia dengan tanya jawab

42
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mencari tahu tentang materi sistem I
pernafasan manusia dengan membaca buku
20
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya G
untuk mencari tahu materi tentang sistem
pernafasan manusia
Elaborasi:
- Guru membagi siswa menjadi beberapa K
kelompok kecil, dimana setiap kelompok
terdiri dari 5 siswa sehingga ada 6 kelompok,
dengan menunjuk ketua dan sekretaris.
- Guru menerangkan materi pernafasan I
manusia terkait alat-alat pernafasan pada
manusia, keguanaan alat-alat pernafasan pada
manusia dan penyakit yang menyerang alat
pernafasan manusia menggunakan media
gambar dan torso
- Guru mempersilahkan siswa bertanya I 20
- Guru memberikan lembar kerja siswa kepada K
setiap kelompok. Kelompok pertama dan dua
menjawab pertanyaan tentang alat-alat
pernafasan manusi, kelompok ke tiga dan ke
empat menjawab pertanyaan tentang
kegunaan alat-alat pernafasan bagi manusia
dan kelompok ketiga menjawab pertanyaan
tentang penyakit yang menyerang alat
pernafasan manusia.
- Guru menginstruksikan setiap kelompok G
untuk mendiskusikan dan menjawab LKS

43
yang diberikan oleh guru.
- Kelompok lain dipersilahkan untuk K
menyanggah dan menambahi
Konfirmasi
- Guru memberikan applus pada kelompok K
yang sudah selesai maju 10
- Guru mengklarifikasi hasil kerja siswa I
- Guru memberikan kuis I
3 Kegiatan Penutup
- Guru menyimpulkan materi I
10
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group

IV. Media/alat Pembelajaran


- Haryanto, Sain, jilid 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V (Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama, 2004
- Gambar
- Torso
- Spidol
- Buku lain yang menunjang
V. Penilaian
1. Aspek yang dinilai
- Partisipasi aktif peserta didik (terlampir).
- Hasil evaluasi / formatif (terlampir).

Mengetahui Pasuruan, 8 April 2022


Kepala Sekolah Guru

SLAMET HIDAYAT, S.Pd YOHANA DIAN PERTIWI

44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kedawungwetan I


Kelas / Semester : V/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
Kompetensi Dasar : 1.2. Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan
misalnya ikan dan cacing tanah
Indikator : 1.2.1. mengidentifikasi alat-alat pernafasan pada hewan
1.2.2. Menjelaskan keguanaan alat-alat pernafasan pada
hewan
Tujuan Pembelajaran
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengidentifikasi alat-alat pernafasan
pada hewan dan kegunaan alat-alat pernafasan pada hewan dengan baik.
I. Materi : Memelihara Lingkungan
pembelajaran
II. Model : Metode Demonstrasi
III. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok
IV Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian


1. Kegiatan awal Peserta Waktu
Salam pembuka, berdoa, pengaturan kelas 10
absensi dan apersepsi tentang alat pernafasan K
manusia dengan tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi 20
- Siswa mencari tahu tentang materi pernapasan I
hewan dengan membaca buku

45
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya G
untuk mencari tahu materi tentang pernapasan
hewan
Elaborasi: 30
- Guru membagi siswa menjadi beberapa K
kelompok kecil, dimana setiap kelompok
terdiri dari 3 siswa sehingga ada 10
kelompok, dengan menunjuk ketua dan I
sekretaris.
- Guru menerangkan materi proses pernapasan
hewan terkait mengidentifikasi alat-alat
pernafasan pada hewan dan kegunaan alat-alat
pernafasan pada hewan menggunakan media I
audio visual. K
- Guru mempersilahkan siswa bertanya
- Guru memberikan lembar kerja siswa kepada
setiap kelompok yang berisi pertanyaan G
seputar materi..
- Guru menginstruksikan setiap kelompok
untuk melakukan berdiskusi dan menjawab G
LKS yang diberikan oleh guru.
- Guru menginstruksikan setiap kelompok
melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan
hasil diskusinya dalam forum kelas, kelompok
lain dipersilahkan untuk menyanggah dan
menambahi
Konfirmasi
- Guru memberikan applus pada kelompok K
10
yang sudah selesai maju
- Guru mengklarifikasi hasil kerja siswa I

46
- Guru memberikan kuis I
3 Kegiatan penutup
- Guru menyimpulkan materi I
- Guru menutup dengan berdo’a K
Keterangan : I : Individual K : Klasikal G: Group

IV. Media/alat Pembelajaran


- Haryanto, Sain, jilid 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V (Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama, 2004
- Gambar
- Audio Visual
- Spidol
- Buku lain yang menunjang
V. Penilaian
1. Aspek yang dinilai
- Partisipasi aktif peserta didik (terlampir).
- Hasil evaluasi / formatif (terlampir).

Mengetahui Pasuruan, 8 April 2022


Kepala Sekolah Guru

SLAMET HIDAYAT, S.Pd YOHANA DIAN PERTIWI

47
PRA SIKLUS

1. Kita bernafas menghirup ……


a. Oksigen
b. Karbon dioksida
c. Hemoglobin
d. Uap air
2. Hidung merupakan salah satu alat pernafasan yang berfungsi…..
a. Sebagai tempat penyaringan udara
b. Sebagai tempat keluar masuknya udara
c. Untuk saluran udara pernafasan
d. Untuk menyerap oksigen
3. Untuk bernapas kita membutuhkan udara…..
a. Bersih
b. Panas
c. Dingin
d. Lembab
4. Organ di bawah ini termasuk alat pernapasan, kecuali….
a. Kerongkongan
b. Batang tenggorokan
c. Hidung
d. Paru – paru
5. Pada proses pernapasan, penyaringan udara berlangsung di
a. Alveolus
b. Paru – paru
c. Bronkus
d. Hidung
6. Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk….
a. Membasahi pangkal tenggorokan
b. Mengikat oksigen
c. Menyaring udara yang masuk

48
d. Mengeluarkan oksigen
7. Ujung bronkiolus yang merupakan kantung berdinding tipis disebut….
a. Bronkus
b. Trankhea
c. Alveolus
d. Batang tenggorok
8. Pertukaran udara pernapasan pada manusia berlangsung di dalam….
a. Bronkiolus
b. Alveolus
c. Bronkus
d. Trachea
9. Proses pernafasan diatur oleh….
a. Diafragma dan perut
b. Otot diantara rusuk dan otot perut
c. Tulang dada dan tulang rusuk
d. Otot diafragma dan otot diantara tulang rusuk
10. Gas yang terdapat dalam udara hasil pernapasan banyak mengandung…..
a. Oksigen
b. Nitrogen
c. Karbondioksida
d. Hydrogen

49
SIKLUS I

1. Pada saat terjadi pertukaran udara pernapasan terjadi pula…..


a. Oksigen diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh
b. Karbon dioksida diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh
c. Oksigen dilepaskan oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh
d. Karbon dioksida diikat oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh
2. Cabang – cabang bronkus disebut….
a. Bronkiolus
b. Faring
c. Trachea
d. Paru – paru
3. Saat menarik napas, udara manusia rongga hidung dan selanjutnya menuju….
a. Kerongkongan – bronkus – bronkiolus – alveolus
b. Tenggorokan – cabang batang – tenggorokan – kerongkongan – alveolus
c. Cabang batang – tenggorok – kerongkongan – alveolus
d. Kerongkongan – cabang kerongkongan – alveolus
4. Gangguan pernapasan yang dapat disebabkan oleh udara yang tercemar
yaitu….
a. Bronkitis
b. TBC
c. Asma
d. Influenza
5. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh virus, yaitu…..
a. Asma
b. Polip
c. Influenza
d. Sesak nafas
6. Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernafasan yaitu…..
a. Tinggal di lingkungan ber-AC
b. Berolahraga teratur

50
c. Tinggal di daerah dingin
d. Menutup mulut dengan tangan
7. Asap kendaraan bermotor mengandung gas beracun yang disebut..…..
a. Karbon dioksida
b. Karbon monoksida
c. Nikotin
d. Nitrogen
8. Kebiasaan sehari – hari yang baik untuk kesehatan jantung diantaranya….
a. Selalu makan makanan berlemak
b. Meminum minuman beralkohol
c. Merokok terus menerus
d. Olahraga secara teratur
9. Gangguan pernapasan dapat terjadi karena….
a. Asap rokok
b. Olahraga
c. Kolesterol
d. Minum air mineral
10. Tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan di paru – paru disebut….
a. Bonkus
b. Trakea
c. Alveolus
d. Bronkiolus

51
SIKLUS II

1. Ikan bernapas menggunakan …..


a. Paru – paru
b. Trakea
c. Insang
d. Kulit
2. Ikan bernafas dengan menggunakan ….. pasang insang
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
3. Pertukaran udara pernapasan pada ikan terletak pada …..
a. Tutup insang
b. Lembar – lembar insang
c. Daun insang
d. Mulut
4. Cacing bernapas menggunakan….
a. Paru – paru
b. Trachea
c. Insang
d. Kulit
5. Ikan gabus dan lele mampu bernafas di dalam lumpur karena memiliki…..
a. Labirin
b. Pundi hawa
c. Rongga hidung
d. Insang
6. Pada saat burung terbang, udara pernapasannya diambil dari…..
a. Udara luar
b. Paru – paru
c. Kantong udara

52
d. Angin
7. Serangga bernapas dengan menggunakan
a. Trakea
b. Stigma
c. Paru – paru
d. Pleura
8. Lubang yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara pada serangga
disebut…..
a. Stigma
b. Alveolus
c. Diafragma
d. Kloaka
9. Bangsa reptil bernapas dengan menggunakan….
a. Insang
b. Paru – paru
c. Kulit
d. Trakea
10. Cacing bernapas dengan.…
a. Insang
b. Kulit
c. Paru – paru
d. Trakea

53
LAMPIRAN HASIL BELAJAR

PRA SIKLUS
Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 90 √
2 Alika Maezalati Usbah 50 √
3 Alvin Andreansyah 60 √
4 Amelia Roziqoh 80 √
5 Amin Jazuli 40 √
6 Aolia Restu Adzmi 40 √
7 Ardan Akhwal Maulana 70 √
8 Arief Setiawan 60 √
9 Arif Budiyanto 40 √
10 Arifandi Toepur 30 √
11 Avina Auliya Ika 40 √
12 Bagus Ardiyanto 60 √
13 Ginting Nur Maulid 60 √
14 Hanum Wuldia S 90 √
15 Irsya Adrian Mafaza 50 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 90 √
17 Maftikha 80 √
18 Maulida Rahma 40 √
19 Meli Awaliatunisa 30 √
20 Muawan Satrio 60 √
21 Muhtamin 30 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 70 √
23 Nukhan Efendi 80 √
24 Nur Halimah 70 √
Nur Muhamad Ifan
25 40 √
Aldiansyah
26 Pandu Adi Stiawan 90 √
27 Panji Aditnya Pratama 50 √
28 Sulton Sulaeman 40 √
29 Syifa Qolbiyah 50 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 80 √
Rata-rata kelas 58.67
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 30

54
LAMPIRAN HASIL BELAJAR
SIKLUS I

Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 100 √
2 Alika Maezalati Usbah 70 √
3 Alvin Andreansyah 40 √
4 Amelia Roziqoh 90 √
5 Amin Jazuli 60 √
6 Aolia Restu Adzmi 60 √
7 Ardan Akhwal Maulana 90 √
8 Arief Setiawan 80 √
9 Arif Budiyanto 50 √
10 Arifandi Toepur 40 √
11 Avina Auliya Ika 40 √
12 Bagus Ardiyanto 80 √
13 Ginting Nur Maulid 80 √
14 Hanum Wuldia S 100 √
15 Irsya Adrian Mafaza 70 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 100 √
17 Maftikha 90 √
18 Maulida Rahma 60 √
19 Meli Awaliatunisa 40 √
20 Muawan Satrio 90 √
21 Muhtamin 50 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 80 √
23 Nukhan Efendi 100 √
24 Nur Halimah 80 √
Nur Muhamad Ifan
25 √
Aldiansyah 70
26 Pandu Adi Stiawan 100 √
27 Panji Aditnya Pratama 80 √
28 Sulton Sulaeman 60 √
29 Syifa Qolbiyah 70 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 80 √
Rata-rata kelas 73.33
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40

55
LAMPIRAN HASIL BELAJAR

SIKLUS II
Ketuntasan
No Nama Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adimyati 100 √
2 Alika Maezalati Usbah 80 √
3 Alvin Andreansyah 70 √
4 Amelia Roziqoh 100 √
5 Amin Jazuli 80 √
6 Aolia Restu Adzmi 80 √
7 Ardan Akhwal Maulana 90 √
8 Arief Setiawan 80 √
9 Arif Budiyanto 70 √
10 Arifandi Toepur 60 √
11 Avina Auliya Ika 60 √
12 Bagus Ardiyanto 90 √
13 Ginting Nur Maulid 100 √
14 Hanum Wuldia S 100 √
15 Irsya Adrian Mafaza 80 √
16 M. Zidan Al-Fakhri 100 √
17 Maftikha 100 √
18 Maulida Rahma 70 √
19 Meli Awaliatunisa 50 √
20 Muawan Satrio 100 √
21 Muhtamin 70 √
22 Nourma Hidayah Ramadani 90 √
23 Nukhan Efendi 100 √
24 Nur Halimah 90 √
Nur Muhamad Ifan
25 √
Aldiansyah 80
26 Pandu Adi Stiawan 100 √
27 Panji Aditnya Pratama 90 √
28 Sulton Sulaeman 70 √
29 Syifa Qolbiyah 80 √
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 100 √
Rata-rata kelas 84.33
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50

56
LAMPIRAN KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS I

Aspek Pengamatan Jumlah


No Nama
A B C D Aktifitas
1 Adimyati 1 1 1 1 4
2 Alika Maezalati Usbah 0 0 1 1 2
3 Alvin Andreansyah 0 0 0 1 1
4 Amelia Roziqoh 1 1 1 1 4
5 Amin Jazuli 0 1 0 1 2
6 Aolia Restu Adzmi 1 1 1 0 3
7 Ardan Akhwal Maulana 0 1 1 1 3
8 Arief Setiawan 0 1 1 1 3
9 Arif Budiyanto 0 1 1 1 3
10 Arifandi Toepur 1 0 0 1 2
11 Avina Auliya Ika 0 0 1 0 1
12 Bagus Ardiyanto 1 1 0 1 3
13 Ginting Nur Maulid 1 0 1 1 3
14 Hanum Wuldia S 1 1 1 1 4
15 Irsya Adrian Mafaza 1 1 0 1 3
16 M. Zidan Al-Fakhri 1 0 1 1 3
17 Maftikha 1 1 1 1 4
18 Maulida Rahma 1 1 0 0 2
19 Meli Awaliatunisa 0 1 0 1 2
20 Muawan Satrio 1 0 1 1 3
21 Muhtamin 0 0 1 0 1
22 Nourma Hidayah Ramadani 1 1 1 1 4
23 Nukhan Efendi 1 1 1 1 4
24 Nur Halimah 1 1 1 1 4
25 Nur Muhamad Ifan Aldiansyah 1 0 1 1 3
26 Pandu Adi Stiawan 1 1 1 1 4
27 Panji Aditnya Pratama 0 1 0 1 2
28 Sulton Sulaeman 0 1 0 1 2
29 Syifa Qolbiyah 1 1 1 0 3
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 1 0 1 1 3

Pasuruan, 8 April 2022


Guru

YOHANA DIAN PERTIWI

57
LAMPIRAN KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS II
Aspek Pengamatan Jumlah
No Nama
A B C D Aktifitas
1 Adimyati 1 1 1 1 4
2 Alika Maezalati Usbah 1 0 1 1 3
3 Alvin Andreansyah 0 1 0 1 2
4 Amelia Roziqoh 1 1 1 1 4
5 Amin Jazuli 1 1 0 1 3
6 Aolia Restu Adzmi 1 1 1 0 3
7 Ardan Akhwal Maulana 1 1 1 1 4
8 Arief Setiawan 0 1 1 1 3
9 Arif Budiyanto 0 1 1 1 3
10 Arifandi Toepur 1 0 0 1 2
11 Avina Auliya Ika 1 0 1 0 2
12 Bagus Ardiyanto 1 1 1 1 4
13 Ginting Nur Maulid 1 1 1 1 4
14 Hanum Wuldia S 1 1 1 1 4
15 Irsya Adrian Mafaza 1 1 0 1 3
16 M. Zidan Al-Fakhri 1 0 1 1 3
17 Maftikha 1 1 1 1 4
18 Maulida Rahma 1 1 0 1 3
19 Meli Awaliatunisa 0 1 1 1 3
20 Muawan Satrio 1 1 1 1 4
21 Muhtamin 1 0 1 0 2
22 Nourma Hidayah Ramadani 1 1 1 1 4
23 Nukhan Efendi 1 1 1 1 4
24 Nur Halimah 1 1 1 1 4
25 Nur Muhamad Ifan Aldiansyah 1 1 1 1 4
26 Pandu Adi Stiawan 1 1 1 1 4
27 Panji Aditnya Pratama 0 1 1 1 3
28 Sulton Sulaeman 1 1 0 1 3
29 Syifa Qolbiyah 1 1 1 1 4
30 Wiwit Dimas Praza Saputra 1 1 1 1 4

Pasuruan, 8 April 2022


Guru

YOHANA DIAN PERTIWI

58
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Dilaksanakan Skala Penilaian


No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak 4 3 2 1
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
I
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II B. Kegiatan Inti
1. Mempresentasikan materi pelajaran hari ini
2. mengorganiosasikan siswa kedalam beberapa
kelompok makimal 5 orang siswa yang
heterogen
3. Mengimformasikan kepada semua kelompok
tentang permasalahan yang akan dibahas.
4. Setiap kelompok mendiskusikan dan
mengerjakan permasalahannya
5. Setiap kelompok membuat daftar pada kertas
lebar sebagai bahan persiapan untuk
digalerikan.
6. Memandu siswa dalam mengerjakan tugas
kelompoknya
7. Semua kelompok menempelkan hasil (beripa
galeri) di depan kelas.
8. Semua siswa berjalan mengamati hasil-hasil
yang digalerikan oleh masing-masing
kelompok.
9. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya ata memberikan tanggapan kepada
hasil kelompok-kelompok lain.
10. Memberikan evaluasi
11. Memberi penghargaan pada kelompok yang
pekerjaannya bagus.
III C. Penutup

59
1. Memberikan penguatan kepada siswa dari
penjelasan-penjelasan yang sudah
dijelaskan selama proses belajar mengajar
2. Membimbing siswa menyimpulkan
pelajaran
3. Memberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah
D. Suasana Belajar
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai alokasi
4. KBM sesuai dengan skenario RPP

Keterangan Skor Penilaian


1 : Terlaksana tapi tidak sesuai
2 : Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
3 : Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis
4 : Terlaksana dengan tepat dan sistematis

60
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 1 ( APKG-PKP 1 ) PGSD
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
1. NAMA MAHASISWA : YOHANA DIAN PERTIWI
2. NIM : 837668292
3. TEMPAT MENGAJAR : UPT Satuan Pendidikan SDN Kedawungwetan 1
4. KELAS/ SEMESTER :V/I
5. MATA PELAJARAN/ TEMA : Ilmu Pengetahuan Alam
6. WAKTU (JAM) : 2 JP
7. HARI, TANGGAL : 15 April 2022
8. UPBJJ-UT : GRATI

PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/
Mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:

1. Menetukan bahan perbaikan bantu pembelajaran) dan sumber


pembelajaran dan merumuskan belajar.
tujuan/ indikator perbaikan
pembelajaran.
1.1 Menggunakan bahan perbaikan
pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum dan masalah yang 1 2 3 4 5
diperbaiki.
1.2 Merumuskan tujuan khusus/
indikator perbaikan pembelajaran.

2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media ( alat Rata-rata butir I = A

61
2.1 Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran.
2.2 Mengembangkan jaringan tema
dan menentukan tema (khusus
untuk pembelajaran tematik).
2.3 Menentukan dan mengembangkan Rata-rata butir 2 = B
alat bantu pembelajaran.
2.4 Memilih sumber belajar.

3. Merencanakan skenario perbaikan


pembelajaran.
3.1 Menentukan jenis kegiatan
perbaikan pembelajaran/ yang
sesuai dengan tema (untuk
pembelajaran tematik).
3.2 Menyusun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran/ yang
sesuai tema (untuk pembelajaran
tematik).
3.3 Menentukan alokasi waktu
perbaikan pembelajaran.
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi
siswa. Rata-rata butir 3 = C
3.5 Menyiapkan pertanyaan.

4. Merancang pengelolaan kelas


perbaikan pembelajaran. 4.1 Menentukan penataan ruang dan
fasilitas belajar
4.2 Menentukan cara-cara
pengorganisasian siswa agar siswa

62
dapat berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran.
5. Merencanakan prosedur, jenis, dan
menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran.
5.1 Menentukan prosedur dan jenis Rata-rata butir 4 = D
penilaian (khusus untuk
pembelajaran tematik prosedur
peniaian harus dilakukan secara
berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh).
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan
kunci jawaban.

Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan dokumen rencana
perbaikan pembelajaran
6.1 Kebersihan dan kerapian.
6.2 Penggunaan bahasa tulis.
Rata-rata butir 6 = F

Nilai APKG 1 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F =


6

63
Mengetahui Pasuruan,
Kepala Sekolah Penilai 1

SLAMET HIDAYAT, S.Pd AGUS WIMA NUROSYIDI, S.Kom

64
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2 ( APKG-PKP 2 ) PGSD
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
1. NAMA MAHASISWA : YOHANA DIAN PERTIWI
2. NIM : 837668292
3. TEMPAT MENGAJAR : UPT Satuan Pendidikan SDN Kedawungwetan 1
4. KELAS/ SEMESTER :V/I
5. MATA PELAJARAN/ TEMA : Ilmu Pengetahuan Alam
6. WAKTU (JAM) : 2 JP
7. HARI, TANGGAL : 22 April 2022
8. UPBJJ-UT : GRATI
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut.
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam mata
pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang
sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.

1. Mengelola ruang dan fasilitas


belajar. 1 2 3 4 5
1.1 Menata fasilitas dan sumber
belajar.
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas
Rata-rata butir 1 = A
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan
pembelajaran.
2.1 Memulai pembelajaran.
2.2 Melaksanakan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, siswa,
situasi dan lingkungan.

65
2.3 Menggunakan alat bantu (media)
pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan.
2.4 Melaksanakan pembelajaran
dalam urutan yang logis.
2.5 Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara individual,
kelompok atau klasikal.
2.6 Mengelola waktu pembelajaran
secara efisien. Rata-rata butir 2 = B

3. Mengelola interaksi kelas


3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi
pembelajaran.
3.2 Menangani pertanyaan dan
respons siswa.
3.3 Menggunakan ekspresi lisan,
tulisan, isyarat, dan gerakan
badan.
3.4 Memicu dan memelihara
keterlibatan siswa.
3.5 Memantapkan penguasaan materi
pembelajaran.
Rata-rata butir 3 = C
4. Bersikap terbuka dan luwes serta
membantu mengembangkan sikap
positif siswa terhadap belajar.
4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes,
terbuka, penuh pengertian dan
sabar kepada siswa.
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam
mengajar.

66
4.3 Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi.
4.4 Membantu siswa menyadari
kelebihan dan kekurangannya.
4.5 Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri.

5. Mendemonstrasikan kemampuan Rata-rata butir 4 = D


khusus dalam perbaikan
pembelajaran mata pelajaran
tertentu.
a. Bahasa indonesia
5.1 Mendemonstrasikan penguasaan
materi Bahasa Indonesia.
5.2 Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berkomunikasi dan
bernalar.
5.3 Memberikan latihan keterampilan
berbahasa.
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis.
5.5 Memupuk kegemaran membaca.

Rata-rata
butir 5.a = E

Nilai APKG 2 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F + G =


7

Mengetahui Pasuruan,
Kepala Sekolah Penilai 1

SLAMET HIDAYAT, S.Pd AGUS WIMA NUROSYIDI, S.Kom

67
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 MATAKULIAH PKP PGSD

NIM / Nama Mahasiswa : 837668292 / YOHANA DIAN PERTIWI


Mengajar di Kelas : V
Nama Sekolah : SDN KEDAWUNGWETAN 1

N Hari / Hasil/Kome Tindakla


Kegiatan Mahasis
o. Tanggal ntar njut Supervisor 2
wa
1 Minggu, - Orientas Mahasiswa Draft
10 April i menyimak RPP ✓
2022 - Identifi dalam
kasi kegiatan
masalah dilanjutkan
- Rencan di SD
a RPP masing-
masing
2 Minggu, - Revisi Tanya Draft
17 April RPP jawab judul judul ✓
2022 - Rencan
a judul
PKP
3 Minggu, - Revisi Tanya Draft Bab
24 April judul jawab 1 ✓
2022 - Rencan tentang Bab
a Bab I I
4 Minggu, - Revisi Tanya Draft Bab
15 Mei Bab 1 jawab Bab II ✓
2022 - Rencan II
a Bab II
5 Minggu, - Revisi Tanya Draft Bab
22 Mei Bab II jawab Bab III ✓
2022 - Rencan III
a Bab
III
6 Minggu, - Revisi Tanya Draft Bab
29 Mei Bab III jawab Bab IV ✓
2022 - Rencan IV
a Bab
IV
7 Minggu, - Revisi Draf
5 Juni Bab IV Laporan ✓
2022 - Rencan PKP
a Bab V

68
8 Minggu, - Revisi Tanya Unggah
12 Juni Laporan jawab Karil Karil dan ✓
2022 PKP PKP
- Karil

Keterangan :
*) Kolom Kegiatan diisi dengan informasi tentang materi dan kegiatan
pembimbing.
Mengetahui, Malang, 12 Juni 2022
Supervisor 1 Supervisor 2,

Agus Wima Nurosyidi, S.Kom Drs. Rumidjan, M.Pd


70
71
72

Anda mungkin juga menyukai