Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Fisika adalah salah satu ilmu sains paling dasar atau ilmu pengetahuan alam dasar yang
sangat penting karena menjadi dasar atau standar untuk mempelajari ilmu-ilmu yang
lain . Fisika adalah salah satu rumpun ilmu sains yang mempelajari alam semesta.
Ruang lingkup ilmu fisika sangatlah luas. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
ditemukan aplikasi ilmu fisika, baik berupa fenomena-fenomena dialam atau rekayasa
teknologi. Oleh karena itu, fisika mempunyai tingkat orgensitas yang tinggi karena
merupakan dasar untuk penguasaan teknologi dimasa depan. Fisika menjadi dasar
berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan ilmu lain
membentuk ilmu yang baru misalnya, astronomi membentuk ilmu astrofisika, dan lain-
lain. Lebih lanjut lagi akan membahas tentang dasar-dasar fisika.

B. LATAR BELAKANG
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada
gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada
gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur. Koefisien gas pada
tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan
naiknya tegangan. Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai suatu gesekan di
dalam cairan zat cair. Kekentalan itulah maka diperlukan gaya untuk menggerakkan
suatu permukaan untuk melampaui suatu permukaan lainnya, jika diantaranya
ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan air lebih besar
daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih kental daripada gas.

C. TUJUAN PENULISAN
1 Untuk memahami pengertian dan teori dari Viskositas
2 Untuk megetahui bunyi Hukum Poiseuille
3 Untuk mempelajari persamaan Viskositas dan Hukum Poiseuille
4 Untuk mengetahui penerapan Hukum Poiseuille dalam bidang kesehatan

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VISKOSITAS
Kata "viskositas" berasal dari bahasa Latin "viscum alba",
berarti mistletoe putih. Lem kental yang bernama "birdlime" dibuat dari buah mistletoe
dan digunakan pada ranting lemon untuk menangkap burung.
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai suatu gesekan di dalam
cairan zat cair. Kekentalan itulah maka diperlukan gaya untuk menggerakkan
suatu permukaan untuk melampaui suatu permukaan lainnya, jika diantaranya
ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan air lebih besar
daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih kental daripada gas. Atau Viskositas
adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh
suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir
melalui pipa gelas (gelas kapiler).
Definisi lain dari viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu
cairan atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Viskositas cairan akan menimbulkan gesekan antar
bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain. Hambatan atau
gesekan yang terjadi ditimbulkan oleh gaya kohesi di dalam zat cair.
Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat
cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara
molekul gas.Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).Satuan cgs (centimeter gram sekon) untuk
SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering

2
dinyatakan dalam centipoise (cP). 1 cP = 1/1000 P. Satuan Poise digunakan
untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie
Poiseuille.
1 Poise = 1 dyn.s/ = 10-1 N.s/

Zat cair lebih kental (viskositasnya) daripada gas, sehingga untuk


mengalirkan zat cair diperlukan gaya yang lebih besar dibandingkan dengan gaya
yang diberikan untuk mengalirkan gas.
Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut :
a) Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair akan terbentuk
permukaan bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.
b) Mempunyai rapat masa dan berat jenis.
c) Dapat dianggap tidak termampatkan.
d) Mempunyai viskositas (kekentalan).
e) Mempunyai kohesi, adesi dan tegangan permukaan.

Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan


gesekan antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis
cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah,
dan sebaliknya bahan bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas
yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara
gaya gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam (viskositas )
fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku
untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida
tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi
oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak
seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada
lapisan fluida dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida.
Suatu gaya F dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya

3
bidang atas dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk
suatu lapisan lapisan yang saling bergeseran.Setiap lapisan tersebut akan memberikan
tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida
yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama
dengan nol. Maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di suatu tempat pada
jarak y dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih
cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat
cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak
goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya,
semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.
Viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air,
sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran
fluida.

TABEL KOEFISIEN BEBERAPA FLUIDA


Koefisien
Fluida Temperatur (o C) Viskositas

0 1,8 x 10-3
20 1,0 x 10-3
Air
60 0,65 x 10-3
100 0,3 x 10-3
Darah 37 4,0 x 10-3
(keseluruhan)

4
Plasma Darah 37 1,5 x 10-3
Ethyl alkohol 20 1,2 x 10-3
Oli mesin (SAE 30 200 x 10-3
10)
0 10.000 x 10-3
Gliserin 20 1500 x 10-3
60 81 x 10-3
Udara 20 0,018 x 10-3
Hidrogen 0 0,009 x 10-3
Uap air 100 0,013 x 10-3

Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair
dengan zat cair yang lain. Salah satunya adalah viskositas. Viskositas merupakan
tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya.
Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu
cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran
laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis
tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar
dengan diameter pipa yang besar. Penggolongan ini berdasarkan bilangan
Reynoldnya.
Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan koefisien viskositas (h).
Kebalikan dari Koefisien viskositas disebut fluiditas, , yang merupakan ukuran
kemudahan mengalir suatu fluida. Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran
dan permukaan molekul, gaya tarik menarik antar molekul dan struktur cairan.
Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum
sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan energy tertentu. Sesuai
hokum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy
yang diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh factor e-E/RT dan viskositas
sebanding dengan e-E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas
dinyatakan dengan persamaan empirik,
h = A e-E/RT

5
A merupakan tetapan yang sangat tergantung pada massa molekul relative
dan volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan
untuk proses awal aliran.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VISKOSITAS


Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut :
a) Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b) Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya
interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan
turun dengan kenaikan temperatur.
c) Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun
gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun
karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin
cepat.
d) Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju
aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e) Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f) Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan
gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
g) Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan

6
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

C. HUKUM-HUKUM VISKOSITAS
Hukum Poiseuille
Almahrum Jean Louis Marie Poiseuille, mantan ilmuwan perancis yang tertarik pada
aspek-aspek fisika dari peredaraan darah manusia, melakukan penelitian untuk
menyelidiki bagiamana faktor-faktor, seperti perbedaan tekanan, luas penampang
tabung dan ukuran tabung mempengaruhi laju fluida riil. (pembuluh darah kita juga
bentuknya mirip pipa, cuma ukurannya kecil sekali). Hasil yang diperoleh Almahrum
Jean Louis Marie Poiseuille, dikenal dengan julukan persamaan Poiseuille.
Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran pipa
akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.
Jadi rumus diatas dapat dinyatakan :
volume/detik=tekanan/tahanan
Suatu fluida tidak kental bisa mengalir melalui pipa yang bertingkat
tanpa adanya gaya yang diberikan. Pada fluida kental (viskos) diperlukan
perbedaan tekanan Antara ujung-ujung pipa untuk menjaga kesinambungan
aliran, apakah air atau oli pada pipa atau darah pada system sirkulasi manusia.
Banyaknya cairan yang mengalir persatuan waktu melalui penampang
melintang terbentuk silinder berjari-jari r,yang panjangnya L,selain
ditentukan oleh beda tekanan () pada kedua ujung yang memberikan gaya
pengaliran juga ditentukan oleh viscositas cairan dan luas penampang
pipa.Hubungan tersebut dirumuskan oleh viscositas cairan dan luas
penampang pipa.Hubungan tersebut dirumuskan oleh Poiseuille yang dikenal
dengan hukum Poiseuille sebagai :

()4
=
8

7
:
( ()4
=
8

Dengan Q adalah kecepatan aliran volume (volume cairan V yang


melewati pipa persatuanwaktu (t) dinyatakan dalam satuan SI m3/S).
Keterangan :
: viskositas cairan (Nm-2. s) atau Poise
t : waktu yang diperlukan cairan dengan volume mengalir melalui alat (s).
v :volume total cairan (L)
: tekanan pada cairan (Pa)/atm
r : jari-jari tabung (m)
L : panjang pipa (m)
Persamaan diatas memperlihatkan bahwa Q berbanding terbalik dengan
viskositas cairan.Semakin besar viskositas,hambatan aliran juga semakin
besar sehingga Q menjadi rendah.Kecepatan aliran volume juga sebanding
dengan gradien tekanan /L dan pangkat empat jari-jari pipa.Ini berarti
bahwa jika r diperkecil sehingga menjadi setengahnya,maka akan dibutuhkan
16 kali lebih besar tekanan untuk memompa cairan lewat pipa pada kecepatan
aliran volume semula persamaan ini berlaku untuk gas dan juga pipa cairan.

D. PENERAPAN HUKUM POISEUILLE


Penerapan Hukum Poiseuille dalam kesehatan
Dengan Kajian berdasarkan Hukum Poisullle maka didapatkan bahwa tahanan
tergantung pada :
* Panjang pembuluh
* Diameter pembuluh
* Kekentalan cairan
* Tekanan

Efek panjang dan diameter pembuluh terhadap debit


Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama makin besar tahanan.

8
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada pembuluh dengan diameter yang lebih besar,
dan aliran ditengah semakin tidak dipengaruhi oleh zat di tepi dekat dinding pembuluh.

Pembuluh darah
Aorta: Pembuluh dari jantung
Vena: pembuluh balik
Arteri : pembuluh nadi
Kapiler : ujung pembuluh darah ke jaringan/sel
Debit aorta> arteri/vena> kapiler
Tahanan kapiler> arteri/vena> aorta
V rata2 ; 30cm/dtk, kapiler : 1 mm/detik.

Efek Kekentalan terhadap Debit


Semakin kental zat cair melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh darah. Tahanan semakin besar . Kekentalan penting untuk mengetahui
konsentrasi sel darah merah. Anemia sel darah merah kurang konsentrasinya rendah
aliran lebih cepat. Polisitemia sel darah merah banyak konsentrasinya tinggi aliran
lebih lambat.

Efek tekanan terhadap Debit


Aliran zat cair/ darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan. Apabila
tekanan zat cair pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka
zat cair akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Aliran zat Cair
dalam Tubuh Laminer Turbulensi ( putaran) Aliran darah biasanya mengalir secara
Laminer saja, tetapi pada beberapa tempat terjadi turbulensi, misalnya pada katup
jantung.

Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada


penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin. Namun demikian hukum
Poiseuille ini hanya bisa berlaku apabila aliran zat cair itu laminer dan harga
Re (Reynold) = 2000

9
Dengan Persamaan :
V = r4 (P1 P2)
8nL
Keterangan:
Debit : Volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detik. v/t
V : jumlah zat cair yang mengalir per detik
r : jari- jari pembuluh
L : panjang pembuluh
P1,P2 : tekanan: viskousitas (kekentalan)
n : viskousitas
Nilai viskositas:
Air : 10-3 pas pada 200 C
Darah : 3 x 10-3 tergantung presentase sel darah merah dalam darah

Contoh soal :
Hitunglah tahanan Rs perifer total dari susunan pembuluh apabila p1 p2 = selisih
tekanan rata-rata dalam aorta dan vena carva yaitu 100 2 = 98 mmHg. Volume denyut
jantung = 90 cm3 dan frekuensi jantung = 72 menit

Jawab :

Dik : p1-p2 (selisih tekanan rata-rata dalam aorta dan vena carva) = 100-2 = 98 mmHg
Vdenyut jantung = 90 cm3 = 90 x 10 -6
Frekjantung = 72 menit = 72 x 60
Dit : R ?
Penye :
R = p1 p2 / Kec alir
Kec alir = Vol /det
= Vol x frekuensi
= 90 x 10 -6 x 72 x 60

10
R = p1 p2 / Kec alir
R = 98 / ( 90 x 10 -6 x 72 x 60 )
= 252 N dt/ m5

11
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya
untuk fluida), viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh
karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah,
sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi.
Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga
pergerakan dari fluida tersebut.
Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa
s).Satuan cgs (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah
dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam centipoise
(cP). 1 cP = 1/1000 P. Satuan Poise digunakan untuk mengenang seorang
Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
1 Poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut :
a) Tekanan
b) Temperatur
c) Kehadiran zat lain
d) Ukuran dan berat molekul
e) Berat molekul
f) Kekuatan antar molekul
g) Konsentrasi larutan
Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui
saluran pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan
sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa.
Jadi rumus diatas dapat dinyatakan :
volume/detik = tekanan/tahanan

12
Penerapan Hukum Poiseuille dalam kesehatan
Dengan Kajian berdasarkan Hukum Poisullle maka didapatkan bahwa
tahanan tergantung pada :
* Panjang pembuluh
* Diameter pembuluh
* Kekentalan cairan
* Tekanan
Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin. Namun demikian hukum
Poiseuille ini hanya bisa berlaku apabila aliran zat cair itu laminer dan harga
Re (Reynold) = 2000
Dengan Persamaan :
V = r4 (P1 P2)
8nL
Keterangan:
Debit : Volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detik. v/t
V : jumlah zat cair yang mengalir per detik
r : jari- jari pembuluh
L : panjang pembuluh
P1,P2 : tekanan: viskousitas (kekentalan)
n : viskousitas
Nilai viskositas:
Air : 10-3 pas pada 200 C
Darah : 3 x 10-3 tergantung presentase sel darah merah dalam darah

B. SARAN
Menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan makalah yang perlu kami
perbaiki. Dikarenakan masih minimnya atau ada keterbatasan yang kami miliki
serta pengetahuan,sumber literature yang diambil. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini, Karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

13

Anda mungkin juga menyukai