Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cahaya Marwah

NIM : 41120010105

Prodi : Teknik Sipil

Siklus Terjadinya Batu Alam

Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid. Dalam siklus
pembentukannya, batuan mengalami peristiwa yang dikenal sebagai siklus batuan. Siklus batuan
adalah suatu proses yang menggambarkan menggambarkan bahwa batuan terbentuk dari proses
perubahan magma. Ketika magma keluar dari isi perut bumi, cairan magma menjadi beku akibat
pengaruh cuaca.

Batuan sendiri memiliki peranan sebagai bahan utama dalam proses pembuatan bangunan mulai
dari rumah, kantor sekolah, rumah sakit dan seluruh bangunan yang ada di bumi ini. Berikut
penjelasan tentang siklus batuan;

1. Magma Mengalami Kristalisasi


Ini adalah tahap pertama dalam siklus batuan. Pada tahap ini magma akan mengkristal
yang mana magma adalah sumber utama dari terbentuknya batuan. Magma yang
membeku atau mengkristal biasanya akan ditemukan di dalam gunung berapi yang
sedang menggali erupsi.
Ada dua jenis magma dari proses ini, yang pertama magma ekstrusif, yaitu magma yang
berhasil keluar ada saat erupsi dan bisa sampai ke permukaan bumi. Yang kedua adalah
magma intrusif, yaitu magma yang keluar pada saat erupsi gunung berapi namun belum
sampai ke permukaan bumi. magma yang keluar menuju ke permukaan bumi ini akan
mengalami pembekuan sehingga ia akan berubah menjadi batuan beku. Biasanya magma
ini akan ditemukan di batas lempeng bumi.
2. Mengalami Pengangkatan dan Pelapukan
Tahap selanjutnya, magma akan mengalamipelapukan seiring dengan berjalannya waktu.
Proses pelapukan ini dapat dipengaruhi beberapa hal, yaitu angin, perubahan cuaca,
hujan, dan gejala alam lainnya. Batuan ekstrusif mengalami pelapukan secara cepat
karena berada di permukaan bumi karena frekuensi terkena sinar matahari dan gejala
alam lainnya jauh lebih tinggi.
3. Mengalami Erosi
Erosi merupakan proses pengikisan padatan yang diakibatkan dari interaksi air, udara,
dan hujan es. Proses erosi pada siklus batuan akan berlangsung setelah batuan telah
mengalami pengangkatan untuk batuan intrusif lalu pelapukan untuk batuan ekstrusif.
Proses erosi dibantu oleh air yang akan menyingkirkan material hasil pelapukan ke
wilayah lain.
4. Pengendapan dan Pembentukan Batuan Sedimen
Material yang terangkut air akan berpindah menuju ke wilayah laut dan akan berkupul di
suatu tempat secara terus menerus sehingga material tersebut akan mengendap dalam
kurun waktu yang lama dan jumlah yang cukup banyak. Setelah menumpuk dalam
jumlah yang banyak dan kurun waktu yang lama, material tersebut akan mengeras.
Material yang mengendap ini akan membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen.
Pada saat batuan sedimen mudah mulai terbentuk, ia akan mengubur batuan sedimen
yang lama dan umurnya akan semakin tambah tua. Ketika ada air atau molekul air yang
berhasil masuk ke dalam batuan sedimen ini, aka butir batuan akan semakin terikat
menjadi lebih kuat antara satu dengan yang lainnya.
5. Batuan Sedimen Berubah Menjadi Batuan Metamorf
Batuan ini nantinya akan mengalami proses pengangkatan dan semakin terkubur dalam,
yang membuat tekanan dan juga energi panas bumi menjadi semakin meningkat. Batuan
sedimen yang mengalami peningkatan tekanan dan suhu akibat pengendapan, maka
terjadi perubahan pada bentukan batuan tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan
menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan
metamorf.
6. Batuan Metamorf Berubah Lagi Menjadi Magma
Proses terakhir pada siklus batuan adalah kembali ke magma. Batuan metamorf atau
malihan juga mengalami pelapukan dan kembali berubah menjadi batuan sedimen.
Struktur yang berbeda juga membuat batuan metamorf akan meleleh dan kembali
menjadi magma.
Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan pengendapan
hingga terbentuknya sedimen dan metamorf. Proses siklus batuan ini akan terus berulang.

Anda mungkin juga menyukai