Anda di halaman 1dari 4

JENIS BATUAN DAN SIKLUSNYA

DISUSUN OLEH:

M. IVAN RYANDY PUTRA

PLANOLOGI IV A

FAKULTAS TEKNIK
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2018
A. SIKLUS BATUAN

Siklus batuan adalah satu set proses dimana material bumi berubah dari satu bentuk
ke bentuk lainnya dan terjadi akibat interaksi antara lempengan tektonik dan siklus hidrologi
(Egger 2005). Siklus ini berlangsung hingga ribuan tahun sehingga tidak jelas kapan awalnya
maupun akhirnya. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses siklus batuan diawali dengan
terbentuknya siklus batuan yaitu berasal dari magma,magma adalah batuan cair pijar. Magma
yang keluar kemudian yang mendinginkan kerena terkena hujan dari sinar matahari yamg
kemudian berubah menjadi batuan beku. Kemudian batuan beku yang rusak hancur,karena
tenaga eksogen yaitu: (air, hujan,panas,dingin,es,angin)yang diangkat serta di edapankan
menjadi betuan sediment klatis,adapun batuan sedimenen yang berasal dari larutan air yang
mengedap menjadi batuan sedimen,seperti :(Khasmis) batu,(organis) batu
bara,terumbukarang. Setelah itu,karena adanya suhu yang tinggi, tekanan besar dan waktu
yang lama,maka batuan yang beku serta batuan sedimen tersebut berubah menjadi batuan
Metamorf, batuan ini termasuk batuan mengalami perubahan yang dasyat karena suhu tinggi
yang berasal dari Magma karena,batuan ini berada dekat dapur magma.
B. JENIS BATUAN DAN SIKLUSNYA

1. Magma yang bergerak menuju suhu yang lebih rendah mengalami kristalisasi dan
sebagiannya membeku menjadi batuan beku. Jika prosesnya berlangsung di bawah
permukaan bumi disebut batuan beku intrusif, dan jika di atas permukaan bumi disebut
batuan beku ekstrusif.

- Batuan beku intrusif terbentuk karena proses intrusi magma, yakni menerobosnya
magma melalui celah pada kerak bumi, tapi magma tidak sampai ke permukaan bumi.
Meski tidak sampai pada permukaan bumi, magma akan mengalami pengkristalan karena
suhu di bawah permukaan bumi lebih rendah dari pada suhu di dapur magma.
Pengkristalan berlangsung lama, sehingga membentuk batuan beku plutonik.

- Batuan beku ekstrusif terbentuk dari proses ekstrusi magma, yakni meneorbosnya
magma dari dapur magma melewati celah-celah kerak bumi sehingga mencapai
permukaan bumi. Magma atau lava yang berada di permukaan bumi mengalami proses
pembekuan yang relatif cepat, sehingga membentuk batuan beku vulkanik.

2. Batuan beku yang mengalami proses pengkristalan tersebut seiring waktu akan
mengalami proses pelapukan.
- Pelapukan pertama kali akan terjadi pada batuan ekstrusif dan selanjutnya adalah
batuan intrusif ketika batuan intrusif telah mencapai permukaan bumi akibat serangkaian
peristiwa tektonik dan vulkanik. Endapan dari hasil pelapukan batuan beku akan
mengeras dan mengendap membentuk batuan sedimen.
- Ketika batuan intrusif tidak berhasil mencapai permukaan, batuan tersebut akan
terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam posisinya, semakin
besar tekanan dan suhu yang ia terima. Sehingga, batuan tersebut akan mengalami
perubahan bentuk maupun susunan kimia dan berubah menjadi batuan metamorf.
3. Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa sisa pelapukan batuan beku pada
umumnya berada di bawah permukaan bumi. Batuan sedimen akan terus bergerak
semakin dalam karena di permukaan bumi terus terbentuk lapisam sedimen baru. Lapisan
batuan sedimen baru ini akan menghimpit lapisan sedimen sebelumnya, sehingga akan
bergerak turun mndekati dapur magma. Akibatnya, batuan sedimen akan menerima
tekanan dan suhu yang tinggi dan akan berubah menjadi batuan metamorf. Selain itu,
batuan sedimen juga dapat mengalami proses pelapukan seiring berjalannya waktu, hasil
pelapukannya mengnedap dan mengeras, sehingga dapat menghasilkan batuan sedimen
jenis baru, bisa sama seperti asalnya atau bisa sangat berbeda dari asalnya.
4. Batuan metamorf juga mengalami pelapukan serupa dan berubah kembali menjadi batuan
sedimen. Namun, batuan metamorf yang memiliki struktur kimia sangat berbeda dengan
batuan sedimen dan batuan beku, akan meleleh dan kembali menjadi magma

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sci.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/Modul-Geodas-Pemicu-I-
bagian-1.pdf

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/fis/article/viewFile/1846/1454

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989
011-YAKUB_MALIK/HANDOUT_BATUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai