Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmi Amelia

NIM : 2111014220011
Tugas Geologi Batu Mulia pertt.6

1. Batu mulia terbentuk dalam proses geologi yang kompleks di dalam kerak bumi.
Umumnya, terbentuk melalui kristalisasi dari cairan yang kaya akan mineral di dalam
batuan beku, sedimen, metamorf. Selain itu juga dipengaruhi faktor suhu, tekanan dan
komposisi kimia yang sering memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun.
2. Metamorfosis kontak terjadi ketika magma memaksa masuk ke dalam formasi batuan
yang ada, karena pengaruh suhu yang tinggi pada magma batuan tadi mulai mencair dan
akhirnya mengkristal kembali sebagai jenis baru. Hal ini stabil pada suhu yang lebih
tinggi. Metamorfisme regional terjadi pada skala yang jauh lebih luas daripada
metamorfisme kontak. Ini mempengaruhi lebih banyak variasi mineral. Potongan besar
yang disebut "lempeng benua" membentuk permukaan bumi. Lempeng ini mengapung di
atas mantel dan dalam skala waktu geologis, lempeng ini bergerak. Namun, lempeng ini
tidak semuanya bergerak ke arah yang sama. Beberapa dari lempeng ini bahkan
memperebutkan ruang yang sama. Ada lempeng yang bergerak saling mendekati dan ada
yang saling menjauh.
3. Kristal phantoms adalah variasi kuarsa yang telah terbentuk pada kristal yang ada
sebelumnya selama jutaan tahun (diambil dari struktur khusus kristalisasi Phantom-
Crystal). Setiap kristal menampilkan garis besar dari banyak kristal kecil lainnya, yang
disebut phantom. Contoh Phantom-Crystal diantaranya adalah tercipta ketika
pertumbuhan kristal terputus dan kemudian mulai terbentuk kembali. Mineral asli
terhanyut, hanya tersisa Kristal fluorit hijau yang kaya tumbuh di kristal yang tumbuh
sesudahnya. Phantom-Crystal berwarna abu-abu, merah, hijau, putih, dan kecubung yang
ditemukan di AS, Swiss, Madagaskar, Brasil, dan Austria.
4. Kadang-kadang, lapisan pertumbuhan yang berurutan memiliki komposisi kimia yang
sedikit berbeda, hal tersebut yang menyebabkan zonasi warna pada kristal.
5. Pegmatit merupakan bagian batuan beku yang terbentuk pada akhir proses kristalisasi
magma. Pegmatit adalah batuan plutonik umum, dengan tekstur dan kekasaran bervariasi,
yang terdiri dari kristal-kristal yang saling bertautan dengan ukuran yang sangat berbeda.
Pegmatit yang paling spektakuler mengandung kristal besar yang tidak normal bercampur
dengan kristal berukuran sedang dan lebih kecil.
6. Inklusi dalam kristal pembentuk batu mulia terbentuk ketika bahan-bahan lain tertangkap
dalam kristal saat kristalisasi berlangsung. Ini bisa terjadi karena pertumbuhan cepat,
perubahan suhu, atau adanya tekanan yang menyebabkan bahan-bahan tersebut
terperangkap di dalam kristal saat masih dalam bentuk cair. Setelah kristal mengeras,
inklusi tersebut terjebak di dalamnya, menciptakan pola dan formasi unik yang membuat
batu mulia menjadi lebih menarik dan berharga.
7. Di bawah kerak bumi terdapat mantel, tebalnya sekitar 1.860 mil (sekitar 2993 km). 83%
dari volume bumi adalah mantel. Mantel terdiri dari batuan cair yang disebut magma.
Ada suatu kesempatan langka di mana magma dapat mencapai permukaan bumi (disebut
lava). Mantel yang paling panas (bersuhu paling tinggi) berada di dekat pusat bumi dan
arus panas (konveksi) membuatnya cairan mantel yang bersifat plastisin ini terus
bergerak. Agar batu mulia terbentuk di mantel bumi, mineral pembentuk kristal harus
mengkristal pada suhu yang sangat tinggi. Contoh permata paling terkenal yang terbentuk
di mantel bumi adalah intan dan peridot. Berdasarkan deposit di Arizona, ahli geologi
percaya beberapa peridot warnanya dari komponen penting rumus kimianya. Kombinasi
terbentuk di atas lempeng yang mengapung di mantel, dengan kedalaman sekitar 20
hingga 55 mil (sekitar 32 khas. (Namun, elemen ini di batu permata lain dapat hingga 89
km) di bawah permukaan. Letusan yang eksplosif membawa peridot ke dekat permukaan
bumi. Selanjutnya, pelapukan dan erosi akhirnya membawa mineral ini cukup dekat ke
permukaan sehingga orang dapat menemukannya.
8. Proses pembentukan batu mulia yang melibatkan air permukaan dimulai dengan penetrasi
air ke dalam celah atau retakan di batuan yang mengandung mineral-mineral pembentuk
batu mulia. Selama jangka waktu panjang, proses kimia dan fisika berlangsung dibawah
tekanan dan suhu yang bervariasi, menghasilkan kristalisasi mineral yang membentuk
batu mulia. Faktor-faktor seperti komposisi kimia air, suhu, tekanan dan waktu
mempengaruhi karakteristik batu mulia.
9. Terbentuknya intan terjadi di kedalaman bumi sekitar 100-200 dengan suhu 900-1300°C
dan bertekanan 45-60 kilobar (44411.5 – 59215.4 atm). Intan bisa terbawa ke permukaan
bumi bumi karena adanya erupsi magma yang sangat kuat sehingga membentuk pipa
vulkanik yang menjadi lokasi sumber intan pertama.
10. Batu mulia terbentuk melalui proses yang panjang dan kompleks di dalam bumi.
Biasanya dimulai dengan tekanan dan panas yang tinggi didalam lapisan bumi yang
dalam. Proses kristalisasi terjadi saat mineral-mineral tertentu mengendap dan
membentuk batuan yang kemudian terpapar di permukaan melalui aktivitas geologis
seperti erosi, pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik.

Anda mungkin juga menyukai