Anda di halaman 1dari 10

NAMA : luhung kusumaning dewi

KELAS : x ips 1

NO : 22

TUGAS GEOGRAFI

SIKLUS GEOLOGI

Pengertian magna
Magma adalah campuran dari batuan cair dan semi cair yang ditemukan di bawah permukaan
bumi. Campuran ini biasanya terdiri dari empat bagian : dasar cairan sangat panas yang disebut
lelehan, mineral-mineral dari kristalisasi lelehan, batuan padat yang berasal dari lingkungan
sekitar serta gas terlarut.
bumi terdiri dari tiga lapisan umum. Yaitu inti bumi yang merupakan pusat yang super panas,
mantel bumi yang tebal di tengahnya dan kerak bumi sebagai lapisan paling luar yang jadi
tempat tinggal kita.
Magma berasal dari bagian antara lapisan mantel bumi dan kerak bumi. Sebagian besar lapisan
kerak bumi dan mantel bumi berbentuk padat. Keberadaan magma yang cair diantara keduanya
sangat penting untuk mempelajari gejala geologis dan morfologis yang ada di mantel bumi.
Karena pergerakan magma biasanya dipengaruhi oleh pergerakan lempeng di lapisan mantel
bumi. Suhu dasar magma sangat panas, yakni sekitar 700′-1.300′ celcius. Suhu ekstrimnya ini
membuat magma menjadi zat yang bersifat cair dan dinamis. Akibatnya magma selalu bergerak
menciptakan bentang alam baru dan terlibat transformasi fisik dan kimia dalam berbagai
lingkungan yang berbeda. Ada dua macam pergerakan magma yang diketahui. Yaitu intrusi dan
ekstrusi.
Proses intrusi magma adalah pergerakan magma dengan gaya dan tekanan yang kurang untuk
menembus lapisan kulit bumi. Sehingga, akhirnya magma membeku di bawah lapisan bumi.
Sedangkan ekstrusi adalah gerakan magma dengan daya yang sangat kuat, sehingga sampai ke
permukaan bumi beruka peristiwa vulkanis. Pergerakan magma ini berperan sangat penting
dalam siklus batuan.
Tahap tahap siklus batuan :

 Pada awalnya, magma terbentuk secara alamiah dalam waktu berjuta-juta tahun dan
menjadi unsur pembentuk lapisan inti bumi. Magma tidak terbentuk di semua wilayah di
bumi. Melainkan magma hanya terdapat di beberapa tempat di bawah permukaan yang
disebut kamar magma.
 Karena sifatnya yang dinamis, magma terus bergerak. Gerakan ini membuat magma
mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar magma. Akibatnya magma
mengalami kristalisasi dan sebagiannya membeku menjadi batuan beku. Jika proses
pembekuannya berlangsung di bawah permukaan bumi disebut batuan beku intrusif
(misalnya batuan granit dan diorit), sedangkan jika proses pembekuannya berlangsung
di permukaan disebut batuan beku ekstrusif (misalnya basal dan andesit).
 Batuan beku yang terbentuk dari proses kristalisasi magma ini lama kelamaan akan
mengalami pelapukan. Pelapukan pertama kali terjadi pada batuan beku ekstrusif yang
ada di atas permukaan bumi. Hasil pelapukan batuan beku ini akan mengendap melalui
proses yang disebut erosi. Endapan dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras
membentuk batuan sedimen. Sementara itu batuan beku intrusif yang ada di bawah
permukaan bumi akn terus bergerak sampai di permukaan bumi melalui serangkaian
peristiwa tektonik dan vulkanik. Sesampainya di permukaan bumi, ia juga akan
menmgalami pelapukan dan pengendapan.
 Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di permukaan akan terus
terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam posisinya, semakin besar
tekanan dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku ini akan mengalami perubahan
baik dari bentuk maupun susunan kimianya menjadi batuan metamorf (malihan).
 Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan batuan beku juga
umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini juga akan terus
bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus terbentuk lapisan sedimen
baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan menghimpit lapisan sedimen sebelumnya
sehingga bergerak makin turun mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini
juga menerima tekanan dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi
batuan malihan.
 Perubahan suhu dan tekanan juga mempengaruhi batuan sedimen. Batuan sedimen
juga mengalami perubahan secara perlahan-lahan dan berlangsung lama menjadi
batuan metamorf. Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa melapuk
karena waktu. Hasil pelapukannya mengendap dan mengeras. Yang menghasilkan
batuan sedimen jenis baru. Bisa sama dengan asalnya atau bisa berbeda sama sekali.
 Dalam perjalannnya, batuan metamorf juga mengalami pelapukan serupa dan berubah
kembali menjadi batuan sedimen. Selain itu batuan metamorf yang memiliki struktur
kimia sangat berbeda dengan batuan sedimen dan batuan beku akan meleleh dan
kembali menjadi magma.
 Proses yang sama berlangsung kembali.
Secara sederhana hubungan antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan
dapat digambarkan dalamformula berikut : Magma -> Batuan Beku -> Batuan Sedimen ->
Batuan Malihan -> Magma.
LAPISAN LAPISAN BUMI

1. Kerak bumi
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua.
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah
batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang
tidak sepadat batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan
total kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas
terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang
relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan
astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak.
Temperatur meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin
rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:
- Oksigen (O) (46,6%),
- Silikon (Si) (27,7%),
- Aluminium (Al) (8,1%),
- Besi (Fe) (5,0%),
- Kalsium (Ca) (3,6%),
- Natrium (Na) (2,8%),
- Kalium (K) (2,6%),
- Magnesium (Mg) (2,1%).
2. Mantel
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang
menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2
persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi.
Terdiri dari material yang berfasa cair,sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan
astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng
yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi.
Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalan selubung ini
berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc di
dekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma
yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
3. Inti
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke
pusat bumi.
Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam.
Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan
gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan.
Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi
dan perubahan sifat materialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair.
Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang
menyusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti
bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur
material yang mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya
material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe.
Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan
mengakibatkan kan naiknya titik lebur material logam. Hal ini menyebabkan material yang
menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.
Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi
merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan
meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga
akan semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan
mengandung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.
Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama
dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam
disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan
inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan
di tempat tersebut.Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan
mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel
sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi
adalah unsur besi dan nikel.
HORIZON TANAH

Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan
lapisan disebelh atas ataupun bawahnya yang secara genetik ada kaitannya.Horison tanah
berbeda dengan lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya.Horison tanah terbentuk
karena proses perkembangan tanah sementara lapisan tanah terbentuk karena proses
pengendapan bahan tanah oleh tenaga geomorfik.
Horison genetik utama :
Horison genetik utama atau sering disebut dengan horison utama diberi simbol dengan
huruf kapital O,A,E,B,C dan R. Keterangan dari masing-masing horison tanah utama adalah
sebagai berikut :
O adalah simbol untuk horison atau lapisan yang didominasi oleh bahan organik.
A adalah simbol untuk horison tanah mineral yang terbentuk pada tanah atas atau lapisan
atas di bwah lapisan O, yng menunjukkan hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur
batuan asli dan memperlihaatkan satu atau lebih sifat.
E adalah simbol ntuk horizon yang mengalami proses pelindian(leaching) maksimal,
dicirikan oleh warna yang lebih terang daripda horizon B yang terletak di bawahnya.
B adalah simbol untuk horison yang terbentuk di bawah horison A,E, atau O yang telah
mengalami perkembangan horison hingga mencirikan hilangnya seluruh atau sebagian
besar struktur batuan asli dan menunjukkan satau atau lebih sifat.
C adalah simbol simbol untuk horison ataulapisan bahan induk tanah.
R adalah simbol untuk lapisan batuan induk misalnya granit, basalt, batugamping , batu
pasir, dll.
TIPE LIPATAN DAN BENTUK PATAHAN

 Lipatan tegak (Symmetric Fold), Lipatan tegak merupakan lipatan yang memiliki
posisi bidang sumbu lipatan yang tegak lurus dengan bidang bidang lipatan. Bidang
sumbu ini juga membagi sinklin dan antiklin yang sama besar atau simetris.
 Lipatan miring (Asymmetric Fold), Lipatan miring merupakan lipatan tegak yang
mendapat tekanan secara terus menerus sehingga bentuknya tidak tegak lagi,
namun miring ke salah satu sisi.
 Lipatan menggantung, Lipatan menggantung merupakan lipatan yang memiliki
puncak yang menggantung.
 Lipatan Isoklinal (Isoclinal Fold), Lipatan isoklinal merupakan lipatan yang
mempunyai sumbu sejajar antara satu dengan yang lainnya yang disebabkan adanya
dorongan yang terjadi berkelanjutan.
 Lipatan Rebah (Overtuned Fold),Seperti namanya, lipatan rebah merupakan lipatan
yang memiliki bentuk landai. Lipatan rebah ini terbentuk karena adanya dorongan
yang melintang dari satu arah.
 Lipatan sesar sungkup (Overthrust),Lipatan sesar sungkup merupakan kelanjutan
dari lipatan rebah yang mendapatkan penekanan secara terus menerus.
Bentuk bentuk patahan :
1. Patahan Vertikal
Jenis patahan yang pertama adalah patahan vertikal. Patahan vertikal merupakan
patahan yang menyebabkan sesar menjadi bergerak ke atas atau ke bawah. Yang
menyebabkan relief atau tinggi rendahnya oermukaan bumi ini berbeda adalah patahan
ini. Bentuk- bentuk patahan vertikal ini antara lain: Graben, Horst, Fault, Scrap dan
Pegunungan Patahan.
2. Patahan Horizontal
Patahan horizontal merupakan patahan yang diakibatkan oleh tekanan tenaga
endogen yang bergerak secara horizontal. Patahan horizontal ini pisahkan menjadi:
dekstral, dan sinistral.
3. Block Mountain
Block mountain merupakan kumpulan patahan- patahan yang tidak beraturan.
4. Oblique
Oblique merupakan sesar yang mengalami patahan vertikan dan patahan horizontal.
TIPE GUNUNG API DAN TIPE LETUSAN
 Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu
yang hampir sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan
kata lain letusan terjadi setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh adalah gunung
api Tromboli di Kepulauan Lipan yang memiliki jarak waktu letusan sekitar 12 menit.
Jadi, setiap 12 menit sekali lava akan mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah
letusan. Material- material yang keluar akibat letusan ini berupa bom, lipari maupun
abu vulkanik. Di Indonesia pun juga terdapat gunung yang memiliki tipe letusan
stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu contoh lain adalah Gunung
Vesisvius yang ada di Italia.

 Letusan Tipe Hawaii


Kedua adalah letusan tipe Hawaii. Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan
yang terjadi pada gunung yang memiliki lava sangat cair dan memiliki bentuk seperti
perisai atau tameng yang dapat mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe Hawaii ini
relatif kecil namun memiliki intensitas yang tinggi. Mengapa tipe letusan ini
dinamakan tipe Hawaii? Hal ini karena banyak gunung- gunung di Hawaii yang
memiliki tipe letusan seperti ini, seperti Maona Loa, Maona Kea dan juga Kilauea,
yang mana ketinganya berapa di Hawaii.

 Letusan Tipe Merapi


Tipe letusan tiga disebut tipe Merapi. Merapi di Indonesia adalah salah satu
gunung api yang paling aktif mengalami erupsi. Tipe letusan merapi ini adalah
letusan untuk gunung yang memiliki lava yang kental yang dapat menyumbat mulut
kawah. Hal ini akan berakibat tekanan gas menjadi semakin kuat dan bertambah
kuat dan menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke
atas. Sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada akhirnya
terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah
ladu atau gloedlawine. Selain menghasilkan material- material tersebut, tipe letusan
ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Tipe
letusan merapi ini merupakan tipe yang berbahaya bagi penduduk yang berada di
sekitar gunung tersebut. Tipe ini yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang
pernah menimbulkan banyak korban jiwa.

 Letusan Tipe Volkano


Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material- material
padat seperti bom, abu vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat atau cair seperti
lava. perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan
juga kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini memiliki kedalaman yang
bervariasi, mulai dangkal hingga dalam sehingga kekuatan erupsinya pun mulai
sedang hingga tinggi. akibat letusan ini, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup
besar. Ada beberapa gunung yang memiliki tipe letusan ini, dan salah satunya ada di
Indonesia yaitu gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.

 Letusan Tipe Perret atau Plinian


Letusan ini adalah letusan yang sangat berbahaya. Letusan ini adalah letusan
gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dasyat dan dapat merusak
lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat, material yang dikeluarkan pun bisa
terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang dimiliki oleh letusan ini adalah disertai
gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai kembang kol.
Letusan tipe Perret ini dapat menyebabkan puncak vulkan terbobol sehingga dinding
kawah melorot melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi letusan
ini pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia.

 Letusan Tipe Pelee


Letusan tipe Pelee adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah
di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan menyebabkan tekanan
gas menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak
terlalu kuat maka gunung ini akan meletus.

 Letusan Tipe Sint Vincent


Letusan tipe Sint Vincent terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah.
Ketika gunung ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama
lava. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya karena dapat
diterjang banjir lahar panas. Letusan ini di Indonesia pernah terjadi pada Gunung
Kelud pada tahun 1919.
JENIS JENIS BATUAN

N Batuan beku Batuan sedimen Batuan metamorf


o Gmbr/nama Keterangan Gmbr/nama Keterangan Gmbr/nama Keterangan
1 Batu apung Batu breksi Batu
pualam

2 Batu granit Batu Batu sabak


gamping

3 Batu Batu serpih Batu gneiss


obsidian

4 Batu Batu pasir Batu


andesit kuarsit

5 Batu basalt Batu Batu schist


konglomerat

Anda mungkin juga menyukai