Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

BATUAN dan MINERAL

BATUAN
Misalnya dari fossil dalam batuan sedimen dapat
Dalam bab 2 telah diuraikan bahwa litosfir maupun diketahui lingkungan dimana dan bila batuan tersebut
kerak bumi terdiri dari batuan. Batuan (rock) diendapkan dan terbentuk. Dan dari kemagnetan yang
mempunyai pengertian yang luas dan berbeda dengan tersimpan dalam batuan beku, yang terimbas medan
batu (stone). magnet bumi saat pembekuan, dapat dipelajari
Batuan merupakan material yang membentuk litosfir polarisasi medan magnet bumi jutaan tahun lalu. Dan
maupun kerak bumi, terdiri dari mineral-mineral, umurnya dapat diketahui dengan melakukan
terbentuk di alam dan tidak hidup. Dapat terbentuk pentarikhan radio aktif terhadap batuan beku tersebut.
dari hanya satu macam mineral atau himpunan Kita jumpai disekeliling kita berbagai macam batuan.
berbagai mineral. Baik yang terpadatkan atau tidak. Dilihat dari sifat fisiknya saja mereka sangat beragam,
Misalnya lempung, meskipun tidak keras atau lembek, baik warna, kekerasan, kekompakan, maupun material
tetapi terbentuk di alam dan terdiri dari mineral- pembentuknya. Untuk memudahkan membedakannya,
mineral (berbutir sangat halus) termasuk batuan. dibuatlah pengelompokan atau klasifikasi.
Sebaliknya pohon, keras dan terbentuk di alam, tetapi Pengelompokan yang paling sederhana adalah
hidup dan bukan dari mineral, maka tidak termasuk berdasarkan kejadiannya atau cara terbentuknya, atau
batuan. Sedangkan batu, dalam pengertian sehari-hari genesanya menjadi tiga kelompok utama :
adalah bongkah yang keras. Dalam geologi merupakan
kata pelengkap yang memberikan pengertian padat 1. Batuan beku, terbentuk dari magma yang mendi-
dan keras yang merupakan hasil suatu proses geologi. ngin dan membeku.
Sebagai contoh, pasir yang urai, setelah mengalami
proses litifikasi menjadi batu-pasir yang padat dan 2. Batuan sedimen, merupakan batuan yang terbentuk
keras. Sifat fisiknya jauh berbeda dengan material dari sedimen yang diendapkan (di darat atau dalam
asalnya. air) dan setelah mengalami proses geologi menjadi
batuan sedimen.
Mempelajari batuan merupakan pengetahuan dasar
untuk mempelajari geologi. Dengan mempelajari 3. Batuan metamorfosa atau batuan malihan. Batuan,
batuan dapat kita ketahui sifat dan sejarah bumi kita. yang telah mengalami perubahan tekanan dan atau
Dalam batuan terekam proses-proses geologi yang suhu yang tinggi. Perubahannya menjadi batuan
telah terjadi pada masa pembentukan batuan tersebut.
Bab 4 / Batuan dan Mineral

metamorfosa, atau batuan malihan tanpa melalui panas dan tekanan tinggi jauh dibawah permukaan
pelelehan. bumi, akan menjadi batuan metamorfosa, bahkan
dapat melebur kembali menjadi magma. Sebaliknya
batuan sedimen dan batuan metamorfosa bila berada
Daur batuan (rock cycle) di atas permukaan bumi akan mengalami proses

Daur batuan berarti melihat secara menyeluruh


hubungan antar ilmu dalam geologi.
Dengan mempelajari daur batuan dapat diketahui
kejadian ketiga jenis batuan dan berbagai proses
geologi yang menjadikan dari satu jenis batuan ke
batuan yang lainnya. Batuan ‘pertama’ adalah batuan
beku (igneous rock) terjadi akibat magma mendingin
dan memadat atau membeku. Proses ini dapat terjadi
baik di bawah maupun diatas permukaan bumi.
Saat bumi mulai terbentuk, kulit luarnya masih berupa
material yang meleleh yang kemudian mendingin dan
membeku secara bertahap dan membentuk kerak bumi
pertama yang terdiri dari batuan beku.
Batuan beku dipermukaan bumi bersentuhan langsung
dengan atmosfir setiap saat, maka perlahan-lahan ia
terdisintegrasi dan terdekomposisi. Mengalami
penyesuaian untuk mencapai keseimbangan dengan
GAMBAR 4.1 Daur batuan. Semua batuan bila
lingkungan baru, atmosfir. Proses ini disebut proses mengalami kenaikan suhu dan tekanan yang sangat
pelapukan (weathering). Material hasil rombakan ini, tinggi akan melebur menjadi magma. Hasil pembekuan
magma adalah batuan beku, yang oleh proses geologi
yang terlepas dari induknya, ditransport oleh berbagai dapat menjadi batuan sedimen atau batuan metamorf.
media, gravitasi, aliran air, gletsyer, angin atau
gelombang dan diendapkan sebagai sedimen atau pelapukan dan erosi, seperti terlihat pada diagram daur
endapan, di tempat yang rendah (di darat, laut, danau batuan gmb.4.1
dan sabagainaya), sebagai lapisan-lapisan mendatar. Baik batuan beku, batuan sedimen maupun batuan
Sedimen yang terbentuk tidak hanya hasil pelapukan metamorf pada kondisi tekanan dan suhu yang tinggi
saja, melainkan ada proses erosi yang juga akan melebur menjadi magma.
menghasilkan sedimen. Demikian daur ini akan berulang sepanjang masa,
Melalui proses litifikasi, yang artinya berubah menjadi dalam satuan waktu jutaan tahun.
batuan, sedimen ini menjadi batuan sedimen.
Jika batuan sedimen berada jauh di bawah permukaan
bumi atau terlibat dalam dinamika pembentukan Magma
pegunungan (orogenesa), ia akan dipengaruhi oleh
Telah diuraikan bahwa batuan beku terbentuk dari
tekanan yang besar dan suhu yang tinggi. Akibatnya
magma yang mendingin dan membeku; disini terjadi
batuan sedimen ini akan bereaksi dan berubah menjadi
kristalisasi mineral-mineral pembentuk batuan.
batuan metamorfosa atau batuan malihan.
Magma merupakan lelehan material batuan (seperti
Dan bila batuan metamorfosa berada pada tekanan dan
“pasta”) yang sangat panas terbentuk di bawah kerak
suhu tinggi ia akan melebur dan menjadi magma.
bumi atau bagian atas selubung, pada kedalaman
Perulangan atau daur tersebut tidaklah selalu
sekitar 200Km. Merupakan campuran yang kompleks,
demikian, akan tetapi ada penyimpangan-
cair, padat dan gas. Komposisinya, terutama terdiri
penyimpangan. Misalnya batuan beku disamping
dari campuran, sistem silikat yang kompleks, air dan
tersingkap di permukaan, dapat juga dipengruhi oleh

24
Bab 4 / Batuan dan Mineral

material lain berbentuk gas-gas dalam larutan. (Lihat


dalam Bab.16 / Gunung Api).
Unsur-unsur utama magma adalah silikon (Si),
oksigen (O2), aluminium (Al), kalsium (Ca), natrium
(Na), kalium (K), besi (Fe) dan magnesium (Mg).
Dari analisis kimia berbagai batuan beku, secara
umum dapat dibedakan magma basa , magma asam
dan magma intermedier. batas-batas lempeng aktif, gambar 4.2.
Sebagai telah diutarakan bahwa magma terbentuk dari
Magma basa (basaltic magma) kandungan Si O2 nya, peleburan batuan dibawah kerak maupun mantel
50%, bersuhu tinggi antara 900 sampai 1200 C dan bagian atas. Batuan kerak benua atau kerak samudra
viskositasnya rendah, sehingga mempunyai yang terbawa lempeng menyusup dibawah lempeng
kemampuan untuk mengalir. Terbentuk oleh lainnya, akan mengalami kenaikan suhu dan tekanan
peleburan parsial (partial melting) mantel yang yang sangat tinggi sehingga melebur menjadi magma,
bergerak keatas sepanjang pemekaran lantai smudra. gambar 4.3. Oleh karena komposisi kerak benua dan
Salah satu contoh batuannya adalah basalt. kerak samudra berbeda, maka magma yang
terbentukpun berbeda komposisi. Selain itu juga
Magma asam (rhyolitic magma), kadar Si O2 nya tergantung pada kerangka tektonik dimana magma
anrtara 60 hingga 70 persen, bersuhu rendah, dibawah terbentuk. Apakah pada daerah lempeng yang
800 C dan viskositasnya tinggi. Lebih kental dari bergerak saling mendekat, zona penunjaman atau
magma basa dan mobilitasnya rendah, terbentuk oleh subduksi, apakah yang bergerak saling menjauh,
peleburan parsial kerak samudra dan bagian bawah daerah pemekaran, gambar 4.2.
kerak benua didaerah penunjaman, riolit misalnya. Dua jenis utama magma yang terbentuk pada kerangka
tektonik adalah magma basaltis dan granitis.
Magma intermedier (andesitic magma), berkadar
SiO2 diantaranya, 60 persen, menengah antara basa Magma basaltis
dan asam. Andesit misalnya, gambar 4.2. Magma basaltis terbentuk oleh lelehan atau peleburan
Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah dimana parsial mantel yang mendesak keatas sepanjang pusat
dan bagaimana magma terbentuk, kemudian mengapa pemekaran, dimana lempeng-lempeng bergaerak
terdapat lebih dari satu jenis magma. Dari penyebaran saling menjauh. Volkanisme basaltis mendominasi
gunung api, batolit atau batuan beku yang tersingkap aktivitas magmatis cekungan samudra.
di permukaan bumi dan jalur pegunungan, dapat Sebagai contoh, misalkan batuan yang terdiri dari
dipela jari dan diketahui bahwa aktivitas magma mineral-mineral piroksen, plagioklas (berkomposisi
sangat berkaitan dengan proses-proses yang antara albit dan anortit) dan olivin (lihat bab 7), pada
berlangsung pada awal peleburan, piroksen dan komponen plagioklas,
keluar, terpisah dari mineral yang tidak meleleh, maka
komposisi batuan yang terbentuk berbeda dengan

25
GAMBAR 4.2 Diagram memperlihatkan lokasilokasi jenis gunung-api utama dimana hasil erupsinya
mencerminkan jenis magma asalnya, yang berkaitan dengan tatanan tektonik lempeng (B.J. Skinner,1992)
Bab 4 / Batuan dan Mineral

batuan residual atau batuan asal. Proses pembentukan


magma berkomposisi berbeda-beda dengan pelelehan- Differensiasi dan Assimilasi magma
parsial yang tidak sempurna disebut differensiasi Proses ini terjadi pada saat magma mulai meindingin,
magma oleh lelehan parsial. terjadilah kristal-kristal mineral pada suhu yang masih
tinggi. Akibat gaya gravitasi, kristal-kristal yang
Magma granitis terbentuk lebih dulu ini mengendap. Dan demikian
Magma granitis terbentuk di daerah penunjaman, seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal, yang
dimana lempeng-lempeng yang bergerak saling mengakibatkan komposisi magma induknya berubah.
mendekat bertemu. Disini magma yang terbentuk Hasilnya batuan beku lain yang komposisinya
akibat lelehan parsial dari kerak samudra dan kerak berbeda.
benua bagian bawah, di bagian lebih dalam dari dasar Sebagai contoh, terbentuk mineral olivin yang
(akar) jalur pegunungan aktif (pada daerah-daerah kemudian terakumulasi menjadi peridotit, gambar 4.4.
tumbukan lempeng dan dimana suhu dan tekanan Akibat differensiasi magma kadang-kadang dapat
sangat tinggi), gambar 4.3. memberikan kesan berlapis.
Proses assimilasi magma terjadi bila ada material
Selain komposisi magma induk (parent magma), basa, asing dalam tubuh magma. Ada batuan disekitar
asam atau intermedier, penyebab lain yang magma, yang masuk dan bereaksi dengan magma
menjadikan batuan beku beragam, adalah adanya induk. Adanya penambahan material asing ini
proses- proses lain yang terjadi saat magma menjadikan komposisi magma induk berubah.
mendingin. Dua proses yang dapat terjadi adalah Komposisi barunya tergantung dari batuan yang
differensiasi dan assimilasi magma. bereaksi dengan magma induk. Dan batuan beku yang
dihasilkan berbeda.

26

GAMBAR 4.3 Kerak samudra yang turut terseret lempeng litosfir yang menunjam dan menyusup
dibawah kerak benua kedalam lapisan astenosfir mengalami pemanasan dan penekanan yang tinggi
mengakibatkan terjadinya peleburan yang menghasilkan magma. Magma yang menerobos kerak
benua melalui rekahan-rekahan yang terjadi akibat tekanan litosfir, membentuk jalur gunung api.
(B.J. Skinner,1992)
Bab 4 / Batuan dan Mineral

sebaliknya. Ion-ion kehilangan daya geraknya dengan


cepat dan terbentuklah kristal-kristal kecil.
Apabila pendinginannya sangat cepat sehingga ion-ion
tidak sempat membentuk kristal (amorf) dan hasilnya
adalah massa yang terdiri dari ion-ion yang acak.
Batuan yang terdiri dari atom-atom yang tidak
beraturan ini dinamakan gelas (glass), seperti gelas
atau kaca yang dibuat di pabrik.
Contohnya pada erupsi gunung api, magma tersembur
ke udara sehingga mengalami pendinginan yang
sangat cepat. Hasilnya adalah batu apung atau
pumice batuan yang amorf, dan berongga-rongga,
karena tekanan udara jauh lebih rendah, gas-gas yang
terlarut keluar dengan cepat.
Pertumbuhan kristal tidak hanya tergantung pada
kecepatan pendinginannya saja, melainkan juga pada
ruang yang ada.

MINERAL

Ion-ion dalam magma yang mendingin, mengatur diri


GAMBAR 4.4 Differensiasi magma. Kristal yang
terbentuk lebih dahulu (A), misalnya olivin menurut pola tertentu dan membentuk kristal
mengendap dan terakumulasi menjadi peridotit dinamakan mineral.
(B). Sisa larutan magma membentuk kristal-kristal
berikutnya.
Atom dan Ion
Kristalisasi Atom adalah partikel individual terkecil yang
mempunyai semua sifat unsur kimia tertentu. Dan
Dalam magma panas dan cair, ion-ion bergerak bebas terdiri dari inti yang dikelilingi oleh awan elektron.
tidak beraturan. Pada saat magma mendingin, perge- Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan listrik
rakannya lambat dan mengatur dalam pola tertentu. positif dan neutron yang diperkirakan netral atau
Peristiwa ini disebut kristalisasi. Biasanya magma tidak bermuatan listrik. Proton dan neutran adalah
tidak membeku seketika. Mula-mula terbentuk partikel sangat kecil, padat dan bergabung membentuk
sejumlah kristal kecil-kecil. Secara sistimatis nucleus atau inti atom
bertambah ion-ion dan berkembanglah kristal menjadi Proton menjadikan nucleus bermuatan positif, dan
lebih besar. Pada suatu saat kristal-kristal yang jumlah proton dalam nucleus suatu atom dinamakan
tumbuh saling bersentuhan dan berhenti tumbuh. Dan nomor-atom. Jumlah proton dalam nucleus
tumbuhlah kristal-kristal baru ditempat lain, mengisi menentukan karakteristik sifat fisik tertentu atom dan
sisa ruang yang masih kosong. menjadikannya unsur (kimia) tertentu. Elektron yang
Demikian proses ini berlanjut hingga akhirnya jadilah lebih kecil dari proton dan neutron bermuatan negatif
suatu massa padat yang terdiri dari kristal-kristal yang mengimbangi muatan nucleus, sehingga muatan atom
saling mengunci, yang disebut batuan. netral.
Kecepatan pendinginan magma sangat mempengaruhi Ion adalah atom yang mempunyai muatan, positif atau
pertumbuhan kristal. Bila ia mendingin perlahan- negatif, berlebih akibat pertukaran elektron. Bila
lahan, memungkinkan kristal tumbuh dengan muatannya positif, berarti memberikan elektron,
sempurna dan besar-besar. Sebaliknya bila ia dinamakan kation.
mendingin dengan cepat, maka yang tejadipun

27
Bab 4 / Batuan dan Mineral

Dan atom yang mendapat tambahan elktron, yang


berarti kelebihan elktron sehingga bermuatan negatif
dinamakan anion. Mineraloid
Bersatunya satu atau lebih anion dengan satu atau Bahan padat yang tidak mempunyai struktur dalam,
lebih kation dalam perbandingan tertentu dinamakan atau amorf, tidak dapat dikatakan sebagai mineral,
senyawa kimia. meskipun beberapa kriterianya terpenuhi. Material
padat alamiah yang tidak memenuhi sebagian atau
Mineral dalam geologi didefinisikan sebagai: : seluruh kriteria mineral dikelompokkan dalam
kelompok mineraloid. Misalnya gelas alamiah
Mineral adalah senyawa anorganik terbentuk secara (natural glass) dan resins, keduanya mempunyai
alamiah, padat, mempunyai komposisi dan struktur- komposisi yang bervariasi dan amorf. Dan opal,
dalam tertentu. meskipun mempunyai komposisi yang relatif tetap,
tetapi amorf.
Intan adalah mineral, karena terbentuk di alam, padat Komposisi mineral
mempunyai komposisi tertentu, karbon, yang atom-
atomnya terkemas membentuk struktur kristal tertentu. Mineral tersusun dari unsur- unsur kimia. Unsur yang
Sedangkan batubara, meskipun komposisi utamanya banyak dijumpai sebagai penyusun kerak bumi, lebih
karbon juga, tetapi terdapat unsur-unsur lain dari 70 persen, adalah silikon dan oksigen, tabel 4.1.
didalamnya Berbagai contoh batubara dari berbagai Oksigen membentuk anion O2- dan senyawa yang
tempat menunjukkan ketidak seragaman. Jadi batubara mengandung anion ini disebut oksida. Silikon
bukanlah mineral tetapi batuan. membentuk kation Si4+, tetapi oksigen dan silikon
membentuk ion yang kompleks, yang merupakan
ikatan yang sangat kuat, dan dinamakan anion silikat
Polymorf (SiO4)4-. Mineral yang mengandung anion silikat
Setiap mineral mempunyai satu truktur kristal. merupakan oksida yang kompleks. Untuk
Beberapa senyawa dapat membentuk dua atau lebih membedakannya dengan oksida yang sederhana,
mineral, karena ion-ionnya dapat bergabung dinamakan mineral silikat. Contohnya MgO adalah
membentuk lebih dari satu macam struktur kristal. oksida, tetapi Mg2SiO4 adalah silikat.
Contohnya senyawa CaCO 3, membentuk dua macam Mineral silikat adalah mineral utama pembentuk
mineral, kalsit dan aragonit. Kalsit merupakan mineral
batuan, mineral lainnya yang penting adalah sulfida
utama dalam batugamping dan marmer, sedangkan
aragonit biasanya terdapat dalam cangkang kepiting, dengan anion S2-, karbonat (CO3)-2, sulfat (SO4)-2, dan
kerang dan siput. Kalsit dan aragonit mempunyai fosfat (PO4)-3.
komposisi sama tetapi struktur kristalnya sama sekali Komposisi kimia terbentuk akibat bersatunya satu atau
berbeda. Suatu senyawa yang mempunyai dua atau lebih anion (ion bermuatan negatif) dan kation (ion
lebih strukur krital dinamakan polymorph. Beberapa bermuatan positif) dalam perbandingan tertentu.
polimorf lainnya adalah :
Misalnya olivin, yang rumus umum kimianya
Komposisi Mineral
(Mg,Fe)2SiO4 terdiri dari dua kation (2+), satu kation
(4+) dan empat anion (2-). Pada satu komposisi,
C Grafit jumlah muatan positif dan negatif harus nol atau
Intan
netral.
CaCO3 Kalsit
Aragonit
Komposisi beberapa mineral dapat bervariasi, tetapi
FeS2 Pyrit pada batas tertentu. Hal ini dapat terjadi akibat adanya
Markasit pertukaran atau substitusi ion dalam struktur mineral.
Substitusi ion mengkibatkan perubahan susunan kimia
SiO2 Kuarsa
Kristobalit dalam batas tertentu sehingga tidak mengubah struktur
Tridimit kristal mineral.

28
Bab 4 / Batuan dan Mineral

kekerasan (hardness), warna, gores (streak), kilap


Substitusi ion ini sangat bergantung pada ukuran dan (luster), berat jenis dan sifat optiknya.
muatan ion. Ion-ion yang terlibat harus mempunyai Untuk mengidentifikasi mineral dengan sifat optiknya
jari-jari yang sama atau perbedaannya tidak lebih dari dilakukan dengan mikroskop polarisasi.
15%.
Substitusi ion akan mengakibatkan perubahan sifat Bentuk kristal, mencerminkan struktur dalam
fisik mineral, walaupun struktur kristalnya tetap. sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau
Kelompok mineral (umumnya dijumpai pada mineral- mengidentifi-kasi mineral.
mineral pembentuk batuan) meskipun komposisi Lahirnya kata kristal berawal dari bangsa Yunani kuno
kimianya beragam tetapi struktur kristalnya sama. yang melihat ‘jarum-jarum’ es yang menutupi
Sebagai contoh mineral olivin, komposisi kimianya permukaan tanah. Jarum-jarum tersebut mempunyai
(Mg,Fe)2 SiO4. Ion-ion Fe2+ dan Mg2+ dapat saling enam sisi yang merupakan bidang-bidang datar yang
bersubstitusi. Jumlah ion Fe dan atau Mg tetap sesuai halus, licin dan mengkilat. Mereka menamakannya
dengan jumlah atom silika dan oksigen dalam olivin. kristallos es. Kemudian bangsa Romawi memberi
nama latinnya, crystallum, yang kemudian
dipergunakan untuk setiap benda padat yang dibatasi
oleh sisi-sisi yang berupa bidang datar (planar).
TABEL 4.1 Unsur-unsur kimia yang umum Bidang-bidang sisi ini disebut bidang muka kristal,
dijumpai pada kerak benua. dan bentuk atau geometri susunan bidang-bidang
tersebut dinamakan bentuk kristal. Pada kondisi yang
Unsur Kimia Persen berat
baik, kristal dapat tumbuh dengan bidang-bidang
Oksigen (O2) 45.20
muka kristal yang sempurna dan mempunyai bentuk
Silikon (Si) 27.20
geometri tertentu. Jika atom-atomnya tumbuh sebagai
Alluminium (Al) 8.00
rangkaian memanjang, maka bentuk kristalnya
Besi (Fe) 5.80
Kalsium (Ca) 5.06
menyerupai jarum. Bila berbentuk kotak maka
Magnesium (Mg) 2.77 kristalnya berbentuk kubus. Sebagai contoh adalah
Natrium (Na) 2.32 kwarsa yang mempunyai kristal hexagonal dan
Kalium (K) 1.68 memanjang.
Titanium (Ti) 0.86 Meskipun suatu mineral mempunyai struktur dalam
Hidrogen (H) 0.14 tertentu, namun di alam dijumpai mineral yang sama
Mangan (Mn) 0.10 dapat mempunyai besar kristal yang berbeda-beda.
Fosfat (P) 0.10 Misalnya kwarsa, di alam dijumpai ada yang pendek
Unsur-unsur lainnya 0.77 dan gemuk, dan ada juga yang panjang serta kurus.
Jumlah 100.00
Yang berarti bahwa besar bidang muka kedua kristal
tersebut tidak sama. Tetapi apabila kedua kristal
Hasil substitusi ion dalam kelompok olivin, yang
tersebut didekatkan akan terlihat bahwa bidang-bidang
berkomposisi Mg2SiO4, forsterit sedangkan Fe2SiO4
sisi yang kedudukan dalam kristal sama, ternyata
dinamakan fayalit.
sejajar.
Meskipun struktur dalamnya sama, tetapi sifat
Nicolaus Steno pada tahun 1669 berhasil menemukan
fisiknya, seperti warna, kekerasan dll. tidak sama.
keunikan kristal satu mineral, yaitu besar sudut antara
dua bidang muka kristal, yang tidak terpengaruh oleh
besarnya bidang-bidang tersebut. Setiap mineral
Sifat fisik mineral mempunyai struktur kristal yang unik. Beberapa
senyawa diketahui membentuk dua atau lebih mineral
Oleh karena mineral mempunyai komposisi kimia dan
berbeda, karena ion-ionnya dapat dikemas dalam satu
struktur-dalam kristal tertentu, maka ia mempunyai
atau lebih struktur kristal, polymorf.
sifat-sifat fisik yang khas. Beberapa sifat fisik mineral
adalah bentuk kristal, bidang belah (cleavage),

29
Bab 4 / Batuan dan Mineral

Bidang belah (cleavage), merupakan rekahan atau


belahan menurut bidang-bidang lemah yang
permukaannya licin, sejajar dengan bidang yang Kilap (luster) merupakan kenampakan atau cahaya
ikatan atomnya lemah. Contohnya mineral mika, yang dipantulkan dari permukaan mineral. Mineral
memberikan kesan seolah-olah terdiri dari lembaran dengan penampilan logam mempunyai kilap logam
mineral. (metalik). Sedangkan mineral yang mempunyai kilap
nonlogam dikatakan sebagai kilap kaca (vitreous),
Warna, merupakan sifat yang lebih nyata pada pearly, silky, resinous dan dull. Kilap mineral
mineral. Namun tidak baik dipergunakan untuk disamakan dengan benda yang umum dijumpai,
mengidentifikasi mineral, karena umumnya mineral seperti mutiara, sutra dansebagainya. Dan yang buram,
mempunyai corak warna beragam. Hal ini disebabkan tidak mengkilat, seperti tanah disebut earthy atau dull.
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah komposisi
kimia, inklusi dan pengotoran dalam kristal mineral Berat-jenis (specific gravity) adalah perbandingan
tersebut. Contohnya kuarsa, dapat dijumpai sebagai berat suatu material dengan air pada volume yang
kristal bening (tidak berwarna), putih, ungu, merah, sama. Makin besar jumlah atom dan makin kompak
kuning, abu-abu atau hitam. suatu material maka makin besar pula berat jenisnya.
Berat jenis rata-rata mineral pembentuk batuan
Streak atau warna serbuk, lebih khas dibandingkan berkisar antara 2,65 (kwarsa) dan 3,37 (olivin).
warna mineral keseluruhan, sehingga dapat
dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral.
Mineral pyrit, misalnya, secara keselurhan ia berwarna Tipe Ikatan Ion
ke emasan tetapi warna serbuknya hitam. Untuk Sifat fisik mineral sangat dipengaruhi oleh ikatan ion-
mendapatkan serbuknya, biasanya mineral digoreskan ion yang membangunnya. Tipe-tipe ikatan ion yang
pada porselein yang permukaannnya agak kasar. lazim adalah :

Kekerasan, adalah skala relatif daya tahan mineral Ikatan ion (ionic bonds)
terhadap abrasi. Sifat khusus ini dapat dipergunakan Ikatan ini merupakan ikatan yang terbentuk akibat
untuk mengidentifikasi mineral. Untuk itu, seorang gaya tarik elektrostatik antara ion bermuatan positf
ahli mineral Jerman, Friedrich Mohs (1773 - 1839) dan ion bermuatan negatif. Mineral berikatan ini
telah menyusun skala kekerasan relatif dari beberapa misalnya CaCO3 dan NaCl, kuat dan keras, tetapi
mineral, dari yang paling lunak sampai yang paling regas terhadap tekanan, mudah larut dalam air atau
keras, dalam sepuluh skala dan terkenal dengan Skala asam lemah dan merupakan konduktor (listrik) kurang
Kekeranan Mohs, sebagai terlihat dalam Tabel 4.2. baik.

TABEL 4.2 Skala Kekerasan Mohs Ikatan kovalen,


terjadi akibat ikatan dua atom yang berbagi elektron,
MINERAL KEKERASAN kulit energinya (lapisan elektron terluar) terisi oleh
satu atau lebih elektron dari kedua atom tersebut.
Talc 1 Sebagai gambaran adalah ikatan antara atom oksigen
Gypsum 2 (O) dan hidrogen (H) dalam H2O. Pada kulit terluar
Kalsit 3 kedua atom terdapat elektron (O) dan elektron (H),
Fluorit 4 sebagai terlihat dalam gambar 4.5.
Apatit 5 Mineralnya sangat kuat, keras, dan sifat lainnya mirip
K-feldspar 6 dengan ikatan ion, tetapi sukar atau tidak larut dalam
Kwarsa 7 air atau asam lemah.
Topaz 8 Contohnya intan (C) dan sfalerit (ZnS).
Korundum 9
Intan 10

30
Bab 4 / Batuan dan Mineral

Oksigen Sifat fisik grafit sangat berbeda dengan intan


meskipun terdiri dari unsur yang sama, karbon. Grafit
Elektron sangat lunak, biasanya bahan untuk pinsil. Sedangkan
intan sangat keras, meskipun yang sintetis (bukan
mineral), untuk mata bor, pemotong kaca disamping
untuk perhiasan.

Ion kompleks (complex ion)


Selain ikatan-ikatan tadi, kadang-kadang dua ion
Hidrogen Ikatan kovalent Hidrogen membentuk ikatan yang kuat. Ikatan dua ion ini
bersifat sebagai ion tunggal, dapat membentuk
GAMBAR 4.5 Dua atom hidrogen membuat ikatan kovalen senyawa dengan unsur-unsur lain. Misalnya ikatan
dengan sebuah atom oksigen. Pada ikatan kovalen antara
oksigen dan hidrogen dalam H2O, atom oksigen lebih stabil karbon dan oksigen membentuk anion karbonat yang
dengan 8 elektron pada kulit terluarnya, sedangkan hidrogen kompleks (CO3)2-.
stabil dengan 2 elektron.(Skinner,1992)
Contoh lain yang penting adalah anion-anion sulfat
Ikatan logam (metallic bonds). (SO4)2-, nitrat (NO3)1- dan silikat (SiO4)4-.
Mineral logam tidak banyak jumlahnya, misalnya
emas (Au). Mineral-mineral logam mempunyai ikatan
logam. Pada ikatan logam ion-ion bersatu oleh ikatan Deret Reaksi Bowen
kovalen, tetapi terkemas ketat (padat) karena atom-
atomnya berbagi elektron pada kulit energi bagian Pada saat magma mulai mendingin, mengkristallah
dalam. Akibatnya elektron pada kulit terluar relatif mineral-mineral yang titik hablurnya sesuai dengan
bebas sehingga mudah bergerak atau pindah dari atom kondisi saat itu (pada suhu yang masih sangat tinggi).
yang satu ke atom lainnya dan sebaliknya. Kemudian suhu makin menurun dan mengkristallah
Sebab itu mineral logam merupakan konduktor yang mineral-mineral lainnya, sesuai dengan kondisi, baik
baik untuk listrik atau panas. Mineral berikatan logam, suhu maupun sisa larutan magma. Demikian
kekuatannya sedang sampai keras, kekerasan rendah seterusnya sampai semua ion-ion dalam magma saling
dan merupakan penghantar listrik yang baik. mengikat menjadi kristal mineral. Urutan
pengkristalan mineral-mineral ini disusun oleh Bowen,
Gabungan ikatan-ion dan kovalen dan terkenal sebagai
Mineral dengan ikatan gabungan ini, seperti pada Deret Reaksi Bowen (Bowen’s Reaction Series)
olivin (Mg2SiO4) dan muskovit (Kal 2(Si3Al)O10(OH)2 seperti pada gambar 4.4.
kekuatannya sangat tinggi, kekerasannya sedang Dalam Susunan Deret Reaksi Bowen, suhu
sampai tinggi, dan sukar larut. pembentukan kristal-kristal mineral pembentuk
batuan, makin rendah kearah bawah.
Ikatan van der Waals (van der Waalsbonds) Mineral terakhir yang terbentuk pada pendinginan
Pada ikatan ini tidak terjadi transfer atau berbagi magma adalah kuarsa, dimana suhu dan tekanan sudah
elektron (transfer/sharing electrons), tetapi gaya tarik- relatif rendah.
menarik elektrostatik yang lemah antara ion-ion
tertentu yang sudah mengalami transfer atau berbagi
elektron, dan membentuk campuran. Diskontinu Kontinu Suhu
Oleh karena itu ikatan van der Waals tidak sekuat
Olivin Ca plagioklas 11000C
ikatan-ikatan ion lainnya.
Contohnya grafit, terdiri hanya dari atom-atom karbon Ortopiroksen CaNa plagioklas
(C) yang strukturnya berlembar. Pada lembarannya Klinopiroksen NaCa plagioklas
atom-atom karbon terikat oleh ikatan kovalen, kuat
Amfibol Na plagioklas
dan lentur, sedangkan antar lembar oleh ikatan van der
Waals, sehingga lemah atau mudah lepas. Biotit K felspar

31
Bab 4 / Batuan dan Mineral

elemen lain, seperti besi (Fe) dan magnesium (Mg),


Muskovit
contohnya olivin.
Kuarsa 5730C Mineral-mineral silikat umumnya terbentuk dari
pengikatan ion oksigen dengan ion silika pada
Kelompok mineral
Zeolite tetrahedron yang lain sehingga membentuk rangkaian
atau gugus tetrahedra yang kompleks, misalnya,
GAMBAR 4.4 Deret reaksi Bowen
rantai tunggal - piroksen
Proses disebelah kiri deret dikatakan diskontinu rantai ganda - amfibol
karena setiap “langkah” terjadi mineral dengan dua dimensi - mika, chlorit dan mineral-
komposisi kimia yang berbeda. Sedangkan disebelah lempung
kanan deret umumnya terdiri dari kelompok tiga dimensi - feldspar dan kwarsa
plagioklas-felspar.
Dimulai dengan yang kaya akan kalsium dan diakhiri
dengan yang kaya akan natrium/kalium. Oleh karena Mineral non silikat
itu prosesnya dikatakan kontinu. Di alam, selain mineral silikat dijumpai pula mineral-
mineral yang struktur dasarnya bukan silikat. Ion
pengikat logamnya bukan tetrahedron Si-O, melainkan
Mineral-mineral yang umum :
oksida - hematit (Fe2 O3), magnetit (Fe3O4) dan
Saat ini telah diidentivikasi kemungkinan adanya korundum (Al2 O3)
mineral sebanyak sekitar 3000. Yang terbanyak sulfida - galena (PbS), sfalerit (ZnS), pyrit (FeS 2) dan
terdapat dalam kerak bumi, beberapa diidentivikasi kalkopyrit (CuFe S2 )
dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi sebagai sulfat - gypsum (CaSO4. 2H2O), anhidrit (Ca SO4 )
meteorit dan dua dari batuan bulan yang dibawa karbonat - kalsit (CaCO3 ), dolomit [CaMg.(CO 3)2],
astraunot. malachit Cu2(OH)2 CO3.
Kelompok mineral yang terdapat dalam kerak bumi
adalah : khlorida - halit (NaCl), fluorida (Ca F2 )
Dan unsur-unsur asli (native elements), seperti emas
Mineral silikat (Au), perak (Ag), tembaga (Cu) dll.
Hampir tiga perempat bagian dari unsur-unsur
pembentuk kerak bumi adalah silika (Si) dan oksigen
(O), sehingga wajarlah bila 95% volume kerak bumi
terdiri dari kelompok mineral silikat.
Mineral-mineral silikat sangat kompleks, baik susunan
kimia maupun struktur kristalnya. Namun mereka
mempunyai dasar struktur yang sama, yaitu
tetrahedron
silika-oksigen [ (SiO4)4- ]. Ion-ion oksigen (besar)
tersusun membentuk pyramid segi empat dan ion
(Si4+) terletak ditengah, gambar 4.6.
Perbedaan dalam kelompok mineral-mineral silikat
utama adalah pada kombinasi susunan tetrahedra
dalam struktur kristalnya. GAMBAR 4.6 Tetrahedron silika-oksigen (Si O4) adalah dasar
blok bangunan mineral-mineral silikat, yang merupakan mineral
Pada pembentukan mineral dengan komposisi utama (95%) material kerak bumi.
tetrahedra sederhana, ion-ion oksigen mengikat

32
Bab 4 / Batuan dan Mineral

Mineral Pembentuk Batuan Kuarsa, terdapat pada ketiga kelompok utama batuan,
baik batuan beku, sedimen maupun batuan
Batuan terbentuk dari mineral-mineral, yang dikenal metamorfosa. Umumnya bening tidak berwarna,
dengan mineral pembentuk batuan. Pada saat ini di komposisi kimianya Si O2 , mempunyai kilap kaca dan
alam dapat dikenali lebih dari 3000 mineral, yang kekerasannya 7. skala Mohs
terdapat di kerak bumi, dari meteorit dan bulan. Oleh karena terbentuk paling akhir (ingat deret reaksi
Namun yang umum dijumpai dalam batuan sekitar 20 Bowen) maka dalam batuan kristalnya tumbuh
mineral. diantara kristal-kristal feldspar dan mika, sehingga
Beberapa mineral utama pembentuk batuan yang jarang dijumpai sebagai kristal yang sempurna
umum dijumpai dalam batuan-batuan: bentuknya.
1. Batuan beku - feldspar, mika, amfibol, piroksen, Kwarsa merupakan mineral yang sukar terubah oleh
olivin dan kwarsa. proses-proses eksogen, pelapukan atau erosi, sehingga
2. Batuan Sedimen - kwarsa, kalsit, amfibol, sering dijumpai pada batuan sedimen.
lempung, halit, gypsum dan feldspar.
3. .Batuan Metamorf - kwarsa, feldspar, amfibol, Mineral ferromagnesium, merupakan kelompok
piroksen, mika, garnet dan chlorit. mineral mengandung Fe dan Mg dalam perbandingan
tertentu.yang terdiri dari mineral-mineral olivin,
Feldspar, berasal dari bahasa Swedia yang berarti pyroksen, amfibol dan juga biotit, berwarna hijau tua
kristal alamiah. Hampir 50% kerak bumi terdiri dari sampai hitam dan mempunyai berat jenis besar.
kelompok mineral ini. Sangat umum dijumpai dalam
batuan beku, metamorf dan batu pasir. Olivin terbentuk pada suhu tinggi merupakan mineral
Feldspar mempunyai dua arah bidang belah, kilap yang jelas terlihat dalam batuan beku. Komposisinya
(luster) porselein dan kekerasannya 6 skala Mohs. (Mg,Fe)2 SiO4 , berwarna hijau
Dalam kelompok ini dikenal dua tipe utama, yang Piroksen juga terbentuk pada suhu yang tinggi,
dibedakan berdasarkan ion logam yang diikat oleh struktur dalamnya memperlihatkan rantai tetrahedra
tetahedra Si-O nya : Si-O, rumus umum kimianya A,B(Si 3O)2 dimana A
Kalium feldspar K(Si3Al)O8, dalam granit yang dan B merupakan kation-kation.
umumnya berwarna merah muda, dan plagioklas- Umumnya Mg2+, Fe2+, Ca2+, Mn2+, Na1+ dan Al3+ ,
feldspar (Na,Ca)(Si,Al) 3O8, kebanyakan berwarna berwarna hijau tua sampai hitam dan kristalnya sangat
putih. Saat pembentukannya memungkinkan kecil, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
terjadinya substitusi ion Ca terhadap ion Na1+
2+
Amfibol merupakan kelompok mineral, biasanya
sehingga terjadi komposisi kimia yang kerkisar antara terdapat bersama piroksen dan komposisinya mirip
(NaAl Si3O8) sampai (Ca Al2 Si2O8 ). tetapi lebih kompleks, hanya amfibol mengandung ion
hidroksil (OH)-, A2B5(Si4O11)2(OH)2. Pada umumnya A
Mika, mineral kecil, hitam mengkilat. Kelompok ini merupakan salah satu dari Ca 2+, Mg2+ dan Na1+,
mudah dikenali dengan bidang belah searah yang sedangkan B biasanya Mg2+, Fe2+ atau Al3+. Struktur
mudah dibelah. dalamnya terdiri dari dua rantai tetahedra yang
Dua macam mika yang sering dijumpai dalam batuan membuat bentuk kristalnya memanjang. Kelompok ini
adalah biotit K(Mg,Fe)3(Si3Al)O10(OH)2 dan muskovit mempunyai warna hijau sampai hitam dan dua bidang
KAl2(Si3Al)O10(OH)2. Biotit, berwarna coklat tua belah yang tidak saling tegak lurus. Mineral dari
sampai hitam yang disebabkan oleh adanya unsur besi kelompok ini yang banyak dijumpai adalah
(Fe) didalamnya sedangkan muskovit bening (tidak hornblende.
berwarna). Muskovit berasal dari kata muscovy yang
merupakan istilah lama untuk Rusia. Dahulu Rusia Mineral lempung merupakan kelompok mineral,
terkenal penghasil lembaran-lembaran muskovit yang kristalnya sangat kecil, hanya dapat dilihat dan
lebar, dapat dipergunakan sebagai kaca jendela. dibedakan dengan mikroskop, biasanya mikroskop
elektron. Berdasarkan struktur kristal dan variasi

33
Bab 4 / Batuan dan Mineral

komposisinya dapat dibedakan belasan mineral dalam bumi yang tidak dapat kita jangkau. Misalnya
lempung. Mineral lempung terbentuk diatas batuan yang mengandung intan merupakan contoh
permukaan bumi dimana udara dan air berinteraksi batuan yang berasal dari selubung, sedalam 150 km.
dengan mineral silikat, memecahnya menjadi lempung Untuk mengetahui derajat metamofime, yang
dan produk lain dipelajari adalah himpunan mineralnya.

Kalsit dan dolomit adalah mineral-mineral karbonat.


Kalsit berkomposisi CaCO 3 , merupakan bahan utama
batu-gamping. Dapat terjadi dari penguapan langsung
air laut atau melalui binatang, dipisahkan dari air laut,
untuk membuat cangkang atau rumahnya.
Kristalnya tidak berwarna, transparant, atau putih.
Didalam batu-gamping sering mengandung
pengotoran (impurity) menjadikan batugamping
tersebut berwarna abu-abu atau coklat.
Jika kalsit bereaksi dengan larutan magnesium-
karbonat dalam air laut atau air tanah menjadi dolomit
(CaMg. Karbonat).
Kalsit mempunyai tiga bidang belah yang tidak saling
tegak lurus dan kekerasannya 3 skala Mohs.
Dolomit dapat dibedakan dengan kalsit karena tidak
bereaksi dengan HCl, sedangkan kalsit bereaksi. Sifat
ini dipergunakan untuk mengetahui apakah suatu
batuan sedimen mengandung karbonat atau tidak.
Halit dan gypsum merupakan mineral-mineral yang
khas hasil penguapan air laut. Halit ( NaCl ) adalah
garam yang mudah dikenal dengan rasanya,asin,
mempunyai tiga bidang belah yang saling tegak lurus.
Endapan garam sering dijumpai sebagai lapisan dalam
batuan sedimen, yang merupakan sisa air laut yang
terperangkap. Dan karena sifatnya yang higroskopis,
endapan ini bila bersentuhan dengan air tanah akan
mengembang dan membentuk kubah garam.
Gypsum adalah kalsium sulfat dan air (Ca SO 4 2H2O),
tidak berwarna, mempunyai bidang belah searah, kilap
kaca atau sutra (silky) dan terdapat sebagai mineral
tunggal.

Mineral sebagai indikator lingkungan


pembentukan batuan

Mineral mempunyai ciri bagaimana ia terbentuk, yang


memperlihatkan kondisi saat pembentukannya, suhu
dan tekanan. Kondisi pembentukan mineral identik
dengan batuan dimana ia berada. Dengan mempelajari
mineral, dapat diketahui kondisi kimia dan fisika

34

Anda mungkin juga menyukai