GEOLOGI
1. BATUAN
A. BATUAN BEKU
B. BATUAN SEDIMEN
C. BATUAN HASIL AKTIVITAS GUNUNG API.
D. BATUAN METAMORF
2. MINERALOGI
3. STRATIGRAFI
4. STRUKTUR GEOLOGI
A. BIDANG PERLAPISAN
B. SISTEM PERLIPATAN
C. SISTEM SESAR
D. SISTEM KEKAR
DASAR-DASAR GEOLOGI
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Bumi berbentuk hampir
bulat (lonjong) dan berputar pada poros pendeknya. Jari-jari bumi ± 6.370 km.
Bumi terdiri dari benda padat (batuan), benda cair (lautan, sungai, danau) dan
gas (udara). Secara khusus geologi mempelajari unsur bumi yang terdiri dari
benda padat (batuan).
A. BATUAN
Batuan merupakan suatu bentuk padatan alami yang disusun oleh satu
atau lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin.
Kebanyakan batuan terbentuk dari beberapa jenis mineral, dan hanya
beberapa yang disusun oleh satu mineral saja.
Batuan akan memperlihatkan karakteristik komponen penyusun batuan
(disebut tekstur), sedangkan struktur batuan akan memperlihatkan proses
pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan).
Batuan terbentuk dari tiga proses dasar, yaitu pembekuan larutan panas
(magma), sedimentasi (pengendapan) dari rombakan batuan, serta
perubahan fisik dari batuan lain. Proses-proses tersebut akan
menghasilkan tipe batuan yang berbeda-beda. Berdasarkan proses
pembentukannya batuan dapat dikelompokkan sebagai batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
1. BATUAN BEKU
Batuan beku merupakan produk
pembekuan dari magma. Magma
merupakan suatu larutan panas
terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi. Magma muncul
di permukaan bumi melalui
proses erupsi membentuk batuan volkanik atau ekstrusif, atau mengalir
melalui rekahan-rekahan dalam kerak bumi.
Magma: Suatu larutan silikat asal (primer basa) yang mempunyai sifat
mobil, T = 1500 C - 2500 C dan P tinggi. Banyak mengandung unsur-
unsur oksida, Al, K, Na, Ca, Mg, Fe dan gas (volatil).
Sumber Panas Magma:
a. Karena Gesekan
b. Gradient Suhu
c. Kegiatan Radioaktif
d. Kondisi-kondisi lain
DIFERENSIASI MAGMA
Magma dalam proses pembekuannya bergerak kepermukaan bumi
(naik) dan mengalami penurunan temperatur secara normal (perlahan-
lahan). Terjadi proses Diferensiasi Kristalisasi dan Diferensiasi
Assimilasi
1. DIFERENSIASI KRISTALISASI
Merupakan suatu proses pemisahan menjadi beberapa fraksi
dengan komposisi berbeda dan berasal suatu magma yang
homogen.
Prosesnya pada saat magma mengalami penurunan temperatur,
kristal yang terbentuk lebih awal memiliki densitas yang lebih
besar dari larutan magmanya, akan turun kebawah / mengendap,
maka terbentuk dua fraksi yaitu akumulasi kristal yang terbentuk
awal dan Iarutan sisa magma. Larutan sisa magma terus bergerak
dan mengalami penurunan temperatur, maka proses pemisahan
kristal dan sisa magma akan terus berlanjut sampai seluruh
magma sisa membeku semuanya.
2. DIFERENSIASI ASSIMILASI
Magma asal dalam perjalanannya mengalami pembekuan akan
naik dan menerobos batuan sekitarnya, maka dapat terjadi proses
pencampuran (masuknya) dari batuan samping ke dalam magma
asal, sehingga dapat merubah komposisi magma asal.
B. BATUAN SEDIMEN
Karena adanya perubahan iklim (panas, dingin, kering, hujan) dan
reaksi dengan zat-zat lain yang ada di permukaan bumi, maka batuan
yang ada di permukaan bumi dapat terombak sehingga menjadi tidak
kuat dan kompak lagi. Akibatnya batuan tersebut akan mudah tererosi
dan berpindah (ter-transport) oleh aliran air.
Secara umum proses-proses penghancuran pada bagian yang tinggi
(lapuk, longsor, dan erosi), proses-proses pengangkutan oleh media
air, serta proses-proses pengendapan (sedimentasi) pada bagian yang
lebih rendah atau tenang (danau, sungai, lembah, rawa, dan laut),
selalu berlangsung di muka bumi. Proses-proses tersebut berlangsung
jutaan tahun sampai terjadi pengerasan sehingga membentuk batuan-
batuan sedimen yang kompak (batupasir, batulanau, batulempung,
breksi, batugamping, dll).
Sketsa proses-proses pembentukan batuan sedimen
Ada bahan lain yang tidak dapat disebut sebagai mineral, misalnya: Opal
(SiO2) karena amorf, Batubara (C) karena merupakan bahan organic, Air
(H2O) karena bukan benda padat.
Mineral dapat merupakan bahan berharga / bahan tambang seperti: Bornit
(Cu5FeS4) dan Kalkopirit (CuFeS4) merupakan bijih tembaga, Hematit
(Fe2O3) merupakan bijih besi.
Mineral dapat merupakan pengotor bahan tambang (dibuang), misalnya:
Kuarsa (SiO2) pada tambang timah.
3. STRATIGRAFI
Secara umum stratigrafi diartikan sebagai suatu kesatuan ciri batuan yang
berbeda dengan di atas dan di bawahnya. Stratum dibatasi dari stratum
lainnya oleh bidang perlapisan atau ciri-ciri lain yang membedakannya dari
yang berbatasan. Penggolongan batuan berdasarkan lapisan-lapisan
batuan di bumi menjadi satuan-satuan batuan berdasarkan ciri-ciri
litologinya disebut dengan litostratigrafi.
Beberapa konsep stratigrafi yang perlu diketahui antara lain:
1. Superposisi (Steno, 1669), yaitu lapisan yang lebih muda selalu
berada di atas lapisan batuan yang lebih tua.
2. Kedataran (Steno, 1669), yaitu susunan lapisan yang
kedudukannya tidak horizontal berarti telah mengalami proses
geologi lain setelah pengendapannya.
3. Kesinambungan (Steno, 1669), yaitu pada dasarnya batas hasil
suatu pengendapan berupa bidang perlapisan akan menerus
sampai penyebab kejadiannya menghilang pada suatu tempat.
B. SISTEM PERLIPATAN
Karena aktivitas tektonik, lapisan batuan sedimen yang relatif elastis
akan mengalami tekanan yang tinggi dan terlipat, dan membentuk
sistem sinklin - antiklin. Pada sistem perlipatan maka lapisan batuan
yang tadinya mendatar akan berubah posisinya menjadi miring dengan
sudut kemiringan (dip) dan jurus (strike) yang bervariasi.
C. SISTEM SESAR
Sesar atau patahan (fault) adalah suatu bidang yang terbentuk karena
kekuatan batuan tidak dapat menahan lagi tekanan / beban yang ada
sehingga akhirnya batuan tersebut patah. Setelah terjadinya sesar
tersebut, kedua bagian yang tadinya berhubungan dapat bergeser
naik, turun, atau bergeser secara mendatar.
Sesar yang terbentuk karena proses tektonik yang kuat umumnya tidak
berdiri sendiri (tunggal), tetapi akan menghasilkan sesar-sesar lain
yang lebih kecil di sekitarnya sehingga dapat membentuk suatu sistem
sesar yang kompleks.
Sketsa beberapa tipe sesar tunggal