VOLKANISME
campuran kristal-kristal dan cairan (sering Percobaan di laboratorium ,dalam kondisi tertentu
dibayangkan sebagai lelehan). suhu magma dapat mencapai 1400 0C.
Komposisi
Sejumlah kecil gas (0.2 sampai 3% berat) terlarut Pengaruh silika terhadap viskositas
dalam magma, meskipun dalam jumlah yang sngat
kecil, namun sangat mempengaruhi sifat magma. Anion SiO44— yang terdapat dalam mineral silikat,
Gas terbanyak (lebih dari 98%) yang dikeluarkan terdapat juga dalam magma. Seperti halnya dalam
gunung api disamping gas-gas lainnya adalah uap air mineral, anion-anion ini berpolimer dengan
bersaman dengan karbon dioksida. Gas lainnya, mengambil oksigen. Tidak seperti dalam mineral
nitrogen,chlorine, sulfur dan argon yang jarang ada, silikat, anion dalam magma membentuk kelompok-
dalam jumlah lebih dari 1 persen. kelompok rantai, lembar (sheet), dan jaringan
(network) yang bentuknya tidak beraturan.
Suhu Jika jumlah rata-rata silikat tetrahedra dalam
kelompok polimer membesar, maka magmanya
Suhu magma sulit diukur, tetapi kadang-kadang dapat menjadi lebih kental, atau sukar mengalir, mendekati
dilakukan pada saat gunung api erupsi. Oleh karena padat.
berbahaya pengukuran dilakukan dari jarak jauh. Jumlah tetrahedra dalam kelompok, tergantung pada
Pengukuran di gunung Kilauea dan Visuvius (Itali) kandungan silika dalam magma. Makin tinggi
menghasilkan suhunya antara 1000 0 sampai 12000C. kandungan silikanya makin besar kelompok
polimernya.
152
BAB 16 / VOLKANISME
Oleh karena itu magma riolitik selalu lebih kental dari kepundan dan mengalir kebawah lereng. Karena
pada magma basaltik, dan magma andesitik bagian atas kehilangan panas dengan cepat,
kekentalannya diantara keduanya. terbentuklah kerak dipermukaan. Dibawahnya, lava
cair tetap mengalir kebawah sepanjang alur-alur. Lava
cair ini dapat mengalir sampai jauh dari sumbernya.
Karena tertutup kerak diatasnya, panasnya tidak
ERUPSI MAGMA keluar. Ketika magma mendingin dan kehilangan gas
yang terlarut lava menjadi kental dan sifat alirannya
Magma, seperti cairan lainnya kepadatannya lebih berubah. Lava yang semula sangat cair membentuk
rendah dari pada batuan padat, yang merupakan asal pahoehoe tipis, tetapi karena kenaikan viskositasnya,
magma. Oleh karena itu, setelah terbentuk, magma geraknya menjadi lambat, dan lava yang sangat kental
yang densitasnya rendah akan berusaha mendorong berubah menjadi aliran aa, yang sangat lambat. Jadi,
keatas pada batuan yang menutupinya, yang selama erupsi noneksplosif, tipe Hawaii, dapat
densitasnya lebih tinggi dan perlahan-lahan bergerak terbentuk kerucut spatter (spatter cone), pahoehoe dan
keatas. Tentunya ada tekanan terhadap massa magma aa dari lava golongan yang sama.
yang naik, karena beban batuan diatasnya. Jika lava basaltik mendingin dan viskositasnya naik,
Tekanannya sebanding dengan kedalamannya. Saat gelembung-gelembung gas sulit untuk bebas (keluar).
magma naik keatas, tekanannya haruslah turun. Ketika akhirnya lava membeku manjadi batuan,
Tekanan mengontrol gas yang dapat larut dalam gelembung-gelembung yang terbentuk terakhir
magma, lebih banyak terlarut pada tekanan tinggi, dan terperangkap dan bentuknya tercetak. Lubang-lubang
sedikit pada tekanan rendah. Gas terlarut dalam gelembung ini disebut vesicles,dan tekstur batuan
magma yang naik, mirip dengan gas dalam CocaCola beku dengan vesicles ini disebut vesicular.
didalam botol. Saat botol dibuka, tekanan dalam botol Lubang-lubang pada basalt vesikular kemudian dapat
jatuh (turun drastis), dan gas akan keluar dari larutan terisi oleh kwarsa, kalsit atau beberapa mineral lain
dalam bentuk gelembung-gelembung. Gas yang yang diendapkan air tanah yang terpanaskan. Vesicles
terlarut dalam magma yang naik juga akan keluar dan yang terisi mineral sekunder disebut amigdaloid
membentuk gelembung. Apa yang terjadi dengan (amigdules).
gelembung yang terbentuk ditentukan oleh viskositas
cairan.
Erupsi eksplosif
153
BAB 16 / VOLKANISME
bagaimanapun juga harus keluar, dan makin tinggi menyemburkan (ejected) keatas dengan dahsyat
viskositas, makin besar kemungkinan gas yang bebas campuran pekat (dense) gas panas dan terfra.
menyebabkan erupsi eksplosif. Campuran yang panas, turbulens dengan sangat cepat
naik ke udara yang lebih dingin diatas lubang
Piroklastik dan Tefra (tephra) kepundan, mambentuk kolom erupsi yang tinggi,
sampai 45 km dalam atmosfir. Kolom yang
Dalam bab 5 telah disinggung bahwa piroklastik mengapung naik ini didorong oleh energi panas yang
mempunyai tekstur tersendiri. dilepaskan piroklast yang baru terbentuk.
Fragmen batuan yang tersembur (ejected) saat erupsi Pada ketinggian dimana densitas material dalam
gunung api disebut pyroclast. Batuan yang terbentuk kolom sama dengan atmosfir disekitarnya, kolom
darinya dinamakan batuan piroklastik. Dan endapan mulai menyebar lateral membentuk awan seperti
piroklast umumnya disebut tefra, istilah Yunani bentuk cendawan.
(Aristoteles) untuk abu. Istilah tefra dipergunakan Saat awan erupsi mulai terbawa angin atmosfir atas,
untuk semua piroklast yang jatuh kepermukaan (air partikel-partikel jatuh dan terakumulasi dipermukaan
borne), termasuk fragmen-fragmen yang baru tanah sebagai endapan tefra. Pada erupsi letusan luar
terbentuk hasil pembekuan magma, seperti halnya biasa (exceptional explosive), tefra dapat tersebar
dengan pecahan batuan lama. Dan juga termasuk satu- sampai jarak 1500 km atau lebih. Beberapa kolom
satu piroklast yang jatuh langsung ke permukaan tanah erupsi mencapai ketinggian sedemikian besarnya
serta yang bergerak diatas tanah sebagai aliran yang sehingga angin pada tingkat atas mampu mentransport
panas. debris halus dan gas kaya akan belerang keseliling
Untuk mendiskripsi ukuran tefra dipergunakan istilah dunia. Polusi atmosfir semacam ini menhalangi
bomb, lapili, dan abu (ash), tabel 16.1. Pengertian abu masuknya energi matahari yang menyebabkan suhu
dalam tefra bukanlah sisa pembakaran, tetapi material rata-rata permukaan daratan turun sebesar 10C selama
sangat halus yang dikeluarkan gungung-api. setahun atau lebih. Dan refraksi sinar matahari oleh
partikel-partikel di atmosfir menyebabkan anehnya
warna pada sunset.
TABEL 16.1 Ukuran besar butir material tefra dan
batuan yang terbentuk setelah terkonsolidasi.
Aliran Piroklastik
Tefra Garis tengah Batuan
Aliran tefra yang panas dan sangat mobil yang
piroklastik
bergerak cepat menuruni lereng gunung api saat erupsi
(Material lepas) partikel (mm) (terkonsolidasi)
utamanya dinamakan aliran piroklastik. Ini merupakan
salah satu bentuk bencana erupsi gunung api yang
Bomb >256 Aglomerat
mematikan. Analisis aliran piroklastik di dunia
Lapili 2 - 64 Tuf lapili memperlihatkan bahwa aliran ini dapat mencapai 100
Abu <2 Tuf abu km dari pusat erupsi dan kecepatannya sampai 700
(volkanik) km/jam. Aliran piroklastik semacam ini dapat
disebabkan gravitasi atau runtuhan erupsi (explosive
collaps) massa lava panas dekat puncak gunung api
Kolom Erupsi dan Tefra jatuhan yang menghasilkan massa cairan sangat pekat dari
blok-blok, lapili, abu dan gas-gas yang menghambur
Letusan terbesar dan dahsyat (violent) berasosiasi kebawah. Endapannya yang terpilah buruk ini
dengan magma kaya akan silika serta kandungan gas dinamakan ignimbrite.
terlarut yang sangat besar. Saat magma yang naik Aliran piroklastik ini dapat pula disebabkan oleh
mencapai permukaan, dekompresi yang cepat runtuhnya sebagian atau seluruh kolom erupsi secara
menyebabkan gas-gas yang terlarut mengembang dan menerus.
154
BAB 16 / VOLKANISME
Letusan Lateral (Lateral Blasts) Loa, Mauna Kea, dan Kilauea. Puncak Mauna Loa,
setinggi hampir 4000 meter diatas permukaan laut,
Ketika magma bergerak naik keatas, mendorong yang sebenarnya belum setengah dari tubuh
sebagian kerucut atas gunung api hingga roboh. gunungnya, karena dasarnya terletak di lantai samudra
Dengan runtuhnya sebagian kerucut, gas yang terlarut Pasifik, 6000 meter dibawah muka air laut. Panjang
mengalami dekompresi secara cepat dan menghasilkan tiang lava gunung ini hampir 10.000 meter, sehingga
ledakan kuat dan menghembuskan campuran serbuk gunung Mauna Loa jauh lebih besar dari Mt. Everest,
batuan dan gas panas kesamping. Letusan kesamping baik tingginya maupun total volumenya, dan
ini berkecepatan setaraf dengan kecepatan suara, merupakan gunung terbesar di bumi.
menghanguskan semua yang dilaluinya pada areal Karakteristik gunung api perisai adalah terbentuk oleh
yang luas. erupsi lava basaltik.
Tipe Gunung-api
Kerucut tefra
Dalam geologi dikenal tiga tipe gunung-api. Tiap tipe (tephra cone / cynder cones)
dicirikan oleh bentuk dan meterial yang
membentuknya. Pada awal pembentukan gunung api, Gunung api riolitik dan andesitik cenderung
lava atau tefra dibawa kepermukaan melalui ‘saluran memuntahkan (eject) sejumlah besar tefra. Ketika
pemasok’ (feeder conduit), yang umumnya berbentuk materialnya turun seperti hujan kepermukaan tanah,
silindris, seperti pipa saluran. Ujung saluran dimana sebuah kerucut tefra terbentuk. Kemiringan lerengnya
lava dan tefra keluar dinamakan kepundan gunung tergantung dari besarnya tefra. Abu halus akan
api (volcanic vent). Erupsi yang terjadi kemudian membentuk lereng sekitar 30 0 sampai 350, sedangkan
dapat melalui saluran samping yang merupakan lapili rata-rata sekitar 25 0.
cabang dari saluran utama atau rekahan-rekahan Gradasi volume material yang jatuh menjauhi
memanjang, danamakan fissures. kepundan membuat lereng yang lebih landai dekat
dasar kerucut. Gunung api tipe ini besarnya sangat
Gunung api perisai bervariasi, pada umumnya merupakan tipe terkecil.
Beberapa hanya berbentuk bukit dengan ketinggian
Beberapa gunung api mempunyai bentuk yang sangat puluhan meter, dan yang terbesar adalah Paricutin di
luas, berlereng landai yang terbentuk oleh tersusunnya Mexiko, sampai 400 meter tingginya.
lava yang encer. Lava semacam ini dapat mengalir
sampai jauh kebawah pada lereng landai, dan Gunung api strato
membentuk lapisan-lapisan tipis yang tebalnya hampir
sama. Tumpukan lapisan lava ini membentuk gunung Gunung api besar dan berumur panjang, pada
api perisai, karena bentuknya mirip perisai yang umumnya yang berkomposisi andesitik, erupsinya
terletak diatas tanah, gambar 16.1. berupa kombinasi aliran lava dan tefra. Kombinasi
Lava yang keluar dari pusat erupsi, karena cair, aliran lava dan tefra secara periodik memberikan
mengalir kesegala arah di daratan atau lantai samudra, kesan berlapis dalam tubuh gunung api ini, oleh
dan tidak dapat mengumpul membentuk kerucut yang karena itu dinamakan gunung api strato, strata berarti
lerengnya terjal. Tumpukan aliran-aliran lava ini lapisan. Sering pula dinamakan gunung api komposit.
memperbesar ukuran gunung dan terakumulasi Volume tefra yang di erupsikan dapat sama atau lebih
membentuk suatu struktur kubah yang lerengnya besar dari lava, yang tidak demikian dengan gunung
landai. Hawaii, Tahiti, Samoa, Galapagos, dan banyak api perisai dan kerucut tefra. Pada tipe perisai tefra
kepulauan samudra (oceanic islands) lainnya adalah yang dihembuskan sangat sedikit, dan pada kerucut
bagian atas gunung api perisai yang sangat besar. Di tefra, bukan tidak ada, tetapi volume lava yang
Hawaii terdapat tiga puncak yang terpisah, Mauna dikeluarkan sedikit sekali. Kerucut gunung api strato,
155
BAB 16 / VOLKANISME
GAMBAR 16.1 Tipe=tipe Gunung api (A) Tipe gunung-api Perisai (Shield cone), (B) Tipe Kerucut tefra (Cynder cone), dan
(C) Tipe gunung api Strato (Composite cone), (Allan Ludman, 1982).
156
BAB 16 / VOLKANISME
157
BAB 16 / VOLKANISME
158
BAB 16 / VOLKANISME
GAMBAR 16.2 Gunung-api aktif terkonsentrasi sepanjang batas lempeng. Volkanisme basaltik dan intrusi dangkal semua
terdapat sepanjang punggungan samudra, dimana lempeng-lempeng saling menjauhi. Kecuali Islandia dan beberapa 159
pulau-pulau kecil, aktivitas volkaniknya pada pusat pemekaran tersembunyi dibawah laut. Dan sangat nyata bahwa
aktivitas volkanik terdapat dalam rangkaian gunung api andesitik yang terbentuk diatas zona subduksi, pada batas
lempeng konvergen, termasuk Ring of Fire sekeliling samudra Pasifik dan gunung api Mediteran dan Timur Dekat.
Volkanisme interplate umumnya terdapat di Pasifik, dimana pergerakan lempeng diatas hot spot dalam mantel
menghasilkan kepulauan volkanik dan sea mounts (Hamblin, 1989).
BAB 16 / VOLKANISME
160
BAB 16 / VOLKANISME
Studi plateau basalt kepulauan pada tepi lempeng yang tertabrak (overide),
sejajar palung. Contoh yang khas bagi pola volkanik
Dimana pusat pemekaran lewat bawah benua, kerak ini adalah Jepang, kepulauan Aleutian, dan kepulauan
beuanya terpisah (split), dan biasanya sejumlah besar Philippina. Bila ada benua pada batas batas aktif yang
basalt terekstrusi dan menyebar luas dekat sistem tertabrak, berkembang aktivitas volkanik yang sama
pemekaran. Banjir esar lava ini mengisi dataran dalam rangkaian pegunungan. Contohnya pegunungan
rendah dan depresi-deprssi yang ada, dan kemudian Andes di Amerika Selatan. Dalam dua kasus ini jelas
dengan pengangkatan kerak, tererosi menjadi plateau hubungan antara volkanisme dan batas lempeng
basalt. Karena itu endapannya dinamakan banjir basalt konvergen.
(flood basalt) atau plateau basalt. Contohnya di Tipe volkanisme sepanjang zona subduksi, agak
Brazilia Selatan, lebih dari 1 juta km kubik basalt berbeda dengan erupsi basalt melalui rekahan yang
terekstrusi dalam waktu geologi relatif singkat (10 juta mencirikan pusat pemekaran.
tahun). Banjir serupa terjadi di Plateau Decan, India, Magma yang terbentuk pada zona subduksi umumnya
Plateau Ethiopia, Afrika, Columbia Plateau, Amerika magma andesitik, yang lebih kaya akan silika dari
Barat, Siberia, Rusia, Greenland, Antarktika dan pada basalt, sehingga lebih kental (viscous). Gas yang
Irlandia Utara. terperangkap tidak dapat keluar dengan mudah.
Plateau basalt dipercaya mencerminkan tingkat awal Komposisi ini mengakibatkan erupsi ledakan
dari pemekaran benua dan melengkapi bukti langsung (explosive eruption) yang dahsyat dari lubang
dari wujud aktivitas volkanik sepanjang batas lempeng kepundan (central vent). Biasanya menghasilkan
divergen. aliran abu, gunung api strato dan kaldera.
Gambar 16.4 memperlihatkan peta benua-benua
bagian selatan yang dulu terpisah mulai masa Pembentukan magma
Mesozoikum. Plateau basalt berada pada sepanjang pada batas konvergen
sistem pemekaran yang kemudian berkembang
menjadi punggungan samudra. Pada batas lempeng konvergen, magma terbentuk dari
Satu kesimpulan dari studi ini adalah bahwa cara pelelehan parsial basalt dan sedimen yang terakhir
(style) aktivitas volkanik sepanjang batas lempeng pada kerak samudra saat menunjam (plunge) secara
divergen terutama merupakan ekstrusi lava basaltik diagonal kedalam astenosfir yang panas, gambar 16.5.
sepanjang rekahan-rekahan. Cairan lava mengalir dari Perihal untuk lebih memahami aktivitas volkanik
rekahan besar-kecil (cracks and fissures) pada zona dalam zona ini adalah komposisi magma yang
pemekaran dan cenderung menyebar secara lateral dihasilkan oleh peleburan parsial kerak samudra
dari pada membentuk gunung api tinggi. basaltik. Litosfir turun kedalam zona subduksi, secara
Ekstrusi dibawah laut membentuk lava bantal, dan gradual mengalami peningkatan panas, dan mulai
didarat membentuk banjir aliran lava aa atau meleleh. Material yang mua-mula meleleh adalah
pahoehoe. lapisan sedimen yang kaya
Pusat pemekaran adalah tempat-tempat utama
volkanisme ekstrusif di dunia.
161
GAMBAR 16.4 Plateau-plateau basalt yang besar
terdapat dekat dengan batas benua (continental margins),
yang diperkirakan mempresentasikan ekstrusi-ekstrusi
yang berhubungan dengan permulaan (initial stage)
pemekaran benua (Hamblin, 1989).
BAB 16 / VOLKANISME
162
GAMBAR 16.5 Pembentukan magma pada batas-batas lempeng konvergen mula-mula akibat pemanasan yang lambat
basalt-basalt dan sedimen samudra saat lempeng yang turun menyusup kedalam astenosfir yang panas. Pada kedalaman
yang kritis, terjadi pelelehan parsial pada slab litosfir samudra. Pelelehan ini menghasilkan magma andesitik, yang
bergolak naik membentuk batolit-batolit granitik atau batuan-batuan volkanik busur kepulauan.
(Hamblin, 1989).
BAB 16 / VOLKANISME
163