Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA


STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY
NAMA

: LULIANA

NIM

: 03071381419074.

KELAS

: TEKNIK GEOLOGI 2014 KAMPUS PALEMBANG

Mata Kuliah/Kode
Jumlah Beban Studi
Pertemuan keTanggal
Pokok Bahasan
Pengajar

: Petrologi Batuan Beku dan Metmorf


: 3 SKS
:2
: 21 Agustus 2015
: Magma
: Dr. Ir. Endang Wiwik DH, M.Sc.

MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUAN

MAGMA
1. Pengertian magma
Magma [dari bahasa Yunani , paste] adalah cair batu yang ditemukan di bawah
permukaan bumi, dan mungkin juga ada di lain planet terestrial. Selain batuan cair, magma
mungkin juga mengandung ditangguhkan kristal dan gelembung gas. Magma sering
terkumpul dalam kamar magma di dalam gunung berapi. Magma mampu intrusi ke batu
yang berdekatan, ekstrusi ke permukaan sebagai lava, dan peledak ejeksi sebagai tephra
untuk membentuk batuan piroklastik. Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di
dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika
bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada
dalam tekanan tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi
dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi. Hasil letupan gunung berapi ini
mengandung larutan gas yang tidak pernah sampai ke permukaan bumi. Magma terkumpul
dalam kamar magma yang terasing di bawah kerak bumi dan mengandung komposisi yang
berlainan menurut tempat magma itu didapati.
2. Komposisi magma
Magma adalah zat cair-liat pijar yang merupakan senyawa silikat dan ada di bawah kondisi
tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi (kerak atau mantel). Magma yang muncul di
permukaan Bumi berasal dari Mantel. Di permukaan Bumi, magma membeku dan
membentuk batuan yang disebut sebagai batuan beku atau igneous rock. Oleh karena itu,
magma secara sederhana sering didefinisikan sebagai batuan cair atau molten rock. Pada

kenyataannya magma memiliki densitas lebih kecil daripada batuan di sekitarnya, sehingga
magma cenderung naik ke atas menuju permukaan. Suhu magma sangat tinggi dan
keberadaannya sangat jauh di dalam Bumi, sehingga kita tidak dapat mengambil sampel
magma dan kemudian mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh karena itu,
untuk mengetahui komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari
batuan beku yang berasal dari magma yang membeku.
Unsur-unsur utama (total 98.03%) penyusun magma: Oksigen (O-2) 45.20%, Silikon
(Si+4) 27.20%, Aluminium (Al+3) 8.00%, Besi (Fe+2,+3) 5.80%, Kalsium (Ca+2) 5.06%,
Magnesium (Mg+2) 2.77%, Sodium (Na+1) 2.32% dan Potassium (K+1) 1.68%
Magma tersusun atas senyawa kimia berupa unsur oksida seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3,
FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5, fraksi-fraksi gas berupa gas CH4, CO2,
HCl, H2S, SO2, serta unsur-unsur minor seperti Rb, Ba, Sr, Ni, CO, V, Li, Cr, S dan Pb.
Secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih dari 50 % berat magma.
Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat magma, dan sisanya Na2O,
K2O, TiO2dan H2O menyusun 6 % berat magma. Magma yang sampai ke permukaan
bumi dan mengalami kontak dengan udara dan suhu yang tepat untuk magma dapat
membeku membentuk kristal mineral yang nantinya menjadi penyusun batuan. Batuan ini
disebut batuan beku yang kaya dengan kandungan silika. Kemudian karena ada faktor suhu
(T), tekanan (P) dan faktor lainnya maka dari batuan beku akan terbentuk batuan metamorf
dan sendimen, sehingga dapat dikatakan bahwa magma adalah sumber pembentuk batuan.
Proses pembentukan batuan dari pendinginan magma inilah yang nantinya dibahas di Deret
Reaksi Bowen.
3. Proses Terbentuknya Magma
Magma kompleks fluida temperatur tinnggi zat. Temperatur dari sebagian besar magma
berada dikisaran 700 C hingga 1300 C (atau 1300 F hingga 2400 F),tapi sangat
jarang carbonite dapat mencair sedingin 600 C, dan komatiite mencair mungkin sepanas
1600 C. sebagian besar adalah silikat solusi. Lingkungan dari pembentukan dan
komposisi magma biasanya berkorelasi. Lingkungan meliputi zona subduksi, kontinental
zona retak, mid-oceanic ridges, dan hotspot, beberapa di antaranya ditafsirkan sebagai
mantel bulu. Meskipun ditemukan luas seperti locales, sebagian besar dari kerak bumi dan
mantel tidak cair. Sebaliknya, sebagian besar Bumi mengambil bentuk rheid, suatu bentuk
padat yang dapat bergerak atau ubahlah di bawah tekanan. Magma, seperti cair, bentuk
preferentially suhu tinggi, tekanan lingkungan yang rendah dalam beberapa kilometer dari

permukaan bumi.
Dalam siklus batuan dicantumkan bahwa batuan beku bersumber dari proses pendinginan
dan penghabluran lelehan batuan didalam Bumi yang disebut magma. Magma adalah suatu
lelehan silikat bersuhu tinggi berada didalam Litosfir, yang terdiri dari ion-ion yang
bergerak bebas, hablur yang mengapung didalamnya, serta mengandung sejumlah bahan
berwujud gas. Lelehan tersebut diperkirakan terbentuk pada kedalaman berkisar sekitar 200
kilometer dibawah permukaan Bumi, terdiri terutama dari unsur-unsur yang kemudian
membentuk mineral-mineral silikat.
Magma dalam kerak Bumi dapat terbentuk sebagai akibat dari perbenturan antara 2 (dua)
lempeng litosfir, dimana salah satu dari lempeng yang berinteraksi itu menunjam dan
menyusup kedalam astenosfir. Sebagai akibat dari gesekan yang berlangsung antara kedua
lempeng litosfir tersebut, maka akan terjadi peningkatan suhu dan tekanan, ditambah
dengan penambahan air berasal dari sedimen-sedimen samudra akan disusul oleh proses
peleburan sebagian dari litosfir (gambar berikut):

Sumber magma yang terjadi sebagai akibat dari peleburan tersebut akan menghasilkan
magma yang bersusunan asam (kandungan unsur SiO2 lebih besar dari 55%). Magma yang
bersusunan basa, adalah magma yang terjadi dan bersumber dari astenosfir. Magma seperti
itu didapat di daerah-daerah yang mengalami gejala regangan yang dilanjutkan dengan
pemisahan litosfir.
4. Klasifikasi Magma
magma berdasarkan susunan mineralnya adalah:
- Magma asam (granitis): magma yang banyak mengandung kuarsa (SiO3) dan berwarna
-

terang.
Magma basa (basaltis): magma yang banyak mengandung besi dan magnesium dan

berwarna gelap.
Magma pertengahan (andesit): magma yang mengandung kuarsa, besi, dan magnesium
seimbang dan berwarna kelabu gelap.

Klasifikasi tipe magma lainnya :

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

1. Berdasarkan kandungan gas Rendah,menengah,tinggi.


2. Hipomagma : bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas
(undersaturated)

dan

dapat

terbentuk

pada

tekanan

yang

besar

Rendah,menengah,tinggi.
3. Piromagma : jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan
kenampakan membusa
4. Epimagma : miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum
dierupsikan
5. Berdasarkan Genesa Peleburan magma,interaksi antar lempeng.
6. Magma hybrid : Dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah
(unrelated) bercampur membentuk magma baru
7. Magma sintetik : Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.Proses
pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat
merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain
melebur juga mengubah komposisi magma.

8. Evolusi Magma
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebegai
berikut :
- Hibridasi : Pembentukan magma baru karena pencampuran dua magma yang berlainan
-

jenisnya.
Sinteksis :Pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping.
Anateksis : Proses pambentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang
sangat besar.
Dari magma dengan kondisi tertentu ini selanjutnya mengalami differensiasi magma.
Diferensiasi magma ini meliputi semua proses yang mengubah magma dari keadaan
awal yang homogen dalam skala besar menjadi masa batuan beku dengan komposisi

yang bervariasi.
Proses-proses diferensiasi magma meliputi :
Fragsinasi ialah pemisahan kristal dari larutan magma,karena proses kristalisasi
berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat
mengikuti perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama

karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba.
Crystal Settling/Gravitational Settling adalah pengendapan kristal oleh gravitasi dari
kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperkaya magmapada bagian dasar

waduk. Disini mineral silikat berat akan terletak dibawah mineral silikat ringan.
Liquid Immisibility ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah

menjadi larutan yang masing-masing akan membeku membentuk bahan yang


-

heterogen.
Crystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium yang

akan memperkaya magma pada bagian atas dari waduk magma.


Vesiculation adalah proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2,
SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu naik kepermukaan membentuk gelembung-gelembung

gas dan membawa serta komponen volatile Sodium (Na) dan Potasium(K).
Difussion ialah bercampurnya batuan dinding dengan magma didalam waduk magma
secara lateral.

9. Viskositas magma
Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir. Cairan dengan
viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk mengalir dari pada cairan
dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan magma. Viskositas magma
ditentukanolehkandunganSiO2dantemperaturmagma.MakintinggikandunganSiO2
maka makin rendah viskositasnya atau makin kental. Sebaliknya, makin tinggi
temperaturnya,makinrendahviskositasnya.Jadi,magmabasaltiklebihmudahmengalir
daripada magma andesitik atau riolitik. Demikian pula, magma andesitik lebih mudah
mengalirdrripadamagmariolitik.
10. Kristalisasimagma
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakanteknikpemisahankimiaantarabahanpadatcair,dimanaterjadi perpindahan
massa(masstransfer)darisuatzatterlarut(solute)daricairanlarutankefasekristalpadat.
Proses Kristalisasi Magma,Karena magma merupakan cairan yang panas, maka ionion
yangmenyusunmagmaakanbergerakbebastakberaturan.Sebaliknyapadasaatmagma
mengalamipendinginan,pergerakanionionyangtidakberaturaniniakanmenurun,dan
ionionakanmulaimengaturdirinyamenyusunbentukyangteratur.Prosesinilahyang
disebut

kristalisasi.

Pada proses ini yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ionion akan saling
mengikatsatudenganyanglainnyadanmelepaskankebebasanuntukbergerak.Ionion
tersebutakanmembentukikatankimiadanmembentukkristalyangteratur.Padaumumnya
materialyangmenyusunmagmatidakmembekupadawaktuyangbersamaan.Kecepatan

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY


pendinginanmagmaakansangatberpengaruhterhadapproseskristalisasi,terutamapada
ukuran kristal. Apabila pendinginan magma berlangsung dengan lambat, ionion
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya, sehingga akan menghasilkan
bentukkristalyangbesar.Sebaliknyapadapendinginanyangcepat,ioniontersebuttidak
mempunyaikesempatanbagiionuntukmembentukkristal,sehinggahasilpembekuannya
akanmenghasilkanatomyangtidakberaturan(hablur),yangdinamakandenganmineral
gelas(glass).
Pada saat magma mengalami pendinginan, atomatom oksigen dan silikon akan saling
mengikatpertamakaliuntukmembentuktetrahedraoksigensilikon.Kemudiantetahedra
tetahedraoksigensilikontersebutakansalingbergabungdandenganionionlainnyaakan
membentukintikristaldanbermacammineralsilikat.Tiapintikristalakantumbuhdan
membentukjaringankristalinyangtidakberubah.Mineralyangmenyusunmagmatidak
terbentukpadawaktuyangbersamaanataupadakondisiyangsama.Mineraltertentuakan
mengkristal pada temperatur yang lebih tinggi dari mineral lainnya, sehingga kadang
kadangmagmamengandungkristalkristalpadatyangdikelilingiolehmaterialyangmasih
cair.Komposisi dari magma dan jumlah kandungan bahan volatil juga mempengaruhi
proses

kristalisasi.

Karena magma dibedakan dari faktorfaktor tersebut, maka penampakan fisik dan
komposisimineralbatuanbekusangatbervariasi.Darihaltersebut,makapenggolongan
(klasifikasi) batuan beku dapat didasarkan pada faktorfaktor tersebut di atas. Kondisi
lingkungan padasaat kristalisasi dapat diperkirakandari sifatdan susunandari butiran
mineralyangbiasadisebutsebagaitekstur.Jadiklasifikasibatuanbekuseringdidasarkan
pada tekstur dan komposisimineralnya. Jenis Kristalisasi Berdasarkan Proses Utama
Dipandangdariasalnya,kristalisasidapatdibagimenjadi3prosesutama:
- Kristalisasi dari larutan ( solution ) : merupakan proses kristalisasi yang umum
dijumpai di bidang Teknik Kimia : pembuatan produkproduk kristal senyawa
anorganikmaupunorganicsepertiurea,gulapasir,sodiumglutamat,asamsitrat,garam
-

dapur,tawas,ferosulfatdll.
Kristalisasidarilelehan(melt):dikembangkankhususnyauntukpembuatansilicon
single kristal yang selanjutnya dibuat silicon waver yang merupakan bahan dasar
pembutanchipchipintegratedcircuit(IC).ProsesPrillingataupungranulasisering
dimasukkandalamtipekristalisasiini.

KristalisasidarifasaUap:adalahprosessublimasidesublimasidimanasuatusenyawa
dalam fasa uap disublimasikan membentuk kristal. Dalam industri prosesnya bisa
meliputibeberapatahapanuntuk.

Contoh Batuan dan Sifat Petrografinya

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Magma. https://id.wikipedia.org/wiki/Magma (26 Agustus 2015)
Anonim. 2010. Klasifikasi magma, http://cometo5uccess.blogspot.com/ ( 26 Agusutus
215)
Anonim. 2009. buku panduan praktikum petrologi 2009/2010 Prodi. Teknik Geologi,
UPN "Veteran". Yogyakarta.
Anonim. 2007. Magma. http://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.html (26 Agustus
2015)
Anonim. 2011. Kristalisasi magma. http://dunia-atas.blogspot.com/2011/05/kristalisasimagma.html (26 Agustus 2015)
Arriqo.
2014.
Magma
dan

peranannya

dalam

siklus

batuan.

http://arriqofauqi.blogspot.com/2014/07/magma-dan-peranannya-dalam-siklusbatuan_12.html (25 Agustus 2015)


Yudhi. 2010. Terjadinya magma. https://yudhipri.wordpress.com/2010/11/03/prosesterjadinya-magma/ ( 26 Agusutus 215)

Anda mungkin juga menyukai