BAB mengklasifikasi
15 perlu memperhatikan banyak faktor
Faktor geografi misalnya, antara benua dan samudra,
PEMBENTUKAN
PEGUNUNGAN
Pegunungan lipatan,
Pegunungan lipatan merupakan sistem pegunungan Himalaya dan jalur Cordilera, termasuk Rocky
yang paling besar dan kompleks, karena itu disebut mountains dan Andes.
juga Sedangkan yang tua, meskipun deformasi sudah lama
pegunungan kompleks. Meskipun pelipatan lebih berhenti namun masih memperlihatkan relief topografi
merupakan ciri utama, sesar, metamorfisme dan yang menonjol, seperti pegunungan Appalachian di
aktivitas magma selalu ada, dalam derajat bervariasi. Amerika dan Ural di Rusia.
Batuan pada daerah yang relatif sempit ini tertekan Lokasi jalur pegunungan muda sangat menarik
(compressed) dan terlipat serta patah-patah oleh sesar perhatian, merupakan jalur panjang, sempit sepanjang
anjakan (thrust fault), sehingga kerak memendek batas benua (continental margins), karena terbentuk
sebesar 30%. bukan dari gaya bumi yang uniform dan tesebar secara
Contoh yang masih aktif adalah jalur pegunugan merata keseluruh bumi. Tetapi haruslah akibat gaya-
Alpen- gaya yang terpusat sepanjang batas benua.
136
Gabro
Batuan ultramafik
(dunite; peridotite)
137
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
138
GAMBAR 15.3 Pembentukan Pegunungan Blok Sesar. (A). Gaya-gaya tensional memanjangkan (extended) dan
mensesarkan batuan, menjadikan naiknya vulkanisme. (B). Berlanjutnya gaya tensional menggeser unit-unit batuan
sepanjang sejumlah sesar-sesar normal berdudut tinggi. (Tarbuck, 1988)
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
139
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
1895), seorang ahli geologi yang juga meneliti Teori tektonik lempeng mengatakan bahwa orogenesi
pegunungan Appalachian. Dia berpendapat bahwa terjadi sepanjang batas lempeng konvergen
pembentukan pegunungan melalui urutan tiga fase (convergent plate margins). Tidak seperti halnya
terdiri dari: dalam teori geosynklin, tidak perlu adanya tipe-tipe
(1) pengendapan dan disertai penurunan, batuan yang spesifik dan peristiwa-peristiwa yang
(2) kompresi dan deformasi dan terjadi dalam tingkat yang sama dalam semua jalur-
(3) pengangkatan dan erosi. jalur orogen. Meskipun ada variasi urutan batuan (rock
sequences) yang diendapkan sepanjang tepi benua dan
Studi jalur pegunungan di berbagai tempat di bumi diatas lantai samudra. Yang bila terdeformasi pada
menyatakan bahwa teori geosynklin Hall - Dana tepi lempeng konvergen, urutan batuan yang berbeda
terlalu sederhana. menghasilkan jenis jalur pegunungan yang berbeda
Keberadaan jalur pegunungan tidak hanya satu, tetapi pula. Studi oceanografi modern membuktikan bahwa
jalur-jalur sedimentasi geosinklinal sejajar yang dalam miogeosynklin klasik, urutan sedimen
tipenya berbeda-beda juga ada. terakumulasi sepanjang batas benua. Sedangkan dalam
eugeosynklin,
GAMBAR 15.4 Dua tipe urutan batuan terakumulasi sepanjang tepi benua. Batu-pasir, lanau dan batu-
gamping yang bersih dan terpilah baik terendapkan dalam laut dangkal, terakumulasi pada paparan benua.
Sedangkan batu-pasir dan lanau, kotor dengan pemilahan buruk yang diendapkan arus turbid di laut dalam
diluar tepi benua. (K. Hamblin, 1989).
140
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
tepi benua, urutannya terdiri dari batu-pasir dan lanau seperti deformasi, metamorfisme dan aktivitas
dengan pemilahan buruk, yang diendapkan oleh arus magma. Demikian pula dengan himpunan batuan
turbid, longsoran bongkah (block slump) bawah laut sedimen yang terendapkan sebelum tumbukan
dan hancuran (debris)dari gerak tanah (land slides) lempeng. Himpunan batuan ini menjelaskan sifat
bawah laut. Urutan eugeocline turbidit, kearah (nature) interaksi lempeng.
samudra merubah menjadi lumpur organik laut dalam.
Sedimen miogeoclinal dapat juga terbentuk Struktur Deformasi
dibelakang suatu busur kepulauan, dan himpunan
eugeocline laut dalam terbentuk dalam palung-palung Satu-satunya ciri suatu jalur pegunungan yang sangat
atau bagian busur yang kearah samudra. nyata adalah struktur deformasi batuan (dibahas dalam
Himpunan batuan lain yang umum dijumpai pada Bab 9). Struktur deformasi diakibatkan oleh kompresi,
beberapa jalur pegunungan adalah ophiolit, dan skalanya bervariasi dari kerut pada butiran atau
gambar.15.2, yang terbentuk diatas kerak samudra,. fossil dalam batuan sampai lipatan-lipatan yang
Pembentukannya diperkirakan akibat pengikisan lebarnya sampai puluhan kilometer.
lempeng yang menyusup dan menempel pada lempeng Beberapa contoh yang terkenal antaranya :
diatasnya sebagai melange chaotik, dengan perlipatan Pegunungan Rockies di Canada, struktur deformasi
utamanya adalah sesar anjakan, dimana bongkah besar
dan pensesaran yang kompleks. batuan teranjakkan diatas lainnya pada jalur selebar 60
Satu hal pada urutan geocline yang masih sulit kilometer. Orientasi sesar dan arah pergeseran lapisan-
dijelaskan adalah sangat tebalnya (sampai 15 km) lapisan memperlihatkan bahwa batuan teranjakkan
sedimen laut dangkal. Untuk mengakumulasi sedimen dari arah tepi benua kearah dalam.
laut dangkal pada kedalaman ini, tentunya kecepatan Pegunungan Appalachian memperlihatkan jenis (style)
penurunan kerak haruslah sama dengan kecepatan dan kekuatan deformasi yang berbeda. Gejala struktur
pengendapan. Dan yang menjadi pertanyaan adalah utamanya merupakan seri perlipatan ketat. Deformasi
apakah penyebab penurunan tersebut. Jawabannya sangat kuat di dekat tepi benua dan melemah kearah
masih belum memuaskan, tetapi penurunan ini dalam benua.
berhubungan dengan gerak vertikal kerak akibat Di pegunungan Alpen lebih kompleks. Lipatan rebah
pemanjangan (extension) dan pemekaran benua. (over turned fold) besar dinamakan nappes (bahasa
Ketika benua mualai belah (split apart) dan cekungan Perancis yang berarti taplak meja), memperlihatkan
samudra mulai terbentuk, kerak benua melengkung sejumlah besar pemendekkan (shortening) kerak.
keatas (uparched), memanjang dan belah. Ujung- Batuannya terdeformasi sangat kuat sampai kerakal
ujung zona pemekaran yang menjadi tepi benua baru yang bulat menjadi memanjang sampai 30 kali garis
dan daerah pengandapan geocline, akan diratakan tengah semula. Hal ini hanya dapat dijelaskan dengan
erosi. Saat benua bergerak menjauhi pusat pemekaran, gaya-gaya kompresif.
penurunan mulai dan sedimen hasil erosi di benua Jadi pada jalur pegunungan, struktur didalamnya
mulai terakumulasi sepanjang tepi benua. Penurunan merupakan hasil gaya-gaya kompresif horizontal yang
tepi benua berlangsung secara bertahap (gradual) kuat.
disebabkan oleh dua hal: (1) benua bergerak menjauhi Deformasi serupa juga dijumpai pada batuan lebih tua
selubung yang naik dibawah punggungan (ridge), (2) di tempat-tempat dimana erosi telah mengikis relief
beban endapan sedimen menyebabkan kerak tertekan. topografi.
Singkatnya, batuan sedimen yang umumnya terlibat
dalam orogenesis adalah (1) sedimen miogeoclinal Metamorfisme
laut dangkal, (2) sedimen eugeoclinal laut dalam, dan
(3) himpunan ophiolit kerak samudra. Pada bagian lebih dalam di jalur orogenesis, deformasi
Untuk mempelajari sejarah pembentukan pegunungan plastis dan rekristalisasi intensif pada kenaikan suhu
dan pergerakan lempeng yang menghasilkannya, dan tekanan mengubah (metamorf) batuan asal,
haruslah mempelajari langsung hasil orogenesis, batuan-batuan sedimen dan volkanik, menjadi schist
141
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
dan gneiss. Stress horizontal yang disebabkan granitik kepadatannya lebih rendah dari selubung dan
tumbukan lempeng menyebabkan rekristalisasi kerak samudra, dan daya apungnya membuat kerak
mineral-mineral dan berkembangnya foliasi yang benua tidak tenggelam pada subduksi. Sekali
tegak lurus arah stress. Slaty cleavage, schistositi dan terbentuk, kerak benua tetap berada diatas permukaan
gneissik berlapis dibagian lebih dalam pada jalur Bumi.
pegunungan berkarakteristik tegak atau kemiringannya Gambar 15.5 memperlihatkan pembentukan magma
(dip) bersudut besar. Suhu yang sangat tinggi pada kaya akan silika pada zona subduksi. Magma dapat
daerah-daerah tertentu di jalur pegunungan dapat terjadi dari peleburan parsial dalam tiga daerah
menghasilkan suatu sistem zona metamorfisme. berbeda pada zona subduksi:
Pada bagian lebih dalam suatu jalur pegunungan, (1) pada kerak samudra yang menunjam,
metamorfisme dapat lebih intensif untuk (2) pada lapisan-atas selubung, sebagai cairan panas
menghasilkan migmatite granitik. Migmatite adalah yang membual keatas, dan
suatu campuran yang kompleks dari lapisan-lapisan (3) dekat dasar kerak samudra, sebagai migrasi
tipis material granitik diantara lembaran-lembaran magma keatas meningkatkan suhu.
schist atau gneiss, yang terjadi terutama oleh
peleburan parsial dari batuan yang semula sudah ada. Air dalam ruang pori-pori batuan dan dalam senyawa
Tampaknya, magma yang dihasilkan oleh kompresi kimia beberapa mineral kerak samudra mempunyai
dan panas tidak bermigrasi jauh dan bercampur peran penting dalam pembentukan jenis aktivitas
dengan material yang tidak melebur. Dalam zona-zona magma pada tepi lempeng konvergen (convergent
ini suhu tinggi dan tekanan melembekkan seluruh plate margins). Saat kerak menunjam dan dipanaskan,
tubuh batuan, yang seolah-olah seperti cairan sangat air ini akan keluar, bergerak keatas dan menambah
kental terkena stress. Batuan metamorf pada bagian peleburan pada tingkat lebih tinggi dalam kerak.
lebih dalam di jalur orogen memperlihatkan struktur
aliran yang kompleks. Evolusi jalur pegunungan
Aktivitas magma (igneous activity) Konsep umum tentang jalur pegunungan berevolusi
menjadi daerah kompleks alas benua (continental
Gabungan aktivitas magma dengan pembentukan basement) baru diperlihatkan dalam gambar 15.6.
pegununga merupakan bagian dari proses-proses Perlipatan dan anjakan terjadi pada kedalaman yang
fondamental deferensiasi dimana material-material relatif dangkal, metamorfisme lebih dalam, dan
bumi terpisah dan terkonsentrasi dalam lapisan-lapisan peleburan parsial lebih dalam lagi. Magma granitik,
menurut densitasnya. Khususnya aktivitas magma ini mulanya terbentuk dikedalaman pada kerak, pada titik
merupakan penyebab diferensiasi magma. dimana batuan mulai melebur. Magmanya kemudian
Konsentrasi material bumi yang lebih ringan pada terinjeksi kedalam foliasi batuan metamorf yang sudah
kerak benua terjadi dalam 2 tahap. Fase pertama ada, sehingga terbentuklah migmatite. Sebagian besar
dimulai pada pusat pemekaran dimana peleburan magma migrasi keatas karena kepadatannya lebih
parsial peridotit dalam selubung atas menghasilkan rendah dari batuan padat (solid rock). Saat naik,
magma basaltik, yang naik membentuk kerak magma membentuk tubuh-tubuh berbentuk tetes air
samudra. Basalt mengandung lebih banyak elemen- (tear drops), yang berkumpul menjadi massa yang
elemen ringan, terutama silikon dan oksigen, lebih besar dan lebih besar lagi. Batas-batas tubuh
dibandingkan peridotit. Pada fase kedua, peleburan magma umumnya sejajar dengan zona yang luas dari
parsial kerak samudra membentuk magma kaya akan batuan metamorf berfoliasi. Magma granitik yang naik
silika, yang kemudian berada dalam jalur pegunungan memotong lapisan terlipat diatasnya, yang tidak
sebagai intrusi granitik dan produk volkanik andesitik. termetamorfose tetapi hanya terlipat dan tersesarkan.
Proses ini lebih jauh memisahkan elemen-elemen Magmanya dapat mendingin beberapa kilometer dari
ringan, terutama silikon dan oksigen, dan permukaan, membentuk suatu batolit, atau tertekan
mengelompokkannya dalam kerak benua. Kerak benua
142
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
143
Gambar 15.5 Pembentukan magma kaya akan silika dapat terjadi oleh peleburan parsial dalam tiga daerah berbeda pada
zona subduksi. Prosesnya dapat melibatkan (1) peleburan parsial kerak samudra yang menurun, (2) peleburan parsial pada
selubung atas, dan (3) peleburan parsial pada bagian bawah kerak benua. (Hamblin, 1989)
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
144
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
kacau, dan akar pegunungan memantul 4). Berkembang satu zona dalam dari metamorfosa
(rebound), dengan demikian beberapa
relief topografinya dipertahankan. Lipatan bersuhu lebih tinggi, berasosiasi dengan intrusi
ketat terbentuk di bagian dalam jalur granitik.
pegunungan, yang kemudian menjadi
struktur utama yang tersingkap di 5). Deformasi kerak pada busur volkanik akibat
permukaan. tumbukan lempeng dan intrusi magma granitik.
145
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
146
GAMBAR 15.7 Tipe-tipe utama aktivitas orogen yang melibatkan pertemuan dua lempeng samudra (Hamblin, 1989)
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
147
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
(B) Orogenesis
148
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
GAMBAR 15.9 Orogenesis benua dan benua melibatkan deformasi sedimen-sedimen samudra (oceanic) dan
geoklinal yang umumnya menghasilkan rangkaian pegunungan yang tinggi dan kompleks. Ketika dua benua
bertumbukan, kerak samudra terperangkap diantaranya dan terdeformasi. Dapat terjadi lapisan ganda (double layer)
kerak benua menghasilkan topografi yang tingginya tidak normal. Benua-benuanya saling melekat (welded). 149
Lempeng samudra yang menurun menjadi terlepas (detached) pada zona subduksi, dan tenggelam secara
indipenden. Ketika lempeng (slab) ini luluh (‘termakan’ dalam astenosfir), maka aktifitas volkanik dan gempa bumi
dalam berakhir, gambar D dan E dihalaman berikut, gambar 15.10. (B.J. Skinner, 1992).
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan
150
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan
151