Anda di halaman 1dari 17

Sistem pegunungan sangat kompleks, untuk

BAB mengklasifikasi
15 perlu memperhatikan banyak faktor
Faktor geografi misalnya, antara benua dan samudra,

PEMBENTUKAN
PEGUNUNGAN

Pegunungan (mountain) didefinisikan sebagai bagian


kerak bumi yang menonjol lebih dari 600 meter diatas
bentang alam disekitarnya. Proses-proses yang
membentuk sistem pegunungan ini disebut orogenesis,
berasal dari bahasa Yunani, oros, berarti pegunungan komposisi batuan dan proses-proses yang aktif sangat
dan genesis, artinya menjadi. Bentuk yang sama tetapi berbeda. Metamorfisme regioal dan aktivitas magma
lebih kecil dinamakan perbukitan (hill) dan yang granitik/reolitik hanya di benua.
permukaannya datar dengan relief sedikit disebaut Jadi ada perbedaan besar antara pegunungan benua
plateau. Plateau dan bentuk-bentuk lainnya, meskipun dan samudra. Faktor lainnya adalah komposisi
mempunyai topografi tinggi, menyerupai pegunungan, batuannya. Pematang tengah samudra seluruhnya
namun tidak terbentuk oleh deformasi kerak, tidak berkomposisi basalt, sedangkan pegunungan Alpen
termasuk dalam sistem pegunungan. Beberapa ada terdiri dari batuan sedimen yang sangat bervariasi,
yang berdiri sendiri, tetapi pada umumnya volkanik, plutonik dan batuan metamorf dan Siera
pegunungan terdapat dalam kelompok dinamakan Nevada didominasi plutonik. Tingkat dan tipe
deretan pegunungan atau rantai pegunungan deformasi terhadap batuan pada pegunungan-
(mountain range) Setiap puncak pada deretan pegunungan juga berbeda-beda. Basalt kepulauan
pegunungan terjadi dari proses dan dalam waktu yang Hawaii dan seri andesit-riolit-basalt di pegunungan
sama dengan puncak-puncak lainnya. Dapat juga Cascade tidak mengalami deformasi. Sedangkan
beberapa deretan pegunungan terbentuk dalam batuan pada pegunungan Appalachians, Rockies dan
kelompok lebih besar yang dinamakan sistem Andes terlipat ketat dan tersesarkan secara intensif.
pegunungan (mountain system). Contohnya sistem Batuan beberapa pegunungan terlipat akibat kompresi
pegunungan Appalachian, di bagian Timur Amerika sedangkan yang lain terjadi blok sesar akibat tarikan
Utara, terdiri dari 6 deretan- pegunungan dan Rocky (tension). Perbedaan-perbedaan ini menunujukkan
mountain yang memanjang Utara-Selatan bagian Barat proses pembentukan pegunungan yang berbeda. Oleh
Amerika, lebih banyak. karena itu umumnya pembahasannya dilakukan pada
setiap kompleks pegunungan.
Meskipun tidak ada dua pegunungan yang persis
Tipe Pegunungan sama, namun dapat diklasifikasi berdasarkan
karakteristik utama yang umum dijumpai diberbagai
pegunungan di bumi, menjadi empat kategori:
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

(1) pegunungan lipatan (pegunungan kompleks),


(2) pegunungan volkanik,
(3) pegunungan blok sesar (fault-block mountains)
dan
(4) pegunungan pengangangkatan (upwarped moun-
tains), gambar.15.1.

Pegunungan lipatan,

Pegunungan lipatan merupakan sistem pegunungan Himalaya dan jalur Cordilera, termasuk Rocky
yang paling besar dan kompleks, karena itu disebut mountains dan Andes.
juga Sedangkan yang tua, meskipun deformasi sudah lama
pegunungan kompleks. Meskipun pelipatan lebih berhenti namun masih memperlihatkan relief topografi
merupakan ciri utama, sesar, metamorfisme dan yang menonjol, seperti pegunungan Appalachian di
aktivitas magma selalu ada, dalam derajat bervariasi. Amerika dan Ural di Rusia.
Batuan pada daerah yang relatif sempit ini tertekan Lokasi jalur pegunungan muda sangat menarik
(compressed) dan terlipat serta patah-patah oleh sesar perhatian, merupakan jalur panjang, sempit sepanjang
anjakan (thrust fault), sehingga kerak memendek batas benua (continental margins), karena terbentuk
sebesar 30%. bukan dari gaya bumi yang uniform dan tesebar secara
Contoh yang masih aktif adalah jalur pegunugan merata keseluruh bumi. Tetapi haruslah akibat gaya-
Alpen- gaya yang terpusat sepanjang batas benua.

136

GAMBAR 15.1 Diagram blok Klasifikasi Pegunungan (Tarbuck, 1988)


Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

Gabro

Batuan ultramafik
(dunite; peridotite)

GAMBAR 15.2 Ophiolite suite (tanpa skala)


(A. Ludman, 1982)

Contoh dua tipe pegunungan volkanik benua yang


berbeda adalah.Andes dan Cascades.
Dari sistem pegunungan pada benua hanya sedikit
Pegunungan volkanik
yang merupakan pegunungan volkanik, tidak seperti
pegunungan pada lantai samudra, yang terdiri dari
Bentuknya merupakan busur kepulauan volkanik
pegunungan volkanik.
dengan batas cembungnya kearah laut, arah palung
Sistem pegunungan Andes membentang 6000km
samudra, yang memperlihatkan sistem pegunungan
sepanjang tepi Barat Amerika selatan, terdiri dari
yang berbeda. Penampilannya tidak sepanjang
beberapa puncak tertinggi di dunia. Dan mempunyai
perbukitan dan cenderung terkonsentrasi pada batas
banyak kesamaan dengan busur kepulauan samudra,
samudra. Seperti pada batas barat samudra Pacific,
yang tentunya terbentuk oleh tipe proses yang sama,
terdiri dari busur kepulauan, termasuk Aleutian, Kuril,
tumbukan lempeng dan subduksi. Beberapa kesamaan
Jepang dan Philippina.
dengan busur kepulauan adalah:
Komposisi batuannya terdiri dari batuan volkanik dan
1. Letak penyebarannya berada pada batas lempeng,
volkanoklastik, tetapi lebih bervariasi dibandingkan
dekat dengan palung samudra (palung Peru-Chili)
dengan yang dijumpai pada pematang samudra.
2. 2. Berkomposisi terutama lava andesitik, riolitik
Andesit merupakan tipe batuan umum dan banyak,
dan basaltik; tephra dan batuan sedimen
dengan sedikit riolit dan basalt tetapi signifikan.
volkanoklastik.
Lerengnya terdiri dari urutan tebal hancuran (debris)
3. Batuannya terlipat kuat dan pada beberapa bagian
volkanoklastik dan selang-seling dengan lava dan
teranjakkan (thrusted), oleh karena itu sistem
tephra. Batuan-batuan ini terdeformasi intensif oleh
pegunungan Andes juga merupakan pegunungan
kompresi yang menjadikan lipatan-lipatan ketat
lipatan.
bersama sesar-sesar naik dan anjakan, disertai
Karena itu pegunungan Andes ditafsirkan sebagai
metamorfisme regional.
akibat subduksi lempeng Nazca kebawah lempeng
Pada busur tua, dimana gaya-gaya pembetukan
Amerika Selatan.
pegunungan sudah bekerja lama, terdapat batuan
Sedangkan perbedaan yang nyata dengan pegunungan
plutonik. Dalam keadaan khusus, pada banyak busur
samudra adalah adanya batuan volkanik dan
dijumpai satu kelompok batuan yang disebut ophiolite
volkanoklastik, batugamping, dolomit dan gneiss serta
suite, terdiri dari beberapa tipe batuan. Bagian bawah,
schist tua (Prekambrium).
batuan ultrabasa (peridotit), keatas intrusi mafik
Sistem pegunungan Cascades, kejadiannya masih
(gabro) dan korok-korok basaltik (basaltic dikes)
belum jelas, terdiri dari beberapa gunung-api strato
disebut sheeted dikes. Susunan batuan ini ditutupi lava
andesitik di Washington, Oregon dan California Utara.
bantal basaltik (pillow basalts) dan umumnya lapisan
Batuan riolitik dan basaltik juga dijumpai, komposisi
tipis batuan-batuan sedimen laut dalam, rijang dan
ini mirip dengan yang terdapat pada busur kepulauan,
serpih hitam (cherts and black shales), gambar 15.2.
meskipun penyebaran himpunan batuan tesebut hanya
terbatas di daerah itu. Pegunungan Cascade terdapat di
Sedimen laut dalam dekat batas Barat lempeng Amerika Utara, tetapi tidak
Pillow basalt dijumpai palung di lepas pantai (offshore) sebagai
yang terdapat dekat pegunungan Andes di Amerika-
Sheeted dikes

137
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

Selatan. Lagi pula batuannya tidak terdeformasi, tidak


mengalami pelipatan atau pensesaran, yang terdapat
pada busur kepulauan dan Andes. Melihat
komposisinya mirip dengan busur kepulauan, tetapi
strukturnya mirip dengan pegunungan tipe Hawaii.
Kesamaan komposisinya sangat banyak sehingga
banyak ahli yang menafsirkan pagunungan Cascade
berkaitan dengan zona subduksi. Diperkirakan benua
Amerika Utara pernah mengalami subduksi, dan
palung serta daerah yang batuannya terdeformasi
intensif tertimbun dibawah batuan kontinental.
Penjelasan ini masih belum dapat diterima secara Misalnya pegunungan yang terdapat di Basin dan
meluas. Pembentukan pegunungan Cascade ini Range Province di Utah dan Nevada, Ameika,
bagaimanapun masih merupakan problem, karena merupakan satu seri horst dan graben, gambar 15.3
belum terjawab dengan memuaskan dengan teori Disini kerak terpecah-pecah menjadi potongan-
tektonik lempeng seperti pegunungan lainnya. potongan yang naik dengan lereng hampir tegak diatas
cekungan yang terisi sedimen, membentuk deretan
Pegunungan blok-sesar pegunungan hampir sejajar, sepanjang hampir 80 km.

Pegunungan tipe ini terbentuk karena bergesernya Pegunungan pengangkatan


sejumlah besar unit batuan, sering disertai pengang- (upwarped mountain)
katan (tilting), sepanjang sesar normal berskala besar
dan bersudut besar (stress tensional, yang Pembentukannya berhubungan dengan pelengkungan
meregangkan material kerak membentuk sesar-sesar (arching) kerak yang luas atau pada beberapa kasus
normal dan pergeseran disepanjang sesar). oleh pergeseran vertikal sesar-sesar bersudut besar.

138

GAMBAR 15.3 Pembentukan Pegunungan Blok Sesar. (A). Gaya-gaya tensional memanjangkan (extended) dan
mensesarkan batuan, menjadikan naiknya vulkanisme. (B). Berlanjutnya gaya tensional menggeser unit-unit batuan
sepanjang sejumlah sesar-sesar normal berdudut tinggi. (Tarbuck, 1988)
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

sejak 150 tahun yang lalu. Dan mengapa di Bumi


terjadi pegunungan. Namun belum mendapatkan
jawaban yang memuaskan (baru berupa hipotesa-
hipotesa). Dan lebih menarik lagi, di planet-planet lain
yang sudah diteliti tidak dijumpai pegunungan lipatan.
Sekarang kita tahu bahwa jalur pegunungan terbentuk
pada batas lempeng konvergen oleh gaya kompresi
akibat tumbukan lempeng. Oleh karena itu
pegunungan merupakan rekaman gerak lempeng dan
dinamika bumi.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses
Pada umumnya pegunungan ini terdiri dari batuan pembentukan pegunungan atau orogenesa, adalah:
dasar yang lebih tua, ditutupi oleh lapisan-lapisan
sedimen lebih muda yang relatif tipis. Seperti Black 1. Urutan batuan (rock sequences)
Hills di sebelah barat South Dakota dan pegununga 2. Deformasi struktur (structural deformation)
Adironack dekat New York, terdiri dari batuan beku 3. Metamorfisme
dan batuan dasar metamorfik tua yang telah tereosi 4. Aktivitas magmatik (igneous activity)
menjadi datar dan ditutupi oleh sedimen tipis. Ketika 5. Erosi dan keseimbangan isostasi kerak, yang
daerah ini mengalami pengangkatan, erosi mengikis berlangsung terus setelah orogenesa sampai jalur
lapisan tipis sedimen dan tertinggallah satu inti batuan pegunungan tererosi hingga hampir rata dengan
beku dan metamorf yang menonjol dikelilingi dataran muka air laut.
disekitarnya.
Sebagai contoh keberagaman struktur pegunungan Urutan batuan dan Orogenesa
adalah rangkaian Rocky Mountains, yang memanjang
disebelah Barat Amerika Utara dari Canada sampai Seorang ahli geologi Amerika, James Hall (1811 -
Mexico. 1898) mengamati dan menjumpai bahwa ketebalan
Pada bagian di Idaho, sebelah Barat Wyoming dan lapisan sedimen di pegunungan Appalachian kurang
Montana, terdiri dari urutan batuan sedimen yang lebih 8 sampai 10 kali ketebalan batuan sedimen dari
tebal, terdeformasi sebagai lipatan dan sesar anjakan umur yang sama di dataran stabil (stable platform).
bersudut rendah. Bagian Selatannya, Great Plains, Diamatinya pula bahwa urutan-urutan batuan pada
terdiri dari batuan dasar yang ditutupi lapisan tipis semua daerah tersebut umumnya diendapkan dalam
sedimen lebih muda, mengalami penekanan sampai lingkungan laut dangkal. Dicirikan oleh fossil -fossil
hampir tegak sepanjang sesar-sesar bersudut tinggi. laut dangkal, mud cracks dan sisipan-sisipan batu
Sejak deformasi berlangsung, lapisan tipis sedimen bara. Berdasarkan pengamatannya ini Hall
diatas bagian tertinggi blok yang terangkat tererosi. menyimpulkan bahwa deretan pegunungan ini semula
Maka terbukalah intinya, batuandasar yang terdiri dari adalah bagian kerak yang turun (subsided) secara
batuan beku dan metamorf. Pada beberapa tempat bertahap, cekungan. Penurunan bertahap ini
terlihat sisa-sisa lapisan sedimen pada pinggir blok memungkinkan terakumulasinya sedimen laut dangkal
kristalin yang terangkat. Dapat dikenal dengan mudah yang sangat tebal. Kecepatan pengendapannya lebih
karena memperlihatkan perlapisan sejajar lereng yang kurang sama dengan kecepatan penurunan cekungan.
membentuk hogbacks. Cekungan memanjang yang menurun secara bertahap
ini dinamakan geosyncline. Setelah ketebalan sedimen
yang tertampung kritis (sekitar 14 km), geosynklinnya
Pembentukan Pegunungan tertekan (compressed) menjadi deretan pegunungan
lipatan, terangkat dan tererosi.
Deformasi kuat terhadap batuan pada jalur Teori geosynklin pada pembentukan pegunungan ini
pegunungan sudah menjadi pertanyaan sejak lama, dikembangkan lebih lanjut oleh James Dana (1813 -

139
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

1895), seorang ahli geologi yang juga meneliti Teori tektonik lempeng mengatakan bahwa orogenesi
pegunungan Appalachian. Dia berpendapat bahwa terjadi sepanjang batas lempeng konvergen
pembentukan pegunungan melalui urutan tiga fase (convergent plate margins). Tidak seperti halnya
terdiri dari: dalam teori geosynklin, tidak perlu adanya tipe-tipe
(1) pengendapan dan disertai penurunan, batuan yang spesifik dan peristiwa-peristiwa yang
(2) kompresi dan deformasi dan terjadi dalam tingkat yang sama dalam semua jalur-
(3) pengangkatan dan erosi. jalur orogen. Meskipun ada variasi urutan batuan (rock
sequences) yang diendapkan sepanjang tepi benua dan
Studi jalur pegunungan di berbagai tempat di bumi diatas lantai samudra. Yang bila terdeformasi pada
menyatakan bahwa teori geosynklin Hall - Dana tepi lempeng konvergen, urutan batuan yang berbeda
terlalu sederhana. menghasilkan jenis jalur pegunungan yang berbeda
Keberadaan jalur pegunungan tidak hanya satu, tetapi pula. Studi oceanografi modern membuktikan bahwa
jalur-jalur sedimentasi geosinklinal sejajar yang dalam miogeosynklin klasik, urutan sedimen
tipenya berbeda-beda juga ada. terakumulasi sepanjang batas benua. Sedangkan dalam
eugeosynklin,

GAMBAR 15.4 Dua tipe urutan batuan terakumulasi sepanjang tepi benua. Batu-pasir, lanau dan batu-
gamping yang bersih dan terpilah baik terendapkan dalam laut dangkal, terakumulasi pada paparan benua.
Sedangkan batu-pasir dan lanau, kotor dengan pemilahan buruk yang diendapkan arus turbid di laut dalam
diluar tepi benua. (K. Hamblin, 1989).

Satu jalur yang dinamakan miogeosyncline, terdapat


dekat dengan dataran stabil dan dialasi oleh kerak
benua. Terdiri dari sedimen air dangkal, batu pasir, kelompok batuan terendapkan di laut dalam disebelah
batu gamping dan lanau yang bersih, terpilah baik luarnya.
(well-sorted), dan tidak ada batuan volkanik. Sebagai contoh adalah Atlantik, tepi benua sebelah
Jalur lain, dinamakan eugeosyncline, terdiri dari Timur Amerika, gambar.15.4. Urutan sedimen tebal,
sedimen yang diendapkan pada lingkungan laut dalam oleh beberapa ahli geologi dinamakan geocline,
termasuk batuan-batuan volkanik yang merupakan ciri karena tidak merupakan cekungan tertutup, melainkan
khasnya. Teori modern tentang sedimentasi terbuka kearah samudra lepas.
geosynklinal dan pembentukan pegunungan Pada geocline dijumpai dua urutan batuan yang jelas
mempergunakan informasi baru mengenai sedimentasi perbedaannya. Pada miogeocline,yang terletak pada
sepanjang tepi benua dan yang berdekatan dengan laut dangkal sepanjang tepi benua, urutannya terdiri
cekungan-cekungan laut dalam dan menghubungkan dari batu-pasir, lanau dan batu-gamping yang bersih
pembentukan geosynklin dengan teori tektonik dan pemilahannya baik (well sorted), berasal dari erosi
lempeng. di benua. Dalam eugeocline, pada laut dalam jauh dari

140
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

tepi benua, urutannya terdiri dari batu-pasir dan lanau seperti deformasi, metamorfisme dan aktivitas
dengan pemilahan buruk, yang diendapkan oleh arus magma. Demikian pula dengan himpunan batuan
turbid, longsoran bongkah (block slump) bawah laut sedimen yang terendapkan sebelum tumbukan
dan hancuran (debris)dari gerak tanah (land slides) lempeng. Himpunan batuan ini menjelaskan sifat
bawah laut. Urutan eugeocline turbidit, kearah (nature) interaksi lempeng.
samudra merubah menjadi lumpur organik laut dalam.
Sedimen miogeoclinal dapat juga terbentuk Struktur Deformasi
dibelakang suatu busur kepulauan, dan himpunan
eugeocline laut dalam terbentuk dalam palung-palung Satu-satunya ciri suatu jalur pegunungan yang sangat
atau bagian busur yang kearah samudra. nyata adalah struktur deformasi batuan (dibahas dalam
Himpunan batuan lain yang umum dijumpai pada Bab 9). Struktur deformasi diakibatkan oleh kompresi,
beberapa jalur pegunungan adalah ophiolit, dan skalanya bervariasi dari kerut pada butiran atau
gambar.15.2, yang terbentuk diatas kerak samudra,. fossil dalam batuan sampai lipatan-lipatan yang
Pembentukannya diperkirakan akibat pengikisan lebarnya sampai puluhan kilometer.
lempeng yang menyusup dan menempel pada lempeng Beberapa contoh yang terkenal antaranya :
diatasnya sebagai melange chaotik, dengan perlipatan Pegunungan Rockies di Canada, struktur deformasi
utamanya adalah sesar anjakan, dimana bongkah besar
dan pensesaran yang kompleks. batuan teranjakkan diatas lainnya pada jalur selebar 60
Satu hal pada urutan geocline yang masih sulit kilometer. Orientasi sesar dan arah pergeseran lapisan-
dijelaskan adalah sangat tebalnya (sampai 15 km) lapisan memperlihatkan bahwa batuan teranjakkan
sedimen laut dangkal. Untuk mengakumulasi sedimen dari arah tepi benua kearah dalam.
laut dangkal pada kedalaman ini, tentunya kecepatan Pegunungan Appalachian memperlihatkan jenis (style)
penurunan kerak haruslah sama dengan kecepatan dan kekuatan deformasi yang berbeda. Gejala struktur
pengendapan. Dan yang menjadi pertanyaan adalah utamanya merupakan seri perlipatan ketat. Deformasi
apakah penyebab penurunan tersebut. Jawabannya sangat kuat di dekat tepi benua dan melemah kearah
masih belum memuaskan, tetapi penurunan ini dalam benua.
berhubungan dengan gerak vertikal kerak akibat Di pegunungan Alpen lebih kompleks. Lipatan rebah
pemanjangan (extension) dan pemekaran benua. (over turned fold) besar dinamakan nappes (bahasa
Ketika benua mualai belah (split apart) dan cekungan Perancis yang berarti taplak meja), memperlihatkan
samudra mulai terbentuk, kerak benua melengkung sejumlah besar pemendekkan (shortening) kerak.
keatas (uparched), memanjang dan belah. Ujung- Batuannya terdeformasi sangat kuat sampai kerakal
ujung zona pemekaran yang menjadi tepi benua baru yang bulat menjadi memanjang sampai 30 kali garis
dan daerah pengandapan geocline, akan diratakan tengah semula. Hal ini hanya dapat dijelaskan dengan
erosi. Saat benua bergerak menjauhi pusat pemekaran, gaya-gaya kompresif.
penurunan mulai dan sedimen hasil erosi di benua Jadi pada jalur pegunungan, struktur didalamnya
mulai terakumulasi sepanjang tepi benua. Penurunan merupakan hasil gaya-gaya kompresif horizontal yang
tepi benua berlangsung secara bertahap (gradual) kuat.
disebabkan oleh dua hal: (1) benua bergerak menjauhi Deformasi serupa juga dijumpai pada batuan lebih tua
selubung yang naik dibawah punggungan (ridge), (2) di tempat-tempat dimana erosi telah mengikis relief
beban endapan sedimen menyebabkan kerak tertekan. topografi.
Singkatnya, batuan sedimen yang umumnya terlibat
dalam orogenesis adalah (1) sedimen miogeoclinal Metamorfisme
laut dangkal, (2) sedimen eugeoclinal laut dalam, dan
(3) himpunan ophiolit kerak samudra. Pada bagian lebih dalam di jalur orogenesis, deformasi
Untuk mempelajari sejarah pembentukan pegunungan plastis dan rekristalisasi intensif pada kenaikan suhu
dan pergerakan lempeng yang menghasilkannya, dan tekanan mengubah (metamorf) batuan asal,
haruslah mempelajari langsung hasil orogenesis, batuan-batuan sedimen dan volkanik, menjadi schist

141
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

dan gneiss. Stress horizontal yang disebabkan granitik kepadatannya lebih rendah dari selubung dan
tumbukan lempeng menyebabkan rekristalisasi kerak samudra, dan daya apungnya membuat kerak
mineral-mineral dan berkembangnya foliasi yang benua tidak tenggelam pada subduksi. Sekali
tegak lurus arah stress. Slaty cleavage, schistositi dan terbentuk, kerak benua tetap berada diatas permukaan
gneissik berlapis dibagian lebih dalam pada jalur Bumi.
pegunungan berkarakteristik tegak atau kemiringannya Gambar 15.5 memperlihatkan pembentukan magma
(dip) bersudut besar. Suhu yang sangat tinggi pada kaya akan silika pada zona subduksi. Magma dapat
daerah-daerah tertentu di jalur pegunungan dapat terjadi dari peleburan parsial dalam tiga daerah
menghasilkan suatu sistem zona metamorfisme. berbeda pada zona subduksi:
Pada bagian lebih dalam suatu jalur pegunungan, (1) pada kerak samudra yang menunjam,
metamorfisme dapat lebih intensif untuk (2) pada lapisan-atas selubung, sebagai cairan panas
menghasilkan migmatite granitik. Migmatite adalah yang membual keatas, dan
suatu campuran yang kompleks dari lapisan-lapisan (3) dekat dasar kerak samudra, sebagai migrasi
tipis material granitik diantara lembaran-lembaran magma keatas meningkatkan suhu.
schist atau gneiss, yang terjadi terutama oleh
peleburan parsial dari batuan yang semula sudah ada. Air dalam ruang pori-pori batuan dan dalam senyawa
Tampaknya, magma yang dihasilkan oleh kompresi kimia beberapa mineral kerak samudra mempunyai
dan panas tidak bermigrasi jauh dan bercampur peran penting dalam pembentukan jenis aktivitas
dengan material yang tidak melebur. Dalam zona-zona magma pada tepi lempeng konvergen (convergent
ini suhu tinggi dan tekanan melembekkan seluruh plate margins). Saat kerak menunjam dan dipanaskan,
tubuh batuan, yang seolah-olah seperti cairan sangat air ini akan keluar, bergerak keatas dan menambah
kental terkena stress. Batuan metamorf pada bagian peleburan pada tingkat lebih tinggi dalam kerak.
lebih dalam di jalur orogen memperlihatkan struktur
aliran yang kompleks. Evolusi jalur pegunungan

Aktivitas magma (igneous activity) Konsep umum tentang jalur pegunungan berevolusi
menjadi daerah kompleks alas benua (continental
Gabungan aktivitas magma dengan pembentukan basement) baru diperlihatkan dalam gambar 15.6.
pegununga merupakan bagian dari proses-proses Perlipatan dan anjakan terjadi pada kedalaman yang
fondamental deferensiasi dimana material-material relatif dangkal, metamorfisme lebih dalam, dan
bumi terpisah dan terkonsentrasi dalam lapisan-lapisan peleburan parsial lebih dalam lagi. Magma granitik,
menurut densitasnya. Khususnya aktivitas magma ini mulanya terbentuk dikedalaman pada kerak, pada titik
merupakan penyebab diferensiasi magma. dimana batuan mulai melebur. Magmanya kemudian
Konsentrasi material bumi yang lebih ringan pada terinjeksi kedalam foliasi batuan metamorf yang sudah
kerak benua terjadi dalam 2 tahap. Fase pertama ada, sehingga terbentuklah migmatite. Sebagian besar
dimulai pada pusat pemekaran dimana peleburan magma migrasi keatas karena kepadatannya lebih
parsial peridotit dalam selubung atas menghasilkan rendah dari batuan padat (solid rock). Saat naik,
magma basaltik, yang naik membentuk kerak magma membentuk tubuh-tubuh berbentuk tetes air
samudra. Basalt mengandung lebih banyak elemen- (tear drops), yang berkumpul menjadi massa yang
elemen ringan, terutama silikon dan oksigen, lebih besar dan lebih besar lagi. Batas-batas tubuh
dibandingkan peridotit. Pada fase kedua, peleburan magma umumnya sejajar dengan zona yang luas dari
parsial kerak samudra membentuk magma kaya akan batuan metamorf berfoliasi. Magma granitik yang naik
silika, yang kemudian berada dalam jalur pegunungan memotong lapisan terlipat diatasnya, yang tidak
sebagai intrusi granitik dan produk volkanik andesitik. termetamorfose tetapi hanya terlipat dan tersesarkan.
Proses ini lebih jauh memisahkan elemen-elemen Magmanya dapat mendingin beberapa kilometer dari
ringan, terutama silikon dan oksigen, dan permukaan, membentuk suatu batolit, atau tertekan
mengelompokkannya dalam kerak benua. Kerak benua

142
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

keluar (extruded) sebagai material volkanik yang


andesitik.

Erosi dan penyesuaian isostatik

Sejarah jalur pegunungan tidaklah berakhir dengan


deformasi, metamorfisme, dan aktivitas magma.
Setelah aktivitas orogenesis berhenti (kemungkinan
karena berpindahnya cell-cell konveksi dalam
selubung), deformasi melemah, tetapi erosi dan
isostasi bersama-sama memodifikasi jalur orogenik.
Sebagai ilustrasi pada gambar 15.6, seluruh kerak
terdeformasi oleh orogenesis, akibatnya akar
pegunungan yang terdiri dari terutama batuan
terdeformasi mengembang kebawah, kedalam
selubung. Jalur pegunungan yang tinggi dan akarnya
yang dalam berada dalam keseimbangan isostasi. Kala
erosi mengikis pegunungan yang tinggi, keseimbangan
ini terganggu. Isostasi menyebabkan pengangkatan
yang luas pada jalur pegunungan untuk mencapai
keseimbangan kembali.
Pada tingkat awal erosi, pengikisan 500m batuan
disertai oleh pengangkatan isostatik sekitar 400m,
dengan penurunan nyata (net lowering) permukaan
hanya 100m. Kisaran penurunan diperkirakan
mengecil
jika jalur pegunungannya telah tererosi kebawah dan
mencapai keadaan keseimbangan baru. Pengangkatan Ada tiga tipe tumbukan lempeng yang berbeda :
terus berlangsung selama erosi mengikis material jalur 1. Tumbukan dua lempeng samudra
pegunungan. Akhirnya suatu keseimbangan tercapai 2. Tumbukan lempeng-lempeng benua dan samudra
apabila topografi pegunungan telah tererosi mendekati 3. Tumbukan dua lempeng benua
permukaan laut dan akar pegunungan yang dalam
diatur secara isostasi. Tumbukan dua lempeng samudra

Tipe-tipe utama aktivitas orogenesis pada tumbukan


Tipe-tipe Aktivitas Orogenesis dua lempeng samudra diperlihatkan diagram pada
gambar 15.7. Hasil utamanya adalah suatu busur
Telah kita ketahui bahwa pembentukan pegunungan kepulauan volkanik diatas zona subduksi. Pada tingkat
merupakan akibat dari tumbukan lempeng, sehingga awal tumbukan, prosesnya relatif sederhana, sebatas
karakteristik dan urutan kejadiannya bergantung pada aktivitas volkanik pada lempempeng yang tertabrak
tipe interaksi tepi-tepi lempeng yang bertumbukan dan (overriding plate). Tidak melibatkan metamorfisme
tipe urutan batuan yang terkena deformasi. yang meluas atau intrusi granitik.

143

Gambar 15.5 Pembentukan magma kaya akan silika dapat terjadi oleh peleburan parsial dalam tiga daerah berbeda pada
zona subduksi. Prosesnya dapat melibatkan (1) peleburan parsial kerak samudra yang menurun, (2) peleburan parsial pada
selubung atas, dan (3) peleburan parsial pada bagian bawah kerak benua. (Hamblin, 1989)
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

GAMBAR 15.6 Erosi dan pengaturan isostasi


bersama-sama mengubah jalur pegunungan baru
yang terdeformasi menjadi suatu segmen kompleks
alas benua. (Hamblin, 1989)

(A) Setelah deformasi, sebuah jalur


pegunungan pada kondisi keseimbangan
isostatik. Suatu akar pegunungan berkembang
kebawah kedalam litosfir untuk mengimbangi
topogrfi pegunungan yang tinggi. Sesar-sesar
anjakan dan pelipatan merupakan struktur
dominan yang tersingkap dipermukaan.

(B) Kala erosi mengikis batuan dari jalur


pegunungan, keseimbangan isostatik

144
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

kacau, dan akar pegunungan memantul 4). Berkembang satu zona dalam dari metamorfosa
(rebound), dengan demikian beberapa
relief topografinya dipertahankan. Lipatan bersuhu lebih tinggi, berasosiasi dengan intrusi
ketat terbentuk di bagian dalam jalur granitik.
pegunungan, yang kemudian menjadi
struktur utama yang tersingkap di 5). Deformasi kerak pada busur volkanik akibat
permukaan. tumbukan lempeng dan intrusi magma granitik.

Zona metamorfisme tekanan tinggi, suhu rendah yang


berkembang pada tepi luar lempeng tertabrak, mudah
difahami berdasarkan tatanan dinamikanya. Tekanan
tinggi terjadi karena zona ini merupakan titik
(C) Erosi berlanjut dan pengaturan isostasi pertemuan tumbukan lempeng. Terjadinya suhu
mengurangi relief topografi, dan akar jalur rendah karena lempeng samudra yang dingin turun
pegunungan bergerak keatas akibat
pengaturan isostatik. Lipatan-lipatan yang antara 5 sampai 15 meter/tahun. Penurunan ini lebih
kompleks dan intrusi magma yang terben- cepat dari pada aliran panas (heat flow) dari selubung
tuk di kedalaman dalam pegunungan, meru
pakan struktur dominan yang muncul ke litossfir yang turun. Batuan yang termetamorfkan
dipermukaan terdiri dari sedimen hasil erosi busur volkanik
terdekat, sedimen marin, dan lava bantal dari kerak
samudra. Campuran batuan yang kompleks ini
tertekan (squeezed) kebawah sepanjang bagian atas
lempeng yang menurun pada suhu umumnya kurang
dari 3000 C. Campuran lava bantal, sedimen marin
(D) Akhirnya, keseimbangan isostasi tercapai (kompleks ophiolit), dan hancuran (debris) dari busur
kembali. Akar pegunungan, terdiri dari batuan kepulauan yang termetamorf menjadi batuan tersendiri
metamorf dan batuan beku, tersingkap di
permukaan, dan topografi tererosi sampai yang berbutir halus, schistose, dicirikan oleh
permukaan laut. Pada tingkat ini, jalur himpunan mineral bertekanan tinggi dan suhu rendah.
pegunungan membentuk suatu segmen
kompleks alas (basement complex) baru.. Batuan ini ciri khasnya berwarna kebiru-biruan sebab
adanya mineral glaucophane, oleh karena itu
Contohnya saat ini adalah kepulauan Tonga yang dinamakan blue schist (sekis biru).
merupakan busur kepulauan yang sederhana, seperti Pada zona ini tidak disertai intrusi magma sebab
diagram pada gambar 15.7 A. magma hanya terbentuk dimana lempeng turun pada
Pada busur kepulauan yang kompleks (seperti Jepang), kedalaman lebih besar.
deformasi kerak, metamorfisme, dan aktivitas magma Sekis biru dijumpai di Jepang, Califonia dan Selandia
bersama-sama menghasilkan asosiasi batuan dan pola- Baru, juga pernah dijumpai di Alpen, tetapi hanya
pola deformasi tersendiri, gambar 15.7 B, dengan ciri- memperlihatkan fraksi kecil dalam batuan metamorf
ciri nya sebagai berikut: yang tersingkap diatas benua.
Kecilnya fraksi batuan ini dapat dijelaskan oleh fakta
1). Urut-urutan batuan yang terdiri dari sedimen marin bahwa karakteristiknya akan hilang bila kemudian
dan lava bantal (pillow basalt) dari kerak samudra, mengalami pemanasan diatas 300 0 C. Pemanasan ini
ditambah sedimen hasil erosi pada busur terjadi oleh intrusi-intrusi granit yang berkembang
kepulauan. dalam jalur pegunungan.
2). Peleburan parsial batuan pada zona subduksi Pada bagian lebih dalam di zona subduksi, magma
menghasilkan magma kaya akan silika, yang naik terbentuk oleh peleburan parsial lempeng samudra
membentuk intrusi granitik dan produk volkanik di yang turun dan kemudian naik membentuk batolit
busur kepulauan. granitik yang besar. Intrusi ini mengubah bagian
3). Pada tepi luar lempeng tertabrak, berkembang dalam busur kepulauan. Dan juga menciptakan suhu
metamorfisme tekanan tinggi, temperatur rendah. yang tinggi disekitarnya, yang membentuk himpunan
mineral-mineral metamorf yang sangat berbeda. Pada

145
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

kedalaman rendah (dangkal) hadir metamorfose


tekanan tinggi, suhu rendah. Pada tingkat yang lebih
dalam hadir metamorfisme tekanan tinggi, suhu tinggi
(metamorfisme derajat tinggi). Batuan asalnya adalah
aliran volkanik dan sedimen yang terjadi dari sistem
busurnya sendiri. Batuan metamorf yang dihasilkan
tetap berbeda dari sekis biru, yang terbentuk dekat
palung.
Sebagai akibat tumbukan lempeng, batuan tua dalam
busur kepulauan tertekan, terlipat dan patah oleh sesar
anjakan. Ditambah lagi deformasi akibat desakan
batolit granitik. Sumbu lipatan dan trend sesar-sesar
anjakannya sejajar dengan sumbu panjang busur dan
jalur-jalur linier batolit granitik.
Orogenesis yang disebabkan tumbukan dua lempeng
samudra, khas dalam : Tumbukan lempeng benua dan
(1) urutan batuan (andesitik dan sedimen volkanik), lempeng samudra
(2) metamorfisme (sekis biru), dan
(3) zonasi ophiolit dan tipe-tipe batuan volkanik. Penampilan (style) pembentukan pegunungan hasil
tumbukan lempeng-lempeng benua dan samudra
Orogenesis pada busur kepulauan penting (significant) menyerupai yang diakibatkan oleh tumbukan dua
sebab batuan volkanik andesitik (dan sedimen lempeng samudra, tetapi ada dua hal yang khas.
hancurannya) terdeformasi terpisah dari basalt 1. Urutan (sequence) sedimen geoklinal yang tebal,
samudra. Dan memperlihatkan tingkat awal dari berasal dari benuanya, biasanya hadir sepanjang
pembentukan kerak benua baru di daerah yang semula tepi benua dan sangat beda dari urutan batuan
hanya ada kerak samudra. Proses ini melengkapi yang diendapkan sekitar busur vokanik. Produk
pemikiran tentang asalmula dan evolusi benua. tumbukan lempeng (benua dan samudra)
merupakan jalur pegunungan yang dicirikan oleh
batuan sedimen terlipat dengan akar intrusi
granitik dan metasedimen.

(A) Orogenesis sederhana samudra-


samudra umumnya terbatas pada aktivitas
volkanik dan tidak melibatkan penyebaran
metamorfisme yang luas atau intrusi granitik.
Salah atu contoh adalah busur kepulauan
Tonga, Pasifik Selatan.

146

GAMBAR 15.7 Tipe-tipe utama aktivitas orogen yang melibatkan pertemuan dua lempeng samudra (Hamblin, 1989)
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

lebih dalam, dimana suhu dan tekanan relatif lebih


tinggi.

(B) Orogenesa samudra-samudra yang


kompleks termasuk defor,asi kerak,
metamorfisme dan intrusi granitik,
sebagaimana aktivitas volkanik,
menghasilkan busur kepulauan yang
kompleks. Contohnya kepulauan Jepang.

2. Magma kaya akan silika hasil peleburan parsial


kerak samudra yang turun terdapat diatas atau
dalam kerak benuanya dari pada diatas lantai
samudra. Konsekuensinya adalah terbentuknya
topografi tinggi, yang akan cepat tererosi.
Material volkanik cepat terkikis, dan biasanya
batolit granitik tersingkap kepermukaan.
Pada gambar 15.8, sketsa penampang yang
memperlihatkan kenampakan (features) utama yang
dihasilkan tumbukan lempeng benua dan samudra.
Sebelum kerak benua sampai di zona subduksi, batu
pasir, lanau, dan batu gamping sangat tebal
terakumulasi dalam miogeoklin sepanjang tepi benua.
Selama periode yang GAMBAR
sama,15.8 Pembentukan
sedimen laut magma
dalam kaya akan silika dapat terjadi oleh peleburan parsial dalam tiga daerah berbeda
pada zona subduksi. Prosesnya dapat melibatkan (1) peleburan parsial kerak samudra yang menurun, (2) peleburan
terakumulasi dalam parsialcekungan laut atas,
pada selubung dalam. Saat
dan (3) peleburan parsial pada bagian bawah kerak benua. (Hamblin, 1989)
lempeng bertemu, massa granitik kerak benua yang
terapung selalu diatas lempeng samudra yang
menabraknya. Peleburan parsial dari litosfir yang turun menghasilkan
Ketika lempeng benua mencapai zona subduksi, magma kaya akan silika, yang naik membentuk intrusi
sejumlah sedimen laut dalam diatas lempeng samudra granitik pada sedimen terdeformasi dalam lempeng
dapat keriput (crumpled) dan terdeformasi. atas atau keluar sebagai material volkanik di
Lempengan (slab) kerak samudra terkikis lepas (shear permukaan.
off) dan menyatu dalam massa yang campur aduk Dengan menerusnya tekanan, deformasi sedimen
(chaotic mass). Material ini, seperti yang terjadi pada geoklinal dan penebalan kerak berlangsung kearah
pertemuan dua lempeng samudra, mengalami daratan (landward), dan ujung tepi benua yang
metamorf tekanan tinggi, suhu rendah. Urutan terdeformasi naik diatas permukaan laut. Erosi
sedimen geoklin yang tebal sepanjang tepi benua terhadap jalur pegunungan mulai dan berlangsung
kemudian terkompresi dan terdeformasi. Sesar anjakan terus bersamaan dengan deformasi lebih lanjut.
terjadi pada zona dangkal di jalur pegunungan, dimana Sedimen hasil erosi daerah pegunungan yang tumbuh,
batuan regas patah-patah. Pada kedalaman sedang mengalir kesegala arah, dan sederetan konglomerat
(intermediate), aliran plastis membentuk lipatan ketat kasar dan batu pasir terendapkan sebagai kipas alluvial
dan nappe. Metamorfose intensif terjadi pada zona atau delta didepan jalur pegunungan yang naik.

147
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

Saat jalur orogen berevolusi, timbul gaya penahan


(resistance). Tumbukan mungkin terhenti atau zona
subduksi bergeser kearah samudra membentuk satu

(A) Urutan batuan sebelum orogenesis

(B) Orogenesis

148
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

jalur orogen samudra - samudra. Setelah kompresi


berhenti, erosi berlanjut, mengikis deretan
pegunungan. Isostatic rebound berlangsung sampai
akhirnya, akar pegunungan muncul di permukaan, dan
topogrfi tererosi sampai mendekati permukaan laut.
Ada banyak contoh sangat baik untuk jalur orogen
yang terbentuk oleh tumbukan benua dan samudra.
Rocky Mountains di bagian barat Amerika Utara
terdeformasi selama akhir Mesozoikum dan Tersier
awal. Pegunungan Andes di Amerika Selatan,
terdeformasi sejak Tersier hingga saat ini, dan yang
lainnya, yang kesemuanya memperlihat-kan hasil
tumbukan benua dan samudra, yang dalam beberapa
hal masing-masing mempunyai struktur dan topografi
yang unik.

Pertemuan dua lempeng benua

Pada sistem tektonik lempeng, pada hakekatnya kerak


samudra ditakdirkan turun kedalam selubung pada
proses subduksi dalam pertemuan lempeng. Saat
benua yang terbawa lempeng, bergerak mendekati
zona subduksi, cekungan samudra mengecil atau
menyempit sedikit demi sedikit. Dan akan hilang saat
kedua benua bertumbukan.
Pertemuan dua lempeng benua utama menghasilkan
satu jalur orogen dengan karakteristik cukup berbeda
dari orogen tipe lain.
Meskipun pembentukan jalur pegunungan pada
tumbukan benua sangat kompleks, tetapi peristiwa-
peristiwa besarnya mirip, sebagai yang digambarkan

GAMBAR 15.9 Orogenesis benua dan benua melibatkan deformasi sedimen-sedimen samudra (oceanic) dan
geoklinal yang umumnya menghasilkan rangkaian pegunungan yang tinggi dan kompleks. Ketika dua benua
bertumbukan, kerak samudra terperangkap diantaranya dan terdeformasi. Dapat terjadi lapisan ganda (double layer)
kerak benua menghasilkan topografi yang tingginya tidak normal. Benua-benuanya saling melekat (welded). 149
Lempeng samudra yang menurun menjadi terlepas (detached) pada zona subduksi, dan tenggelam secara
indipenden. Ketika lempeng (slab) ini luluh (‘termakan’ dalam astenosfir), maka aktifitas volkanik dan gempa bumi
dalam berakhir, gambar D dan E dihalaman berikut, gambar 15.10. (B.J. Skinner, 1992).
BAB 15 / Pembentukan Pegunungan

tahun terakhir, saat India bergerak ke Utara,


menghancurkan litosfir samudra yang semula
memisahkannya dengan Asia.
Ketika kedua benua bertumbukan, India menyusup
kebawah lempeng Asia, pegunungan Himalaya dan
tinggian plateau Tibet yang luas terbentuk.
Gempa bumi sering terjadi di daerah ini, tetapi
merupakan gempa dangkal pada daerah yang luas dan
menyebar, karena tidak ada lempeng samudra yang
dalam gambar 15.9 dan 15.10. menunjam.
1. Sedimen geoklinal terjadi sepanjang tepi setiap
benua, gambar 15.9 A
2. Sebelum benua benar-benar bertumbukan, ujung-
ujung (wedges) sedimen sepanjang tepi benua
diatas zona subduksi terdeformasi, gambar 15.9
B. Litosfir samudra menunjam dalam zona
subduksi, dan cekungan samudra mengecil.
3. Saat terjadi tumbukan, sisa segmen kerak samudra
terdeformasi sebagai sesar anjakan dan mungkin
tertekan keluar (squeezed out) diantara pertemuan
lempeng.
4. Ketika kerak benua bergerak ke zona subduksi,
daya pengapungannya (bouyancy) mempertahan-
kannya untuk tidak menunjam kedalam selubung
tidak lebih dari 40km dibawah kedalaman normal.
Mungkin dapat menyusup dibawah lempeng,
dengan demikian terbentuklah. dua lapis kerak,
benua dengan densitas rendah. Lapisan ini
terapung naik membentuk jalur terdeformasi yang
lebar, berdekatan dengan satu plateau tinggi,
gambar 15.9C
5. Kemungkinan lainnya, massa benua dapat lekat
satu sama lain, dan himpunan fragmen ophiolit
(kerak samudra) dapat terperangkap diantara nya
dan tertekan keatas.
6. Slab litosfir samudra, menunjam kedalam
selubung, akhirnya patah dan tenggelam bebas.
Ketika slab tersebut telah tertelan, aktivitas
volkanik dan kegempaan mereda, gambar 15.10D.
7. Bisa jadi tumbukan berhenti ketika berkembang
penahan (resistance), dan jalur pegunungan Contoh lainnya adalah pegunungan Alpen di Eropa,
tererosi dan diatur secara isostasi. terjadi akibat pertemuan lempeng-lempeng Afrika dan
8. Melekatnya dua benua menghasilkan sebuah Erurasia. Gejalanya mirip dengan Himalaya, tetapi
massa kontinental besar dengan suatu jalur evolusinya belum mencapai titik dimana kerak
pegunungan di dalamnya, gambar 15.10E. samudranya (laut Miditera) ‘tertelan’.
Contoh orogenesis akibat tumbukan benua adalah
pegunungan Himalaya, yang terbentuk selama 100juta

150
Bab 15 / Pembentukan Pegunungan

Singkatnya, pembentukan pegunungan merupakan


proses fundamental dalam differensiasi bumi.
Orogenesis berlangsung sepanjang batas lempeng.
Proses-proses deformasi kompresional, metamorfisme,
dan aktivitas magma menyertai pembentukan
pegunungan.
Kenampakan (style) dan kejadian (event) spesifik yang
menonjol (significant) dapat bermacam-macam,
tergantung pada interaksi yang terjadi sepanjang batas
lempeng yang bertemu. Setiap tipe pertemuan
lempeng menghasilkan model (style) pembentukan
pegunungan tersendiri.

151

Anda mungkin juga menyukai