Anda di halaman 1dari 8

1. Proses vulkanisme bawah laut.

Gunung laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan laut, dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruhdunia, dan hanya terdapat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah Gunung Laut (seamount), dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1 km) dari dasar laut, Bukit - dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut serta Pinnacle - berbentuk pilar yang lebih kecil. Umumnya Gunung Laut terisolasi dan berbentuk kerucut dan berasal dari proses vulkanik. Mempelajari secara khusus gunung laut sangatlah menarik, karena memuat beberapa alasan: tingkat keanekaragaman hayati pada gunung laut sangat bervariasi dan beraneka ragam, juga sebagai batu loncatan untuk penyebaran spesies pesisir, bisa juga disebut sebagai lokasi yang sedang berproduksi tinggi yang sangat penting dalam mendukung aktivitas komersial di bidang pertambangan dan karang perikanan, tetapi juga termasukekosistem yang rapuh, sehingga perlu dijaga dengan ketat terhadap upaya-upaya perusakan habitat

Bentuk dasar dasar laut terdiri dari :

laut menurut

Hutabarat

(1985)

bentuk-bentuk

Ridge dan Rise, adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas laut ( sea floor) yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan Trench, Bagian laut yang terdalam dengan bentuk seperti saluran seolaholah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua. Abyssal Plain, Daerah yang relatif tebagi rata dari permukaan bumi yang terdapat dibagian sisi yang mengarah ke daratan. Continetal Island, Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan benua besar yang kemudian terpisah Island Arc (kumpulan pulau-pulau), Kumpulan pulau-pulau seperti indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua

Mid-Oceanic Volcanic Island, Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik Atol-atol, Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian besar tenggelam di bawah permukaan laut dan berbentuk cincin. Seamout dan guyot, Gunung-gunung berapi yang mucul dari dasar lantai lautan tetapi tidak mencapai permukaan laut.

Dasar laut meliputi: The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog). Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain: 1. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh: gunung Krakatau. 2. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik. 3. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik. 4. Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga. 5. Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi. 6. Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.

7. Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

Bentuk topografi dasar laut Oceanic ridge Terdiri dari pematang, dan rekahan, menyebar hampir di seluruh samudra dengan panjang 80.000km, kedalaman rata-rata 2500m, terbentuk di bagian tengah lautan, topografi kasar, lembah sejajar dengan sumbu kadang-kadang terpotong oleh zonarekahan, tinggi 1000-3000km, lebar 1000m, sedimentasi berkembang jauh di bawah puncak. Marginal trench Berbentuk sempit dan sejajar dengan tepian benua, kerak dibawahnya bersifat continental, kedalaman rumpang paparan rata-rata 130 m, lebar 400 km(rata-rata 78km), kadang-kadang berbentuk teras,dipengaruhi oleh proses erosi dan sedimentasi. Pada umumnya tersebar di samudra pasifik. Continetal Island Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan benua besar Coral Sea Islands Territory termasuk kelompok yang sebagian besar pulau-pulau berpenghuni tropis dan kecil dan terumbu di Laut Coral , timur laut Queensland , Australia . Pulau ini hanya dihuni Willis Island . Wilayah ini mencakup 780.000 km 2, tersebar di timur dan selatan dari tepi luar dari Great Barrier Reef, dan termasuk Bawa Beacon Island, Osprey Reef, Grup Willis, dan terumbu lain lima belas. Mid-Oceanic Volcanic Island, Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik Pulau Vulkanik Krakatau Terletak antara pulau-pulau Indonesia besar Jawa dan Sumatera. Pada abad keempat, sebuah gunung laut tunggal berdiri di situs ini, tetapi tahun 416 M, kaldera dari gunung berapi runtuh. Sisa-sisa membentuk kaldera baru, atau fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan, dengan diameter sekitar 7 km, dengan sisa-sisa puncak itu menjadi tiga pulau Verlaten, Lang dan Krakatau. Aktifitas gunung berapi ini tidak terhenti, dan pada bulan Agustus 1883, gunung berapi di Krakatau meletus dengan kekerasan suara terdengar jauh hingga Madagskar dan Alice Springs, Australia, ribuan. Ledakan ini tercatat

sebagai salah satu ledakan terbesar dalam sejarah bumi. Letusan ini juga menyebabkan tsunami dengan tinggi 40 m. Selain itu juga pulau Samosir juga merupakan pulau vulkanik yang ada di tengah laut. Pulau karang (Atol) Sebuah pulau karang adalah hasil dari sebuah atol yang laguna telah kering atau telah diisi dengan pasir karang dan detritus . Kondisi ini biasanya adalah terakhir dalam siklus hidup sebuah pulau, yang vulkanik yang pertama dan kedua menjadi atol. Sebuah pulau karang adalah sebuah pulau yang membentuk sebuah cincin dan sebagian atau seluruhnya membungkus badan air dangkal, atau laguna. Organisme hidup mulai hidup sekitar pantai pulau-pulau baru. Formasi ini adalah batuan keras seperti bahan yang dibentuk oleh kerangka polip laut(pembangun karang) dan pasir. Organisme ini kecil melindungi diri mereka sendiri dengan membangun dinding kecil dari batu gamping di sekitar tubuh mereka. Makhluk-makhluk ini tinggal di koloni kecil, dan selama jutaan tahun, terumbu 'pemukiman' ini menjadi, dan kemudian berubah menjadi pulau. Sebagian besar pulau-pulau karang terletak di Samudra Pasifik, beberapa pulau telah ditetapkan sebagai Monumen Nasional Gunung Laut atau Sea Mount dan Guyot Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaan laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Umumnya Gunung Laut terisolasi dan berbentuk kerucut dan berasal dari proses vulkanik. Terbentuknya Gunung Laut Proses terbentuknya gunung laut adalah proses tektonik lempeng (plate tectonic) seperti gambar paling atas itu. Di Daerah pemekaran samodra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi, keluar material dari lapisan mantel atas yang cair, yang berwarna merah-biru dibawah ini merupakan kerak samodra. Sedangkan yang hijau disebut kerak benua. Kerak samodra ini selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra. 1. Pada saat keluar tentu saja ada yang berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut.

2. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan. 3. Semakin jauh dari zona pemekaran, material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut. 4. Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api. Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif karena biasanya gunung laut itu tidak lagi mendapatkan pasokan panas, maka materialnya tidak lagi berupa material cair panas seperti sumber dapur magma. Gunung laut (Seamount) di Indonesia seamount yang ada di sekitar Indonesia yang terkenal adalah yang berada disebelah selatan Jawa. Salah satu gunungnya ada yang muncul kepermukaan membentuk Pulau Krismas, atau Pulau Natal atau Christmas Island Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera india. Indonesia Memiliki 5 Gunung Api Bawah Laut, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang, Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur. Referensi : 1. id.wikipedia.org/wiki/Gunung_laut 2. erwingeograf.blogspot.com/2012/02/dasar-laut.html 3. www.bimbie.com Ilmu Pengetahuan Geografi Bentuk Muka Bumi

2. Proses Tektonik Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalahteori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratasmantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapatastenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi. Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform(menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a. Berbeda dari sikus batuan yang terutama merupakan fenomena yang terjadi di kerak benua, maka siklus tektonik terutama melibatkan kerak samudera, dan prosesnya didominasi oleh proses-proses di bagian dalam Bumi yang digerakkan oleh energi geotermal Bumi. Gambaran siklus tektonik dapat dilihat pada Gambar 6A dan B. Ketika magma yang datang dari mantle muncul di tempat pemekaran lantai samudera, maka ditempat itu akan terbentuk kerak samudera baru. Kerak samudera yang tua akan kembali ke dalam mantle di zona penunjaman. Dengan demikian, masa hidup kerak samudera lebih pendek daripada masa hidup kerak benua.

Gambar 6A. Siklus tektonik. Kontak antara magma dengan air laut di zona pemekaran samudera menunjukkan interaksi antara geosfer dan hidrosfer yang mempengaruhi komposisi air laut, sementara itu volkanisme menunjukkan kontak antara geosfer dan atmosfer yang mempengaruhi komposisi udara. Sumber: Skinner dan Porter (2000). Gambar 6B. Siklus tektonik. Menggambarkan aliran proses dan pergerakan material. Sumber: Skinner dan Porter (2000).

Fenomena volkanisme dapat terjadi berkaitan dengan mekanisme penunjaman. Ketika kerak samudera masuk kembali ke dalam mantel dan meleleh kembali, unsur-unsur volatil dari kerak samudera itu menyebabkan kerak benua di atasnya meleleh. Magma yang terbentuk muncul ke permukaan sebagai gunungapi. Dengan demikian terjadi penambahan material baru ke kerak benua. Di pihak lain, aktifitas gunungapi yang mengeluarkan debu dan gas dari dalam Bumi mempengaruhi komposisi udara. Kondisi ini menunjukkan interaksi antara geosfer dan atmosfer. Selain di zona penunjaman, magma dapat muncul di daerah pemekar lantai samudera. Di daerah pemekaran lantai samudera, interaksi antara kerak samudera dengan samudera di atasnya mempengaruhi komposisi air laut disekitarnya. Magma yang muncul di zona pemekaran dan membentuk kerak samudera baru membentuk batuan beku yang panas dan bereaksi dengan air laut. Unsur-unsur dari dalam batuan yang panas bereaksi dengan unsur-unsur yang ada di dalam air laut. Ini adalah salah satu cara mantle mempengaruhi komposisi air laut, dan juga cara yang penting bagaimana material dan proses dari siklus tektonik berinteraksi dengan siklus hidrologi. Referensi : 1. id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng 2. godamaiku.blogspot.com/2013/08/tektonik-geologi-struktur.html 3. Read HH, Watson Janet (1975). Introduction to Geology. New York: Halsted. hlm. 1315.

Anda mungkin juga menyukai