Anda di halaman 1dari 36

Gunung Api

Di Indonesia

Dari Barat hingga Timur Berdasarkan


Iklim
Geologi dan Geomorfologi Indonesia
Disusun Oleh :

1. Muhammad Elza Anantama ( K5419058 )


2. Puspita Yulian Nindyasari ( K5419063 )
3. Rizky Nurfauzi Sukaryono Putro ( K5419074)
4. Surya Wahyu Hidayat ( K5419077 )
5. Toni Pranada ( K5419078 )
6. Wuryantuti Trah Hutami ( K5419082 )
7. Yeremia Juniaria Permatasari ( K5419083 )
Indonesia berada di jalur pertemuan tiga lempeng,
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng
Hindia. Berdasarkan sejarah geologinya, wilayah
Indonesia bagian barat adalah bagian dari Benua
Asia, Indonesia bagian timur adalah bagian dari
Benua Australia, dan Indonesia bagian tenga adalah
wilayah Peralihan. Di Indonesia juga banyak sekali
ditemukan gunung api aktif, hal tersebut dikarenakan
Indonesia dilintasi oleh jalur pegunungan muda ,
yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Gunung api yang tersebar di Indonesia
tersebut tentu memiliki beberapa perbedaan.
Pada kesempatan kali ini, akan berusaha
membahas mengenai perbedaan gunung api
yang ada di Indonesia. Mari kita simak apa
saja perbedaan tersebut.
A. Pulau Sumatra

01 Sumatra
Melihat kondisi Pegunungan di Sumatra
Penamapang melintang dari salah satu bagian dari bukit
barisan barat ke timur.
Dari gambar tersebut

Proses terbentuknya jajaran Pegunungan Bukit Barisan di


pulau Sumatera adalah akibat tumbukan antara lempeng
Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Tumbukan ini
menyebabkan terangkatnya kerak bumi di pertemuan
kedua lempeng, yang berjalan dari utara ke selatan di
sekitar pulau Sumatera. Terangkatnya pertemuan lempeng
tektonik ini menyebabkan terjadinya peguungan dan
gunung berapi yang menyusun Bukit Barisan, termasuk
Gunung Leuser, Sinabung, Danau Toba, Kerinci dan
Marapi.

JUPITER
.Rangkaian Bukit Barisan Merupakan sejumlah pegunungan yang
sejajar baratlaut – tenggara Puncak tertinggi: G. Kerinci 3.800 m
Dapat dibagi menjadi: ◦ Bagian Utara ◦ Bagian Tengah dengan
Gunung toba pernah menjadi sebagai supervolcano
Sesuai sifat fluida, lelehan batuan panas ini naik ke atas
membentuk kantong-kantong bubur batuan panas yang
di kenal sebagai kantong magma. Interaksi magma
dengan batuan dasar, pada tekanan tertentu,
menyebabkan terbentuknya zona ubahan pada batuan
induk lava dan tufa yang kemudian berperan sebagai
batuan induk kaya mineral (host rock), termasuk emas.
Pada akhirnya, magma ini mendesak ke atas permukaan
membentuk deretan kubah magma atau deretan gunung
api di sepanjang Bukit Barisan. Pembentukan kubah
magma ini juga mendorong bebatuan dasar yang dulu di
dasar Samudra hingga ke puncak Bukit Barisan.
B. Gunung Api di Kalimantan

Berbeda dengan pulau pulau lain,


Kalimantan tidak mempunyai gunung api aktif,
kecuali pegunungan Apokayam pada
perbatasan dengan Malaysia Timur. Oleh
karena itu peremajaan tanah oleh bahan
vulkanik tidak terjadi. Hal ini tampak bila
tanah di Kalimantan mulai di buka (digarap)
tanahnya tidak subur (kecuali diberi pupuk
dan dijaga humusnya).
• Berikut merupakan karakteristik pegunungan yang ada di
Kalimantan :
1. Pegunungan di Kalimantan berpusat di tengah tengah
pulau. Gunung yang tertinggi di Kalimantan adalah
Kongkemul (2053 m), yang lebih tinggi di Kalimantan Utara
(Malaysia Timur) seperti Gunung Kinibalu (4175 m),
Limbakauh (2300 m), Murud (2260 m) dan Gunung Mulu
(3000 m). Batas antara Kalimantan Indonesia dengan
Malaysia Timur dan Pegunungan Kapuas Hulu dengan
Pegunungan Muller terbentang dataran rendah Kapuas
yang semakin meluas ke arah pantai. Pegunungan utama
sebagai kesatuan ekologis di Kalimantan adalah
Pegunungan Muller, Schwaner, Pegunungan Iban dan
Kapuas Hulu serta dibagian selatan Pegunungan Meratus.
Pegunungan Meratus merupakan sebuah
pegunungan ofiolit yang sejak Paleogen telah
terletak di sebuah wilayah yang jauh dari tepi-
tepi konvergensi lempeng. Pegunungan
Meratus mulai terangkat pada Miosen Akhir
dan efektif membatasi Cekungan Barito di
sebelah baratnya pada Plio-Pleistosen.
2. Batuan
Pegunungan yang membujur dari barat daya ke timur
laut di bagian utara, dan berawal di Meratus di bagian selatan,
terdiri dari batuan Pretertier dan berhubungan dengan
antiklinorium Samarinda. Rangkaian pegunungan Pegunungan
Kapuas Hulu dan Iran tersusun dari batuan marinPre Tertier
dan Tertier Bawah yang terlipat secara intensif serta menekan
ke arah barat laut. Pegunungan Muller terdiri atas Basin
Melawi dengan fasies air payau Tertier Bawah.

3. Tanah
Di pegunungan Maratus, terdapat tanah yang paling
lapuk yaitu exisol, didominasi oleh liat yang mempunyai sedikit
mineral yang terdapat lapuk dan menghasilkan sedikit hara
tanaman. Jenis tanah ini terdapat diatas batuan ulta basa.
4. Air
Keberadaan air di pegunungan sangat banyak,
karena banyak tersimpan pada hutan-hutan yang terdapat
di pegunungan. Selian itu, air tersimpan pada kedalaman
yang relatif dangkal sehingga mudah untuk dimanfaatkan
untuk segala kebutuhan.

5. Penggunaan lahan
Potensi pertambangan banyak terdapat di
pegunungan dan perbukitan di bagaian tengah dan hulu
sungai. Deposit pertambangan yang cukup potensial
adalah emas, mangan, bauksit, pasir kwarsa, fosfat, mika
dan batubara. Tambang minyak dan gas alam cair terdapat
di dataran rendah, pantai, dan lepas pantai.
C. Bentukan lahan akibat proses Vulkanisme di Pulau
Jawa
Pulau Jawa terbentuk
dari zona subduksi
antara Lempeng Benua
vs Lempeng Australia.
Hasil subduksi ini
menghasilkan jajaran
gunung api di tengah
Pulau Jawa seperti
sekarang ini.

Mulai Gunung Krakatau di sebelah barat hingga Kawah Ijen (Gunung


Merapi) yang berada di ujung Jawa Timur merupakan gunung api Jawa
yang magmanya berasal dari pelelehan lempeng samudra
Hindia/Australia.
Terdapat tiga segmen
pegunungan
berdasarkan
pesebarannya di pulau
jawa ini yang
disebababkan oleh
kedalaman dan volume
magma serta sudut
penunjaman dari
lempeng Australia.
Sehingga antara Jawa
bagian barat,tengah,
dan timur berbeda-beda

Kedalaman dapur magma dan volume dapur magma berpengaruh terhadap


waktu simpan magma (periode tidur). sedangkan sudut penunjaman lempeng
Ausralia berbeda pada setiap segmen sehingga akan menghasilkan
kumpulan gunung api yang berbeda. Misalkan pada segmen Jawa bagian
tengah Gunung api hanya terletak di bagian tengah, sedangkan pada segmen
Jawa bagian baratt gunung api terkumpul pada bagian tengah dan selatan
Mengambil satu contoh Gunung api yang ada di Jawa yaitu G
Merapi.
Gunung merapi memiliki tipe strato
dengan tipe letusan yang efusif dan
ekplosif
karena diferensiasi magma dari
basa ke asam, kandungan silica
(SiO2) dari rendah ke tinggi (>60%).
Magma dengan kandungan silica
tinggi cenderung eksplosif dan
Erupsi dengan laju pertumbuhan
kubah lava cepat dan volumenya
besar, akan memicu terjadi awan
panas yang besar.

Berdasarkan penampang
melintang tersebut dapat kita
ketahui bahwa memang pada
segmen jawa bagian tengah
terdapat jajaran pegunungan di
bagian tengah saja sedangkan
sisi sebelah selatan dan utara
merupakan perbukitan dan
dataran
Kenampakan dari foto udara Gunung
merapi menunjukkan, tekstur kasar
tetapi memiliki ketinggian yang
seragam atau klas lereng sama.
Kenampakan yang khas disini adalah
pusat kepundan terlihat mengerucut
yang di sekitarnya terdapat hamparan
hasil erupsi tanpa vegetasi penutup
sedikitpun. Bekas-bekas aliran lava
cair akan tampak berupa garis-garis
aliran di sekitar kepundan dan
berhenti membentuk blok-blok dinding
terjal akibat pembekuan di luar.

Bentuk lahan yang terbentuk


merupakan bentuk lahan
struktural Bentuk lahan struktural
terbentuk karena adanya proses
endogen atau proses tektonik,
yang berupa pengangkatan,
perlipatan, dan pensesaran serta
bersifat konstruktif (membangun),
D. BENTUK LAHAN VULKANISME SUNDA KECIL
 
Secara geologi Nusa Tenggara berada pada
 

busur Banda. Rangkaian pulau ini dibentuk


oleh pegunungan vulkanik muda. Pada teori
lempeng tektonik, deretan pegunungan di
Nusa Tenggara dibangun tepat di zona
subduksi indo-australia pada kerak samudra
dan dapat di interpretasikan kedalaman
magmanya kira-kira mencapai 165-200 km
sesuai dengan peta tektonik Hamilton (1979)..
Sebagian besar busur dari  kepulauan Nusa Tenggara
dibentuk oleh zona subduksi dari lempeng Indo-australia
yang berada tepat dibawah busur Sunda-Banda selama
diatas kurun waktu tersier yang mana subduksi ini dibentuk
didalam busur volcanik kepulauan Nusa Tenggara.
Bagaimanapun juga ada perbedaan-perbedaan hubungan
dari análisis kimia di antara batuan volkanik pada kepulauan
Nusa Tenggara .Busur volkanik pada bagian timur wilayah
sunda secara langsung dibatasi oleh kerak samudra yang
keduanya memiliki karakteristik kimia yang membedakanya
dari lava pada bagian barat busur Nusa Tenggara. Menurut
Hamilton dibagian barat barisan pegunungan Nusa Tenggara
dibentuk pada massa Senozoic. Batuaan Volkanik didalam
busur Banda dari kepulauan Nusa Tenggara yang diketahui
lebih tua dari BATUAN MIOCENE.
• Mengambil contoh Gunung Rinjani
 
Gunung api tertinggi digugusan
 
Kepulauan Sunda Kecil
(Lesser Sunda Island) ini memiliki sejarah evolusi
yangpanjang. GunungBarujari – anak Gunung Api Rinjani –
yang meletus terakhir pada 2015. Rinjani (+3.726 m) yang
terletak di Pulau Lombok bagian utara, Nusa Tenggara
Barat, merupakan gunung api tertinggi kedua di
Indonesia, setelah Kerinci di Sumatra. Gunung api ini
memiliki ciri khas berupa kerucut yang tumbuh di tepian
keldera bagian timur, di dalam kalderanya terdapat danau
kaldera berbentuk bulan sabit, dan kerucut baru yang
muncul dari dalam danau tersebut. Kalderanya dinamakan
Segara Anak, dan kerucut barunya disebut Gunung
Barujari. Danau Segara Anak (+2.008 m) merupakan
danau kaldera dengan gunung api aktif yang tertinggi di
Indonesia, bahkan di dunia.
Gunung Rinjani terletak di Pulau
 
Lombok Nusa Tenggara Barat
merupakan salah satu gunung berapi aktif yang berada di
Indonesia dengan jenis letusan yang eksplosif. Gunung ini
terletak di zona subduksi antar lepeng samudra sehingga
menghasilkan busur kepulauan. Karena terletak di zona
subduksi makasifat magma, pola letusan, jenis gunung apinya
juga berbeda.Gunung Rinjani memiliki morfologi yang unik
berupa kaldera yang luas menjadi Danau Segara anakan,
kerucut parasite dan bukti adanya aliran lava.Tektonik Settling
B A.
Bentuk Kaldera karena Gunung api dengan tipe kaldera berasal
dari letusan yang sangat dahsyat, kemudian terjadilah
keruntuhan permukaan akibat kosongnya dapur magma
pascaerupsi. Kaldera merupakan kawah yang luas dengan
dasar yang hampir datar berdiameter 1,5-10 km
(Sumintadiredja, 2005)..
• Komposisi magma bentukkalderabisabervariasi, namunumumnyaberupa
 
magma intermidierhinggaasam yang menghasilkanletusaneksplosifbesar
yang mengakibatkanruntuhan.JikadilihatgunungRinjanimemilikikaldera yang
luasdanditemukanbanyaksekali material piroklastik.MORFOLOGI GUNUNG
RINJANI Morfologiutamadaritubuh G.
Rinjaniadalahmorfologikalderadankerucutgunungapi.Morfologikalderaberbe
ntukelip, dengankemiringanlerengderajat.Batuandasarnyaadalah lava
danjatuhanpiroklastik.Morfologikerucutgunungapimenempatibagiandalamk
alderasertatebingdindingkaldera, yaitukerucut G. Barujari, G. Rombongan,
Rinjani, sertakerucut G. Manuk. Kemiringanlerengberkisarantaraderajat,
denganpolaaliransungai radial,
sedangkanbatuandasarnyaadalahjatuhanpiroklastik.
• Letusan-
letusanbesarmewarnaiRinjanisepanjangsejarahperkembangannyadarisejakin
duknya yang berumursekitarsatujutatahun yang lalu, hingga di
masasejarahmanusia modern kini.Sebuahletusan yang sangatdahsyat, 7
padaskala VEI (volcanic explosivity index) yang
dampaknyasetahunkemudianmelandahinggakeEropapadaabad ke-13
danbaruterungkap di awalabad ke-21.
E. Tatanan Tektonika Batuan Gunung Api Komplek Adang, Mamuju, Sulawesi Barat
Pulau Sulawesi secara geologi memiliki tataan yang sangat
kompleks yang disebabkan oleh interaksi dari tiga lempeng
yang bergerak aktif, yaitu Lempeng Benua Australia yang
bergerak keutara, pergerakan Lempeng Samudera Pasifik yang
bergerak kebarat, dan Lempeng Benua Eurasia yang relatif
bergerak keselatan tenggara.
Komplek Adang merupakan salah satu komplek gunung
api utama yang masih dapat diidentifikasi bentukan
morfologinya dengan baik. Batuan gunung api komplek Adang
merupakan batuan beku basal-intermediet yang terbentuk
pada zona kerak benua aktif(active continental margin) pasca
kolisi. Komplek ini tersusun atas batuan gunung api basa
hingga intermediet yang memiliki nilai laju dosis radiasi cukup
tinggi yang disebabkan oleh kandungan mineral radioaktif di
dalamnya.
Batuan gunung api Adang merupakan hasil
dari proses vulkanisme suatu komplek
gunungapi yang memiliki pusat erupsi dan
beberapa kubah lava. Batuan tersebut tersusun
atas batuan trachyte-phonolite, dengan afinitas
magmatiknya ultrapotasik, Dari data tersebut
dapatdi interpretasi bahwa tataan tektonik
amagmatologinya adalah Active Continental
Margin(ACM). Magma asal yang membentuknya
dari aktivitas gunung apinya dipengaruhi oleh
kerak benua mikro barat daya (South West/SW)
Sulawesi.
Batuan penyusun di komplek Adang secara umum tersusun oleh
kelompok batuan plutonik, sedimen tua, batuan gunung api serta batuan
sedimen muda.
1. Batuan gunung api, yang pada komplek Adang dikelompokkan menjadi
tujuh satuan batuan, yaitu komplekTapalang, Ampalas, Adang, Malunda,
Karampuang,Sumare, dan Labuan Rano.
2. Batuan sedimen, didominasi oleh klastika gunung api dan batuan
karbonat.
a) Batu gamping terumbu, genesisnya karena mengalami pengangkatan
yang cukup signifikan karena tersingkap dengan elevasi yang tinggi.
b) Batu gamping kristalin, terdiri dari batu gamping terumbu yang telah
mengalami kristalisasi dan sebagian telah terubah (terkersikkan)
sehingga sebagian komponen batu gamping telah terubah menjadi silika.
c) Batuan konglomerat gunung api, terbentuk karena hasil rombakan atau
longsoran batuan gunungapi yang bersifat grain supported.
d) Batu pasir, tersusun atas batu pasir dan batu lanau berlapis dengan
komposisi material gunungapi.
3. Batuan basal, didominasi jeni stephrite,
tephriponolite, phonotephrite, danphonolite.
Jenis batuan yang beragam dalam suatu kompleks
gunungapi menunjukkan adanya berbagai faktor yang
mempengaruhi terbentuknya batuan tersebut, antara
lain: sumber magma, tingkat kristalisasi, sistem
diferensiasi magma, waktu, suhu dan tekanan
pembentukan magma, jumlah volatile yang
berpengaruh, serta tataan tektonik daerah busur
gunung api tersebut. Salah satu faktor yang penting
adalah sifat alkalinitas suatu batuan sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui tataan tektonik
pembentukan batuan tersebut
F. Gunung Api di Papua
Di wilayah papua tidak memiliki gunung api aktif,
walaupun Papua sangat berdekatan dengan 2 lempeng yang
saling bertumbukan. Hal ini dikarenakan di wilayah papua
tidak mengalami penunjaman lempeng yang sampai ke
lapisan astenosfer. Karena hal itu papua tidak banyak memiliki
gunungapi dan yang ada hanya pegunungan biasa.
Dibagian barat pulau Papua terdapat zone memanjang
yang berupa tanah rendah dan bukit-bukit, yaitu depresi
Memberamo-Bewani yang sebagian jalin-menjalin dengan
jalur pantai utara daratan utama. Depresi tersebut membujur
dari pantai timur teluk Geelvink di sepanjang danau
Rambebai dan Sentani sampai ke pantai Finch dengan Aitape.
Di sebelah selatan depresi ini terdapat rangkaian pegunungan
kompleks yang disebut rangkaian Pembagi Utara.
Rangkaian Pembagi Utara merupakan
deretan pegunungan dan pegunungan yang
terletak di antara teluk Geelvink dibagian barat
dan muara sungai Sepik di bagian timur. Di bagian
barat terdapat Puncak Dom (1340m) kearah
timur pegunungan Van res yang secara langsung
melintang terpotong oleh sungai Memebramo
yang diikuti oleh Pegunungan Gauttier (>1000m),
Pegunungan Poya, Karamor dan Bongo. Disebelah
Selatan terdapat Pegunugan Cyclops terdapat
sebuah sumbu depresi .
Karakteristik pegunungan yang ada di wilayah Papua :
Memiliki jajaran pegunungan yang banyak dan memiliki
puncakan tertinggi di Indonesia .beberapa gunung
tersebut adalah :
– Gunung Puncak arstenz Pyramid (4,884 m.dpl) merupakan
gunung tertinggi di Indonesia.
– Puncak Jaya (4,860 m.dpl)
– Puncak Trikora (4,730 m.dpl)
– PuncakI denburg (4,643 m.dpl)
– Gunung Dom (1,332 m.dpl)
– Gunung Derabaro (4,150 m.dpl)
– Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
– Gunung Yaramamafaka (3,370 m.dpl)
Gunung Api
gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah
yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang
dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai
ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung Api
Gunung api tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia sehhingga Indonesia dikenal dengan
“Ring Of Fire “ atau “Nagara Cincin Api”.

Persebaran di pulau-pulau yang ada di indonesia:


★ Sumatra
★ Jawa
★ Kalimantan
★ Sulawesi
★ Sunda kecil
★ Papua

Anda mungkin juga menyukai