Anda di halaman 1dari 24

PLATE-TEKTONIK)

Mata kuliah : Geologi


Fisik
Kelompok 1

Rizky Wijaya Manurung Maya Yanti Ambarita


Pengantar

Lempeng adalah materi penyusun bumi di


lapisan paling atas. Lempeng bumi bisa
mempunyai ketebalan hingga 100 kilometer.
Bagian atas bumi terdiri atas litosfer (terdiri
atas kerak bumi dan mantel bumi) yang bersifat
kaku dan padat.
Lempeng tektonik adalah teori yang
berhubungan dengan dinamika kulit terluar
bumi (Litosfer) yang merevolusi.
Bagian Litosfer ini terbagi menjadi
lempeng-lempeng tektonik yang terdiri atas
lempeng benua dan lempeng samudera.
Sekitar 250 tahun lalu lempeng-lempeng tektonik ini satu yang disebut
dengan Pangea yang terpecah menjadi Leurasia dan Gondwana.

Amerika Utara Amerika Selatan

Leurasia Asia Gondwana Australia

Eropa Afrika

Proses terbentuknya 2 lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan samudera


dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. gaya ini
ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi. Suatu celah pada benua inilah
dinamakan lempeng samudera. Lempeng utama penyusun permukaan bumi
adalah lempeng Afrika, Antartika, Indo-Australia, Eurasia, Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan Pasifik.
Pergerakan Lempeng Tektonik
(Divergen)

Peristiwa Mid Atlantic Ridge


1 ( Punggung Bukit Atlantik )
Jenis Pergeseran

Punggung Bukit Atlantik Tengah ditemukan di Samudera Atlantik. Batas lempeng divergen
terjadi di antara lempeng-lempeng yang saling melebar satu sama lain. Punggungan ini
terbentuk ketika lempeng Amerika Utara dan Eurasia, serta lempeng Amerika Selatan dan
Afrika, saling menjauh. Punggung Bukit Atlantik Tengah dianggap sebagai pusat
penyebaran yang lambat, dengan 2 hingga 5 sentimeter, atau 0,8 hingga 2 inci, dasar laut
baru terbentuk setiap tahun. Karena Punggung Bukit Atlantik merupakan pusat
penyebaran yang lambat, maka telah terbentuk parit yang dalam, atau lembah keretakan, di
antara batas-batas lempeng ini, dengan lebar dan kedalaman serupa dengan Grand Canyon
2
Penyebab Terbentuknya MAR

Gambar diatas sebenarnya merupakan jajaran


pegunungan bawah laut yang memiliki tinggi rata-
rata tiga kilometer di atas dasar Samudra Atlantik
dan berjajar sepanjang 1000 sampai 1500 kilometer.
Di daerah pegunungan ini juga sering terjadi
peristiwa gempa bumi.
Retakan tersebut merupakan hasil dari
proses divergensi yang menghasilkan
celah .Celah yang terjadi pada kerak bumi
Punggungan tersebut diperkirakan terbentuk menyebabkan lelehan batuan yang berasal
pada periode Trias, akibat pergerakan divergen dari lapisan mantel bumi/ astenosfir
lempeng tektonik Eurasia, Amerika Utara, mengisi celah tersebut sehingga
Amerika Selatan, dan Afrika, yang membentuk lapisan baru yang sedikit
menyebabkan terbentuknya lembah berlengan menonjol. Lapisan menonjol ini
tiga di Pangaea, benua super kuno. Pergerakan membentuk barisan pegunungan di bawah
kerak bumi ini diyakini menjadi faktor utama laut. Retakan panjang ini terkenal dengan
terjadinya fenomena pergeseran benua. nama Mid-Atlantic Ridge dan masih aktif
bergerak menjauh sampai sekarang
sehingga menambah luas Samudra
Atlantik
3 Dampak Jika MAR Terus
Bergerak

Apabila kita menghitung berdasarkan


jarak benua Afrika dan Amerika selatan
sekarang dan kecepatan pergeseran
tersebut, perubahan ini telah terjadi
selama ratusan juta tahun yang lalu.
Diperkirakan pergesaran ini masih akan
terus terjadi dan dapat memperluas luas
Samudra Atlantik. Peristiwa ini juga terjadi
pada terpisahnya Arab Saudi dari benua
Afrika yang dipisahkan oleh Laut Merah
Pergerakan Lempeng Tektonik
(Konvergen)

Terbentuknya Pegunungan Himalaya

1
Jenis Pergeseran

Jenis pergeseran terbentuknya Pegunungan Himalaya ini merupakan pergeseran lempeng


bumi konvergen dimana gerakan lempeng bumi yang saling mendekat sehingga
menimbulkan tumbukan. Lempeng yang mengalami tumbukan atau benturan yaitu
lempeng benua Asia (Benua Eurasia) dengan Lempeng benua India.
2
Penyebab Benturan Terjadi

Evolusi tektonik Lempeng India dimulai dengan terjadinya pendinginan dan


pemadatan bagian atas kerak pada permukaan bumi di jaman Arkean (sebelum 2,5 milyard
tahun lalu), yang diwakili oleh singkapan genes dan granit, terutama di daerah
semenanjung yang merupakan inti dari kraton India.
Lempeng India ini sekitar 90 Jtl (Juta tahun lalu), atau pada akhir Kapur , terpisah
dari Madagaskar. Sub-kontinen tersebut mulai bergerak ke utara pada kecepatan sekitar 15
cm/tahun, dan mulai bertumbukan dengan Asia sekitar 50- 55 Jtl, yaitu pada kala Eosen.
Tumbukan tersebut mulai pada Kapur Akhir, sekitar 70 juta tahun lalu, ketika
lempeng Indo-Australia, yang bergerak dengan kecepatan sekitar 15 cm/tahun, menabrak
Lempeng Eurasia.Sebelum 50 juta tahun lalu, pergerakan cepat lempeng Indo-Australia ini
telah menutup Samudera Tetis secara keseluruhan. India saat ini bergerak ke timurlaut
dengan laju 5cm / tahun, sedangkan Lempeng Eurasia bergerak ke utara dengan laju
2mm/ tahun. Hal ini menyebabkan Lempeng Eurasia terdeformasi,sementara Lempeng
India menekan dengan laju 4 mm/tahun.
Pergerakan ini bergerak dengan kecepatan relatif lambat, dimana lempeng India
yang terus menerus mendorong lempeng Eurasia. Namun karena kedua lempeng ini
memiliki kepadatan yang hampir sama, keduanya tidak menelan satu sama lain,
melainkan saling terjepit dan terjadi kerutan di permukaan bumi.
3
Dampak dari benturan
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter melanda wilayah
tersebut ,pada tahun 8 April 2015 silam menyebabkan penduduk berhamburan
ketika bangunan-bangunan bergoyang dan runtuh karena guncangan tanah .
Banyak tanah longsor melanda medan yang terjal—dan longsoran salju yang
mematikan menyapu Gunung Everest Peristiwa tersebut menewaskan hampir
9.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Gempa bumi Gorkha, demikian
sebutannya, menyebabkan kota-kota di dekatnya hancur, menghancurkan lebih
dari 600.000 rumah.

Kemudian badai salju menyerang pegunungan Annapurna secara tiba-tiba. Peristiwa ini
menelan korban jiwa sebanyak 43 orang yang terdiri dari penduduk lokal dan turis asing.
Kekacauan yang terjadi di Himalaya diyakini bisa memengaruhi pertanian, tak terkecuali
ketahanan air dan pangan di negara-negara Asia.
Area Himalaya terbentang dari ujung timur Afganistan melalui Nepal hingga ujung utara
Myanmar. Bukan rahasia lagi bahwa pegunungan ini mengandung bongkahan salju dan gletser
air tawar yang menjalar ke 10 sungai utama Asia, seperti Gangga, Brahmaputra, Mekong, dan
Yangtze.
Himalaya India mempunyai variasi relief yang besar mulai dari lembah
dataran rendah (mendekati permukaan laut) hingga daerah pegunungan
dataran tinggi (berkisar >20.000 kaki) serta daerah dataran tinggi. Dengan
demikian, kemungkinan terjadinya tanah longsor akibat gempa sangat tinggi.
Selanjutnya wilayah ini menerima curah hujan yang tinggi (kadang-kadang
>5000 mm per tahun) selama musim hujan dan juga karena fenomena
orografis yang mengakibatkan hujan deras/badai petir.
Curah hujan yang tinggi dan sering, khususnya pada musim hujan,
mempunyai dampak yang besar tentang sebaran spasial tanah longsor. Curah
hujan yang terjadi sebelum terjadinya gempa juga membuat lereng lebih
rentan terhadap longsor. Demikian pula curah hujan pasca kejadian
mengakibatkan rembesan air ke dalam lereng melalui celah dan retakan yang
terjadi selama gempa bumi yang menyebabkan tanah longsor pasca gempa.
Pergerakan Lempeng Tektonik
(Sesar)

Patahan Semongko

1
Jenis Pergeseran

Jenis pergeseran yang menyebabkan terbentuknya patahan


semongko sumatera ini adalah sesar Turun. bentukan geologi yang
membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh
hingga Teluk Semangka diLampung. Patahan inilah membentuk
Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini.
Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di
daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.
A-A’ memiliki nilai turunan kedua vertikal
minimum adalah -8 sedangkan nilai
maksimumnya adalah 13,45. Sehingga, dapat
diidentifikasi kemungkinan terdapat struktur
patahan turun di cross section tersebut.
Grafik Cross-Section A-A’ antara Jarak
terhadap Anomali Gravitasi

B-B’ memiliki nilai turunan kedua vertikal


minimum adalah -8,15 sedangkan nilai maksimumnya
adalah 12,18. Sehingga, dapat diidentifikasi
kemungkinan terdapat struktur patahan turun di
cross section tersebut

Grafik Cross-Section B-B’ antara Jarak


terhadap Anomali Gravitasi
C-C’ memiliki nilai turunan kedua vertikal minimum
adalah -20,96 sedangkan nilai maksimumnya adalah
12,19. Sehingga, dapat diidentifikasi kemungkinan
terdapat struktur patahan naik di cross section
tersebut.

D-D’ memiliki nilai turunan kedua vertikal minimum


Grafik Cross-Section C-C’ adalah -13,36 sedangkan nilai maksimumnya adalah
antara Jarak terhadap Anomali
Gravitasi 8,54. Sehingga, dapat diidentifikasi kemungkinan
terdapat struktur patahan naik di cross section
tersebut.
Grafik Cross-Section D-D’ antara
Jarak terhadap Anomali Gravitasi

Dari hasil tersebut dapat dianalisis, kemungkinan keberlanjutan Sesar Semangko/Sumatera


berlanjut hingga ke Segmen Sunda. Selain itu, daerah di sekitar Section A-A’ dan juga B-B’
diduga Graben yang dimaksud dimana terjadi pada section A-A’ merupakan patahan normal
dan section B-B’ juga patahan normal.
2
Penyebab Patahan Terjadi

Terbentuknya Patahan Semangko bermula sejak jutaan tahun


lampau saat Lempeng(Samudra) Hindia-Australia menabrak secara
menyerong bagian barat Sumatera yang menjadi bagian dari Lempeng
(Benua) Eurasia. Tabrakan menyerong ini memicu munculnya 2
komponen gaya. Komponen pertama bersifat tegak lurus, menyeret
ujung Lempeng Hindia masuk ke bawahLempeng Sumatera. Batas kedua
lempeng ini sampai kedalaman 40 kilometer umumnyamempunyai sifat
regas dan di beberapa tempat terekat erat.

Patahan Semangko terbentuk karena desakan lempeng indo australia ke dalam lempeng
eurasia sehingga pulau sumatera terbelah. Sesar membagi lapisan batuan menjadi 2 block
yaitu Hanging wall dan Foot wall. Hanging wall adalah block batuan yang terletak di atas
bidang sesar sedangkan Foot wall adalah block yang terdapat di bawah bidang sesar
3
Dampak dari Sesar

Sejarah gempabumi di sepanjang sesar Semangko segmen Lampung telah terjadi


dan tercatat diantaranya tahun 1903 di Liwa dengan kekuatan 7.5 SR yang
menyebabkan kerusakan bangunan, goncangan kuat, episenter diperkirakan
terletak di darat. Tahun 1933 gempa terjadi di Liwa dengan kerusakan yang hebat
terjadi di daerah Suoh dengan kekuatan 7.5 SR., Tahun 1994 gempa juga terjadi di
Liwa dengan kekuatan 7.0 SR.,
Pergerakan lempeng lempeng penyusun sesar Semangko ini dipercaya sebagai sumber
terjadinya gempabumi (Gambar 6). Secara morfologi pergerakan lempeng dimulai dari
bagian Tenggara yang akibat gaya tektonik di daerah Teluk Semangko terus membuka ke
kanan dan kiri pada waktu tertentu menyebabkan gempabumi. Akibat gaya yang terus
bekerja makan lempeng di daerah tersebut terus membuka yang akan menyebabkan
gempabumi yang mengarah ke Baratlaut dan berhenti di depresi Suoh dan diteruskan
Kembali sampai ke daerah Danau Ranau. Sehingga arah penjalaran sumber gempabumi di
daerah tersebut dimulai dari Tenggara terus bergerak ke Baratluat.

Selain itu, Ngarai Sianok merupakan bentuk yang paling jelas dari
aktivitas pergerakan lempengan bumi dari pulau Sumatera. Proses
terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang
subur dengan panorama yang indah. Patahan Ngarai Sianok
membentuk dinding curam dan juga membentuk lembah hijau yang
terbentuk secara alami yaitu melalui gerakan turunnya kulit bumi
dan dialiri dengan batang atau Sungai Sianok.

Ngarai Sianok
Cara Mengatasi Pergeseran Lempeng
Tektonik

1
Pra Bencana

a.Menyiapkan rencana untuk menyelamatkan diri apabila gempa bumi terjadi.


b.Melakukan latihan yang bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan bangunan
saat gempa bumi, seperti merunduk, melindungi kepala, berpegangan
ataupun bersembunyi di bawah meja.
c.Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar yang dapat
melindungi diri bahaya gempa bumi, dan adanya persediaan obat-obatan.
d.Memperhatikan daerah rawan bencana gempa bumi dan aturan tentang
penggunaan lahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.e.Membangun rumah
yang memiliki kontruksi banguan tahan terhadap guncangan gempa bumi
2
Saat Terjadi Bencana

a.Berusahan untuk tetap tenang dan jangan panik, karena bisa membahayakan diri
sendiri, berjongkok kemudian ikuti arahan dari petugas yang berwenang.
b.Guncangan gempa bumi akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu tersebut, lakukan
upaya keselamatan diri dengan cara mencari tempat berlindung seperti di bawah meja untuk
menghindari reruntuhan bangunan atau benda –benda.
c.Jika sedang berada di lantai satu atau dasar, segeralah keluar dari bangunan atau
gedung menuju tempat atau halaman terbuka dengan tetap melindungi kepala menggunakan
tas atau buku.
d.Apabila keluar dari bangunan atau gedung tetap perhatikan kemungkinan pecahan kaca,
gentang, atau material lain. Ketika sudah berada di tempat terbuka, jangan berdiri di dekat
tiang, pohon, atau sumber listrik.
e.Jangan menggunakan lift jika sudah terasa guncangan. Sebaiknya, gunakan tangga darurat
untuk evakuasi keluat. Apabila sudah berada di dalam elevator, tekan semua tombol
atau dapat menggunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola bangunan.
3
Pasca Bencana

a.Tetap waspada dan berjaga –jaga jika terdapat gempa bumi susulan.
b.Ketika masih berada di dalam bangunan, segera lakukan evakuasi diri setelah gempa
bumi berhenti.
c.Tetap perhatikan reruntuhan maupun benda –benda yang membahayakan saat
evakuasi.
d.Periksa dan matikan sumber listrik yang dapat berpotensi terjadinya bencana
kebakaran.
e.Berdirilah di tempa yang terbuka dan jauh dari gedung maupuninstalasi listrik dan
air.
Sekian
dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai