Nomor 1.
Jelaskan bagaimana pembentukan batuan batuan beku berdasarkan tektonik lempeng, mohon
dilengkapi dengan gambar!
Secara umum batuan beku dapat terbentuk pada empat jenis tatanan tektonik tectonic setting
yaitu
1. Batas Lempeng Divergen
Pada tatanan tektonik ini, magma berasal dari pelelehan sebagian mantel atas akibat
penurunan tekanan (dekompresi). Yang termasuk dalam tatanan ini adalah rekahan tengah
samudera (MOR), misalnya di Mid Atlantic Ridge , 1celand, dsb.
Tatanan ini dicirikan oleh seri magma tholeiitic. Batuan yang terbentuk adalah basalt,
basalt porfiri dan gabro. Karakteristik petrografi:
Ukuran kristal bervariasi (Gelas- porfiritik)
- Fenokris pada basalt porfiri berupa olivin, Ca-plagioklas, augit, spinel, dan oksida Fe-Ti
- Gabro tersusun oleh mineral utama berupa plagioklas, olivin, klinopiroksen,s edangkan
mineral aksesorinya berupa hornnblende, apatit dan titanomagnetit.
2. Batas Lempeng Konvergen
Pada tatanan ini, magma dapat berasal dari pelelehan sebagian mantel atas,serta pada
kondisi tertentu magma dapat berasal dari pelelehan kerak samuderayang menunjam dan
kerak benua bagian bawah. Tatanan tektonik ini dapatmenghasilkan berbagai jenis seri
magma, yaitu
alkalline,tholeiiticdancalc-alkaline. Tatanan ini terbagi menjadi tiga sub2tatanan tektonik,
yaitu
1. Island Arc
yaitu lempeng samudera menunjam pada lempeng samudera yanglain, misalnya
Carribbean Arc, Aleutian Arc, dsb. Batuan beku yang terbentuk ber-ariasi dari
intermediet hingga mafik, yaitu diorit, granodiorit, tonalit, dangabro. Karakteristik
petrografi.
- Fenokris dengan mineral utama berupa olivin, orthopiroksen, klinopiroksen, dan
plagioklas, sedangkan hornblende dan biotit sebagai mineral aksesoris.
- Massa dasar terdiri dari gelasan dan mikrokristalin berupa pigeonit (klinopiroksen)
2. Active Continental Margin
yaitu lempeng samudera menunjam pada lempeng benua, misalnya Pegunungan
Andes, Busur Gunungapi Mexico, dsb. Batuan beku yang terbentuk berupa
granodiorit, diorit, granit, dan tonalit.
Karakteristik petrografi
-Mineral esensial berupa Na-plagioklas, K-Feldspar, kuarsa, augit, hornblende, biotit
dan magnetit
Mineral aksesoris berupa sphene, apatit dan allanit.
3. Back-arc Basin
yaitu berupa basin dibelakang busur gunung api yang terbentuk oleh dekompresi.
Batuan yang terbentuk berupa basalt, basaltic-andesit, andesit,dan dasit.
Karakteristik petrografi
- Fenokris berupa olivin, plagioklas, Ca-piroksen, kromit, dan titanomagnetit.
- Massa dasar berupa material gelasan.
Nomor 3.
Nomor 4.
Jelaskan ciri Petrologi, Struktur maupun Kimia untuk wilayah tektonik Busur Kepulauan
(Island Arcs).
Aspek Island Arc (posisi tektonik ada di destruktif konvergen)
Petrologi Batuan busur kepulauan biasanya berupa batuan basalt, basaltic andesine, andesite, Dacite dan
Rhyolites dan menunjukkan tipikal hadirnya basa alkali (calc-alkaline). Batuan busur
kepulauan ini ditentukan oleh jarak gunungapi/vulkanisme terhadap zona subduksi (semakin
menjauhi subduksi menuju alkali dan akan tholeitik apabila sebaliknya).
Batuan vulkanik di daerah subduksi yang sering disebut batuan vulkanik orogenik atau andesit
orogenik, hampir selalu jenuh atau sangat jenuh silika.
Basalt di daerah ini benar-benar miskin nickel dan chrome tetapi kaya akan elemen-elemen
incompatible yang berpotensial ionik lemah: Sr, K, Rb, Ba sementara kandungan Ta, Nb dan Zr
selalu rendah (Maury, 1984; Brique et al., 1984; McCulloch & Gamble, 1991)
Batuan vulkanik orogenik pada umumnya sangat porfiritik, dengan volume fenokris 20 sampai
50 %.
Struktur Pada gambar berikut menjelaskan pembagian model island-arc menjadi wilayah trench, fore-
arc, arc dan back-arc, dengan gravitasi dan anomali aliran panas yang terkait.
Anomali gravitasi negatif di dekat palung dikaitkan dengan adanya irisan sedimen di fore-arc
sedangkan untuk anomali positif dikarenakan adanya litosfer di bawah dari fore-arc.
Aliran panas biasanya rendah di fore-arc (10-20oC km-1) tetapi naik tiba-tiba ke depan vulkanik
(30-40oC km-1) dan tetap tinggi pd jarak 200-600 km di back-arc.
Figure 1. Schematic cross section through a typical island arc after Gill (1981),
Orogenic Andesites and Plate Tectonics. Springer-Verlag. HFU= heat flow unit (4.2 x
10-6 joules/cm2/sec
1. Elemen Utama
SiO2, TiO2, AL2O3, FeO3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, P2O5 dan H2O semuanya dapat
dianggap sebagai elemen utama dalam deskripsi geokimia magma island arc. Dalam hal ini,
perbedaan paling jelas antara rangkaian magma utama adalah peningkatan kandungan alkali
total dalam urutan tholeiitic - cal-alkalie - high-K calc-akaline - shoshonitic, K 2O yang secara
proporsional menunjukkan peningkatan yang lebih besar.
2. Trace Elements
Banyaknya trace elements di oceanic island arc basalt, secara konvensional dibandingkan
dengan MORB tipe-N, karena ini adalah jenis magma yang relatif dipahami dengan baik yang
juga berasal dari mantel atas samudera. Biasanya basal arc dicirikan oleh pengayaan selektif
unsur-unsur yang tidak sesuai dengan potensi ionik rendah (Sr, K, Rb, Ba, Th) dan jumlah yang
rendah unsur-unsur dengan potensi ionik tinggi (Ta, Nb, Ce, P, Zr, Hf, Sm, Ti, Y, Yb, Sc dan
Cr) relatif terhadap MORB tipe-N (Proyek Studi Vulkanisme Basaltik 1981, Pearce 1982).
3. Radiogenic Isotopes Sr – Nd
Dua sistem arc, arc Sunda-Banda di Indonesia dan arc Lesser Antillen di samudra Atlantik,
menunjukkan deviasi yang cukup besar dari susunan MORB-OIB pada Gambar berikut. Data
ini mungkin paling mudah dijelaskan dengan melibatkan komponen sedimen terrigenous
dengan rasio 87Sr / 86Sr dan 143Nd / 144Nd dalam petrogenesis magma. Sampel dengan rasio 87Sr /
86
Sr terendah di plot arc Sunda-Banda dalam bidang OIB (Whitford & Jezek 1982), yang dapat
menyiratkan bahwa mantel wedge di bawah arc ini memiliki komposisi yang diperkaya relatif
terhadap mantel sumber MORB sebelum subduksi. Sebaliknya, sampel 87Sr / 86Sr rendah dari
Antillen yang lebih rendah tumpang tindih dengan bidang MORB, yang menunjukkan adanya
depleted lherzolite (mantel sumber MORB) di atas pelat subduksi.
4. Stable Isotopes.
• Oksigen
Analisis rasio 18O / 16O pada batuan vulkanik island arc adalah alat yang ampuh untuk melacak
daur ulang material yang pada akhirnya berasal dari kerak benua di zona subduksi magmatisme
(James 1981; Davidson 1985, 1986) karena perbedaan besar dalam komposisi isotop oksigen
antara batuan kerak dan batuan yang berasal dari mantel (Gambar berikut). Batuan yang telah
bereaksi dengan atmosfer atau hidrosfer pada suhu rendah biasanya lebih kaya dalam 18O
daripada di mantel, tetapi secara signifikan lebih rendah daripada batuan sedimen yang berasal
dari erosi kerak benua.
Nomer 5.
Jelaskan ciri Petrologi, Struktur maupun Kimia untuk wilayah tektonik Tepian benua aktif
(Active Plate Margin)
Aspek Active Plate Margin (posisi tektonik ada di destruktif konvergen)
Petrologi Di active continental margins, batuan vulkanik dan plutonik berkomposisi basal Gabro, Diorit,
Tonalite, Granodiorit, dan Granit menunjukkan korelasi linier yang baik pada diagram variasi
Harker
Menunjukkan derivasi magma yang lebih asam dengan kristalisasi fraksional kumpulan mineral
olivin, plagioklas, piroksen, magnetit, dan amfibol dari magma induk basaltic
Crustal contamination ditunjukan dengan kumpulan batuan vulkanik dengan data isotop Sr -Nd-
Pb
Struktur
Pada gambar berikut menjelaskan pembagian model active continental margin yang terdiri dari
vulkanic arc, Back arc basin, Fore arc basin, gempa atau tsunami, oceanic trances, dan
accredionary wedge
Elemen utama geokimia magma active continental margin SiO2 TiO2 Al2O3 Fe23 FeO MnO
MgO CaO Na2O, K2O, P2O5 dan H2O
Perbedaan paling jelas antara seri magma utama adalah peningkatan kandungan total alkali
dalam urutan tholeitic calc alkaline high K calc alkaline shoshonitic K 2 O menunjukkan
peningkatan yang lebih besar
Kumpulan vulkanik dan plutonik active continental margin, ada tingkat penyebaran yang jauh
lebih besar yang mungkin disebabkan oleh efek kontaminasi kerak
2. Trace elements
Pola berduri dengan puncak di K, Sr dan Th dan Nb untuk yang paling rendah menjadi
karakteristik dari semua magma terkait subduksi
Active continental margin tampaknya menunjukkan tingkat pengayaan yang lebih besar dari
seluruh jajaran elemen jejak yang tidak kompatibel ( Nb Zr Hf Ti, Y dan Yb
Radiogenic isotopes
Nd-Sr isotopes
Pb isotopes
Hamburan dalam susunan data 207 Pb/ 204 Pb 206 Pb/ 204 Pb vulkanik dan plutonik
merupakan konsekuensi dari pencampuran multikomponen yang melibatkan komponen mantel
sumber MORB yang habis dan Pb yang berasal dari sedimen samudera yang tersubduksi
Analisis isotop oksigen adalah alat yang ampuh untuk melacak keterlibatan bahan kerak benua
dalam genesis magma karena perbedaan besar antara δ 18 O antara batuan kerak dan batuan
yang berasal dari mantel (James 1981
Nomor 6.
Jelaskan ciri Petrologi, Struktur maupun Kimia untuk wilayah tektonik Pegunungan Tengah
Samodra (Mid Oceanic Ridge)
Petrologi Didominasi mineral tholeitik (Mafic mineral) Adananya Basal porfiritik, dan beberapa jenis
yang sangatvfirik mungkin berasal dari proses akumulatif.
Batuan yang hadir umumnya batuan beku beku basa dengan kandungan silika 45-52% seperti
Basalt, Basalt, Vasikuler, Gabro
Struktur Pada dasarnya, kerak samudera dapat dibagi menjadi dua struktur domain utama:
(1) zona batas lempeng akresi (tengah laut punggungan) di mana kerak samudera baru
terbentuk
(2) kerak pasif, yang setelah proses penciptaannya pada sumbu punggungan yang telah
berpindah
Kimia Komposisi kimia pada basal yang dihasilkan di pegunungan tengah samudera harus bergantung
pada berbagai faktor, termasuk yang berikut:
(1) Komposisi dan mineralogi mantel sumber.
(2) Derajat pelelehan parsial sumber dan mekanisme pelelehan parsial
pada tingkat yang lebih rendah
(3) Kedalaman segregasi magma.
(4) Tingkat kristalisasi fraksional dan proses pencampuran magmaselama penyimpanan magma
di ruang magma sub-aksial tingkat tinggi.
Nomor 7.
a. Tekstur Ophitik tekstur pada batuan beku dimana mineral plagioklas ditemukan
dikelilingi oleh mineral piroksen. Tekstur ini dapat dianalogikan seperti plagioklas
euhedral sebagai fenokris pada masa dasar piroksen dengan ukuran yang relatif lebih
besar namun bentuknya subhedral
b. Tekstur Pertite menampakkan intergrowth ortoklas di dalam plagioklas dengan
orientasi mineral ortoklas cenderung sejajar bidang belahan mineral plagioklas
c. Tekstur Graphic adalah tekstur batuan beku dimana pertumbuhan dari dua mineral
memiliki tampilan tulisan grafir. Batuan yang mengandung tekstur grafis yang
melimpah dapat digambarkan sebagai granophyric. Tekstur grafis yang paling sering
intergrowths kuarsa dan feldspar alkali di mana kuarsa muncul sebagai inklusi
berbentuk v secara tertutup oleh feldspar tersebut.
d. Mikrokristalin adalah tekstur batuan beku yang mineral-mineral nya hanya bisa
diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.
e. KriptokristalinAdalah Tekstur batuan beku yang dicirikan oleh massa dasar
aphanitic berbutir halus dan tidak adanya fenokris. Tekstur aphyric terbentuk oleh
kristalisasi cepat dari lelehan yang tidak memiliki kristal tersuspensi besar, dan
dengan demikian lelehan ini pasti sangat dekat dengan suhu liquidusnya (suhu di
mana kristalisasi awal terjadi dalam lelehan pendingin)
f. Aphyric tekstur batuan beku non porfiritik, berbutir halus atau seperti kaca tanpa
fenokris.
Daftar Pustaka
Hamblin, W, K., dan Christiansen, E, H. 1991. Earth‘S Dynamic System. Macmillan : New York.