Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERITAS HALU OLEO

FAKULATAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS GEOLOGI EKSPLORASI

TIPE ENDAPAN DAN TECTONIC SETTINGS

OLEH

NOPRI ASHARUN

F1G114077

KENDARI

2016
A. Tipe Endapan vs Tektonik Setting
1. Endapan Early Magmatik

Genesa : Endapan yang terbentuk pada saat awal kristalisasi magma akibat
diferensiasi magma, magma mixing, atau asimilasi magma atau yang disebut orto
magmatic. Dapat terbentuk oleh proses segregasi, diseminasi, atau injeksi material
yang terdiferensiasi. Ciri-ciri yaitu batuan berwarna gelap, relative lebih berat dan
mineralnya kecil-kecil. Ditemukan pada tubuh intrusi magma dalam, dan berasosiasi
dengan batuan beku ultrabasa-basa.

Tekstur dan struktur khas: Pada endapan kromit terdapat struktur podiform
dan stratiform. Bijih: Mineral yang terbentuk adalah kromit (Cr), Magnetit (Fe),
Korundum, Intan, Platinum.

2. Endapan Pegmatit

Genesa : Larutan sisa kristalisasi yang memiliki kandungan silikat rendah dan
kandungan air dan volatil yang cukup tinggi dapat menyebabkan viskositas dan titik
beku mineral turun lalu membentuk pegmatit. Ciri-ciri yaitu butir-butir berukuran
besar, gangue berupa kuarsa. Ditemukan pada intrusi plutonik berupa dike atau urat
pada batas batholit dengan komposisi granitik dan berasosiasi dengan batuan beku
dan metamorf. Tekstur dan struktur khas berupa fanerik, bijih : turmalin, pirit (Fe).

3. Endapan porfiri Cu / skarn

Genesa : Terbentuk akibat intrusi batuan beku yang komposisinya intermedier-


asam dan mengalami kontak dengan batuan samping pada kedalaman yang sedang,
sekitar 1-4km. Ciri-ciri: Tekstur porfiritik, urat-urat kuarsa, breksiasi. Tekstur dan
struktur khas : Tekstur porfiritik dengan vein/urat kuarsa. Struktur veins, vein sets,
stockworks, fractures, dan breccia pipes. Bijih: pirit, turmalin, kalkopirit, cuprit.
4. Endapan Epitermal

Genesa: Endapan hidtrotermal yang terbentuk pada kedalaman dangkal (1-


2km) dan memiliki temperatur <150-300oC pada saat pembentukan. Ciri-ciri: Mineral
bijih Au dominan, tekstur dan struktur khas kuarsa. Distribusi: Terjadi pada daerah
island arc atau continental arc yang berasosiasi dengan subduksi dan batuan andesit,
dasit, riolit. Subduksi menyebabkan aktivitas hidrotermal yang semakin ke
permukaan. Tekstur dan struktur khas : Struktur cockade, colloform, crosstiform,
comb (low suplhidation) dan struktur vuggy quartz (high sulphidation). Selain itu ada
juga struktur sacharoidal atau gabungan. Tekstur: cavity filling, veins, breccias. Bijih:
Emas. Terdapat dua jenis epitermal, dengan ciri mineral:

Low sulfidation: Pyrite, gold, sphalerite, galena (arsenopyrite), quartz,


chalcedony, calcite, adularis, illite, carbonates
High sulfidation: Pyrite, enargite, chalcopyrite, tennanite, covellite, gold,
tellurides, Quartz, alunite, barite, kaolinite, pyrophyllite

5. Endapan VHMS (Volcanic-Hosted Massive Sulphide)

Genesa: Terbentuk oleh aktivitas vulkanik dengan bantuan fluida hidrotermal


(fluida magmatik dan fluida meteorik-air laut) dalam pembentukan endapan mineral.
Kemudian material hidrotermal disemburkan melalui cerobong yand disebut black
smoker. Distribusi : berasosiasi dengan active spreading ridges pada back-arc basin
atau berasosiasi dengan black smoker dan white smoker,terdapat pada daerah
vulkanik bawah laut (batuan ekstrusif dan sedimen vulkanik). Ciri-ciri: Mineral
utama berupa Pb dan Zn. Terdapat mineral sulfida dan sulfat yang cukup banyak.
Tekstur dan struktur khas: Tekstur yang mencirikan akumulasi, pertumbuhan, dan
pengendapan, seperti colloform, growth-zoned, bedding & banding, dan stockwork.
Bijih: Sfalerit, galena, pirit
6. Endapan Sedex

Genesa: Endapan yang dihasilkan akibat aktivitas hidrotermal yang


disemburkan, dan menyertai proses continental rifting pada dasar suatu cekungan
lokal, tidak berasosiasi dengan kegiatan magmatik. Ciri-ciri: Mineral utama berupa
Pb dan Zn. Mengandung mineral batuan sampingnya yang berupa batuan sedimen,
seperti mineral lempung, mineral karbonat. Distribusi: Terbentuk pada dasar
cekungan lokal yang berasosiasi dengan continental rifting dengan batuan sekitar
shale atau siltstone ataupun batuan karbonat. Tekstur dan struktur khas: Terbentuk
tekstur berupa lapisan halus dan sering ditemukan berlapis (interbanded) dengan
material batuan. Zonasi dan mineral penciri: Timah (lead) dan sulfur yang berasal
dari air laut.

7. Endapan Residual

Genesa: Endapan ini terbentukan dari sisa material yang tidak ikut terlarut
atau lapuk akibat proses di alam. Endapan ini dapat disebut endapan sisa. Ciri-ciri :
Terdapat laterit yang mengandung akumulasi kandungan logam tertentu. Lingkungan
pembentukan : lingkungan yang beriklim tropis hangat, relief topografi rendah,
sedang, kehadiran vegetasi termasuk bakteri, dan waktu yang panjang & tidak ada
erosi. Tekstur dan struktur khas : yang jelas dull. Zonasi dan mineral penciri yaitu
dari atas sampai bawah :

Laterite: tanah di permukaan


Saprolite zone : limonit
Leaching zone : daerah pencucian (zona aktif pelapukan)
Bed rock: batuan induk

Bijih: bauksit, nikel sulfide, limonit, hematite.


8. Endapan Supergene Enrichment

Genesa: Endapan yang terbentuk akibat pelapukan dan pelarutan mineral


ekonomis yang lalu terbawa oleh fluida dan terendapkan di lokasi lain, dan terjadi
pengayaan. Dapat pula terjadi akibat mineral pengotor yang mengalami pelarutan dan
pelapukan, sehingga tinggal mineral ekonomis yang tertinggal di tempat tersebut.
Ciri-ciri : Memiliki kandungan besi yang tinggi akibat oksidasi dan juga merupakan
kumpulan endapan logam murni. Lingkungan pembentukan : Lingkungan yang sama
dengan residual, namun berbeda proses pembentukannya. Setelah material terlepas
dari batuan induk dan melapuk, lalu mengalami proses pengayaan mineral dan
menyatu pada zona enrichment. Sisanya yang merupakan gangue mineral akan
terbawa sampai ke Gossan. Tekstur dan struktur khas :

Zonasi dan mineral penciri : Dari atas sampai bawah:


Gossan: tanah berwarna kemerahan akibat oksidasi
Leached zone
Oxidized zone
Enriched zone: bijih besi, mangan, kalkopirit, kalkosit, dan kovelit
Primary mineralization: batuan induk/bed rock
B. Tatanan Tektonik (Tectonic Settings)
1. Constructive Plate Margin

Tatanan tektonik ini terletak pada zona divergen, yaitu diantara dua lempeng
atau lebih yang saling menjauh. Magma dapat terbentuk di dua daerah yaitu Mid
Oceanic Ridge dan Back Arc Basin.

a. Mid Oceanic Ridge

Mid Oceanic Ridge merupakan daerah dimana dua lempeng samudera yang
saling menjauh. Magma pada daerah tektonik ini berasal dari pelelehan sebagian
mantel atas. Magma terbentuk karena adanya pelepasan tekanan oleh batuan induk
peridotit karena proses divergen. Batuan yang terbentuk pada tatanan tektonik ini
pada umumnya bersifat mafik-ultramafik seperti peridotit, basalt, atau gabbro. Batuan
beku berstrektur lava bantal dan kekar tiang juga banyak ditemukan.

b. Back Arc Basin

Back Arc Basin merupakan tatanan tektonik divergen. Berbeda dengan Mid
Oceanic Ridge. Back Arc Basin terbentuk di belakan busur kepulauan. Hal ini dapat
terjadi akibat adanya rifting di belakang zona penunjaman selama proses subduksi
berlangsung sehingga terbentuklah cekungan. Magma yang dihasilkan dalam zona ini
bersifat basa. Batuan beku yang banyak terbentuk pada zona ini adalah basalt.

2. Destructive Plate Margin

Tatanan tektonik ini terletak pada zona konvergen dimana dua lempeng atau
lebih saling bertumbukan satu sama lain. Magma dapat terbentuk di dua daerah yaitu
Island Arc dan Active Continental Margin.
a. Island Arc

Island Arc merupakan daerah dimana lempeng samudera dan lempeng


samudera atau lempeng benua yang tipis saling bertumbukan. Zona ini disebut
sebagai zona subduksi atau zona penunjaman. Magma akan terbentuk akibat dari
pelelehan sebagian mantel atas atau baji mantel dan kerak samudera yang menunjam.
Daerah Island Arc ditandai dengan munculnya busur kepulauan dengan deretan
gunung api yang masih aktif.

Batuan beku yang terbentuk di zona ini pada umumnya bersifat intermediet-
basaltik seperti andesit atau basalt. Diferensiasi magma tidak terjadi secara dominan
di daerah ini sehingga batuan tersebut memiliki tekstur yang sedikit akan fenokris.
Batuan vulkanik juga banyak terbentuk akibat aktivitas vulkanisme yang intensif.

b. Active Continental Margin

Pada daerah ini terjadi tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng
benua yang tebal. Magma dapaet berasal dari pelelehan sebagian mantel atas atau
kerak benua bagian bawah. Pada daerah ini gunung api jarang ditemukan, namun
gunung api yang ditemukan di daerah ini sangat berbahaya.

Batuan beku yang tebentuk di daerah ini pada umumnya bersifat intermediet-
felsik seperti granit atau diorit. Diferensiasi magma terjadi secara dominan dan lanjut
sehingga butiran Kristal akan berbentuk besar-besar

3. Oceanic Intra-plate Margin (Oceanic Island)

Tatanan tektonik ini terbentuk di tengah-tengah lempeng samudera dan


biasanya akan membentuk kepulauan gunung api. Sumber magma berasal dari
pelelehan parsial mantel atas. Magma akan berkumpul di suatu tempat yang disebut
hotspot. Magma tersebut dapat keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung
api. Contohnya adalah kepulauan Hawaii dimana terdapat Gunung Mauna Loa dan
Gunung Mauna Kea hasil dari aktivitas hotspot.

Pada daerah ini batuan beku yang dapat tebentuk adalah batuan beku volkanik dengan
sifat mafik-ultramafik karena magma berasal dari diferensiasi lempeng samudera
yang bersifat basa.

4. Continental Intra-plate Margin

Tatanan tektonik ini terbentuk di tengah lempeng benua. Magma dapat terbentuk di
dua tempat yaitu Continental Flood Basalt Province dan Continental Rift Zone.

Continental Flood Basalt Province

Tatanan tektonik ini merupakan hasil dari erupsi besar-besaran gunung api yang
menyebabkan terjadinya pelamparan lava basalt di lantai samudera atau daratan.
Contoh dari tatanan tektonik ini seperti batuan beku yang ada di Siberia dan
Antartika. Batuan beku yang terbentuk adalah basalt.

Continental Rift Zone

Tatanan tektonik ini merupakan daerah dimana dua kerak benua yang saling menjauh.
Magma berasal dari pelelehan sebagian kerak benua bagian atas atau bagian tengah
sehingga magma bersifat asam-intermediet. Magma terbentuk akibat adanya
pelepasan tekanan pada saat terjadi divergen. Batuan yang dapat terbentuk pada zona
ini seperti granit, diorite, atau riolit.
Gambar 1. Seting tektonik batuan beku (1) mid oceanic ridge, (2) continental rift
zone, (3) island arc, (4) active continental margin, (5) back arc basins, (6) volcanic
island, (7) continental flood basalt province

Anda mungkin juga menyukai