Subduction zone
Mid Oceanic Ridde
Hotspot- mantle plume
Magma Uprising
Magma Viscousity
Volcanism:Volatile in magma
Create volcanic eruption and difficult to measure volatile in magma caranya dapat menggunakan
analisis gas pada gunung api
Solubility Curve (Menghitung keadaan air dalam pengaruhnya terhadap banyaknya magma yang bisa
melting)
Solubility Curve = Saat magma mencapai air maksimum yang bisa berada di tamping
Saat magma melewati solubility curves akan terbentuk Bulble H2O dan CO2 bubles, saat bubles
mencapai surface mereka akan explode dan membentuk erupsi
Bubles Composition
Erie volcano, mempunyai permanent lava lake karena ukuran bublenya yang besar
At Low Preasure, most volume is gas > when no gas no explosion, form effusive volcanisme > Lava flow
because no explosion
(Insert Picture)
Effusive Volcanismm
Levee > Acumulation of rock in front of lava flow akibat pendinginan lava flow > Leeve yang
berakumulasi akan menciptakan lava tunnel> Lava tunnel akan mencegah coliing of lava, viscosity tidak
akan bertambah, dan memperjauh jarak tempuh lava
When the magma contain high silica > magma cannot flow in slope of volcano > Lava Domes (No gases)
Example
- Monserat,
- Sain Helens
- Merapi
- Puy de Dome (Dearh Volcanism/not active)
Vulcanian Explosion (Viscous) > more gas > more large explosion
- Plinian Eruption (Large gas coloumn) >Tongan is example with 50 km high (largest Plinian eruption)
Carbonate types > magma that contain few silica <15% and very rare
- Two Process
- Low partial melting
- Imicibility > when form 2 diferent liquid magma that can mix (cari lagi)
. Volcanologv Guest Lecture
Magma adalah cairan panas yang terbentuk di dalam kerak bumi. Ini biasanya dalam bentuk padat, tetapi
kadang-kadang bisa meleleh. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan magma meleleh, yaitu
peningkatan suhu, penurunan tekanan, dan kontak dengan air. Di Indonesia, kontak dengan air adalah
salah satu penyebab pembentukan magma yang sering terjadi Magma biasanya terjadi di tiga lokasi
utama: zona subduksi, punggung tengah samudera, dan hotspot. Magma naik ke permukaan karena
memiliki densitas yang lebih rendah daripada batuan mantel. Ini bisa terjadi dengan beberapa cara, yaitu,
langsung menuju ke permukaan dan mengalami erupsi, atau terperangkap dalam ruang magma selama
jutaan tahun, dan mencapai permukaan melalui retakan (dikes).
Kemampuan magma untuk naik dan erupsi dipengaruhi oleh viskositasnya. Magma dapat berisi berbagai
komposisi silikat, yang mencakup silika dan kalium. Komposisi ini dapat berubah selama magma berada
dalam ruang magma, dan penambahan silika dapat meningkatkan viskositas magma. Beberapa jenis
magma berdasarkan banyak silikanya adalah meliputi,basalt andesit, diorit, dan riolit, yang semuanya
memiliki viskositas yang berbeda dengan basalt adalah yang kandungan silika terendah dan viskositas
terendah pula dan riolit menjadi magma yang memiliki viskositas terbesar dengan kandungan silika yang
besar pula.
Gas yang terperangkap dalam magma, seperti air dan CO2, dapat menyebabkan erupsi gunung berapi.
Mengukur gas yang terperangkap dalam magma bisa sulit, tetapi analisis gas pada gunung berapi dapat
membantu memahami potensi erupsi. Solubility Curve membantu kita memahami seberapa banyak air
yang bisa terlarut dalam magma sebelum membentuk gelembung gas. Ketika magma melampaui batas
kelarutan, gelembung H2O dan CO2 terbentuk, dan saat mencapai permukaan, mereka expansi akibat
expansi yang tiba tiba iniini akan menyebabkan erupsi.