PENDAHULUAN
yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan salah
satu ikon yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini, dimana dengan
didalamnya bumi dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana
terkandung dalam pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi bahwa bumi,
air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam, mineral dan energi yang
berkelanjutan.
1
tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dimana bahan tambang digolongkan dalam
beberapa jenis tambang diantaranya logam, mineral industri, dan mineral energi,
dengan demikian nilai harga hasil bahan tambang ini sangatlah fantastik maka
Salah satu sumber daya alam yang terdapat di Indonesia adalah galian
industri yaitu batu. Batu adalah suatu benda yang terdiri dari berbagai campuran
mineral yang berasal dari magma. Batuan terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma
yang berasal dari dalam perut bumi yang naik menuju permukaan dan
batuan metamorf yang berumur pra tersier sampai quarter sebagai akibat proses
berbagai jumlah bahan galian industri yang cukup banyak, namun secara setempat
2
mempunyai jumlah yang mungkin sangat terbatas. Salah satu contohnya batu
marmer.
informasi baik dari segi investor atau peminat lainnya untuk melakukan kegiatan
Kuarter.
terdiri atas batuan beku intermediet sampai basa, batuan sedimen dan batuan
3
metamorf tercampur akibat proses tektonik membentuk struktur batuan campur
lempung hitam, breksi andesit, batuan metamorf berupa rijang merah, marmer,
asbes dan serpentin, dan batuan beku berupa andesit dan diorit. Urutan batuan
yang ada di lokasi secara vertikal mulai dari atas ke bawah berurutan batuan
marmer ini untuk mendapatkan hasil yang memadai perlu penerapan metode
kajian yang tepat dan menyeluruh yaitu pengumpulan data hasil penelitian
4
terdahulu baik berupa laporan, literatur, peta dan informasi lainnya sebagai data
topografi, geologi lokal, hidrologi dan sosial budaya serta pengambilan contoh
data dan perancangan tambang serta metoda penambangannya seperti terlihat pada
Gambar 1.1.
3.47o bujur timur. Luas wilayah Kecamatan Pagedongan adalah seluas 80.55 Km2.
5
- Sebelah Barat : Kecamatan Sigaluh
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada peta geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan, maka daerah penelitian
termasuk dalam Zona Pegunungan Serayu Utara zona selatan yang berelief
curam.
bentukan alam dan topografi, kondisi geologi, kondisi hidrologi atau kondisi air
tanah dan air permukaan serta kondisi klimatologi. Sedangkan jika ditinjau dari
7
bentuk tata alam dan penyebaran geografis, maka kabupaten Banjarnegara dapat
b. Bagian tengah, terdiri wilayah dengan relief yang datar merupakan lembah
c. Bagian selatan, terdiri dari wilayah dengan relief yang curam merupakan
dalam Pegunungan Serayu Utara zona selatan. Secara bentukan bentang alam atau
Zuidam (1983) secara umum dapat dibagi menjadi beberapa satuan geomorfologi,
antara lain berupa: Satuan Geomorfik Fluvial dengan Sub satuan Dataran Banjir,
8
Susunan stratigrafi daerah Kabupaten Banjarnegara bagian selatan ini
didominasi oleh batuan-batuan berumur Kapur yang terdiri dari Komplek melange
Lok Ulo (KTl), Batuan Terkersikkan (KTm), Batuan Ultrabasa (KTog) dan
grewake (KTs). Formasi atau satuan batuan tersebut berbentuk bongkahan batuan
Kompleks Luk Ulo (KTl): merupakan melange yang terdiri dari berbagai
bongkahan yang tercampur secara tektonik dalam matriks serpih dan batulanau
gelap yang terkoyakkan. Ukuran bongkah tak seragam dan tersusun dari basal,
rijang hitam dan merah, batuan beku basa dan ultrabasa, sekis dan filit, granit, tufa
menjemari dengan rijang dan terdapat sebagai batas tektonik. Granit dan kuarsa
porfiri diduga berasal dari batuan beku. Di bagian yang dikuasai matriks
Gabbro berwarna hijau muda, tersingkap di antara napal, setempat batas keduanya
jelas, terdapat sebagai batas tektonik di dalam kompleks Lok Ulo. Basal berupa
lava bantal, teralterasi. Berbatasan dengan basal umumnya berupa sedimen tufaan
9
dan tufa. Serpentinit sebagai sisipan di dalam gabbro dan basal, terdapat sentuhan
sebagai bongkahan atau batas tektonik, berbutir halus kasar, berwarna kelabu tua
kehijauan, lapisan bergradasi, tersusun dari kuarsa, feldspar, kalsit, gelas dan
batulanau dan batulumpur sebagai sedimen turbidit. Umur Kapur Akhir Paleosen.
serpentinit dan tufa. Terbreksikan, tercampur aduk secara tektonik dan tersesarkan
secara massa di atas batuan sedimen berumur Kapur. Sebagian granit dan porfiri
diduga berasal dari batuan beku dan sebagian lagi berasal dari tufa terkersikkan
melibatkan seluruh batuan berumur Kapur hingga Holosen. Lipatan yang ditemui
mempunyai arah umum baratlaut - tenggara. Jenis sesar berupa sesar naik, sesar
turun, dan sesar geser menganan. Sesar yang ditemui umumnya berarah barat
yang sebagian diduga sesar mempunyai pola penyebaran seperti pola sesar dan
10
umumnya mempunyai arah jurus baratlaut - timur tenggara dan baratlaut -
batuan berumur Tersier dan pra-Tersier dan berkembang baik pada batuan
berumur Kapur, yang di beberapa tempat terlihat saling memotong. Pola umum
struktur kompleks melange Lok Ulo berarah Timur Barat dimana blok tektonik
tersusun atas sekis kristalin, filit, marmer, riolit, dasit, batuan mafik dan ultra
terdapat sebagai keratan tektonik dan sebagai blok fault-bounded. Kompleks ini
ditutupi secara tidak selaras oleh Formasi Karangsambung yang berumur Eosen.
baik hulu maupun hilir menurut PP No. 27 Tahun 1980 (penjabaran UU No. 11
Tahun 1967), sumber daya mineral dibagi dalam 3 (tiga) kelompok besar yaitu :
Pottasium (Ps).
(Pb), Seng (Zn), Emas (Au), Platina (Pt), Perak (Ag), Air Raksa
11
(Hg), Intan (C), Arsen (Ar), Antimon (An), Bismuth (Bi),
(Si), Kriolit (Ct), Flourspar (Fs), Barit (Ba), Yodium (I), Brom
200/K/20/MPE/1986).
(No), Fospat (Po), Halit (Nc), Batugaram (Br), Zeolit (Ze), Batu
Permata (Gs), Yarosit (Jr), Leusit (Ft), Oker (Hs), Tawas (Ah),
a. Komoditas Logam dasar (Cu, Pb, Zn, Sb, Bi, Hg, Sn)
c. Komoditas Logam Besi dan Paduan Besi (Fe, Mn, Mo, Cr, Co, Ni, W, V)
d. Komoditas Logam Ringan dan Logam Langka (Al, Be, Li, Mg, Ti, Ta-Nb,
12
2.3.2.2 Komoditas mineral non logam
a. Komoditas Mineral Industri (Ls, Do, P, Ca, Ze, Gy, Btn, Dt, Ba, Och/Ya,
b. Komoditas Bahan Keramik (Cly, To, Pph, Fl, Ka, Bo, Si, Pe, Na, Tr, Mgs,
Qz)
c. Komoditas Bahan Bangunan (An, Gra, Tra, On, Ma, Dio, Gr, Pu, Ob, Bs,
Bb)
d. Komoditas Batumulia dan Batuhias (Cha, Ch, Q, Op, Ja, Chr, Sil, Gar,
a. Komoditas Batubara
b. Komoditas Gambut.
dengan tahapan eksplorasi yang telah dilakukan, sehingga muncul sumber daya
berdasarkan perkiraan pada tahap survei tinjau. Sumber daya mineral ini
merupakan hasil dari tahap paling awal dari suatu kegiatan eksplorasi dari
13
2. Sumber daya mineral tereka
1. Cadangan terkira
2. Cadangan terbukti
14
penyelidikan, sehingga tingkat keyakinan geologinya makin tinggi dan
Dari hasil pengamatan singkapan dan data pemboran yang pernah dilakukan di
sebagai berikut :
a. Tanah lempung
Merupakan lapisan tanah penutup ( overburden). Sebagian besar areal dan
lapisan ini berwarna merah kecoklatan mempunyai ketebalan mulai dari
beberapa cm sampai 2,50 meter.
b. Marmer lapuk
Merupakan lapisan batumarmer yang terletak paling atas dan di beberapa
tempat tersingkap dipermukaan. Ketebalan lapisan ini bervariasi antara 0,50
- 1,00 meter.
15
c. Marmer segar
Merupakan lapisan batumarmer yang nantinya akan ditambang. Lapisan ini
mempunyai ketebalan 15 - 45 meter dan merupakan jajaran bukit marmer.
terbentuk atau terjadi dari hasil proses ubahan (metamorfoses) batugamping dan
kompak dan masif dari batugamping itu sendiri dengan porositas lebih kecil
warna putih, putih kehijauan dan tahan terhadap goresan. Marmer putih dan
marmer kehijauan memiliki kesamaan, baik kuat tekan, derajat keausan maupun
butir kristal CaCO3 nya tidak homogen dan tidak sama besar, ada lapisan butir
kalsit yang halus dan ada pula butir kalsit yang besar-besar dan merupakan urat
dalam batumarmer. Secara makroskopis, marmer ini penuh dengan struktur urat-
urat yang berwarna hijau dan umumnya terdiri atas kristal-kristal kuarsa, feldspar,
SII. 0379 - 80 tentang Mutu dan Cara Uji Marmer menyangkut pengujian kuat
tekan, ketahanan arus, daya serap air dan kekekalan bentuk (Departemen
16
Dari hasil pengujian contoh marmer, yang dilakukan di laboratorium
uji (tes pit) dan data yang ada pada bekas penggalian maka dapat ditentukan
perkiraan jumlah cadangan marmer dan jumlah tanah penutup untuk daerah
Perhitungan jumlah marmer dan tanah penutup dihitung dari level atau
kontur 300 m sampai pada 260 m di mana pada level 260 m tersebut diperkirakan
17
Dari hasil perhitungan diperoleh total jumlah cadangan marmer sebanyak
18
2.7 DASAR PEMILIHAN SISTEM PENAMBANGAN
adalah:
- Pertimbangan teknis
- Pertimbangan Teknologi.
karakteristik dari endapan yang akan ditambang. Khusus dalam penelitian ini akan
19
2.7.2 Faktor yang Menentukan Pemilihan Sistem dan metode
Penambangan
c. Kedudukan (kemiringan/dip)
d. Kedalaman
4. Pertimbangan Ekonomi
20
c. jangka waktu penambangan (periode operasi)
d. produkstivitas
e. biaya penambangan
5. Faktor teknologi
e. konsentrasi/distribusi pekerjaan
6. Masalah lingkungan
b. subsidence
1. Kondisi kerja lebih baik karena langsung berhubungan dengan udara luar.
4. Pemakaian bahan peledak lebih efisien karena segala jenis bahan peledak
dapat digunakan.
21
Kerugian tambang terbuka :
terbuka pertama sekali dikembangkan oleh Peele (1941), Young (1946), Lewis
dan Clark (1964) yang merupakan dasar klasifikasi penambangan terbuka. Dasar
klasifikasi ini merupakan kombinasi atas pertimbangan dari; ruang atau tempat
tanah dan penambang batubara (Morrison dan Russel, 1973 ; Boshkov dan
endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
22
a. Open pit, merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang
terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah. Dengan demikian
b. Open cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk
endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan
kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk
tambang dapat pula melingkari bukit, hal tersebut tergantung dari letak
Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan
pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau open cut sangat
tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan ditambang.
Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah
pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi
23
endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2
a. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars,
loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt
Contoh :
mineralnya garnierite.
mineralnya garnierite.
cuprite.
psilomelane, pyrolusite.
24
2. Quary
endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer,
batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk tambang berdasarkan letak
endapan bahan galian industri itu sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu:
1. Side hill type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka
Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau
pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan
kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran
air.
25
Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat
Kerugiannya adalah:
angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini
berbentuk spiral.
2. Pit type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian
industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian
medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja
atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2
a. Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka
b. Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur
di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau
26
3. Strip Mine
ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume
tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton
endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan
garam-garam.
4. Alluvial Mine
endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.
Contoh :
cassiterite.
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga,
seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh
27
dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan
Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari
digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari
bawah tanah.
Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan
Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah: development
digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan
production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih
terowongan yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk
mengalirkan udara ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim
ventilasi tambang.
memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas
28
beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk
akan dikerjakan dan telah diberikan batas-batas dan aturan tegas yang harus
29
maka dibuat suatu rancangan penambangan atau teknis pelaksanaan penambangan
tersebut. Analisa yang dibuat berupa metode penambangan yang akan diterapkan.
sumuran dan kolam pengendapan harus dibuat sesuai dengan debit air
yang ada sehingga air tambang tidak langsung mengalir ke air bebas yang
ini dimulai dari tepat yang lebih tinggi, dan tanah penutup didorong ke
bawah ke arah yang lebih rendah sehingga alat dapat bekerja dengan
30
2.9 JENIS DAN PROSES TEBENTUKNYA BATU MARMER
(secara komersial) nama lain batu marmer adalah batu pualam. Batu marmer
termasuk jenis batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya
pada batuan tersebut membentuk berbagai struktur foliasi mapun non foliasi.
batu marmer putih dan batu marmer berwarna. Batu marmer putih dihasilkan dari
metamorfosa batu kapur murni dan batu kapur dolomit. Sedangkan batu marmer
yang berwarna berasal dari metamorfosa batu kapur tidak murni. Distribusi
menimbulkan sensasi pencarian marmer yang dapat tembus cahaya dengan harga
dengan tekstur halus sampai agak kasar. Marmer umumnya tersusun oleh mineral
kalsit dengan kandungan mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, klorit,
tremolit, dan silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil
31
marmer bergantung kepada warna dan tekstur. Marmer yang berkualitas sangat
tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih besar
dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada
batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya kandungan hematit, kuning dan
Marmer juga dicirikan pula oleh gores arah jurus dan lapisan grapit atau
silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur berkisar dari halus hingga
kasar. Sifat sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah
teksur, dan komposisi mineral. Jenis batuan marmer yang terkenal yaitu "Statuary
mutu dan kekuatannya bagus; "Ornamental Marble" yang warnanya indah; "Onix
Marble" jernih yang terdiri dari material organik dan kalsit; "Cipolin Marble"
yang banyak mengandung mika dan talk; "Ruin Marble" teksturnya halus dengan
bentuk kristal tidak teratur; "Breccia Marble" teksturnya kasar dan persegi; "Shell
Secara komersial batu marmer dikenal juga dengan 2 tipe, yaitu tipe
marmer lokal dan tipe marmer impor. Batu marmer lokal pada umumnya
berwarna terang, sedangkan yang impor warnanya agak gelap, seperti warna
coklat. Tetapi, tidak berarti seluruh marmer impor berwarna gelap. Karena
32
marmer yang asal Cina juga memiliki warna yang hampir sama dengan marmer
Secara fisik akan nampak jelas dari aspek pori-porinya, dimana marmer
impor memiliki pori-pori yang rapat sedangkan marmer lokal kurang rapat. untuk
menyiramkan air pada bagian atas marmer, dan jika meninggalkan bekas basah
walau telah dilap dengan kain kering, berarti pori-pori marmer tersebut besar.
Selain tipe marmer lokal dan non lokal, marmer atau batu pualam biasa
juga dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio.
toilt, lanati, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk
Batu marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan
batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu
akan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Pembentukan batuan marmer
di Indonesia yang terjadi sekitar 30-60 juta tahun yang lalu atau berumur Kwarter
hingga Tersier.
33
2.9.4 Manfaat atau Kegunaan Batu Marmer
Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona yang
sangat indah, artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan
bahan galian ini mempunyai pangsa pasar yang relatif tinggi hingga pada pasar
perlengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain sebagainya. Untuk
tegel, dinding dan meja memerlukan diameter yang besar dan kualitas yang sangat
baik dalam artian sedikit sekali adanya retakan dan kandungan mineral bijihnya,
sekalipun.
Sejak zaman dahulu, marmer sudah memiliki pasar yang baik, sehingga
kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri bukan asli dari Italia tetapi dari
negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke Italia. Marmer dari luar
Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis melanda
kini mulai membaik. Meski dari kualitas pengolahan marmer lokal masih kalah
dengan polesan produk impor, namun dari sisi penjualan marmer lokal lebih baik.
Produk lokal dengan impor memang tidak beda jauh seperti dari segi ornamen.
Namun, harga marmer lokal lebih murah dibanding dengan yang impor. Oleh
karena itu rata-rata konsumen menyukai produk lokal karena selain lebih murah
34
ornamen yang disuguhkan juga hampir sama. Jika belum cukup jeli, sulit untuk
vertikal, kemudian dibuat sumur uji dan pemboran untuk mengetahui ketebalan
lapisan. Untuk mengetahui kualitas marmer di suatu lokasi maka diambil sampel
tahapan yaitu:
cm pada sisi panjang dengan ukuran 260 cm dan sisi lebar (mendatar) sebesar
ukuran standar 260 x 110 x 135 cm. Kegiatan tersebut dibantu dengan alat
angkat/tarik, alat dorong serta alat angkut. Setelah muncul teknologi baru yaitu
35
dilakukan pengolahan diameter batu yang akan dibelah dan dipotong, selanjutnya
menjadi produk yang siap dipasrkan. Adapaun kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
Untuk yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu pualam
Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
Potensi:
ada batu marmer akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada
cukup banyak.
untuk ukuran yang kecil-kecil sebagai souvenir. Marmer atau batu pualam yang
mengkilap biasanya dijadikan salah satu ciri fisik kemewahan sebuah bangunan
36
dan rumah. Kemewahan marmer belum ada yang menandingi karena kualitasnya
yang baik dibandingkan produk lantai atau dinding dari bahan lain. Dilihat dari
sisi pembiayaan, membuat lantai dari marmer harus menyiapkan dana yang tidak
sedikit. Hanya orang yang memiliki dana berlebih saja yang mampu membelinya,
karena saat ini telah lebih simple yaitu dengan menggunakan teknologi mutakhir.
Sedangkan prospek ke depan untuk marmer masih dalam pangsa pasar yang
masih terbatas dikalangan menengah sampai kalangan atas, kecuali hanya untuk
souvenir yang kecil kecil saja masih dapat dijangkau oleh kalangan menengah
ke bawah.
Citatah di Jawa Barat oleh PT. Kurnia, PT. Bakri Prima Moramo
telah meeksploitasi tahap uji coba di Kecamatan Moramo Kendari, Kec, Wolo,
37
Anak perusahaan PT Quarindah Ekamaju Marmer (QEM), yang diakuisisi
pada bulan Januari 1996, yang mengelola pabrik Pangkep, sedangkan dua anak
Lumpur dan UGM Citatah Inc., Amerika Serikat yang mengelola penjualan di
pasar utama regional dan Amerika Serikat. PT. Citatah telah melakukan
2000 adalah 480.000 meter persegi, ubin 960.000 m2. Sedangkan di Bandung
Jawa Barat produk lempengan sebesar 60.000 m2, dan ubin 300.000 m2, di
di Pangkep untuk melengkapi enam pemotongan ubin pararel dan line penggosok,
sedangkan pabrik yang asli disusun kembali kedalam dua line prosesing
lempengan. Dengan kapasitas output 130,000 per bulan. Pangkep saat ini
maupun impor adal marmer lokal yang berasal dari Bandung, Tulung Agung,
Bandar Lampung, dan Ujung Pandang, untuk tiap meter perseginya dijual dengan
dari Italia, Cina, India, dan Benua Afrika dijual dengan harga termurah Rp
400.000 per m2 dan tertinggi adalah di atas Rp 1 juta, tergantung pada motifnya
38
BAB III
PEMBAHASAN
sebagai berikut :
- Kemiringan jenjang = 90
dari level 300 meter diatas permukaan laut selanjutnya dipotong level demi level
secara kombinasi kerja antara kawat gergaji dengan pemboran dan pemajian.
kemampuan dan jumlah peralatan yang tersedia, yaitu direncanakan untuk kuari
lebih kurang 20,16 m3 atau 4 bongkah marmer dengan ukuran 2,40 m x 1,40 m x
1,50 m setiap hari; dimensi bongkah didapat sudah dalam batas ukuran yang
39
atas maka daerah penambangan dengan luas 7 Ha dengan jumlah cadangan
sampai kontur 260 sebanyak 1.819.700 m3, mining recovery atau perolehan 70 %,
umur tambang pada lokasi tersebut akan dapat mencapai lebih dari 100 tahun.
ditambang dengan benching teratur dan tidak mengikuti crack alam. Ini sangat
penting karena jenjang-jenjang harus dijaga agar tetap bersih dan rata, serta semua
serta jalan keluar dari lokasi penambangan. Jalan tambang di kuari marmer
40
pengupasan lapisan tanah penutup; atau dilakukan bersamaan artinya
semak - semak dan ilalang serta beberapa pohon kecil, bahkan di beberapa
ditambang, cukup dilakukan per blok disesuaikan dengan lokasi yang akan
2,00 meter, maka jumlah tanah penutup yang harus dipindahkan sebanyak
41
didapatkan medan kerja yang bersih, rata dan siap untuk operasi
vertikal dan mesin bor horisontal, dengan dimensi blok-blok tertentu untuk
Gambar 3.1. Kuari marmer dengan jenjang teratur. (Sumber : Fauzan, Maman Sarachman,
2006)
42
Dimensi jenjang awal untuk penambangan marmer dengan kawat gergaji sebagai
berikut :
a) Bangunan Kantor
43
- Letaknya dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan
e) Rumah Generator
g) Persiapan lain-lain
44
3.2 PENAMBANGAN
ukuran yang diinginkan. Pemboran rapat ini meliputi arah vertikal (tegak)
secara bergantian.
jenjang penambangan dengan ketinggian 1,50 meter. Jumlah alat bor yang
45
Pembuatan lubang bor vertikal ini untuk membuat bidang pecah
yang lurus pada batuan induk, sebagai sarana pelepasan atau pemisahan
batuan dengan cara pemajian. Batuan dibongkar dalam bentuk blok-blok
marmer dengan ukuran 2,40m x 1,40 mx 1,50m sesuai dengan ukuran pada
unit pengolahan (Gambar 3.2).
PEMBORAN VERTIKAL
2,40 m 2,40 m
1,40 m
1,40 m
TAMPAK ATAS
* Jarak lubang bor 10 cm
46
PEMBORAN HORIZONTAL
1,50m
2,40m 2,40m
TAMPAK DEPAN
* Lubang bor 35 mm
Gambar 3.2 Pola pemboran pada blok batu marmer. (Sumber : Fauzan, Maman
Sarachman, 2006)
n=L/S
dimana :
atas, maka untuk ukuran blok marmer dengan ukuran 2,40m x 1,40m x
1,50m diperlukan lubang bor sebanyak 107 buah yang terdiri dari lubang
bor vertikal sebanyak 38 buah dan lubang bor horisontal sebanyak 6 buah.
dengan ukuran 2,40m x 1,40 m x 1,50m atau ukuran total 9,60m x 1,40m x
1,50m lubang bor yang diperlukan seluruhnya sebanyak 412 buah yang
47
terdiri dari lubang bor vertikal sebanyak 138 buah dan lubang bor
b. Laju pemboran
Laju pemboran adalah kecepatan atau laju rata - rata dari pemboran
G dr = H / Ct
dimana :
Ct = cycle time atau waktu untuk satu kali aktivitas pemboran dengan
menggunakan alat bor Rock Drill RH 571-5L pada marmer lebih kurang ;
menggunakan alat bor Rock Drill BBc 24-10 lebih kurang : 0.08 m/menit.
c. Pemajian
menjadi blok - blok dengan ukuran yang lebih kecil menurut ukuran yang
48
peralatan yang dipergunakan antara lain : palu besi, pasak besi dengan
a. Pemboran
A A A A
B B B B
Keterangan :
A : Alat bor
B : Pengendali
49
Pengukuran dapat dilakukan dengan bantuan unting - unting yang digantung pada
tali yang menghubungkan arah lubang bor vertikal dan arah lubang bor horisontal.
Untuk penentuan arah tegak lurus lubang bor vertikal ditentukan dengan bantuan
b. Penggergajian
atau jalan untuk wire atau kawat telah tersedia maka proses
Plant. Jenis gergaji yang dipakai adalah gergaji buatan Italia merk
fly wheel dan guide wheel sejajar vertikal, demikian pula pada cara
50
penggergajian arah horisontal, letak fly wheel dan guide wheel
Roda penggerak gergaji kawat Marini - MR45 dapat berputar 360 derajat
tersebut maka gergaji kawat intan dapat memotong dua bidang yang paralel tanpa
kedua dengan memotong blok tersebut menjadi ukuran 9,60m x 1,40m x 1,50m
c. Pendorongan
51
adalah 1 (satu) unit Titano Jack dengan kemampuan dorong sampai
700 atm.
Crane sebagai alat muat dan truk sebagai alat angkut. Penggunaan crane sebagai
dan pengangkatan blok marmer dari permukaan kerja ke atas alat angkut lebih
mudah dan lebih terjamin keamanannya. Selain sebagai alat angkut blok marmer
pembongkaran batuan.
Jenis derick crane yang direncanakan dipakai untuk adalah Pellegrini tipe
D 20T - 40 dengan daya angkat sampai 30 ton dengan panjang boom 50 meter
sebanyak 2 (dua) unit. Berdasarkan kemampuan dari alat tersebut luas daerah
alat angkut yang akan dipakai adalah 1 (satu) unit truk Nissan Diesel CW A 45
52
HDN dengan kapasitas 5,50m sehingga setiap rit dapat diangkut satu blok marmer
3.2.3 Reklamasi
reklamasi dilaksanakan
pembuatan paritan
53
BAB V
KESIMPULAN
- Kemiringan jenjang = 90
dari level 300 meter diatas permukaan laut selanjutnya dipotong level demi level
secara kombinasi kerja antara kawat gergaji dengan pemboran dan pemajian.
kemampuan dan jumlah peralatan yang tersedia, yaitu direncanakan untuk kuari
lebih kurang 20,16 m3 atau 4 bongkah marmer dengan ukuran 2,40 m x 1,40 m x
1,50 m setiap hari; dimensi bongkah didapat sudah dalam batas ukuran yang
sampai kontur 260 sebanyak 1.819.700 m3, mining recovery atau perolehan 70 %,
umur tambang pada lokasi tersebut akan dapat mencapai lebih dari 100 tahun.
54
Sistem penambangan berupa kuari berjenjang (benching). Marmer
ditambang dengan benching teratur dan tidak mengikuti crack alam. Ini sangat
penting karena jenjang-jenjang harus dijaga agar tetap bersih dan rata, serta semua
55