2 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu warisan alam dunia adalah Taman Bumi (Geopark) yang
merupakan suatu konsep manajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan
yang terdiri dari 3 (tiga) keragaman alam yaitu keragaman geologi (geodiversity),
keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity),
dengan tujuan untuk pembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang
berbasis pada asas perlindungan (konservasi) terhadap ketiga keragaman tersebut.
Menurut Gordon (2018) geowisata adalah upaya perlindungan maupun
konservasi yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai keuntungan non material yang
ada. Keuntungan non material tersebut adalah keragaman budaya, nilai spiritual dan
agama, sistem pengetahuan, nilai-nilai pendidikan, inspirasi, nilai estetika,
hubungan sosial, rasa nyaman terhadap suatu tempat, nilai-nilai warisan budaya,
rekreasi dan ekowisata.
Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Merangin terdapat Geopark
Merangin yang menyimpan sumberdaya alam yang sangat bernilai dengan
ditemukannya keberadaan keragaman geologi di sepanjang aliran Sungai Merangin
dan Sungai Mengkarang yang terletak pada beberapa Formasi dengan batuan yang
tersingkap berdasarkan geologi regional lembar Sungai Penuh Ketaun, Formasi
tersebut terbagi menjadi Formasi Karst dan Non Karst. Formasi Peneta (KJp) dan
Formasi Peneta Mersip (KJpm) yang berumur Jura hingga Kapur termasuk dalam
Formasi Karst sedangkan Formasi Non Karst terdiri dari Formasi Granodiorit
Tantan (TRJgdt), Formasi Asai (Ja) yang berumur Trias hingga Jura.
Pada kawasan Geopark Merangin sendiri bukan hanya fosil Flora dan Fauna
yang berumur 250-290 juta tahun (Zaman Perem Akhir), dan fosil tumbuhan yang
berupa batang kayu tekersikkan berukuran raksasa berumur akhir Tersier-Kuarter
awal saja yang berpotensi melainkan ada juga yang sangat berpotensi yaitu
Kawasan Karst nya yang dimana bentukan alam karst berbeda dengan bentuk alam
lainnya (non karst) karena kawasan karst memiliki komponen diatas permukaan
tanah (eksokarst), dan komponen dibawah tanah (endokarst) (Samodra, dkk.,
2001).
1
Artinya kawasan ini memiliki keunikan tersendiri yang unik secara
geomorfologi karena bentuklahan permukaannya yang tidak dapat ditemukan pada
unit geomorfologi yang lain apabila dikaitkan dengan geowisata yang dimana
menawarkan konsep wisata alam yang menonjolkan keindahan, keunikan,
kelangkaan dan keajaiban suatu fenomena alam yang berkaitan erat dengan gejala-
gejala geologi. Tentunya Kawasan karst yang terdapat di Desa Sungai Pinang yang
berada di Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin Provinsi Jambi ini dapat
menjadi potensi geowisata dengan objek bentang alam karst yang terbentuk akibat
proses atau fenomena alam geologi.
Sehingga wisata ini akan menjadi sangat popular dikalangan wisatawan
karena menyajikan pemandangan yang indah dan unik. Oleh karena itu,
berdasarkan uraian diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dalam
menggali “Geologi dan Potensi Karst sebagai Objek Geowisata di Desa Sungai
Pinang Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin Provinsi Jambi”.
2
3. Untuk Mengetahui potensi karst sebagai objek geowisata di daerah
penelitian.
3
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui kondisi
geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, geologi sejarah
dan potensi positif dan negatif. Secara khusus untuk mengetahui kondisi Kawasan
karst dan menggali potensi karst sebagai objek geowisata pada daerah penelitian.
4
dari Formasi Pelepat berumur Perem yang terdiri dari Batuan gunungapi
termetakan, lava dan tuf bersusunan andesit hingga basal. satuan batuan
metasedimen dari Formasi Asai yang berumur Jura yang terdiri dari perselingan
batu sabak, batulempung batulanau sabakan, batupasir, tuff hornblenda. Anggota
Mersip Formasi Peneta yang tersusun atas batugamping dengan sisipan serpih
gampingan setebal 250 m. Formasi Peneta yang terdiri dari dari serpih tuffan
dengan sisipan batugamping setebal 400 m. Batuan terobosan dari Formasi
Granitoid Tantan yang tersusun atas litologi berupa Granodiorit biotit hornblende,
dimana formasi ini Menerobos Formasi Palepat yang berumur Perem dan
menyentuh sesar dengan Formasi Peneta yang berumur Jura Akhir - Kapur Awal.
Alma’ruf (2020)
Menjelaskan bahwa Desa Tiangko Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin
sangatlah banyak terdapat Goa-goa yang menjadi potensi menjadi obyek wisata
salah satunya Keunikan Goa Tiangko ini adalah bercirikan fenomena di permukaan
(eksokarst) dan bawah permukaan (endokarst). Beberapa tempat wisata di kawasan
karst Kabupaten Merangin yang banyak dikunjungi wisatawan antara lain: terdapat
6 Gua yang berpotensi hunian yaitu Gua Tiangko Panjang, Gua Ulu Tiangko, Gua
Reben, Gua Dalam, Gua Muara Panco dan Ceruk Muara Panco.
5
Rahma, dkk. (2020)
Menjelaskan bahwa Kawasan Karst adalah bentuk kawasan khas yang terjadi akibat
proses pelarutan pada suatu kawasan batuan karbonat atau batuan mudah terlarut
seperti batu gamping sehingga menghasilkan permukaan bumi yang unik dan
menarik. Hasil pelarutan tersebut membentuk bukit-bukit kapur, munculnya mata
air pada rekahan batuan, dan mengalirnya sungai-sungai bawah tanah dengan
lorong gua. adanya potensi dan kendala tersebut maka kawasan ini memerlukan
adanya perlindungan, namun juga tetap dapat diupayakan pengelolaan yang
menguntungkan selama kegiatan yang dilakukan sesuai dengan potensi dan kondisi
kawasan tersebut. Salah satu cara yang dapat diupayakan dalam pengelolaan
kawasan karst yang berwawasan konservasi adalah dengan pengembangan
geowisata.
6
Tabel 1. Daftar Peneliti Terdahulu
Geologi Regional Geowisata
No Peneliti Fisiografi Tektonik Stratigrafi Potensi Karst
dan Struktur Geowisata
1. Van Bemmelen, R.W.1494. The
Geology Of Indonesia.
2. Barber, AJ and Crow. 2005.
Structure and Structural History.
Sumatera:Geology, Resources,
and Tectonic Evolution.
3. Kusnama R, dkk (1992). Peta
Geologi Regional Lembar Sungai
Penuh.
4. Ibrahim,M.M, M. Rendana,
R.Darmawan, Dan M. K. Anwar.
2019. Analisis Kuantitatif
Potensi Geowisata Di Daerah
Muara Dua, Ogan Komering Ulu
Selatan, Provinsi Sumatera
Selatan.
5. Alma’ruf. 2020. Pengelolaan
Pariwisata Gua Tiangko Berbasis
Swadaya Masyarakat Studi Di
Desa Tiangko Kecamatan Sungai
Manau Kabupaten Merangin.
6. Rahma, Reisya, Lury Sevita
Yusiana, Dan I Gusti Alit Gunadi.
2020. Perencanaan Kawasan
Karst Sebagai Kawasan
Geowisata Di Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah.
7. Danda Rizky Jeliza Putri,2021. Geologi dan Potensi Karst Sebagai Objek Geowisata di Desa
Sungai Pinang Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi
: sudah diteliti
: sedang diteliti