Anda di halaman 1dari 31

METODA VALUASI

BATUBARA
AHMAD SUBAGDJA
KF.80132
JATINANGOR 3 JULI 2004
Sell

Buy

Buy

Sell
DUE DILIGENCE = VALUASI = ASSESSMENT = APPRAISAL = AUDIT = PENILAIAN

Studi tingkat kelayakan suatu property (lahan pertambangan) untuk


mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor signifikan berdasarkan
data-data dan informasi yang berpeluang mempengaruhi operasi
di masa mendatang dan dilaksanakan oleh “competent person”

• Memberikan informasi yang wajar sebagai dasar investasi ,


pembayaran, penjualan, pendanaan, dan penilaian kinerja
internal
• Menilai tingkat resiko industri pertambangan seperti:
pengembangan tambang, Geologi, Operasi, Lingkungan,
Pasar, dan Politik
SIAPA YANG BERKEPENTINGAN DENGAN
HASIL VALUASI

1. Pemilik :
• mengetahui asset lahan sebelum dijual
• mempersiapkan untuk merger
• melihat potensi atau kinerja operasi
• mengajukan modal kerja kepada pemegang saham
2. Pemerintah untuk kepentingan privatisasi
3. Produser sebelum melakukan pengambilalihan
4. Pemberi pinjaman
5. Konsumen pembangkit listrik (resiko suply)
6. Pembangkit listrik swasta yang menuntut keberlangsungan
LINGKUP TEKNIS VALUASI

FINAL ANALISIS
OVERVIEW VALUASI EKONOMI
ya

ya
ya

ya
ya
STUDI PERENCANAAN STUDY
GEOLOGI TAMBANG TERKAIT
OVERVIEW

ANALISIS REGIONAL
•Umum ANALISIS LOKASI KONSESI
•Geografi •Konsesi
•Geologi •Cadangan
•Aktifitas penambangan •Cadangan ditambang
•Lingkungan •Operasi penambangan
•Sosiologi •Penjualan/pemasaran
•Transportasi •Liabilities (karyawan, lingkungan)
•Pemasaran/Penjualan

EVALUASI AWAL
•Kemampuan cadangan ditambang
•Kualitas batubara
•Kemampuan dikembangkan
•Keekonomian (biaya penambangan, harga pasar)
STUDI GEOLOGI (VALIDITAS DATA +
CADANGAN)
KOMPILASI DATA (DOKUMEN TERSEDIA + KAJIAN LITERATUR

MENENTUKAN KELAYAKAN DATA TERSEDIA

• PENGEMBANGAN CADANGAN
• RESIKO GEOLOGI
• ANTISIPASI MASALAH GEOLOGI DALAM PENAMBANGAN
PERENCANAAN TAMBANG
• MENENTUKAN KECUKUPAN DATA YANG TERSEDIA

• PENGEMBANGAN RENCANA TAMBANG/STUDI ALTERNATIF


RANCANGAN TAMBANG

• EVALUASI ALTERNATIF RENCANA TAMBANG


STUDI LAIN YANG TERKAIT

• LEGAL

• LINGKUNGAN

• ORGANISASI DAN TENAGA KERJA

• AKUNTANSI
ANALISIS KEEKONOMIAN

• PENETAPAN RENCANA TAMBANG YANG DIPILIH

• ANALISIS BIAYA UMUM

• VALUASI AKHIR
1. Discounted Cash Flow Analysis (NPV , IRR)
2. Risk/Sensitivity
VALIDASI CADANGAN
KRITERIA / PARAMETER :

• KETEBALAN MINIMUM SEAM YANG DAPAT DITAMBANG


• PARTING
• KEDALAMAN OVERBURDEN
• RECOVERY PENAMBANGAN
• DILUSI SEAM
• ROM (Run of Mine) COAL PROCESSING

DASAR PENGELOMPOKAN
• BERDASARKAN JUMLAH (TONNAGE)
• BERDASARKAN KUALITAS
• BERDASARKAN KEMAMPUAN DITAMBANG
STUDI GEOLOGI-CADANGAN
PENGEMBANGAN CADANGAN BATUBARA
•Seam thickness isopach – irregular, uniform, trend
•Identifikasi anomali geologi
•Kontur struktur
•Isopach overburden dan interburden
•Cross section
•Menentukan masalah potensial dalam penambangan
•Accessibility
•Karakteristik seam roof and bottom
•Membuat parameter-parametr cadangan
•Perkiraaan cadangan in place, Run of Mine, produksi
•Kualitas batubara: iso-ash,iso sulfur ( rata-rata, variasi,trend)
CADANGAN VS SUMBERDAYA
RESERVE (CADANGAN) (The Resources and Reserve Committee ,1999)
Is the economically mine able part of measured or indicated resource .It incl. diluting materials
and allowances for losses which may occur when the material is mined. Appropriate
assessment incl. consideration of and modification by realistically assumed mining, metallurgical,
economic, marketing, legal, environment ,social, and government factor.
Reserve are subdivided in order increasing confidence level into Probable and proved reserve

RESOURCES (SUMBERDAYA) (The Resources and Reserve Committee,1999)

Is a concentration or occurrence of material of intrinsic economic interest in or on the earth


crust (a deposit) in such form and quantity that there are reasonable prospect for eventual
economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristic and continuity
of mineral resources are known, estimate or interpreted from specific geological evidence
and knowledge.
Resources are subdivided, in order of increasing geological confidence into Inferred,
Indicated, and Measured
SUMBER DATA
 MINE MAP

 DATA SEAM MAP: drill hole, outcrop, seam measurement

 DATA BASE: bore/log description, geophysics description,

topographic map

 RESERVE ESTIMATION: method/procedures, calculation,

maps, cross section

 TECHNICAL STUDIES: environment, geotechnical, hydrology


RESERVE BASE QUALITY
 untuk mengetahui kemampuan dalam melayani pasar tradisional

 untuk mengidentifikasi perubahan dimasa datang dalam kualitas/


prosesing

 untuk mengetahui perkiraaan cadangan tersedia


SUMBER DATA
 RESERVE DATA POINT

 BULK SAMPLES

 PREPARATION PLANTS SAMPLES

 MINE AND SHIPMENT DATA


FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP
PERHITUNGAN CADANGAN BERDASARKAN
KUALITAS

 Jumlah dan jarak spasi data pengambilan kualitas (konsistensi)

 Metoda eksplorasi dan pengambilan sampel

 Laboratorium yang melakukan analisa


KOMPILASI KUALITAS
 Tabel kualitas rata-rata dan rentang setiap seam yang ditambang

 Tabel variasi kualitas setiap waktu

 Studi hasil washability (pencucian)

 Kualitas material pengikut setiap seam

 Analisis ultimate setiap seam

 Parameter kualitas : grindability, boiler fouling index, ash

fusion temperature
PENGARUH KONDISI SEAM TERHADAP
KUALITAS PENAMBANGAN

 Ketebalan dan jumlah seam yang ditambang

 Material parting

 Kualitas dan jumlah material yang ditambang


POTENTIAL PROBLEM OF GEOLOGIC
MODELLING

 Incorrect correlation

 Improper extrapolation of data point

 Inconsistency in thickness used in the reserve and quality data base

 Questionable interpretation of geologic anomalies and disturbances


(e.g. treatment of faults)

 Incorrect calculation of coal tonnage and/or waste volumes.


PEDOMAN PRAKTIS PENILAIAN KEGIATAN EKSPLORASI

Kriteria Penilaian Penjelasan


Interpretasi geologi Apakah data cukup memadai untuk menyusun postulasi atau asumsi ?
Adakah constraint satu model dengan model lainnya yang
memungkinkan adanya alternative interpretasi lainnya.
Densitas data Apakah kerapatan data di peta mencukupi untuk keperluan analisis dan
perhitungan cadangan?
Akurasi lokasi conto Bagaimana tingkat akurasi posisi conto untuk keperluan perhitungan
cadangan?
Teknik Pemboran Apakah menggunakan core, rotary, percussion atau auger, jika non-core
apakah apakah open hole atau reverse circulation?
Teknik sampling Bagaimana conto diambil, alat, cara, jumlah (berat), pengepakan,
pengiriman.
Recovery conto pemboran Bagaimana recovery conto dibandingkan dengan teoritis yang harus
diperoleh. (%)
Faktor tonnage (SG) Apakah ditetapkan?, jika ditetapkan metoda apa yang dipakai dan
berapa frekuensinya?
Kualitas data assay (lab.) Bagaimana prosedur Quality Controlnya?
Kualitas diskripsi data Apakah ada diskripsi log yang detil yang mencakup liotologi, struktur,
mineralogi, dan informasi lainnya
Teknik perhitungan cadangan Metoda, asumsi, program, dan prosedur perhitungan cadangan ?
CONTOH KASUS
B. PROSPEK BATUBARA PT Y
1. Umum
Lokasi : 31 km ke arah timurlaut kota Bengkulu.
Izin pertambangan berupa KP Eksploitasi atas nama PT Y
2. Geologi dan Cadangan Batubara
Cadangan terletak pebukitan dengan morfologi sangat terjal,dan dipotong oleh sungai.
Sistim penambangan : back filling, pembuangan over burden dan tailing tambang sulit.
Cadangan tersisa : 6 juta ton.
Jumlah seam : terdapat 3 seam
Kalori 6000 - 7000 cal.
Keterdapatan batubara : Formasi Seluang berumur Miosen
Kemiringan bervariasi 10 - 20 derajat ke arah timur dan barat.
Struktur geologi: struktur perlipatan antiklin berarah timur-barat.
Disamping itu aktifitas tektonik seperti intrusi batuan andesit yang menyebabkan kalori
batubaranya tinggi.
Potensi pengembangan cadangan : sangant kecil untuk SR 1:8
3. Infrastruktur
a. Pelabuhan Pulau Bay
Pemilik pelabuhan : Pelindo, Fasilitas pelabuhan : 2 set belt conveyor kapasitas 500 ton per
jam dan 100 ton per jam.
Kendala Pelabuhan : sering terjadi pendangkalan. Kapasitas pelabuhan Export : 8.000 ton.
. Sarana jalan tambang
Jarak ke pelabuhan : 44 Km, dump truck kapasitas 20 ton.

4. Aspek yang terkait dengan Penambangan


Topografi : berbukit dengan lereng yang terjal, sulit untuk
mendesign jalan yang efesien dan efektif.
Curah hujan : 4.200 – 5.300 cc per tahun, berpengaruh
penambangan dan pengangkutan
Penambangan saat ini : SR 1: 10 - 1: 15 utk cv 7.000–8.000 k.cal
SR 1: 8 dan 1: 9 untuk cv 6.000 k.cal
Fasilitas produksi : Washing Plant kapasitas 100 – 130 ton/ jam.
Loses di washing plant : 15-25%.

5. Kesimpulan
Sisa cadangan: 6 juta ton dengan loses total 30%, Cadangan tertambang
4.2 juta ton
Life time : 4 tahun ( proyeksi produksi 1 juta ton/tahun)

Opini : Property tidak menarik.


KASUS 2

INFORMASI
UMUM

 Bahan galian Batubara


 Lokasi Kabupaten Banjar, Kalsel
Telah dibangun jalan dari lokasi ke pelabuhan bongkar
muat sepanjang 102 km, lebar 16 m, dan lebar bukaan
50 m. Jalan ini mampu dilalui oleh loading truk
berkapasitas 30 – 40 ton/trip . Kapasitas pelabuhan
bongkar muat , mampu menampung stock 300.000 mt
ROM coal, dan 150.000 ton crushed/size coal.
 Jenis ijin konsesi PKP2B Genesasi II, kontrak 11 Oktober 1999 (30 tahun)
 Luas daerah 9721 ha
 Tahap Eksplorasi – Pra FS
KEPEMILIKAN SAHAM

 PT Z PT. Z ( 44,8 %),


PT. PBM (44,8 %)

PT. WBM (10,4 %)


HASIL KAJIAN KONSULTAN

Tahap kegiatan Eksplorasi awal – Studi kelayakan :


Pemetaan geologi 750 ha (35 singkapan)
Pemboran 26 lobang
Kajian kelayakan penambangan
Fokus pada wilayah pada coal belt –4 , blok III
Lokasi lapangan 75 km dari kota Banjarmasin
Akses Banjarbaru-Martapura-Simpangempat-Sungkai , mudah dilalui
karena telah berkembang /tumpang tindih dengan PETI, melalui : Jln.
H.Mansyur, Jln. H. rahmat, Jln. Pemerintah, Jln. Maduratna, Jln. Binuang.
Geologi Batubara dijumpai pada Formasi tanjung
 Jumlah seam 3 seam, (B,C,D) , arah N 174 E – N 222 E, kemiringan 150-360
Seam B (tidak menerus/lensa) 0.33 – 2.55 m ( tdk akan ditambang
karena variasi ketebalan tinggi, dan ketebalan kecil)
Overburden B adalah perselingan batulanau dan batupasir
Interburden B-C Batulanau sisipan batupasir
Seam C relatif lebih menerus dibanding seam B, namun dibeberapa
lokasi terjadi kehilangan karena washout dan pola sedimentasi , terdapat
parting batulanau dan batulempung. Ketebalan batubara 0,65-4,95 m,
dengan sisipan batuan dengan tebal 0,15 – 1,23 m. rata-rata ketebalan
batubara 2,44 m, penebalan di bagian utara
Interburden C – D batulanau-batupasir – batulempung, tebal 13 – 72,1 m,
Seam D merupakan batubara menerus dari utara ke selatan, dengan
ketebalan 1 – 4,99 m (rata-rata 3,18 m), variasi ketebalan 1,43 m,
dijumpai parting batubalanu dengan tebal 0,1 – 0,4 meter.
Tebal rata-rata OB adalah 36,02, variasinya 10,9 m
 Sumberdaya Metoda Australian standard
Diperhitungkan dengan tebal batubara > 0,8 m, densitas 1,3, dan
recovery 90 %
Seam C :
Terukur : 20.968.189 , Terindikasi : 31.493.422, tereka : 34.560.131
Seam D :
Terukur : 30.109.453 , terindikasi : 44.970,582, tereka : 45,078,2,77
C=D : ukur : 51,077.642, indikasi : 76.464.004 , reka : 79.638,408

Cadangan S : R - 8 : 1 = 9.420.600
S : R - 7 : 1 = 7.539.000
S : R - 6 : 1 = 5.755.200

Kajian Geoteknik Lereng tunggal h = 10 m , slope 700, SF 2,631


Overall slope h 95 m, slope 600, berm 2,5 m
Lereng timbunan : berm 120 m, single slope h 30, slope 300,
overallslope h 60 m, slope 150
Geohidrologi : batu pasir sebagai akuifer, aliran air tanah akan
searah dengan kemiringan lapisan

Struktur geologi Agak komplex, berupa lipatan, sesar, dan kekar.


Kualitas batubara (umumnya data Sumber data Bor, & trenching,
seam C) Class Bituminous high volatile
Ash (adb) = 6 -15,50 %
Total Sulphur (adb) = 0,26 – 2.29 %
I-moisture (adb) = 1.80 – 10.78 %
Volatile Matter (adb) = 38,18 – 49,30 %
CV (adb) = 6077 – 7480 cal/kg
HGI = 31 – 40
Relative density = 1.30 – 1.33

 Analisis kualitas Termasuk bituminous high volatile, mudah terbakar pada ukuran
halus
IM < 5 %
TS rendah, beberapa tinggi , perlu washability test, dapat diupaykan
blending
ASH rendah – tinggi, untuk yg tinggi perlu dilakukan washability test
Batubara ini tergolong keras, diperlukan jenis pulverizer untuk
mengatasinya
Cocok untuk industri semen dan PLTU, sifat slagging dan fouling
tidak bermasalah
Rancangan open cast mine Life time 9 tahun , prod.rate 1.000.000 t/th
Strategi operasi dengan pertimbangan data geologi, geo-tek, geo hidro,
sebaran batubara, sosial
Rancangan Plant Telah ada peralatan : hopper, crusher, screen,conveyor, A2B
Perlu blending
Produksi 1 ton , pakai 3 unit preparasi kap.400 t/jam
Perlu coal washing

Kajian transportasi Kombinasi darat dan sungai


Lokasi transhipment di tobeno (Muara Barito)
Jalan dilalui : jalan PT. Hasnur 28 km sampai stockpile Margasari
Loading port Hasnur ke Tobeno + 70 Km (sungai- 18 jam)
Transport darat : sistim belt conveyor & truck
Transport sungai disarankan pakai barge kapasitas 8000 ton + tug
boat 3000-3500 HP
Loading /unloading dilakukan di lepas pantai, karena tidak memiliki
fasilitas transhipment, sedangkan yg terdekat adalah di Balikpapan
Coal terminal yang berjarak 293 mil laut (tdk disarankan)

Analisi investasi Total investasi US $ 25.855.744


IRR 16,18 % > discoun rate 14 %
NPV US $ 977.796 ( +)
Pay back period : 7,15 thn

Rencana penjualan Domestik dan ekspor


PENILAIAN
1. Umum
Laporan kajian data awal + survey lapangan konsep dan analisanya dapat diterima) .
Dari data yang tersedia masih diperlukan penambahan data pemboran.
2. Batubara
cadangan ( 5 – 10 jt ton), kalori 6000 – 7400 c.kal.
Sebaran batubara dikontrol oleh struktur geologi dan stratigrafi, (kontinuitas /kemenerusan
sebaran ? )
penebalan-penipisan, lensa dan lapisan menghilang karena washout dan patahan
Apakah dgn sebaran data pemboran dan trenching (26 ) sdh memiliki “confidence level”
yang tinggi ?
berapa % recovery nya ?
3. Kualitas batubara
Batubara di coal belt-4 ini memiliki karakteristik :
Mudah terbakar pada batubara ukuran halus , karena high volatile
Perlu uji sulfur dan ash dan washability untuk melihat kemampuan thd pengurangan
kadar S dan ash.
Dampaknya apakah recovery yg 90 % (pengaruh thd volume cadangan)?
Berapa % komposisi blending ?
berapa hrs mengadakan batubara blending ?
Cocok untuk pabrik semen dan PLTU
4. Cadangan vs PETI
Mampukah Z mengatasi masalah PETI ?
Bagaimana caranya yang terbaik ?
6. Plant preparation
Tergantung uji washability, slagging, dan fouling
7. Transporasi
Kombinasi transportasi darat (+/- 28 km) dan sungai (70 km).
Transportasi darat menggunakan jalan Pihak lain
Apakah PT Z dikenakan Tol fee ? berapa ?
menggunakan pelabuhan pihak lain di lepas pantai.
8. Investasi :
Analisis investasi yang dihitung oleh KONSULTAN US $ 26 juta ,
dan masih memberikan hasil yang positif , walaupun tidak besar.
Dengan keterbatasan data, apakah asumsi-asumsinya dapat dicapai
secara ilmiah dan operasi ?
9. Saran dan tindak lanjut
batubara ini cukup menarik utk dikaji lebih jauh.

10. Daftar pertanyaan kepada KONSULTAN


Akurasi dan sebaran raw data vs 750 ha sebagai landasan kajian ?
Bagaimana prospek pengembangan di luar 750 ha ?
Sharing risk, lebih baik daripada akuisisi
GOLOGIST AS VALUATOR

TECHNICAL – OPERATION - EXPERIENCE

INDEPENDENT – MORAL - ETHICAL

Anda mungkin juga menyukai