Anda di halaman 1dari 61

Laporan CADANGAN Mineral

dan Batubara (KCMI 2017)


KODE KCMI DAN CPI UNTUK MENINGKATKAN ASSET PERTAMBANG
1 MARET 2019
BUDI SANTOSO, Ir., PERHAPI, MAusIMM.
PT. DAYAKITA INTEGRA TEKNOLOGI
bdisan@gmail.com
Hp. 08121234726

1
01/03/2019 NCEnT @ 2019
1. Klasifikasi Sumberdaya dan cadangan
kcmi 2011
RESOURCES RESERVE
Inferred
Increment of Level of accuracy

(+/- 30-40%)

Indicated probable
(+/- 15%-30%
Modifying factor:
Legality, ownership,
environment, technical,
process, market, cost
Measured proven
(+/- 5%-15%)

01/03/
2 NCEnT @ 2019 2019
2. penentuan cadangan BIJIH
1. Sumberdaya kategori terukur dan terindikasi
2. Faktpr Pengubah (“modify factor”) adalah parameter yang
dipergunakan untuk “menentukan” keekonomian (Pre FS, Detail FS)
dari Sumberdaya yg perlu dikonfirmasi berdasarkan kajian kelayakan
ekonomi.
3. Factor Pengubah tersebut antara lain:
• Legal dan kepemilikan
• Lingkungan
• Teknik
• Pengolahan dan Pengangkutan
• Pemasaran
• Biaya (capex dan Opex)
Klasifikasi tidak memenuhi sumberdaya disebut “target eksplorasi” dan
Klasifikasi yang tidak memenuhi Cadangan disebut “iventori
penambangan”.

01/03/
3 NCEnT @ 2019 2019
2.1. Legal

• Tujuan: Memastikan pengusahaan prospek tambang memiliki


persyaratan legalitas yang cukup. Harus ada justifikasi bahwa
perijinan tersebut tersedia pada saat diperlukan (lihat
petunjuk dalam Pasal 28 Kode KCMI)
• Kriteria : valid, lengkap (atau dapat dijustifikasi ada pada saat
kegiatan teknis memerlukannya)
• Parameter : Izin konsesi (PKP2B, KK, IUP,dll.) dan Sertifikat CnC
untuk IUP, Izin Kehutanan (IPPKH), Izin Lingkungan
(AMDAL,UKL/UPL), Izin penyimpanan handak, Izin jalan
angkut, izin pelabuhan, dll.

4
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.2. Pemerintahan

• Tujuan: Memastikan peraturan perundang- undangan terkait yang


berlaku telah diimplementasikan dalam asesmen2 teknik –
lingkungan hidup – ekonomis.
• Kriteria : valid (berlaku pada saat kajian dilakukan) dan lengkap.
• Parameter : Peraturan negara/pemerintah pusat (UU, permen, pp,
perdirjen, dll)& pemerintah daerah (perda).
• -> UU No. 4 tahun 2009 tentang Minerba;
• -> PP No. 22 tahun 2010 tentang wilayah pertambangan;
• -> PP No. 9 tahun 2012 tentang Royalit/PNBP;
• -> PP No. 8 tahun 2018 tentang harga batubara DMO;
• -> Permenhut No.18 tahun 2011 tentang pedoman IPPKH
• -> Permen ESDM No.19 tahun 2017 tentang pemanfaatan batubara untuk
pembangkit listrik.

5
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.3. Lingkungan hidup (LH):

• Tujuan: Memastikan bahwa dampak dari seluruh kegiatan


teknis, dapat diantisipasi dan dikelola dengan baik, sehingga
memenuhi standar LH
• Kriteria: pedoman yang digunakan harus memadai untuk
pengelolaan dan pemantauan LH – standar LH, dst.
• Parameter: AMDAL/UKL/UPL ->‘environmental bearing
capacity’ : rencana produksi OB dan komoditas tambang <=
kapasitas maksimum dalam AMDAL. Dst.

6
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.4. Sosial

• Tujuan: Memastikan dampak seluruh kegiatan teknis dan


kegiatan pengelolaan LH, terhadap ‘stakeholder’ dapat
dikelola dalam batas- batas wajar (termasuk manfaat bagi
‘stakeholder’)
• Kriteria : Isue-isue sosial yang berpotensi muncul dan dapat
mengganggu kelangsungan tambang bisa dimitigasi dan
diantisipasi dengan baik.
• Parameter: Program CSR dan pemberdayaan masyarakat harus
realistik dan wajar, dll.

Catt. : life of mine plan telah mempertimbangkan dampak


kegiatan teknis terhadap lingkungan hidup dan sosial
7
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.5. Teknik

• Tujuan: Memastikan, secara fisik, oleh rangkaian kegiatan


teknis, komoditas tambang dapat dipindahkan /ditransformasi
dari bentuk insitu (di tambang), menjadi ROM material di
tempat pengolahan dalam kuantitas & kualitas yang mengacu
pada rencana penjualan sampai akhir umur tambang
• Output: Perencanaan Seumur Tambang (“LOM Plan”)
termasuk final mine design, strategic sequence, LOM,
production Scheduling, haulage distance scheduling,
equipment capacity scheduling, material balance
assessement, water management plan dan stage design plan. -
> Kriteria dan Parameter-nya akan dibahas secara khusus.

8
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.5. Pengangkutan dan Pengolahan:

• Tujuan: Memastikan bahwa melalui proses pemindahan dan


rangkaian proses teknis/kimiawi , material berharga yang
ditambang dapat ditransformasikan dari bentuk raw material
menjadi produk akhir yang siap dijual.
• Kriteria : rencana pengangkutan dan pengolahan yang “do-
able”.
• Parameter :
• Gambaran proses pengangkutan dan pengolahan.
• Rencana kebutuhan alat angkut komoditi (truk/kereta
api/conveyor/kombinasi diantaranya)
• Rencana kebutuhan infrastruktur pengolahan, termasuk kapasitas dan
layout-nya (tipikal CHPP batubara -> crusher dan atau washing plant unit)

9
01/03/2019 NCEnT @ 2019
2.6. Pemasaran

• Tujuan:
• Terkait asesmen kelayakan teknis: memastikan eksistensi pasar
untuk produk tambang, dalam rangka sinkronisasi rencana
penjualan dan penjadwalan produksi;
• Terkait asesmen kelayakan: ekonomis: memastikan proyeksi
harga produk tambang, sampai akhir umur tambang
• Kriteria:
• Terkait asesmen kelayakan teknis: rencana penjualan = rencana
produksi, sampai akhir umur tambang.
• Terkait asesmen kelayakan ekonomis : proyeksi harga produk,
sampai akhir umur tambang

10
01/03/2019 NCEnT @ 2019
• • Parameter:
2.7. Biaya an Keekonomian

• Tujuan: Memastikan harapan investor atas pengembalian investasi


dan ‘money growth’ (dalam batas- batas wajar) dapat dipenuhi
secara realistik atau dengan kata lain, memastikan cadangan
batubara, apabila diproduksi (sesuai dengan penjadwalan produksi
dan rencana penjualan) sampai akhir umur tambang, akan
menghasilkan cashflow yang dapat memenuhi harapan investor atas
pengembalian investasi dan ‘money growth’
• Kriteria: LOM plan yang dibuat harus bisa diuji kelayakan ekonomi-
nya dalam model finansial.
• Parameter: Metoda yang umum digunakan - NPV, IRR, Payback
Period, dll
Faktor keberuntungan (lucky factor), intuisi bisnis, dll., BUKAN bagian dari asesmen
ekonomi. Serahkan hal ini kepada investor apabila akan menggunakannya dalam
pengambilan keputusan.
11
01/03/2019 NCEnT @ 2019
3. Tipe study
1. Order of Magnitude (Conceptual study)
2. Pre-Feasibility Study
3. Feasibility Study
4. Definitive Feasibility Study

@budi santoso 12
01/03/2019
2017
3.1. pendahuluan

@budi santoso 13
01/03/2019
2017
3.2. Clasifikasi dan tingkat ketelitian
(Aecom)
1. Class 5 (Order of Magnitude Estimate - Conceptual): intended
level of accuracy ± 50%.
2. Class 4 (Pre-Feasibility Estimate): intended level of accuracy ±
25%.
3. Class 3 (Feasibility Estimate): intended level of accuracy ± 15%.
4. Class 2 (Detailed Estimate - Control): intended level of accuracy ±
10%.
5. Class 1 (Definitive Estimate): intended level of accuracy ± 5%.

@budi santoso 14
01/03/2019
2017
3.3. Tipe-tipe Study

@budi santoso 15
01/03/2019
2017
3.4. Tingkat ukuran proyek (Conceptual
study)

1. Biaya Kajian Rendah


2. Didasarkan data yang terbatas
3. Pendekatan awal kelayakan proyek
4. Melihat dan evaluasi apakah pembiayaan berikutnya
diperlukan
5. Apakah ada cacat proyek secara dini

@budi santoso 16
01/03/2019
2017
3.5. PRE-FEASIBILITY STUDY

1. Kegiatan Lapangan dan survey diperlukan


2. Pencarian data dan fakta
3. Evaluasi beberapa pilihan atau penggantian
4. Melihat secara jelas potensi proyek secara ukuran dan
pendapatan
5. Analisa lebih detail untuk menghilangkan kesalahan
fatal
6. Estimasi biaya Opex dan Capex

@budi santoso 17
01/03/2019
2017
3.6. Definitive/Detail Feasibility

1. Optimasi dan Rancangan Rekayasa sdh dipastikan


2. Beberapa hal sudah dipastikan apa yang akan
dibangun dan nilai proyek
3. Estimasi Opex dan Capex lebih pasti untuk
pengambilan keputusan
4. Untuk pengajuan pendanaan

@budi santoso 18
01/03/2019
2017
3.7. Karakteristik study

@budi santoso 19
01/03/2019
2017
3.8. PROGRESS KAJIAN

@budi santoso 20
01/03/2019
2017
4. Estimasi Biaya
1.Overall scope
2.Exclusions
3.Base date
4.Accuracy

DAYAKITA 21
01/03/2019 Consultant
2018
4.1. Estimasi Biaya Capex dan Opex

1. Berbagai tahap penelitian memerlukan metode estimasi biaya


yang berbeda
2. Biaya operasi biasanya terdiri dari beberapa komponen besar dan
banyak komponen kecil
3. Opex biasanya sangat dipengaruhi oleh biaya bahan bakar diesel,
tenaga listrik, tenaga kerja dan bahan habis pakai
4. Pengeluaran modal biasanya didorong oleh diagram alir proses dan
desain pabrik pengolahan. Pengembangan tambang sebelum
produksi juga dapat "dikapitalisasi"

DAYAKITA 22
01/03/2019 Consultant
2018
4.2. Biaya Proyek Tambang
1.“thumb rule” dan Indeks
2.Perbandingan dengan proyek serupa
3.Diperkirakan dari parameter teknis yang luas
4.Perkiraan terperinci dari prinsip pertama
5.Kutipan dari kontraktor dan pemasok
6.Kompilasi biaya kontrak

DAYAKITA 23
01/03/2019 Consultant
2018
4.3. Estimasi Sesuai Tahapan
1. Eksplorasi
2. Pengembangan
3. Konstruksi dan Commissioning
4. Penggantian dan Kelanjutan Kapital
5. Penutupan

DAYAKITA 24
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.1 Phase 1 – Explorasi

1. Eksplorasi adalah pencarian sumber daya yang cocok untuk


eksploitasi komersial. Itu termasuk:
2. meneliti dan menganalisis data eksplorasi bersejarah suatu
daerah
3. melakukan studi topografi, geologi, geokimia dan geofisika
4. pengeboran eksplorasi, penggalian parit dan pengambilan
sampel.

DAYAKITA 25
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.2. Phase 2 - Evaluasi

1. Evaluasi berarti menentukan kelayakan teknis dan kelayakan


komersial sumber daya mineral. Itu termasuk:
a. menentukan volume dan tingkat simpanan
b. memeriksa dan menguji metode ekstraksi dan proses metalurgi
atau perawatan
c. mensurvei kebutuhan transportasi dan infrastruktur
d. melakukan studi pasar dan keuangan.
2. Tahap Evaluasi biasanya menghasilkan studi kelayakan yang
mengidentifikasi cadangan terbukti atau terkira dan
mengarah pada keputusan untuk mengembangkan tambang
lebih lanjut.

DAYAKITA 26
01/03/2019 Consultant
2018
7.6.3. Phase 3 - Pengembangan
Pengembangan berarti membangun akses ke cadangan mineral,
dan persiapan lain untuk produksi komersial termasuk:
• Akses Jalan utama
• penggalian permanen
• jalan dan jembatan
• pemindahan lapisan penutup dan batuan sisa.

DAYAKITA 27
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.4. Phase 4 - Konstruksi
Konstruksi berarti membangun fasilitas untuk mengekstraksi,
merawat, dan mengangkut produksi dari cadangan mineral.
Fasilitas-fasilitas ini termasuk infrastruktur, bangunan, mesin dan
peralatan.

DAYAKITA 28
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.5. Phase 5 - Produksi
Produksi berarti kegiatan sehari-hari untuk memperoleh produk
yang dapat dijual dari cadangan mineral pada skala komersial. Ini
termasuk ekstraksi dan pemrosesan sebelum dijual.

DAYAKITA 29
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.6. Phase 5 - Produksi
PER OUNCE
Direct mining expenses x
Stripping and mine development adjustments x

Third party smelting, refining and transport costs x

By-product credits x

Other x

Cash operating costs


x

Royalties x
Production taxes x

Total cash costs x

Depreciation x
Depletion amortisation x

Restoration and mine closure x

Total production costs


x

Source: Gold Institute

DAYAKITA 30
01/03/2019 Consultant
2018
4.3.7. Phase 6 - Penutupan
Penutupan terjadi setelah operasi penambangan berhenti, dan
termasuk pemulihan bekas tambang

DAYAKITA 31
01/03/2019 Consultant
2018
4.4. CAPEX
1. Future Study Costs Preliminary Works
2. Mining-related costs (eg)
3. Process-related costs (eg)
4. Infrastructure costs (eg)
5. Other direct costs (various)
6. Carriage, insurance, freight (if not included above)
7. Contractor's Distributable
8. Indirect Costs
9. EPCM Costs
10. Owner's Costs
11. Contingency
• Total Capital Cost
1. Capitalised Spare Parts
• Total, Initial
DAYAKITACapital 32
01/03/2019 Consultant
2018
4.5. Cost category

1. Labor
2. Equipment
3. Bulk material
4. Contractor

DAYAKITA 33
01/03/2019 Consultant
2018
4.5.1. 1ST Principal Cost Estimation

DAYAKITA 34
01/03/2019 Consultant
2018
4.5. Subcontractor cost
1.Site clearance
2.Site development
3.Mine lateral development
4.Local excavations
5.Concrete structures and foundations vi. Structural steel
6.Architectural
7.Machinery and equipment ix. Piping
8.Electrical
9.Instrumentation

DAYAKITA 35
01/03/2019 Consultant
2018
4.6. OPEX
Mining Costs - Client Cost
Mining Costs - Contractor
Operating Cost - Infrastructure
Operating Cost - Haulage ROM to CPP
Operating Cost - CHPP
Admin and other overheads
Insurance
Rehabilitation costs

DAYAKITA 36
01/03/2019 Consultant
2018
5. Valuasi tambang

Kode Valuasi Tambang


1. Canadian Code for the Valuation of Mineral
Properties CIMVAL Standards and Guidelines
– Final Draft (February 2003)
2. South African Code for the Valuation of
Mineral Assets (The SAMVAL Code)
3. Code for the Technical Assessment and
Valuation of Mineral and Petroleum Assets
and Securities for Independent Expert
Reports – The VALMIN Code
4. The U.S. Mineral Property Valuation
Patchwork of Regulations and Standards
DAYAKITA 37
01/03/2019 Consultant
2018
5.1. Methoda valuasi
Pendekatan Metoda Valuasi
Technical Approach 1. Discounted Cash Flow analyses (or cash flow
capitalization, also income approach)
Sales Comparative 1. Analysis of different types of transactions, including:
direct sales, share swaps, joint ventures, farm-in or
farm-out deals.
2. Value per Hectare
3. Value per unit of Contained Mineral/Metal
(“Yardstick”)
4. Market Capitalization per unit of Contained
Mineral/Metal
5. Market Capitalization per Annual Production unit of
Contained Mineral/Metal
Cost Approach Multiples of Exploration Expenditure

DAYAKITA 38
01/03/2019 Consultant
2018
5.2. Type properties dan methoda valuasi
Types Concession and Stage Dominated Methode
Very early stage Exploration (out crop and scout drill) Appraised value/cost approach,
market comparable
Early stage Exploration (with a several holes drilled with encouraging Appraised value/cost approach,
results) market comparable
Late stage Exploration (decision made to do a full bankable feasibility Discounted cash flow, market
study, pre-feasibility study already completed with positive results) comparables

Early development (a full bankable feasibility study completed and Discounted cash flow, market
the bank financing lined up; construction to begin in the next 6 comparables
months
Late development (full completion to be reached in the next 6 Discounted cash flow, market
months) comparables
Producing mine Discounted cash flow, market
comparables
Late stage producing mine (reserves to be depleted in 2 years; Discounted cash flow, market
limited further exploration potential ) comparables
Mine closed (equipment still on site, limited further exploration Salvage value
potential)
DAYAKITA 39
01/03/2019 Consultant
2018
5.3. PORTOFOLIO TAHAPAN TAMBANG

PORTOFOLIO

COST

RESIKO

STAGES Reconaisance Pre-Exploration Exploration Resources Definition Studies Reserve DefinitionDetail FS, Basic Design
Public domain, Mapping Geology, Detail Mapping, Geological Model, Scoping, FS, Mining Model, Detail FS, Basic
Satelite Regional, Aerial Geophysical Survey, Quality Model, Metalurgical studies, Schedule, Reserve Engineering
Survey, Sampling, Drilling, quality Resources Calculation Geotechnical, Calculation Design
Data and Ativities
public Domain Hydrogeological,
DAYAKITA Market, Cost (capex,
40
01/03/2019 Consultant opex)
2018
5.4. Valuasi Teknik vs market

1. Perhitungan NPV dapat menghitung "nilai" $ 40 juta untuk proyek


yang dianggap sebagai satu-satunya aset material perusahaan
2. Kapitalisasi pasar perusahaan itu mungkin berbeda
3. Di tangan yang jahat semua metode dapat dimanipulasi untuk
menjadi bentuk rekayasa keuangan
4. Kadang-kadang, metode disalahgunakan secara tidak sengaja atau
mengandung kesalahan logika.
5. harus menyadari potensi manipulasi metode evaluasi dan
penilaian
6. Lakukan uji tuntas teknis yang menyeluruh
7. Periksa semua input model, periksa semua asumsi
8. Lakukan analisis sensitivitas

DAYAKITA 41
01/03/2019 Consultant
2018
5.5. methoda valuasi pendekatan geologi
Identifikasi Nilai Target (TV) = NPV dari keberhasilan pengembangan
target eksplorasi atau nilai pasar suatu sumber daya
Probabilitas penemuan target itu (P)
Minus biaya untuk menjelajah (C)
Menghasilkan Nilai yang Diharapkan (EV)
EV = P x TV - C
Eksplorasi dapat dibagi menjadi lima tahap:
1. pembuatan proyek,
2. eksplorasi pengintaian,
3. pengujian bor,
4. definisi sumber daya dan
5. Studi kelayakan

DAYAKITA 42
01/03/2019 Consultant
2018
5.6. Pendekatan geologi bertahap

01/03/2019
DAYAKITA Ir. Budi Santoso, PERHAPI, MAusIMM43
Consultant
2018
5.7. Contoh kasus 1.

Proyek Batubara Tahap B dalam diagram


memiliki nilai P 0,252.

Dengan menggunakan data dari produsen


sebelumnya di wilayah tersebut, nilai yang
diharapkan dari sebuah tambang
diperkirakan mencapai $ 10 juta.

DAYAKITA 44
01/03/2019 Consultant
2018
Tahapan explorasi
Perancangan tambang
produksi
Contoh kasus 1. tambang emas
Contoh kasus 1. tambang emas
5.8. Discounted Cash Flow
• Revenue : sales (ton) x unit price ($/ton)
( - ) operation cost
• ‘Gross Profit ‘after operation cost’
( - ) admin. cost
• EBITDA
(-)D&A
• EBIT
( - ) Interest
• EBT
( - ) Tax (kalau rugi = 0)
• Net Income
( +) D & A
• Cash flow from Operation
( - )Capex/ CIP
• Cash flow ‘before Financing’
( + ) New debt
• ( - ) Debt repayment
Cash flow

50
01/03/2019 NCEnT @ 2019
5.9. Biaya

• Mining cost • Environment


 prestripping  Rehab and environment
 Excavate, Load & Haul Waste • Other Op Costs
 Mine Services  Overhead and Admin
 Mine Administration  Land fee
 other cost and sustainable exploration  Marketing documents
 owner Royalty
• Loading and Transportation
 gov Royalty -
• Stockpiles Store, Reclaim & Ship
 VAT
• Plant Services
• Plant Administration
• Loading to shipment
• Export
• Barging
• Shipping
51
01/03/2019 NCEnT @ 2019
5.10. Ringkasan Keekonomian
1. Kapasitas produksi per tahun
2. Stripping Ratio (waste/ore)
3. Produksi Waste per tahun
4. Umur Proyek
5. Product Price (Revenue)
6. Production Annual (kTonne)
7. Revenue Annual
8. CAPEX
9. OPEX Per TAHUN
10. Payback Period
11. IRR Net (hurdle and WACC)
12. Tax for profit
13. Discounted Cash Flow
14. NPV after Tax 25%

52
01/03/2019 NCEnT @ 2019
6. KAJIAN RESIKO

1.Kajian mengenai tabel resiko dan dampaknya setiap kategory


dengan klasifikasi rendah, menengah dan tinggi;
2.Dan apabila terjadi resiko yang melebihi resiko rendah maka
perlu dilakukan pencegahan terhadap resiko tersebut.
3.Diperlukan penanggung resiko pihak ketiga apabila
kerugiannya secara signifikan.

DAYAKITA 53
01/03/2019 Consultant
2017
6.1. Pemetaan Resiko dalam kegiatan
Pertambangan. Political
Financial & Uncertainty
Political
Economic
Uncertainty
Science & Uncertainty
Technology
Investor Investor
Uncertainty Mining
Uncertainty Uncertainty
Complexity

Geological
Uncertainty Market &
Construction Mining Metallurgical Commodity
Uncertainty Uncertainty Uncertainty Pricing
Location Uncertainty
Uncertainty

Exploration Development Mining Processing Marketing Corporate


Performance Performance Performance Performance Performance Performance

Social & Social & Social & Social & Social & Social &
Environmental Environmental Environmental Environmental Environmental Environmental
Uncertainty Uncertainty Uncertainty Uncertainty Uncertainty Uncertainty

Pervasive, Poorly Defined


Direct
Largely and somewhat
Controllable
Global Financial & “Risk Categories”
Uncontrollable Controllable Economic Risks
Risks
Risks Risks

DAYAKITA Ref. D. S. Evans, 200754


01/03/2019 Consultant
2017
6.2. Peringkatan Resiko

1. Tingkat kerugian
2. Kemungkinan Kejadian

DAYAKITA 55
01/03/2019 Consultant
2017
6.3. Tingkat Konsekwensi Kerugian

DAYAKITA 56
01/03/2019 Consultant
2017
6.4. Definisi Kemungkinan Kejadian

DAYAKITA 57
01/03/2019 Consultant
2017
6.5. RISK RATING MATRIX

DAYAKITA 58
01/03/2019 Consultant
2017
6.6. Peringkat resiko hawcroft
(hawcroftinsurance rating)

DAYAKITA 59
01/03/2019 Consultant
2017
6.7. Penanggulangan Resiko

• Ditanggung sendiri
• Asuransi
• Hedging (harga)

DAYAKITA 60
01/03/2019 Consultant
2017
7. Penutup dan Diskusi

Penentuan cadangan adalah pekerjaan multi disiplin sehingga


diperlukan keahlian lain dan setiap keahlian juga harus memiliki
tanggungjawab yang sama terhadap cakupan disilin tersebut
dan tentunya harus dinyatakan dengan penandatanganan dan
pernyataan sebagai pihak yang kompeten.

61
01/03/2019 NCEnT @ 2019

Anda mungkin juga menyukai