permukaan tanah,
disamping itu mengetahui ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan kedalaman
yang maksimal
dilakukan dengan bantuan peta geologi dan peta topografi. Oleh sebab itu apabila di daerah tersebut belum atau
tidak didapatkan
peta topografi dengan skala yang memadai, maka perlu dibuat peta topografinya terlebih dahulu. Sedangkan alat
untuk melakukan
pemboran inti adalah Alat Bor Auger yang dioperasikan dengan manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti,
yang dioperasikan
dengan mesin.
permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik dengan melalui pengujian
lapangan dan
laboratorium. Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery) mencapai
100%. Core Recovery
itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang diperoleh selama proses pengeboran. Urutan stratigrafi tanah
yang diperoleh
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang disesuaikan dengan kondisi
geologi tekniknya.
Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel,
misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan tabung penginti
single, double
ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya. Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja,
contohnya pada
pengambilan tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian
pinggiran core
barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan juga tergantung pada kondisi tanah yang akan
dibor. Untuk type
soil akan digunakan mata bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.