PENDAHULUAN
Merah Kemerahan
Kuning Kekuningan
Coklat Kecoklatan
Hijau Kehijauan
Biru Kebiruan
Kelabu Kekelabuan
Hitam Kehitaman
Abu-abu Keabu-abu-abu-abuan
d) Tingkat Kekompakan
Macam-macam tingkat kekompakan antara lain :
• Lepas (loose) yaitu apabila dipegang, butirannya mudah terurai.
• Agak lepas (slighly loose) yaitu apabila ditekan dengan tangan,
butirannya baru terurai.
• Agak kompak (moderate) yaitu apabila ditekan dengan tangan akan
sukar terurai.
• Kompak (compact) yaitu apabila dipukul dengan palu, butirannya
baru terurai.
• Sangat kompak (well compact) yaitu apabila dipukuyl dengan palu,
butirannya sukar terurai.
e) Tingkat Kekerasan
Macam-macam tingkat kekerasan antara lain :
Metode pengukuran
RQD menurut CNI
diilustrasikan pada
gambar dibawah.
RQD =
RQD =
RQD = 84 %
RQD = 73 %
Hubungan antara nilai RQD dan kualitas dari suatu massa batuan
diperkenalkan oleh Barton, 1975 dalam Bell, 1992 seperti Tabel 2.2
Tabel 2.2 Hubungan RQD dan kualitas massa batuan (Barton, 1975 dalam Bell, 1992)
BAB III
b. Diagram Alir
Mulai
Pembuatan laporan
Selesai
U.High, High,
DESCRIPTION
Shight Fresh
%
Medium, Low,
(Rock type, colour, grain size, alteration, etc) U. Low
5-6 1 0,68 68% LSM Soil lanau, coklat muda, non struktur (massif) Low 0,6 89,4
6-7 1 0,71 71% LSM Soil lanau, coklat muda, non struktur (masif), Low 0,56 78,8
Batuan sortasi buruk, tingkat kekerasan lemah, lapuk
< 30% Semua (<30% Batuan)
7-8 1 0,76 76% LSM 0-37 Soil batupasir halus, coklat muda, non Low 0,605 79,60
Struktur (masif), sortasi buruk, tingkat
kekerasan lemah, lapuk semua (<30%
Batuan)
SSL 38-54,5 Batuan beku, abu-abu, non struktur High
(masif), sortasi buruk, tingkat kekerasan
8-9 1 0,4 40% LSM Soil lanau, coklat muda, struktur masif, Low 0,23 56,7
sortasi buruk, tingkat kekerasan lemah, lapuk
Semua (<30% Batuan)
Pada praktikum geologi teknik kali ini yaitu acara analisis core. Panjang
core yang diukur tidak 1 box penuh hanya sekitar 4 meter (dari meter ke 5 sampai
meter ke 9). Pada core kali ini yang akan di bahas adalah box dengan kode BH-2
RINGIN AGUNG BOX 2 pada kedalaman 5 - 9 meter.
Berdasarkan hasil deskripsi pada kedalaman 5-9 meter pada Core BH-2
RINGIN AGUNG BOX 2, core yang memiliki litologi berupa batupasir terdapat
pada core meter ke 5-6, meter ke 6-7, serta sebagian dari meter ke 7-8 ( pada
kedalaman 7 m – 7,37 m). Berdasarkan hasil pengamatan serta deskripsi pada
core, litologi berupa batupasir halus (1/8-1/4 mm) memiliki karakteristik berupa
soil (artinya sudah mengalami proses pelapukan yang cukup intensif), dengan
kenampakan warna coklat muda, serta memiliki ukuran butir berupa pasir halus
(1/8 – 1/4 mm), dengan kenampakan non struktur (masif), serta memiliki sortasi
yang buruk dan memiliki kemas terbuka. Pada litologi ini memiliki tingkat
pelapukan yaitu pelapukan tingkat tinggi (lapuk semua) serta memiliki tingkat
kekerasan yaitu kekerasan lemah (low) karena litologi sangat mudah untuk
dihancurkan, litologi terlihat sudah tidak masif dan kompak lagi. Berdasarkan
perhitungan nilai RQD serta nilai persen recovery pada masing – masing satuan
meter tiap box didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut, pada meter 5-6
memiliki nilai measured recovery sebesar 0,68 m dengan persen recovery sebesar
68 % serta memiliki nilai RQD sebesar 89,4 %. Pada meter ke 6-7 memiliki nilai
measured recovery sebesar 0,71 m dengan persen recovery sebesar 71 % serta
memiliki nilai RQD sebesar 78,8 %. Pada meter ke 7-8 memiliki nilai measured
recovery sebesar 0,76 m dengan persen recovery sebesar 76 % serta memiliki nilai
RQD sebesar 79,60 %.
Berdasarkan hasil deskripsi core yang memiliki litologi berupa batuan
beku terdapat pada core meter 7-8 ( tepatnya pada kedalaman 7,38 m – 7,54 m).
Berdasarkan hasil pengamatan serta deskripsi pada core, litologi berupa batuan
beku memiliki karakteristik berupa kenampakan batuan yang masih utuh atau
6.1 Kesimpulan
Dengan adanya pemboran inti, maka kita dapat mengetahui kondisi lapisan
tanah daerah penelitian, dengan begitu dapat mengetahui aplikasi geologi
teknik yang tepat untuk daerah ini
Pada Core BH-2 RINGIN AGUNG BOX 2 core yang memiliki litologi
berupa batupasir terdapat pada core meter ke 5-6, meter ke 6-7, serta
sebagian dari meter ke 7-8 ( pada kedalaman 7 m – 7,37 m). Berdasarkan
hasil pengamatan serta deskripsi pada core, litologi berupa batupasir halus
(1/8-1/4 mm) memiliki karakteristik berupa soil, warna coklat muda,
ukuran butir berupa pasir halus (1/8 – 1/4 mm), non struktur (masif), serta
memiliki sortasi yang buruk dan memiliki kemas terbuka. tingkat
pelapukan yaitu pelapukan tingkat tinggi (lapuk semua), tingkat kekerasan
yaitu kekerasan lemah (low).
Pada Core BH-2 RINGIN AGUNG BOX 2, core yang memiliki litologi
berupa batuan beku terdapat pada core meter 7-8 (tepatnya pada
kedalaman 7,38 m – 7,54 m). Berdasarkan hasil pengamatan serta
deskripsi pada core, litologi berupa batuan beku memiliki karakteristik
berupa kenampakan batuan yang masih utuh atau fresh, warna abu-abu
terdapat kenampakan butiran mineral yang relatif kecil-kecil, non struktur
(masif), tingkat pelapukan yaitu pelapukan tingkat rendah (sedikit sekali
lapuk), tingkat kekerasan yaitu kekerasan tinggi (high).
Pada Core BH-2 RINGIN AGUNG BOX 2, core yang memiliki litologi
berupa tuff terdapat pada core meter ke 7-8 ( pada kedalaman 7,55 m –
7,76 m). Berdasarkan hasil pengamatan serta deskripsi pada core, litologi
berupa tuff memiliki karakteristik berupa soil, warna coklat kemerahan,
ukuran butir pasir sedang (1/4 – 1/2 mm), non struktur (masif), sortasi
yang buruk, kemas terbuka. tingkat pelapukan yaitu pelapukan tingkat
tinggi (lapuk semua), tingkat kekerasan yaitu kekerasan lemah (low)