Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Nama : Rizky Gabriel Andreastito Manalu


NPM : 140710210036
Judul Acara : Batuan Beku
PJ Acara : Rania Desenaldo

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
ACARA 01
BATUAN BEKU
22 September 2021

I. Aktivitas Praktikum
Dalam kegiatan praktikum pada tanggal 22 September 2021, para asisten dosen
meminta para praktikan untuk menjelaskan materi mengenai batuan beku yang
mereka susun dalam laporan awal mereka dengan setiap praktikan dapat memilih
bagian tertentu yang ingin para praktikan jelaskan sesuai dengan keyword dalam
laporan awal seperti, pengertian batuan beku, proses pembentukannya, struktur,
tekstur, klasifikasi, serta contoh batuan beku. Setelah para praktikan dapat
menjelaskan bagian mereka masing-masing, asisten dosen akan mengajukan
pertanyaan rebutan untuk mengetahui pemahaman para praktikan terhadap
pematerian yang mereka susun di dalam laporan awal serta meminta para
praktikan agar aktif menjawab.

Setelah aktifitas sesi tanya jawab selesai dan para peserta benar-benar
memahami materi yang mereka susun. Selanjutnya para praktikan akan kembali
ke main room zoom dan melakukan quiz untuk mengecek kembali pemahaman
mengenai batuan beku yaitu menjelaskan semua jenis batuan beku mulai dari
nama batuan, tempat pembentukan, struktur, tekstur, warna, sifat kimia,
komponen mineral. Jenis batuan yang akan di jelaskan terdapat dari komparator
batuan yang telah diberikan kepada setiap praktikan. Para praktikan di berikan
waktu sekitar 30 menit untuk menjawab pertanyaan yang di berikan, dan setelah
waktu habis para praktikan wajib mengumpulkan jawabannya dengan tepat
waktu setelah semua selesai mengumpulkan di platform yang telah ditentukan,
asisten dosen memberikan himbauan mengenai laporan akhir dan laporan awal
yang akan di kerjakan para praktikan nantinya setelah semua telah selesai
kegiatan praktikum diakhiri.

II. Hasil
a. Basal

1. Tempat pembentukan : Ekstrusif


2. Struktur : masif ( padat ), keras, halus, subhedral-anheral
3. Tekstur : butiran kristal halus (afanatik) dan holokristalin
4. Warna : Gelap
5. Sifat kimia : Basa
6. Komponen mineral : Olivin, piroksin, amfibol, plagioklas, biotit
b. Granit

1. Tempat pembentukan : intrusif


2. Strukur : kasar, masif, faneritik
3. Tekstur : butiran kasar, holokristalin
4. Warna : terang ( cerah )
5. Sifat kimia : asam
6. Komponen mineral : kuarsa, ferdspar, serta sedikit mika dan amfibol,
ortoklas, hornblende.

c. Gabro

1. Tempat pembentukan : intrusif


2. Strukur : kasar, subhedral-anhedral, masif
3. Tekstur : kristal berukuran halus, faneretik, holokristalin
4. Warna : gelap ( hitam )
5. Sifat kimia : basa
6. Komponen mineral : plagioklas dan piroksen, olivin , k-felspar

d. Diabas
1. Tempat pembentukan : intrusif
2. Strukur : halus, subhedral-euhedral, masif
3. Tekstur : halus, diabasik
4. Warna : cerah
5. Sifat kimia : asam
6. Komponen mineral : plagioklas, olivin, magnesit

e. Dasit

1. Tempat pembentukan : ekstrusif


2. Strukur : kasar, padat, subhdral-euhedral
3. Tekstur : porfiroafanitik, butiran kasar, holokristalin, inekuigranular dan
tekstur trasitik
4. Warna : cerah
5. Sifat kimia : asam
6. Komponen mineral : kuarsa, plagioklas ( riolit dan andesit )

f. Andesit

1. Tempat pembentukan : ekstrusif


2. Strukur : pori-pori ( besar )/ vesikuler, subhedral-anhedral
3. Tekstur : tidak kasar dan juga tidak halus ( intermediate), hipokristalin
4. Warna : abu-abu / merah
5. Sifat kimia : intermediate
6. Komponen mineral : kuarsa, biotite, basalt, feltise, plagioclase, piroksen
dan mineral opak(Rosana et al., 2015)

III. Analisis
Basalt merupakan batuan beku volkanik dimana secara umum
mempunyai tekstur halus (afanitik) dan holokristalin. Batuan ini terbentuk
dari hasil pembekuan magma yang terjadi di permukaan bumi. Tekstur
intergranuler umum dijumpai, sejumlah gelas juga sering didapatkan pada
basalt. Batu basal memiliki kandungan kuarsa tidak lebih dari 20%, kadar
feldspathoid kurang dari 10% serta mineral plagioklas sebesar 65%. Basalt
dibedakan dari diabas berdasarkan teksturnya. Basalt mempunyai tekstur
intergranuler sementara itu diabas mempunyai tekstur ofitik – sub ofitik.
Basalt dibagi menjadi menjadi 5 jenis berdasarkan tingkat kejenuhan
SiO2, yaitu :
a) basalt tholeit, bila jenuh silika banyak mengandung norm hipersten,
bila sangat jenuh mengandung norm kuarsa dan hipersten;
b) basalt olivin tholeit (tidak jenuh silika), ditandai munculnya norm
olivin dan hipersten;
c) basalt olivin (tidak jenuh silika) ditandai norm olivin, hipersten tidak
signifikan atau bahkan tidak dijumpai;
d) basalt olivin alkali (sangat tidak jenuh silika) ditandai norm olivin
dan sedikit nefelin;
e) basanit (sangat tidak jenuh) ditandai munculnya olivin dan nefelin
yang signifikan.(M. Elsheikh, D. B. Dunger, G. S. Conway, 1938).
Batuan basal sering digunakan sebagai bahan pondasi bangunan dan rumah
dan sering digunakan sebagai penghias atau ornamen rumah.
Granit mengandung mineral kuarsa sebesar 10-50% dan mineral
feldspar sebanyak 65-90%. Dalam batu granit juga sering ditemukan berbagai
mineral tambahan yang digunakan untuk memberikan informasi tentang
keberadaan kandungan radioaktif. Mineral radioaktif banyak dijumpai pada
batuan beku yang memiliki kandungan silika banyak atau bersifat asam
terutama pada batuan granit. Identifikasi terhadap batuan granit dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu secara fisis dan kimia. Karena memiliki
struktur yang keras dan kuat garnit dapat digunakan di berbagai bidang mulai
dari sebagi acuan alat ukur koordinat, sebagai interior bangunan, media
panjat tebing, serta bahan pembuat patung. (Akmalia et al., 2017)
Gabro adalah batuan beku dalam, yang mengalami laju pendinginan
yang lambat pada kedalaman bawah bumi sehingga kristal memiliki waktu
untuk berkembang sehingga terbentuk lah gabro, umumnya berwarna hitam
dengan mineral kasar, dan berat jenisnya 2,9 -3,21 gr/cm^3. Gabro digunakan
unutk lantai dan ornament dinding, spesifiknya, gabro digunakan untuk
benda-benda yang memiliki nilai estetika. Diabas atau dolerit adalah batuan
mafik, holokristalin, dan sunvulkanik, yang setara dengan basalt vulkanik
atau gabro plutonik. Diabas pada dike dan sill biasanya berwujud tubuh
intrusif dangkal dan memperlihatkan butir-butir halus hingga aphantic chilled
margin dan mengandung takilit ( gelas mafik gelap ) dan untuk diabas sering
digunakan sebagai batu pecah dan batu hias.(Teknik Geofisika ITS 1, n.d.)
Batuan Andesit merupakan termasuk salah satu batuan beku Ekstrusif
atau vulkanik atau kadangkala berupa batuan beku hipabisal. Batuan Andesit
dapat dimanfaatkan salah satunya sering digunakan sebagai bahan bangunan.
Pemanfaatan andesit sebagai bahan bangunan atau bahan baku yang lainnya
harus memperhatikan faktor sebagai berikut: ukuran, bentuk, kekuatan, masa
jenis, daya tahan dan lain sebagainya.
Dasit adalah batuan beku asam berwarna terang (leucocratic), berbutir
halus yang terdiri dari mineral Na – plagioklas dan kuarsa. Dasit merupakan
batuan volkanik yang dapat terbentuk di berbagai posisi tektonik, baik di
lempeng kontinen atau pada busur kepulauan. Selain ditemukan di daerah
penelitian, dasit juga ditemukan di daerah Purworejo, umumnya berwarna
abu-abu, memiliki tekstur porfiroafanitik, secara umum tersusun atas kuarsa,
plagioklas serta hornblenda.

IV. Kesimpulan
Tujuan dari praktikum ini dilakukan adalah membuat para praktikan mampu
mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan beku, mengetahui jenis-jenis
batuan baku, tekstur, struktur, serta mampu mengenditifikasi batuan beku melalui
praktik diharapkan para praktikan mampu menganalisa secara mandiri bagaimana
batuan yang tergolong batuan beku.
V. Tugas Akhir
1. Sebutkan tiga jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan di
bawah permukaan

Permukaan bumi Bawah permukaan


Batu basal Batu gabro
Batu andesit Batu granit
Batu dasit Batu diabas
DAFTAR PUSTAKA

Akmalia, A. R., Elektro, F. T., Bandung, I. T., Bumi, K., & Kunci, K. (2017).
Identification And Classification of Igneous Rock Based on Texture Using
Discrete Co. 4(2), 1915–1922.
M. Elsheikh, D. B. Dunger, G. S. Conway, J. A. H. W. (1938). No 主観的健康感を
中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析
Title. 49(1), 1–9.
https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027%0Ahttps://www.golder.com/insig
hts/block-caving-a-viable-alternative/%0A???
Rosana, M. F., Yuningsih, E. T., Saragih, K. D., Ikhram, R., & Ardiansyah, N.
(2015). Petrologi batuan ofiolit daerah sodongparat, kawasan ciletuh, sukabumi.
Bulletin of Scientific Contribution, 13(3), 221–230.
Teknik Geofisika ITS 1. (n.d.). 1–15.

Anda mungkin juga menyukai