PETROLOGI
NAMA
: BUDI SURIANSYAH
NIM
: 1031011004
JURUSAN
: TEKNIK PERTAMBANGAN
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PETROLOGI
NAMA
NIM
Dosen Pengajar
(MARDIAH,ST.)
: BUDI SURIANSYAH
: 1031011004
Mahasiswa
(BUDI SURIANSYAH)
KATA PENGANTAR
Demikian laporan ini penulis selesaikan semoga dapat bermanfaat untuk pembelajaran
kedepannya.
(BUDI SURIANSYAH)
NIM. 1031011004
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
PENDAHULUAN ..................................................................................................
BAB I. BATUAN BEKU..........................................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR....................................................................................
BAB II. BATUAN PIROKLASTIK.............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................................
BAB III. BATUAN SEDIMEN............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR.............................................................................................
BAB IV. BATUAN METAMORF.............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................................
PENUTUP............................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................
KRITIK DAN SARAN..............................................................................................
PENDAHULUAN
BAB I
BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terjadi akibat dari pembekuan magma.
Batuan beku dapat dibagi berdasarkan :
Genesa
Senyawa Kimia
Mineralogi
Tempat terbentuknya
Magma adalah cairan silikat pijar ( > 900C - 1200C ) bersifat mobile ( mudah bergerak )
serta mengandung zat zat volatile dan senyawa non volatile.
Komposisi kimiawi magma :
Senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan elemen mayor yaitu
SiO, AlO, FeO, FeO, MnO, CaO, NaO, KO, TiO, PO.
Senyawa volatile : fraksi fraksi gas CH, CO, Hcl, HS, SO.
Unsur unsur lain yang disebut unsur jejak ( trace element ) contohnya :
Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, dan Pb.
Olivine
Anortit
Piroksen
Bitownit
Amphibol
900C
Labradorit
Biotit
Andesit
Oligoklas
Albite
Feldspar
Muskovit
600C
Quartz
Granularitas
a). fanerik
b). afanitik
Kemas
: bentuk butir
Relasi ( hubungan antar Kristal dalam batuan )
b). relasi
- equigranular relative seragam
- inequigranular tidak sempurna / tidak seragam
BAB II
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan piroklastik adalah batuan volkanik bertekstur klastik yang berkaitan dngan
proses kejadian letusan gunung api. ( belum tertransport`/`terendapkan )
1) Komponen penyusun batuan piroklastik
Kelompok material essensial ( jurenil )
Terdiri dari buih magma, bahan padatan magma
Padatan bom piroklastik
Buih pumice / batu apung
Kelompok material asesori ( cognate )
Terdiri dari meterial dari endapan gunung api
Sebelumnya lebih tua
Kelompok meterial asidental ( bahan asing )
Terdiri dari batuan dasar gunung api yang terdapat pada batuan dinding
umumnya lebih tua.
- Struktur khusus :
bila materialnya
tersusun oleh bahan
gelas maka struktur
yang terbentuk
adalah welded /
penggelasan.
NAMA KLASTIK
KETERANGAN
64
BOM
MEMBULAT
BLOCK
RUNCING
0,06
DEBU
KASAR
HALUS
Komposisi mineral
1. Mineral sialis
Terdiri dari : - kuarsa ( SiO ) silika / asam
- feldspar kalsium ( Ca )
- feldspartoid bila larutan magma kurang silika
2. Mineral feromagnesia
Terdiri dari : - piroksen
- olivin kaya magnesium tapi miskin silika
- hornblende hadir bersama andesit
- biotit mineral mika hadir dalam komposisi
intermediate sampai asam
3. Mineral tambahan
Umumnya adalah mineral ilmenit dan magnetit dan juga mineral
sulfida / sulfur murni.
4. Mineral ubahan
Bila mineral asli mengalami pelapukan / proses alterasi
hidrotermal.
Contoh : epidot, klorit, serisit, lempung, montmorilonit.
BATUAN
PIROKLASTIK
aglomerat /
breksi
piroklastik
lapili
0,06
tuff
0,004
BATUAN SEDIMEN
VOLKANIK EPIKLASTIK
batu pasir
volkanik
batu lanau
volkanik
batu lempung
volkanik
BAB III
BATUAN SEDIMEN
Adalah batuan yang terbentuk akibat proses lithifikasi bahan rombakan batuan asal (
beku, sedimen, metamorf & piroklastik ). Karena mengalami pelapukan oleh suhu atau
reaksi kimiawi ( batu gamping ).
A). Batuan sedimen dibagi menjadi 2 :
1. sedimen klastik batuan sedimen yang terbentuk dari hasil atau bahan
rombakan batuan beku, sedimen itu sendiri atau metamorf, umumnya
membutir.
Proses yang berperan dalam pembentukan batuan sedimen adalah diagnesa
Diagenesa :
a.
b.
c.
d.
d. silica : gabungan dari proses organis & kimiawi ( batu pasir silica )
e. evaporit : memiliki larutan kimia yang pekat ( gypsum, garam, antidrit )
f. golongan batu bara : akibat unsur unsur organic ( tumbuh-tumbuhan )
Perlapisan sejajar
Perlapisan laminasi
Perlapisan pilihan
Perlapisan silang siur
NAMA BUTIR
bongkah
berangkal
kerakal
kerikil
pasir sangat kasar
pasir kasar
pasir sedang
pasir halus
pasir sangat halus
lanau
lempung
UKURAN BUTIR
> 256
256 - 64
64 - 4
4 - 2.
2 - 1.
1 - 1/2.
1/2 - 1/4
1/4 - 1/8
1/8 - 1/16
1/16 - 1/256
< 1/256
2. Pemilahan ( sorting )
Dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Pemilahan baik ( well sorted )
b. Pemilahan sedang ( moderate sorted )
c. Pemilahan buruk ( poorly sorted )
4. Kemas ( fabric )
- Terbuka
- Tertutup
KOMPOSISI MINERAL
Fragmen
Butiran yang paling besar, yaitu pecahan batuan, mineral, cangkang cangkang
fosil
Matrik
Bagian yang lebih kecil dari fragmen, terletak diantara fragmen. Matrik dapat
berupa batuan, mineral dll
Semen
Pengisi rongga antar butir & bahan pengikat diantara fragmen & matrik.
- karbonat kalsit, dolomite
- silica kalsedon, kuarsa
- oksida besi hematite, limonit, siderite
KLASIFIKASI
-
Batu lempung
Batu pasir sangat halus sangat kasar
Breksi
Conglomerate
Komposisi mineral
Pada batuan sedimen non klastik sangat berpengaruh terhadap penamaan jenis
batuan tersebut
Contoh : batu gamping ; mineraloginya kalsit, dolomite
Rijang ; kalsedon
Gypsum ; gypsum
Klastik / berbutir
BAB IV
BATUAN METAMORF
Bebrapa istilah :
Metamorfisme : proses proses yang mengubah suatu batuan pada fase padat
karena adanya pengaruh respon terhadap fisika dan kimia di dalam perut
bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya.
Terjadi pada daerah yang punya tekanan yang tinggi ( daerah pensesaran )
penggerusan batuan
Terdapat pada daerah jalur orogenesa
dimana batuan digerus terangkat terlipat
proses pematangan ( rekristalisasi )
2. Tipe Metamorfosa Regional
a. Metamorfosa Regional / Dinamo thermal
Tempat terjadinya apda geosinklin
Daerah 2 tumbukan lempeng : pada kerak samudera dan pada kerak benua
b. Metamorfosa beban / Burial
- terjadi akibat adanya pembebanan oleh suatu masa sedimen yang sangat
tebal
- terjadi pada cekungan geosinklin yang luas ( epirogenesa )
c. Struktur Skistosa
Adalah struktur dimana mineral yang pipih lebih dominan keberadaannya
dibandingkan dengan mineral lain.
d. Struktur Gnessosa ( Gneissic )
e. Adalah struktur dimana mineral yang granular lebih dominan dibandingkan
mineral pipih bersifat banded dan merupakan metamorfosa derajat tinggi (
regional )
II.
III.
IV.
V.
VI.
Struktur Hornfelsik
Dicirikan adanya butiran butiran yang seragam, terbentuk pada bagian
dalam daerah kontak sekitar tubuh batuan beku pada umunya merupakan
rekristalisasi batuan asal tidak ada foliasi tetapi batuan halus dan padat
Struktur Milonitik
Struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal yang
mengalami metamorfosa dynamo, batuan berbutir halus dan liniasinya
ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler
terkadang masih menyimpan lensa batuan asalnya.
Struktur Kata Klastik
Struktur ini hampir sama dengan milonit hanya butirannya lebih kasar
Struktur Pilonitik
Struktur ini menyerupai milonit tetapi butirannya relative kasar dan
strukturnya mendekati filitik
Struktur Flaser
Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang berbentuk
lensa tertanam pada masa dasar milonit
Struktur augen
VII.
VIII.
Seperti struktur flaser, hanya lensa lensanya terdiri dari butir butir feldspar
dalam masa dasar yang lebih halus
Struktur Granulose
Struktur ini hampir sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai
ukuran yang tidak sama besar
Struktur Liniasi
Struktur yang diperlihatkan adanya kumpulan mineral yang berbentuk
seperti jarum ( fibrous )
B. Tekstur Palimset
Merupakan tekstur sisa dari batuan asal
1. Blastoporfiritik
Suatu tekstur dari batuan asal yang bertekstur porfiritik
2. Blastopsefit
Suatu tekstur sisa dari suatu batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih besar
dari pasir ( psephite )
3. Blastopsamit
Sama dengan blastopsefit hanya saja disini ukuran butirnya sama dengan
pasir ( psamit )
4. Blastopellite
Tekstur sisa dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung ( pellite )
3. Mineral yang khas pada metamorfosa akibat pelantan / karena efek larutan
kimia.
Contoh : epidot, clorit, wollastonite
STRUKTUR
slaty cleavage
phyllitic
skisstose
gneissic
granulose
liniasi
TEKSTUR
lepidoblastik
lepidoblastik
lepidoblastik
granoblastik
granoblastik / blastopsamit
nematoblastik
B. Non Foliasi
1. Marmer : komposisi mineral kalsit / dolomite, dengan struktur hablur / massif
2. Kuarsirt : komposisi mineral kuarsa yang terekristalisasi butirannya lebih jelas
3. Hornfels : keras, halus afanitik, terdiri dari mineral kuarsa, feldspar
4. Serpentinit : mineral utama serpentin atau talk hijau, massif dan berserabut
5. Grafit : hitam, keras, berserbuk bila di pegang akan berwarna hitam.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu
atau beberapa mineral dan terbentuk akibatpembekuan dari magma. Berdasarkan
teksturnya batuan beku ini bisadibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik.
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang
kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sedimen ini biasa
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non klastik
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan
berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula.