Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

PETROLOGI

NAMA

: BUDI SURIANSYAH

NIM

: 1031011004

JURUSAN

: TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG


TAHUN AKADEMIK 2011/2012

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PETROLOGI

Diajukan untuk memenuhi syarat untuk mengikuti ujian praktikum mata


kuliah petrologi pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 Fakultas Teknik Jurusan
Teknilk Pertambangan Universitas Bangka Belitung.

NAMA
NIM

Dosen Pengajar

(MARDIAH,ST.)

: BUDI SURIANSYAH
: 1031011004

Mahasiswa

(BUDI SURIANSYAH)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulisan ucapkan atas kehadirat ALLAH.SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya,sholawat serta salam penulis ucapkan kepada
junjungan Nabi Muhamad SAW.yang telah menuntun umatnya kejalan yang di
perintahkan dan merupakan insan panutan umatnya di mana di dunia ini untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat sehingga penulis tentunya dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul"LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROLOGI"
Makalah ini penulis selesaikan untuk memenuhi format resmi untuk mengikuti
ujian praktikum petrologi,ada pun kekurangan dalam laporan ini penulis ucapkan mohon
maaf karena masih dalam tahap pembelajaran dan bimbingan dalam proses penyusunan
laporan ini tentunya penulis mendapatkan bimbingan dan arahan yang tentunya sangat
beramanfaat bagi selesainya laporan ini. untuk itu penulis ucapkan terima kasih dan
sangat banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada:
Ibu Mardiah,S.T selaku dosen pembimbing mata kuliah "Petrologi".
Kak Putri dan Kak Asmi selaku asisten dosen pembimbing dari mata kuliah
Petrologi.

Demikian laporan ini penulis selesaikan semoga dapat bermanfaat untuk pembelajaran
kedepannya.

Balun Ijuk, 9 Januari 2012


penyusun

(BUDI SURIANSYAH)
NIM. 1031011004

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
PENDAHULUAN ..................................................................................................
BAB I. BATUAN BEKU..........................................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR....................................................................................
BAB II. BATUAN PIROKLASTIK.............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................................
BAB III. BATUAN SEDIMEN............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR.............................................................................................
BAB IV. BATUAN METAMORF.............................................................................
MATERI.................................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................................
PENUTUP............................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................
KRITIK DAN SARAN..............................................................................................

PENDAHULUAN

Dalam pembuatan makalah ini saya bertujuan untuk membantu mempelajari


lebih dalam lagi pengetahuan tentang Petrologi agar dapat mempermudah pengertian
dan pengenalan akan batuan. Selain itu para pembaca juga dapat mengetahui macammacam batuan yang ada di muka bumi ini,mulai dari pembagian danklasifikasinya, serta
bagaimana proses terbentuknya batuan tersebut, serta kita juga dapat mengenali suatu
batuan dengan caramendeskripsikan batuan tersebut melalui tekstur dan struktur
suatubatuan serta komposisi mineral yang dikandung oleh batuan tersebut. Maksud dan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untukmenjelaskan Petrologi, disertai dengan
deskripsi mineral menurut strukturdan tekstur batuan tersebut berdasarkan jenis
batuan dari Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf. Selain itu untuk
memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis batuan di muka bumi ini, berdasarkan
diagenesa batuan tersebut, serta struktur dan tekstur yang dimiliki oleh batuan
tersebut, sehingga kitadengan mudah dapat mengenali jenis batuan di lapangan nanti.
Perumusan Masalah yang diangkat penulis dalam penulisan makalah ini adalah
mengenai pengenalan batuan, bagaimana batuan tersebut terbentuk dan terbagi
menjadi berbagai jenis, dan bagaimana pengklasifikasian suatu batuan berdasarkan
proses diagenesa batuan tersebut, berdasarkan struktur dan tekstur, serta bagaimana
mendeskripsikan suatu batuan berdasarkan jenisnya.

BAB I
BATUAN BEKU

Batuan beku adalah batuan yang terjadi akibat dari pembekuan magma.
Batuan beku dapat dibagi berdasarkan :
Genesa

Senyawa Kimia

Mineralogi

Tempat terbentuknya

Tempat terbentuknya : 1). Batuan beku Intrusif ( mineralnya kasar )


2). Batuan beku ekstrusif ( mineralnya halus )
- udara

- air Lava Bantal ( pillow lava )

Magma adalah cairan silikat pijar ( > 900C - 1200C ) bersifat mobile ( mudah bergerak )
serta mengandung zat zat volatile dan senyawa non volatile.
Komposisi kimiawi magma :
Senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan elemen mayor yaitu
SiO, AlO, FeO, FeO, MnO, CaO, NaO, KO, TiO, PO.
Senyawa volatile : fraksi fraksi gas CH, CO, Hcl, HS, SO.
Unsur unsur lain yang disebut unsur jejak ( trace element ) contohnya :
Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, dan Pb.

MINERALOGI & STRUKTUR BATUAN BEKU


1) Mineral pada batuan beku
Mineral mafik : warnanya gelap
Mineral felsik : warnanya terang
Deret Bowens
1200 C

Olivine

Anortit

Piroksen

Bitownit

Amphibol
900C

Labradorit

Biotit

Andesit
Oligoklas
Albite
Feldspar
Muskovit

600C

Quartz

Komposisi mineral pada batuan beku dibagi 3 kelompok :


Mineral utama
Mineral felsik & mafik Deret Bowens
Mineral sekunder : merupakan mineral ubahan dari mineral utama
Kalsit
- separtin
- kaolin
Klorit
- sericit
Mineral asesoris : kelompok mineral yang keterdapatannya sedikit
Contoh : hematite, klomit, muskopit, dll.

STRUKTUR BATUAN BEKU


1). Massif apabila tidak ada fragmen yang tertanam pada batuan tersebut, tidak
ada lubang lubang ataupun struktur aliran
2). Lava Bantal struktur yang terjadi pada batuan beku ekstrusif yang langsung
kontak dengan air, bentuknya menyerupai bantal dengan ukuran 30 60 cm khas
pada gunung api bawah laut.
3). Joint struktur yang ditandai dengan adanya kekar kekar tersusun secara tegak
lurus aliran.
4). Vesikuler struktur pada batuan beku ekstrusif yang ditandai dengan adanya
lubang lubang yang terjadi akibat pelepasan gas gas pada proses
pendinginannya.
5). Skoria struktur pada batuan beku yang menunjukan batuan tersebut sangat
vesikuler ( lubang gas banyak )
6). Amygdaloidal dimana lubang batuan tersebut sudah terisi mineral sekunder
7). Xenolith struktur yang menunjukan adanya fragmen yang masuk kedalam
batuan tersebut. Struktur ini akibat dari tidak sempurnanya batuan yang
mengintrusi
8). Autobreccia struktur yang memperlihatkan fragmen fragmen lava yang berasal
dari lava itu sendiri

TEKSTUR BATUAN BEKU


Tekstur batuan beku dibagi 4 bagian :
Derajat kristalisasi : porsi / persentase antara masa gelas dengan masa Kristal
pada suatu batuan beku.
a). holokristalin
: secara keseluruhan terisi masa Kristal
b). holohyalin
: secara keseluruhan terisi masa gelas
c). hipokristalin
: masa gelas ditambah masa Kristal

Granularitas
a). fanerik

b). afanitik

Kemas

: ukuran butir Kristal dalam batuan beku


: butiran kristalnya dapat dilihat dan dibedakan langsung oleh
mata, ada yang halus ( < 1mm) sedang ( 1-5mm ) kasar ( 530mm ) sangat kasar ( < 30mm ).
: butirannya sangat halus sehingga untuk membedakannya
harus menggunakan alat bantu ( mikroskop ).

: bentuk butir
Relasi ( hubungan antar Kristal dalam batuan )

a). bentuk butir


- euhedral bentuk bidang Kristal sempurna
- subhedral sebagian sempurna sebagian tidak sempurna
- anhedral bidang Kristal tidak / kurang sempurna
- equidimensional dimensi sama panjang
- tabular dimensi tidak sama panjang
- irregular tidak teratur

b). relasi
- equigranular relative seragam
- inequigranular tidak sempurna / tidak seragam

KLASIFIKASI BATUAN BEKU


1). Berdasarkan Kimiawi
* standart dalam deskripsi batuan beku
* ( C . J . Hughos . 1962 )
* dibagi menjadi 4 golongan
a). batuan beku asam
bila mempunyai kandungan SiO ( Quartz ) > 66%
contoh : granit & rhyolite
b). batuan beku intermediate / menengah
bila mempunyai kandungan SiO ( Quartz ) 52% - 66%
contoh : andesit & diorite
c). batuan beku basa
bila mempunyai kandungan SiO ( Quartz ) 45% - 52%
contoh : gabro, basalt
d). batuan beku ultrabasa
bila mempunyai kandungan SiO ( Quartz ) < 45%
contoh : dunit, peridotit
2) . Berdasarkan Mineralogi
* indeks warna antara mineral mafik dengan mineral felsik
* S . J . Shand , 1943
* dibagi 4 macam, yaitu :
a) Leucrocatic rock, bila mengandung 30% mineral mafic
b) Mesocratic rock, bila mengandung 30% - 60% mineral mafic
c) Melanocratic rock, bila mengandung 60% - 90% mineral
mafic
d) Hipermelanuc rock, bila mengandung > 90% mineral mafic
3) . * dilihat dari indeks warna kedua mineral ( mafik & felsik )
* S . J . Elis, 1948
* dibagi menjadi 4 golongan :
a) Felsik , indeks warnanya < 10 %
b) Mafelsik, indeks warnanya 10 40 %
c) Mafik, indeks warnanya 40 70 %
d) Ultramafik, indeks warnanya > 70 %

4) . berdasarkan tekstur dan komposisi mineral


a) Batuan volkanik indeks warna, fenokris : mineral yang lebih tua /
pertama kali terbentuk yang tertanam pada batuan beku ukuran
mineralnya lebih besar.
Contoh : bila kuarsa, feldspar, alkali, plagioklas asam, sedikit biotit umumnya
akan membentuk batuan beku riolit dan desit ( asam ).
b) Batuan plutonik indeks warna mineral
Contoh : batuan dominan felsik : granodiorit, adamelit, granit.

BAB II
BATUAN PIROKLASTIK

Batuan piroklastik adalah batuan volkanik bertekstur klastik yang berkaitan dngan
proses kejadian letusan gunung api. ( belum tertransport`/`terendapkan )
1) Komponen penyusun batuan piroklastik
Kelompok material essensial ( jurenil )
Terdiri dari buih magma, bahan padatan magma
Padatan bom piroklastik
Buih pumice / batu apung
Kelompok material asesori ( cognate )
Terdiri dari meterial dari endapan gunung api
Sebelumnya lebih tua
Kelompok meterial asidental ( bahan asing )
Terdiri dari batuan dasar gunung api yang terdapat pada batuan dinding
umumnya lebih tua.

2) Struktur dan tekstur


- struktur : masif
Vesikuler
Skoria
Amigdaloidal

- Struktur khusus :

bila materialnya
tersusun oleh bahan
gelas maka struktur
yang terbentuk
adalah welded /
penggelasan.

- Struktur lain pada batuan piroklastik


Graded bedding gradasi butiran / tingkatan halus kasar butiran
pada batuan.

Perlapisan material mempunyai letusan yang berulang sehingga


membentuk perlapisan.
Penggolongan ukuran butir batuan piroklastik
UKURAN BUTIR ( mm )

NAMA KLASTIK

KETERANGAN

64

BOM

MEMBULAT

BLOCK

RUNCING

0,06

DEBU

KASAR
HALUS

Komposisi mineral
1. Mineral sialis
Terdiri dari : - kuarsa ( SiO ) silika / asam
- feldspar kalsium ( Ca )
- feldspartoid bila larutan magma kurang silika
2. Mineral feromagnesia
Terdiri dari : - piroksen
- olivin kaya magnesium tapi miskin silika
- hornblende hadir bersama andesit
- biotit mineral mika hadir dalam komposisi
intermediate sampai asam
3. Mineral tambahan
Umumnya adalah mineral ilmenit dan magnetit dan juga mineral
sulfida / sulfur murni.
4. Mineral ubahan
Bila mineral asli mengalami pelapukan / proses alterasi
hidrotermal.
Contoh : epidot, klorit, serisit, lempung, montmorilonit.

KLASIFIKASI BATUAN PIROKLASTIK


Material piroklastik dapat dikelompokan berdasarkan ukurannya ( Sehmid 1981 )
a). Endapan piroklastik tidak terkonsolidasi
bomb gunung api
Adalah gumpalan lava yang mempunyai ukuran > 64 mm. bomb dapat
mencapai ukuran diameter 5 m.
Block gunung api
Merupakan hasil erupsi gunung api yang bersifat eksplosif berupa fragmen
fragmen batuan
Lapili
Hasil erupsi yang eksplosif tetapi lebih halus dibandingkan block umumnya
mempunyai kandungan mineral berupa : Augit, Olivin, Plagioklas.
Debu gunung api
Debu juga dihasilkan oleh lapisan ( letusan ) eksplosif tetapi juga akibat
gesekan pada sast terjadi letusan.
b). Endapan piroklastik yang terkonsolidasi
mengalami lithifikasi ( proses akumulasi ) endapan piroklastik jatuhan
Breksi piroklastik
Adalah campuran material yang disusun oleh block block gunung api 50 %
dan 25 % lapisan lapili dan abu
Aglomerat
Didominasi oleh bomb gunung api material lain ( lapili dan debu ) < 25 %
Batu lapili
Mayoritas adalah endapan dengan material berukuan lapili
Tuff
Debu / abu piroklastik > 75 %

KLASIFIKASI BATUAN PIROKLASTIK ALIRAN


1). Ignimbrit
Disusun oleh material debu terdiri dari buih gunung api ( pumice ), pecahan
pecahan gelas.
2). Breksi aliran piroklastik
Terdiri dari fragmen fragmen runcing dan di transportasi oleh aliran hawa panas
( glowing avalanches )
3). Vitrik tuff
Piroklastik yang aliran terdiri atas debu dan lapili yang telah terlithifikasi dan
belum tersemenkan
4). Welded tuff
Merupakan batuan piroklastik yang sudah terlithifikasi merupakan bagian dari
ignimbrit.

MEKANISME PEMBENTUKAN ENDAPAN PIROKLASTIK


Endapan piroklastik jatuhan
Adalah onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara
Endapan piroklastik aliran
Adalah material hasil langsung dari pusat erupsi, kemudian teronggakan
disuatu tempat.
Piroklastik surge
Yaitu suatu awan campuran dan bahan padat dan gas, mempunyai massa
rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi

Tabel penamaan batuan piroklastik


UKURAN BUTIR
( mm )
64
2

BATUAN
PIROKLASTIK
aglomerat /
breksi
piroklastik
lapili

0,06
tuff
0,004

BATUAN SEDIMEN
VOLKANIK EPIKLASTIK

BATUAN SEDIMEN BERCAMPUR


DENGAN BATUAN PIROKLASTIK

breksi volkanik atau


konglomerat volkanik

breksi tuffan atau konglomerat


tuffan

batu pasir
volkanik
batu lanau
volkanik
batu lempung
volkanik

batu pasir tuffan


batu lanau tuffan
batu lempung tuffan

BAB III
BATUAN SEDIMEN

Adalah batuan yang terbentuk akibat proses lithifikasi bahan rombakan batuan asal (
beku, sedimen, metamorf & piroklastik ). Karena mengalami pelapukan oleh suhu atau
reaksi kimiawi ( batu gamping ).
A). Batuan sedimen dibagi menjadi 2 :
1. sedimen klastik batuan sedimen yang terbentuk dari hasil atau bahan
rombakan batuan beku, sedimen itu sendiri atau metamorf, umumnya
membutir.
Proses yang berperan dalam pembentukan batuan sedimen adalah diagnesa
Diagenesa :
a.
b.
c.
d.

Kompaksi : termampatkannya bahan rombakan atau butiran sedimen


Sementasi : material yang menutup ruangan antar butir
Rekristalisasi : proses mengkristal kembali ( mineral )
Autogenesa : terbentuknya mineral baru akibat autogenetic mineral
mineral karbonat
e. Metasomatisme : pergantian mineral tanpa mengurangi volume
2. sedimen non klastik batu sedimen yang terbentuk akibat proses kimiawi
hasil kegiatan organism.
a. Golongan detritus kasar : diendapkan secara mekanis ( dengan
menggunakan media air / sungai, laut, danau
contoh : breksi, konglomerat
b. Detritus halus : ukuran butir lanau lempung napal terendapkan di
laut dangkal laut dalam
c. karbonat : batu gamping, banyak mengandung CaCO, yaitu terdapat fosil
fosil

d. silica : gabungan dari proses organis & kimiawi ( batu pasir silica )
e. evaporit : memiliki larutan kimia yang pekat ( gypsum, garam, antidrit )
f. golongan batu bara : akibat unsur unsur organic ( tumbuh-tumbuhan )

STRUKTUR BATUAN SEDIMEN


1. Primer : terbentuk bersamaan dengan proses sedimentasi
Contoh : laminasi, perlapisan, cross bedding, konvolut, gelembur udara
2. Sekunder : terbentuk setelah proses sedimentasi
Contoh : cetak beban, jejak binatang
3. Organic : akibat kegiatan organism
Contoh : jejak cacing, moluska lain

Faktor factor yang mempengaruhi kenampakan struktur perlapisan :


1)
2)
3)
4)
5)
6)

Adanya perbedaan warna mineral


Adanya perbedaan ukuran butir
Adanya perbedaan komposisi mineral
Adanya perubahan macam batuan
Adanya perubahan struktur
Adanya perubahan kekompakan

Macam macam perlapisan :


1)
2)
3)
4)

Perlapisan sejajar
Perlapisan laminasi
Perlapisan pilihan
Perlapisan silang siur

STRUKTUR PADA BIDANG PERLAPISAN terjadi akibat penggerusan, pembebanan &


penguapan
1) Gelembur gelombang ( ripple mark )
Terbentuk akibat pergerakan air / angin
2) Rekah kerut
Rekahan pada permukaan bidang perlapisan sebagai akibat proses penguapan
3) Cetak suling ( flute cast )
Akibat penggerusan medi terhadap batuan dasar
4) Bekas jejak organism
Bekas rayapan, rangka, maupun tempat berhentinya maupun tempat tinggal
binatang

TEKSTUR BATUAN SEDIMEN KLASTIK


1. Ukuran butir skala wentworth
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA BUTIR
bongkah
berangkal
kerakal
kerikil
pasir sangat kasar
pasir kasar
pasir sedang
pasir halus
pasir sangat halus
lanau
lempung

UKURAN BUTIR
> 256
256 - 64
64 - 4
4 - 2.
2 - 1.
1 - 1/2.
1/2 - 1/4
1/4 - 1/8
1/8 - 1/16
1/16 - 1/256
< 1/256

2. Pemilahan ( sorting )
Dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Pemilahan baik ( well sorted )
b. Pemilahan sedang ( moderate sorted )
c. Pemilahan buruk ( poorly sorted )

3. Derajat kebundaran ( rounded )


- Well rounded membulat baik
- Sub rounded membulat sedang
- Sub angular menyudut tanggung
- Angular menyudut

4. Kemas ( fabric )
- Terbuka
- Tertutup

KOMPOSISI MINERAL
Fragmen
Butiran yang paling besar, yaitu pecahan batuan, mineral, cangkang cangkang
fosil
Matrik
Bagian yang lebih kecil dari fragmen, terletak diantara fragmen. Matrik dapat
berupa batuan, mineral dll
Semen
Pengisi rongga antar butir & bahan pengikat diantara fragmen & matrik.
- karbonat kalsit, dolomite
- silica kalsedon, kuarsa
- oksida besi hematite, limonit, siderite

KLASIFIKASI
-

Batu lempung
Batu pasir sangat halus sangat kasar
Breksi
Conglomerate

PEMERIAN BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK


Tekstur
1. Kristalin : terdiri dari Kristal Kristal yang interlocking ( saling mengunci /
berhubungan )
2. Amorf : tidak kristalin / non kristalin
Struktur
1. Fossiliferous : fosil
2. Oolitik : fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik
3. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi ukurannya > 2mm
4. Konkresi : struktur oolitik yang tidak menunjukan adanya konsentris
5. Cone in cone : batu gamping kristalin yang menunjukan bentuk krucut
6. Bioherm : organisme murni & lasitu
7. Biostrome : sama seperti bioherm tetapi klastik
8. Septaria : jenis konkresi tetapi komposisi lempungan
9. Goode : berupa rongga rongga yang terisi oleh Kristal Kristal
10. Styolit : butiran yang bergirigi

Komposisi mineral
Pada batuan sedimen non klastik sangat berpengaruh terhadap penamaan jenis
batuan tersebut
Contoh : batu gamping ; mineraloginya kalsit, dolomite
Rijang ; kalsedon
Gypsum ; gypsum

PEMERIAN BATUAN KARBONAT


Batu Gamping

Klastik / berbutir

non klastik : kristalin/amorf

Kalsinudit : UB. Grade/krikil/kerakal/relative besar

kimiawi & kegiatan organisme

Kalparemit : UB. Sand/pasir/halus/kasar

hasil biokimia : bioherm,biostrem

Kalsilotit : UB. Clay lempung

hasil larutan kimia :travertine,tuff


Hasil replacement : B.gamping
fospat, dolomite, B.gamping,
silikan

PEMERIAN BATU GAMPING KLASTIK


1. Tekstur ukuran butir
Rudite > 1
Arenit 0,062 1
Lutit < 0,062

2. Struktur : sama dengan pemerian batuan sedimen klastik


3. Komposisi mineral
- Allocherm fragmen cangkang, pisolit, interclast, pellet
- Mikrit matrik
- Sparit semen
Interclast : butiran hasil abrasi batuan gamping
Pellet : menyerupai oolit tapi tidak konsentris

BAB IV
BATUAN METAMORF

Bebrapa istilah :
Metamorfisme : proses proses yang mengubah suatu batuan pada fase padat
karena adanya pengaruh respon terhadap fisika dan kimia di dalam perut
bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya.

Batuan metamorf : batuan yang terbentuk akibat adanya perubahan P (


tekanan ) dan T ( temperature ). Batu asal : batu beku, piroklastik, sedimen
atau batuan metamorf

Metamorfosa : proses rekristalisasi ; didalam kerak bumi ( 3 20 km ) yang


seluruhnya / sebagian besar terjadi pada keadaan padat, yakni tanpa fase cair,
sehingga terbentuk struktur dan mineral baru akibat pengaruh temperature (
200 650 C ) dan tekanan yang tinggi.

TIPE TIPE METAMORFOSA kejadian & sejarahnya


1. Tipe Metamorfosa Lokal ( daerahnya kecil / sempit )
a. Metamorfosa kontak / thermal
Terjadi akibat adanya perubahan temperature ( T ) terdapat pada daerah yang
terkena intrusi
b. Metamorfosa Dislokasi / dynamo / kata klastik

Terjadi pada daerah yang punya tekanan yang tinggi ( daerah pensesaran )
penggerusan batuan
Terdapat pada daerah jalur orogenesa
dimana batuan digerus terangkat terlipat
proses pematangan ( rekristalisasi )
2. Tipe Metamorfosa Regional
a. Metamorfosa Regional / Dinamo thermal
Tempat terjadinya apda geosinklin
Daerah 2 tumbukan lempeng : pada kerak samudera dan pada kerak benua
b. Metamorfosa beban / Burial
- terjadi akibat adanya pembebanan oleh suatu masa sedimen yang sangat
tebal
- terjadi pada cekungan geosinklin yang luas ( epirogenesa )

STRUKTUR BATUAN METAMORF


1. Struktur Foliasi
Adalah struktur yang menunjukan adanya penjajaran mineral mineral pada
batuan metamorf
Struktur foliasi dibagi menjadi :
a. Struktur Slatycleavage
Adalah struktur batuan sedimen yang menjadi batuan metamorf merupakan
derajat rendah dari mineral lempung. Mineralnya berukuran halus dan
kesejajarannya halus sekali dengan memperlihatkan belahan belahan yang
rapat dimana terdapat lembaran lembaran mineral mika yang halus
b. Struktur Philitik
Struktur yang mirip dengan slatycleavage tetapi penjajaran mineralnya lebih
kasar

c. Struktur Skistosa
Adalah struktur dimana mineral yang pipih lebih dominan keberadaannya
dibandingkan dengan mineral lain.
d. Struktur Gnessosa ( Gneissic )
e. Adalah struktur dimana mineral yang granular lebih dominan dibandingkan
mineral pipih bersifat banded dan merupakan metamorfosa derajat tinggi (
regional )

2. Struktur Non Foliasi


Adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun
batuan metamorf yakni :
I.

II.

III.
IV.

V.

VI.

Struktur Hornfelsik
Dicirikan adanya butiran butiran yang seragam, terbentuk pada bagian
dalam daerah kontak sekitar tubuh batuan beku pada umunya merupakan
rekristalisasi batuan asal tidak ada foliasi tetapi batuan halus dan padat
Struktur Milonitik
Struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal yang
mengalami metamorfosa dynamo, batuan berbutir halus dan liniasinya
ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler
terkadang masih menyimpan lensa batuan asalnya.
Struktur Kata Klastik
Struktur ini hampir sama dengan milonit hanya butirannya lebih kasar
Struktur Pilonitik
Struktur ini menyerupai milonit tetapi butirannya relative kasar dan
strukturnya mendekati filitik
Struktur Flaser
Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang berbentuk
lensa tertanam pada masa dasar milonit
Struktur augen

VII.

VIII.

Seperti struktur flaser, hanya lensa lensanya terdiri dari butir butir feldspar
dalam masa dasar yang lebih halus
Struktur Granulose
Struktur ini hampir sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai
ukuran yang tidak sama besar
Struktur Liniasi
Struktur yang diperlihatkan adanya kumpulan mineral yang berbentuk
seperti jarum ( fibrous )

TEKSTUR BATUAN METAMORF


A. Tekstur Kristaloblastik
Adalah tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (
tekstur batuan asalnya tidak Nampak lagi ) dan bukan mengkristal dalam suasana
cair karena itu Kristal yang terjadi disebut blasto.
1. Lepidoblastik
Yang didominasi oleh mineral mineral pipih dan memperlihatkan orientasi
sejajar, seperti mineral biotit, muskovit
2. Granoblastik
Yang terdiri dari mineral mineral yang membentuk butiran yang seragam,
seperti kuarsa, kalsit, garnet
3. Nematoblastik
Terdiri dari mineral mineral berbentuk prismatic menjarum yang
memperlihatkan orientasi sejajar, seperti amphibol, piroksen
4. Porfiroblastik
Dimana suatu Kristal besar ( fenokris ) tertanam pada masa dasar yang
relative halus. Identik dengan porfiritik pada batuan beku.
5. Idioblastik
Dimana bentuk mineral mineral penyusun euhedral
6. Xenoblastik
Dimana bentuk mineral mineral penyusunnya berbentuk anhedral

B. Tekstur Palimset
Merupakan tekstur sisa dari batuan asal
1. Blastoporfiritik
Suatu tekstur dari batuan asal yang bertekstur porfiritik
2. Blastopsefit
Suatu tekstur sisa dari suatu batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih besar
dari pasir ( psephite )
3. Blastopsamit
Sama dengan blastopsefit hanya saja disini ukuran butirnya sama dengan
pasir ( psamit )
4. Blastopellite
Tekstur sisa dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung ( pellite )

KOMPOSISI MINERAL PADA BATUAN METAMORF


Ada 2 jenis / macam mineral
1. Mineral Stress
Adalah mineral yang stabil pada kondisi tertekan, bentuknya dapat pipih, tabular,
prismatic.
Contoh : mika, hornblende, serpentin, kyanit, silimanit, epidot, zeolit, dll
2. Mineral Anti Stress
Adalah mineral yang stabil pada kondisi tertekan, mempunyai bentuk
Equidimensional
Contoh : quartz, feldspar, kalsit, garnet, dll

MINERAL YANG KHAS PADA BATUAN METAMORF


1. Metamorf regional
Contoh : silimanit, kyanit, talk, staurolite, andalusit,
Menurut Winkler : ( 1965 )
Mineral pada metamorf regional dibagi menjadi 3 :
a. Derajat rendah : kalsit ( anti stress ), biotit ( stress )

b. Derajat menengah : almandite ( stress ), kyanite ( stress )


c. Derajat tinggi : silimanite ( stress tingkat tinggi )

2. Metamorf Thermal 200 - 650C


Contoh : grafit, corrondum, garnet ( anti stress )

3. Mineral yang khas pada metamorfosa akibat pelantan / karena efek larutan
kimia.
Contoh : epidot, clorit, wollastonite

KRITERIA PENAMAAN BATUAN METAMORF


Ada 5 syarat, yaitu :
1. Asal batuan sebelumnya
( batuan beku, piro, sedimen / metamorf )
2. Mineralogy
3. Tekstur
4. Penamaan secara khusus : batu bara ( sedimen ) grafit ( metamorf )
5. Gabungan dari tekstur dan mineralogy

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF


1. Berdasarkan komposisi kimia kandungan mineral yang merupakan hasil dari
batuan asalnya
A. Calsic Methamorphic Rock
Adalah yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur Al, yaitu lempung, serpih
Contoh : fillite, slate.
B. Quartz Methamorphic Rock
Adalah yang berasal dari batuan yang kaya akan mineral Quartz & feldspar.
Batuan ini terdiri dari batu pasir, dll
Contoh : Gneiss

C. Calcareous Methamorphic Rock


Adalah yang berasal dari batuan yang kaya akan mineral mineral karbonat
Contoh : dolomite & batu gamping
Hasil metamorf jenis ini adalah marmer
D. Basic Methamorphic Rock
Adalah yang berasal dari batuan jenis batuan beku basa, semi basa, intermediate,
batuan tuffan, sedimen yang bersifat napalan, dengan kandungan Al, K, Fe, Mg.
E. Magnesia Methamorphic Rock
Adalah yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur Mg.
Contoh : serpentin, skis klorit

2. Berdasarkan asosiasi di lapangan


Criteria lapangan dan asosiasi mineral serta bertekstur yang berhubungan dengan
alam, dan penyebab terjadinya ( tertekan & temperature )
Contoh : pada zona sesar akan didapatkan batuan metamorf jenis / bertekstur kata
klastik

HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DAN TEKSTUR PADA BATUAN METAMORF


NAMA BATUAN
slate / batu sabak
phyllite
skiss
gneiss
marmer
asbes

STRUKTUR
slaty cleavage
phyllitic
skisstose
gneissic
granulose
liniasi

TEKSTUR
lepidoblastik
lepidoblastik
lepidoblastik
granoblastik
granoblastik / blastopsamit
nematoblastik

BATUAN METAMORF DENGAN CIRI CIRI KHUSUSNYA


A. Berfoliasi
1. Slate / batu sabak
Berpellet halus, memperlihatkan daun daun mika pada bidang belahan,
dengan komposisi mineral lempung, serisit
2. Phyllite
Berlapis padat oleh daun mika, yang tersusun kompleks, kompak, dengan
komposisi mineral muskovit, serisit
3. Skiss
Terlihat padat oleh struktur skisstose berlapis halus beraturan terdiri dari
daun daun mika yang teratur, dengan komposisi mineral muskovit, serisit.
4. Gneiss
Berlapis tidak beraturan, berbutir kasar dengan komposisi mineral muskovit,
feldspar, kuarsa, biotit, dan garnet.

B. Non Foliasi
1. Marmer : komposisi mineral kalsit / dolomite, dengan struktur hablur / massif
2. Kuarsirt : komposisi mineral kuarsa yang terekristalisasi butirannya lebih jelas
3. Hornfels : keras, halus afanitik, terdiri dari mineral kuarsa, feldspar
4. Serpentinit : mineral utama serpentin atau talk hijau, massif dan berserabut
5. Grafit : hitam, keras, berserbuk bila di pegang akan berwarna hitam.

PENUTUP

1. Kesimpulan
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu
atau beberapa mineral dan terbentuk akibatpembekuan dari magma. Berdasarkan
teksturnya batuan beku ini bisadibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik.
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang
kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sedimen ini biasa
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non klastik
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan
berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula.

2. kritik dan saran


Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi diri saya sendiri, dan
berharap keberadaan laboratorium dapat segera dipakai agar kami bisa belajar di satu
ruangan tidak berganti ganti ruangan dan waktu praktikum yang tidak teratur agar
dapat ditata atau direncanakan dengan baik, dari segi fasilitas (kelengkapan batuan dan
alat alat penunjangnya) maupun para asisten dosen yang bertugas disarankan agar
sabar menghadapi kami. Wassalam

Anda mungkin juga menyukai