Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

OLEH:
IZHAQ SUHARDI
D061231044

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
NAMA : IZHAQ SUHARDI

NIM : D061231044

KELAS : B

REVIEW RESUME MATERI KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

MINERALOGI

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, struktur atom, proses
pembentukan dan kegunaan dari mineral.

SUB BIDANG PADA MINERALOGI

 Mineral deskriptif adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
pendeskripsian mineral dari sifat-sifat fisik dan kimia dari suatu mineral.
Deskripsi ini meliputi warna, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, bentuk,
struktur, berat jenis, dan sifat lainnya Deskripsi mineral juga dapat mencakup
sistem kristal, komposisi kimia, golongan mineral, nama mineral, serta cara
terdapat dan terbentuknya mineral tersebut.
 Kimia kristal adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang prinsip-prinsip kimia di balik kristal dan penggunaannya dalam
mendeskripsikan hubungan struktur dan sifat dalam padatan. Kimia kristal
berkaitan dengan komposisi kimia suatu mineral dan dapat membantu dalam
memahami hubungan antara susunan atom dan komposisi kimia dari suatu
jenis kristal. Studi kimia kristal mencakup ikatan kimia dan elektronegativitas,
dasar-dasar kristalografi, prediksi struktur kristal dan kaca, serta sifat fisik dan
kimia kristal.
 Kristalografi adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang sifat-sifat geometri dari kristal, terutama perkembangan, pertumbuhan,
kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal), dan sifat-sifat fisik dari
kristal.
 Mineral genesis adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang yang mempelajari tentang asal-usul terbentuknya mineral, termasuk
proses pembentukan, perubahan, dan distribusi mineral di alam. Mineral
genesis mencakup studi mengenai kondisi fisik dan kimia yang
mempengaruhi pembentukan mineral, seperti suhu, tekanan, dan komposisi
kimia dari magma atau larutan mineral.

POSISI DASAR MINERALOGI TERHADAP SEMUA DISIPLIN ILMU


KEBUMIAN LAINNYA.

 Petrologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari asal muasal batuan
dapat di tentukan dengan mengevaluasi struktur,tekstur dan unsur kimia dari
mineral yang di kandung. Petrology umumnya memiliki tiga cabang ilmu
utama, yaitu petrologi batuan beku, petrologi batuan metamorf, dan petrologi
batuan sedimen. Dalam pengamatannya ilmu petrologi menggunakan berbagai
metode pengamatan dan analisis, seperti pengamatan langsung, pengamatan
menggunakan mikroskop, analisis geokimia, dan penggunaan radio isotop.
 Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari bahan kimia bumi
yang bersifat kolektif terhadap mineral yang di kandungnya. baik berupa
kandungan unsur dan isotop dalam lapisan bumi, terutama hal yang
berhubungan dengan kelimpahan, penyebaran, serta hukum-hukum yang
mengatur unsur dan isotop tersebut
 Geologi struktural dan tektonik adalah cabang ilmu geologi yang berkaitan
dengan studi mengenai struktur geologi dan proses tektonik yang terlibat
dalam deformasi batuan. Keterkaitan ilmu geologi struktural dan tektonik
pada ilmu mineralogi yaitu pada study mengenai deformasi batuan yang di
pengaruhi oleh orientasi dan struktur kristal mineral penyusunnya.
 Geologi lingkungan/Hidrogeologi adalah cabang ilmu geologi yang mencakup
studi mengenai kondisi lingkungan geologi, seperti topografi, geologi teknik,
dan kondisi hidrogeologi secara lokal. Keterkaitan antara ilmu geologi
lingkungan/Hidrosfer dengan ilmu mineralogi yaitu pada study tentang
bagaimana biosfer, hidrosfer dan astenosfer berinteraksi dengan batuan dan
mineral (litosfer).
 Geologi ekonomi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
kegunaan praktis dari material geologis, seperti logam, batubara, minyak
bumi, dan sebagainya. Adapun keterkaitan ilmu ini dengan ilmu mineralogi
adalah pada study tentang asal usul dan pemanfaatan endapan pada mineral.
SIFAT FISIK MINERAL

Sifat fisik mineral digunakan untuk mengidentifikasi mineral secara makroskopis


seperti warna, kilap, cerat, belahan, pecahan, kekerasan fisik, sifat dalam, berat jenis,
kemagnetan, dan kelistrikan. Sifat fisik mineral ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi mineral, karena setiap mineral memiliki sifat fisik yang khas dan
dapat dibedakan dari mineral lainnya. Misalnya, kekerasan mineral dapat diukur
dengan skala Mohs, yang memungkinkan mineral dibedakan berdasarkan tingkat
kekerasannya. Sifat fisik mineral juga dapat membantu dalam memahami sifat-sifat
mineral dan kondisi pembentukannya. Selain itu, sifat-sifat fisik mineral juga penting
dalam penggunaan mineral dalam industri, karena dapat membantu dalam
menentukan kegunaan praktis dari material geologis misalnya di temukan talk adalah
mineral paling lembut dan digunakan sebagai bedak talk untuk perawatan
kulit,Korundum adalah mineral yang sangat keras dan digunakan sebagai bahan
abrasif,Moskow memiliki konduktivitas listrik yang sangat rendah dan karenanya
digunakan sebagai isolator, dll.

MINERAL

 Kristal Atom dalam mineral memiliki susunan atom yang teratur yang
membentuk struktur kristal yang khas.
 Mineral terdiri dari susunan atom yang terikat secara kimia untuk membentuk
struktur kristal tertentu. Struktur kristal ini mengontrol sifat-sifat mineral, baik
sifat fisik maupun sifat kimia.
 Susunan atom internal dalam senyawa ionik ditentukan oleh ukuran ioniknya.
Hal ini di karenakan Senyawa ionik terbentuk dari atom-atom yang memiliki
muatan listrik yang berlawanan, yaitu kation positif dan anion negatif. Ikatan
ionik terbentuk karena adanya gaya elektrostatik yang menarik antara kation
dan anion. Ukuran ionik kation dan anion sangat penting dalam menentukan
susunan atom internal dalam senyawa ionik. Kation yang lebih kecil
cenderung memiliki koordinasi koordinasi geometri yang lebih simetris,
sedangkan anion yang lebih besar cenderung memiliki koordinasi geometri
yang lebih kompleks.

PENGEPAKAN GEOMETRIS BERBAGAI ION

 Semua mineral menurut definisi memiliki struktur kristal bagian dalam


Struktur kristal ini mengontrol sifat-sifat mineral, baik sifat fisik maupun sifat
kimia.
 Jenis struktur ditentukan oleh hubungan ukuran ion-ionnya ini bermakna
bahwa Ukuran ionik kation dan anion sangat penting dalam menentukan
susunan atom internal dalam senyawa ionik dan struktur kristal mineral.
Kation yang lebih kecil cenderung memiliki koordinasi geometri yang lebih
simetris, sedangkan anion yang lebih besar cenderung memiliki koordinasi
geometri yang lebih kompleks.
 Bahan penyusun semua mineral ini adalah silika tetrahedron dimana Silika
tetrahedron terdiri dari empat atom oksigen dan satu atom silikon yang
membentuk puncak tetrahedron. Struktur silikat primer adalah tetrahedron
SiO4, sehingga setiap satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen.
Mineral lempung, yang merupakan senyawa aluminium silikat yang
kompleks, juga terdiri dari silikat tetrahedral dan aluminium octahedral.
 Kristal oktahedral dari berlian atau fluorit.Kristal oktahedral dapat ditemukan
pada beberapa mineral, seperti berlian dan fluorit. Berlian memiliki struktur
kristal kubik, sedangkan fluorit memiliki struktur kristal kubik atau
oktahedral. Struktur kristal ini terbentuk dari susunan atom yang teratur dan
membentuk kisi-kisi kristal. Struktur kristal ini mengontrol sifat-sifat mineral,
baik sifat fisik maupun sifat kimia
 Kristal kubik halit dan fluorit adalah dua jenis mineral yang memiliki struktur
kristal kubik. Halit atau garam dapur memiliki rumus kimia NaCl dan
terbentuk dari ikatan ionik antara ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-).
Kristal halit memiliki bentuk kubus dengan sudut-sudut yang tumpul dan
memiliki warna putih hingga bening Fluorit, atau kalsium fluorida (CaF2),
juga memiliki struktur kristal kubik dan terbentuk dari ikatan ionik antara ion
kalsium (Ca2+) dan ion fluorida (F-). Kristal fluorit memiliki bentuk kubus
dengan sudut-sudut yang lancip dan dapat memiliki berbagai warna, seperti
ungu, hijau, atau kuning.
 Kuboctahedron adalah bentuk geometris yang terdiri dari gabungan kubus dan
oktahedron. Bentuk ini dapat ditemukan pada beberapa mineral, seperti garnet
dan perovskite. Garnet memiliki struktur kristal kubik atau dodekaedron,
sedangkan perovskite memiliki struktur kristal kubik atau oktahedral. Struktur
kristal ini terbentuk dari susunan atom yang teratur dan membentuk kisi-kisi
kristal.
STRUKTUR MINERAL

Kisi kristal adalah susunan struktur tiga dimensi yang simetris dari atom, ion,
atau molekul dalam padatan kristal. Struktur kristal ini terbentuk dari susunan atom
yang teratur dan membentuk kisi-kisi kristal. Struktur kristal ini mengontrol sifat-sifat
mineral, baik sifat fisik maupun sifat kimia. Kristal terbentuk dari komposisi atom-
atom, ion-ion, atau molekul dengan susunan berulang dan jarak yang teratur dalam
tiga dimensi. Setiap struktur kristal memiliki sel unit konvensional yang biasanya
dipilih agar kisi yang dihasilkan sesimetris mungkin.

Sel satuan adalah bagian terkecil dari kisi kristal yang membentuk suatu mineral.
Sel satuan merupakan pola berulang dalam tiga dimensi dan membentuk kisi suatu
kristal. Setiap struktur kristal memiliki sel unit konvensional yang biasanya dipilih
agar kisi yang dihasilkan sesimetris mungkin. Meski begitu, sel unit konvensional
tidak selalu pilihan terkecil yang mungkin. Suatu sel unit primitif dari suatu struktur
kristal merupakan sel unit terkecil yang mungkin yang dapat dibangun, sehingga,
ketika disusun, akan mengisi spasi/ruang secara sempurna.

 Mineral terbentuk dari berbagai ion yang terdapat di dalam tanah.


Beberapa ion positif yang terdapat di dalam tanah dan membentuk
mineral adalah kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+)
Sedangkan, beberapa ion negatif yang terdapat di dalam tanah dan
membentuk mineral adalah nitrat (NO3-), fosfat (PO43-), dan sulfat
(SO42-) Selain itu, mineral juga terbentuk dari berbagai jenis ion yang
membentuk struktur kristal tertentu. Misalnya, mineral halit terbentuk
dari ikatan ionik antara ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-),
sedangkan mineral fluorit terbentuk dari ikatan ionik antara ion kalsium
(Ca2+) dan ion fluorida (F-). Kedua mineral ini memiliki struktur kristal
kubik.
 Geometri dan kimia merupakan dua aspek penting dalam studi mineralogi
dan kristalografi. beberapa hal yang dapat dijelaskan mengenai hubungan
antara geometri dan kimia dalam mineral di antaranya yaitu Struktur
kristal mineral terbentuk dari susunan atom yang teratur dan membentuk
kisi-kisi kristal yang khas. Geometri kristal mineral dapat diamati melalui
peralatan pembelauan serbuk sinar-X. Sinar-X mempunyai panjang
gelombang yang sama susunan magnitudenya dengan jarak antara atom.
Pembelauan, gangguan tindihan membina dan memansuh antara
gelombang yang bertaburan pada atom yang berbeza, membawa kepada
corak tersendiri berkeamatan tinggi rendah yang bergantung pada
geometri kristal. Mineral memiliki bentuk kristal yang khas, seperti
kubus, heksagonal, tetragonal, rhombohedral, ortorombik, monoklinik,
dan triklinik. Bentuk kristal ini terbentuk dari susunan atom yang teratur
dan membentuk kisi-kisi kristal yang khas. Struktur kristal mineral dapat
mempengaruhi sifat fisik dan kimia mineral, seperti warna, kilap, cerat,
belahan, pecahan, kekerasan fisik, sifat dalam, berat jenis, kemagnetan,
dan kelistrikan. Struktur kristal juga dapat mempengaruhi sifat kimia
mineral, seperti reaktivitas dan solubilitas. Kristalografi dan mineralogi
merupakan dua bidang studi yang saling terkait. Kristalografi
mempelajari struktur kristal dan geometri kristal, sedangkan mineralogi
mempelajari mineral dan sifat-sifatnya. Studi tentang struktur kristal
mineral dan sifat fisiknya sangat penting dalam memahami sifat-sifat
mineral dan kondisi pembentukannya, serta dalam penggunaan mineral
dalam berbagai industri. Dalam studi mineralogi dan kristalografi,
geometri dan kimia merupakan dua aspek yang saling terkait dan sangat
penting dalam memahami sifat-sifat mineral dan kondisi
pembentukannya.

Proses terbentuknya halite (garam dapur) ] terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa.
Terbentuknya batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang mengandung
garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl–
(Cloride). Larutan garam ini kemudian mengalami proses pengendapan.Pengendapan
garam, Setelah terbentuk larutan garam, garam-garam tersebut akan mengendap dan
membentuk lapisan mineral evaporit batuan sedimen yang luas, yang dihasilkan dari
pengeringan danau, playa, dan laut tertutup. Lapisan garam bisa membentuk kubah
garam atau diapir vertikal atau massa garam seperti pipa yang pada dasarnya
"diperas" dari dasar lapisan garam oleh mobilisasi karena berat batuan di
atasnya.Pembentukan kristal,Setelah terjadi pengendapan garam, garam-garam
tersebut kemudian mengalami proses pengkristalan. Kristal-kristal garam ini
membentuk hablur kiub yang khas.Pembentukan batuan sedimen, Kristal-kristal
garam ini kemudian membentuk lapisan mineral evaporit batuan sedimen yang luas.
Lapisan garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat
penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah
arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain. Dalam proses
pembentukan mineral Halit (garam batu), terjadi proses pencampuran unsur dan
pengkristalan secara alami melalui beberapa tahapan, yaitu terbentuknya larutan
garam, pengendapan garam, pembentukan kristal, dan pembentukan batuan sedimen.

STRUKTUR MINERAL

Mineral yang memiliki komposisi kimia yang sama mungkin menunjukkan


struktur kristal yang berbeda karena adanya perubahan P&T atau variasi dalam
susunan atom dan ikatan kimia antara atom-atom. Perubahan tekanan dan suhu dapat
mempengaruhi jarak antara atom dan ikatan kimia antara atom-atom, sehingga dapat
mempengaruhi susunan atom dalam mineral dan struktur kristalnya. Variasi dalam
susunan atom dan ikatan kimia antara atom-atom dapat terjadi karena adanya
perbedaan dalam kondisi lingkungan saat mineral terbentuk, seperti suhu, tekanan,
dan konsentrasi larutan. Mineral yang memiliki komposisi kimia yang sama dapat
menunjukkan struktur kristal yang berbeda karena adanya pengaruh dari mineral-
mineral lain yang terbentuk bersamaan dengan mineral tersebut. Struktur kristal
sangat penting dalam memahami sifat-sifat mineral dan kondisi pembentukannya.
Oleh karena itu, perubahan P&T dan variasi dalam susunan atom dan ikatan kimia
antara atom-atom dapat mempengaruhi struktur kristal mineral yang terbentuk. Jadi,
ketika dikristalisasi dalam Sistem Simetri yang berbeda, mereka menunjukkan sifat
fisik yang berbeda, ini disebut polimorfisme, Polimorfisme adalah istilah yang
digunakan dalam ilmu bahan untuk menggambarkan kemampuan suatu bahan untuk
ada dalam lebih dari satu bentuk kristal struktur. Mineral yang memiliki komposisi
kimia yang sama mungkin menunjukkan struktur kristal yang berbeda sebagai fungsi
dari perubahan P&T atau variasi dalam susunan atom dan ikatan kimia antara atom-
atom. Mineral-mineral yang memiliki komposisi kimia yang sama mungkin dikatakan
polimorf. Mereka mungkin dimorfik, trimorfik, atau polimorfik sesuai dengan jumlah
spesies mineral yang ada dalam kelompoknya. Studi tentang mineral dan kristal dari
aspek kimia sangat penting dalam memahami sifat-sifat mineral dan kondisi
pembentukannya. Mineralogi adalah cabang dari geologi yang mempelajari mineral
dan sifat-sifatnya. Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik,
yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui.

Polimorf, Mineral dengan komposisi yang sama tetapi struktur kristalnya berbeda
Beberapa contoh mineral polimorf adalah berlian dan grafit yang memiliki komposisi
kimia yang sama tetapi struktur kristal yang berbeda Polimorf karbon ini
menunjukkan keanekaragaman sifat dan aplikasi yang sangat luas, dan pemahaman
tentang struktur dan sifat-sifatnya memiliki dampak signifikan dalam berbagai
bidang, seperti ilmu material, nanoteknologi, dan ilmu kimia Polimorfisme sering
terjadi pada bahan padat, terutama pada zat kimia seperti kristal, mineral, atau obat-
obatan. Perubahan fase dari satu polimorf ke polimorf lainnya dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti perubahan suhu, tekanan, atau komposisi kimia.

Bentuk Kristal, Ekspresi eksternal dari struktur internal mineral, Ekspresi


eksternal dari struktur internal mineral adalah tampilan fisik atau karakteristik luar
yang muncul pada mineral sebagai hasil dari tata letak dan komposisi atom dalam
kristalnya. Ini mencakup sifat-sifat seperti warna, kilap, kekerasan, belahan, dan
bentuk kristalnya. Ekpresi eksternal dari struktur mineral ini Sering terputus karena
persaingan memperebutkan ruang dan hilangnya panas dengan cepat,Kombinasi
persaingan ruang dan perubahan suhu atau hilangnya panas yang cepat dapat
menghasilkan reaksi yang berulang-ulang, menyebabkan mineral berubah atau
bergantian satu sama lain dalam lingkungan geologis yang dinamis.

KRISTAL

Kristal adalah “bagian” terkecil dari mineral dan mencerminkan geometri molekul
mineral. Struktur dari kristal ini yaitu struktur padat yang terdiri dari atom, ion, atau
molekul yang terorganisasi dalam susunan tata letak yang teratur dan berulang.
Kristal memiliki sifat-sifat seperti bentuk geometris yang tajam, kilap, dan belahan
yang khas. Kristal juga terbentuk melalui proses kristalisasi saat zat padat
mengembangkan pola tata letak atom yang teratur saat pendinginan

Kristal garnet, Kristal garnet adalah bentuk mineral garnet yang memiliki
struktur atom yang teratur dan berulang, biasanya berbentuk kristal tetrahedral.
Garnet adalah mineral keras yang sering digunakan sebagai batu permata, dan muncul
dalam berbagai warna, termasuk merah, hijau, cokelat, dan oranye, tergantung pada
komposisi kimianya. Garnet juga memiliki berbagai sifat fisik yang unik dan
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai bahan abrasif dan sebagai
komponen dalam teknologi laser. Contoh garnet yaitu Almandine Pyrope Spessartine
Grossular Andradite Uvarovite.

Kristal kubik pirit, Kristal kubik pirit adalah bentuk kristal mineral pirit. Pirit
adalah mineral sulfida besi yang membentuk kristal dengan struktur kubik, yang
berarti atom-atom besi dan belerang dalam mineral ini tersusun dalam susunan kisi
kubik yang teratur. Kristal pirit biasanya memiliki kilap logam dan sering memiliki
warna kuning keemasan hingga kuning coklat. Namun, yang paling menonjol dari
pirit adalah kemampuannya untuk membentuk kristal berbentuk kubus yang jelas dan
memancarkan cahaya saat dipapar cahaya. Pirit sering digunakan sebagai batu hias
dan memiliki sejarah dalam penggunaan perhiasan dan bahan tatah emas. Contoh
mineral Kristal kubik pirit yaitu :

 Olivine adalah kelompok mineral yang terdiri dari beberapa spesies


mineral yang umumnya berwarna hijau hingga kuning. Mineral ini terdiri
dari magnesium, silikon, dan oksigen, dan merupakan komponen penting
dalam batuan beku dan batuan mantel bumi. Olivine memiliki struktur
kristal ortorombik atau berbentuk granular. Olivine adalah salah satu
mineral penyusun utama dalam lapisan mantel bumi dan sering
ditemukan dalam batuan beku seperti peridotit. Olivine juga digunakan
dalam industri logamurgi dan produksi bahan tahan api.
 Turmalin adalah mineral berwarna yang terdiri dari boron, silikon, dan
unsur-unsur lainnya. Ini sering muncul dalam berbagai warna, termasuk
merah, hijau, biru, kuning, dan bahkan transparan. Turmalin memiliki
struktur kristal beragam, tetapi yang paling umum adalah turmalin schorl.
Mineral ini memiliki berbagai aplikasi, termasuk sebagai batu permata
dan dalam industri teknologi karena kemampuannya menghasilkan
muatan listrik ketika ditekan atau dipanaskan (piroelektrik). Turmalin
juga memiliki sifat optik yang unik, seperti pleokroisme, yang mengubah
warna mineral tergantung pada sudut pandangnya.
 Kuarsa (quartz) adalah mineral silikat yang paling umum ditemui di kerak
bumi. Ini memiliki struktur kristal heksagonal dan sering berwarna putih
atau transparan. Kuarsa adalah salah satu mineral yang paling keras dan
tahan terhadap korosi di alam. Mineral ini digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk pembuatan kaca, elektronik, dan perhiasan. Kuarsa
juga memiliki varietas berwarna seperti ametis, serat, dan rosmarin, yang
digunakan sebagai batu permata.
SIFAT FISIK MINERAL

Sifat fisik mineral adalah karakteristik yang dapat digunakan untuk


mengidentifikasi dan membedakan mineral satu dari yang lain. Beberapa sifat fisik
mineral yang penting termasuk:

 Warna
Umumnya warna tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral
Seringkali sangat bervariasi karena sedikit perubahan dalam kimia
mineral Pewarnaan eksotis dari mineral tertentu menghasilkan batu
permata Beberapa mineral digunakan sebagai pigmen. Contohnya yaitu
Kuarsa (SiO2) menunjukkan beragam warna karena adanya unsur atau zat
lain yang terkandung dalam kristalnya. Sebagai mineral yang umum,
kuarsa memiliki varietas warna yang bervariasi, termasuk bentuk unik
seperti ametis (ungu), serat (hitam), dan rosmarin (hijau). Warna kuarsa
tergantung pada kandungan elemen jejak seperti besi, mangan, atau
titanium dalam struktur kristalnya
 Cerat
Warna suatu mineral dalam bentuk bubuknya. Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping
porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari
bubukan tersebut. Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-
macam, tetapi ceratnya selalu sama. Biasanya cerat diperoleh dengan
Goresan diperoleh pada piring porselen tanpa glasir.
 Kilap
sifat mineral yang menunjukkan kenampakan seberapa banyak
permukaan mineral memantulkan cahaya . Kilap biasanya terbagi atas Dua
kategori dasar yaitu logam dan non logam. dimana istilah deskripsif dari
non logam terbagi kembali menjadi kilap tanah,kilap damar,kilap
lemak,kilap intan,kilap kaca dll. Contoh kilap logam yaitu Galena (PbS).
 Kekerasan
Kekerasan suatu mineral adalah ketahanannya terhadap goresan.
Skala standar untuk mengukur kekerasan adalah skala Kekerasan Mohs
yang terdiri atas talk, gypsum, kasit, fluorite, apatit, ortoklas, quartz,
topaz, korondum dan berlian. Dan di gunakan alat tes kekerasan yaitu
kuku (2,5), kawat tembaga (3,5), paku (4,5), pisau (5,1), kaca (5,5) dan
kikir (6,5).
 Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada
satu atau lebih arah tertentu. Bidang pembelahan adalah patahan suatu
kristal atau logam akibat perambatan retakan melintasi bidang
kristalografi atau bidang pembelahan, atau kecenderungan untuk
membelah atau membelah sepanjang bidang kristalografi tertentu.
Adapun contoh mineral yang mengalami belahan yaitu Fluorit, halit, dan
kalsit semuanya menunjukkan pembelahan sempurna.belahan terbagi
menjadi 3 yaitu: Belahan satu arah, contoh : muscovite. b. Belahan dua
arah, contoh : feldspar. c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit
Belahan satu arah, contoh : muscovite. b. Belahan dua arah, contoh :
feldspar. c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.
 Pecahan
Pecahan dalam mineral mengacu pada kemampuan mineral untuk
memecah atau membelah menjadi potongan-potongan tertentu ketika
terkena tekanan atau pukulan. Ada beberapa jenis pecahan dalam mineral
yaitu : Pecahan Tidak Merata (Fraktur), Pecahan Serat (Fibrous
(Conchoidal),Pecahan Berat (Cleavage).
 Dan sifat lainnya yaitu Daya tarik listrik, Reaksi terhadap asam klorida,
Pelenturan ,(kemamputempaan), Pembiasan ganda, Bau, Elastisitas.

Anda mungkin juga menyukai