Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

OLEH :
MUHAMMAD DZAKY SYAIKHAH
D061231086

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
NAMA : MUHMMAD DZAKY SYAIKHAH
NIM : D061231086

Mineralogi
• Studi tentang kimia, dalam studi kimia, mineralogi memainkan peran penting karena mineral
adalah bahan dasar yang membangun kerak Bumi dan merupakan sumber dari berbagai elemen
dan senyawa kimia.Mineralogi membantu dalam identifikasi mineral yang ada di alam. Ini
melibatkan pengamatan dan analisis sifat-sifat fisik dan kimia mineral seperti kekerasan,
kepadatan, warna, kilap, dan komposisi kimia. Identifikasi mineral yang benar penting karena
mineral memiliki sifat-sifat kimia yang khas dan dapat memberikan petunjuk tentang kondisi
geologi di mana mereka terbentuk. Mineralogi memungkinkan analisis komposisi kimia mineral.
Teknik-teknik seperti spektroskopi, mikroskop elektron, difraksi sinar-X, dan analisis termal
digunakan untuk menentukan unsur-unsur yang ada dalam mineral dan persentase relatifnya.
Informasi ini membantu dalam memahami asal-usul mineral, mempelajari reaksi kimia yang
terjadi di dalam mineral, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proses geologi
yang terjadi di Bumi. Mineralogi mempelajari reaksi kimia yang terjadi antara mineral dengan
lingkungan mereka. Ini termasuk pemahaman tentang stabilitas mineral dalam berbagai kondisi
suhu, tekanan, dan keasaman. Pengetahuan ini penting dalam pemodelan proses geologi, seperti
pembentukan batuan, metamorfosis, dan reaksi hidrotermal. Mineralogi membantu dalam
pencarian dan pengeksploitasian sumber daya alam seperti bijih logam, batubara, minyak bumi,
dan gas alam. Dengan mempelajari mineral yang ada di lingkungan geologi tertentu, mineralogi
dapat mengidentifikasi potensi keberadaan sumber daya alam dan memahami kondisi yang
diperlukan untuk pembentukan sumber daya tersebut. Mineralogi juga penting dalam industri
dan teknologi. Studi mineralogi membantu dalam pengembangan dan produksi bahan-bahan
seperti batu permata, keramik, semen, bahan bangunan, dan bahan refraktori. Pemahaman
tentang sifat-sifat mineral dan reaksi kimia yang terlibat memainkan peran kunci dalam
pengembangan material baru dengan karakteristik yang diinginkan Dalam keseluruhan,
mineralogi memainkan peran penting dalam studi kimia dengan memberikan pemahaman
tentang mineral, komposisi kimia, dan reaksi mineral. Pengetahuan ini memiliki aplikasi yang
luas dalam pemahaman geologi, sumber daya alam, industri, dan teknologi.

• Struktur Atom, mineralogi melibatkan pemahaman tentang struktur atom dalam mineral.
Mineral terbentuk dari atom-atom yang mengikat bersama-sama membentuk jaringan kristal.
Pengetahuan tentang struktur atom mineral memungkinkan kita untuk memahami susunan dan
keteraturan atom-atom dalam kristal tersebut. Misalnya, dengan mempelajari susunan atom
dalam mineral logam, kita dapat memahami sifat-sifat listrik dan termal yang khas dari mineral
tersebut.

• Sifat Fisik, mineralogi juga melibatkan studi sifat fisik mineral. Sifat-sifat fisik mineral
meliputi kekerasan, kilap, pecahan, kepadatan, warna, dan transparansi. Mineralogi mempelajari
hubungan antara struktur atom dan sifat-sifat ini. Misalnya, kekerasan mineral berkaitan dengan
cara atom-atom tersusun dan terikat dalam kristal, sedangkan kilap mineral dipengaruhi oleh
permukaan kristal dan interaksi cahaya dengan struktur atom.

• Asal Usul Mineral, mineralogi mempelajari asal usul mineral, yaitu bagaimana mineral
terbentuk di dalam kerak Bumi. Ini melibatkan pemahaman tentang proses geologi yang terlibat
dalam pembentukan mineral. Misalnya, mineral dapat terbentuk melalui proses kristalisasi dari
larutan, pengendapan dari larutan, atau melalui proses metamorfosis batuan. Mineralogi
mempelajari kondisi fisik dan kimia yang diperlukan untuk pembentukan mineral dan
mengidentifikasi tanda-tanda karakteristik yang mengungkapkan sejarah pembentukan mineral
tersebut.

• Sub Bidang Mineralogi

- Mineral adalah bahan padat yang terbentuk secara alami dan memiliki struktur kristal yang
teratur. Mereka terdiri dari unsur-unsur kimia yang tersusun dalam pola keteraturan yang
berulang, yang disebut jaringan kristal. Setiap mineral memiliki sifat fisik yang khas, seperti
kekerasan, kilap, pecahan, kepadatan, warna, dan transparansi, yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan membedakan mineral satu sama lain. Sifat fisik dan optik mineral saling
terkait karena sifat-sifat fisik mineral, seperti struktur kristal, permukaan, dan inklusi, dapat
mempengaruhi cara mineral berinteraksi dengan cahaya dan menghasilkan sifat optik yang khas.
Oleh karena itu, pengamatan sifat fisik dan optik mineral menjadi penting dalam identifikasi dan
karakterisasi mineral dalam studi mineralogi.

- Kimia kristal adalah cabang kimia yang mempelajari struktur atomik dan sifat kimia dari zat
padat dalam bentuk kristal. Ini melibatkan pemahaman tentang hubungan antara komposisi kimia
dan struktur atom dalam kristal. Komposisi kimia mengacu pada unsur-unsur yang terdiri dalam
senyawa atau mineral. Setiap unsur memiliki jumlah proton yang berbeda dalam inti atomnya,
yang menentukan identitas unsur tersebut. Ketika unsur-unsur berikatan bersama dalam senyawa
atau mineral, mereka membentuk struktur kristal yang teratur. Hubungan antara komposisi kimia
dan struktur atom dalam kristal sangat erat karena komposisi kimia mempengaruhi cara atom-
atom berikatan dan tersusun dalam kristal.

- Kristalografi merupakan cabang ilmu yg menilik struktur kristal, termasuk interaksi antara
simetri menggunakan bentuk kristal & struktur atom pada kristal. Simetri pada kristalografi
mengacu dalam pola keteraturan yg terlihat pada kristal, baik pada skala makroskopis juga
mikroskopis. Dalam kristalografi, pemahaman simetri, bentuk kristal, & struktur atom sangat
krusial. Simetri kristal & struktur atom saling terkait & menaruh wawasan yg berharga mengenai
sifat material. Pengetahuan ini bisa diterapkan pada banyak sekali bidang, termasuk ilmu bahan,
ilmu material, kimia, & teknik kristalografi.

- Genesis mineral (atau pembentukan mineral) merujuk pada proses alami di mana mineral
terbentuk dan terbentuk dalam kerak bumi atau di lingkungan alami lainnya. Banyak mineral
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengkristal. Ketika magma mendingin, unsur-unsur
kimia dalam magma mulai bergabung dan membentuk mineral. Contohnya, kristal kuarsa dapat
terbentuk dari magma yang mendingin. Pembentukan mineral juga terjadi melalui proses
hidrotermal, di mana larutan air panas yang mengandung unsur-unsur mineral terlarut mencapai
kondisi yang tepat untuk mengendapkan mineral saat larutan mendingin. Contohnya, deposit
mineral emas sering terbentuk melalui proses hidrotermal. Tekanan dan suhu tinggi dari proses
metamorfisme dapat menyebabkan perubahan mineral dan pembentukan mineral baru.
Contohnya, batuan sedimen yang mengalami metamorfisme dapat menghasilkan mineral seperti
garnet dan silimanit. Proses pelapukan fisik dan kimia batuan membantu membebaskan mineral
yang terperangkap dalam batuan dan mengubah mineral tersebut menjadi bentuk lain. Mineral
hasil pelapukan kemudian dapat mengendap dan terakumulasi untuk membentuk endapan
mineral. Contohnya, endapan laterit mengandung mineral seperti nikel dan aluminium yang
terbentuk melalui pelapukan batuan. Mineral juga dapat terbentuk melalui presipitasi langsung
dari larutan yang jenuh dengan unsur-unsur mineral. Ketika larutan jenuh mengalami perubahan
kondisi seperti penurunan suhu atau perubahan konsentrasi, mineral dapat mengendap.
Contohnya, penambangan garam biasanya melibatkan presipitasi garam dari larutan air asin yang
jenuh. Interaksi antara larutan air dan batuan dapat menyebabkan reaksi kimia yang
menghasilkan mineral baru. Ini dapat terjadi dalam lingkungan hidrotermal di mana air panas
mengalir melalui batuan dan berinteraksi dengan unsur-unsur kimia dalam batuan. Proses ini
dapat menghasilkan mineral seperti kuarsa dan pirit. Pembentukan mineral melibatkan berbagai
faktor dan proses kompleks yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Faktor fisik, kimia,
dan lingkungan memainkan peran penting dalam menentukan jenis mineral yang terbentuk dan
kondisi di mana mereka terbentuk.

Posisi Fundamental Mineralogy Bagi Semua Disiplin Ilmu Kebumian Lainnya

• Petrologi, Petrologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari asal, komposisi, tekstur, dan
struktur batuan. Ilmu ini berfokus pada proses pembentukan, transformasi, dan evolusi batuan di
dalam kerak bumi. Petrologi melibatkan studi batuan dalam berbagai skala, mulai dari tingkat
mikroskopis hingga tingkat makroskopis.

• Geokimia, Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi kimia dan
distribusi unsur-unsur kimia di dalam kerak bumi, batuan, air, udara, dan organisme hidup. Ilmu
ini berfokus pada pemahaman tentang sifat kimia bumi dan proses-proses yang mempengaruhi
komposisi kimia tersebut.

• Struktur geologi dan tektonik, Struktur geologi dan tektonik saling terkait karena pergerakan
lempeng tektonik dapat menyebabkan deformasi dan pembentukan struktur geologi seperti
lipatan dan patahan. Struktur geologi juga dapat memberikan petunjuk tentang sejarah tektonik
suatu wilayah, karena struktur tersebut terbentuk oleh proses tektonik yang terjadi dalam skala
waktu yang panjang. Dengan mempelajari struktur geologi dan tektonik, para geolog dapat
memahami bagaimana kerak bumi berevolusi dan mengidentifikasi potensi bencana geologi
seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
• Geologi lingkungan/hidrogeologi, Geologi lingkungan & hidrogeologi merupakan 2 bidang
studi pada geologi yg serius dalam hubungan antara geologi, lingkungan, & air pada pada kerak
bumi. Meskipun terkait, keduanya mempunyai penekanan yg sedikit berbeda. Geologi
lingkungan mengusut impak kegiatan insan terhadap lingkungan & bagaimana geologi
mensugesti kualitas & keberlanjutan lingkungan. Bidang ini melibatkan pemahaman mengenai
proses geologi yg mensugesti lingkungan misalnya erosi, sedimentasi, pelapukan, & perubahan
lahan. Geologi lingkungan jua mengusut impak limbah industri, polusi air & tanah, dan evaluasi
impak lingkungan berdasarkan proyek-proyek insan misalnya pertambangan, pembangunan
infrastruktur, & pengembangan lahan. Hidrogeologi merupakan studi mengenai air pada pada
kerak bumi, termasuk pergerakan, sifat, & distribusi air bawah tanah. Hidrogeolog mengusut
akuifer (perpaduan batuan atau endapan yg bisa menyimpan & mengalirkan air), sifat hidrologi
bagian atas & subsurface, & hubungan air tanah menggunakan lingkungan. Hidrogeologi jua
berkaitan menggunakan pengelolaan asal daya air bawah tanah, evaluasi & proteksi kualitas air
bawah tanah, dan pemodelan & penentuan potensi airtanah yg bisa dimanfaatkan.
• Geologi ekonomi, Geologi ekonomi adalah cabang ilmu geologi yang berfokus pada penemuan,
ekstraksi, dan pemanfaatan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi, seperti mineral,
batubara, minyak bumi, gas alam, dan air tanah. Tujuan utama geologi ekonomi adalah untuk
memahami asal, distribusi, kuantitas, kualitas, dan potensi ekonomi sumber daya alam tersebut.

Struktur Mineral

Struktur kristal mengacu pada susunan atom, ion, atau molekul yang teratur dan berulang dalam
suatu kristal. Struktur kristal ditentukan oleh hubungan antara unsur-unsur penyusunnya dan cara
mereka berikatan satu sama lain. Struktur kristal memainkan peran penting dalam sifat fisik dan
kimia suatu bahan. Struktur kristal dapat mempengaruhi sifat seperti kekerasan, kecerahan,
transparansi, konduktivitas listrik, dan banyak lagi. Studi tentang struktur kristal membantu
dalam identifikasi mineral, sintesis material, dan pemahaman tentang hubungan antara struktur
dan sifat bahan.
 Kisi kristal mengacu pada susunan tiga dimensi dari atom, ion, atau molekul dalam suatu
kristal. Kisi kristal adalah pola periodik yang terbentuk oleh pengulangan satuan sel dalam
kristal.
 Struktur polimorf kristal mengacu pada kemampuan suatu zat untuk mengadopsi lebih dari
satu bentuk kristal yang berbeda secara struktural, tetapi memiliki komposisi kimia yang
sama. Polimorfisme kristal terjadi ketika zat tersebut memiliki lebih dari satu susunan atom
yang mungkin dalam keadaan padatnya.

Sifat Fisik Mineral

Mineral memiliki berbagai sifat fisik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
membedakan satu mineral dari yang lain. Beberapa sifat fisik mineral yang umum meliputi:
 Warna: Warna adalah sifat fisik yang mudah dikenali, meskipun beberapa mineral dapat
memiliki variasi warna. Beberapa mineral memiliki warna karakteristik yang unik, seperti
sulfur kuning, atau kuarsa bening.
 Kilap: Kilap merujuk pada kemampuan mineral untuk memantulkan cahaya. Kilap dapat
menjadi metalik, seperti pada mineral emas atau perak, atau non-metalik, seperti pada mineral
kuarsa atau gipsum.
 Transparansi: Transparansi menggambarkan sejauh mana cahaya dapat melewati mineral.
Mineral dapat menjadi transparan (cahaya dapat melewati dengan jelas), transluen (cahaya
dapat melewati dengan sedikit difusi), atau opak (cahaya tidak dapat melewati sama sekali).
 Kekerasan: Kekerasan mengacu pada resistensi mineral terhadap goresan atau deformasi
permanen. Kekerasan mineral dapat diukur menggunakan skala kekerasan Mohs, yang
berkisar dari 1 (mineral yang sangat lembut, seperti talk) hingga 10 (mineral yang sangat
keras, seperti intan).
 Pecah/belah: Pecah atau belah menggambarkan cara mineral patah ketika terkena tekanan
atau pukulan. Mineral dapat memiliki pecahan melintang (memiliki permukaan yang rata)
atau belahan tak melintang (memiliki permukaan yang tidak rata).
 Bentuk kristal: Mineral yang terbentuk secara kristaline dapat memiliki bentuk kristal yang
khas. Contohnya, kuarsa sering memiliki bentuk kristal heksagonal, sedangkan halit memiliki
bentuk kristal kubus.
 Berat jenis: Berat jenis adalah ukuran kepadatan mineral, yaitu rasio massa terhadap volume.
Berat jenis mineral dapat digunakan untuk membedakan mineral dengan massa jenis yang
serupa.
 Magnetisme: Beberapa mineral dapat menunjukkan sifat magnetik. Misalnya, magnetit
adalah mineral yang kuat secara magnetik dan dapat tertarik oleh magnet.

Anda mungkin juga menyukai