Rifqi Andi Naufal1, Farid Unggul Pangestu1, Lanang Rangga Setia Wiguna1, Maryati1, Siti Zahra1,
Yogi Orlando Damanik1, Tezar Julian1, Luki Ardhianto1, Veni Dewinta1, Annisa Rinka Farisya1,
Nesa Indra Liani1, Riko Nofrando Simanjuntak1, Nur Afni Dian Utari1
1
Program Studi Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera
a
email : rifqi.15117064@student.itera.ac.id
Abstract
Planktonic foraminifera is a foraminifera that floats at sea level. Planktonic foraminifera is used
to determine the age of a sedimentary rock because of its abundance and even distribution.
Foraminifera planktonik has a diverse morphology, such as a complete shell called a test. The
practice this time aims to make the fossil that can be used is planktonic with others that are
common, which starts from understanding the various morphological terms that exist in
determining their taxonomic groups. This practice is done by using stereo stereo in the hope that
the practitioner can not only determine the fossils from their shape, but also can determine fossils
based on the description they have.
Abstrak
1
Naufal, R. A. Deskripsi Fosil Foraminifera Planktonik
1. PENDAHULUAN
Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang hidupnya mengambang atau
melayang di permukaan laut. Foraminifera planktonik digunakan untuk menentukan
umur dari suatu batuan sedimen karena jumlahnya yang sangat banyak dan
penyebarannya yang merata. Foraminifera planktonik memiliki morfologi yang
beragam, seperti keberadaan cangkang yang disebut dengan test. Cangkang
foraminifera planktonik ada yang terdiri dari satu ruang hingga yang terdiri dari
banyak ruang, menyusun struktur unik yang dapat dibedakan antara satu kelompok
dengan lainnya.
Bentuk luar foraminifera, jika diamati dibawah mikroskop dapat menunjukkan
beberapa kenampakan yang bermacam-macam dari cangkang foraminifera, meliputi:
1. Dinding
Lapisan terluar dari cangkang foraminifera yang berfungsi melindungi bagian
dalam tubuhnya. Dinding ini terdiri atas beberapa macam, yaitu :
a. Hyalin : tipe dinding ini merupakan dinding gampingan yang bersifat
bening dan transparan, berpori.
b. Porselen: dinding ini tidak berpori dan mempunyai kenampakan seperti
porselen serta terbuat dari zat gampingan
c. Aglutinan : dinding yang terbuat dari material asing yang direkatkan satu
sama lain dengan semen. Pada dinding aglutinan ini mempunyai material
asing seperti mika, lumpur, spong-spikulae, cangkang foram dan
sebagainya
d. Khitin : dinding ini terbuat dari zat organik yang menyerupai zat tanduk,
fleksibel, transparan, biasanya berwarna kuning dan tidak berpori
2. Cangkang
Pada umumnya, foraminifera membentuk cangkang yang biasanya terdiri atas
satu atau beberapa kamar. Berdasarkan jumlah kamar yang dimilikinya, dibagi
menjadi dua:
a. Monotalamus test (uniloculer) : cangkang foraminifera yang terdiri atas
satu kamar
b. Politalamus test (multiloculer) : cangkang foraminifera yang terdiri atas
banyak kamar
Berdasarkan bentuknya, cangkang monotalamus dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk, yaitu :
a. Globular (bulat)
b. Tubular (tabung)
c. Triangular (segitiga)
d. Oval
e. Spherical
Cangkang foraminifera dibedakan menjadi dua, yaitu terputar dan tidak terputar.
Cangkang yang terputar dikelompokkan beberapa jenis, yaitu :
a. Planispiral: sifatnya berputar pada satu bidang, semua kamar terlihatdan
pandangan serta jumlah kamar "entral dan dorsal sama
b. Tracospiral: sifat terputar tidak pada satu bidang, tidak semua
kamar terlihat, pandangan serta jumlah kamar "entral dan dorsal tidak
sama
2
Naufal, R. A. Deskripsi Fosil Foraminifera Planktonik
3
Naufal, R. A. Deskripsi Fosil Foraminifera Planktonik
2
4 1 3
1 2 3 4
Wall material Organic Porcelaneous Organic Organic
Wall texture Smooth Smooth Cancellate Costite
symmetrial
Chamber Spiral Planispiral Trochospiral Serial
arrangement
Chamber form Tubular Triangular Trapezoid Tubular
Suture - Straight Straight Straight
Aperture Terminal Multiple Terminal Terminal
position aperture
Aperture - - - -
accessories
Ornament - - striate striate
Gambar 2. Gambar bentuk fosil yang dibuat berdasarkan deskripsi yang diberikan
4
Naufal, R. A. Deskripsi Fosil Foraminifera Planktonik
3. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah fosil foraminifera dapat ditentukan genusnya
berdasarkan morfologi dari fosil tersebut. Terdapat beberapa deskripsi yaitu tekstur
dinding, susunan kamar, bentuk kamar, aperture, suture, dll. Foraminifera planktonik
memiliki morfologi yang beragam, seperti keberadaan cangkang yang disebut dengan
test, yang dapat terbuat dari berbagai bahan dan terdapat kamar yang terdiri dari berbagai
bentuk.
4. REFERENSI
a. https://www.academia.edu/22746327/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Pe
ngertian_Foraminifera_Planktonik
b. https://dokumen.tips/documents/morfologi-foraminifera.html
c. http://toba-geoscience.blogspot.com/2011/07/foraminifera-plankton.html
d. Modul Praktikum Mikropaleontologi, Institut Teknologi Sumatera