Anda di halaman 1dari 17

OUTPUT PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

ACARA PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM FORAMINIFERA

Disusun Oleh :

Nama : Anisa Syaharani

NIM :21100120130060

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Foraminifera adalah mikrofosil yang paling penting dalam studi
mikropaleontologi.Hal ini dikarenakan jumlahnya yang melimpah dan
peranannya yang sangat penting dalam menentukan umur lapisan batuan maupun
rekonstruksi lingkungan sedimen.Foraminifera secara definisi adalah organisme
akuatik yang umumnya hidup di laut,uniseluler,mempunyai satu atau lebih kamar
yang di[isah oleh sekat (septa) yang ditembusi oleh lubang halus
(foramen).Kingdom Protista adalah kerajaan organisme bersel tunggal
(uniseluler) yang tidak diketahui apakah hewan atau tumbuhan.Foraminifera
adalah bagian dari phylum Protozoa.Foraminifera mampu untuk membentuk
rangka luar (eksoskeleton) yang utamanya tersusun atas kalsium karbonat.Maka
dari itu foraminifera masuk ke dalam kelas Sarcodina.Foraminifera memiliki
bentuk cangkang antara lain
tabular,bifurcating,radiate,arborescent,irregular,hemispherical,zig,zag,lancealate,d
an sebagainya.Dinding dari foraminifera tersusun atas dinding kitin/tektin,dinding
aglutin/arenaceaous,dinding silikaan,dinding gampingan,dinding porselen,
dinding gampingan kompleks,dinding hyaline,dan dinding gampingan
granular.Kemudian untuk kamar foraminifera dibagi menjadi 2 yaitu
monothalamus test dan polythalamus test.Foraminifera berdasarkan klasifikasi
dapat dibagi menjadi 2 yaitu klasifikasi foraminifera secara taksonomis dan
foraminifera non taksonomis.Foraminifera taksonomis ini didasarkan pada
karakter morfologinya dengan pembagian utama (Subordo) didasarkan komposisi
dinding sel.Sedangkan klasifikasi foraminifea non taksonomis ini didasarkan
karena habitat foram serta ukuran rata-rata yang dimiliki foraminifera
dewasa.Berdasarkan habitatnya foraminifera dibagi menjadi 2 antara lain
Foraminifera Bentonik Dan Foraminifera Planktonic.Foraminifera Bentonik Ini
adalah foraminifera yang dewasanya tingggal di dasar tempat hidupnya
sedangkan foraminifera plutnik ini sepanjang hidupnya mengambang baik
dipermukaan mauoun di tubuh airlaut dibawah permukaan.

1.2 Maksud
a. Mengetahui deskripsi foraminifera
b. Mengetahui bagian-bagian tubuh foraminifera
c. Mengetahui morfologi pada foraminifera

1.3 Tujuan
a. Praktikan mampu mengetahui deskripsi foraminifera
b. Praktikan mampu mengetahui bagian-bagian tubuh foraminifera
c. Praktikan dapat mengetahui morfologi pada foraminifera
BAB II

HASIL DESKRIPSI
BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Gambar 1

Pada gambar 1 dapat diketahui bahwa fosil ini memiliki bentuk


cangkang yang cembung pada kedua sisinya dan bentuknya biconvex,bentuk
kamar spherical,komposisi dinding berupa cangkang hyaline,jumlah
kamarnya terdiri atas satu kamar sehingga disebut monothalamus,susunan
kamar monothalamus.Kemudian untuk aperture dari fosil ini keel berada di
dekat apertune.Sehingga jika dilihat pada deskripsi diatas dapat diketahui
bahwa fosil ini merupakan Amphistegina yang menjadi ciri lingkungan neritic
bagian tengah sampai luar.

III.2 Gambar 2

Pada gambar 2 ini dapat diketahui bahwa fosil ini memiliki bentuk
cangkang berupa conical dengan kamar jenis angular truncate.Fosil ini
dindingnya terbuat dari cangkang hyaline dengan jumlah kamar yaitu
polythalamus yang berarti cangkangnya terdiri atas banyak kamar dengan
susunan kamar biserial yang berarti terdiri dari dua baris kamar yang
berselang-seling.Fosil ini tidak memiliki putaran kamar dengan aperture celah
yang letaknya pada kamar terakhir.Pada fosil ini tidak mempunyai
hiasan/ornamentasi.

III.3 Gambar 3

Pada gambar 3 ini dapat diketahui bahwa fosil ini mempunyai bentuk
cangkang flask shaped dimana bentuknya seperti botol yaitu ujung
cangkangnya yang memanjang dan ramping seperti botol.Fosil ini memiliki
bentuk kamar yaitu spherical dengan komposisi dinding yang terlihat
transparan berupa hyaline .Fosil ini memiliki jumlah kamar yaitu
polythalamus dimana cangkangnya yang terdiri atas banyak kamar.Kemudian
untuk aperture dari fosil ini yaitu aperture dengan leher dan bibir.Fosil ini
tidak mempunyai hiasan/ornamentasi. Sehingga jika dilihat pada deskripsi
diatas dapat diketahui bahwa fosil ini merupakan lagena striata.
III.4 Gambar 4

Pada gambar ini dapat diketahui bahwa fosil ini memiliki bentuk
cangkang tabular dengan bentuk yang menyerupai tabung dengan bentuk
kamar yaitu spherical.Fosil ini mempunyai jumlah kamar yaitu polythalamus
test dimana dengan cangkang foraminifera yang terdiri atas banyak
kamar.Kemudian untuk susunan kamar.Komposisi penyusun fosil ini adalah
hyaline dengan jumlah kamar yaitu polythalamus dimana memiliki cangkang
yang terdiri dari banyak kamar.Kemudian untuk susunan kamar yaitu
multilocular/polythalamus uniformed test,uniserial,dan curvilinear.Kemudian
untuk putaran kamarnnya yaitu planispiral evolute yang memutar pada satu
bidang,dengan aperture dengan leher dan bibir.Fosil ini tidak mempunyai
hiasan/ornamentasi.

III.5 Gambar 5

Pada gambar fosil 5 ini memiliki bentuk cangkang berupa biumbilicate


yang memiliki 2 umbi cangkang dengan bentuk kamar berupa angular conical
yang bentuknya menyudut pada kamarnya.Kemudian komposisi dinding
cangkang terbuat dari hyaline yang transaparan ,berpori,dan cangkangnya
yang jernih.Fosil ini memiliki jumlah kamar yaitu polythalamus dengan
cangkangnya yang terdiri atas banyak kamar dengan susunan kamar yaitu
uniform,uniserial,berputar secara spiral dengan putaran kamar yaitu
trochospiral dengan putaran kamar yang tidak terletak pada satu
bidang.Kemudian untuk aperturenya pada cangkang terakhir multilocular dan
tidak mempunyai hiasan/ornamentasi.

III.6 Gambar 6

Pada gambar fosil 6 ini mempunyai bentuk cangkang globular yang


bentuknya seperti gelembung-gelembung dengan bentuk kamar juga
globular.Fosil ini tersusun atas hyaline yang kenampakannya transaparan dan
berpori.Fosil ini mempunyai jumlah kamar yaitu polythalamus dimana
kamarnya yang jumlahnya lebih dari satu dengan susunan kamar
uniform,uniserial,dan berputar spiral dengan putaran kamar yaitu planispiral
dimana putaran kamarnya yang terletak satu bidang.Sehingga berdasarkan
deskripsi diatas dapat diketahui bahwa fosil ini merupakan genus Globigerina.
III.7 Gambar 7

Pada gambar fosil 7 ini mempunyai bentuk cangkang globular dengan


bentuk kamar juga globular.Fosil ini tersusun atas hyaline yang
kenampakannya transaparan dan berpori.Fosil ini mempunyai jumlah kamar
yaitu polythalamus dimana kamarnya yang jumlahnya lebih dari satu dengan
susunan kamar uniform dan berputar spiral dengan putaran kamar yaitu
planispiral dimana putaran kamarnya yang terletak satu bidang.Kemudian
untuk aperture yaitu aperture celah yang letaknya di kamar terakhir.Sehingga
berdasarkan deskripsi diatas dapat diketahui bahwa fosil ini merupakan genus
Globigerina.

III.8 Gambar 8

Pada gambar fosil 8 ini mempunyai bentuk cangkang umbiliconveks


yang bentuknya cembung di sisi ventral dengan bentuk kamar yaitu
angular.Fosil ini tersusun atas hyaline yang kenampakannya transaparan dan
berpori.Fosil ini mempunyai jumlah kamar yaitu polythalamus dimana
kamarnya yang jumlahnya lebih dari satu dengan susunan kamar yaitu
biformed dengan putaran kamar yaitu planispiral dimana putaran kamarnya
yang terletak satu bidang.Kemudian untuk aperture yaitu aperture celah dan
hisasan/ornamentasi tidak ada.

III.9 Gambar 9

Pada gambar fosil 9 ini mempunyai bentuk cangkang globular yang


bentuknya seperti gelembung-gelembung dengan bentuk kamar juga
globular.Fosil ini tersusun atas hyaline yang kenampakannya transaparan dan
berpori.Fosil ini mempunyai jumlah kamar yaitu polythalamus dimana
kamarnya yang jumlahnya lebih dari satu dengan susunan kamar
uniform/uniserial yang berputar spiral dengan putaran kamar yaitu high
trocospiral dimana putaran kamarnya yang tidak terletak satu bidang pada sisi
dorsal dan tampak evolute dan pada sisi vental tampak involute.Kemudian
aperture yaitu aperture melingkar dengan hasan/ornamentasi yaitu punctuate.

III.10 Gambar 10

Pada gambar fosil 10 ini mempunyai bentuk cangkang biumbilicate


yang cangkangnya memiliki 2 umbi.Fosil ini tersusu dengan bentuk kamar
yaitu angular conical yang bentuknya menyudut pada kamarnya.Komposisi
dinding cangkangnya tersusun atas hyaline yang kenampakannya transaparan
dan berpori.Fosil ini mempunyai jumlah kamar yaitu polythalamus dimana
kamarnya yang jumlahnya lebih dari satu dengan susunan kamar
uniform,uniserial.Kemudian untuk putara kamarnya yaitu trochospiral dimana
putaran kamarnya yang tidak terletak satu bidang pada sisi dorsal dan tampak
evolute dan pada sisi vental tampak involute.Kemudian untuk aperture
terdapat pada dasar muka aperture dan untuk hiasan/ornamentasi berupa
punctule.
BAB IV

KESIMPULAN

Mikropaleontologi adalah kelanjutan dari makropaleontologi yang


dikhususkan untuk membahas tentang fosil berukuran mikro.yang mempergunakan
alat bantu mikroskop.Objek yang diteliti dalam mikropaleontologi adalah mikrofosil
yang terdiri dari sisa-sisa mikroorganisme multiseluler/uniseluler dab fragmen-
fragmen dari kegiatan mikroorganisme tersebut.Foraminifera adalah mikrofosil yang
paling penting dalam bidang mikropaleontologi dikarenakan jumlahnya yang
melimpah dan perananya dalam penentuan umur lapisan batuan maupun rekosntruksi
lingkungan sedimenter.Cara untuk mendeskripsikan foraminifera dalam dilakukan
dengan mendeskripsi mulai dari bentuk cangkang,bentuk kamar,komposisi dinding
cangkang,jumlah kamar,susunan kamar,putaran kamar,aperture,dan
hiasan/ornamentasi.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, A. (2020). Buku AJar Mikropaleontologi. Semarang: Undip Press Semarang.

Laboratorium Mikropaleontologi, Universitas Pertamina. (2019/2020), Mikropaleontologi


Panduan Praktikum. Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pertamina

Teknik Geologi Universitas Mulawarman. (2021). E-modul Mikropaleontologi. Teknik Geologi


Universitas Mulawarman

Tim Asisten Mikropaleontologi 2015. (2015). Buku Panduan Praktikum Mikropaleontologi.


Semarang: Laboratorium Paleontologi,Geologi Foto & Geooptik Program Studi
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Dionegoro.

Anda mungkin juga menyukai