UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI
ACARA III : PREPARAT BENTONIK
LAPORAN
OLEH :
ERIKA PATADUNGAN
D061201026
MAKASSAR
2021
BAB I
LATAR BELAKANG
mempelajari sisa-sisa organisme yang telah terawetkan di alam berupa fosil yang
hubungan yang sangat erat dalam penentuan umur relatif dan lingkungan
mempunyai satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa)
lingkungan pengendapan.
Pada praktikum kali ini akan mendeksripsi fosil mikro dengan menggunakan
alat peraga, yaitu peraga fosil foraminifera bentonik. Begitu pentingnya peranan
ini adalah:
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum fosil peraga dan
5. Range chart
7. Postuma
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Foraminifera
Foraminifera merupakan binatang yang terdiri dari satu sel yang sangat
sederhana, sel tersebut terdiri dari protoplasma dan inti (bias lebih dari satu). Ciri
khas foraminifera adalah adanya pseudopodia (kaki semu) yang berfungsi sebagai
zat organic ataupun anorganik dan memiliki pori-pori dengan satu atau lebih
berair ataupun tidak, tawar maupun asin, dan perkembangbiakannya dengan cara
yang berbeda, dimana satu individu dapat menghasilkan dua cangkang yang
Pada batuan sedimen, golongan ini lebih banyak dijumpai sehingga lebih
berharga dari ordo-ordo lain pada kelas Sarcodina. Golongan ini telah muncul
sejak zaman Pra-Kambrium (+ 550 tahun yang lalu) sampai sekarang dengan
jumlah spesies + 40.000 jenis spesies. Selain dari itu, Foraminifera dapat juga
(Djauhari 2012)
cara menambatkan diri dengan menggunakan vegile atau sesile serta hidup
organisme bersel tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut),
mempunyai satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa)
yang ditembusi oleh banyak lubang halus (foramen). (Tim Asisten 2021)
1. Monothalamus
2. Polythalamus
terdiri dari lebih satu macam kamar (biasanya jumlah kamarnya banyak).
pada beberapa bentuk primitif. Test foraminifera memiliki satu atau lebih kamar.
Adapun bentuk test pada foraminifera plantonik, antara lain: (Tim asisten 2021)
Suture adalah garis yang terlihat pada dinding luar test dan merupakan
terlihat dan pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama.
Contohnya: Hastigerina.
2. Trochospiral yaitu sifat terputar tidak pada satu bidang, tidak semua
kamar terlihat, pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak
Pulleniatina.
kita harus dapat melihat dahulu arah putarannya, apakah searah jarum jam atau
berlawanan, ini dapat dilihat dari perkembangan kamarnya. Setelah itu ditentukan
nomor urutan perkembangan kamarnya mulai dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Barulah dapat ditarik garis yang memotong kamar satu, kamar nomor
dua, dan seterusnya hingga amar terakhir. Setelah itu, hitung jumlah
putarannya.(Akbar 2017)
2.7 Hiasan atau Ornamen
a. Punctuate: berbintik-bintik
b. Smooth: mulus/licin
cangkang hyaline; Apertur dengan atau tanpa leher, radiate, terminal. Usia
Jurasic-Resen
Gambar 2.9 Lagena sp
Usia Permian-Resen.
tegak lurus; Komposisi dinding cangkang hyalin; Apertur terminal, radiate. Usia
Permian-Resen.
Gambar 2.11 Dentalina submeciata Parr
calcareous; Apertur terminal, bulat denga leher dan bibir serta kadang-kadang ada
dinding cangkang porselen; Apertur elongate, punya gigi pada kamar terakhir
porselen; Apertur terminal, bulat dengan simple atau bifid tooth. Usia Jurasic-
Resen.
sebagai berikut :
3.1 Metodologi
3.1 Tahapan
asistensi umum dipaparkan mengenai tata tertib serta peralatan yang wajib
asistensi acara III yaitu preparat bentonik. Setelah pembawaan materi singkat
terkait materi tersebut, asisten memberi tugas pendahuluan yang menjadi syarat
mengetahui sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara.
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi serta mengamati kembali ke 8 sampel fosil foraminifera
bentonik.
dari asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan
Laporan yang telah selesai dan telah diasistensikan kembali serta telah
diperoleh hasil yang benar kemudian dikumpulkan di tempat dan waktu yang
telah disepakati.
1. Studi Literatur
2. Tugas Pendahuluan
1. Responsi
2. Pengambilan Data
a. Preparat bentonik
1. Asistensi LKP
2. Asistensi laporan
1. Pembuatan BAB I
2. Pembuatan BAB II
3. Pembuatan BAB III
4. Pembuatan BAB IV
5. Pembuatan BAB V
6. Pembuatan Daftar Pustaka
4.1 Hasil
Cyclammina Canelata (H.B Brady). Dapat juga dilihat pada tabel berikut ini:
Pada tabel diatas dapat diketahui yakni terdapat 8 macam spesies fosil
zona III (kedalaman laut 90-300 m & temperatur laut 9-13°C) selanjutnya yaitu
4.2 Pembahasan
sebagai berikut:
4.2.1 Sampel 1
kamarnya jika dilihat dari depan berjumlah 6 kamar, bentuk tabular, bentuk
kamar globular , komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen yang
temperatur laut 9-16 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
permukaan ataupun di bawah permukaan, mengetahui penentuan umur suatu
pengendapan.
4.2.2 Sampel 2
kamarnya jika dilihat dari samping berjumlah 8 kamar, bentuk test biumbilical,
bentuk kamar angular truncate, komposisi test porselen dan aperture slitlike.
Ornamen yang dijumpai pada fosil ini yaitu permukaan spiral costae, ornamen
temperatur laut 5-8 °C maka berada pada zona IV. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.3 Sampel 3
kamarnya jika dilihat dari samping berjumlah 5 kamar, bentuk test biumbilicate,
bentuk kamar globular, komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen
yang terdapat pada fosil ini yaitu permukaan test smooth (halus).
temperatur laut 9-13 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.4 Sampel 4
jika dilihat dari samping berjumlah 4 kamar, bentuk test biumbilicate, bentuk
kamar spheral, komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen yang
temperatur laut 9-13 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.5 Sampel 5
jika dilihat dari samping berjumlah 4 kamar, bentuk test biumbilicate, bentuk
kamar spheral, komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen yang
temperatur laut 9-13 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.6 Peraga 6
kamarnya jika dilihat dari samping berjumlah 8 kamar, bentuk test biumbilicus,
bentuk kamar globular, komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen
yang terdapat pada fosil ini yaitu permukaan test smooth (halus).
temperatur laut 9-13 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.7 Sampel 7
kamarnya jika dilihat dari samping berjumlah 6 kamar, bentuk test tabular, bentuk
kamar globular, komposisi test porselen dan aperture Slilike. Ornamen yang
temperatur laut 9-13 °C maka berada pada zona III. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
4.2.8 Peraga 8
kamarnya jika dilihat dari samping berjumlah 10 kamar, bentuk test biumbilicate,
bentuk kamar oved, komposisi test porselen dan aperture slitlike. Ornamen yang
terdapat pada fosil ini yaitu permukaan test smooth (halus) dan ornamen pada
umbilicus ventral.
temperatur laut 5-8 °C maka berada pada zona IV. Adapun kegunaannya yakni
dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di
pengendapan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
90-300 m & temperatur laut 9-13°C) selanjutnya yaitu terdapat dua sampel
5.2 Saran