FORAMINIFERA

PLANKTONIK

ACARA 5
1. SEBUTKAN DAN GAMBARKAN HIASAN PADA PERI-PERI !

2. JELASKAN PERBEDAAN FORAMINIFERA PLANKTONIK DAN BENTONIK !

3. SEBUTKAN FILUM DAN KELAS DARI FORAMINIFERA !

4. APA FUNGSI ATAU KEGUNAAN DARI FOSIL FORAMINIFERA PLANKTONIK ?

5. SEBUTKAN DAN JELASKAN SECARA SINGKAT MORFOLOGI CANGKANG FORAMINIFERA !

(MINIMAL 3)

RESPONSI
OUTLINE
MIKRO PALEONTOLOGI &
FORAMINIFERA

KEGUNAAN FOSIL
FORAMINIFERA
PLANKTONIK

MORFOLOGI CANGKANG
FORAMINIFERA

PENGENALAN FAMILI DAN

GENUS

ACARA 5

Mikropaleontologi merupakan
cabang dari ilmu paleontologi yang
mempelajari sisa-sisa organisme
yang telah terawetkan di alam
berupa fosil yang berukuran mikro.
Mikropaleontologi juga didefinisikan
sebagai studi sistematik yang
membahas mikrofosil, klasifikasi,
morfologi, ekologi dan mengenai
kepentingannya terhadap stratigrafi.
Foraminifera merupakan organisme
bersel satu (uniseluler) yang memiliki
kemampuan untuk membentuk
cangkang/testnya sendiri (Shimer,
1956). Beberapa spesies dapat memiliki
panjang lebih dari 100 mm atau lebih
akan tetapi secara umum memiliki
ukuran test kurang dari 100 (Jones,
1956). Struktur dan komposisi dinding
test Foraminifera terdiri dari beberapa
komposisi, utamanya tersusun atas
senyawa kalsium karbonat. Foraminifera
utamanya foraminifera kecil memiliki
pseupodia sehingga digolongkan dalam
kelas Sarcodina.
Berdasarkan cara hidupnya, Foraminifera dibedakan atas 2 (dua) kelompok
besar yaitu organisme benthonik dan organisme planktonik.

Foraminifera Plangtonik hidup dengan cara mengambang pada

air, memiliki pseupodia untuk bergerak namun pergerakannya juga
dikontrol oleh arus air laut (pergerakan pasif),

Foraminifera planktonik memiliki aplikasi untuk menentukan

umur batuan karena keterdapatannya cukup bersifat global dan
mengalami perubahanmorfologi tubuhnya seiring berjalannya waktu
geologi.

ACARA 5
TAKSONOMI
Kingdom Protista
Filum Protozoa
Kelas Sarcodina
Subkelas Rhizopod
Ordo Foraminifera
MORFOLOGI CANGKANG
SE M U A B E NT U K FO RA M I N I F E R A A K A N T E RA W E T K A N
D A L A M M A C A M - M A C A M B E N T U K T E ST ( C A N GK A NG )
Y A NG B E R U PA KAMAR ( C H A MB E R ) YANG MORFOLOGI
MORFOLOGI
D I K E L I L I NG I O L E H D I N D I NG ( WA L L ) . B I SA NY A
T E R D I R I D A R I SE B U A H / L E B I H K AM A R Y A N G S A T U CANGKANG
CANGKANG
D E N GA N Y A N G L A I N NY A D I B A T A S I O L E H SE K A T -
SE K A T / S E P T A .

DINDING : LAPISAN LUAR YANG MELINDUNGI BAGIAN DALAM,

TERBUAT DARI ZAT-ZAT ORGANIK YANG DIHASILKAN SENDIRI ATAU
MATERIAL ASING YANG DIAMBIL DARI SEKELILINGNYA.

KAMAR : BAGIAN DALAM FORAM DIMANA PROTOPLASMA BERADA.

SEPTA : SEKAT-SEKAT PEMISAH ANTAR KAMAR.

PROLOCULUM : KAMAR UTAMA PADA CANGKANG.

SUTURE : GARIS PERTEMUAN ANTARA SEPTA DENGAN DINDING

KAMAR.

APERTURE : LUBANG UTAMA PADA CANGKANG.

 KOMPOSISI
DINDING

JENIS DINDING UTAMA FORAMINIFERA (JONES 1956) DIBAGI 2 : SECARA UMUM DIBAGI 4 :

AGLUTIN : DINDING DARI FRAGMEN-FRAGMEN DISEKITARNYA CHITIN / TEKTIN

YANG KEMUDIAN DIREKATKAN DENGAN SEMEN OLEH
BINATANG ITU SENDIRI.
SILIKAAN / SILICEOUS
GAMPINGAN, KALSIT, ARAGONIT : BERDASARKAN KEDUDUKAN
KRISTALNYA DIBEDAKAN MENJADI GAMPING PORSELIN DAN AGLUTIN / ARENACEOUS
HYALIN

GAMPINGAN (KOMPLEKS, GRANULAR, HYALIN, PORSELEN)

 DINDING TEST

CALCAREOUS
HYALIN PORSELEN MICROGRANULAR
 BENTUK DASAR TEST
FORAMINIFERA
PLANKTONIK

cancellate discoidal biumblicate biconvex flaring hemispherical zigzag conical spherical

tabular bifurcating radiate arborescent irrelgular spiroconvex umbiliconvex lenticular biumbilicate fusiform
 BERDASARKAN JUMLAH KAMAR, SUSUNAN KAMAR
BENTUK FORAMINIFERA DIBAGI MENJADI 2, YAITU :

KAMAR MONOTHALAMUS, TERDIRI DARI 1 KAMAR,

BIASANYA BENTUK TEST SEDERHANA.

POLYTHALAMUS, LEBIH DARI 1 KAMAR, BENTUKNYA

KOMPLEKS.

spherical pyriform globular oved Angular

truncate

tubulospinate cyclical flatulose tabular semicirculer

hemispherical Angular Angular Radial claved

romboid conicall elongate
MONOTHALAMUS
MONOTHALAMUS
 V

POLYTHALAMUS
V
Biformed
Uniformed
dalam1 bentuk test
dalam1 bentuk test
didapat 2 macam susun
didapat 1 macam
kamar
susunan kamar
Misal: pada awalnya
•Uniserial
mempunyai kamar
•Biserial
triserial, kemudian
•Triserial
biserial.

triformed
Dalam 1 bentuk test Multiformed
didapat 3 macam dalam1 bentuk test
susunan kamar didapat >3 macam
Misal : awalnya biserial, susunan kamar(tipe ini
kemudian terputar dan jarang dijumpai)
akhirnya uniserial.
PUTARAN PADA
FORAMINIFERA

Berdasarkan cara pertumbuhan

test, Foraminifera memiliki
putaran yang khas pada
setiap spesiesnya. Haynes
(1981) telah mengklasifikasikan
jenis putaran pada
Foraminifera antara lain :
Unilocular
Trochospiral
Milioline
Polymorphine
Planispiral
Uniserial
Annular discoid
Annular complex
Putaran Unilocular adalah jenis putaran yang ada pada spesies Foraminifera dimana
individu tersebut hanya terdiri dari hanya 1 kamar saja.

Putaran Unilocular umumnya dimiliki oleh bentuk dasar test Globular,

Tubular/branching, Globular/tubular, planispira l (dilengkapi dengan spiral suture) dan
bentukan tidak teratur (irregular).
 Putaran Trochospiral adalah jenis putaran
yang mungkin terjadi apabila jumlah kamar
pada individu lebih dari 2, sehingga hanya
ditemui pada test yang multilocular.

Putaran Trochospiral terbagi menjadi 2

(dua) menurut tingkatannya yaitu
Trochospiral rendah dan Trochospiral
tinggi.

Putaran Trochospiral rendah sering ditemui pada genus foraminifera Plangtonik yang memiliki
bentuk dasar test lentikuler seperti Globorotalia. Putaran Trochospiral tinggi umumnya ditemui pada
beberapa foraminifera plangtonik (misalnya Genus Globotruncana) dan sangat umum dijumpai pada
foraminifera bentonik yang memiliki bentuk dasar test biserial dan triserial.
Involute : kamar akhir menutupi sbg kamar sebelumnya, shg kamar
terakhir saja yg nampak [Lenticulina,Elphidiumn,Robulus].

Evolute : putaran kamar seluruhnya terlihat [ Operculina].

APERTUR
Lubang utama utk keluar masuknya
protoplasma& biasanya tdpt pd
kamar akhir.
•Foraminifera besar tidak
mempunyai apertur.
•Beberapa genus mempunyai
aperture >1aperture
(Globigerinoides).
•Manfaat mempelajari aperture utk
membedakan dlm klasifikasi.

Hubungan letak dan bentuk

apertur:
1.Primer : lubang utama pd kamar
akhir
2.Sekunder : lubang tambahan pd
kamar utama
3.Asesori:lubang yg Nampak tidak
langsung pd kamar utama tetapi pd
struktur asesori (bulla,tegilla)
 LETAK APERTUR

01 02 0 04 05
3

APERTUR MUKA APERTUR UMBILICAL SUTURAL PERI-PERI

TERMINAL
 struktur mikro yg menghiasi bentuk fisik cangkang foraminifera.
HIASAN Sangat khas pada spesies tertentu.
Hiasan/ornament dapat juga dipakai sbg penciri khas untuk genus/spesies tertentu.
Pada peri-peri
Terima Kasih