Laporan
Oleh
RIDHA AZKIYA
NPM. 2106101040030
Dosen Pembimbing
Drs. Thamrin K., M.Si
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1.Menggunakan Janka Sorong dan Mikrometer Skrup untuk mengukur pajang, tebal dll, dan
Neraca O’Houss untuk pengukur massa benda, untuk tujuan menghitung massa jenis benda
bangun simetri dan homogen.
2.Menggunakan alat-alat ukur manual yang terdiri dari, Higrothermometer, Thermometer
Infared, Barometer Annemometer.
a.Berdasarkan kenampakan skala utama dan skala nonius Jngka sorong Sorong seperti
gambar di bawah berapakah nilai ukur panjang, sesuai dengan hasil pembacaan tersebut.
Jawab : Su= 1 cm
Sn= 5 cm
= 5 cm + 1 cm
= 6 cm
b.Bacalah buku Fisika Dasar tentang besaran dan satuan termasuk penulisan banyaknya
angka penting.
1
Jawab : Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan secara sembarang. Tetapi hal ini akan
menyulitkan atau banyak menimbulkan masalah karena satuan besaran dapat mempunyai
bermacam – macam satuan.Dalam lhal ini disebutkan bahwa, cm dan jengkal tangan adalah
satuan. Karena kalau panjang satu meteran.
1.Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat untuk mengukur panjang, diameter benda, maupun
diameter dalam suatu benda. Jangka sorong biasanya dipakai untuk mengukur benda yang
ukurannya kecil dan tidak bisa diukur pakai penggaris. Jangka memiliki dua jenis skala,
pertama tertera pada rahang utama jangka sorong, skala ini disebut dengan skala tetap. Skala
kedua tertera pada rahang yang bergerak disebut skala nonius atau skala venier.
2.Mikrometer Skrup
Mikrometer skrup digunakan dalam pengukuran jangka panjang suatu benda yang
kecil, seperti mengukur panjang, ketebalan plat-plat aluminium yang tipis, ketebalan kertas,
kawat dan lain – lain. Benda yang diukur panjangnya dijepit di antara rahangnya mikrometer
skrup roda bergerigi C.
3.Neraca O’Houss
Neraca O’houss merupakan alat untuk mengukur massa benda atau logam. Hal penting
yang harus diperhatikan sebelum menggunakan alat ini adalah pastikan posisi duduk alat
horizontal dan terlindung dari tupan angin sebelum penimbangan geser dahulu letak biji
timbangan pada skala 0 dan perhatikan apakah indikator kesetimbangan sudah seimbang atsu
belum.
4.Massa Jenis
Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda. Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis
rata – rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan total volume.
2
5.Thermohygrometer
Thermohygrometer merupakan alat untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Selain
itu, bisa juga untuk mengukur kelembapan ruangan. Tampilan secara otomatis, seperti
halnya tampilan pada jam tangan digital.
6.Thermometer Infared
Thermometer infared merupakan alat unuk mengukur suhu dengan metode
pengukuran yang cepat akurat dan tanpa bersentuhan dengan objek yang akan diukur
suhunya. Thermometer infared dapat digunakan untk mengukur benda /objek yang jaraknya
itu sangat jauh dari jangkaun kita.
7.Barometer
Barometer merupakan alat untuk mengukur tekanan udara.
2.Mikrometer Skrup
3
3.Neraca O’houss
3.Termohygrometer
4.Termometer
Infared
4
5.Barometer
Bahan
5
V. Prosedur Percobaan
1.Ukur suhu ruang maksimum dan minimum, tekanan dan kelembaan udara.
2.Ukur massa masing – masing kubus dan silinder dengan menggunakan neraca o’houss.
3.Gunakan jangka sorong untuk mengukur panjang sisi kubus 5 kali, juga diameter silinder
menggunakan mikrometer skrup sebanyak 5 kali dengan posisi yang berbeda.
4.Buat tabel data pengukuran yang telah dilakukan, lengkapi dengan angka
ketidakpastiannya.
7.Dengan Thermometer Infared lakukan pengukuran suhu benda seperti bahan kayu, lantai,
keramik, bahan logam, tubuh manusia, awan yang gelap/cerah ( lakukan pengkuran ini secara
berulang untuk mendapatkan angka rara – ratanya ).
6
Berdasarkan dari hasil percobaan alat ukur dasar , berikut adalah pembahasannya yaitu :
1.Jangka Sorong yaitu dengan menambahkan skala utama dan skala nonius.
2.Mikrometer Skrup yaitu dengan menambahkan skala utama dengan skala nonius.
4.Thermohygrometer yaitu dengan meletakkan alat ini ditempat yang ingin diukur.
5.Thermometer Infared yaitu dengan menyalakan laser dan mengarahkan laser ke objek yang
akan diukur.
6.Barometer yaitu dengan membawa sampai ke atap pencakar langit lalu lemparkan ke tanah,
ukurlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah.
2.Su = 10 cm
Sn = 15 cm
= 15 x 10-2
= 0,015 cm ( angka ketidak pastiannya = 015 )
3.Su = 10 cm
Sn = 16 cm
= 16 x 10-2
= 0,016 cm ( angka ketidak pastiannya = 016 )
4.Su = 10 cm
7
Sn = 22 cm
= 22 x 10-2
= 0,022 cm ( angka ketidak pastiannya = 022 )
2.Tentukan kesalahan relatif masing-masing pengukuran massa jenis kubus dan massa jenis
silinder logam.
Jawab : Saat pengukuran letak silinder dan kubus tidak berada di posisi yang benar sehingga
mengalami pervbedaan pengukuran. Lalu terjadi kesalahan saat melihat skala utama,
pandangan mata harus lurus ke depan agar menghasilkan skala utama yang tepat.
3.Bandingkan nilai massa jenis logam yang diperoleh dari hasil percobaan dengan massa
jenis logam pada tabel literatur. Jika terdapat perbedaan, jelaskan apa saja kesalahan –
kesalahan percobaan yang mungkin yang mungkin dilakukan.
Jawab : Perbedaan di posisi silinder dan kubus. Jika posisi dan kubus berada di posisi ujung
muka pengukuran akan berubah.
4.Jelaskan prinsip kerja alat ukur yang digunakan seperti, Higrothermometer, Thermometer
Infared, Barometer.
Jawab : -Higrothermometer prinsip kerja dari higrithermometer yaitu dengan
menggunakan dua thermometer, thermometer pertama digunakan untuk mengukur suhu udara
biasa, sedangkan yang kedua digunakan untuk mengikur suhu udara jenuh/lembab.
-Thermometer Infared ini mendeteksi temperatur arteri temposal pada dahi untuk
mengestimasi suhu tubuh. Hal yang perlu diperhatikan yaitu akurasi pengukuuran temperatur
bergantung pada jarak dan sudut alat terhadap objek yang diukur.
-Barometer bekerja dengan cara menyeimbangkan massa merkuri terhadap tekanan
udara. Apabila air raksa lebih kecil dibandingkan tekanan udara diluar, maka akan mengalami
kenaikan level dalam tabung.
5.Jika terdapat perbedaan hasil pengukuran antara alat – alat ukur manual dengan alat ukur
digital, apa saja yang dapat menjadi penyebabnya.
Jawab :- Jika siukur denga alat manual maka hasilnya tidak sempurna.
-Nilai yang diperoleh akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan alat digital.
8
-Kalau mengukur dengan alat manual akan lama mendapatkan hasil dibandingkan
dengan alat digital.
6.Buatlah kesimpulan dari hasil pengukuran dan percobaan yang telah dilakukan.
Jawab : Dari percobaan yang dilakukan, saya dapat mengetahui penggunaan dari alat ukur
dasar di praktikum fisika geografi ini.Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat
digunakan untuk mengukur beberapa bendadalam kehidupan yang sulit untuk dijangkau
dengan opengukuran biasa.
IX. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini ialah Jangka Sorong adalah alat yang digunakan untuk
mengukur diameter luar dan dalam benda, Mikrometer Skrup digunakan untuk mengukur
panjang atauu ketebalan suatu benda, Neraca O’houss digunakan untuk mengukur massa
benda atau logam. Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap sentuhan volume benda.
Thermohygrometer dignaka untuk mengukur suhu ruangan dan kelembapan udara atau
ruangan, Thermometer Infared merupakan alat untuk mengukur suhu objek dari kejauhan
tanpa menyentuhnyya, dan Barometer adalah alat yang digunakan unutuk mengukur tekanan
udara.
X. Daftar Pustaka
9
HALAMAN KOREKSI DAN PENGESAHAN LAPORAN
TANGGAL DIKOREKSI :
CATATAN KOREKSI :
10
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatik di dalam zat cair.
2. Menjelaskan konsep pemanfaatan tekanan.
11
F 1 15000
=
2 20
F1
= 750
2
F1 – 2 x 750 = 1500 N
Jadi, gaya yang diberikan pada pipa kecil agar pompa dapat mengangkat mobil
seberat 15000 N adalah sebesar 1500 N.
Satuan dari tekanan hidrostatik yaitu “Newton per meter kuadrat” (N/m2).
Rumus dari tekanan hidrostatik yaitu :
Ph = ρ . g . h
Keterangan :
12
Ph = Tekanan hidrostatik (N/m2)
ρ = Massa jenis (1000 kg/m3)
g = Gravitasi (m/s)
h = Kedalaman/ketinggian
Pipa corong
13
Gelas beker/gelas
bejana
Selang plastik
Penggaris
14
Bahan
Kerta melimeter
Pipa U
Papan statif
Balok pendukung
Selang plastic
Pipa corong
Gelas beker/gelas bejana
Penggaris
Air
V. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat dan bahan percobaan seperti pada gambar (Pipa U dibentuk seperi
huruf U atau seperti bentuk manometer).
2. Lalu pipa U dipasang pada papan statif yang telah dilengkapi dengan skala pengukur
panjang. Isilah pipa U dengan sedikit air melalui ujung pipa yang terbuka. Lebik baik
diisi dengan air yang berwarna agar terlihat lebih jelas.
3. Hubungkang dengan salah satu ujung pipa dengan selang plastic yang bersambungan
dengan batang pipa yang dilengkapi dengan corong plastic kecil pada ujungnya,
sementara ujung pipa lain dibiarkan terbuka. Pastikan permukaan air di dalam kedua
kaki pipa U sejajar.
4. Masukkan corong ke dalam bejana yang diisi air secara perlahan dan semakin dalam.
Dalam keadaan yang bersamaan, amati apa yang terjadi pada kaki kiri pipa U. Amati
juga ketika corong secara perlahan ditarik ke atas.
5. Setelah kita amati sesuai pada poin 4, catatlah perbedaan tinggi permukaan air pada
kaki kiri dan kanan pipa U pada setiap posisi kedalaman corong sejauh 3 cm, 4 cm, 5
cm, 6 cm, dan 8 cm. Hitunglah selisih permukaan air di kaki kanan dan kaki kiri pipa
U.
15
. Air Kiri Air kanan Permukaan
1. 3 cm 1,2 cm 2,6 cm 1,4 cm
2. 4 cm 1,8 cm 2,1 cm 0,3 cm
3. 5 cm 2,3 cm 2,2 cm 0,1 cm
4. 6 cm 2,7 cm 2,7 cm 0 cm
5. 8 cm 3,6 cm 3,5 cm 0,1 cm
Ph = ρ.g.h
Pengamatan pertama Pengamatan kedua
Ph1 = ρ.g.h Ph2 = ρ.g.h
= 1000.0,014.10 = 1000.0,003.10
= 1000.0,014 = 1000.0,003
= 140 N/m2 = 30 N/m2
Pengamatan ketiga Pengamatan keempat
Ph3 = ρ.g.h Ph4 = ρ.g.h
= 1000.10.10 = 1000.0.10
= 10000.10 = 0.10
= 100000 N/m2 = 0 N/m2
Pengamatan kelima
Ph5 = ρ.g.h
= 1000.10.10
= 10000.10
= 100000 N/m
16
air pipa kanan yaitu 2,1 cm dan beda dari tinggi permukaan air pipa kiri dan pipa kanan pada
kedalaman muka corong 4 cm adalah 0,3 cm. Dapat kita lihat bahwa ketika berbeda
kedalaman muka corong maka berbeda pula tinggi dari permukaan air. Otomatis, tekanan
yang dihasilkan juga berbeda.
17
= 10000.10
= 100000 N/m2
4. Tekanan hidrostatik merupakan suatu tekanan yang diberikan oleh zat cair menuju
seluruh arah terhadap sebuah benda akibat adanya gaya gravitasi. Berat partikel air
akan menekan partikel yang di bawahnya hingga mencapai dasar air. Tekanan
hidrostatik tidak dapat memengaruhi dengan massa atau berat air, luasan permukaan
air maupun bentuk wadah air. Tekanan hidrostatik menekan ke semua arah.
*Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya tekanan hidrosatik, yaitu:
Massa jenis zat cair
Percepatan gravitasi di tempat tersebut
Kedalaman zat cair dimana benda berada
IX. Kesimpulan
Tekanan hidrostatik merupakan suatu tekanan yang diberikan oleh zat cair menujubseluruh
arah terhadap sebuah benda akibat adanya gaya gravitasi . Tekanan hidrostatik menekan ke
semua arah. Partikel-partikel terus saling menekan partikel yang ada di bawahnya. Begitu
pula partikel yang di bawahnya.
Alat dan bahan yang digunakan:
Kerta melimeter
Statif dan balok pendukung
Selang plastic
Pipa corong
Gelas beker/gelas bejana
Penggaris
Air
Cara melakukan percobaan yaitu rangkai semua alat dan bahan seperti yang tertera pada
gambar. Lalu isi air pada muka pipa U yang terbuka dan pada gelas beker. Lalu, masukkan
pipa corong ke dalam gelas beker yang berisi air. Lihatlah tekanannya. Permukaan air pada
kedua kaki pipa U akan meghasilkan hasil yang berbeda-beda. Kemudian amati dengan
kedalaman muka corong yang brbeda-beda. Lalu hitunglah dengan menggunakan rumus
tekanan hidrostatik (Ph = ρ.g.h).
X. Daftar Pustaka
18
Dhimazz, 2018, Sebutkan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besarnya Tekanan Hidrsatis,
https://kudo.tips/sebutkan-faktor-faktor-yang-memrngaruhi-besarnya-tekanan-
hidrostasts.html, diakses pada 08 November 2021 pukul 15.29
Tiyas, 2021, Tekanan Hidrostatis,https://yuksinau.id/tekanan-hidrostatis/, diakses pada 08
November 2021 pukul 17.25
19
TANGGAL DIKOREKSI :
CATATAN KOREKSI :
20
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Tujuan Percobaan
mengamati efek pemuaian udara terhadap perubahan volume udara dalam ruang tertutup,
mengamati efek pemuaian dan perubahan tekanan udara dengan media sederhana, mengukur
besar perubahan perubahan volume udara karna peristiwa pemuaian meenggunakan prinsip
pemuaian.
1) Jika suhu udara dinaikan maka volume udara akan bertambah besar, karna apabila
suhu gas yang ada didalam ruangan tertutup di jaga konsisten, maka tekanan akan
berbanding terbalik dengan volumenya.
Dapat di tulis dengan rumus :
P1V1 = P1V2
2) Volume dalam suatu ruang tertutup sangat bergantung pada tekanan dan suhunya.
Bila suhu di jaga konsisten, maka tekanan yang di berikan akan memperkecil volume.
Seperti bunyi hukum boyle yaitu “ apabila suhu gas yang ada didalam ruangan
tertutup dijaga konstan maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volemenya.
Pada suhu konstan,jka tekanan atau volume gas berubah, maka variable yang lain juga
berubah.
A. Teori pemuaian
Pemuaian adalah bertambah nya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan
suhu atau bertambah nya ukuran suatu benda karna menerima kalor pemuuaian terjadi
pada 3 zat, yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, danpada zat gas. Hal ini bisa
21
terjadi karna penngkatan suhu. Suhu dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu
benda, baik suhu tinggi maupun suhu rendah.
1) Pemuaian pada zat padat
Pemuaian pada zat padat seperti besi dan kaca bisa memuai jika tepapar dengan
suhu yang panas. Pemuaian pada zat padat bisa terjadi karna partikel partikel pada zat
tersebut selalu bergerak. Saat suatu zat padat menerima energi panas,partikel di
bawahnya akan bergerak lebih cepat. Karna pergerakan ini, partikel membutuhkan
ruang antar partikel yang besar. Jarak partikel menjadi semakin besar sehingga
menyebabkan pemuaian panjang adalah kawat kecil yang memanjang setelah
dipanaskan. Contoh yang terjadi pada pemuaian luas adalah pemasangan kusen kaca
jendela. Kaca jendela akan memuai jika terkena panas saat di pasang, di beri contoh
pada kusen agar kaca tidak pecah saat memuai. Lalu, contoh dari pemuaian volume
minuman yang diisikan kedalam kaleng tidak terisi penuh agar kaleng bisa memuai dan
menyusut
22
(massanya). Dalam matematika dan fisika, massa jenis di hitung sebagai massa yang
di defenisikan sebagai massa dibagi volume ( kerapatan = massa volume )
Mengukur massa jenis berguna untuk menidentifikasi atau mengenali dan
membedakan antara bahan karna zat yg berbeda memiliki kerapatan yg bervariasi.
1. Cairan
Molekul-molekul dalam cairan dikemas lebih dekat daripada dalam gas, yg
berarti bahwa cairan umumnya lebih padat dari pada gas.
2. Padatan
Partikel-partikel dalam padatan terikat erat tetapi memiliki cukup ruang untuk
bergetar. Jumlah partikel yg besar dalam volume yg kecil inilah yg membuat
padatan menjadi padat.
3. Gas
Stuktur molekul gas sangat longgar karena partikelnya berjauhan satu sama
lain, memungkinkan mereka untuk bergerak bebas.
23
- Gerakan balon udara
- Asap cerobong pabrik yg membumbung tinggi
Konveksi merupakan salah satu jenis dari perpindahan kalor.
Perpindahan kalor ada 3 jenis :
1. Konduksi
2. Radiasi
3. Konveksi
24
Bahan
1. pipa U
2. Botol putih dan hitam
3. Manometer
4. Stopwatch
5. Kertas
6. Mancis
7. Thermometer
8. Balon
9. Wadah
10. botol
V. Prosedur Percobaan
* Pemuaian balon
1) Siapkan alat dan bahan yaitu botol,balon,wadah dan air (air suhu 500C, dan 900C)
6) lalu ulangi langkah-langkah tadi , ganti suhu air dengan air yg bersuhu 700 dan 900
25
* peubahan massa jenis
1) siapkan alat dan bahan yaitu kertas,dan korek api / mancis
* thermometer sederhana
1) siapkan alat dan bahan dan rangkailah. Dua botol (hitam dan putih) disambungkan dengan
selang kecil pada manometer.
A. Pemuaian bahan
NO SUHU WAKTU
1 500C 1 Menit 5
2 700C 1Menit 105
3 900C 1Menit 205
C. Thermometer sederhana
26
5 Ersa 605 8,7 cm 8,40C 8,9 cm -0,2 cm
A. Pemuaian bahan
Pada percobaan pada pemuaian balon dapat kita lihat bahwa semakin tinggi suhu
airnya, semakin cepat pula balonnya mengembang.
C. Thermometer sedehanana
1. Percobaan Raihan
Ho = 8,5 cm
To = 32,10C
H1 = 8,1 cm
Selisih = ho-hi = 8,5 – 8,1 = 0,4cm
2. Percobaan Ridha
HO = 8,4 cm
TO =31,00cm
H1 = 8,3 cm
Selisih = ho-h1 = 8,4 – 8,3 = 0,1 cm
3. Percobaan Rini
Ho = 8,6 cm
To = 28,70C
HI = 8,4 cm
Selisih = ho – h1 = 8,6 – 8,4 = 0,3 cm
4. Percobaan Masda
Ho = 8,6 cm
27
To = 28,50C
H1 = 8,4 cm
Selisih = 0,2 cm
5. Percobaan Ersa
Ho = 8,7 cm
To = 28,4 0C
H1 = 8,9 cm
Selisih = ho – hi = 8,7-8,9
= 0,2 cm
28
B. Perubahan Massa Jenis
1. Jelaskan mengapa asap bergerak ke atas dan setelah mencapai ketinggian
tertentu geraknya berubah menjadi sembarang.
2. Bagaimana hubungan pemuaian molekul molekul udara dengan massa jenis
udara, jelaskan.
3. Pada peristiwa ini, apakah gerak molekul udara berhubungan dengan massa
jenis.
4. Apakah peristiwa diatas berhubungan dengan hukum Archimedes, jelaskan.
5. Mengapa balon udara dengan beberapa orang penumpang dapat naik ke atas
padahal balon udara itu hanya dilengkapi dengan sejenis kompor gas, jelaskan.
6. Mengapa kapal selam dapat terapung, melayang dan tenggelam di laut padahal
kapal terbuat dari logam yang massa jenisnya lebih besar dari air, jelaskan.
7. Jelaskan bagaimana cara kerja galangan kapal sehingga dapat menaikkan
kapal laut yang begitu besar ketika kapal tersebut mengalami kerusakan, harus
masuk dok untuk mendapatkan perbaikan.
Jawaban:
1. Asap yang bergerak bisa dipengaruhi oleh angin sehingga asap yang
tadinya ke atas menjadi tak berarah atau sembarang arah akibat dari
ketinggian dan hembusan angin.
2. Jika udaranya dipanaskan maka molekulnya akan bergerak lebih cepat,
getarannya pun bertambah besar. Akibatnya terjadi jarak antara molekul
menjadi lebih besar dan terjadi pemuaian sehingga massa jenis udara
berubah karena panas.
3. Gerak molekul udara berhubungan dengan massa jenis, karena jika udara
bergerak maka akan mempengaruhi temperatur udara Nya sehingga
apabila massa jenis udara berubah-ubah akibatnya berpengaruh pada
temperatur nya.
4. Karena saat melakukan percobaan asap tersebut bergerak naik, WhatsApp
kehilangan panas yang selama bergerak naik. Ketika suhu asap mendekati
suhu udara di sekitarnya, komponen asap berbalik arah dan menyebar pada
ketinggian tertentu, maka dari itu peristiwa diatas berhubungan dengan
hukum Archimedes.
5. Karena kompor gas akan memanaskan udara yang ada di dalam balon
sehingga udara di sekitar api memuai dan bergerak lebih ke atas.
29
6. Karena kerjanya kapal selam yaitu kapal akan turun ke bawah laut, katup
basalf akan dibuka sehingga air akan masuk dan membuat berat kapal
bertambah.
7. Apabila kapal ingin dinaikkan maka gelangan kapal akan ditenggelamkan
dahulu baru kapal dimasukkan dan kapal diangkat lalu dihubungkan
dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada cadangan.
C. Aliran Panas Konveksi
1. Ketika tinggi kolam air pada kiri dan kanan sudah diusahakan sama, maka
catatlah ketinggian kolom air pipa kanan itu dan nyatakan tinggi awal tersebut
sebagai ho = ..., Kemudian secara bersamaan katak suhu ruang ketika itu
sebagai suhu awal to = ...
2. Panaskan udara dalam botol dengan menempelkan kedua telapak tangan pada
botol dan amati kenaikan tinggi air pada pipa kanan secara seksama. Catat
kenaikan tinggi air pada tabel berikut untuk setiap selang waktu 1 menit
berurutan hingga menit ke-5.
No. Selang Waktu Ketinggian Air (mm)
1. 1 menit
2. 2 menit
3. 3 menit
4. 4 menit
5. 5 menit
Apakah kenaikan tinggi air, sama untuk setiap selang waktu yang sama dan
jelaskan alasannya.
3. Dengan menggunakan termometer sederhana yang dibuat, coba gunakan untuk
mengukur suhu badan setiap anggota kelompok dan catat hasil pengukuran
tersebut pada tabel pengamatan berikut.
4. Jika diperkirakan hasil pengukuran dengan menggunakan termometer
sederhana ini kurang akurat, jelaskan apa saja sumber-sumber kesalahan yang
dapat menyebabkan hasil pengukuran yang kurang akurat tersebut.
5. Dengan membandingkan cara kerja termometer sederhana yang telah dibuat
jelaskan bagaimana prinsip kerja termometer air raksa dan termometer alkohol
yang umum digunakan di laboratorium.
6. Buatlah uraian berupa kesimpulan tentang termometer sederhana yang telah
buatan saudara buat.
Jawaban:
30
1. Ho = 8,4 cm
to = 30,3℃
2. Berikut tabel pengamatan.
No. Nama Waktu ho to hI Selisih
1. Raihan 25s 8,5 cm 32,1 8,1 cm 0,4 cm
℃
2. Ridha 30s 8,4 cm 31,0 8,3 cm 0,1 cm
℃
3. Rini 40s 8,6 cm 28,7 8,4 cm 0,2 cm
℃
4. Masda 50s 8,6 cm 28,5 8,4 cm 0,2 cm
℃
5. Ersa 60s 8,7 cm 28,4 8,9 cm -0,2 cm
℃
Ketinggian air berbeda-beda dikarenakan t juga berbeda dan suhu panas di
tubuh juga berbeda.
3. 1. 1 cm = to/ho = 32,1/8,5 = 3,77 cm
selisih
t1 = = 0,4/32,1 = 0,012
¿
t1 + to = 0,012 + 32,1= 32,112℃
4. Proses penggunaan termometer yaitu:
Pastikan termometer yang digunakan sesuai dengan jenisnya. Saat
melakukan pemeriksaan posisi ikan dalam keadaan tenang. Saat selesai
menggunakan termometer, pasti kan tandanya sudah berhenti secara otomatis.
5. Termometer alkohol digunakan untuk mengukur suhu yang rendah. Ketika
suhu meningkat, alkohol atau raksa yang berada di dalam wadah akan
memuai sehingga panjang kolom alkohol atau raksa akan bertambah begitu
juga sebaliknya.
6. Termometer sederhana, bila zat cair 7 dalam tandon dikenai panas maka zat
cair tersebut akan memuai. Jika memuai, maka zat cair tersebut akan masuk
ke dalam celah pipa kapiler. Selanjutnya suhu akan berhenti pada celah
tertentu. Di situlah dapat kita baca.
IX. Kesimpulan
A. Pemuaian
31
Pemuaian merupakan bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan
suhu atau bertambahnya ukuran suhu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi
pada tiga zat itu zat padat zat cair dan zat gas.
Pemuaian pada zat padat memuai jika terpapar dengan suhu yang panas. Aku mau
yang ini terjadi karena partikel-partikel di dalam zat tersebut selalu bergerak ketika
suatu zat menerima panas, maka partikel di dalam bergerak lebih cepat. Contohnya itu
kaca yang dipanaskan.
Pemuaian pada zat cair melibatkan ruang atau volume. Zat cair yang diberikan suhu
tinggi maka semakin tinggi pada pula pemuaiannya. Contoh nya itu air raksa yang ada
di termometer.
Pemuaian pada zat gas hanya mengalami pemuaian volume. Volume gas akan
meningkat karena diberikan suhu tinggi. Contohnya yaitu pengisian angin pada ban
kendaraan.
C. Kalor Konveksi
kalor atau panas yang berpindah merupakan perubahan dari suhu tinggi ke suhu
rendah. Perpindahan kalor ada tiga jenis yaitu konduksi radiasi dan konveksi.
Konveksi merupakan perpindahan kalor dengan zat penghantar disertai dengan
adanya perpindahan bagian-bagian zat.
X. Daftar Pustaka
Kroesnaidi, 2010, Macam-Macam Perpindahan Kalor:KOnduksi, Konveksi dan Radiasi|
Fisika Kelas 11, ruangguru.com, https://www.ruangguru.com/blog/perpindahan-kalor,
diakses pada 16 November 2021 pukul 21.42
TANGGAL DIKOREKSI :
32
CATATAN KOREKSI :
Ridha Azkiya
_________________________ __________________________
NIM. 2106101040030
33
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati peristiwa
pergerakan udara (konveksi) akibat kenaikan suhu permukaan dan dapat mengamati
perbedaan daya serap radiasi dan perubahan suhu benda.
34
Mengutip buku Mengenal Peristiwa Perpindahan Kalor oleh Rosi P. D., Tidak semua
permukaan zat dapat menyerap panas radiasi dengan baik. Benda yang berwarna
hitam atau lebih gelap lebih mudah menyerap panas radiasi sedangkan benda
berwarna terang akan memantulkannya. Itulah mengapa, jika menggunakan pakaian
berwarna gelap di siang hari terasa lebih panas dibandingkan menggunakan pakaian
berwarna terang.
Bunsen
Manometer
36
Papan statif
Pipa U
Bahan
1. Botol hitam & bening
2. Selang kecil
3. Manometer
4. Papan statif
5. Lampu pijar
6. Kotak stearofoam
7. Bunsen
8. Pipa U
9. Kotak kayu (dengan tabung lubang)
10. Obat nyamuk
11. Lilin
37
V. Prosedur Percobaan
38
B. Aliran Konveksi Pada Udara
Setelah meletakkan obat nyamuk dan pemanas bunsen, dapat kita lihat bahwa asap
masuk lagi ke dalam lubang dan udara yang ada di dalamnya saling bersirkulasi
karena terjadinya perpindahan panas secara konveksi.
C. Aliran Konveksi Pada Zat Cair
Ketika pemanas bunsen diletakkan di bagian bawah bagian kanan pipa U, air yang
berada di dalam pipa U bersirkulasi ke atas. Mirip saat terjadinya kejadian upwelling
pada lautan. Tetapi pada percobaan ini, serbuk kayu tidak ikut bersirkulasi
dikarenakan massa jenis serbuk kayu nya lebih besar daripada massa jenis air.
39
4. Jelaskan apakah peristiwa yang terjadi pada poin kegiatan 5 sama seperti yang
terjadi pada poin 4, jelaskan mengapa demikian.
5. Berdasarkan peristiwa ini, coba saudara jelaskan sebab-sebab terjadinya angin
laut pada siang hari dan terjadinya angin darat pada malam hari.
6. Buat kesimpulan tentang efek besarnya serapan kalor berdasarkan warna
benda dan hubungannya dengan perubahan suhu benda.
Jawaban:
1. Peristiwa ini berhubungan dengan pemuaian udara dalam botol. Karena
setelah diletakkan lampu diantara kedua botol tersebut, botol hitam
mengalami pemuaian udara karena pada botol hitam lebih cepat menyerap
panas, akibatnya panas yang diserap membuat udara di dalam botol lebih
cepat memuai.
2. Pada botol berwarna hitam lebih cepat menerima panas dan melepaskan
panas, sedangkan warna bening lebih lama menerima panas dan
melepaskan panas. Dengan demikian, botol berwarna hitam tekanan
suhunya semakin tinggi dan menekan permukaan air pada pipa semakin ke
bawah.
3. Pada percobaan ini, kami menggunakan lampu pijar. Setelah didiamkan
beberapa saat, botol hitam masih sedikit panas sedangkan botol bening
tidak panas, dan permukaan air didalam pipa U kembali stabil dan
seimbang.
4. Peristiwa yang terjadi pada poin kegiatan 5 sama seperti yang terjadi
menurut poin 4 di atas karena sama-sama menerima panas.
5. Sebab terjadinya angin laut pada siang hari dan angin darat pada malam
yakni karena lautan mempunyai panas yang lebih besar daripada daratan,
sinar matahari laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan
daratan meningkat pada siang hari, di atas permukaan daratan meningkat
pula. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas
atau suhu tinggi sedangkan tekanan udara di lautan cenderung lebih tinggi
karena lebih dingin atau suhu rendah.
6. Hubungannya dengan perubahan suhu benda yakni jika kita berikan suhu
yang tinggi, benda hitam akan lebih cepat panas dan benda yang putih
akan lambat panas, sebaliknya jika suhu diturunkan benda hitam akan
cepat dingin dan benda yang putih akan lambat panas.
40
B. Aliran Konveksi Pada Udara
1. Amatilah bagaimana dengan gerak asap bakaran tersebut, ke mana arah
gerakannya dan mengapa demikian.
2. Amati asap yang masuk ke dalam kota akan keluar lewat lubang yang lain,
jelaskan.
3. Jelaskan apakah gerak asap obat nyamuk berhubungan dengan peristiwa
pemuaian udara.
4. Jelaskan apakah peristiwa konveksi udara ini disebabkan perubahan massa
jenis udara.
5. Jelaskan, apakah peristiwa yang diperlihatkan percobaan diatas dapat
menjelaskan sebab terjadinya gerakan udara yang dinamakan dengan angin
laut dan angin darat.
Jawaban:
1. Setelah diamati, gerak asap ternyata masuk ke dalam pipa. Hal ini
dikarenakan suhu udara pada tempat masuknya asap rendah. Rendahnya
suhu udara menyebabkan kerapatan udara menjadi besar dan tekanan
menjadi tinggi. Lalu asap keluar lewat pipa yang dibawahnya terdapat
bunsen.
2. Asap masuk yang masuk ke dalam kota akan keluar lewat lubang yang
lain, karena asap menuju ke tekanan yang rendah. Tekanan yang rendah ini
bisa disebabkan oleh suhu yang ditimbulkan oleh lilin atau bunsen. Suhu
yang tinggi menyebabkan massa jenis asam menjadi ringan makanya asap
keluar lewat lubang lain ataupun asap naik ke atas.
3. Gerak asap obat nyamuk berhubungan dengan peristiwa pemuaian udara
karena gerak acak mengikuti tekanan udara. Tekanan yang tinggi
disebabkan oleh suhu yang rendah dan tekanan yang rendah disebabkan
oleh suhu yang tinggi. Pada suhu yang tinggi terjadilah pemuaian udara.
4. Peristiwa konveksi berhubungan dengan perubahan massa jenis udara
karena peristiwa konveksi gerak asap yang naik ke atas terjadi pada tempat
dimana terjadinya pemuaian udara. Suhu yang bisa menyebabkan massa
jenis berkurang. Pengurangan masa jenis menyebabkan asap bergerak ke
tempat ini dan keluar naik ke atas.
5. Percobaan ini dapat menjelaskan sebab terjadinya gerakan udara yang
dinamakan dengan angin laut dan angin darat, karena udara bergerak dari
41
tekanan udara yang tinggi ke tekanan darah rendah. Angin laut terjadi
karena perpindahan udara dari lautan ke daratan dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah dan sebaliknya.
C. Aliran Konveksi Pada Zat Cair
1. Amati apa yang terjadi pada air, jika pada bagian kanan bawah dari pipa U
diletakkan pemanas bunsen.
2. Jelaskan mengapa air dapat bersirkulasi sepanjang pipa.
3. Jelaskan apa hubungan peristiwa aliran ini dengan perpindahan panas secara
konveksi pada zat cair.
4. Jelaskan mengapa jika pemanas bunsen dipindahkan dari bawah pipa
kecepatan sirkulasi air tampak menjadi lambat, mengapa demikian.
5. Jelaskan apakah ada kaitan peristiwa ini dengan peristiwa upwelling pada air
laut.
6. Jika peristiwa upwelling terjadi di lautan, apa hubungannya dengan
pergerakan angin di lautan.
7. Jelaskan apakah peristiwa upwelling ada kaitannya dengan perubahan tekanan
udara di permukaan laut serta perubahan keadaan cuaca dan iklim di suatu
tempat.
Jawaban:
1. Setelah diamati, ketika pada bagian kanan bawah pipa U di letakkan
pemanas bunsen, yang terjadi pada air yaitu bersirkulasi.
2. Karena arus air bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Suhu yang
tinggi menyebabkan massa jenis berkurang dan tekanan menjadi tinggi dan
terjadi pemuaian di dalam air.
3. Hubungan peristiwa aliran ini dengan perpindahan panas secara konveksi
pada zat cair di mana pada suhu yang tinggi menyebabkan massa jenis
berkurang dan tekanan menjadi tinggi dan terjadi pemuaian di dalam air.
4. Ketika pemanas bunsen dipindahkan dari bawah pipa, kecepatan gerak
sirkulasi air menjadi lambat karena saat bunsen dipindahkan suhu akan
berkurang dan tekanan yang semula tinggi akan berkurang sedikit demi
sedikit. Tekanan yang berkurang menyebabkan gerak sirkulasi air menjadi
lambat.
5. Peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa upwelling pada air laut
karena peristiwa nya benar-benar sama. Upwelling merupakan kenaikan
42
massa air laut dari suatu lapisan ke dalam lapisan permukaan. Gerakan
naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi dan
unsur hara yang kaya ke permukaan.
6. Hubungan pergerakan angin di lautan yang terjadi sama halnya dengan
peristiwa upwelling. Angin di lautan terjadi karena adanya tekanan yang
tinggi di lautan sehingga angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah akibatnya terjadi sirkulasi udara dari laut ke darat.
7. Peristiwa upwelling ada kaitannya dengan perubahan tekanan udara di
permukaan laut serta perubahan keadaan cuaca dan iklim di suatu tempat.
Perbedaan tekanan udara dapat menimbulkan pergerakan angin dari
wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah sesuai dengan
sifat fluida maka bertiupnya angin di atas lautan mengakibatkan
pergerakan massa air. Selain pergerakan secara horizontal juga dapat
terjadi secara vertikal.
IX. Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat kita ketahui bahwa peristiwa konveksi merupakan perpindahan
panas yang terjadi di antara permukaan sebuah benda padat dengan fluida, konveksi terdapat
pada udara dan zat cair. Radiasi merupakan perpindahan panas tanpa memerlukan perantara
atau media. Pada radiasi dapat kita amati bahwa kemampuan kalor menyerap panas lebih baik
terhadap benda yang berwarna hitam atau gelap dibandingkan pada benda yang berwarna
terang. Radiasi terjadi karena energi memancarkan dari suatu sumber (bergerak keluar dalam
garis lurus ke segala arah). Sedangkan pada konveksi terjadi karena beberapa faktor yaitu
kalor, waktu perpindahan, jenis benda, luas permukaan benda dan perubahan suhu.
X. Daftar Pustaka
Berikut yang Merupakan Faktor yang Memengaruhi Laju Perpindahan Kalor Konveksi
adalah, roboguru.ruangguru.com, (https://roboguru.ruangguru.com/question/berikut-yang-
merupakan-faktor-yang-memengaruhi-laju-perpindahan-kalor-konveksi-adalah-QU-
1087HQ3B), (diakses pada 24 November 2021 pukul 01.52).
Pengertian Konveksi, Jenis-Jenis, dan Contoh, 2021, www.kumparan.com,
(https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-konveksi-jenis-jenis-dan-contoh-
1wfosSorOtd), (diakses pada 24 November 2021 pukul 01.34)
43
HALAMAN KOREKSI DAN PENGESAHAN LAPORAN
TANGGAL DIKOREKSI :
CATATAN KOREKSI :
Ridha Azkiya
_________________________ __________________________
NIM. 2106101040030
44
I . TUJUAN PERCOBAAN
2 . mempelajari cara menggunakan alat ukur arus dan tegangan listrik menggunakan alat ukur
1. -vold adalah Satuan turunan di dalam standar Indonesia si untuk mengukur perbandingan
dengan tegangan listrik
-ampere adalah Aliran listrik yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif sehingga
diabaikan dan ditempatkan terpisah dengan jarak 1 meter dalam vakum
- ohm adalah satuan SI dari implementasi listrik atau dalam kasus arus searah, hambatan
listrik
2 . Karena dalam geografi bagian keilmuan salah satunya adalah Geofisika mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip
-prinsip fisika penelitian geografi dilakukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan
bumi melibatkan ukuran di atas permukaan bumi dan parameter parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan dalam bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika biografi juga
mempelajari listrik
3. Multimeter dapat mengukur tegangan tinggi suatu benda tegangan rendah kuat arus listrik
dan hambatan listrik
4. Yang saya gambarkan praktikum alat ukur dasar listrik saya menjadi mengetahui apa saja
yaitu juga dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan multimeter apa saja yang dapat
diukur dengan multimeter
45
5. Karena dari praktikum alat ukur dasar listrik sangat menarik dapat dasar listrik pesan dari
praktikum dasar listrik alat yang digunakan dalam praktikum lebih baik lagi tidak ada alat
yang rusak
DC
Basic meter ukur listrik yang dipakai alat ukur arus dan tegangan dengan pemandangan yang
Multimeter listrik yang digunakan unntuk kur lebih dari satu besaran listrik biasanya
multimeter adalah 4 besaran listrik
1. Tegangan tinggi
2. Tegangan rendah
4. Hambatan listrik
Tegangan tinggi dalam multimeter biasanya ditandai dengan (ACV), tegangan rendah
biasanya ditandai dengan (DCV), kuat arus listrik ditandai dengan (DcMa). Dan hambatan
ditandai dengan ohm
PROSSEDUR PERCOBAAN
Multimeter
-Susunlah rangkaian hambatan (lampu pijar) R, volume ( v ), Amperemeter (A), dan baterai
(catu daya). Seperti yang tertera pada gambar 5.4
-sambungkan baterai pada tegangan tertentu (sebaliknya skalar pengatur tegangan mulai yang
rendah lebih dahulu)
-ulangi kegiatan di atas untuk 3 kali nilai tegangan baterai yang berbeda-beda
46
-matikan catu daya dan hitunglah nilai perbandingan v/I dan kemudian ukur mulai hambatan
(lampu pijar) dengan menggunakan ohm-meter
Setelah pengukuran berlangsung dapat kita ketahui jika menggunakan senter dengan ukuran
watt yang kecil hasil tidak akan terang dan dengan multimeter kita tidak hanya mengukur 1
besaran saja dapat mengukur lebih dari 1 besaran.
47
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobann ini, maka diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan:
1. Prinsip pembentukan bayangan oleh lensa cembung.
2. Perhitungan jarak titik fokus dan perbesaran bayangan oleh lensa cembung.
48
Sebuah benda yang diletakkan tegak didepan lensa cembung (bi-convek) dapat menimbulkan
bayangan sejati terbalik, diperbesar atau diperkecil di belakang lensa bayangan sejati (nyata),
ini hanya terbentuk jika benda ditempatkan pada jarak antara titik fokus dengan pusat
kelengkungan sedangkan jika benda terletak pada jarak yang lebih kecil dari jarak fokusnya
maka bayangan yang terbentuk adalah bersifat Maya tegak, diperbesar dan tidak dapat
teramati pada layar.
Sebuah benda yang diletakkan tegak didepan lensa cembung (bi-convek) dapat menimbulkan
bayangan sejati terbalik diperbesar atau diperkecil di belakang lensa bayangan sejati (nyata)
ini hanya terbentuk jika benda ditempatkan pada jarak antara titik fokus dengan pusat
kelengkungan sedangkan jika benda terletak pada jarak yang lebih kecil dari jarak fokusnya
maka bayangan yang terbentuk adalah bersifat Maya tegak, diperbesar dan tidak dapat
teramati pada layar.
Lensa cembung
memiliki manfaat dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
Untuk membantu penderita rabun dekat.
Digunakan di dalam lup sehingga dapat digunakan oleh tukang jam, emas dan
detektif.
Penyusun lensa objektif dan lensa okuler pada alat optik teropong.
Sebagai lensa objektif pada alat optik mikroskop.
Dapat mengumpulkan sinar matahar
49
IV. Alat dan Bahan
Alat
Nama Alat Gambar
Benda tegak
Kabel penghubung
50
Layar
Lensa cembung
Bahan
1. Sumber cahaya
2. Lensa cembung
3. Benda tegak
4. Layar
5. Kabel penghubung
6. Bangku optik
7. Statip
8. Power supply 12 Volt
9. Penggaris
V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat alat percobaan yang digunakan.
2. Susun rangkaian percobaan.
3. Letakkan benda di depan lampu (sebelah kiri lensa) dan layar di sebelah atau di depan
lensa cembung.
4. Setel jarak benda s dari benda ke lensa dan tinggi benda. Setel sedemikian rupa hingga
terlihat bayangan yang paling jelas dan tajam.
5. Ukurlah jarak benda s dari benda ke lensa dan tinggi benda h.
51
6. Ukur jarak bayangan s¹ yaitu jarak lensa ke layar dan ukur juga ketinggian bayangan h¹
tepat ketika bayangan terlihat dengan jelas dan tajam pada layar.
7. Lakukan kegiatan berikut sebanyak 10 kali pengulangan dengan kedudukan benda s
dan layar diubah sedangkan kedudukan lensa tetap.
8. Catatlah data pengukuran ke dalam tabel pengamatan sesuai dengan data pengukuran
sebelumnya.
52
1 1 37,1 13,2 50,3 489,72
6. f = + = + = = =9,7 cm
13,2 37,1 489,72 489,72 489,72 50,3
1 1 22,8 16,8 39,6 383,04
7. f = + = + = = =9,6 cm
16,8 22,8 383,04 383,04 383,04 39,6
1 1 30,9 14,7 45,6 454,23
8. f = + = + = = =9,9 cm
14,7 30,9 454,23 454,23 454,23 45,6
1 1 53 12,3 65,3 651,9
9. f = + = + = = =9 , 9 cm
12,3 53 651,9 651,9 651,9 65,3
1 1 26,1 16,4 42,5 428,04
10. f = + = + = = =9 , 9 cm
16,4 26,1 428,04 428,04 428,04 42,5
Rumus 2:
h1
m=
h
1,4
1. m= =1,4 cm
1
1,6
2. m= =1,6 cm
1
1,4
3. m= =1,4 cm
1
2,4
4. m= =2, 4 cm
1
1,3
5. m= =1,3 cm
1
2,5
6. m= =2,5 cm
1
1,4
7. m= =¿ 1,4 cm
1
2
8. m= =¿ 2 cm
1
4
9. m= =4 cm
1
1,5
10. m= =1,5 cm
1
53
s = 18,1 cm s = 13,2 cm
s¹= 23,5 cm s¹= 37,1 cm
h = 1 cm h = 1 cm
h¹= 1,4 cm h¹= 2,5 cm
54
2. Dengan menggunakan data hasil pengukuran sesuai dengan prosedur diatas, tentukan
jarak titik fokus lensa cembung, lengkap dengan angka ketidakpastiannya.
3. Pada jarak benda yang bagaimana (terhadap lensa) sehingga hasil perbesaran
bayangannya dapat lebih kecil dari satu (1).
4. Sumber kesalahan apa yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran fokus lensa
cembung menurut metode yang kita gunakan.
5. Buat kesimpulan terhadap hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada lensa
cembung yang telah dilakukan.
Jawaban:
s1 h1
1. Harga perbandingan jika diacu harga perbandingan tidaklah sama. Nilai tidak
s h
tetap karena penyebutnya tidak bernilai 1, sedangkan bernilai tetap karena
penyebutnya bernilai 1.
2. F1 = 10,2 cm
F2 = 9,8 cm
F3 = 10,4 cm
F4 = 10,3 cm
F5 = 9,9 cm
F6 = 9,7 cm
F7 = 9,6 cm
F8 = 9,9 cm
F9 = 9,9 cm
F10 = 9,9 cm
3. Ketika percobaan kemarin, kami mendapati titik fokus benda dengan nilai 1 cm atau 1
cm lebih. Jika kurang dari 1 cm dapat disimpulkan bahwa hasilnya adalah tidak fokus,
dikarenakan bayangan tidak jelas dan tajam.
4. Beberapa sumber kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran fokus lensa
cembung adalah penggeseran layar objek oleh pengamat atau akibat adanya getaran,
lalu pengamat kurang teliti dalam melihat skala hasil pengukuran dengan
menggunakan penggaris.
5. Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
Lensa merupakan alat optik yang dibatasi oleh dua permukaan yang berbentuk
melengkung. Lensa ada beberapa jenis. Tapi, di dalam praktikum ini yang kita
gunakan adalah lensa cembung.
55
Beberapa alat yang digunakan:
Sumber cahaya
Lensa cembung
Benda tegak
Layar
Kabel penghubung
Bangku optik, statip
Power supply 12 Volt
Penggaris
Lalu setelah itu mengambil data pengukuran dengan cara mengukur dengan
penggaris. Ukur jarak antara benda tegak ke lensa dan jarak antara lensa ke layar.
Lakukan pengukuran sebanyak 10 kali pengukuran. Setelah mendapati hasilnya,
dapat kita lihat bahwa tinggi bayangan (h¹) tidak ada ada yang <1 cm. Jika <1 cm
yang terjadi adalah bayangan buram berarti tidak fokus.
IX. Kesimpulan
Lensa merupakan alat optik yang dibatasi oleh dua permukaan yang berbentuk melengkung.
Lensa ada beberapa jenis. Tapi di dalam praktikum ini yang digunakan adalah lensa
cembung. Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
Sumber cahaya (senter)
Lensa cembung
Benda tegak
Layar
Kabel penghubung
Bangku optik, statip
Power supply 12 Volt
Lalu setelah itu mengambil data pengukuran dengan cara mengukur dengan penggaris. Ukur
jarak antar benda tegak lensa dan jarak antara lensa ke layar. Lakukan pengukuran sebanyak
10 kali pengukuran. Setelah didapati hasilnya dapat kita lihat bahwa tinggi bayangan tidak
ada yang lebih kecil daripada 1 cm. Jika tinggi bayangan lebih kecil daripada 1 cm yang
terjadi adalah bayangan buram berarti tidak fokus.
X. Daftar Pustaka
56
Al-Azizah, rohil, 2017, Laporan Praktikum Fisika Geografi Lensa Cembung,
(http://rohilalazizah.blogspot.com/2017/02/V-behaviourldefaul-tvmlo-23.html?m=1),
(diakses pada 01 November 2021 pukul 15.27)
Pakdosen, 2021, Lensa Cembung:Rumus, Jenis, sifat Sinar, Manfaat,
(https://pakdosen.co.id/lensa-cembung/), (diakses pada 01 November 2021 pukul 21.53
TANGGAL DIKOREKSI :
CATATAN KOREKSI :
57
__________________________
NIM. 2106101040030
58