KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I DI S U S U N OLEH:
KELOMPOK 2 (dua) YAUMI SAFAR RIVA ‘ATUL MAHMUDAH MAULIDA YANI SYARIFUDDIN AMRA RAHIMI SOFIANDA MERIO DEDIA MUHIBBUDIN JURUSAN PERTANIAN/ PETERNAKAN PRODI THP/TIP POLITEHNIK INDONESIA VENEZUELA ACEH BESAR 2014 PERCOBAAN I PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya. Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik dilakukan oleh alat ukur jangka sorong. Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran tersebut dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai kebenaran x0 sedangkan x adalah ketidakpastian mutlaknya. Dalam pengukuran tunggal, pengganti x0 adalah nilai hasil pengukuran itu sendiri, sedangkan ketidakpastian mutlaknya, x = skala terkecil instrumen. Selain memiliki skala terkecil 0,1 mm, jangka sorong memiliki bentuk yang unik yang terdiri dari rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda (rahang tetap dan rahang geser bawah), rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda (rahang tetap dan rahang geser atas). lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm), skala utama(dalam inci), skala nonius (dalam mm), skala nonius (dalam inci), dan kunci peluncur. Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong secara detail meliputi jenis jangka sorong, fungsi jangkasorong, prinsip kerja jangka sorong, pembacaan kalibrasi, prosedur penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran. A. Pengertian Jangka Sorong Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. ALAT DAN BAHAN 1. Alat : jangka sorong digital sebanyak 1 buah, jangka sorong manual sebanyak 1 buah, mistar berukuran 30 cm sebanyak 2 buah. 2. Bahan: kelereng sebanyak 1 buah, bola pimpong kecil sebanyak 1 buah, kotak kecil sebanyak 1 buah. METODE KERJA Mengukur panjang, lebar dan tinggi 1. Sediakan potongan gambar dan kotak kecil. 2. Ukur lah panjag, lebar dan tinggi masing- masing sisi dengan mengggunakan mistar, kemudian catat. 3. Ulangi pengukuran tersebut dengan menggunakan meteran kain, kemudian catat kembali. Mengukur diameter 1. Sediakan kelereng dan bola kecil. 2. Ukur lah diameter dengan menggunakan jangka sorong manual, kemudian catat. 3. Ulangi pengkuran tersebut dengan meggunakan jangka sorong manual , kemudian catat. PEMBAHASAN. HASIL EKSPERIMEN JANGKA SORONG. JANGKA SORONG MANUAL Mengukur diameter kelereng, diameter bola pimpong dan pengukuran lebar kotak, tinggin kotak, dan panjang kotak. Tabel Hasil Pengamatan No Kelereng Bola pimpong Kotak 1. SU =1,1 mm SN = 1 mm SU = 3,6 mm SN = 2 mm Lebar : SU = 9,8 mm SN = 4 mm 2. SU = 1,2 mm SN = 1 mm SU = 2,6 mm SN = 2 mm Tinggi : SU = 1,6 mm SN = 2 mm 3. SU = 1,3 mm SN = 3 mm SN = 2,6 mm SU = 2 mm Panjang : SU = 26,5 cm JANGKA SORONG DIGITAL Mengukur diameter kelerng, diameter bola pimpong dan pengukuran lebar kotak, tinggi kotak dan panjang kotak. Tabel Hasil pengamatan No Kelereng Bola pimpong Kotak 1. SU = 10,5 mm SN = 15, 32 mm SU = 40 mm SN = 38,86 mm Lebar: SU = 100,1 mm SN = 72,34 mm 2. SU = 10, 5 mm SN = 15, 32 mm SU = 40 mm SN = 39,02 mm Tinggi : SU = 20,1 mm SN = 20,30 mm Panjang : SU = 26,5 mm Pengolahan Data 1. Untuk mengukur diameter kelereng. Percobaan Dik : SU = 1 mm SN = 1 mm =SU + (SN x 0,02) = 1 + (1 x 0,02) = 1+0,02 = 1,02 cm. Percobaan 2 Dik: SU = 1,2 mm SN = 1 mm =SU + ( SN x 0,02) =1,2 + (1 x 0,02) =1,2 +0,02 = 1,22 cm. Percobaan 3 Dik: SU = 1,3 mm SN = 3 mm =SU + (SN x 0,02) =1,3 +(3 x 0,02) =1,3 +0,06 =1, 36 cm. 2. Pengukuran diameter bola pimpong. Percobaan 1 Dik: SU = 3,6 mm SN = 2 mm = SU + (SN x 0,02) =3,6 + (2 x 0,02) =3,6 + 0,04 =3,64 cm Percobaan 2 Dik : SU = 2,6 mm SN = 2 mm =SU + (SN x 0,02) =2,6 + (2 x 0,02) =2,6 + 0,04 =2,64 cm Percobaan 3 Dik : SU =2,6 mm SN =2 mm =SU + (SN x 0,02) =2,6 + (2x 0,02) =2,6 + 0,04 =2,64 cm Pengukuran diameter kotak Percobaan 1 (lebar) Dik : SU = 9,8 mm SN = 4 mm =SU + (SN x 0,02) =9,8 + 4 x 0,02 =9,8 + 0,08 =9,88 cm Percobaan 2 (tinggi) Dik : SU = 1,6 mm SN = 2 mm = SU + (SN x 0,02) =1,6 + 2 x 0,02 =1,6 + 0,04 =1,64 cm Pengukuran lebar kotak. Dik: SU = 100,1 mm SN = 77,34 mm = SU + (SN x 0,02) =100,1 + (77,34 x 0,02) =100 + 1,5468 =101, 5468 cm. Pengukuran tinggi kotak. Dik : SU = 20,1 mm SN = 20,30 mm =SU + (SN x 0,02) = 20,1 + (20,30 x 0,02) = 20,1 + 0,406 =20,506 cm. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang kami peroleh bahwa jangka sorong di gunakan untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm, keuntungan menggunakan jangka sorong adalah dapat di gunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam bnetuk tabung atau cincin maupun kedalaman sebuah tabung. DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcello dan Edward J Finn. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas.Jakarta: Erlangga. Hallidy dan Resnick. 1998. Fisika Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.html http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html http://www.edukasi-net.com http://www.find-pdf.com/cari-pengukuran+fisika.html http://www.mustofaabihamid.blogspot.com http://technoku.blogspot.com/2008/10/jangka-sorong.html Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lasmi, Ni Ketut. 2008. Fisika SMA dan MA. Bandung: Erlangga. Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung: Yrama Widya. PERCOBAAN II VISKOSITAS ALAT DAN BAHAN ALAT : pipet sedotan besar sebanyak 4 buah, aqua gelas 4 buah, mistar 30 cm, stopwacth, tisue / kain lap. BAHAN : kecap manis, susu kental manis, minyak makan, air masing- masing sebanyak 250 ml ( volumenya kira – kira setengah gelas aqua kecil). METODE KERJA 1. Sediakan wadah ( aqua gelas), isislah masing- masing bahan ( kecap manis, susu kental manis, minyak makan, dan air). Ke dalam aqua gelas. 2. Sediakan stopwacth untuk mengukur waktunyang di perlukan ketika larutan mengalir. 3. Alir kan bahan tersebut ke dalam wadah lain, dan hitung waktu yang di butuhkan. 4. Perhatikan kecepatan aliran masing- masing larutan, dan catat hasil pengamatan. PEMBAHASAN No Alat jumlah 1. Pipet 2 2. Aqua gelas 2 3. stopwacht 1 No Bahan Jumlah 1. Kecap 150 ml 2. Minyak goreng 150 ml Pengertian Viskositas Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel.( Moechtar,1990). Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikan Viskositas dan Hukum Stokes- Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Kenapa minyak lebih cepat mengalir dari pada kecap? Karena kecap mengandung kekentalan yang lebih padat daripada minyak.kemudian sifat minyak berbeda dengan minyak. fluida. Viskositas fluida berhubungan dengan gaya gesek antarlapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Pada zat cair, viskositas disebabkan terutama oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pada gas, viskositas muncul karena tumbukan antarmolekul. Setiap fluida memiliki besar viskositas yang berbeda yang dinyatakan dengan Ƞ. Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu lapisan tipis fluida yang ditempatkan di antara dua lempeng logam yang rata. Satu lempeng bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain diam (lempeng bawah). Fluida yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh gaya adhesi antara molekul fluida dan molekul lempeng. Dengan demikian, lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng yang bergerak akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam. Pengertian Viskositas Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya yang diperlukan untuk mendorong. Gejala viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke dalam gelas kaca yang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan mengalami perlambatan dalam geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih lambat saat berada di dalam minyak goreng dibandingkan saat masih di udara (sebelum masuk minyak goreng). Perlambatan yang terjadi itu karena adanya gesekan di dalam fluida. Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak goreng, kelereng mengalami kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang waktu tertentu. Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak goreng, kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya gesekan fluida. Viskositas banyak digunakan dalam dunia teknik, terutama dalam sistem pelumasan. Minyak pelumas mesin mencantumkan spesifikasi yang menyatakan ukuran kekentalan pelumas dalam kemasan tersebut. KESIMPULAN Dari hasil percobaan kami,,kami dapat melihat bahwa minyak lebih cepat mengalir daripada kecap.karena kecap lebih kental dari pada minyak,,sifat minyak dan kecap berbaeda. skositas dan Hukum Stokes- Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. DAFTAR PUSTAKA : Purwoko. Efendi. 2007. Fisika: SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira PERCOBAAN III HUKUM ARCHIMEDES ALAT DAN BAHAN Alat :Botol aqua sebanyak 2 buah,sendok 2 buah,dan satu gelas kimia Bahan :Air masing-masing aqua sebanyak 250 ML,telur sebanyak 3 buah,garam,dan gula METODE KERJA Percobaan dengan menggunakan air biasa 1.sediakan aqua,isilah air msing-masing sebanyak 250 ML kedalam aqua 2.kemudian masukkan telur 3.aduk perlahan,amati perubahan yang terjadi pada telur Percobaan dengan menggunakan garam dapur 1.sediakan aqua,isilah air sebanyak 250 ML kedalam aqua 2.kemudian masukan telur 3.tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit 4.aduh perlahan 5.amati perubahan yang terjadi pada telur Percobaan dengan menggunakan gula pasir 1.sediakan aqua,isilah air sebanyak 250 ML ke dalam aqua 2.kemudian masukkan telur 3.tambahkan gula pasir,sedikit demi sedikit 4.aduk perlahan 5.amati perubahan yang terjadi Tabel hasil pengamatan Menggunakan air putih No Pengamatan air putih perlakuan Hasil pengamatan 1. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tenggelam 2. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tenggelam 3. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tengeelam Tabel Hasil Pengamatan Menggunakan air putih + gula No pengamatan perlakuan Hasil pengamatan 1. Air putih+ gula+ telur 1 sendok gula Telurnya tenggelam 2. Air putih+gula+telur 2 sendok gula Telurnya tenggelam 3. Air putih+gula+telur 5 sendok gula Telurnya terapung Tabel Hasil Pengamatan Menggunakan air putih + garam No Pengamatan Perlakuan Hasil Pengamatan 1. Air putih+garam+telur 1 sendok garam Telurnya tenggelam 2. Air putih+garam+telur 2 sendok garam Telurnya terapung 3. Air putih+garam+telur 5 sendok garam Telurnya terapung PEMBAHASAN HUKUM ARCHIMEDES : “ setiap benda yang di masukkan ke dalam fluida akan mendapatkan gaya dorong ke atas yang akan mendapatkan gaya dorong yang besarnya sama dengan berat fluida yang di pindahkan. Dapat tenggelam karena: berat jenis telur lebih besar daripada zat cairnya. Dapat melayang karena: berat jenis telur sama dengan berat zat cairnya. Dapat mengapung karena:berat jenis telur lebih kecil daripada berat zat cairnya. KESIMPULAN Dari hasil pengamatandiatas dapat kita simpulkan bahwa telur yng tenggelam di dalam air biasa, maka hasilnya telur tenggelam dalam air tersebut. Apabila kita menambahkan 1 sendok gula, maka telur tersebut akan tenggelam dan apabila kita tambahkan 5 sendok gula maka telur tersebut akan terapung. Apabila kita menambahkan 1 sendok garam telur akn tenggelam,dan apabila kita menambahkan sendok garam, maka telur terebut akan terapung. DAFTAR PUSTAKA http://kamusq.blogspot.com/2012/10/bunyi-hukum-archimedes-rumus-hukum.html#st hash.rVLTLLab.dpuf KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I DI S U S U N OLEH: KELOMPOK 2 (dua) YAUMI SAFAR RIVA ‘ATUL MAHMUDAH MAULIDA YANI SYARIFUDDIN AMRA RAHIMI SOFIANDA MERIO DEDIA MUHIBBUDIN JURUSAN PERTANIAN/ PETERNAKAN PRODI THP/TIP POLITEHNIK INDONESIA VENEZUELA ACEH BESAR 2014 PERCOBAAN I PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya. Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik dilakukan oleh alat ukur jangka sorong. Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran tersebut dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai kebenaran x0 sedangkan x adalah ketidakpastian mutlaknya. Dalam pengukuran tunggal, pengganti x0 adalah nilai hasil pengukuran itu sendiri, sedangkan ketidakpastian mutlaknya, x = skala terkecil instrumen. Selain memiliki skala terkecil 0,1 mm, jangka sorong memiliki bentuk yang unik yang terdiri dari rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda (rahang tetap dan rahang geser bawah), rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda (rahang tetap dan rahang geser atas). lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm), skala utama(dalam inci), skala nonius (dalam mm), skala nonius (dalam inci), dan kunci peluncur. Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong secara detail meliputi jenis jangka sorong, fungsi jangkasorong, prinsip kerja jangka sorong, pembacaan kalibrasi, prosedur penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran. A. Pengertian Jangka Sorong Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. ALAT DAN BAHAN 1. Alat : jangka sorong digital sebanyak 1 buah, jangka sorong manual sebanyak 1 buah, mistar berukuran 30 cm sebanyak 2 buah. 2. Bahan: kelereng sebanyak 1 buah, bola pimpong kecil sebanyak 1 buah, kotak kecil sebanyak 1 buah. METODE KERJA Mengukur panjang, lebar dan tinggi 1. Sediakan potongan gambar dan kotak kecil. 2. Ukur lah panjag, lebar dan tinggi masing- masing sisi dengan mengggunakan mistar, kemudian catat. 3. Ulangi pengukuran tersebut dengan menggunakan meteran kain, kemudian catat kembali. Mengukur diameter 1. Sediakan kelereng dan bola kecil. 2. Ukur lah diameter dengan menggunakan jangka sorong manual, kemudian catat. 3. Ulangi pengkuran tersebut dengan meggunakan jangka sorong manual , kemudian catat. PEMBAHASAN. HASIL EKSPERIMEN JANGKA SORONG. JANGKA SORONG MANUAL Mengukur diameter kelereng, diameter bola pimpong dan pengukuran lebar kotak, tinggin kotak, dan panjang kotak. Tabel Hasil Pengamatan No Kelereng Bola pimpong Kotak 1. SU =1,1 mm SN = 1 mm SU = 3,6 mm SN = 2 mm Lebar : SU = 9,8 mm SN = 4 mm 2. SU = 1,2 mm SN = 1 mm SU = 2,6 mm SN = 2 mm Tinggi : SU = 1,6 mm SN = 2 mm 3. SU = 1,3 mm SN = 3 mm SN = 2,6 mm SU = 2 mm Panjang : SU = 26,5 cm JANGKA SORONG DIGITAL Mengukur diameter kelerng, diameter bola pimpong dan pengukuran lebar kotak, tinggi kotak dan panjang kotak. Tabel Hasil pengamatan No Kelereng Bola pimpong Kotak 1. SU = 10,5 mm SN = 15, 32 mm SU = 40 mm SN = 38,86 mm Lebar: SU = 100,1 mm SN = 72,34 mm 2. SU = 10, 5 mm SN = 15, 32 mm SU = 40 mm SN = 39,02 mm Tinggi : SU = 20,1 mm SN = 20,30 mm Panjang : SU = 26,5 mm Pengolahan Data 1. Untuk mengukur diameter kelereng. Percobaan Dik : SU = 1 mm SN = 1 mm =SU + (SN x 0,02) = 1 + (1 x 0,02) = 1+0,02 = 1,02 cm. Percobaan 2 Dik: SU = 1,2 mm SN = 1 mm =SU + ( SN x 0,02) =1,2 + (1 x 0,02) =1,2 +0,02 = 1,22 cm. Percobaan 3 Dik: SU = 1,3 mm SN = 3 mm =SU + (SN x 0,02) =1,3 +(3 x 0,02) =1,3 +0,06 =1, 36 cm. 2. Pengukuran diameter bola pimpong. Percobaan 1 Dik: SU = 3,6 mm SN = 2 mm = SU + (SN x 0,02) =3,6 + (2 x 0,02) =3,6 + 0,04 =3,64 cm Percobaan 2 Dik : SU = 2,6 mm SN = 2 mm =SU + (SN x 0,02) =2,6 + (2 x 0,02) =2,6 + 0,04 =2,64 cm Percobaan 3 Dik : SU =2,6 mm SN =2 mm =SU + (SN x 0,02) =2,6 + (2x 0,02) =2,6 + 0,04 =2,64 cm Pengukuran diameter kotak Percobaan 1 (lebar) Dik : SU = 9,8 mm SN = 4 mm =SU + (SN x 0,02) =9,8 + 4 x 0,02 =9,8 + 0,08 =9,88 cm Percobaan 2 (tinggi) Dik : SU = 1,6 mm SN = 2 mm = SU + (SN x 0,02) =1,6 + 2 x 0,02 =1,6 + 0,04 =1,64 cm Pengukuran lebar kotak. Dik: SU = 100,1 mm SN = 77,34 mm = SU + (SN x 0,02) =100,1 + (77,34 x 0,02) =100 + 1,5468 =101, 5468 cm. Pengukuran tinggi kotak. Dik : SU = 20,1 mm SN = 20,30 mm =SU + (SN x 0,02) = 20,1 + (20,30 x 0,02) = 20,1 + 0,406 =20,506 cm. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang kami peroleh bahwa jangka sorong di gunakan untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm, keuntungan menggunakan jangka sorong adalah dapat di gunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam bnetuk tabung atau cincin maupun kedalaman sebuah tabung. DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcello dan Edward J Finn. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas.Jakarta: Erlangga. Hallidy dan Resnick. 1998. Fisika Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.html http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html http://www.edukasi-net.com http://www.find-pdf.com/cari-pengukuran+fisika.html http://www.mustofaabihamid.blogspot.com http://technoku.blogspot.com/2008/10/jangka-sorong.html Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lasmi, Ni Ketut. 2008. Fisika SMA dan MA. Bandung: Erlangga. Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung: Yrama Widya. PERCOBAAN II VISKOSITAS ALAT DAN BAHAN ALAT : pipet sedotan besar sebanyak 4 buah, aqua gelas 4 buah, mistar 30 cm, stopwacth, tisue / kain lap. BAHAN : kecap manis, susu kental manis, minyak makan, air masing- masing sebanyak 250 ml ( volumenya kira – kira setengah gelas aqua kecil). METODE KERJA 1. Sediakan wadah ( aqua gelas), isislah masing- masing bahan ( kecap manis, susu kental manis, minyak makan, dan air). Ke dalam aqua gelas. 2. Sediakan stopwacth untuk mengukur waktunyang di perlukan ketika larutan mengalir. 3. Alir kan bahan tersebut ke dalam wadah lain, dan hitung waktu yang di butuhkan. 4. Perhatikan kecepatan aliran masing- masing larutan, dan catat hasil pengamatan. PEMBAHASAN No Alat jumlah 1. Pipet 2 2. Aqua gelas 2 3. stopwacht 1 No Bahan Jumlah 1. Kecap 150 ml 2. Minyak goreng 150 ml Pengertian Viskositas Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel.( Moechtar,1990). Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikan Viskositas dan Hukum Stokes- Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Kenapa minyak lebih cepat mengalir dari pada kecap? Karena kecap mengandung kekentalan yang lebih padat daripada minyak.kemudian sifat minyak berbeda dengan minyak. fluida. Viskositas fluida berhubungan dengan gaya gesek antarlapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Pada zat cair, viskositas disebabkan terutama oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pada gas, viskositas muncul karena tumbukan antarmolekul. Setiap fluida memiliki besar viskositas yang berbeda yang dinyatakan dengan Ƞ. Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu lapisan tipis fluida yang ditempatkan di antara dua lempeng logam yang rata. Satu lempeng bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain diam (lempeng bawah). Fluida yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh gaya adhesi antara molekul fluida dan molekul lempeng. Dengan demikian, lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng yang bergerak akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam. Pengertian Viskositas Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya yang diperlukan untuk mendorong. Gejala viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke dalam gelas kaca yang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan mengalami perlambatan dalam geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih lambat saat berada di dalam minyak goreng dibandingkan saat masih di udara (sebelum masuk minyak goreng). Perlambatan yang terjadi itu karena adanya gesekan di dalam fluida. Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak goreng, kelereng mengalami kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang waktu tertentu. Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak goreng, kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya gesekan fluida. Viskositas banyak digunakan dalam dunia teknik, terutama dalam sistem pelumasan. Minyak pelumas mesin mencantumkan spesifikasi yang menyatakan ukuran kekentalan pelumas dalam kemasan tersebut. KESIMPULAN Dari hasil percobaan kami,,kami dapat melihat bahwa minyak lebih cepat mengalir daripada kecap.karena kecap lebih kental dari pada minyak,,sifat minyak dan kecap berbaeda. skositas dan Hukum Stokes- Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. DAFTAR PUSTAKA : Purwoko. Efendi. 2007. Fisika: SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira PERCOBAAN III HUKUM ARCHIMEDES ALAT DAN BAHAN Alat :Botol aqua sebanyak 2 buah,sendok 2 buah,dan satu gelas kimia Bahan :Air masing-masing aqua sebanyak 250 ML,telur sebanyak 3 buah,garam,dan gula METODE KERJA Percobaan dengan menggunakan air biasa 1.sediakan aqua,isilah air msing-masing sebanyak 250 ML kedalam aqua 2.kemudian masukkan telur 3.aduk perlahan,amati perubahan yang terjadi pada telur Percobaan dengan menggunakan garam dapur 1.sediakan aqua,isilah air sebanyak 250 ML kedalam aqua 2.kemudian masukan telur 3.tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit 4.aduh perlahan 5.amati perubahan yang terjadi pada telur Percobaan dengan menggunakan gula pasir 1.sediakan aqua,isilah air sebanyak 250 ML ke dalam aqua 2.kemudian masukkan telur 3.tambahkan gula pasir,sedikit demi sedikit 4.aduk perlahan 5.amati perubahan yang terjadi Tabel hasil pengamatan Menggunakan air putih No Pengamatan air putih perlakuan Hasil pengamatan 1. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tenggelam 2. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tenggelam 3. Air putih + telur Telur di celup ke dalam air tengeelam Tabel Hasil Pengamatan Menggunakan air putih + gula No pengamatan perlakuan Hasil pengamatan 1. Air putih+ gula+ telur 1 sendok gula Telurnya tenggelam 2. Air putih+gula+telur 2 sendok gula Telurnya tenggelam 3. Air putih+gula+telur 5 sendok gula Telurnya terapung Tabel Hasil Pengamatan Menggunakan air putih + garam No Pengamatan Perlakuan Hasil Pengamatan 1. Air putih+garam+telur 1 sendok garam Telurnya tenggelam 2. Air putih+garam+telur 2 sendok garam Telurnya terapung 3. Air putih+garam+telur 5 sendok garam Telurnya terapung PEMBAHASAN HUKUM ARCHIMEDES : “ setiap benda yang di masukkan ke dalam fluida akan mendapatkan gaya dorong ke atas yang akan mendapatkan gaya dorong yang besarnya sama dengan berat fluida yang di pindahkan. Dapat tenggelam karena: berat jenis telur lebih besar daripada zat cairnya. Dapat melayang karena: berat jenis telur sama dengan berat zat cairnya. Dapat mengapung karena:berat jenis telur lebih kecil daripada berat zat cairnya. KESIMPULAN Dari hasil pengamatandiatas dapat kita simpulkan bahwa telur yng tenggelam di dalam air biasa, maka hasilnya telur tenggelam dalam air tersebut. Apabila kita menambahkan 1 sendok gula, maka telur tersebut akan tenggelam dan apabila kita tambahkan 5 sendok gula maka telur tersebut akan terapung. Apabila kita menambahkan 1 sendok garam telur akn tenggelam,dan apabila kita menambahkan sendok garam, maka telur terebut akan terapung. DAFTAR PUSTAKA http://kamusq.blogspot.com/2012/10/bunyi-hukum-archimedes-rumus-hukum.html#st hash.rVLTLLab.dpuf