Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 1

Pengukuran Densitas dan Porositas Material


Serbuk dan Padatan
Amanda Maulida Ulifah, Fitriani dan Endarko M.Si. Ph.D
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: amandaifa93@gmail.com

Abstrak— Pada percobaan yang berjudul Pengukuran Densitas material, semakin besar pula massa tiap volumenya. Satuan
dan Porositas Material Serbuk dan Padatan memiliki tujuan internasional dari densitas adalah kg/m3. Apabila sebuah
untuk menganalisa struktur material serbuk dan padat bahan memiliki densitas yang besar, berarti bahan tersebut
berdasarkan densitas, menganalisa pengaruh gaya Archimedes
terhadap berat padatan dan menentukan densitas serta porositas memiliki kerapatan yang tinggi karena semakin rapat bahan
dari material serbuk dan padatan. Pada percobaan ini digunakan tersebut, semakin sedikit pori-pori yang terdapat pada sebuah
prinsip Hukum Archimedes untuk pengukuran karena material. Densitas suatu material meliputi densitas asli (natural
memanfaatkan gaya apung dari zat cair untuk mengukur densitas density) yaitu densitas bahan dalam keadaan aslinya, densitas
bahan. Selain itu terdaoat prinsip densitas beserta porositas. kering (dry density) yaitu densitas bahan dalam keadaan surut
Densitas suatu material atau bahan dipengaruhi oleh beberapa
setelah dipanaskan, dan densitas jenuh (saturated density)
faktor dinatarnya adalah komposisi bahan, tekanan, temperature,
dan kandungan air. Dari hasil perhitungan didapatkan densitas yaitu densitas batuan dalam keadaan jenuh setelah bahan
dari serbuk zirkon sebesar 23,45 gr/cm³ dan didapatkan densitas tersebut dijenuhkan dalam suatu fluida [1].
dari serbuk alumina yaitu sebesar 5,836 gr/cm³. Dari perhitungan Porositas merupakan salah satu karakteristik fisis yang
yang telah dilakukan didapatkan bahwa porositas dari zirkon diperlukan terutama untuk mengkarakteristik fisis yang
yaitu sebesar 2,29% dan nilai errornya yaitu 2,286% dan diperlukan terutama untuk mengkarakterisasi bahan padatan
didapatkan porositas dari bahan padatan alumina sebesar
hasil proses maupun yang akan diproses kembali. Sifat
42,68% dan nilai errornya yaitu 42,67%. Error pada percobaan
ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti gangguan tekanan porositas bahan saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
saat mengambil data dan bias juga karena material yang besaran fisi yang lain maupun sifat termalnya, misalnya bahan
digunakan kurang kering atau kurang halus saat pengambilan yang porositas akan mempunyai nilai kerapatan yang rendah,
data. luasan permukaan yang lebih besar, konduktivitas panas yang
rendah. Secara umum porositas digambarkan sebagai
Kata Kunci— Archimedes, Densitas, Porositas pembanding antara volume pori dan volume teoritis. Volume
teoritis ditentukan dari berat dan rapat teoritisnya. Porositas
I. PENDAHULUAN muncul karena adanya pori yang terbuka, tertutup maupun
ruang antar partikel. Pori terbuka adalah pori yang
D ALAM perkembangan perkembangan ilmu fisika pada
bidang material maju dilakukan penelitian terhadap
karakteristik suatu bahan. Dari penemuan logam hingga bahan
berhubungan dengan cairan di sekitarnya atau pori yang saling
berhubungan termasuk di dalamnya ada kapiler, retakan-
plastik, setiap kali ditemukan bahan baru ada kemungkinan retakan halus serta ketidakrataan [2].
besar akan terjadi revolusi dalam cara kita memproduksi dan Salah satu cara mengukur densitas yaitu menggunakan gaya
menggunakan produk. Oleh karena itu, pengembangan Archimedes. Hukum Archimedes dalam percobaan kali ini
material menjadi suatu bidang penelitian yang terus menyatakan bahwa gaya apung itu sebanding dengan gaya
berkembang dan menarik untuk dipelajari. Dalam pembuatan benda tersebut. Hukum Archiemedes memiliki 3 kemungkinan,
material, densitas sering digunakan sebagai parameter untuk yang pertama benda itu akan tenggelam jika berat benda
melakukan pemilihan material yang cocok. Densitas yang tersebut lebih besar dibandingkan dengan massa jenis dari
rendah dapat memberikan keuntungan dalam hal berat dan solid. Kedua, benda tersebut akan melayang jika berat benda
efisiensi material. Dalam kehidupan sehari-hari dapat sama dengan massa jenis dari solid tersebut dan terakhir yaitu
ditemukan berbagai contoh penerapan densitas pada objek dan benda tersebut akan mengapung jika berat benda tersebut lebih
fenomena di sekitar. Salah satu contoh pemanfaatan densitas kecil dibandingkan dengan massa jenis dari solid tersebut [3].
adalah untuk mengukur kandungan gula dalam minuman. Densimeter merupakan alat yang digunakan untuk
Densitas (ρ) atau massa jenis merupakan sifat fisis yang mengukur massa jenis atau densitas suatu zat. Prisnip kerja
menggambarkan kerapatan ikatan material-material penyusun yang dilakukan oleh densimeter didasarkan pada prinsip
suatu bahan. Selain itu, densitas (massa jenis) dapat diartikan Archimedes yang menyatakan bahwa saat benda dicelupkan ke
ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan oleh banyaknya dalam fluida, maka benda tersebut akan mengalami gaya
massa per satuan volume. Jadi, densitas bergantung pada apung. Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda
massa dan volume benda. Semakin tinggi densitas sebuah yang tenggelam sebagian atau seluruhnya pada sebuah fluida
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 2

Gambar 1. Skema alat praktikum pada material padatan Gambar 2. Skema alat praktikum pada material serbuk

akan mendapatkan gaya apung sebesar berat fluida yang densimeter dan saat material dipanaskan, hot plate berfungsi
dipindahkan. Densimeter terdiri dari sebuah tabung transparan untuk mengeringkan dan mengurangi air yang ada pada
yang diisi dengan fluida yang sama dengan fluida yang akn material padatan basah, sampel material padatan yang
diukur densitasnya. Di dalam tabung tersebut terdaoat terdapat digunakan adalah zirkon dan . Selanjutnya yaitu alat
sebuah bola kecil yang terbuat dari bahan yang lebih pada dan bahan yang digunakan pada percobaan densitas material
daripada fluida yang di ukur [4]. serbuk yang pertama yaitu piknometer yang digunakan untuk
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur menentukan densitas pada material serbuk, petri disk
densitas atau massa jenis zuatu zat dengan tingkat keakuratan digunakan untuk wadah meletakkan serbuk agar tidak
yang lebih tinggi daripada densimeter. Prinsip kerja tercampur dengan material lain, neraca digital berfungsi untuk
piknometer didasarkan pada pengukuran volume zat dengan mengukur massa dari serbuk dan piknometer ketika tanpa
menggunakan sebuah wadah yang presisi dan kemudian serbuk dan aquades, Aquades yang berfungsi sebagai bahan
menghitung massa zat tersebut. Piknometer sendiri hanya yang diamati densitasnya, sampel serbuk yang digunakan ialah
berfungsi untuk memastikan bahwa volume sampel dalam zirkon dan , alkohol berfungsi untuk membersihkan
piknometer sama dengan volume maksimum piknometer piknometer, tisu digunakan untuk mengeringkan piknometer.
dengan cara mengeluarkan bagian sampel yang melebihi B. Skema Alat
volume maksimum dari lubang pada katup penutup
Adapun skema alat yang digunakan pada praktikum
piknometer. Umumnya, pengukuran densitas serbuk dilakukan
Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk dan
dengan menambahkan air ke dalam serbuk untuk menentukan
Padatan terdapat pada gambar 1 untuk skema alat material
volume serbuk yang sebenarnya. Saat mengukur volume bubuk
padatan dan gambar 2 skema alat material serbuk.
secara langsung, volumenya tidak akurat karena volume udara
disimpan di antara partikel bubuk. Oleh karena itu, ketika air C. Langkah Kerja
ditambahkan, massa jenis udara adalah air, dan massa jenis Adapun langkah kerja yang dilakukan pada praktikum
serbuk umumnya lebih besar daripada massa jenis air. Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk dan
Prosedur ini m mengganggu perhitungan volume bubuk dan Padatan terbagi menjadi dua bagian yaitu pengukuran pada
hanya dapat dilakukan pada bubuk yang tidak larut saat densimeter dan piknometer. Pada densimeter digunakan untuk
terkena air [5]. menguji material padatan dengan cara pertama alat dan bahan
disiapkan. Selanjutnya densimeter elektrik dinyalakan dan
II. URAIAN PENELITIAN dikalibrasi. Setelah itu bahan zircon dimasukkan ke dalam
densimeter ketika dalam keadaan kering dan didapatkan massa
A. Alat dan Bahan
satu (m1), setelah itu densimeter di enter dan zircon
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dimasukkan kedalam densimeter elektrik yang ada airnya
Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk dan dengan menggunakan pinset dan ditunggu selama 1 menit
Padatan. Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan supaya gelembung air supaya dapat masuk kebahan dan
densitas material padat antara lain densimeter yang berfungsi didapatkan massa dua (m2). Setelah menunggu selama satu
untuk mengukur densitas material padatan, pinset yang menit maka bahan padatan zircon diambil dengan
berfungsi untuk menjepit material padatan saat berada pada menggunakan pinset dan densimeter di enter dan didapatkan
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 3

Tabel 1. Tabel 3.
Data hasil percobaan densitas padatan zirkon (ZrSiO4) Data hasil percobaan densitas pada Zat Serbuk
Densitas
Pengulangan m1 (gr) m2 (gr) Jenis Serbuk m1 (gr) m2 (gr) m3 (gr)
(gr/ml)
1 0,310 0,230 3,895 Zirkon (ZrSiO4) 19,6946 27,0488 50,7887
2 0,305 0,250 5,530
3 0,310 0,240 4,416 Alumina (Al2O3) 19,6808 21,3511 46,2799
4 0,310 0,240 4,452
4,573
Rata Rata  Menentukan densitas serbuk ( )
(1)
Tabel 2.
Data hasil percobaan densitas padatan Alumina (Al2O3)
Densitas  Menentukan porositas material padat ( )
Pengulangan m1 (gr) m2 (gr)
(gr/ml)
1 0,870 0,430 1,971
2 0,865 0,500 2,379
(2)
3 0,885 0,500 2,298  Nilai Error
4 0,870 0,515 2,444
Rata Rata 2,270
(3)
Dimana, adalah porositas, adalah densitas, dan m adalah
densitas dari padatan zircon tersebut. Setelah bahan padatan massa padatan/serbuk.
diangkat dari densimeter yang ada airnya, padatan zircon
diletakkan di hot plate supaya kering. Pengambilan data
padatan zircon ini dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lakukan langkah yang sama untuk padatan alumina. A. Analisa Data
Lalu yang kedua piknometer digunakan untuk menguji Setelah melakukan pengambilan data pada praktikum
material yang berbentuk serbuk, langkah yang perlu dilakukan Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk dan
yaitu pertama alat dan bahan disiapkan. Setelah itu neraca Padatan didapatkan data seperti yang tertera pada tabel 1, tabel
digital dinyalakan dan piknometer ditimbang dan didapatkan 2, dan tabel 3.
massa 1 (m1) yaitu massa kosongan dari piknometer. Setelah
itu piknometer diisikan dengan serbuk zirkon sejumlah 1/3 B. Perhitungan
dari piknometer, setelah piknometer diberi serbuk zirkon Berdasarkan data hasil percobaan Pengukuran Densitas dan
piknometer ditimbang dan dipatkan massa dua (m2) yaitu Porositas Material Serbuk dan Padatan, maka dapat dilakukan
massa dimana piknometrer diberi serbuk zirkon. Setelah itu perhitungan untuk mengetahui nilai densitas, porositas, serta
tuang air kedalam gelas ukur supaya mempermudah untuk nilai error nya. Berikut adalah contoh perhitungannya,
menuang air kedalam piknometer yang berisikan serbuk  Menghitung nilai densitas pada serbuk zirkon,
zirkon, air dimasukkan secara perlahan dan sampai penuh dan Diketahui : = 19,6808
ditunggu masi muncul gelembung atau tidak jika masi muncul = 21,3511
gelembung maka bisa dihentakkan piknometernya dengan = 46,2799
pelan suapaya tidak ada gelembung lagi dan airnya V = 25 ml
ditambahkan sampai penuh, setelah itu ditutup dan ditimbang Ditanya : ?
Kembali dan didapatkan massa ketiga (m3) yaitu massa Jawab :
piknometer yang sudah ada serbuk dan air. Setelah itu
piknometer dibersihkan dengan menggunakan alcohol.
Lakukan langkah yang sama untuk serbuk alumina. Setelah itu
maka akan dicari densitas dari serbuk menggunakan
persamaan yang ditentukan.
D. Flowchart
Adapun flowchart atau diagram alir yang digunakan pada Dilakukan perhitungan yang sama untuk serbuk zirkon.
praktikum Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk  Menghitung nilai porositas material padat zirkon
dan Padatan terdapat pada gambar 3 dan gambar 4 yang Diketahui : = 4,573 gr/ml
terdapat pada lampiran. = 4,68 gr/ml
E. Persamaan Ditanya : ?
Adapun persamaan-persamaan yang digunakan pada Jawab :
praktikum Pengukuran Densitas dan Porositas Material Serbuk
dan Padatan yaitu sebagai berikut,
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 4

Tabel 4. Tabel 5.
Data hasil perhitungan densitas pada material serbuk Data hasil perhitungan porositas dan error pada material padat
Jenis Serbuk Densitas (gr/ml) Jenis Porositas
Serbuk (%) Error (%)
(gr/ml) (gr/ml)
Zirkon (ZrSiO4) 23,45 Zirkon 2,286
4,573 4,68 2,29
(ZrSiO4)
Alumina (Al2O3) 5.836
Alumina 42,67
2,270 3,96 42,68
(Al2O3)

ada pada serbuk zirkon cukup besar sehingga nilai densitasnya


juga cukup besar pula dibandingkan dengan serbuk alumina.
Selain itu ada kaitannya dengan ukuran butir dan kerapatan
yang mana hal ini berpengaruh pada densitas dan porositas
Dilakukan perhitungan yang sama untuk padatan alumina. dari bentuk butir atau sperisity. Di mana material dengan
 Menghitung nilai error pada material padat zirkon bentuk butir yang buruk atau tidak simetris akan memiliki
Diketahui : = 4,573 gr/ml porositas yang lebih besar sedangkan material yang berbentuk
= 4,68 gr/ml butir yang baik atau simetris akan memiliki porositas yang
Ditanya : Error ? kecil.
Jawab : Pada percobaan pengukuran densitas dengan menggunakan
bahan padatan di mana pada percobaan kali ini menggunakan
alat yang bernama desimeter elektrik. Dari data yang diperoleh
akan dilakukan perhitungan porositas dan nilai error dengan
menggunakan persamaan kedua dan ketiga. Dari perhitungan
yang telah dilakukan didapatkan bahwa porositas dari zirkon
Dilakukan perhitungan yang sama untuk padatan alumina. yaitu sebesar 2,29% dan nilai errornya yaitu 2,286% dan
Dengan menggunakan cara perhitungan seperti di atas, didapatkan porositas dari bahan padatan alumina sebesar
didapatkan data hasil perhitungan yang terdapat pada tabel 4 42,68% dan nilai errornya yaitu 42,67%. Dari perhitungan
dan tabel 5. tersebut dapat diketahui bahwa porositas dari zirkon lebih
kecil daripada porositas dari alumina sehingga identitas dari
C. Pembahasan
zirkon itu cenderung lebih besar daripada densitas dari bahan
Pada percobaan yang berjudul Pengukuran Densitas dan material alumina. Di mana jika porositasnya kecil maka
Porositas Material Serbuk dan Padatan dengan tujuan untuk densitasnya akan cenderung besar dan begitupun sebaliknya
menganalisa struktur material padat dan serbuk berdasarkan
jika porsitasnya besar maka densitasnya akan cenderung kecil
densitas, menganalisa pengaruh gaya Archimedes terhadap
dari sini kita ketahui bahwa hubungan antara densitas dengan
berat padatan dan menentukan densitas serta porositas dari
material serbuk dan padatan. Pada percobaan ini digunakan porositas adalah berbanding terbalik yaitu material dengan
prinsip Hukum Archimedes untuk pengukuran karena desitas yang tinggi akan memiliki nilai porositas yang rendah.
memanfaatkan gaya apung dari zat cair untuk mengukur Densitas suatu material atau bahan dipengaruhi oleh
densitas bahan. Selain itu terdaoat prinsip densitas beserta beberapa faktor dinatarnya adalah komposisi bahan. Bahan
porositas. Sebelum memulai percobaan. Alat dilakukan yang terdiri dari partikel yang lebih padat cenderung memiliki
kalibrasi terlebih dahulu. Tujuan tersebut untuk meminimalkan densitas yang lebih tinggi daripada bahan yang lebih longgar
besar nilai error antara nilai pengukuran dengan data atau renggang. Selanjutnya, tekanan. Tekanan luar pada suatu
referensinya. Dan apabila nilai error nya kecil, maka benda dapat mempengaruhi densitasnya. Tekanan yang lebih
pengambilan data tersebut dinyatakan benar atau berhasil. tinggi dapat menyebabkan partikel dalam benda lebih dekat
Kalibrasi disini, dilakukan dengan membandingkan besar nilai satu sama lain, sehingga meningkatkan densitasnya. Oleh
pengukuran alat dengan standar yang diketahui keakuratannya.
karena itu, pada praktikum ini dilakukan pemanasan atau
Setelah didapatkan data pada pengambilan data pengukuran
padatan dikeringkan terlebih dahulu sebelum dilakukan
serbuk dengan menggunakan piknometer yaitu berupa massa 1
pengukuran. Sehingga, hasil pengukuran pada padatan
massa 2 massa 3 akan dilakukan perhitungan untuk
merupakan besar nilai murni dari material tersebut dan tidak
menentukan densitas dari serbuk yang mana menggunakan
ada kandungan air maupun udara yang ada di dalam material
persamaan pertama. Dari hasil perhitungan didapatkan densitas
tersebut. Kemudian terdapat temperature, pada temperature
dari serbuk zirkon sebesar 23,45 gr/cm³ dan didapatkan
atau suhu dapat mengurangi densitas benda karenha partikel
densitas dari serbuk alumina yaitu sebesar 5,836 gr/cm³. Dari
menjadi lebih aktif dan cenderung memilki volume yang lebih
sini kita dapat mengetahui bahwa densitas dari serbuk zirkon
besar. Seperti halnya pada percobaan ini dapat dibuktikan
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan densitas
bahwa suhu dapat mempengaruhi, yaitu ketika AC dinyalakan
dari serbuk alumina. Dapat kita ketahui bahwa tekanan yang
dengan AC timatikan, akan menghasilkan nilai densitas yang
berbeda. Kemudian terdapat kandungan air dalam benda dapat
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 5

mempengaruhi densitasnya. Benda yang mengandung lebih LAMPIRAN


banyak air cenderung memiliki densitas yang lebih rendah
daripada benda yang tidak mengandung air. Selain itu, juga
terdapat gaya gravitasi yang dapat memepngaruhi densitas.
Setelah dilakukan perolehan data, tentunya terdapat bebrapa
factor eror yang mempengaruhi dalam pengambilan data. Error
pada percobaan ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti
gangguan tekanan saat mengambil data. Densimeter adalah
alat yang sangat sensitif sehingga tekanan sedikit apapun dapat
mempengaruhi hasil pengukuran bahkan setelah dikalibrasi.
Selain itu, suhu ruangan juga dapat mempengaruhi densitas
aquades ataupun material yang sedang diukur. Selain itu
terdapat kurangnya ketelitian saat oengambilan data.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan
inverse square law yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Struktur bahan dari material sangat mempengaruhi nilai
densitas dan porositas dimana material dengan butir atau
bentuk yang tidak simetris akan memiliki porositas yang
lebih besar, sedangkan material yang memiliki bentuk
simetris akan memiliki nilai porositas yang kecil.
2) Hubungan antara hukum Archimedes dengan praktikum
kali ini di mana hukum Archimedes ini yaitu gaya apung Gambar 3. Diagram Alir Percobaan Pengujian Densitas dan Porositas
Material Serbuk
itu sebanding dengan gaya benda tersebut yang mana pada
benda yang memiliki porositas yang tinggi maka
densitasnya akan cenderung lebih kecil dan untuk benda
yang memiliki nilai porositas lebih kecil maka disitasnya
akan lebih besar. Dari hukum Archimedes ini identitas
juga dipengaruhi oleh tekanan di mana saat melakukan
pengaruh dalam air tekanan ini mengalami pengaruh pada
liquid ketika tekanannya besar maka densitasnya akan
semakin tinggi begitupun sebaliknya.
3) Pada pengambilan data menggunakan piknometer
diperoleh densitas serbuk zircon yang dihitung sebesar
23,45 gr/ml sedangkan pada serbuk alumina didapatkan
densitas sebesar 5,836 gr/ml. Kemudian pada
pengambilan data menggunakan densimeter didapatkan
rata-rata densitas padatan zirkon sebesar 4,573 gr/ml,
sedangkan pada padatan alumina sebesar 2,270 gr/ml.
Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh nilai
porositas sebesar 2,29% untuk padatan zirkon dan 42,68%
untuk padatan alumina.

Gambar 4. Diagram Alir Percobaan Pengujian Densitas dan Porositas


Material Padatan
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-6) 6

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis A.M.U. mengucapkan terima kasih kepada
Allah SWT karena atas karunianya saya bisa mengikuti
semua kegiatan praktikum Fisika Laboratorium II dengan
kondisi sehat, Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Endarko, sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan pengetahuan dalam mata kuliah Fisika
Laboratorium II. Terakhir saya mengucapkan terimakasih
kepada Asisten Laboratorium saya, Mbak Fitriani, Serta
teman-teman praktikum Laboratorium Bahan kelas E.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Callister, William D. 2001. “Fundamentals of Materials Science and
Engineering Fifth Edition”. Danvers: John Wiley & Sons, Inc.
[2] Schon,J.H. 1996. “Physical Properties of Rock” Institute of
Applied Geophysics Leoben, Austria
[3] B.M. Das. 1990. Principles of Foundation Engineering (Second Edition,
PWS Kent Publishing Company, Boston)
[4] Halliday, Resnick. 2011. “Fundamentals of Physics 9th Edition”. New
Jersey John Wiley & Sons, Inc.
[5] Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai