I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa mampu :
Menjelaskan pengertian dan peranan sifat fisik batubara
Menentukan densitas batubara
Menentukan indeks ketegerusan hardgrove dari batubara
V. DATA PENGAMATAN
Berat awal batubara : 50 gram
Berat batu bara yang lolos 200 mesh : 2,44 gram
20
15
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
HGI
VI. PERHITUNGAN
1. misal x = 20 maka
y = 0,1497x – 1,6662
y = 0,1497(20) – 1,6662
y = 1,3278
2. misal x = 25 maka
y = 0,1497x – 1,6662
y = 0,1497(25) – 1,6662
y = 2,00763
3. misal x = 50 maka
y = 0,1497x – 1,6662
y = 0,1497(50) – 1,6662
y = 5,8188
4. misal x = 75 maka
y = 0,1497x – 1,6662
y = 0,1497(75) – 1,6662
y = 9,5613
5. misal = 100 maka
y = 0,1497x - 1,6662
y = 0,1497(100) – 1,6662
y = 13,3038
6. misal = 125 maka
y = 0,1497x - 1,6662
y = 0,1497(125) – 1,6662
y = 17,0463
7. misal = 150 maka
y = 0,1497x - 1,6662
y = 0,1497(150) – 1,6662
y = 20,7888
Pada praktikum data yang di dapat y = 2,44 gram maka berapa HGInya, nilai HGInya berada
pada :
Nilai 2,44 gram berada di antara x(20) dan x(25)
Range x(20) sampai x(25) : 5 mm
Jarak dari x(20) sampai x(25) : 5 mm
Jarak dari x(20) sampai titik potong : 4,55 mm
Maka :
Misal substtusikan y = 2,44 pada persamaan y = 0,1497x – 1,6662
2,44 = 0,1497x – 1,6662
2,44 + 1,6662 = 0,1497x
x = 4,1062 / 0,1497
x = 27,4295
maka pada berat yang lolos 200 mesh = 2,44 . HGI nya ialah : 27,4295
VII. ANALISA DATA
Pada percobaan yang telah dilakukan pada batubara ini adalah menguji sifat
fisik batubara dengan melalui penentuan HGI ( Kadar Ketergerusan Hardgrove).
HGI atau dengan kata lain Hardgrove Grindability Index mengukur index
kekerasan batubara dengan ring dan ball mill khusus. Dari HGI ini didapatkan
juga ketergerusan dimana ini merupakan sifat mudah-sulitnya batubara untuk
diremuk atau digerus. Nilai HGI dari suatu batubara ini ditentukan juga oleh
organic batubara seperti jenis mineral dan lain sebagainya.
Pada percobaan ini menggunkan batubara berukuran mesh. Dimana dilakukan
proses preparasi sampel terlebih dahulu baru selanjutnya ke proses HGI. Batubara
ini harus diayak terlebih dahulu menggunakan sieving machine, hal ini bertujuan
untuk menghilangkan debu-debu yang terkandung dalam batubara yang akan
digunakan. Kadar debu ini juga akan mempengaruhi tingkat ketergerusan
batubara. Lalu batubara ini dimasukkan kedalam riffle guna untuk
menghomogenkan batubara yang sudah diayak, hingga terdapat 2 bagian dengan
massa yang akan diambil masing-masing ± 50 gram.
Batubara setelah dilakukan proses preparasi sampel tersebut dimasukkan
kedalam alat HGI, dimana terdapat ring dan ball khusus. Batubara dimasukkan
kedalam wadah bersamaan dengan ball mill. Saat alat ini dinyalakan, prinsip kerja
alat ini akan berkerja. Dimana alat ini memiliki prinsip; terdapat semangkuk
penggilingan 9 wadah, stasioner besi cor dengan 8 bola baja dipoles, didorong
oleh grinding cincin yang berputar secara otomatis, yang digerakkan oleh motor
listrik. Kondisi alat HGI ini terdapat kekurangan, karena kehilangan 1 bola baja,
dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat ketergerusan pada batubara dan
tumbukan yang terjadi pada bola baja ini tidak bagus. Dimana hasil dai proses
HGI batubara akan terjadi perubahan luas permukaan akibat putaran tumbukan
dari bola baja tersebut.
Nilai HGI ini menunjukkan nilai kekerasan batubara. Nilai HGI berbanding
terbalik dengan kekerasan batubara. Semakin tinggi nilai HGI, maka batu bara
semakin lunak. Dan sebaliknya jika nilai HGI batubara tersebut semakin rendah
maka batubara tersebut semakin keras. Batubara pada praktikum ini masih
tergolong keras karena nilai HGI terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 150.
Untuk nilai HGI yang tinggi disebabkan karena sampel batubara masih banyak
mengandung air dandiperkirakan masih bercampur dengan batuan dan pasir yang
terdapatdi sungai. Kadar abu pada batubara juga mempengaruhi nilai HGI karena
semakin tinggi kadar abu pada batubara maka semakin besar nilai HGInya. Jenis
batubara yang terbentuk dengan tempat yang berbeda juga mempengaruhi kadar
abu batubara.
Jadi nilai HGI mempengaruhi kualitas batubara secara fisik. Semakin tinggi
mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan kompak serta warnanya akan
hitam mengkilat. Jadi nilai HGI batubara yang diperoleh sebesar ini adalah
batubara jenis antrasit dan bersifat keras.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari percobaan ini dapat diketahui nilai HGI pada batubara yang diuji ini adalah
sebesar 27,4295
2. HGI merupakan index kekerasan batubara dengan ring dan ball mill khusus
3. Semakin tinggi kadar abu yang dimiliki batubara, maka semakin mudah tergerus
batubara tersebut
4. Makin tinggi nilai HGInya maka termasuk sot coal, dan semakin tinggi maka
peringkat batubara tersebut semakin rendah
5. Dari nilai HGI yang setelah dibandingkan dengan literature yang ada bahwa nilai
HGI ini termasuk ke dalam batubara jenis antrasit
IX. DAFTAR PUSTAKA
khusnulbravo.blogspot.com/2014/02/praktikum-batubara-hgi.html
https://www.scribd.com/document/259531658/HGI
grupmining.blogspot.com/2014/06/penentuan-kualitas-batubara.
timorhauniarain.blogspot.com/2013/02/kualitas-batu-bara.html
X. GAMBAR ALAT
Neraca Analitik