Anda di halaman 1dari 8

Uji Fisik Batubara

HGI
( Hardgrove Grindability Index )

Tujuan
Mahasiswa mampu :
-Menjelaskan pengertian dan peranan fisik batubara
- Menentukan index ketergerusan Hardgrove dari
batubara.

B. Alat dan Bahan


Alat :
Sieving Machine
Hard grove Grindability Index Unit
Bahan :
Batubara hasil preparasi sampel
 

Teori
Batubara merupakan mineral bahan bakar yang terbentuk
sebagai suatu cebakan sedimenter yang berasal dari
penimbunan dan pengendapan hancuran bahan
berselulosa yang bersal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan ini
terpadatkan dan berubah karena adanya proses tekanan
dan panas. Bentuk awal dari hasil penimbunan dan
pemadatan ini adalah berupa gambut yang setelah
mengalami tekanan dan panas akan berubah berturut-turut
peat, lignit, sub-bittuminus, bittuminus, dan antrasit
tergantung dari besarnya tekanan dan pemanasan yang
dialami.
Preparasi sampel batubara adalah mempersiapkan
cuplikan sampel yang mewakili seluruh sampel asal
untukl keperluan analisis. Sampel batubara yang akan
dipreparasi ini berasal dari gross sampel yang telah
disampling dengan jumlah tertentu sesuai untuk keperluan
analisis.
Preparasi sampel mencakup beberapa pengerjaan yang
terdiri dari pengeringan, pengecilan ukuran butir,
pengadukan sampel dan pembagian sampel.
Pengeringan sampel dilakukan untuk mendapatkan
kondisi tertentu sehingga dapat dilakukan penggerusan
dan pembagian sampel tanpa kehilangan berat dan
terkotori.
Pengecilan ukuran butir dilakukan dengan cara
pemecahan dan penggerusan bongkahan batubara sampai
ukuran tertentu yang menjamin tidak akan merubah
kualitas batubara tersebut.
Pengadukan sampel dilakukan dengan cara mengaduk
sampel untuk mendapatkan sampel yang homogen.
Pembagian sampel dilakukan dengan cara mengurangi
berat sampel dengan menggunakan alat pembagi sampel
tanpa merubah ukuran butir sehingga diperoleh sampel
yang mewakili seluruh sampel awal. Kualitas batubara
adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang
mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara
ditentukan oleh maseral dan mineral matter penyusunnya,
serta oleh derajat coalification (rank).Umumnya, untuk
menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia
pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat
dan analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk
menentukan jumlah air (moisture), zat terbang (volatile
matter), karbon padat (fixed carbon), dan kadar abu (ash),
sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan
kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan
juga unsur jarang. .Kualitas batubara ini diperlukan untuk
menentukan apakah batubara tersebut menguntungkan
untuk ditambang selain dilihat dari besarnya cadangan
batubara di daerah penelitian.
Batubara merupakan hasil dari akumulasi tumbuh-
tumbuhan pada kondisi lingkungan pengendapan tertentu.
Akumulasi tersebut telah dikenai pengaruh-pengaruh
synsedimentary dan post-sedimentary. Akibat pengaruh-
pengaruh tersebut dihasilkanlah batubara dengan tingkat
(rank) dan kerumitan struktur yang bervariasi.Lingkungan
pengendapan batubara dapat mengontrol penyebaran
lateral, ketebalan, komposisi, dan kualitas batubara.
Untuk pembentukan suatu endapan yag berarti diperlukan
suatu susunan pengendapan dimana terjadi produktifitas
organik tinggi dan penimbunan secara perlahan-lahan
namun terus menerus terjadi dalam kondisi reduksi tinggi
dimana terdapat sirukulasi air yang cepat sehingga
oksigen tidak ada dan zat organik dapat terawetkan.
Kondisi demikian dapat terjadi diantaranya di lingkungan
paralik (pantai) dan limnik (rawa-rawa).

Ketergerusan batubara merupakan sifat fisik yang


mencakup sifat-sifat lain seperti kekuatan, kekerasan dan
kuat pecah. Nilai ketergerusan Hardgrove adalah angka
yang menunjukan kemudahan batubara untuk digerus.
Makin tinggi nilai ketergerusan batubara, makin mudah
batubara itu digerus. Batubara yang paling mudah digerus
adalah bituminus low volatile dan medium volatile bila
dibandingkan dengan batubara bituminus jenis high
volatile,subbitiminus dan antrasit.
Sifat fisik batubara perlu diketahui untuk pegelolaan dan
pengolahan. Pengelolaan adalah perlakuan batubara dari
diambil dari alam sampai jadi bahan/ barang yang siap
jadi. Pengelolahan adalah prosesyang berada dalam
pengelolaan, bagaimana mengolah batubara tersebut
sampai jadi produk akhir. Batubara yang mengandung
sedikit volatile ( abu terbang ) adalah batubara yang
mudah digerus.
Sifat fisik batubara berpengaruh teerhadap pemanfaatan
batubara itu sendiri,semakin teridentifikasi sifat fisik
batubara tersebut semakin mudah pengelolahan
 
 

D. Langkah Kerja
Penentuan nilai ketergerusan hardgrove.
A. Preparasi sampel untuk pengujian HGI
Memisahkan sebanyak 1000gr sampel yang sudah
berukuran 8 mesh. Saring dengan menggunakan ayakan
14 mesh yang ditaruh di atas ayakan 200 mesh dengan
menggunakan sieving machine elama 2 menit.
Menggerus sampel yang tertahan pada ayakan 14 mesh
dan saring kembali sampel diatas
Melakukan penggerusan dan penyaringan berulang-ulang
sampai semua sampel lolos ayakan 14 mesh dan tertahan
pada ayakan 28 mesh
Mengeluarkan sampel yang tertahan pada ayakan 28
mesh, kemudian aduk sampai homogen, melakukan
pembagian sampel dengan menggunakan riflle pada
ayakan 28 mesh untuk membersihakn debu dengan
menggunakan sieving machine selama 1 menit . Contoh
yang diperoleh siap untuk pengujian HGI.
B. Penentuan nilai ketergerusan hardgrove
Sampel betubara sebanyak 50 gram berukuran -14+28
mesh di gerus dalam alat hardgrove Grindability sampai
putaran 60. Hasil gerusan diayak dengan saringan 200
mesh menggunakan alat rotap selama 10 menit.
HGI dapat di hitung dari hasil penimbangan berat
batubara yang lolos saringan 200 mesh, dengan
mengkonversi ke dalam kurva kalibrasi dari sampel
standar.
 
 

E. Data Pengamatan

(Y) (X) (X2) (XY)


40 58 83 100 4,35
7,14
10,44
13,38 18,92
50,98
108,99
179,02 174,00
414,12
866,52
1338,00
?Y=281 ?X=35,31 ?(X2)=357,91 ?(XY)=2792,64

F. Perhitungan
a = (?Y.?X2-?X.?XY)/(n.?X2-(?X)2) b = (?XY-?X.?Y)/(n.?X2-(?X)2)
a = (281.357,91-35,31.2792,64)/(4.357,91-(35,31)2) b = (2792,64-
35,31.281)/(4.357,91-(35,31)2)
a =(100572,21-98608,1184)/(1431,64-1246,7961) b = (2792,64-
9922,11)/(1431,64-1246,7961)
a = 10,63 b = 6,75

Maka dari hasil perhitungan a = 10,63 , b = 6,75 maka persamaan grafik


HGI adalah
Y = a + (bx)
Y = 10,63 +(6,75.1,8)
Y = 22,78
X=berat sampel lolos saringan 200 mesh =1,8 gr
Y= nilai HGI= 22,78

G. Analisa Data
Pada percobaan ini dilakukan proses ketergerusan (HGI) dengan tujuan
menentukan indeks ketergerusan hardgrove dari batubara. Proses
pertama yang dilakukan yaitu menimbang sampel sebanyak 200 gr ,
kemudian sampel disaring dengan ayakan 20 mesh yang ditaruh diatas
ayakan 60 mesh dengan menggunakan sieving machine selama 20
menit. Setelah itu sampel yang tertahan pada ayakan 60 mesh diambil
kemudian ditimbang sebanyak 100 gr , kemudian sampel dibagi 2 bagian
yaitu 50 gr.
Bagian 50 gr dari 100 gr tadi disimpan untuk proses penentuan densitas .
Sampel yang 50 gr dilakukan penggerusan selama 10 menit , setelah
dilakukan proses penggerusan sampel diayak dengan menggunakan
ayakan berukuran 200 mesh. Setelah dilakukan proses pengayakan
sampel diyimbang yang lolos dari ayakan ukuran 200 mesh setelah
ditimbang didapatkan berat sebanyak 1,8 gr.
H.Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
Makin tinggi nilai ketergerusan suatu batubara maka makin mudah
batubara tersebut digerus
Semakin besar nilai kegerusan HGI yang didapat menunjukkan nilai
akan kandungan volatil yanmpel yang didapat sangat rendah
Dari percobaan ini diketahui bahwa nilai HGI dari sampel yaitu sebesar
22,78

Kurva HGI

 
H
G
I
 

Anda mungkin juga menyukai