0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
226 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang densitas dan porositas serbuk. Densitas adalah pengukuran massa suatu zat per satuan volume, sementara porositas adalah kemampuan suatu bahan untuk menyimpan fluida. Kedua nilai tersebut saling berbanding terbalik dan dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan massa dan volume bahan, air, dan piknometer.
Dokumen tersebut membahas tentang densitas dan porositas serbuk. Densitas adalah pengukuran massa suatu zat per satuan volume, sementara porositas adalah kemampuan suatu bahan untuk menyimpan fluida. Kedua nilai tersebut saling berbanding terbalik dan dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan massa dan volume bahan, air, dan piknometer.
Dokumen tersebut membahas tentang densitas dan porositas serbuk. Densitas adalah pengukuran massa suatu zat per satuan volume, sementara porositas adalah kemampuan suatu bahan untuk menyimpan fluida. Kedua nilai tersebut saling berbanding terbalik dan dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan massa dan volume bahan, air, dan piknometer.
Oleh : Dwi Dominica,M.Farm,Apt Densitas ( Massa Jenis) Densitas adalah pengukuran massa suatu zat per satuan volume. Sebuah zat yang memiliki densitas tinggi akan memiliki volume yang kecil dan massa yang besar. Begitu juga sebaliknya Massa jenis (ρ) berbanding terbalik dengan massa (m) dan berbanding lurus dengan volume (v). ρ = m/v ……………………(1) Ket : ρ adalah massa jenis (kg/m3) m adalah massa (kg) V adalah volume(m3) • Meski demikian, penggunana rumus (1) terbatas pada bahan padat. Sementara untuk menghitung komponen densitas pada bahan yang terdiri dari partikel atau serbuk digunakan persamaan : Dengan • m1 = massa piknometer (kg) • m2 = massa piknometer + air (kg) • m3 = massa piknometer + pasir (kg) • m4 = massa piknometer + pasir + air (kg) • Perbedaan nilai kepadatan setiap bahan yang disebabkan oleh komponen penyusunnya akan menyisakan celah celah kosong diantara rapat serbuk penyusun bahan tersebut. • Perbedaan nilai kepadatan setiap bahan yang disebabkan oleh komponen penyusunnya akan menyisakan celah celah kosong diantara rapat serbuk penyusun bahan tersebut. • Sebagai contoh, beberapa factor yang mempengaruhi tingkat porositas serbuk adalah ukuran butir (Grain size), bentuk butir, susunan butir dan komposisi mineral butir. • Untuk suatu material yang berbentuk serbuk seperti pasir, dapat diukur densitasnya dengan mengguna kan piknometer. • Nilai densitas dipengaruhi oleh porositas materialnya. • semakin besar porositas suatu serbuk maka densitasnnya akan semakin kecil. Nilai porositas dan densitas serbuk berbanding terbalik. Porositas Porositas (Φ) adalah kemampuan suatu batuan untuk menyimpan fluida. Kita dapat menetukan porositas dengan cara membandingkan ruang kosong /pori-pori dalam batuan dengan keseluruhan volume batuan dikali 100 ( untuk menyatakan persen ). Secara matematis, untuk menentukan porositas suatu bahan digunakan persamaan sebagai berikut : Sedangkan porositas partikel serbuk dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
• Karena bersifat sebagai perbandingan, maka
porositas suatu bahan diukur dengan menggunakan presentase sebagai satuannya Penentuan porositas dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu
• Analisa secara langsung (analisa core)
1
• Analisa secara tidak langsung (analisa
2 logging) 1. Analisa secara langsung (analisa core) • Besarnya nilai porositas dapat dicari dilaboratorium yang dapat ditentukan secara lebih teliti dengan menggunakan Porosimeter dan Mercury Injection Pump). 2. Analisa secara tidak langsung (analisa logging). • Untuk menentukan porositas secara tidak langsung (analisa logging) ditentukan dengan menggunakan data log sumuran yaitu menggunakan Log Sonik (untuk batuan keras dan unconsolidated atau kompak), Log Densitas (untuk semua formasi, tetapi pada prinsipnya dalam batuan yang kurang unconsolidated dan batuan shaly) dan Neutron Log7)[ Contoh soal Contoh 1
• Sampel serbuk kalsium oksida dengan
kerapatan sebenarnya 3,203 dan berat 131,3 mempunyai volume bulk 82,0 cm-3 jika ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml. Hitung porositasnya ! • Untuk melakukan percobaan diperlukan 3 macam pasir yang berbeda yaitu pasir bulu, jenu dan regoyo. Serta diperlukan alat praktikum berupa neraca digital, piknometer, gelas kaca kecil, dan air. • Percobaan dimulai dengan menentukan massa pasir menggunakan neraca hingga mencapai 2 gram. Untuk memastikan data massa bersih sample didapatkan benar maka dilakukan perhitungan massa piknometer + tutupnya, massa piknomter + pasir, piknometer + air dan piknometer + pasir + air. • • Percobaan dilanjut dengan mengukur sample yang akan digunakan kedalam piknometer. Pengisian ini bertujuan untuk mendapatkan variabel m1 hingga m4 yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan. Massa pikno dan tutup dinyatakan sebai m1, massa pikno + tutup + pasir sebagai m2, pikno + tutup + air sebagai m3 dan pikno + tutup + pasir air sebagai m4. Data yang didapatkan pada praktikum disajikan pada tabel berikut : • • Dengan mengoperasikan persamaan (2) pada tiap data yang diperloh, maka hitunglah nilai densitas dan porositas pada tiap jenis pasir Contoh 2
• Pada percobaan ini, telah didapatkan data massa
pasir, massa piknometer+pasir, massa piknometer+air, massa piknometer+air+pasir dari masing-masing batuan yang ditampilkan pada tabel di bawah sebagai berikut: • Dari tabel diatas, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai densitas dan porositasnya yaitu sebagai berikut: