PRAKTIKUM LABORATORIUM
JOB : AS.06
PENGUJIAN KEHILANGAN BERAT AKIBAT PEMANASAN
A. Tujuan dan Sasaran Praktikum
Praktikum ini secara umum memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada praktikan
untuk dapat mengetahui besarnya nilai kehilangan minyak pada aspal akibat pemanasan
berulang. Pengujian ini selanjutnya dapat mengukur perubahan kinerja aspal akibat
kehilangan berat.
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan praktikan :
B. Referensi
AASHTO T 179-88
AASHTO T 47 – 83
ASTM D 1754-83
SNI 06 – 2440 - 1991
C. Teori Dasar
Cahaya diketahui mempunyai efek yang merusak pada aspal. Kerusakan yang timbul sering
berasal dari sinar matahari, yang mungkin akan merusak molekul aspal, dibantu oleh faktor
air dan cairan pelarut lainnya. Kerusakan molekul dengan cara ini dinamakan fotooksidasi.
Untungnya, sinar yang merusak ini hanya dapat mempengaruhi beberapa lapis molekul pada
lapisan atas aspal. Oleh karena itu fotooksidasi dianggap kecil pengaruhnya apabila dilihat
dari tebal aspal secara keseluruhan. Namun, proses di atas tidak bisa diabaikan dalam
kontribusinya terhadap proses pengrusakan akibat cuaca pada lapisan permukaan tipis aspal
pada agregat.
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Efek pelapukan mungkin tidak terlalu signifikan, kecuali pada permukaan yang sangat tipis.
Fenomena yang terjadi ketika aspal dipanaskan dan kemudian didinginkan kembali pada
suhu ruang, dimana pengerasan (hardening) akan berlanjut terus tergantung pada proses
oksidasi dan penyinaran. Proses pengerasan ini berlangsung lebih cepat pada beberapa jam
pertama dan kemudian berangsur-angsur berkurang. Sesudah kira-kira setahun, tingkat
pengerasan ini bisa diabaikan.
Di Indonesia, prosedur yang tersedia untuk mengevaluasi durabilitas material aspal adalah
Thin Film Oven Test (TFOT), dengan melakukan pembatasan evaluasi hanya pada beberapa
karakteristik aspal, seperti kehilangan berat (loss on heating) dan penetrasi, daktilitas dan
titik lembek setelah kehilangan berat.
Untuk mendapatkan material aspal yang akan dipakai untuk campuran, diharapkan hasil
pengujian TFOT dan penurunan berat ini tidak terlalu besar. Besarnya nilai penurunan berat,
selisih nilai penetrasi sebelum dan sesudah pemanasan menunjukkan bahwa aspal tersebut
peka terhadap cuaca dan suhu (susceptibility of temperature).
Pada saat ini ada kecenderungan untuk mengganti TFOT dengan cara pengujian yang lebih
cepat, yang dinamakan Rolling Thin Film Oven Test (RTFOT). Salah satu aspek positif dari
cara pengujian ini adalah bahwa pengujian dengan RTFOT dianggap mempunyai korelasi
yang lebih baik terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada bahan aspal saat
dilakukannya transportasi dari tempat penyimpanan ke lapangan, dibandingkan dengan apa
yang selama ini ditunjukkan oleh TFOT.
Pengujian kehilangan berat ini, umumnya tidak terpisah dengan evaluasi karakteristik aspal
setelah kehilangan berat. Dalam evaluasi ini dilakukan perbandingan karakteristik sebelum
dan setelah kehilangan berat. Karakteristik yang dilihat adalah nilai Penetrasi, Titik Lembek
dan Daktilitas. Untuk itu sangat dianjurkan dalam penyiapan sampel dilakukan dibuat dua
jenis sampel, yaitu satu kelompok yang tidak diuji TFOT, sebagai aspla, yang belum
kehilangan berat dan satu kelompok lainnya yang diuji TFOT sebagai yang telah kehilangan
berat.
PRAKTIKUM LABORATORIUM
D. Prosedur Praktikum
D.1 Peralatan
1. Oven yang dilengkapi dengan
o Pengatur suhu untuk memanasi sampai (180 1)° C;
o Pinggan logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven pada poros
vertikal dan berputar dengan kecepatan 5 sampai 6 putaran menit
2. Cawan Logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata. Ukuran
dalam, diameter 15 mm dan tinggi 35 mm
3. Timbangan
4. Thermometer
D.2 Bahan
- Aspal keras
Hal ini dimaksudkan agar keamanan dan ketertiban dapat teratasi, baik pengamanan alat-
alat ataupun praktikan itu sendiri.
1. Sarung tangan
2. Jas lab
3. Masker
4. Alat-alat lain pengaman panas
a. Penyiapan Sampel
1. Persiapan pemanasan, aduklah contoh minyak atau aspal serta panaskan bila
perlu untuk mendapatkan campuran yang merata
2. Tuangkan contoh kira-kira (50.0 0.5) gram ke dalam cawan dan setelah
dingin timbanglah dengan ketelitian 0.01 gram (A)
3. Sampel yang diperiksa harus bebas air
PRAKTIKUM LABORATORIUM
A-B
x 100%
Kehilangan berat (%) = A
Dimana :
A = berat sampel dan cawan sebelum pemanasan
(gram) B = berat sampel dan cawan sesudah pemanasan
(gram)
Bandingkan nilai kehilangan berat dengan kondisi sebelumnya. Laporkan hasil rata-rata
pemeriksaan sampai 3 angka di belakang koma.
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Pemeriksaan Alat
Cetakan
C : Panaskan kira-kira 100 gr hingga cair dan
dapat dituang
Persiapan Benda Uji
Pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80o sampai 100o C di atas titik lembek
Oleskan Tinbox
Dengan
Gliserin
Tuangkan Contoh Ke Tinbox Cetakan (P) Dan Timbang Berat Tinbox Setelah Berisi Benda
Uji Aspal Timbang Berat Tinbox Kosong
Keluarkan Benda Uji dengan Timbok Dan Timbang Berat Timbok Dan Benda Uji/Aspal
Pencatatan Data
Perhitungan dan Pengolahan Data
C : Catat setiap hasil penimbangan, baik kondisi sebelum kehilangan maupun sesudahnya
C : Laporkan besar kehilangan berat dalam % dan bandingkan hasil pengujian setelah kehilangan berat maupun s
Keterangan :
P=
C = Catatan
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Termometer :
Alat untuk menentukan besarnya
suhu air perendaman
Timbangan :
Alat untuk mengukur berat sampel
Stopwatch :
Pengukur waktu
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Persiapan
Bahan
OVEN
Kesimpulan
Pengolahan Data
Keluarkan Benda Uji
Dan Tinbox,
kemudian Timbang
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Sampel I Sampel II
Berat cawan + aspal keras = 106,8255 gr 169,353 gr
Berat cawan kosong = 21,1731 gr 20.0415 gr
Berat aspal keras = 85,6524 gr 95.8938 gr
Catatan : Spesifikasi Bina Marga tentang Nilai kehilangan berat yaitu < 0,8 %
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Evaluasi
Penilaian praktikum :
Bobot Penilaian
Motivasi kerja individu ataupun team work. 20 %
Prosedur kerja dan penggunaan peralatan 25 %
yang benar serta aspek keselamatan kerja.
Ketelitian membaca data, analisa data, 25 %
pembahasan masalah dan kesimpulan.
Pemahaman teoritis 30 %
Petunjuk Penilaian
Setiap nomor pada latihan di atas berbobot 20 %. Kemampuan anda menjawab soal
dengan benar mencerminkan penguasaan materi yang telah diberikan.