Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

NAMA : Muh.Rival Revanza

NIT : 18.41.249

PROGRAM STUDI D.IV NAUTIKA

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR

2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Sejarah, Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia...................................................................3
B. Ragam Bahasa Indonesia...........................................................................................................6
C. Kalimat......................................................................................................................................9
D. Paragraf...................................................................................................................................11
E. Membaca Kritis untuk menulis................................................................................................15
F. Karangan Ilmiah,Ilmiah Populer dan Non Ilmiah....................................................................17
G. Menulis Akademik...................................................................................................................22
BAB III................................................................................................................................................26
PENUTUP...........................................................................................................................................26
A. Kesimpulan..............................................................................................................................26
B. Saran........................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................28

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt Yang Maha
Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-
Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-
Nya.Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Makassar , 8 Juli 2020

                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                       
                Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara Indonesia termasuk pada salah satu negara berkembang didunia. Indonesia
memiliki ribuan pulau, keanekaragaman budaya, suku, ras dan agama. Sebagai negara
yang mejemuk, Indonesia banyak memiliki perbedaan yang menjadi kelebihan dan
pembeda dari negara lain.
Salah satu pembeda negara Indonesia dari negara lain adalah adanya deretan pulau-
pulau dari sabang sampai merauke. Tercatat 17.504 pulau yang termasuk dalam
wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan jumlah pulau- pulau
yang dimiliki, setidaknya ada 742 bahasa daerah yang menjadi identitas bahasa
masyarakat di masing- masing wilayah.
Adanya kemajemukan bahasa tersebut, membuat Indonesia tercatat sebagai negara
kedua dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia setelah Papua Nugini yang memiliki
867 bahasa. Hal ini juga menjadi salah satu alasan dilahirkannya bahasa Indonesia
menjadi bahasa pemersatu bangsa sehingga warga negara Indonesia dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Lahirnya Bahasa Indonesia dinilai sangat penting. Selain sebagai bahasa pemersatu
bangsa, bahasa Indonesia juga dipakai dalam kegiatan akademik dalam berbagai
disiplin ilmu melalui bentuk karya tulis ilmiah seperti makalah dan skripsi. Konsep
bahasa tersebut menandakan bahwa sistem lambang bunyi atau bahasa dan lambang
tulisan dipakai oleh warga negara untuk berkominikasi di lingkungan sosial maupun
akademik. Pemakaian bahasa yang baik di kembangkan oleh pemakainya melalui
kaidah- kaidah yang tertata di dalam satu sistem.

1
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Sejarah, Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia


2. Bagaimana ragam bahasa Indonesia
3. Apa yang dimaksud dengan kalimat
4. Apa yang dimaksud dengan pragraf
5. Bagaimana membaca kristis untuk menulis
6. Bagaimana tentang karangan Ilmiah,Ilmiah Populer dan Non Ilmiah
7. Bagaimana Menulis Akademik

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk dapat membantu dan meningkatkan pemaham
tentang Bahasa Indonesia. Dan juga untuk menyelesaikan Tugas dari mata kuliah
Bahasa indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah, Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

1. Sejarah Bahasa Indonesia


Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu
bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perhubungan antar suku di nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar nusantara.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan antara
lain,menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu
sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di
Kepulauan Nusantara,melainkan juga hamper di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa
penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih
menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang
menggembirakan yaitu:
a. Dibandingkan dengan bahasa lain yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu
bagi sekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa
yang kurang berarti.Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh
penduduk kepulauan Riau,Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang
Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu juga pemilihan bahasa jawa
akan selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
b. Mengapa bahasa melayu lebih diterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya
secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui
bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa

3
yang bersifat gramatikal. Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya
bahwa bahasa melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai ligua Franca
Bahasa indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa Negara
pada tanggal 18 Agustus 1946. Dalam undang-Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV,Pasal 36)

2. Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.”Hasil Perumusan Seminar
Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
a. Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai-
nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa
Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak
acuh.kita harus bangga memakainya dengan memelihara
danmengembangkannya.
b. Sambang identitas nasional.Sebagai lambang identitas nasional, bahasa
Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia
dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu siFat, tingkah laku, dan watak
sebagai bangsa Indonesia.Kita harus menjaganya jangan sampai ciri
kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa
Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam
latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan
bersatu dalam kebangsaancita-cita, dan rasa nasib yang sama.Karena dengan
adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia,identitas
suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam
bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih
tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan
dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.7.
4
d. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala
aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila harus informasi
antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan
seseorang.Apabila pengetahuan seseorangmeningkat berarti tujuan
pembangunan akan cepat tercapai.

3. Fungsi Bahasa Indonesia


a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-haru
Manusia adalah makhluk social yang tak terlepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggukana
bahasa formal dan non formal.
b. Muwujudkan seni (sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media
seni,seperti syair,puisi,prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang
memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini,diperlukan
pemahaman yang mendalam agar bias mengetahui makna yang ingin
disampaikan.
c. Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno,akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian diamasa lampau, untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau
dapat terjadi kembali dimasa akan daatang,atau hanya sekedar memenuhi
rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk
mengentahui asal daru suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah
kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
d. Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia,serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada mausia,maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik

5
B. Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topic yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam
karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan),di dalam suasana resmi, atau di
dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.

Macam-macam ragam bahasa

1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media


Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa baku agar dapat
menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan
ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman
ed., 1968; Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media
dibagimenjadi dua yaitu :
 Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu
pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,
berbincang- bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan ataucara
penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
 Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.1 Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) disamping aspek tata bahasa dan
kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntutadanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,

6
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda
baca dalam mengungkapkan ide.Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat,
karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsatulis perlu memperhatikan
ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam
pembuatankarya-karya ilmiah.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
 Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (Logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan diJawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.Misalnya
logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada
posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung,
Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasaIndonesia orang Bali tampak pada
pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll
 Ragam bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata
yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,kompleks,vitamin, video,
film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akanmengucapkan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi
dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
 Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukankawan bicara atau pembaca
terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.Misalnya,
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepadaatasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau
penulis dan pembaca, akandigunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akanmakin resmi dan makin

7
tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin
rendahtingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa
yang digunakan.
3. Ragam Bahasa Menurut pokok persoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.
Dalammembicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan
ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau
pers. Bahasa yang digunakan dalamlingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan,olah raga, seni, atau teknologi.
Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini
dikenal pula dengan istilah laras bahasa.1
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah
kata/peristilahan/ungkapan yangkhusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya
masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yangdigunakan dalam bidang agama.
Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran.Improvisasi,
maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat
yangdigunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan.
Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra,
kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan
lain-lain.

8
C. Kalimat
1. Pengertian kalimat
Kalimat dapat dipahami sebagai suatu bahasa terkecil yang dapatdigunakan
untuk menyampaikan ide atau gagasan. (akar menyampaikan bahwa kalimat adalah
satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,mempunyai intonasi akhir dan
secara aktual dan potensial terdiri atasklausa. Klausa merupakan satuan kebahasaan
yang merupakan kelompok kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan prediket.
Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik tururn, dankeras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujudtulisan kalimat
dimulai dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda titik(.),tanda Tanya (?), atau
tanda seru (!).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah serangkaian kata
yang tersusun secara bersistem sesuai dengan kaidah yang berlaku untuk
mengungkapkan gagasan,pikiran, atau perasaan yang relatif lengkap.
2. Unsur-unsur Kalimat
a. Subjek
Subjek adalah unsur yang perlu dijelaskan dengan cara menjawab pertanyaan
siapa atau apa unsur yang dijelaskan itu.
b. Predikat
Prediket adalah unsur yang menjelaskan keadaan atau perilaku subjek dengan
cara menjawab pertanyaan mengapa atau bagaimana. Prediketdapat terdiri dari
verba (kata kerja) dan Adjektiva (kata sifat).Penggunaan prediket biasanya
terdapat setelah subjek, karena prediket menjelaskan keadaan dari subjek
tersebut.
c. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang harus ada dalam kalimat verbal (kalimat aktif)
yang predikatnya terdiri dari kata kerja transitif. Kata kerja transitif adalah kata
kerja yang membutuhkan kehadiran objek, biasanya berawalan ‘me-‘.Bentuk kata
kerja yang berawalan ‘ber’- dan berafiks ‘ke-an’ biasanya tidak memerlukan
objek.
Objek kalimat tidak hadir di dalam kalimat apabila :
a. Tidak terdapat kalimat pasif
b. Kalimat itu merupakan kalimat dengan verba aktif transitif.

9
d. Pelengkap
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang harus ada pada kalimat?erbal
intransitif, yang menghendaki unsur yang melengkapinya.
perbedaan antara pelengkap dan objek terletak pada kalimat pasif. Pelengkap
tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap
dalam kalimat pasif, objek lah yang menjadi kalimat pasif, bukan pelengkap.
e. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan prediket.
Dalam kalimat posisi unsur keterangan ini dapat dipindah- pindahkan, biasanya
terdapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Unsur keterangan tidak wajib
hadir, maka keterangan dapat disebut sebagaiunsur luaran atau periferal. Adapun
fungsinya untuk menambahkaninformasi pada kalimat itu.

10
D. Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapakalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dankepaduan. Kesatuan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itukompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraph
2. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide
pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsiuntuk
menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragrafyang baik perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
 Posisi Paragraf
 Batasan Paragraf
 Kegunaan Paragraf
 Unsur-unsur Paragraf
3. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secarabersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sinitidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimatdan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila
hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragrafitu baik, wajar, dan
mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci,penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran (paralelisme).

11
Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukupuntuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topikdikatakan paragraf yang
kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan ituhanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yangtidak lengkap
 Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran.Memperhitungkar, 4 hal :
 Penyusunan kalimat topik,
 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalamparagraf.
 Pola Susuan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taatasas,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar
danbersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis
untukmemahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat.
Polasusunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan
ilmiah.
4. Macam-macam paragraph
a. Eskposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi
b. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
c. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
d. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
e. Narasi Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

12
 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
- Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan
bertugasmenyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
- Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bilauraian itu mengandung pertentangan pendapat,
maka beberapa paragraf disiapkansebagai dasar atau landasan untuk kemudian
melangkah kepada paragraf-paragrafyang menekankan pendapat pengarang.
- Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasankembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
 Macam-macam paragraph berdasarkan letak kalimat utama
- Paragraph Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf
dandimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau
penjelasankhusus.
- Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf
dandiawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri
denganpernyataan umum
- Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan
akhirparagraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang
bersifatpenegasan kembali.
 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Isi
- Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secaranyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya
dipakaiuntuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
13
- Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiranutamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan
urutan suatukejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan
antiklimaks.
- Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang
baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran
penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat

14
E. Membaca Kritis untuk menulis
1. Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu
proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui
(Isfar :2013
2. Pengertian Membaca Kritis untuk Menulis
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra
Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, mengatakan bahwa kegiatan membaca
kritik untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
Dari pengertian membaca kritis di atas memberi pemahaman bahwa kegiatan
membaca kritis harus dikaitkan dengan informasi-informasi seperti apa yang hendak
kita masukkan ke dalam tulisan kita, apakah informasi yang bersifat umum, khusus,
atau informasi yang teperinci. Membaca kritis pada dasarnya mengajak kita untuk
tidak menerima begitu saja kebenaran informasi yang didapatkan. Kita diajak untuk
selalu bersikap skeptic, bertanya terus-menerus, dan berusaha mencari kebenaran dari
informasi yang didapat dengan cara melakukan pengujian. Pengujian itu dapat beupa
mencari informasi pada sumber-sumber yang lain. Oleh sebab itu, membaca kritis
memerlukan ketekunan dan kesabaran.
3. Ragam Membaca Kritis
Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi seperti apa
yang dinginkan.Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas
Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, membagi ragam
membaca kritis menjadi tiga ragam :
 Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik

Terkadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci,


melainkan kita hanya ingin mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan
yang kita baca. Kita membaca dengan cepat/sekilas dari awal hingga akhir.
Kita tidak memfokuskan diri pada bagian-bagian tertentu. Kita membaca

15
dengan cepat /sekilas untuk mencari inti persoalan yang dibahas dari suatu
tulisan sehingga dari kegiatan membaca tersebut kita dapat menentukan topik
tulisan yang dibaca.

 Membaca cepat untuk informasi khusus


Membaca cepat dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus
dari sebuah tulisan. Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju
pada bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung
informasi yang dibutuhkan. Sedangkan bagian-bagian yang tidak kita inginkan
akan diabaikan atau tidak kita perhatikan.
 Membaca teliti untuk informasi rinci
Terkadang kita juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal,
untuk mendapatkan informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca
dengan memfokuskan bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi
yang ingin diketahui secara rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan,
kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi
yang kita peroleh. Sedangkan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak
dibaca lebih lanjut.
4. Karasteristik Membaca Kritis
       Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan
bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi:
- Menginterpretasi secara kritis
- Menganalisis secara kritis
- Mengorganisasi secara kritis
- Menilai secara kritis
- Menerapkan konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai berikut
yaitu:
- Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-
tokoh cerita dan sifat-sifatnya.
- Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersira
- Kemampuan menganalisis
- Kemampuan menilai isi bacaan
-

16
F. Karangan Ilmiah,Ilmiah Populer dan Non Ilmiah
1. Pengertian
1.1 Karangan Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah merupakan karangan
ilmupengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi
penulisanyang baik dan benar. Karangan ilmiah merupakan karya tulis yang
isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
olehseorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal
secaralogis dan sistematis kepada para pembaca.
1.2 Karangan Non Ilmiah
Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribaditentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifatsubyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gayabahasa yang
popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
1.3 Karangan Ilmiah Populer
Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan
fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yangbenar.Terdapat
juga pengertian lain, dimana karangan ilmiah populerdiartikan sebagai karya
tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapiditampilkan dengan bahasa
umum yang mudah dipahami oleh masyarakatawam dan layout yang menarik
sehingga masyarakat lebih tertarik untukmembacanya. Karangan ilmiah
populer lebih banyak diciptakan dengan jalanmenyadur, mengutip, dan
meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain,daripada menulis murni
gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri.

17
2. Ciri-ciri
2.1 Ciri-ciri Karangan Ilmiah
iri karangan ilmiah tidak semua karya yang ditulis secara sistematisdan
berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karyailmiah
mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
a) Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data
yangdiungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,
tidakdimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikanberdasarkan bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan.
b) Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau
penilaianbebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadimaupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-
pernyataan yang bersifatmengajak, membujuk, atau mempengaruhi
pembaca perlu dihindarkan.
c) Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan
sistematisapabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan
cara demikian,pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur
uraiannya
d) Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya,
polanalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan
suatu faktaatau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau
bermaksudmembuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola
deduktif.
e) Lengkap. Segi-segi masalah yang diungkapkan itu dikupas selengkap-
lengkapnya.
f) Lugas. Pembicaraan langsung kepada hal pokok. Serta tidak melebih-
lebihkan sesuatu.
g) Jelas. Segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan
maksud secara jernih.
h) Tidak argumentatif.
i) Tidak persuasif.
j) Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis
yanglazim
18
2.2 Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah
Adapun ciri-ciri karangan non ilmiah adalah sebagai berikut .
a) Emotif, kemewahan dan perasaan lebih menonjol, tidak sistematis,
lebihmencari keuntungan dan minim informasi.
b) Bersifat persuasif.
c) Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imaginatif dan subjektif.
d) Penyajian dibarengi dengan sejarah.
e) Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
f) Gaya bahasa yang konotatif dan popular
g) Tidak memuat hipotesis.
h) Situasi didramatisir

2.3 Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer


Adapun ciri-ciri karangan ilmiah populer adalah sebagai berikut
a) Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b) Gaya bahasa formal dan populer.
c) Fakta yang disimpulkan subjektif.
d) Mementingkan diri penulis
e) Melebih-lebihkan sesuatu.
f) Bersifat persuasif.
g) Usulan-usulan bersifat argumentatif.

2.4 Jenis-jenis Karangan Yang termasuk kategori


a. Jenis-jenis Karangan yang termasuk kategori ilmiah :
Jenis-jenis karangan ilmiah di erguruan tinggi,menurut Arifin
(2003),dibedakan menjadi :
 Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yangpembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui
proses berpikirdeduktif atau induktif.
 Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah
yangmenyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang

19
bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisisdalam makalah.
 Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulisberdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan
harusdidukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
bedasarkan penelitianlangsung (observasi lapangan, atau
percobaan di laboratorium), jugadiperlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam segi tatakerja, dalil-dalil, atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebihdi bidang
spesialisasinya.
 Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalamdibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baruyang diperoleh dari penelitian sendiri.
 Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil
yangdapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta
yang sahih(valid) dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi
suatu temuanpenulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika
temuan orisinal inidapat dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan penguji, penulisnyaberhak menyandang gelar doktor
(S3).
b. Jenis-jenis karangan ilmiah yang termasuk dalam kategori Non Ilmiah :
Secara umum,jenis-jenis karangan yang termasuk dalam karangan non
ilmiah dapat dibedakan sebagai beriukut :
 Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang
suatukejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang
dianggap olehmasyarakatsuatu hal yang tidak benar-benar terjadi.
Berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga
menghibur.
 Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.Dalam
cerita pendekdikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh
pertikaian, peristiwayang mengharukan atau menyenangkan dan
mengandung kesan yangtidak mudah dilupakan.

20
 Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita
pendek danmenceritakan kehidupan seseorang dengan lebih
mendalam denganmenggunakan bahasa sehari-hari serta banyak
membahas aspekkehidupan manusia.
 Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
denganmaksud dipertunjukkan oleh aktor.
 Roman Adalah sejeniskarya sastradalam bentukprosaatau
gancaranyang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut
watak dan isi jiwamasing-masing

21
G. Menulis Akademik
Pengembangan kemahiran menulis akademik tentang masalah-masalah bidang
studi dengan konteks Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan
kepribadian mahasiswa sebagai insan Indonesia yang terpelajar. Terkait dengan
keyakinan ini, mahasiswa dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang membantu
mereka untuk mencapai pemahaman yang mantap tentang pengertian tulisan
akademik dengan kriterianya, dan ragam tulisan akademik (seperti makalah,
artikel, dan laporan.) Kemudian mereka diberi tugas untuk menyusun makalah,
artikel, dan laporan akademik, dengan topik-topik permasalahan dalam bidang
studinya masing-masing tetapi dalam konteks Indonesia.Proses tersebut
melibatkan penyusunan, penyuntingan (karya sendiri dan karya orang lain), dan
perbaikan.Hasil akhir adalah makalah mahasiswa yang telah direvisi.

Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkai kalimat sedemikian rupa


agar pesan,informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan
pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu, setiap kalimat harus
disusun sesuai dengan kaidah-kaidah gramatika, serta mampu mendukung
pengertian baik dalam tara signifinance maupun dalam taraf value. Kalimat-
kalimat yang demikian itu diwujudkan di atas kertas dengan menggunaan media
Visual menurut grafologi tertentu. Penguasaan terhadap sistem grafologi ini,
yaitu sistem yang digunakan dalam suatu bahasa merupakan kemampuan
prasarana yang harus dikuasai oleh seorang penulis.

Ada tiga tahap proses menulis sebagaimana ditawarkan oleh David Nunan,
yaitu : (1) tahap prapenulisan,(2) tahap penulisan, dan (3) tahap revisi atau
penyempurnaan. Untuk menerapkan ketiga tahap tersebut, dalam pendidikan
bahasa, khususnya keterampilan menulis diperlukan keterpaduan antara proses
dan produk menulis di dalam kelas. Hal ini amat bergantung pada pada minat
pembelajaran dalam menulis, kerjasama antar pembelajar, kesempatan atau pun
penetapan model pengajaran dan pembelajaran menulis.

22
1) Menulis sebagai proses kreatif
Menulis merupakan suatu proses kreati! yang banyak melibatkan cara
berpikir divergen (memusat) (Supriadi,1997). Menulis tidak ubahnya dengan
melukis. Penulis memiliki banyak ide,gagasan, pendapat, pikiran, perasaan
serta obsesi yang akan dituliskannya. Kendatipun secara teknis ada kriteria
yang dapat diikuti, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung
pada kepiawaian, imajinasi, dan kekreatifan penulis dalam mengungkapkan
gagasan.
Banyak orang mempunyai ide bagus di benaknya sebagai hasil dari
perenungan, pengamatan,diskusi, penelitian atau membaca. Akan tetapi
begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan atau tulisan itu terasa
amat kering, kurang menggigit, dan membosankan. Fokus dan arah tulisan
tidak jelas, gaya bahasa yang digunakan (apalagi dalam menulis akademik
sebagai tuntutan ilmuwan) monoton, pilihan katanya kurang tepat (diksi), dan
variasi kata dan kalimatnya kering. Tulisan yang baik dapat diibaratkan
sebagai makanan yang bergizi, enak dimakan dan menyehatkan. Oleh karena
itu, seorang penulis dituntut kreatif dalam merumuskan masalah,
merencanakan dan mengembangkantulisan, dan mengakhiri tulisan. 6ntuk
itu, diperlukan penguasaan serta kemampuan bahasa tulissesuai dengan
bidang ilmu masing-masing.
Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif,penulis karya
ilmiah dan penyusunan laporan ilmiah sekurang-kurangnya memuat 4
tahap,yaitu : (1) tahap persiapan/prapenulisan, (2) tahap inkubasi, (3) tahap
aluminasi, dan (4) tahap verifikasi/evaluasi. Keempat proses kreatif ini
kadanng-kadang tidak disadari oleh setiap orang yang mengalaminya.
Namun,jika dilacak lebih jauh lagi hamper semua proses menulis (karya
ilmiah/akademik,artistic,social budaya,ekonomi,kesehatan,politik,dll) melalui
keempat tahap ini. Perlu diingat, bahwa proses kreatif ridak identic dengan
proses,urutan kegiatan,atau langkah-langkah mengembangkan laporan tetapi
lebih banyak merupakan proses kognitif atau bernalar.

23
2) Langah-langkah Menulus Akademik
Proses menulis memang berbeda antara orang yang satu dengan yang lain.
Namun,banyak penulis yang menggambarkan proses penulisan yang mereka
lakukan memiliki langkah-langkah yang relatif sama, yaitu sebagai berikut :
 Merencanakan
Sebagai kegiatan yang kompleks,menulis membutuhkan perencenaan
yang memadai. Dalam proses perencanaan,kegiatan-kegiatan berikut
sangat penting diperhatikan oeleh setiap penulis
- Mengumpulkan bahan
- Menentukan tujuan dan bentuk
- Menentukan pembaca
 Menulis
Bagi kebanyakan penulis yang sudah profesional, biasanya situasi
memaksa mereka untuk menulis sebelum benar-benar siap. Penulis
yang belum berpengalaman sering kurang tepat dalam
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan ide
menjadi kata-kata tidak diperhitungkan. dalam penulisan ilmiah,
karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti,
lebih baik menulis seawal mungkin, lebih-lebih penulis sudah
mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar penulisan, dan paling
akhir sedikit menyusun dra! untuk mencapai hasil akhir.
 Merefleksikan
Teknik yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah,
sebelum merangkum karangannya mereka merefleksikan apa yang
sudah mereka tulis. Kesempatan ini memungkinkan penulis
memperoleh perspektif yang segar tentang kata-kata yang pada
mulanya tampak sangat betul tapi kemudian terasa salah.
Penulis perlu bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan,
misalnya apakah tulisan yangdihasilkan benar-benar memenuhi
tujuannya? Apakah tulisan tersebut sudah mengin!ormasikan
pesansecara penuh dengan pertimbangan-pertimbangan, sehingga
diperoleh jawaban dan perspekti! Yang lebih baik.

24
 Merevisi
Mengerjakan revisi merupakan langkah yang sangat penting untuk
menghasilkan tulisan yang baik. Akan tetapi, hal ini seringkali kurang
mendapat perhatian dibandingkan dengan langkah-langkah yang
lainnya. Revisi, perbaikan, dan penyempurnaan tulisan yang
dilaksanakan secara berhati-hatidan seksama dapat menghasilkan
tulisan yang jelas, terarah, terfokus sesuai dengan keinginan penulis
dan pembaca. Penulis perlu mencoba merasakan masalah yang
mungkin muncul dan menuntut perbaikan dari penulisnya sendiri
sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca.

25
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1) Sumber dari bahasa Indonesia adalah bahasa melayu. Ada dua jenis bahasa
melayu yang digunakan oleh berbagai suku di Indonesia antara lain Melayu
pasar dan Melayu Tinggi. Bahasa indonesia memiliki kedudukan sebagai
bahasa persatuan dan bahasa Negara.
2) Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,yang berbeda-beda
menurut topic yang dibicarakan,menurut hubungan pembicara,kawan
bicara,orang yang dibicarakan,serta medium pembicara. Dalam konteks ini
ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
3) Kalimat adalah serangkaian kata yang tersusun secara bersistem sesuai kaidah
yang berlaku untuk mengungkapkan gagasan,pikiran,atau perasaan yang
relatif lengkap. Dalam merangkai kata-kata tersebut diperlukan unsur-unsur
dan pola dasar kalimat yang berbentuk menjadi efektif.
4) Paragraph merupakan seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusundari
suatu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang dimaksud
kalimatpokok ialah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragraphitu sendiri. Dan kalimat penjelas ialah suatu kalimat yang berisikan
penjelasanmasalah yang terdapat di kalimat pokok.
5) Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi
yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Kegiatan
membaca akan lebih bermakna dan juga berguna untuk kegiatan menulis
kita,serta memberikan pengetahuan bagi pembacanya.sebelum menulis sebuah
karya ilmiah,hendaknya kita dilakukan kegiatan membaca kritis.
6) Karangan ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan
fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar. Adapun
beberapa jenis karanganyang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi,
kertas kerja, disertasidan tesis.
Karangan non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan faktapribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakangaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).Adapun
beberapa jenis karangan yang termasuk karangan nonilmiah yaitudongeng,
cerpen, drama, novel dan roman
Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan
fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Adapun
karangan yang termasuk karangan ilmiah populer yaituresensi buku, artikel
dan editorial

26
7) Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian
rupa agar pesan,in!ormasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran,
gagasan, dan pendapat penulis dapatdisampaikan dengan baik. Ada empat
tahap menulis, yaitu (1)merencanakan,(2) menulis, (3) mereFleksikan, dan (4)
merevisi.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yangmenjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dankelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan ataureferensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulisbanyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritiksaran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus padapenulis.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kamiucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya

27
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36113012/Edoc.tips_makalah_sejarah_fungsi_dan_kedudukan_bahasa_
indonesia diakses pada tanggal 12 juli 2020
https://www.academia.edu/7069968/Makalah-ragam-bahasa-indonesia diakses pada tanggal 12 juli
2020
https://www.academia.edu/36066919/Makalah_Bahasa_indonesia_tentang_Kalimat.docx diakses
pada tanggal 12 juli 2020
https://www.academia.edu/37993209/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRAF
diakses pada tanggal 12 juli 2020
http://rositahasanuddin.blogspot.com/2016/09/makalah-membaca-kritis-untuk-menulis.html
diakases pada tanggal 12 juli 2020
https://www.academia.edu/8780962/Makalah_Karangan_Ilmiah_non_ilmiah_dan_ilmiah_populer
diakses pada tanggal 12 juli 2020
https://www.academia.edu/32581413/Makalah_menulis_akademik diakes pada tanggal 12 juli 2020

28

Anda mungkin juga menyukai