Anda di halaman 1dari 26

Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

PERCOBAAN 8
PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PELAMPUNG

A. Teori Percobaan

Ada beberapa metode pengukuran kecepatan aliran pada saluran terbuka,


antara lain dengan menggunakan alat ukurarus (current meter),
menggunakan zat warna, atau menggunakan pelampung. Pada prinsipnya
pelampungmerupakan alat ukur yang standar, namun pada kondisi tertentu
misalnya banjir atau fluktuasi muka air dan debit relatif besar, penggunaan
pelampungtidak di anjurkan karena pertimbangan keamanan dan hasil yang
tidak akurat. Pada kondisi tersebut di anjurkan penggunaan pelampungan.

Ada beberapa karakteria yang harus di perhatikan dalam penggunaan


pelampung antar lain :

a. Pengukuran dilakukan pada bagians aluran/sungai yang lurus 50 – 100 m.


b. Dalam arah melintang sungai/saluran jumlah titik pengukuran minimal
tiga (3). Pada penentuan lebar segmen, di upayakan sedemikian rupa agar
debit pada setiap segmen kurang lebih sepertiga dari debit total.
c. Pelampung harus di lepaskan pada jarak minimal 2 m bagian hulu titik
awal pengamatan.

Gambar 2.1 Saluran Terbuka yang Dilalui Pelampung

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Waktu pengaliran Tiadalah waktu yang digunakan pelampung bergerak dari titik 1
ketitik 2. Kecepatan pelampung di hitung dengan persamaan :

L
V p= ........................................ (1)

Dimana : Vp = Kecepatan pelampung

L = Jarak yang dilalui pelampung saat pengukuran

T = Waktu rata-rata pengaliran

Selanjutnya kecepatan aliran dihitung dengan persamaan

V = 0.8 . VP ……………………….…….(2)

Dimana : V = Kecepatan Aliran

Vp = Kecepatan pelampung

0,8 = Faktor koreksi terhadap distribusi kecepatan dalam

arahvertical

a. Perhitungan luas penampang basah (A)

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Gambar 2.2 Luas Penampang Basah


Perhitungan luas penampang basah (A) dengan metode interval tengah (mid
section) :
d i +d i+1
Ai= ×( xi −x i−1 )
2
d +d
= i i+1 ×bi
2 …...............(3)
Dimana : Ai = Luas penampang basah

di = Kedalaman segmen ke-i

bi = Lebar segmen ke-i

b. Perhitungan debit aliran (Q)

Debit per sub penampang (Qi) dihitung dengan persamaan:

Qi= A i×V̄ i
………………………………..(1)

Dimana : Qi = Debit per sub penampang

A i= Luas penampang basah ke-i

V̄ i = Kecepatan rata-rata penampang ke-i

Debit total (Q) dihitung dengan persamaan:


n
Q=∑ Q i =Q 1 +Q 2 +Q 3 +…+Q n
i =1 ………(2)

Luas penampang total (A) dihitung dengan persamaan:


n
A=∑ A i= A 1 + A2 + A 3 +…+ A n
i=1 …..……(3)

Kecepatan rata-rata penampang, dihitung dengan persamaan:

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Q
Q¿ ………………………………….... (4)
A

Dimana :

V̄ = Kecepatan rata-rata penampang (m/s)

Q = Debit total (m3/detik)

A = Luas penampang total (m2)

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
B. Maksud & Tujuan Percobaan
 Menentukan kecepatan aliran di beberapa titik pada penampang saluran
 Menentukan debit total dan kecepatan rata-rata aliran.

C. Alat & Bahan yang Digunakan


 Pelampung
 Saluran terbuka
 Roll meter
 Stopwatch
 Patok dan tali

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

D. Prosedur Percobaan

1. Ukur dan tentukan titik – titik: pelepasan, awal dan akhir pelampung.
2. Pasang patok dan rentangkan tali dan titik – titik tersebut.
3. Ukur kedalaman air pada beberapa titik dan bagi penampang menjadi tiga
segmen sesuai petunjuk asisten.
4. Pada setiap segmen penampang, lepaskan pelampung di bagian hulu titik
awal pengamatan, kemudian baca dan catat waktu pergerakan pelampung
dari titik awal sampai akhir pengamatan. Ulangi prosedur tersebut minimal
tiga kali.

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

I. Analisa Data
Data 1
 Segmen 1
Diketahui :
L = 10
t = 24,59
k = 0,8
d1 = 0,29
d2 = 0,56
bi = 1,43

a. Kecepatan pelampung pada setiap segmen


L
V p=

10
V p=
24,59
V p=0,407 m/detik

b. Kecepatan aliran pada setiap segmen


V = k.Vp
= 0,8 x 0,407
= 0,326 m/detik

c. Luas segmen dan luas total penampang basah


 Luas Segmen

d 1+ d 2
A3= x bi
2
0,29+0,56
= x 1,43
2
= 0,607 m2

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

d. Debit pada setiap penampang, debit aliran total, dan kecepatan rata-
rata aliran pada penampang.
 Debit pada setiap penampang
Q= A3 ×V̄ 3

=0,607 ×0,326

= 0,198 m3/detik

 Kecepatan rata-rata aliran


Q
v́=
A
0,198
=
0,607
2,6405
= 0,326 m/detik
9,48

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
Data II
 Segmen 2

Diketahui :

L = 10
t = 21,24
k = 0,8
d1 = 0,56
d2 = 0,70
bi = 1,43

a. Kecepatan pelampung pada setiap segmen


L
V p=

10
V p=
21,24
V p=0,471m/detik

b. Kecepatan aliran pada setiap segmen


V = k.Vp
= 0,8 x 0,471
= 0,377 m/detik

c. Luas segmen dan luas total penampang basah


 Luas Segmen

d 1+ d 2
A2 = x bi
2
0,56+0,70
= x 1,43
2
= 0,901 m2

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

d. Debit pada setiap penampang, debit aliran total, dan kecepatan rata-rata
aliran pada penampang.
 Debit pada setiap penampang
Q= A 2×V̄ 2

=0,901 ×0,377

= 0,340 m3/detik

 Kecepatan rata-rata aliran


Q
v́=
A
0,340
=
0,901
2,6405
= 0,377 m/detik
9,48

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
Data III

 Segmen 1
Diketahui :
L = 10
t = 21,65
k = 0,8
d1 = 0,70
d2 = 0,41
bi = 1,43

a. Kecepatan pelampung pada setiap segmen


L
V p=

10
V p=
21,65
V p=0,462m/detik

b. Kecepatan aliran pada setiap segmen


V = k.Vp
= 0,8 x 0,462
= 0,369 m/detik

c. Luas segmen dan luas total penampang basah


 Luas Segmen

d 1+ d 2
A1 = x bi
2
0,70+0,41
= x 1,43
2
= 0,794 m2

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

d. Debit pada setiap penampang, debit aliran total, dan kecepatan rata-
rata aliran pada seluruh penampang.
 Debit pada setiap penampang
Q1 =A 1× V̄ 1
=0,794 ×0,369

= 0,293 m3/detik

 Kecepatan rata-rata aliran


Q
v́=
A
0,293
=
0,794
2,6405
= 0,369 m/detik
9,48

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Tabel data

No. Ukuran Penampang Pembacaan Waktu


L (m)
segmen d1 (cm) d2 (cm) b(m) t1 t2 t3 t (rata-rata)
1 29 56 1,43 10 24,47 24,03 25,29 24,59
2 56 70 1,43 10 21,76 22,81 19,16 21,24
3 70 41 1,43 10 19,87 23,21 21,94 21,65

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
Tabel Hasil Perhitungan
Q
A
( )
Data Vp ( m/detik) V (m/detik) (m2) m3/detik V Rata – Rata
1 0,407 0,326 0,607 0,198 0,326
2 0,471 0,377 0,901 0,340 0,377
3 0,462 0,369 0,794 0,293 0,369

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

H. Grafik dan Pembahasan


1. Grafik
Kecepatan (v) terhadap Waktu (t)

Grafik v vs t
26.5
26.04
26
f(x) = − 53.96 x + 50.92
25.5 R² = 1
t(detik)

25 24.63
24.48
24.5

24

23.5
0.46 0.46 0.47 0.47 0.48 0.48 0.49 0.49 0.5
v (m/detik) v vs t

Gambar 2.3 Grafik v vs t

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

2. Pembahasan
Berdasarkan grafik Kecepatan (v) terhadap Waktu (t) dapat dilihat bahwa
nilai kecepatan (v) tidak konstan. Begitupun sebaliknya dengan Waktu (t)
tidak konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

v t

0,487 24,630

0,490 24,480

0,461 26,040

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

I.Kesimpulan dan Saran


2. Kesimpulan
a. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai kecepatan terbesar terletak
ditengah penampang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan
aliran terbesar suatu penampang terjadi di tengah penampang.
b. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa kecepatan aliran tidak
konstan. Hal ini dipengaruhi karena kurangnya ketelitian pada saat
pembacaan waktu.

3. Saran
a. Kepada para peserta praktikan dalam pengambilan data harus benar-
benar teliti agar data yang diperoleh lebih akurat.
b. Diharapkan agar diperhatikan dalam pemilihan penampang saluran
karena kondisi penampang akan sangat berpengaruh terhadap data
yang diperoleh.
c. Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu kita mendengarkan
arahan dari dosen atau asisten dosen
d. Perhatikan secara seksama apakah alat yang akan digunakan dalam
kondisi baik atau tidak.
e. Sebaiknya asisten datang tepat waktu agar praktikan dapat asistensi
tepat waktu.
f. Diharapkan agar asisten tetap menjalin hubungan baik dengan
praktikan serta berusaha untuk membuka pikiran praktikan agar dapat
mengelola sesuatu dengan kata-kata sendiri sesuai dengan
pemahamannya.

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
I. Foto Alat, Kegiatan, dan Kelompok

a. Foto Alat

Gambar 2.4 Pelampung (bola)

Gambar 2.5 Saluran terbuka

Gambar 2.6 Roll meter

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Gambar 2.7 Stopwatch

Gambar 2.8 Patok dan Tali

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX
b.Foto Kegiatan

Gambar 2.9 Pembagian penampang

Gambar 2.10 Pengukuran panjang tiap segmen

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Gambar 2.11 Pelepasan pelampung di titik awal

Gambar 2.12 Titik Akhir

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

c. Foto Kelompok

Gambar 2.13 Kelompok XI

Daftar Pustaka

Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid 1.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Chadwick A.J. 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering, Edisi


Kedua, E & FN Spon, London.

Chow V. T. 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, cetakan keempat, Penerbit


Erlangga, Jakarta.

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

2.Pengolahan Data
TABEL HASIL PERHITUNGAN

Kedalaman Panjang Q
segme lebar t rata-rata v Q
saluran Vp(m/dtk) A (m) total
n segmen d1 d2 (dtk) (m/dtlk) (m/dtk)
(m) (m)
1 1,43 29 56 10 24,59 0,462 0,369 0,794 0,293
2 1,43 56 70 10 21,24 0,471 0,377 0,901 0,340 0,831
3 1,43 70 41 10 21,65 0,407 0,326 0,607 0,198

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

 Segmen 1

e. Kecepatan pelampung pada setiap segmen


L
V p=

10
V p=
21,65
V p=0,462m/detik

f.Kecepatan aliran pada setiap segmen


V = k.Vp
= 0,8 x 0,462
= 0,369 m/detik

g. Luas segmen dan luas total penampang basah


 Luas Segmen

d 1+ d 2
A1 = x bi
2
0,70+0,41
= x 1,43
2
= 0,794 m2

h. Debit pada setiap penampang, debit aliran total, dan kecepatan rata-
rata aliran pada seluruh penampang.
 Debit pada setiap penampang
Q1 =A 1× V̄ 1

=0,794 ×0,369

= 0,293 m3/detik

 Kecepatan rata-rata aliran


Pengukuran Aliran Dengan Pelampung
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika II Kelompok XIX

Q
v́=
A
0,293
=
0,794
2,6405
= 0,369 m/detik
9,48

Pengukuran Aliran Dengan Pelampung

Anda mungkin juga menyukai