ANALISA DATA
Penyelesaian :
1 2/3 1/2
v = .R .S
n
1 2/3 1/2
= . (0,0273) . (0,010)
0,0100
= 9,09x10-1 m/s
vxc =
√ y.
ρs - ρ w
ρw
.g.d
=
√ 0,21 .
1600 - 1000
1000
. 9,81 . 0,0020
= 4,97x10-2 m/s
3/2 2/3
γ w . R . S . (k/k') q' B3
- 0,047 = 0,25 . √ ρ .
d . ( γ s - γ w) d . ( γ s - γ w)
√
3/2 2/3
1000 . 0,0273 . 0,010 . (1) 1000 (q' B )
3
- 0,047 = 0,25 .
0,0002 . (1600 - 1000) 9,8 0,0020 - (1600 - 1000)
2/3
0,1805 = 21,2368 ( q' B )
2/3
q'B = 0,1082
-2
q'B = 4,16x 10 kg/s m
vxc =
√ y.
ρs - ρ w
ρw
.g.d
=
√ 0,30 .
1600 - 1000
1000
. 9,81 . 0,0020
= 5,94x10-2 m/s
9) Menghitung tegangan geser di dasar saluran (τ0)
Diketahui :
ρw = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/s2
h = 0,0700 m
S = 1%
Ditanyakan :
τ0 = ....?
Penyelesaian :
τ0 = ρw . g . h . S
= 1000 . 9,81 . 0,0700 . 0,010
= 11,33 kg/m2
3/2 2/3
γ w . R . S . (k/k') 3 q' B
- 0,047 = 0,25 . √ ρ .
d . ( γ s - γ w) d . ( γ s - γ w)
√
3/2 2/3
1000 . 0,0278 . 0,015 . (1) 3 1000 (q' B )
- 0,047 = 0,25 .
0,0002 . (1600 - 1000) 9,8 0,0020 - (1600 - 1000)
2/3
0,1805 = 21,2368 ( q' B )
2/3
qB = 0,1082
q B = 5,85 kg/s/m
U*c =
√ y.
ρs - ρ w
ρw
.g.d
=
√ 0,35.
1600 - 1000
1000
. 9,81 . 0,0020
= 6,42x10-2 m/s
3/2 2/3
γ w . R . S . (k/k') q' B
3
- 0,047 = 0,25 . √ ρ .
d . ( γ s - γ w) d . ( γ s - γ w)
√
3/2 2/3
1000 . 0,0271 . 0,020 . (1) 3 1000 (q B )
- 0,047 = 0,25 .
0,0002 . (1600 - 1000) 9,8 0,0020 - (1600 - 1000)
2/3
0,1805 = 21,2368 ( q B )
2/3
qB = 0,1082
q B = 7,13 x10 -2 kg/s/m
0,2344 0,0273 0,9067 0,0058 0,21 0,0850 0,0497 99 7,2300 2,4721 4,1600 3,6192 Lamin Bergera Bergera
-2 -3
x10 x10 er k k
0,2264 0,0268 1,0968 0,0066 0,29 0,1013 0,0584 117 10,2564 3,4139 5,6900 4,9503 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2196 0,0263 1,2507 0,0072 0,30 0,1141 0,0594 119 13,0081 3,5316 6,9800 6,0726 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2116 0,0256 1,3734 0,0074 0,35 0,1236 0,0642 128 15,2791 4,1202 8,0600 7,0122 Lamin Bergera Bergera
-2 -3
x10 x10 er k k
0,2444 0,0280 0,9221 0,0063 0,21 0,0879 0,0497 99 7,7205 2,4721 4,2500 3,6975 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2410 0,0278 1,1239 0,0075 0,30 0,1064 0,0594 119 11,3306 3,5316 5,8500 5,0895 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2296 0,0270 1,2728 0,0079 0,35 0,1183 0,0642 128 13,9891 4,1202 7,1100 6,1857 Lamin Bergera Bergera
-2 -3
x10 x10 er k k
0,2244 0,0266 1,4089 0,0084 0,41 0,1298 0,0695 139 16,8487 4,8265 8,2900 7,2123 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2430 0,0279 0,9199 0,0062 0,21 0,0875 0,0497 99 7,6518 2,4721 4,2400 3,6888 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2396 0,0277 1,1212 0,0074 0,30 0,1060 0,0594 119 11,2275 3,5316 5,8300 5,0721 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2310 0,0271 1,2759 0,0080 0,35 0,1189 0,0642 128 14,1264 4,1202 7,1300 6,2031 Lamin Bergera Bergera
x10-2 x10-3 er k k
0,2256 0,0267 1,4125 0,0085 0,41 0,1304 0,0695 139 16,9958 4,8265 8,3200 7,2384 Lamin Bergera Bergera
-2 -3
x10 x10 er k k
Sumber : Hasil Rekapitulasi Perhitungan Kelompok 10 Sipil, 2023
4.3 Analisa Grafik untuk Butiran 2 mm
4.3.1 Grafik Hubungan antara Debit (Q) dan Kecepatan aliran (v)
1.4000
1.2000
1.0000 Series2
0.8000 Series4
Series6
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0060 0.0065 0.0070 0.0075 0.0080 0.0085 0.0090
Debit (m3/s)
Grafik 4.1 Hubungan antara Debit (Q) dan Kecepatan Aliran (v)
(Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 Sipil, 2023)
4.3.2 Grafik Hubungan antara Debit (Q) dan Tegangan Geser (τ0)
Grafik Hubungan Debit (Q) dan Kecepatan
Geser (To) untuk Butiran 2 mm
18.0000
Tegangan Geser (kg/ms2)
16.0000
14.0000
12.0000
DEBIT 1
10.0000
DEBIT 2
8.0000 DEBIT 3
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
0.0055 0.0060 0.0065 0.0070 0.0075 0.0080 0.0085 0.0090
Debit (m3/s)
Grafik 4.2 Hubungan antara Debit (Q) dan Tegangan Geser (τ0)
(Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 Sipil, 2023)
4.3.3 Hubungan antara Debit Aliran (Q) dan Kecepatan Geser (U*)
Hubungan antara Debit Aliran (Q) dan Kecepatan
Geser (U*)
0.1400
Kecepatan Geser (m/s)
0.1200
0.1000
0.0800 DEBIT 1
DEBIT 2
0.0600
DEBIT 3
0.0400
0.0200
0.0000
0.0055 0.0060 0.0065 0.0070 0.0075 0.0080 0.0085 0.0090
Debit (m3/s
Grafik 4.3 Hubungan antara Debit (Q) dan Kecepatan Geser (U*)
(Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 Sipil, 2023)
4.3.4 Hubungan antara Debit Aliran (Q) dan Muatan Sedimen (qb)
Muatan Sedimen (kg/m/s) Hubungan antara Debit Aliran (Q) dan
Muatan Sedimen (qb)
9.000E-02
8.000E-02
7.000E-02
6.000E-02
DEBIT 1
5.000E-02
DEBIT 2
4.000E-02
DEBIT 3
3.000E-02
2.000E-02
1.000E-02
0.000E+00
0.0055 0.0060 0.0065 0.0070 0.0075 0.0080 0.0085 0.0090
Debit (m3/s)
Grafik 4.4 Hubungan antara Debit (Q) dan Muatan Sedimen (qb)
(Sumber : Analisa Grafik Kelompok 10 Sipil, 2023)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dalam percobaan Angkutan
Sedimen adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan teori movable head flow, fluida adalah zat yang dapat mengalir dan
berubah bentuk dengan mudah. Salah satu cara menjelaskan aliran diatas bergerak
adalah dengan membagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil
yang dapat diramalkan partikel fluida dan mengikuti gerak masing-masing partikel ini.
Dalam hal ini, kami melakukan praktikum menggunakan alat Sediment Transport
Demonstration Channel untuk dapat menentukan gerak sedimen dalam sebuah saluran
dengan melakukan pengamatan secara visual untuk melihat gerak butiran yang
bergerak maupun tidak bergerak sama sekali dengan cara memakai dua jenis butir
sedimen yang berbeda sebagai bahan pengamatan.
2. Pengukuran debit transpor sedimen dasar dengan cara pengukuran material dasar
sungai didasari oleh asumsi bahwa hitungan debit transpor sedimen perlu didukung
oleh informasi mengenai material dasar. Pada pengukuran transpor sedimen dasar
cara ini, sampel material dasar sungai diambil beberapa kali, pada kedalaman
aliran yang berbeda-beda, ditempat yang sama.
3. Awal gerak butiran sedimen merupakan kondisi batas antara aliran tanpa angkutan
sedimen dasar dan aliran dengan angkutan sedimen dasar. Karena pergerakan butiran
sedimen tidak teratur, maka sangat sulit untuk mendefinisikan dengan pasti sifat atau
kondisi aliran yang menyebabkan butir sedimen bergerak. Beberapa pendekatan dalam
mendefinisikan dengan pasti sifat atau kondisi aliran yang berdasarkan butir
menyebabkan butir sedimen awal bergerak.
5.2 Saran
1) Saran Untuk Laboratotium
Saran saya untuk Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan, agar diadakan
pendingin ruangan (AC) agar tidak terjadi pemadatan Karbon Dioksida di dalam ruangan
Laboratorium.
Senangnya asistensi sama kak ikhsan : Baik sekalinya mempermudah praktikan nya
besttt!!!!!!
Kurang senangnya : tidak adaji guys
Harapan dan Doa : semoga diperlancar segala urusannya, cepat lulus, jadi orang
sukses, semua cita-cita baiknya tercapai
Terimakasih kepada kak ikhsan atas bimbingannya pada percobaan Sediment Transport
Channel
DAFTAR PUSTAKA