OLEH KELOMPOK 3 :
LEMBAR PENGESAHAN
FITRIAH, S.ST., MT
NIP. 19771022 100604 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Besar Kewirausahaan tentang
Perencanaan Usaha ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan. Laporan Kewirausahaan ini dibuat untuk keperluan pemenuhan
tugas perkuliahan dan syarat lulus perkuliahan pada mata kuliah Kewirausahaan
semester genap (2020.2).
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kewirausahaan
1.2 Tujuan Kewirausahaan
1.3 Manfaat Kewirausahaan
ii
4.8 Pemasaran
4.9 Keuntungan (Laba)
4.10 Analisis Resiko Dan Cara Mengatasinya
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. H.E.A Mokodompit Kampus Bumi Tridarma Anduonohu, Kendari, Kode Pos: 93232
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi
dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi
usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan merupakan kemampuan
kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan
dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta
memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan
keharusan untuk beradaptasi adalah kesadaran akan adanya celah antara apa yang
ada dan apa yang seharunya ada, dan antara apa yang diinginkan oleh masyarakat
dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor
swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (Jurnal Kewirausahaan, 2017).
Oleh karena itu, kami akan membuka peluang usaha dengan menjual produk
minuman dimana produk kami kita rangkai dengan kreatifitas kami sendiri
sehingga produk yang kami hasil disukai oleh masyarakat.
2
1.2 Tujuan Kewirausahaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan jumlah wirausahawan yang berkualita
b. Untuk ikut serta dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat
c. Untuk membudayakan semangat wirausahadi dalam masyarakat
d. Untuk menumbuhkan masyrakat akan kewirausahaan
e. Untuk menyebarluaskan semangat inovasi dalam bermasyarakat
f. Untuk membantu memberikan sumbangan social
(www.habibullahurl.com>2018/08)
3
BAB II
TEORI KEWIRAUSAHAAN
4
yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
3) Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
4) Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai
yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
5) Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.
6) Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis
7) Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya
dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya (takdir dkk.,
2015).
5
Orang yang memiliki keberanian untuk memulai tidak akan takut dengan
resiko kegagalan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tapi bukan berarti
harus berani saja tanpa adanya pertimbangan dan perencanaan yang
mumpuni. Jiwa kewirausahaan tercipta karena timbulnya kepercayaan diri
untuk mewujudkan mimpi dan keinginan untuk hidup lebbih baik dan
lebih besar.
6
5) Membuat Keputusan dan Melaksanakannya
Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat
dan tepat untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa
kewirausahaan adalah yang memiliki perhitungan dalam setiap
keputusannya dalan melaksanakan keputusan tersebut sesuai yang sudah
disepakati bersama timnya. Melaksanakan keputusan dengan cepat
meminimalisir hilangnya peluang.
7
Bertanggung jawab jika saja terjadi sesuatu terhadap produk atau jasa dalam
bisnisnya yang merugikan pelanggan (takdir dkk., 2015).
8
geografis dan skill yang berbeda-beda, tidak semua manusia mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga muncul perilaku manusia yakni melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang lain. Kegiatan niaga
(perdagangan) mulai dikenal, dan ilmu bisnis mulai dapat dipelajari.
2) Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka
menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan
oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang
bekerja dalam bidang arsitektural.
3) Abad 17
Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di Luar
negeri konsep wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda wirausaha
dikenal sebgai Ondernemer, di Jerman dikenal Unternehmer. Tahun 1950-
an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti;
Kanada, Amerika dan beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970-an banya
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha
9
kecil. Pada tahun 1980-an hamper 500 sekolah di Amerika Serikat sudah
memeberikan pendidikan kewirausahaan.
Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah
seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli
pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti.
Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
4) Abad 18
Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi
dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan
akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya.
Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai
seorang penemu.
5) Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai
seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkan pertambahan nilai personal.
6) Abad 20
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.
10
2) ntrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam
organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan
keinginan pasar.
11
dengan perkembangan dan tantangan ekonomi seperti krisis moneter yang sempat
melanda di akhir tahun 90-an.
1) Wirausaha (Entrepreneur)
Wirausaha berasal dari kata Wira dan Usaha. Wira yang berarti
Pejuang/pahlawan/ atau panutan yang berwatak agung. Konsep ke-WIRA-an
dapat diartikan sebagai kemandirian dan tidak bergantung terhadap suatu lembaga
atau badan. Sedangkan Usaha adalah suatu perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan. Padanan kata Wirausaha adalah Entrepreneur. Dalam bahasa Perancis kata
ini dapat diartikan sebagai under take.Wirausahawan mengambil keuntungan
dengan mengamati peluang yang ada. Kebanyakan wirausahawan sukses adalah
mereka yang member pengaruh/ penyeleseianterhadap masalah kehidupan.
Ada tiga istilah penting yang terkait erat dengan konsep wirausaha.
Discovery, Invention, Inovation. Arti kata ketiga istilah tersebut sama, yakni;
Penemuan. Hanya saja dalam ilmu kewirausahaan, makna dari ketiga hal tersebut
adalah berbeda. Discovery adalah istilah untuk penemuan tempat atau wilayah
yang sudah lebih dulu ada; contohnya penemuan benua Amerika oleh Chistoper
Colombus, dalam hal Colombus terukir sebagai penemu benua Amerika, tetapi
Colombus tidak berhak mendapat keuntungan atas penemuannya ini karena
menemukan sesuatu yang sudah ada. Invention adalah penemuan yang dilakukan
oleh para penemu. Misalkan bohlam lampu oleh Thomas Alfa Edison, dan
teknologi telepon oleh Graham Bell. Invention berupa penemuan sesuatu yang
benar-benar baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Para penemu (Inventor)
berhak mendapatkan keuntungan dari penemuannya ini.sedangkan Inovation
merupakan pembaharuan dari ciptaan yang sudah ada. Biasanya inovasi ada
karena adanya ketidakpuasan dengan penemuan yang sudah ada. Misalakan
teknologi telekomunikasi yang ditemukan Graham Bell dikembangkan tidak
hanya pesawat telepon rumah, tetapi dikembangkan menjadi telepon seluler yang
lebih fleksibel.
12
Pengertian kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide
inovatif dengan memanfaatkan peluang sehingga tercipta cara yang lebih baik
dalam menjalankan atau mencapai sesuatu. Definisi kewirausahaan juga
ditekankan pada bagian seseorang yang berani mengambil risiko/ ketidakpastian.
Sedikit berbeda dengan para ahli yang mengembangkan ilmu ini, Penrose (1963)
mengatakan bahwa Kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di
dalam sisitem ekonomi. Sedangkan Harvey Benstein (1979) Kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan/ melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk/ belum teridentifikasi secara
jelas. Komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Sedangkan
menurut Peter Druker, kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.
13
4) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil
kreasi tersebut.
5) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang
diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha
ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam
kewirausahaan.
6) Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang
mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
7) Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah
independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk
derajat kesuksesan usahanya (Yuyus Suryana, Kartib Bayu., 2011)
14
2) Teori Kirzerian Entrepreneur.
Dalam teori ini, Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya,
keseriusannya, kesungguhannya dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu
usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pelaku usaha. Dari berbagai
disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang
mereka masing-masing :
Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan
karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan
melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan
keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan
melahirkan berbagai inovasi.
Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang asal-usul budaya dan nilai-
nilai sosial di suatu masyarakat, yanag akan berdampak pada
kemampuannya menanggapai peluang usaha dan mengolah usaha,
sebagi contoh orang etnis Cina dan Padang dikenal sebagai orang yang
ulet berusaha, maka fakta di lapangan menunjukan, bahwa banyak
sekali orang Cina dan Padang yang meraih kesuksesan dalam
berwirausaha
Selanjutnya Teori Psikologi. Teori ini lebih menekankan pada motif
individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila
sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar
kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi
peluang usaha yang diperoleh.
Yang terakhir adalah Teori Perilaku (Behavior). Bagaimana seorang
wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan
suatu usaha, memanajemenkan keuangan dengan teiliti, mebnagun
jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pibadi yang supel dan
pandai bergaul unutk memajukan suatu usaha.
15
3) Teori Schumpeter's Entrepreneur.
Kajian Teori Schumpeter's lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya
teori keseimbangan (Equilibrium Theory). Menurutnya, unutk mencapai
keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang
harus berulang-ulang dengan cara yang sama hingga mencapai keseimbangan.
Jadi kata kuncinya adalah berulang-ulang dengan cara yang sama, yang menurut
Schumpeter disebut sebagai situasi statis, dan situasi tersebut tidak akan
membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap
dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris, Singkat
cerita, akhirnya Schumpeter menemukan unsur explanatory-nya yang disebut
"inovasi". Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut adalah seorang
wirausaha (entrepreneur). Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif
yang akan membuat perubahan.
16
2.4 Supporting Pemerintah Terhadap Kewirausahaan
Pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat sudah semestinya memikirkan
kemakmuran bagi masyarakatnya dan ini juga diamanatkan dalam undang undang
dasar negara Republik Indonesia. Karenanya dibentuklah Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah untuk membantu mengembangkan ekonomi
kerakyatan melalui gerakan koperasi sebagai penghimpun dan pengelola dana
sebagai modal dari rakyat untuk rakyat. Keberadaan koperasi yang tumbuh pesat
hingga kepelosok negeri menjadi tulang punggung bagi ketersediaan modal untuk
tumbuhnya usaha usaha kecil dan menengah di dalam kelompok masyarakat.
Berikut ini adalah manfaat dukungan pemerintah pada usaha kecil dan
menengah untuk menyokong perekonomian nasional Indonesia :
1) Menyerap Lebih Banyak Pekerja
Usaha kecil dan menengah ini dianggap sebagai penyerap tenaga kerja
paling banyak dibandingkan dengan badan usaha milik negara atau swasta
lainnya. Seperti kita tahu bahwa kebanyakan perusahaan kelas atas akan
memerlukan tenaga professional terampil dengan pendidikan tinggi.
Meninggalkan yang tidak memiliki pendidikan tinggi tanpa pekerjaan.
Beruntunglah dengan adanya usaha kecil dan menengah maka lapangan kerja
terbuka lebih maksimal dan menyerap lebih banyak pekerja bahkan yang memiliki
pendidikan paling rendah.
17
2) Menambah Pemasukan Devisa Negara
Beberapa produk usaha kecil dan menengah berskala menengah telah
berhasil menembus pasar internasional melalui ekspor sehingga menambah
pemasukan negara, tidak hanya dari segi migas saja. Potensi ini akan terus
bertambah apabila negara semakin mendukung perkembangan usaha kecil dan
menengah, melihat potensi secara teliti dan memodali dengan pendanaan yang
lebih baik.
18
BAB III
SURVEI JENIS WIRAUSAHA
19
teknik hidroponik dari hobi, jika sudah berhasil maka kita dapat menjadikannya
sebagai bisnis menguntungkan.
Adapun bidang usaha yang kami minati adalah usaha tanaman hidroponik.
Dengan menawarkan hasil panen berupa sawi, pakcoy, dan selada. Jika ditekuni
dengan baik maka akan nmendapatkan keuntungan yang besar.
Usaha hdroonik ini terletak di Jl. Watubangga, Kecamatan Baruga,
Kendari, Sulawesi Tenggara. Usaha ini memanfaatkan halaman rumah untuk
proses produksinya. Saat ini memiliki 2 karyawan yang aktif bekerja.
3.1.2 Tujuan
Adapun tujuan didirikanya Tunas Baru Hidroponik adalah sebagai berikut:
a) Untuk memanfaatkan lahan kosong di rumah
b) Untuk mendapatkan penghasilan tetap
c) Untuk membuka lapangan pekerjaan
20
3.1.4 Proses produksi.
Adapun proses produksi yang dilakukan dalam merintis usaha Hidroponik
ini adalah sebagai berikut.
Hitung estimasi biaya awal yang diperlukan. Seperti biaya pendirian,
sewa dan peralatan, maupun biaya operasional seperti gaji karyawan,
biaya pemasaran, dan pembayaran utang.
Peroleh modal. Modal didapatkan dari tabungan pribadi
Penuhi persyaratan lisensi dan izin daerah, kabupaten/kota, dan
pemerintah pusat. Hal ini mencakup izin usaha pokok, nomor identifikasi
pemberi kerja, izin nama usaha, serta izin pajak penjualan.
Persiapkan lahan untuk tempat budidaya hidroponik.
Beli peralatan untuk budidaya hidroponik
Mulai melakukan penanaman bibit dan perawatan sampai umur panen
Melakukan pemasaran melalui media sosial dan orang terdekat
3.1.5 Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Menawarkan produk ke orang terdekat sehingga.
Memasang iklan di media sosial, seperti instagram dan facebook.
3.1.5 Resiko
Adapun resiko yang terjadi apabila tanaman hidroponik terjangkit hama
yang bisa menimbulkan gagal panen. Apabila tanaman terkena penyakit, maka
harus segera dibuang. Selain itu, apabila listrik padam. Jika listrik padam, maka
aliran air yang terdapat di dalam pipa juga akan terhenti, akibatnya tanaman tidak
mendapatkan nutrisi yang optimal. Apabila hal ini terjadi maka tanaman
dinberikan air secara manual agar menjaga tanaman tetap mendapatkan nutrisi
yang cukup.
21
3.2 Hidroponik Faperta
3.2.1 Latar Belakang
Tanaman hidroponik adalah tanaman yang media tanamnya bukan berupa
tanah. Teknik menanam yang satu ini biasanya menggunakan media tanam air.
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat tumbuh subur dengan menggunakan
teknik menanam ini, ada pula yang tidak. Namun secara garis besar, penanaman
secara hidroponik ini mampu menghasilkan tanaman yang sehat. Pasalnya,
tanaman hidroponik tidak memerlukan herbisida ataupun pestisida yang beracun.
Tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air, tidak perlu melakukan
penyiraman seperti tanaman yang ditanam pada media tanah.
22
3.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dijalankannya usaha hidroponik Faperta adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mendapatkan penghasilan sampingan
2. Untuk membuka lapangan pekerjaan bagi para mahasiswa
23
Penuhi persyaratan lisensi dan izin daerah, kabupaten/kota, dan
pemerintah pusat. Hal ini mencakup izin usaha pokok, nomor identifikasi
pemberi kerja, izin nama usaha, serta izin pajak penjualan.
Persiapkan lahan untuk tempat budidaya hidroponik.
Beli peralatan untuk budidaya hidroponik
Mulai melakukan penanaman bibit dan perawatan sampai umur panen
Melakukan pemasaran melalui media sosial dan orang terdekat
2.2.5 Pemasaran
a. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan, yakni dengan memasarkan
hasil produksi di media social, seperti instagram dan facebook.
2.2.6 Risiko
Adapun resiko yang terjadi apabila tanaman hidroponik terjangkit hama
yang bisa menimbulkan gagal panen. Apabila tanaman terkena penyakit, maka
harus segera dibuang. Selain itu, apabila listrik padam. Jika listrik padam, maka
aliran air yang terdapat di dalam pipa juga akan terhenti, akibatnya tanaman tidak
mendapatkan nutrisi yang optimal. Apabila hal ini terjadi maka tanaman
dinberikan air secara manual agar menjaga tanaman tetap mendapatkan nutrisi
yang cukup.
24
Tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air, tidak perlu melakukan
penyiraman seperti tanaman yang ditanam pada media tanah.
3.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari bisnis nail art ini adalah sebagai
berikut.
a. Mendapatkan sumber penghasilan utama
b. Mendalami kegiatan bercocok tanam hidroponik
25
3.3.3 Modal Awal
Adapun modal awal yang dibutuhkan agar usaha hidroponik ini dapat
berjalan dengan baik berada dalam kisaran Rp. 10.000.000 untuk membuat 3000
lubang tanam. Sementara itu alat dan bahan ditannggung oleh kepala Rutan, Pak
Handi Gunawan
Adapaun item- item yang di perlukan dalam membuatn usaha ini adalah
sebagai berikut :
Meja
pipa
Lemari barang
sponge
bibit selada
bibit sawi
bibit pakcoy
Nutrisi AB Mix
26
Beli peralatan untuk budidaya hidroponik
Mulai melakukan penanaman bibit dan perawatan sampai umur panen
Melakukan pemasaran melalui media sosial dan orang terdekat
3.3.4 Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Malukan pemasaran melalui media sosial, seperti instagram, tiktok, dan
facebook.
Melakukan kerjasama dengan beberapa instansi, seperti perhotelan, rumah
makan, serta pemerintah.
3.3.5 Risiko
Adapun resiko yang terjadi apabila tanaman hidroponik terjangkit hama
yang bisa menimbulkan gagal panen. Apabila tanaman terkena penyakit, maka
harus segera dibuang. Selain itu, apabila listrik padam. Jika listrik padam, maka
aliran air yang terdapat di dalam pipa juga akan terhenti, akibatnya tanaman tidak
mendapatkan nutrisi yang optimal. Apabila hal ini terjadi maka tanaman
dinberikan air secara manual agar menjaga tanaman tetap mendapatkan nutrisi
yang cukup.
27
3.4.2 Pemasaran
Jika dilihat proses pemasaran yang dilakukan darin ketiga usaha tersebut.
Usaha ketiga memiliki strategi pemasaran yang baik karena upaya yang dilakukan
dapat membuat hasil produksi lebih dikenal orang banyak.
28
BAB IV
WIRAUSAHA TERPILIH
Usaha hidroponik ini sendiri tidak ada matinya. Ketika lahan di perkotaan
semakin menyempit otomatis orang-orang akan berpikir untuk memulai usaha
pertanian, dimana usaha tersebut adalah usaha yang tidak menggunakan lahan
yang sangat luas. Oleh karena itu, dibuatnya proposal kewirausahaan tentang
usaha penanaman sayuran hidroponik agar bisa menjadi patokan memulai usaha,
semisal kedepannya ada kendala di usaha yang kami rintis dan mampu
mengembangkan bisnis tersebut melalui pendanaan sehingga usaha yang di rintis
dapat berkembang dengan pesat.
29
waktu untuk mahasiswa yang ingin memulai bisnis di bidang ini. Dari segi
pembagian waktu dan tenaga yang dibutuhkan terbilang sedikit. Untuk memulai
bisnis ini di wilayah perkotaan terbilang sangat cukup menguntungkan.
Penggunaan lahan yanag sedikit dan konsumen dari sayuran hidroponik yang
terus meningat apalagi pesanan dari perhotelan dan perusahaan tambang bisa
meraih keuntungan yang cukup menjanjikan.
Usaha Hidroponik ini akan diberi nama “Rigels Hidroponik“ usaha ini
sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha dalam budidaya tanaman
hidroponik, dimana dari segi kualitas dapat memenuhi keinginan konsumen yaitu
nyaman dikonsumsi, praktis, efisien, efektif, tidak menguras tenaga, kualitas
terjangkau sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen, karena sehat untuk
dikonsumsi di bandingkan dengan menanam dengan media tanah. Dengan faktor
produksi yang relative murah dan terjangkau serta mudah didapat, kami yakin
usaha yang kami lakukan ini memiliki berbagai aspek yang dapat menguntungkan
bagi pribadi maupun orang lain.
4.2.2 Misi
Adapun misi dari Rigels Hidroponik adalah sebagai berikut :
a) Proses produksi tanaman yang berkualitas, baik fisik maupun material yang
digunakan.
b) Menerapkan produk yang mutu terjamin, efesien dan efektif.
c) Menjaga tanaman agar tetap higenis. Dengan pembudidayaan yang
modern dan canggih diharapkan dapat memuaskan konsumen.
30
d) Memperkenalkan tanaman dan hasil tanaman hidroponik kepada
masyarakat, khusunya para petani yang membudidaya tanaman.
4.3. Tujuan
Adapun tujuan didirikanya Rigels Hidroponik adalah sebagai berikut :
a) Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
b) Mengembangkan usaha di bidang pertanian modern di wilayah perkotaan
c) Untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dengan memperoleh
keuntungan
d) Melatih jiwa kewirausahaan dan kemandirian
e) Menciptakan lapangan pekerjaan
4.4. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam usaha Rigels Hidroponik adalah
sebagai berikut :
a) Konsumen yang merasa puas dengan hasil produk yang bermutu dan
berkualitas
b) Pengenalan usaha hidroponik modern kepada masyarakat
4.5. Strategi
Pada saat pembukaan Rigels Hidroponik ini kami menawarkan harga
promosi selama 1 minggu dengan harga yang lebih terjangkau lagi dari harga
normal. Tujuan diadakan promosi ini adalah mengenalkan kepada masyarakat
kota kendari bagaimana Rigels Hidroponik ini beroperasi dan memberikan
kualitas yang terbaik dengan harapan akan puas dengan hidroponik yang kami
berikan sehingga akan kembali lagi ke usaha Hidroponik ini.
Strategi si dan pemasaran melalui banyak media diantaranya :
a. Memasang iklan disurat kabar, majalah, dll
b. Media sosial dan membuat official account yang siap melayani saat jam
kerja seperti melalui media facebook, instagram, line, whatsapp dll
31
c. Bekerja sama dengan beberapa usahawan agar dapat memberikan beberapa
perbandingan yang kedepannya dapat membuat usaha ini lebih berkembang
d. Pembuatan pamphlet yang ramah lingkungan untuk ditempelkan di pohon
atau tembok sehingga tidak merusak dan mencemari lingkungan
e. Penyebaran brosur disekolah menegah atas, universitas dan perkantoran
f. Bekerjasama dengan instansi yang mengadakan kegiatan yang betemakan
pertanian masa kini
g. Dari mulut ke mulut
32
No Perlengkapan Unit Harga Total
18 Air - Rp. 500.000 Rp. 500.000
19 Stiker Logo 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
20 Kos Tangan 3 Rp. 20.000 Rp. 60.000
21 Plastik Packing 5 Rp. 50.000 Rp. 250.000
22 Kendaraan Viar 1 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
23 Genset 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
24 Sewa Ruko 1 Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000
25 Perizinan 1 Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000
26 Pengeluaran Tak Terduga - Rp. 81.800.000 Rp. 81.800.000
JUMLAH Rp. 200.000.000
Adapun modal awal diperoleh dari sumber pinjaman Bank dengan bunga
20%/tahun = 0,55%/bulan, jangka pinjaman 3 tahun dengan perhitungan cicilan
(Annuity) sebagai berikut :
Diketahui :
P = Rp. 200.000.000,-
i = 20%/tahun = 0,0055/bulan
n = 3 tahun = 36 bulan
33
b. Untuk Pembayaran per bulan
Maka cicilan yang harus dibayar per bulan adalah :
A = P. (i/1-(1+i)-n)
= 200 jt .(0,0055/1-(1+0,0055)-36)
= 200 jt. (0.030694539)
= Rp6.138.908/bulan
B. Biaya Overhead
Pengeluaran yang dikeluarkan per bulanan untuk biaya overhead yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Daftar Biaya Overhead yang dikeluarkan perbulan
34
No Jenis Pengeluaran Satuan
1 Cicilan Bank Perbulan Rp. 6.138.908
3 Listrik Dan Air Rp. 1.500.000
7 Kerusakan Peralatan Rp. 500.000
8 Perlengkapan Kantor Rp. 300.000
9 Iklan Rp. 500.000
10 Telepon Rp. 100.000
TOTAL Rp. 9.038.908
4.8. Pemasaran
Adapun analisis pemasaran dari usaha kami adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Analisis Pemasaran
Target/
No Jenis Perawatan Harga (Rp) Total
Minggu
1 Pakcoy Rp. 4.000 1000 Rp. 4.000.000
2 Dakota Rp. 5.500 1000 Rp. 5.500.000
3 Sawi Rp. 3.000 1000 Rp. 3.000.000
4 Selada Rp. 5.000 1000 Rp. 5.000.000
TOTAL Rp. 17.500.000/Minggu
35
4.10. Analisis Risiko
Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu
kemungkinan munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak
diharapkan terjadi. Kemungkinan munculnya risiko pada usaha memang bisa
muncul dari berbagai faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi
yang kurang baik. Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa muncul
dikarenakan oleh faktor individu maupun karyawan.
Adapun risiko yang kami analisis dari usaha kami adalah sebagai berikut :
a) Konsumen yang tidak cocok dengan usaha kami
Karena usaha yang kami buat merupakan suatu produk yang
dimungkinkan akan menimbulkan ketidakcocokan dari konsumen yang
memakan produk kami, maka produk yang kami hadirkan harus memenuhi
standar kesehatan dan keterjaminan mutu makanan agar dapat
meminimalisir terjadi hal tersebut.
b) Listrik padam
Usaha yang kami dirikan sangat berpengaruh Ketika listrik padam
dikarenakan pada usaha hidroponik ini kami akan menggunakan sistem air
yang terus mengalir sehingga membutuhkan listrik terus menerus.
c) Pengawai yang kurang kompeten dalam bidang pertanian
Dalam usaha pertanian tentu saja banyak sekali tantangan yang akan
dihadapi saat mengelola karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana
cara untuk mengelola hidroponik agar kualitas dan kuantitas yang
dihasilkan akan jauh lebih baik. Selain itu, kelalaian karyawan pada saat
mengelola akan menimbulkan kerugian dan juga turunnya kualitas pada
hidroponik yang akan diolah.
d) Adanya pesaing dari jenis usaha yang sama
Adanya jenis usaha dengan jenis yang sama hadir di kota kendari menjadi
salah satu risiko dari usaha ini, oleh karena itu kami membuat inovasi
mendirikan usaha hidroponik karena untuk di kota kendari sendiri belum
terlalu banyak usaha jenis ini.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab IV yang
berkaitan dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada
Rigel Hidroponik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai beriikut yaitu :
1. Tingkat kualitas produk yang diawarkan oleh Rigel Hidroponik telah
memberikan kepuasan yang cukup tinggi kepada pelanggan. Dimana,
keuntungan yang diharapkan dari bisnis Rigel Hidroponik yaitu sebesar
Rp. 57.671.092/bulan dan laba pertahun sebesar Rp. 692.053.104/tahun.
Keutungan ini telah mampu menutupi modal awal sebesar
Rp.200.000.000.
2. Item yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah ketanggapan
karyawan dalam melayani keinginan pelanggan, cara kerja karyawan
melayani pelanggan dan dapat menanamkan kepercayaan terhadap
pelanggan adalah kesungguhan dari usaha Rigel Hidroponik ini dalam
mengutamakan kualitas produk dan ketepatan waktu dalam melayani
pelanggan.
5.2 Saran
Dalam membangun sebuah usaha diperlukan sebuah manajemen yang
matang mengenai biaya dalam hal ini modal awal, selain itu kualitas karyawan
yang juga harus kompeten dalam bidang usaha yang akan kalian jalankan agar
usaha yang kalian dirikan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, Franky, Hetty Karunia T., and Mei Ie. 2014. Dasar-Dasar Kewirausahaan:
Teori Dan Praktik. Jakarta: Indeks.
38
LAMPIRAN
39
40
41