Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai adalah saluran alamiah di permukaan bumi yang menampung dan
menyalurkan air hujan dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan
akhirnya bermuara di danau atau di laut. Di dalam aliran air terangkut juga material-
material sedimen yang berasal dari proses erosi yang terbawa oleh aliran air dan
dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi di mana aliran air
tersebut akan bermuara yaitu di danau atau di laut. Sedimen yang dihasilkan oleh
proses erosi dan terbawa oleh aliran air akan diendapkan pada suatu tempat yang
kecepatan alirannya melambat atau terhenti. Peristiwa pengendapan ini dikenal
dengan peristiwa atau proses sedimentasi (Almu, 2023).
Proses sedimentasi pada suatu sungai meliputi proses erosi, transportasi,
pengendapan dan pemadatan dari sedimentasi itu sendiri. Sedimentasi adalah proses
pengendapan material yang terangkut oleh aliran dari bagian hulu menuju hilir akibat
dari erosi. Sungai-sungai membawa sedimen dalam setiap alirannya. Sedimen dapat
berada di berbagai lokasi dalam aliran, tergantung pada keseimbangan antara
kecepatan ke atas pada partikel (gaya tarik dan gaya angkat) dan kecepatan
pengendapan partikel (Amri dkk, 2023).
Sedimentasi menyebabkan pendangkalan sungai, hal itu terjadi karena
ketinggian sedimentasi mengurangi kedalaman dari air, kalau pendangkalan melebihi
kedalaman sungai, bisa menyumbat aliran sungai dan terjadilah banjir. Selain itu
pendangkalan sungai juga bisa mengakibatkan meluapnya air sungai, jika terdapat
debit air yang banyak yang melebihi kemampuan daya tampung aliran sungai. Proses
sedimentasi pada daerah sungai merupakan kejadian yang simultan yang dapat
mengakibatkan pendangkalan pada dasar sungai dan perubahan elevasi sehingga
akan mempengaruhi morfologi sungai, perubahan morfologi sungai tersebut sedikit
banyak mempengaruhi ketersediaan air di lingkungan sekitar, pada musim kemarau
akan berdampak kekurangan air dan sedangkan pada musim penghujan akan
mengalami kebanjiran (Pangestu & Haki, 2013).
Mitigasi bencana banjir ini dapat dilakukan baik dengan pembangunan secara
fisik (struktural) maupun peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi
bencana (non-struktural). Metode struktural ada dua jenis, yaitu perbaikan dan
pengaturan sistem sungai yang meliputi sistem jaringan sungai, normalisasi sungai,
perlindungan tanggul, tanggul banjir, sudetan (shortcut), floodway dan pembangunan
pengendali banjir yang meliputi bendungan (dam), kolam retensi, pembuatan
penangkap sedimen (check dam), bangunan pengurang kemiringan sungai,
groundsill, retarding basin dan pembuatan polder. Sedangkan metode non-struktural
adalah pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu pengaturan tata guna lahan,
pengendalian erosi, peramalan banjir, peran serta masyarakat, law enforcement, dsb.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), berhubungan erat dengan peraturan,
pelaksanaan dan pelatihan. Kegiatan penggunaan lahan dimaksudkan untuk
menghemat dan menyimpan air dan konservasi tanah (Ali dkk, 2023).
Oleh karena itu, kami kelompok X (Sepuluh) Teknik Sipil melakukan
Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada Percobaan Sediment Transport
Channel di Laboratorium Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo,
Kendari, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan alat Sediment Transport
Demonstration Channel yang bertujuan untuk mengetahui awal gerak butir sedimen,
mengetahui besar debit muatan sedimen, mengetahui kondisi pergerakan butiran
sedimen, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan
saluran terhadap pergerakan sedimen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
Percobaan Sediment Transport Channel adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengetahui awal gerak butir sedimen?
2. Bagaimana cara mengetahui besar debit muatan sedimen?
3. Bagaimana cara mengetahui kondisi pergerakan sedimen?
4. Bagaimana cara mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan
saluran terhadap pergerakan sedimen?
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada Percobaan
Sediment Transport Channel adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui awal gerak butir sedimen.
2. Untuk mengetahui besar debit muatan sedimen.
3. Untuk mengetahui kondisi pergerakan sedimen.
4. Untuk mengetahui pengaruh penambahan debit dan kemiringan saluran
terhadap pergerakan sedimen.

1.4 Manfaat Percobaan


1.4.1 Manfaat Untuk Diri Sendiri
Manfaat praktikum ini untuk diri sendiri secara tidak langsung telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan angkutan sedimen, selain itu, dengan adanya praktikum ini penulis
mendapatkan pengalaman yang baru dan bonusnya ada keluarga baru yang belum
tentu akan dijumpai pada kesempatan lain.

1.4.2 Manfaat Untuk Masyarakat


Dengan hasil percobaan ini, masyarakat dapat menjadikannya sebagai acuan
dalam menyusun upaya penanggulangan terhadap permasalahan akibat sedimen yang
terbentuk pada sungai dan saluran terbuka di sekitar lingkungannya

1.4.3 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan


Dengan hasil percobaan ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang angkutan sedimen pada saluran terbuka (sungai), penggunaan alat Sediment
Transport Demonstration Channel, serta mengetahui pengaplikasiannya dalam
kehidupan sehari hari
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., Aliah Ekawati, S., Akil, A., Arifin, M., Wahidah Osman, W., Dewi, Y. K., Rachman, A.,
Sastrawati, I., Valenti, M. P., Veronica, V. N., Muh Asfan Mujahid, L., Lakatupa, G., Wahyuni,
S., Mandasari, J., Anugrah Yanti, S., Sagita Alfadin, D. N., Fachrul Razy, M., & Sriwulandari, M.
(2023). Sosialisasi Mitigasi Bencana Banjir dengan Melibatkan Peran Serta Masyarakat di
Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo (Vol. 6, Nomor 1).

Amri, K., Mase, L. Z., & Putra, A. M. (2023). Analysis of Sedimentation Rate in the Air
Sambat River, Kaur District Using the Meyer Peter Muller and Van Rijn Methods.
Indonesian Journal of Contemporary Multidisciplinary Research, 2(2), 151–164.
https://doi.org/10.55927/modern.v2i2.3427

Pangestu, H., & Haki, H. (2013). Analisis Angkutan Sedimen Total Pada Sungai Dawas
Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan (Vol. 1,
Nomor 1).

Sebagai, D., Satu, S., Untuk, P., & Gelar, M. (t.t.). Pengaruh Erosi Dan Sedimentasi
Terhadap Sisa Umur Efektif Bendung Kedung-kandang Di Kota Malang Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai