1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu menghitung nisbah pelepasan sedimen dari suatu aliran sungai
b. Mahasiswa mampu menghitung nilai erosi total dari nilai nisbah pelepasan sedimen
c. Mahasiswa mampu memahami manfaat perhitungan sediman terhadap konservasi
lingkungan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Disiapkan
DAS
Botol Sampel
Coolbox
Hasil
Gambar 3.15 Diagram Alir Cara Kerja Pengambilan Sampel Air di Sungai
Sumber: Data diolah, 2021
3.3.2 Perhitungan Sedimen
1. Disiapkan
Kertas Saring
Air Sampel
Kertas Saring
Kertas Saring
Hasil
b. Segmen II
Vrata-rata : 0,133
Lebar segmen : 1,16
Tinggi segmen :0,22
Luas segmen : 0,256
Q =VxA
= 0,133 x 0,256
= 0,034 m3/s
c. Segmen II
Vrata-rata : 0,067
Lebar segmen :1,16
Tinggi segmen :0,225
Luas segmen : 0,261
Q =VxA
= 0,067 x 0,261
= 0,017 m3/s
d. Total
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
= 0,048 + 0,034 + 0,017
= 0,099 m3/s
= 99 L/s
2. TSS
a. Segmen I
(𝐴−𝐵)𝑋 1000
TSS = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
(1,19−1,15 )𝑋 1000 ( 1,174−1,136 )𝑋 1000
- Dasar = 100
- Tengah = 100
= 0,4 mg/l = 0,38 mg/l
b. Segmen II
(1,179−1,135)𝑋 1000 (1,175−1,153 )𝑋 1000
- Dasar = 100
- Tengah = 100
= 0,44 mg/l = 0,22 mg/l
c. Segmen III
(1,191−1,163 )𝑋 1000 (1,195−1,154)𝑋 1000
- Dasar = - Tengah = 100
100
= 0,28 mg/l = 0,41 mg/l
3. SDR
A sungai = 218,4 m2
SDR = - 0.02 + 0.385 A-0.2
= -0,02 + 0,385 (218,4)-0,2
= 0,111
4. Qs
Qs dasar = Cs dasar x Qtotal Qs tengah = Cs tengah x Qtotal
= 1,12 x 0,099 = 1,01 x 0,099
= 110,88 mg/s = 99,99 mg/s
5. Ms
A sungai = 218,4 m2
𝑄𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑄𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
- Ms dasar = 𝐴
- Ms tengah = 𝐴
0,11088 0,09999
= 218,4
= 218,4
= 5,08 x 10-4 mg/m2/s = 4,58 x 10-4 mg/m2/s
6. E
𝑀𝑠
E = 𝑆𝐷𝑅
𝑀𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
- E dasar = 𝑆𝐷𝑅
5,07 x 10−4
= 0,111
= 4,577 ton/Ha/tahun
𝑀𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
- E tengah =
𝑆𝐷𝑅
4,57 x 10−4
= 0,111
= 4,126 ton/Ha/tahun
4.2 Analisa Hasil Data Hasil Praktikum
Pada pengambilan sampel air di sungai didapatkan data kecepatan dan luas sungai pada tiap
segmen. Pada segmen I didapatkan kecepatan rata-rata aliran sungai adalah 0,167 m/s, lebar
segmen 1,16 m, tinggi segmen sebesar 0,25 m, sehingga didapatkan luas segmennya yaitu 0,29
m2. Melalui data tersebut, didapatkan besar debit melalui rumus Q = V x A, dimana V adalah
kecepatan aliran sungai dan A adalah luas segmen, maka debit pada segmen 1 adalah 0,048
m3/s. Pada segmen II didapatkan kecepatan rata-rata aliran sungai adalah 0,133 m/s, lebar
segmen 1,16 m, tinggi segmen 0,22 m, sehingga didapatkan luas segmennya yaitu 0,256 m2.
Melalui data tersebut, didapatkan besar debit melalui rumus Q = V x A, dimana V adalah
kecepatan aliran sungai dan A adalah luas segmen, maka debit pada segmen II sebesar 0,034
m3/s. Pada segmen III didapatkan kecepatan rata-rata aliran sungai adalah 0,067 m/s, lebar
segmen 1,16 m, tinggi segmen 0,225 m, sehingga didapatkan luas segmennya yaitu 0,261 m2.
Melalui data tersebut, didapatkan besar debit melalui rumus Q = V x A, dimana V adalah
kecepatan aliran sungai dan A adalah luas segmen, maka debit pada segmen III sebesar 0,017
m3/s. Kemudian dihitung total debit dan didapatkan total debit sebesar 0,099 m3/s.
Setelah itu dilakukan perhitungan TSS. Perhitungan TSS dapat dihitung dengan rumus
(𝐴−𝐵) 𝑋 1000
, dimana A adalah berat cawan dan residu sesudah pemanasan, B adalah berat cawan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
kosong dan kertas saring sesudah pemanasan, dan volume yang digunakan adalah volume
sampel, yaitu 100 ml. Pada segmen I bagian dasar, didapatkan A sebesar 1,19 dan B sebesar
1,15, maka besar TSS pada segmen I bagian dasar adalah 0,4 mg/l. Pada segmen I bagian
tengah, didapatkan A sebesar 1,174 dan B sebesar 1,136, maka besar TSS pada segmen I bagian
tengah adalah 0,38 mg/l. Pada segmen II bagian dasar, didapatkan A sebesar 1,179 dan B
sebesar 1,135, maka besar TSS pada segmen II bagian dasar adalah 0,44 mg/l. Pada semen II
bagian tengah, didapatkan A sebesar 1,175 dan B sebesar 1,153, maka besar TSS pada segmen
II bagian tengah adalah 0,22 mg/l. Pada segmen III bagian dasar, didapatkan A sebesar 1,191
dan B sebesar 1,163, maka besar TSS pada segmen III bagian dasar adalah 0,28 mg/l. Pada
segmen III bagian tengah, didapatkan A sebesar 1,195 dan B sebesar 1,154, maka besar TSS
pada segmen III bagian tengah adalah 0,41 mg/l.
Setelah menghitung kadar TSS, kemudian dihitung konsentrasi sedimen pada bagian dasar
dan tengah. Rumus untuk menghitung konsentrasi sedimen adalah 𝐶𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ =
∑TSS dasar atau tengah. Melalui rumus tersebut, didapatkan Cs dasar sebesar 1,12 mg/l dan Cs
tengah sebesar 1,01 mg/l. Setelah menghitung konsentrasi sedimen, kemudian menghitung
penghitungan Sediment Delivery Ratio (SDR), diketahui luas sungai (A) sebesar 218,4 m2. Rumus
untuk menghitung SDR adalah SDR = -0,02 + 0,385 A-0,2, sehingga didapatkan besar SDR
sebesar 0,111. Setelah menghitung SDR, dilanjutkan penghitungan debit sedimen dengan rumus
Qs = Cs x Q, dimana Cs adalah konsentrasi sedimen dan Q adalah debit total, sehingga untuk
bagian dasar didapatkan Qs sebesar 110,88 mg/s dan untuk bagian tengah sebesar 99,99 mg/s.
Setelah menghitung debit sedimen, dihitung besar Ms dengan rumus Ms = Qs dasar / A, sehingga
didapatkan besar Ms untuk dasar sungai sebesar 0,508 x 10-4 mg/s dan untuk tengah sungai
sebesar 0,458x 10-4 g/s. Setelah itu menghitung erosi total. Rumus erosi total adalah E = Ms/SDR,
dimana Ms sudah didapatkan pada perhitungan sebelumnya dan begitu juga dengan SDR.
Melalui rumus dan data yang telah diperoleh, didapatkan erosi total dasar sebesar 4,577
ton/ha/tahun dan erosi total bagian tengah sebesar 4,126 ton/ha/tahun.
5.1 Kesimpulan
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga
air atau angin. Pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai,danau, dan
akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan
diendapkan di daerah aliran air. Praktikum ini dilaksanakan bertujuan untuk mahasiswa mampu
menghitung nisbah pelepasan sedimen dari suatu aliran sungai, mahasiswa mampu menghitung
nilai erosi total dari nilai nisbah pelepasan sedimen, serta mahasiswa mampu memahami manfaat
perhitungan sediman terhadap konservasi lingkungan. Konsentrasi sedimen dasar (bed load)
merupakan partikel-partikel kasar yang bergerak sepanjang dasar sungai secara keseluruhan.
Adanya muatan sedimen dasar ditunjukkan oleh gerakan partikel-partikel di dasar sungai. Pada
praktikum ini dilakukan pengukuran konsentrasi sedimen dasar di tiga segmen sungai yang telah
ditentukan sebelumnya. Pada segmen I didapatkan kadar TSS dasar sebesar 0,3 mg/l, segmen
II didapatkan kadar TSS dasar sebesar 0,43 mg/l, dan segmen III didapatkan kadar TSS dasar
sebesar 0,29 mg/l. Kemudian nilai TSS dasar dari masing-masing segmen diakumulasikan
sehingga mendapatkan kadar TSS dasar pada aliran sungai tersebut sebesar 1,02 mg/l.
Konsentrasi sedimen melayang (suspended load) merupakan partikel yang bergerak dalam
pusaran aliran yang cenderung terus menerus melayang bersama aliran dengan ukuran
partikelnya lebih kecil dari 0,1 mm. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran konsentrasi sedimen
melayang di tiga segmen sungai yang telah ditentukan sebelumnya. Pada segmen I didapatkan
kadar TSS melayang sebesar 0,48 mg/l, segmen II didapatkan kadar TSS melayang sebesar 0,24
mg/l, dan segmen III didapatkan kadar TSS melayang sebesar 0,41 mg/l. Kemudian nilai TSS
melayang dari masing-masing segmen diakumulasikan sehingga mendapatkan kadar TSS
melayang pada aliran sungai tersebut sebesar 1,13 mg/l.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini pelaksanaannya telah berjalan dengan lancar dan kondusif meskipun
dilaksanakan secara online. Penyampaian materi oleh asisten cukup jelas dan mudah dipahami.
Semoga kedepannya praktikum kali ini dapat dilaksanakan secara tatap muka agar dapat lebih
paham mengenai praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah dan Nuralim. 2020. Studi Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap
Peningkatan Sedimen di DAS Pangkajene (Studi Kasus). Skripsi. Jurusan Teknik Pengairan,
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Irfan dan Basir. 2020. Dampak Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Erosi dan Angkutan
Sedimen di Sub DAS Jenelata Kab. Gowa. Skripsi. Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Karlina RE. 2020. Analisis Erosi dan Sedimentasi di Sub DAS Pengga Kecamatan Praya Barat.
Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Mataram.
Maulana MR. 2019. Analisis Laju Sedimentasi dan Karakteristik Sedimen Pasca Banjir Bandang
Di Sub DAS Jenelata Kab. Gowa. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Meirdiansyah dan Satrio S. 2014. Karakteristik Campuran Laston AC-BC dengan Penggunaan
Batu Kapur Daerah Batu Raja Sebagai Filler dengan Metode Marshal Test. Skripsi. Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Sari AN. 2017. Analisis Substrat di Ekosistem Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Serdang
Bedagai Sumatera Utara. Skripsi.Jurusan Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Medan Area.
Sasmita SS, Yusman, Usmardi. 2021. Rancang Bangun Sistem Monitoring Level Air dan Tinggi
Sedimentasi Pada Saluran Irigasi Berbasis Internet of Things. Jurnal Listrik Telekomunikasi
Elektronika 18(1): 34-39.
Sumarni, Suhaili Asmawi, Abdur R. 2014. Pendekatan Metode Sediment Delivery Ratio Untuk
Mengetahui Tingkat Kekritisan Beberapa Sub DAS di Kalimantan Selatan dan Hubungannya
dengan Kesesuaian Perikanan. Jurnal Fish Scientiae 4(8): 121-122.
Wahyudin S, Fatchan N, Karlina. 2020. Analisis Potensi Sedimentasi Embung Bekas Lahan
Galian Tambang Batubara. Prosiding Webinar Nasional Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yunita D. 2018. Analisis Transpor Sedimen Di Pulau Anakan, Muara Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.
Zulfikar D. 2017. Analisis Erosi Dan Sedimentasi Kali Jragung. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan
Sipil, Univeritas Semarang.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Fitriyah FN, Fuad HM. 2014. Penanganan Masalah Erosi dan Sedimentasi di Kawasan
Kelurahan Perkamil. Jurnal Sipil Statik 2(4): 173-181
Mawardi. 2016. Inovasi Mengatasi Pendangkalan Pada Pelabuhan Tapak Paderi Kota
Bengkulu. Jurnal Inersia 8(1): 39-49
Siregar CR, Gentur H, Azis R. 2014. Studi Pengaruh Faktor Arus dan Gelombang Terhadap
Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Pelabuhan Kaliwungu Kendal. Jurnal Oseanografi
3(3): 338-346
Zulfahmi. 2016. Analisis Dampak Sedimentasi Sungai Tallo Terhadap Kerawanan Banjir di Kota
Makassar. Skripsi. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Alauddin Makassar
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN